BAB IV KURVA ELIPTIK DAN ID BASED CRYPTOSYSTEM 4.1.
Kurva Eliptik Misalkan π adalah bilangan prima yang lebih besar dari 3. Sebuah kurva eliptik
atas lapangan hingga dengan ukuran p dinotasikan dengan πΊπΉ(π) dan diberikan oleh sebuah persamaan dalam bentuk π¦ 2 = π₯ 3 + ππ₯ + π, dimana π, π β πΊπΉ(π). (Persamaan atas lapangan hingga dengan ukuran 2π dinotasikan sebagai πΊπΉ(2π ) akan sedikit berbeda, dan akan dibahas nanti.) Himpunan titik-titik pada kurva adalah kumpulan pasangan terurut (π₯, π¦) yang merupakan koordinat pada lapangan sehingga x dan y memenuhi persamaan yang mendefinisikan kurva tersebut, ditambah dengan titik tambahan πͺ yang disebut sebagai titik tak hingga. Titik-titik ini membentuk sebuah grup abelian πΈ dengan operasi khusus atas πΊπΉ(π). πΈ = {(π₯, π¦)βπͺ |(π₯, π¦) memenuhi persamaan π¦ 2 = π₯ 3 + ππ₯ + π, π₯, π¦ β πΊπΉ(π)}.
4.2.1. Operasi Grup Pada Kurva Eliptik Misalkan π, π β πΈ, β adalah garis yang mengandung P dan π (garis singgung jika π = π) dan π
, titik ke tiga perpotongan β dengan πΈ. Misalkan ββ² adalah garis yang menghubungkan π
dengan πͺ. Maka πβ + βπ adalah titik sehingga garis ββ² memotong πΈ di R, πͺ, Pβ + βQ. Catatan : untuk selanjutnya operasi penjumlahan pada grup ini akan dilambangkan dengan lambang β+β Asumsikan bahwa π = (π₯π , π¦π ) dan π = (π₯π , π¦π ) berada dalam kurva, π adalah gradien garis yang melalui π dan π, maka koordinat dari π + π = (π₯π+π , π¦π+π ) adalah π₯π+π = π2 β π₯π β π₯π dan π¦π+π = π π₯π β π₯π+π β π¦π , di mana
π=
π¦π β π¦π , ππππ π β π π₯π β π₯π 3π₯π 2 + π , ππππ π = π 2π¦π 21
Titik tak hingga memainkan peranan sebagai elemen identitas, yaitu , π + πͺ = πͺ + π = π untuk sebarang titik π β πΈ. Setiap titik memiliki elemen invers tunggal β π sehingga π + (βπ) = πͺ. Untuk π = (π₯π , π¦π ) pada kurva eliptik πΈ atas πΊπΉ(π), invers penjumlahan tersebut didefinisikan dengan βπ = (π₯π , βπ¦π ). Kategori lain dari kurva eliptik didefinisikan atas lapangan hingga dengan ukuran 2π dinotasikan dengan πΊπΉ(2π ). Persamaan yang mendefinisikan eliptic curve atas πΊπΉ(2π ) adalah dalam bentuk π¦ 2 + π₯π¦ = π₯ 3 + ππ₯ 2 + π, dimana π, π β πΊπΉ(2π ). Operasi penjumlahan terhadap titik P dan Q adalah sebagai berikut : π₯π+π = π2 + π + π₯π + π₯π + π dan π¦π+π = π π₯π + π₯π+π + π₯π+π + π¦π , di mana π¦π + π¦π ππππ π β π π₯π + π₯π π= π¦π π₯π + ππππ π = π π₯π Invers dari titik π = (π₯π , π¦π ) β πΈ atas lapangan biner πΊπΉ(2π ) didefinisikan oleh β π = (π₯π , π₯π + π¦π ) . Untuk kurva eliptik, operasi pada grup ditulis sebagai penjumlahan bukan perkalian. Jadi pemangkatan pada grup multiplikatif secara umum dapat disebutkan sebagai perkalian dengan skalar dalam grup kurva eliptik. Yang mana kita nyatakan sebagai ππ yaitu π + π + β― + π sebanyak π kali, untuk sebuah integer π.
