BAB IV PENJELASAN KARYA
A.
Tujuan Desain Kemasan Kemasan obat memegang peranan yang sangat penting dalam
merepresentasikan produk sebuah perusahaan pada segi pemasaran. Desain kemasan mencerminkan nilai, visi, misi, dan keseluruhaan pencitraan sebuah perusahaan. Desain kemasan juga merupakan identitas yang mampu membedakan antara produk satu perusahaan dengan perusahaan yang lain, oleh sebab itu, sangatlah penting menjaga konsistensi sebuah desain kemasan. Selain itu desain kemasan obat harus dapat dengan mudah dibedakan antara satu produk dengan produk lainnya tanpa kehilangan identitasnya, sehingga dapat mengurangi resiko kesalahan pengambilan obat saat berada di apotek atau lokasi penjualan lainnya.
B.
Sekilas Mengenai Produk Desain kemasan yang akan dibuat disini adalah produk dengan Brand
yaitu REDACID CAPLET 250 MG. Redacid merupakan pilihan efektif bagi pasien yang memiliki masalah dengan asam lambung yang berlebihan.
C.
Proses Pengerjaan Berkoordinasi dengan Strategic Planning Officer beserta Strategic
Planning Manager untuk memberikan guideline1 yang sesuai dengan kriteria, regulasi dan hal yang terkait. Juga berkoordinasi dengan Corporate Design manager mengenai acuan elemen grafis dan logo DLBS yang sesuai. Berikut diagram dalam pengajuan desain sampai dengan produk siap untuk launching. 1
Guideline : Guideline / pedoman adalah sesuatu yang men-guide kita dalam merancang suatu sistem / interface yang berhubungan dengan interaksi manusia dan komputer. (sumber: http://andryanvt.wordpress.com)
1
Strategic Planning manager
Strategic Planning Officer
Packaging Designer
Proses pengerjaan meliputi: 1.
2.
3.
Trial Dimensi Dus
Pembuatan Pola
Pembuatan AW1
5.
6.
Pembuatan AW2
Proof Print
4. Pembuatan Spesifikasi Kemasan
Gambar 15 Alur Proses Projek (sumber: DLBS Dokumen, 2011)
D.
Konsep Desain Kemasan Identitas dari desain kemasan DLBS ini ditandai dengan adanya logo DLBS
yang mampu mengingatkan konsumen akan ciri dari produk yang dikeluarkan oleh DLBS. Selain itu cahaya matahari beserta struktur DNA juga melambangkan kehidupan yang menjadi semboyan DLBS: “ life for life “2.
2
life for life : Filosofi DLBS yaitu DLBS memanfaatkan bahan-bahan yang berasal dari alam dan materi organik lainnya untuk dapat dikembangkan demi peningkatan kualitas hidup orang banyak. (sumber: DLBS Doc)
2
Setiap “therapeutic class”3 dan brand dibedakan dengan penggunaan warna yang sesuai. Desain kemasan yang bersih, jelas dan menarik akan memberikan arahan yang pasti terhadap konsumen dalam pemilihan obat yang dibutuhkan. Berikut filosofi untuk desain kemasan DLBS:
1. Elemen grafis Adapun elemen grafis yang tertera di seluruh kemasan doos DLBS memiliki arti. a. Elemen persegi panjang Yaitu melambangkan bentuk elemen sekaligus kode warna untuk nama Brand.
a
Gambar 16 Elemen garis (sumber: DLBS Dokumen, 2013) Elemen garis persegi panjang pada kemasan DLBS sebagai simbol untuk pemberian warna pada nama Brand. Pada kemasan Redacid ini garis persegi panjang berwarna P 168 C (coklat), pemberian warna pada kemasan Redacid ditentukan dari standard pengaturan warna yang terlampir pada manual book DLBS. b. Background Warna pada background bertujuan untuk membedakan jenis kelas terapi.
