BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan membahas tentang proses pengujian dari masing-masing rangkaian dan proses demi proses yang dilakukan oleh sistem untuk dapat memastikan bahwa perangkat keras dan perangkat lunak yang telah dibuat dapat bekerja dengan baik dan dapat digunakan serta satu sama lain kompak dalam menjalankan sistem sesuai dengan perancangan sistem. 4.1
Pengujian Rangkaian Catu Daya Catu daya sebagai suplai tegangan kerja merupakan bagian yang sangat
penting. Dalam realisasi perangkat keras yang berupa motor DC dan Relay disini membutuhkan catu daya yang besarnya adalah +12 volt dan +5 volt. Gambar 4.1 adalah merupakan gambar rangkaian catu daya berikut dengan titik yang berikan dengan tanda angka yang kemudian akan ditampilkan dari hasil pengujian tersebut berdasarkan angka yang tertera pada rangkaian tersebut.
Gambar 4.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya
58
59
Dari hasil pengujian pada gambar rangkaian didapatkan hasil yang terukur sebenarnya adalah sebagai berikut : 1. Hasil pengukuran antara Point (1) dengan point (2/GND) yang merupakan keluaran langsung dari baterry (ACCU Motor) adalah sebesar 13.3 V berupa tegangan DC. 2. Hasil pengukuran antara point (3) dengan point(2/GND) didapatkan hasil sebesar 13 Volt DC. 3. Hasil pengukuran antara point (4) dengan point (2/GND) didapatkan hasil sebesar 4,8V. Tegangan ini merupakan keluaran dari IC LM7805 yaitu regulator +5V. Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang masih dalam batas toleransi yang diizinkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.
4.2
Pengujian Rangkaian Kunci Kontak Pada proses pengujian rangkaian kontak hanya dengan menghubungkan salah
satu kaki dari kunci kontak langsung dengan Battery (ACCU motor), kaki lainnya dihubungkan dengan salah satu kaki pada kumparan relay, dan kaki relay yang lainnya terhubung dengan GND, sehingga ketika kunci kontak dalam posisi “ON” maka relay berbunyi “tik” menandakan bahwa relay bekerja, selanjutnya dengan melakukan proses pengukuran pada bagian keluaran kaki relay antara kaki “common” dengan kaki “NO” yaitu dalam kondisi terhubung. Setelah serangkaian pengujian
60
pada rangkaian ini dilakukan maka disimpulkan bahwa rangkaian ini bekerja dengan baik dan dapat digunakan.
4.2
Pengujian Rangkaian Alarm Proses pengujian pada rangkaian alarm adalah untuk memastikan rangkaian
ini dapat bekerja ketika diberikan logika “1” dan “0” pada pin 1 dan 2 pada IC optocoupler PC817. Pengujian hanya dilakukan dengan memberikan tegangan pada kaki 1 dan 2 pada IC optocoupler yang didapatkan dari tegangan 1 buah battery kecil dengan tegangan keluaran adalah sebesar 1,5V. Pada gambar 4.2 merupakan gambar proses pengujian dari rangkaian ini.
Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian Alarm Ketika rangkaian diberikan tegangan yang bersumber dari battery alarm berbunyi dan ketika tidak diberikan tegangan alarm tidak berbunyi. Dari hasil pengujian tersebut dipastikan bahwa rangkaian dapat bekerja dengan baik dan siap digunakan untuk keperluan sistem.
61
4.3
Pengujian Rangkaian Relay Pengapian Pada proses pengujian rangkaian relay pengapian dilakukan sama seperti pada
proses pengujian rangkaian alarm yaitu dengan memberikan tegangan dari battery 1,5V pada kaki 1 dan 2 IC optocoupler PC817. Adapun gambar rangkaian pengujian dapat dilihat pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Pengujian Rangkaian Relay Pengapian Pada pengujian rangkaian ini dilakukan proses pengujian tambahan, yaitu dengan memastikan bahwa pada rangkaian pengendali relay (switching) bekerja dengan baik atau tidak, yaitu dengan melakukan proses pengukuran pada bagian keluaran relay untuk memastikan antara kaki “common” dengan kaki “NO” terhubung ketika kaki 1 dan 2 dihubungkan dengan battery. Sedangkan pada posisi battery dilepas kaki “common” terhubung dengan kaki “NC” pada keluaran relay. Ketika semua kondisi tersebut terpenuhi dan sesuai dengan yang diharapkan maka rangkaian ini dipastikan dapat digunakan pada sistem.
62
4.4
Pengujian Proses Pengambilan Gambar Wajah Proses pengujian ini adalah dengan cara langsung menjalankan program
python untuk melakukan proses capture wajah. Adapaun langkah-pengujian yang dilakukan secara lengkap. Untuk mengambil gambar wajah dari orang yang akan diberikan hak menggunakan kendaraan, yaitu dengan menjalankan program capture-positive.py. program ini akan melakukan proses pemindaian gambar wajah dan disimpan pada folder sub direktori sistem (training/posisitve) dan akan folder tersebut akan secara otomatis dibuat oleh sistem jika tidak ada. Proses menjalankan program tersebut dengan cara mengetikkan perintah pada console sebagai berikut : sudo python capture-positives.py
untuk selanjutnya menunggu beberapa saat program akan dijalankan dan program akan menampilkan pesan Capturing positive training images. Press button or type c (and press enter) to capture an image. Press Ctrl-C to quit.
pada tahapan ini program siap untuk melakukan proses capture gambar untuk proses training dengan menekan tombol “Enter” pada keyboard. Dan pada gambar 4.4 merupakan hasil dari proses capture image tersebut.
Gambar 4.4 Hasil proses capture wajah