4.2.2. Zero dan Pole Dari Fungsi Rasional Misalkan π π₯, π¦ adalah sebuah fungsi rasional pada kurva eliprik πΈ π₯, π¦ = 0, dimana 0 β πΊπΉ(π), atau secara umum pada lapangan tempat kurva eliptik berada. Untuk titik π β π β© πΈ, π disebut zero jika π π = 0 dan pole jika π π₯, π¦ = β, kita dapat tuliskan β = 0β1 . Dalam lapangan hingga, sebuah zero π π = 0 dapat difaktorisasi menjadi π π = 0π β π(π) sedemikian sehingga π adalah sebuah bilangan bulat positif dan π adalah fungsi rasional yang memenuhi π(π) β 0 dan π(π) β β. Jelas, bahwa dalam faktorisasi ini, jika π π = 0 maka kita dapat menaikkan nilai π sampai π(π) β 0; jika
22
π π = β maka kita dapat mengurangi π sampai π(π) β β. Hal ini memungkinkan karena pada lapangan hingga tidak memiliki pembagi nol. Jika kita menuliskan β sebagai 0β1 , kita dapat memfaktorisasi π π = β menjadi 0βπ β π(π) untuk sebuah bilangan bulat π dan sebuah fungsi rasional π yang memenuhi π π β 0 dan π(π) β β. Misalkan ππππ menunjukkan bilangan bulat π atau β π, saat π(π) difaktorisasi dengan metode di atas. Nilai dari ππππ menunjukkan seberapa βkuatβ sebuah zero atau pole tersebut. Kita dapat menyatakan seperti ini : ππππ > 0 jika π adalah sebuah zero ππππ < 0 jika π adalah sebuah pole ππππ = 0 jika π bukan zero atau pole (di mana πΈ dan π tidak berpotongan).
4.2.3. Orde Zero pada Fungsi Linear Misalkan πΏ: π¦ β π’π₯ + π£ = 0 adalah sebuah garis (π’ β 0). Sebuah zero π = (π₯0 , π¦0 ) dari πΏ = 0 adalah solusi terbatas yang diselesaikan dari bentuk πΏ β© πΈ: (π’π₯ + π£)2 = π¦ 2 = π₯ 3 + ππ₯ + π Kita bisa melihat bahwa π₯0 adalah akar dari persamaan (π’π₯ + π¦)2 β π₯ 3 + ππ₯ + π = 0. Jelas, bahwa 0 dapat difaktorisasi menjadi
(π₯ β π₯0 )π β π dengan π(π₯0 ) β 0 dan π =
2 , 1
2 jika π titik singgung dan 1 untuk π yang lain. Karena itu
ππππ πΏ =
1 jika πΏ memotong πΈ di π . 2 jika πΏ menyinggung πΈ di π
23
4.2.4. Orde Pole pada Fungsi Linear Sebuah garis πΏ = π’π₯ + π£π¦ + π€ = 0 memotong πΈ tidak hanya di titik ketika πΏ pada πΈ menghasilkan zero, tetapi juga di titik infinity πͺ di mana πΏ pada πΈ menghasilkan pole. Kita dapat menuliskan E menjadi 1 1 = 3 2 π¦ π₯ (1 + π/π₯ 2 + π/π₯ 3 ) Karena itu π₯ π₯= π¦
Kita tahu bahwa
π₯ π¦
2
β
1 (1 + π/π₯ 2 + π/π₯ 3 )
= 0 pada titik πͺ; dan
1 (1+β― )
= 1 pada titik πͺ; karena itukita
mendapatkan ππππͺ π₯ = β2. Lebih jauh karena
π¦=
π₯ π¦
β1
βπ₯ =
π₯ π¦
β3
β
1 (1 + π/π₯ 2 + π/π₯ 3 )
Kita mendapatkan ππππͺ π¦ = β3. Dengan mudah dapat dicek bahwa ππππͺ π’π₯ = β2 dan ππππͺ π£π¦ = β3 dan berlaku untuk sebarang π’ β 0 dan π£ β 0. Selain itu ππππͺ π’π₯ + π£π¦ + π€ = β3 asalkan π£ β 0. β3 ππππͺ π’π₯ + π£π¦ + π€ = β2 0