3
Therapeutic class yaitu Kelas terapi adalah suatu bentuk penggolongan dari sebuah obat baik, sintesis maupun herbal yang di klasifikasikan berdasarkan fungsinya yang khas dan spesifik dalam farmakologinya. (sumber: http://perpustakaanfarmasi.blogspot.com)
3
b
Gambar 17 Background (sumber: DLBS Dokumen, 2013) Penentuan warna pada background diambil dari standard penganturan warna yang terlampir pada manual book. Warna pada background kemasan Redacid yaitu berwarna P 368 C (hijau), pemberian warna hijau ini sesuai dengan kesepakatan warna yang diambil dari warna kelas terapi. c. Elemen logo DLBS Yaitu ciri dari produk yang dikeluarkan oleh DLBS, selain itu cahaya matahari beserta struktur DNA juga melambangkan kehidupan yang menjadi semboyan DLBS: “life for life“.
c
Gambar 18 Elemen Logo DLBS (sumber: DLBS Dokumen, 2013)
4
d. Elemen Sinar Yaitu cahaya matahari melambangkan visi DLBS untuk selalu mencari inovasi sains4, excellence5 dan integritas6 dalam segala kegiatannya.
d
Gambar 19 Elemen Sinar (sumber: DLBS Dokumen, 2013) e. Elemen Garis Gradasi Yaitu melambangkan perubahan yang terus menerus bahwa DLBS akan terus maju dan berkembang dengan mencari inovasi baru dalam setiap aspek kehidupan.
e
Gambar 20 Elemen Garis Gradasi (sumber: DLBS Dokumen, 2013)
4
Inovasi sains yaitu suatu penemuan baru yang berbasis ilmu pengetahuan yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. (sumber: http://propusaha.blogspot.com) 5 Excellence yaitu sesuatu yang lebih dari rata-rata, standar atau ekspetasi yang berlaku saat itu. (sumber: http://tjokricky.wordpress.com) 6 Integritas yaitu berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar serta memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral. (sumber: http://www.kanwildjpbjabar.net)
5
Pada elemen garis gradasi ini mengambil warna yang sama dari warna background DLBS yaitu P 368 C.
2. Kelompok Informasi Utama Pada kemasan DLBS terdapat kelompok informasi utama yang bertujuan sebagai informasi yang bisa langsung dilihat oleh konsumen, adapun kelompok informasi tersebut adalah: a. Brand Yaitu nama dari produk yang telah dihasilkan DLBS
Gambar 21 Brand (sumber: DLBS Dokumen, 2013) Pada produk Redacid nama tersebut diambil dari kata Reduce dan Acid, ”Reduce” yaitu mengurangi dan ”Acid” yaitu asam, dengan begitu Redacid memiliki arti mengurangi asam pada lambung.
b. DLBS2411 Yaitu kode DLBS yang sesuai dengan nama bahan baku
Gambar 22 Kode DLBS (sumber: DLBS Dokumen, 2013) Pada produk Redacid kode DLBS2411 yaitu bahan baku yang berasal dari kayu manis (cinnamomum burmannii).
6
c. Angka 250 mg dengan elemen background Yaitu strength pada produk tersebut, strength pada produk DLBS biasanya terdiri 2 varian atau lebih dan elemen background berwarna disesuaikan dengan urutan “strength produk”7 yang dipasarkan. Strength merah menjadi simbol untuk strength 1 dan warna biru untuk strength 2.
Gambar 23 Strength (sumber: DLBS Dokumen, 2013) d. Net Content (5 strips @ 6 caplets) Yaitu sebagai informasi agar konsumen bisa mengetahui jumlah dan dalam bentuk apa obat tersebut dijual.