ππππ π£ β π ππππ π£ = 0, π’ β 0 π’ππ‘π’π πππππππ ππππ
24
4.2.4. Divisor Divisor adalah sebuah bentuk formal :
π·=
ππ [π] πβπΈ
di mana ππ adalah sebuah bilangan bulat yang merupakan orde dari titik π dan [π] adalah simbol formal. Tanda kurung siku pada π hanyalah cara agar tidak terjadi kebingungan membedakan [π] dengan titik π. Sebagai contoh, π π + π[π] adalah sebuah divisor (bentuk formal) sedangkan ππ + ππ adalah sebuah titik di πΈ. Dengan pertidaksamaan ππ > 0 menyatakan bahwa titik π adalah sebuah zero dan ππ < 0 menyatakan bahwa titik π adalah sebuah pole. Sebagai contoh, untuk π, π, π
β πΈ, π·1 = 2 π + 3 π β 3[π
] menyatakan bahwa divisor π·1 memiliki zero di π dan π dengan orde 2 dan 3, selanjutnya sebuah pole di π
dengan orde 3. Dan π·2 = 2 π + β2π β 3[πͺ] menyatakan bahwa π dan β2π adalah zero dengan orde 2 dan 1, dan πͺ adalah pole dengan orde 3 untuk divisor π·2 . Kita dapat melihat bahwa tanda kurung siku berguna untuk memisahkan orde dengan titik yang dimaksud. Grup divisor pada πΈ, dinyatakan sebagai π·ππ£(πΈ), membentuk sebuah grup abelian dengan operasi penjumlahan berikut. Untuk π·1 , π·2 β π·ππ£(πΈ), jika π·1 = πβπΈ
ππ [π] , π·2 =
πβπΈ (ππ
πβπΈ ππ [π],
lalu
π·1 + π·2 =
+ ππ )[π]. Untuk sebuah divisor π· =
π β πΈ ππ β 0
πβπΈ
πβπΈ ππ [π]
+
πβπΈ ππ [π]
=
ππ [π] kita definisikan π π’ππ π· =
sebagai pendukung dari divisor π·, dan
deg π· =
πβπΈ
ππ
menyatakan derajat dari divisor π·. Sebagai contoh, jika π·1 = 2 π + 3 π β 3[π
], π·2 = 2 π + β2π β 3[πͺ], maka π π’ππ π·1 = π, π, π
, π π’ππ π·1 = π, β2π, πͺ dan deg π·1 = 2 + 3 β 3 = 2, deg π·1 = 2 + 1 β 3 = 0. Mulai sekarang kita membahas hanya himpunan divisor yang berderajat nol, dilambangkan sebagai π·ππ£ 0 (πΈ). Misalkan π adalah fungsi rasional dari πΎ Γ πΎ ke πΎ, di 3π¦β2π₯β5
mana πΎ adalah lapangan hingga. Sebagai contoh, π π₯, π¦ = 5π¦ +3π¦ β2 . Evaluasi fungsi rasional π pada titik π = (π₯π , π¦π ) di definisikan oleh π π = π(π₯π , π¦π ) dan evaluasi π
25
pada
sebuah
πβπ π’ππ (π·) π(π)
divisor ππ
π·=
πβπΈ ππ [π]
di
definisikan
sebagai
π π· =
.
Divisor dari Fungsi Rasional Sebuah divisor menyediakan representasi untuk mengindikasikan apakah sebuah titik adalah zero atau pole beserta ordenya masing-masing terhadap sebuah fungsi rasional atas kurva eliptik. Misalkan π adalah sebuah fungsi rasional di πΈ. Divisor dari π adalah πππ£ π =
πβπΈ
ππ,π π ,
dengan ππ,π adalah orde dari zero atau pole dari titik π di π. Derajat divisor dari sebuah fungsi rasional adalah nol; oleh karena itu πππ£(π) β π·ππ£ 0 (πΈ) untuk sebarang fungsi rasional π.
Contoh: Misalkan π = (π₯π , π¦π ) β πΈ, π π₯, π¦ = π₯ β π₯π , maka πππ£ π = πππ£ π₯ β π₯π = π + βπ β 2[π]. π dan β π adalah zero dari π karena hanya 2 titik tersebut yang berada di garis vertikal π₯ β π₯π = 0 dan di kurva eliptik πΈ. Titik tak hingga πͺ adalah pole dengan orde 2 karena πππ£(π) β π·ππ£ 0 (πΈ). Untuk 2 fungsi rasional, fungsi π1 dan π2 , berlaku sifat : 1. πππ£ π1 + πππ£ π2 = πππ£ π1 π2 dan 2. πππ£ π1 β πππ£ π2 = πππ£(π1 /π2 ). Contoh : Misalkan πΈ adalah kurva eliptik dengan persamaan π¦ 2 = π₯ 3 + 7π₯ atas πΊπΉ(13). Kita punya π = 4,1 , π = (5,2) β πΈ dan π + π = (5,11). Ambil π π₯, π¦ =
π¦βπ₯+3 π₯β5
. Karena
π, π, β π + π = 5,2 = π terdapat di garis π¦ β π₯ + 3 = 0, maka πππ£ π¦ β π₯ + 3 = π + π + β π+π
β 3 πͺ = π + 2 π β 3[πͺ]. Dan juga πππ£ π₯ β 5 = π +
βπ + 2 πͺ = π + π + π β 2[πͺ] karena π, βπ = 5,11 = π + π berada di garis
26
π₯ β 5 = 0. Karena itu, kita mendapatkan πππ£ π = πππ£ π¦ β π₯ + 3 β πππ£ π₯ β 5 = π + π β π + π β [πͺ]. Sebuah divisor π· β π·ππ£ 0 πΈ dikatakan principal jika π· = πππ£(π) untuk sebuah fungsi rasional π. Divisor principal π· =
πβπΈ
ππ (π) mempunyai ciri-ciri
πβπΈ ππ π
=
0.
Contoh : misalkan π·3 = π + βπ β 2[πͺ] , maka π·3 memenuhi deg π·3 = 0 dan π + βπ β 2πͺ = π β π = πͺ. Oleh karena itu π·3 adalah principal. Faktanya π·3 = πππ£(π₯ β π₯π ) untuk fungsi π₯ β π₯π . Dua buah divisor π·1 , π·2 β π·ππ£ 0 (πΈ) dikatakan ekivalen (dinotasikan π·1 ~π·2 ) jika π·1 β π·2 adalah principal. Untuk sebarang divisor π· = terdapat sebuah titik unik π =
π
βπΈ ππ
π
π
βπΈ ππ
(π
)
β π·ππ£ 0 (πΈ),
β πΈ sedemikian sehingga π·~ π β [πͺ].
Dengan kata lain π· dapat selalu dituliskan dalam bentuk kanonik π· = π β πͺ + πππ£(π), di mana π adalah sebuah fungsi rasional. Sekarang kita akan memperkenalkan sebuah rumus untuk menambahkan dua buah divisor dalam bentuk kanonik. Rumus ini menyediakan sebuah metode untuk menemukan fungsi rasional dengan πππ£ π = π· untuk sebuah divisor π·, dan sangat berguna untuk menghitung Pasangan Weil. Misalkan π·1 , π·2 β π·ππ£ 0 (πΈ) dengan π·1 = π1 β πͺ + πππ£(π1 ) dan π·2 = π2 β πͺ + πππ£(π2 ). Kita asumsikan bahwa π1 + π2 = π3 . Misalkan ππ1 ,π2 π₯, π¦ = ππ¦ + ππ₯ + π adalah persamaan garis lurus yang melalui π1 dan π2 , dan ππ3 (π₯, π¦) = π₯ + π sebuah persamaan garis vertikal yang melalui π3 . (Dengan catatan bahwa jika π1 = π2 , ππ1 ,π2 π₯, π¦ adalah garis singgung di π1 . Dan jika π3 = πͺ, maka ππ3 π₯, π¦ = 1.) Lalu kita dapatkan πππ£ ππ1 ,π2 = π1 + π2 + βπ3 β 3[πͺ] di mana π1 , π2 , dan βπ3 adalah zero karena ketiga titik itu berada pada garis ππ1 ,π2 , dan πππ£(ππ3 = π3 + βπ3 β 2[πͺ]) di mana π3 , βπ3 adalah zero karena keduanya berada pada garis ππ3 . Dari persamaan-persamaan di atas, jumlah dari divisor π·1 + π·2 dapat dituliskan :
27
π·1 + π·2 = π1 + π2 β 2 πͺ + πππ£ π1 π2 = π3 β πͺ + πππ£ π1 π2 + πππ£ ππ1 ,π2 β πππ£(ππ3 ) = π3 β πͺ + πππ£(π1 π2 ππ1 ,π2 /ππ3 ) Persamaan akhir ini akan digunakan untuk menghitung pasangan weil.