Gambar 24 Net Content (sumber: DLBS Dokumen, 2013) 3. Warna Ketentuan warna pada kemasan DLBS juga sudah ada pada manual book dan penentuan warna ini berdasarkan ketentuan yang sudah ditetapkan. Berikut kode warna yang digunakan:
Gambar 25 warna kemasan DLBS (sumber: DLBS Dokumen, 2011)
7
Strength produk : kekuatan/ dosis yang terkandung pada obat. (sumber: DLBS Doc)
7
Pemberian warna untuk produk Redacid Kaplet 250 mg. Pemilihan warna Brand, Kelas penyakit dan Strength sudah memiliki standar baku yang ada pada manual book. Warna untuk Produk Redacid Kaplet 250 mg yaitu Warna P 368 C (hijau) melambang kelas penyakit yang berhubungan dengan Gastro (lambung), dan warna P 168 C (coklat) yaitu nama Brand untuk Redacid yang diambil berdasarkan kesepakatan antara Business Product Development dan Strategic Planning Manager.
4. Logo Sediaan Logo sediaan yaitu logo yang ada pada kemasan obat untuk mengetahui bentuk dari obat tersebut, contoh: bentuk obat tablet, kapsul, kaplet, sachet, liquid, sirup dll. Berikut adalah tampilan untuk logo sediaan:
Gambar 26 Logo Sediaan (sumber: DLBS Dokumen, 2011) Sesuai Pasal 1 Peraturan Kepala Badan POM No. HK.00.05.4.1384 Tahun 2005 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka. Obat traditional dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu: - Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman
8
- Jamu adalah Obat Tradisional Indonesia.
Gambar 27 Logo Jamu (sumber: http://www.ptphapros.co.id)
- Obat Herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya
telah distandardisasi. Gambar 28 Logo OHT (sumber: http://www.ptphapros.co.id)
- Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan klinik, bahan baku dan produk jadinya telah distandardisasi. (sumber: http://ulpk.pom.go.id)
9
Gambar 29 Logo Fitofarmaka (sumber: http://www.ptphapros.co.id)
Pada kemasan DLBS logo sediaan yang dipakai yaitu sesuai dengan jenis sediaan dari produknya. Khusus untuk Redacid logo sediaan yang dipakai adalah logo caplet karena produk Redacid berisi kaplet dan untuk logo tradisional yang terlampir pada kemasan Redacid menggunakan logo jamu.
E.
Desain Awal Produk Dalam pembuatan desain kemasan DLBS dibuat pola terlebih dahulu
untuk memastikan kesesuain dimensi produk yang dibutuhkan. Penentuan pada pembuatan pola yaitu dengan membuat perhitungan manual dari obat yang sudah dimasukkan kedalam kemasan primer seperti strip/blister/sachet. Setelah dimensi sudah ditentukan pembuatan pola dilanjutkan ketahap mock-up pada komputer.
Setelah obat sudah dimasukkan pada kemasan primer
Perhitungan manual P x L x T
Setelah itu aplikasikan pada komputer
10
Berikut dimensi pola:
Gambar 30 Pola Redacid (sumber: DLBS Dokumen, 2012) Setelah kaplet Redacid dimasukkan dalam kemasan primer yaitu strip maka dimensi yang didapat adalah 130 x 70 x 30 mm, dengan begitu Pola yang didapat untuk produk redacid yaitu dengan dimensi 140 x 70 x 35 mm. Tiap produk DLBS memiliki kemasan primer yang berbeda-beda sesuai dengan ukuran tablet/kapsul/ kaplet masing-masing, sehingga untuk penentuan pola dibuatkan perhitungan manual.
F.
Proses Develop Artwork 1 1. Briefing awal
11
Tahap awal pembuatan Artwok 1 yaitu melakukan briefing bersama strategic planning officer yang bertugas memgang project produk ini untuk menentukan warna untuk brand dan kelas penyakit produk tersebut. Pada pembuatan desain AW1 ini untuk konsep desain kemasan “ethical” pada dasarnya sudah memilik “Manual Book” jadi desainer hanya menentukan dimensi dus, warna untuk brand dan warna untuk jenis kelas penyakit. 2. Proses Digital dan layout Setelah pembuatan pola sudah selesai kemudian pembuatan desain dengan menggunakan software desain seperti Adobe Illustrator.
Gambar 31 Digital Layout (sumber: DLBS Dokumen, 2012)
12
3. Tipografi Tipografi yang digunakan mengacu pada standard kemasan DLBS yang ada pada manual book. Hal ini untuk menjaga konsistensi desain DLBS dari segi pemasaran.
Gambar 32 Tipografi (sumber: DLBS Dokumen, 2011) Pada tipografi yang tertera pada kemasan DLBS sudah ditetapkan pada Manual Book. Penetuan tipografi ini berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh Manager Strategic Planning dan Design Officer. 4. Approval Artwork 1 Setelah desain keseluruhan AW1 sudah selesai kemudian masuk ke dalam tahap Approval yang bertujuan untuk penetuan hasil akhir desain kemasan yang nantinya dilanjutkan pada pembuatan AW2.
13
Gambar 33 Artwork 1 (sumber: DLBS Dokumen, 2012) Dan yang bertugas untuk Approval yaitu Desain officer, Strategic Planning Officer yang memegang project produk ini dan Manager strategic Planning. 5. Proof Print Setelah AW1 approval kemudian dilanjutkan ketahap pembuatan AW2 yaitu dengan menambahkan NIE, barcode dan No. Item kemasan. Pembuatan AW2 untuk sementara ini team starategic planning dibantu dengan tim Research & Development karena pihak mereka bisa menetukan mesin dan jenis pencetakan apa yang sesuai dengan kemasan DLBS. Setelah AW2 lengkap desain
14
dikirim kembali ke team Strategic Planning untuk dibuatkan spesifikasi kemasan yang nantinya sebagai acuan team Purchasing untuk pembuatan Proof Print.
Gambar 34 Proof Print (sumber: DLBS Dokumen, 2012) Pada proof print supplier memberikan 3 hasil pencetakan yaitu Maximum8, Standard9 dan Minimum10. Dan standard adalah klasifikasi yang nantinya sebagai acuan untuk pembuatan Produk Jadi. Untuk proof print dengan desain yang sesuai dengan spesifikasi akan langsung di approval oleh Design Officer dan Strategic Planing Manager dan dilanjutkan dengan proses pembuatan produk jadi.
8
Maximum: warna yang dihasilkan terang. (sumber: DLBS Dokument, 2010) Standar: warna yang dihasilkan sesuai yaitu tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap. (sumber: DLBS Dokument, 2010) 10 Minimum: warna yang dihasilkan gelap. (sumber: DLBS Dokument, 2010) 9
15
6. Produk Jadi Dexa Medica kembali meluncurkan produk hasil riset DLBS bernama Redacid. Produk ini diluncurkan pada acara Indonesia Digestive Disease Week 11
(IDDW) Sabtu 15 Juni 2013 di Hotel Borobudur, Jakarta.
Gambar 35 Redacid Kaplet 250 Mg (sumber: DLBS Dokumen, 2012) Setiap kaplet Redacid mengandung 250 mg DLBS2411 yang berasal dari “Cinnamomum burmannii” (kayu manis). Redacid mempunyai indikasi untuk mengurangi asam lambung dan berfungsi sebagai gastroprotector12. Redacid melindungi lambung dari efek samping NSAID (nonstereoidal anti-inflammatory drug13s). Satu box Redacid berisi 5 strip @ 6 kaplet. Dosis nyeri ringan 1 kaplet sehari. Sementara nyeri sedang hingga berat yaitu 2-3 kaplet sehari. (sumber: Corporate Communication Dexa group, 2013). 11
Indonesia Digestive Disease Week : Salah satu acara kedokteran khususnya dalam bidang ilmu penyakit dalam. (sumber: http://natural-digest.com) 12 Gastroprotector: Gastric protection : Perlindungan pada Lambung. 13 Nonstereoidal anti-inflammatory drugs: Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs) adalah obat-obatan yang sering digunakan sebagai obat bagi mengatasi nyeri yang bersifat ringan sedang serta sebagai anti inflamasi seperti pada pasien dengan kronik artritis (Scott, 2002) (sumber: http://repository.usu.ac.id)
16