4.2.5. Pasangan bilinear Misalkan πΊ1 adalah sebuah grup siklis yang dibangun oleh π, dengan orde prima π, dan πΊ2 adalah grup multiplikatif siklis dengan orde sama π. π: πΊ1 Γ πΊ1 β πΊ2 adalah pasangan bilinear jika memenuhi sifat-sifat berikut : 1. Bilinear π π, π + π
= π π, π π π, π
dan π π + π
, π = π π, π π π
, π
untuk setiap
π, π, π
β πΊ1 . 2. Computability Terdapat algoritma yang efisien untuk menghitung π(π, π) untuk semua π, π β πΊ1 . 3. Non-degenerate Terdapat π β πΊ1 dan π β πΊ1 sedemikian sehingga π(π, π) β 1. 4.3.
Pasangan Weil Diberikan sebuah kurva eliptik πΈ atas lapangan hingga πΎ, misalkan π adalah
sebuah bilangan bulat prima adalah ππππ(πΎ), karakteristik dari πΎ. Sebagai contoh, ππππ πΊπΉ π
= π dan ππππ πΊπΉ 2π
= 2. Pasangan weil adalah fungsi
π = πΈ[π] Γ πΈ[π] β ππ di mana πΈ π = {π|ππ = π, π β πΈ}, ππ adalah grup yang anggotanya akar dari π₯ π = 1 di πΎ. Pasangan weil π(π, π) didefinisikan sebagai berikut. Diberikan π, π β πΈ[π], terdapat divisor π·π , π·π β π·ππ£ 0 πΈ sedemikian sehingga π·π ~ π β [πͺ] dan π·π ~ π β [πͺ]. Kemudian kita memilih titik π, π β πΈ[π] secara acak dan menetapkan π·π =
28
π + π β [π] dan π·π = π + π β [π]. Dengan mudah kita bisa mengetahui bahwa π·π ~ π β [πͺ] dan π·π = π β [π]. Karena ππ = ππ = πͺ, maka divisor ππ·π dan ππ·π adalah principal dan terdapat fungsi rasional ππ , ππ sedemikian sehingga πππ£ ππ = ππ·π dan πππ£ ππ = ππ·π . Misalkan π π’ππ π·π β© π π’ππ π·π = β
, maka pasangan weil dari titik π dan π didefinisikan : π (π· )
π π, π = ππ (π·π ). π
π
Pasangan weil memiliki sifat bilinear : untuk π, π, π
β πΈ[π], berlaku π π + π, π
= π π, π π(π, π
) dan π π, π + π
= π π, π π(π, π
). Algoritma pertama untuk menghitung π(π, π) adalah sebagai berikut.
Algoritma Miller
INPUT
: π, π β πΈ[π]
OUTPUT
: πΈ(π, π)
Langkah 1.
Pilih sebarang titik π, π β πΈ sedemikian sehingga π + π, π, π + π, π berbeda. Lalu buat π·π = π + π β [π] dan π·π = π + π β [π].
Langkah 2.
Gunakan
algoritma
untuk
menghitung
ππ π + π , ππ π , ππ π +
π , ππ (π), di mana ππ dan ππ memenuhi πππ£ ππ = ππ·π dan πππ£ ππ = ππ·π . Langkah 3.
Hitung π
π, π =
π π (π·π ) π π (π·π )
=
π π π+π π π (π) π π π+π π π (π)
Bagian yang sangat penting dalam Algoritma Miller adalah algoritma menghitung fungsi evaluasi ππ dan ππ di Langkah 2. Algoritma untuk menghitung ππ (π) menghasilkan ππ sedemikian sehingga πππ£ ππ = ππ·π , dan menghitung ππ (π₯π , π¦π ) untuk π = (π₯π , π¦π ). Kita lihat kembali π·π = π + π β [π]. Untuk setiap integer π, terdapat sebuah fungsi rasional ππ yang memenuhi πππ£ ππ = π π + π β π π β ππ + [πͺ].
29
Jika π = π, maka πππ£ ππ = π π + π β π π β ππ + πͺ = π π + π β π[π], dan ππ = ππ . Untuk sebarang titik π
, π, misalkan ππ
,π dan ππ
adalah fungsi linear, di mana ππ
,π π₯, π¦ = 0 adalah garis lurus yang melewati π
, π, dan ππ
π₯, π¦ = 0 adalah garis vertikal yang melalui π
. Selanjutnya kita memiliki
πππ£ ππ 1 +π 2 = π1 + π2 π + π β π1 + π2 π β
π1 + π2 π + πͺ
= π1 π + π β π1 π β π1 π + πͺ +π2 π + π β π2 π β π2 π + πͺ + π1 π + π2 π + β π1 + π2 π β 3[πͺ] β{ (π1 + π2 π + β π1 + π2 π β 2[πͺ]} = πππ£ ππ 1 + πππ£ ππ 2 + πππ£ ππ 1 π,π 2 π β πππ£(π(π 1 +π 2 )π ) dan karenanya ππ 1 +π 2 =
ππ 1 ππ 2 ππ 1 ππ 2 π . π(π 1 +π 2 )π
Persamaan di atas adalah persamaan rekursif dengan kondisi awal π0 = 1 dan π1 =
π π +π π π ,π
karena πππ£ π1 = π + π β π β π + [πͺ] = π+π + β π+π
β2 πͺ
β{ π + π + β π + π
β 3[πͺ]}
= πππ£ ππ+π β πππ£ ππ,π .
Berdasarkan persamaan rekursif di atas, cara konvensional dengan metode double and add adalah metode yang diusulkan untuk mengevaluasi fungsi rasional ππ pada titik π yang diberikan, di mana ππ memenuhi πππ£ ππ = π π + π β π π . Algoritma yang dimaksud dengan algoritma double and add adalah sebagai berikut :
30
Algoritma Double and Add (Langkah 2, Algoritma Miller) INPUT
: titik π, π, π dan ordenya π =
OUTPUT
: ππ π = ππ (π)
π1 β
π β1 π π=0 ππ 2
dengan ππ β 0,1 , ππ β1 = 1
ππ+π (π) ; ππ,π (π)
π β π1 ; π β π; for π β π β 2 , π β 3 , β¦ ,0 do π β π2
ππ,π (π) ; π β 2π; π2π (π)
if ππ = 1 then π
(π)
π β π1 π π π,π (π) ; π β π + π; π+π
endif endfor return π
4.4.
ID Based Cryptosystem Skema ID based encryption (IBE) dengan menggunakan pemetaan bilinear yaitu
pasangan weil atas kurva eliptik pertama kali dicetuskan oleh Boneh dan Franklin. Pemetaan bilinear mentransformasi sepasang anggota di grup πΊ1 dan memetakannya ke sebuah anggota di πΊ2 dalam sebuah cara yang memenuhi beberapa kriteria. Kriteria yang paling penting adalah kebilinearan itu sendiri, di mana ia haruslah bilinear untuk setiap pasangan anggota dari domain yang dimasukkan. Untuk membuat sebuah ID based cryptosystem diperlukan sebuah Private Key Generator yang berfungsi untuk menentukan s yaitu master key yang dijaga kerahasiaannya, lalu mengumumkan informasi-informasi yang diperlukan termasuk persamaan kurva eliptik yang akan dipakai, titik basis π, kunci publik π π, dan beberapa fungsi hash yang dipakai. Setiap pemakai memiliki kunci publik dinotasikan πΎπ = ππΌπ· yaitu sebuah titik pada kurva eliptik yang berkorespondensi dengan πΌπ· nya dan diketahui oleh semua pengguna. Kunci pribadi dinotasikan πΎπ
= π ππΌπ· , dimana π diperoleh dari PKG.
31
Misalkan Anita ingin mengirimkan pesan π kepada Budi maka enkripsi dan dekripsinya adalah sebagai berikut : Anita ingin mengirim pesan π. Ia memilih integer π random lalu mengirim : (π, π) = (ππ, π β π(π(ππΌπ· , π π)π )) Ketika Budi menerima (π, π) kemudian dia menghitung : π = π β π(π(π ππΌπ· , π)). Dengan π merupakan fungsi hash yang diumumkan PKG dan π adalah pasangan weil. Hal ini dapat terjadi karena sifat kebilinearan dari pasangan weil, yaitu π π ππΌπ· , π = π π ππΌπ· , ππ = π(ππΌπ· , π)π π = π(ππΌπ· , π π)π .
32