BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian MI Muhammadiyah Gading 1 yang beralamat di Dukuh Gading Santren , desa Belang Wetan, Kecamatan
Klaten
Utara,
Kabupaten
Klaten, kode pos 57436, Telp (0272) 3354100. Status Madrasah yakni Swasta, dengan Akreditasi Madrasah A. MI Muhammadiyah Gading 1 berdiri pada bulan Mei tahun 1957, tiga bulan kemudian pembanguan gedung madrasah dapat terealisasi yaitu pada bulan Agustus 1951. Pada mulanya sekolah ini bernama Madrasah Diniyah (MD) yang berjumlah 2 lokal terdiri dari satu sekolah dasar rakyar (SR) dan satu kelas pra sekolah (kalau sekarang setingkat TK). Madrasah ini dibawah Organisasi Penyelenggara Yayasan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah. Saat ini jumlah rombongan belajar di MI Muhammadiyah Gading 1 berjumlah 22 rombel dengan Kepala Sekolah Maidah Maghfirohwati, S.Pd. Jumlah
tenaga
pendidik
dan
kependidikan
pada
MI
Muhammadiyah Gading 1 untuk tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak 31 orang, terdiri dari: 1 Kepala Sekolah PNS, 2 orang Guru PNS Depag, 28 orang Guru Tetap Yayasan serta didukung 1 orang Penjaga Madrasah dan 2 orang tenaga kebersihan
45
a. Visi dan Misi Tujuan Madrasah “Terwujudnya generasi islami yang berakhlak mulia, cerdas, terampil, dan berprestasi”. b. Misi 1) Menumbuhkan kesadaran pada anak untuk menghayati dan mengamalkan agama Islam sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah. 2) Memberikan keteladanan kepada anak dalam bertindak, berbicara, dan beribadah sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis. 3) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki. 4) Menumbuhkan semangat ibadah dan semangat kerja secara intensif kepada seluruh komponen madrasah. 5) Menumbuhkembangkan siswa belajar cerdas dan berakhlaqul karimah 6) Menjadikan siswa mampu bersaing positif untuk berkompetisi di bidang akademik dan non akademik 7) Menerapkan manajemen partisipasif dengan melibatkan seluruh warga madrasah dan komite madrasah 8) Melaksanakan
pembelajaran
dengan
metode
PAIKEM
(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) 9) Menjadikan
madrasah
sebagai
laboratorium
agama
dalam
pembentukan akhlaqul karimah
46
c. Tujuan Madrasah 1) Dapat mengamalkan ajaran islam yang sebenarnya sesuai dengan Al-quran dan Al-Hadist serta berakhlak mulia, cakap, terampil dan percaya pada diri sendiri. 2) Meraih prestasi akademik dan non akademik semaksimal mungkin sesuai dengan harapan orangtua dan pemerintah. 3) Menguasai keterampilan dan pengetahuan dasar-dasar teknologi serta seni sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. 4) Menjadikan sekolah yang diminati masyarakat. 5) Menjadikan sekolah yang disiplin, aktif kreatif dan mandiri. 2. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa MI Muhammadiyah Gading 1 Klaten utara kelas I-C dan kelas III-C. Setiap kelas terdiri dari 20 sampai 25 siswa. Penelitian ini hanya menggunakan dua kelas sebagai subjek penelitian. 3. Pelaksanaan Pretest (Tes Awal) Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu diambil dari data hasil tes lisan dan lembar observasi. Tes lisan yang diberikan berupa pretest dan posttest. Tujuan dari diadakannya pretest yaitu untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelas. Pretest diberikan sebelum dilaksanakannya pemberian perlakuan (treatment) pada kelompok eksperimen. Hasil dari pretest kemudian digunakan untuk mengukur
47
tingkat
homogenitas
dan
normalitas
dari
data
tersebut.
Pretest
dilaksanakan sebelum pemberian perlakuan pada kedua kelas. Pretest diberikan pertama pada Kelas 1-C sebagai kelompok eksperimen pada tanggal 20 Februari 2017, tanggal 22 Maret 2017 dan tanggal 24 Maret 2017. Kemudian dilaksanakan di Kelas 3-C sebagai kelompok kontrol pada tanggal 21 Februari 2017, tanggal 23 Maret 2017, dan tanggal 25 Maret 2017. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pretest melalui tes lisan dengan mengambil materi surat Al-Fill, surat Al-Humazah, dan Surat At-Takasur. Tabel 5: Hasil Pretest Descriptive Statistics Pree Test Surat Al-Fiil Eksperimen Pree Test Surat Al-Fiil Kontrol pre test surat al-Humazah kelas eksperimen pre test surat al-Humazah kelas kontrol pre test surat at-takasur kelas eksperimen pre test surat at-takasur kelas kontrol
N Mean Std. Deviation Min Max 20 45.7500 8.62600 30.00 58.00 25 47.5600
7.10680 30.00
58.00
20 30.5000
6.16014 20.00
40.00
25 47.2400
8.80000 30.00
59.00
20 25.5000
7.05244 15.00
45.00
25 49.1600
10.41105 25.00
64.00
Dari tabel diatas hasil dari rata-rata nilai pretest materi surat Al-Fiil pada kelas eksperimen yakni 45,75 sedangkan pada kelompok kontrol adalah sebesar 47,56. Rata-rata nilai pada materi surat Al-Humazah kelas eksperimen sebesar 30,57 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 47,24. Sedangkan rata-rata nilai pretest surat At-Takasur adalah 25,5 dan 48
rata-rata nilai pretest kelas kontrol sebesar 49,16. Kemudian nilai total pretest dari kedua kelompok tersebut digunakan untuk melakukan uji homogenitas dan uji normalitas data yang akan digunakan sebagai uji prasyarat analisis data sebelum data yang didapat diolah. 4. Pelaksanaan Perlakuan (treatment) Pemberian perlakuan (treatment) di MI Muhammadiyah Gading 1 Klaten Utara.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ODOA. Perlakuan diberikan pada dua kelas yaitu Kelas 1-C dan Kelas 3-C yang mana pada Kelas 1-C dijadikan sebagai kelompok eksperimen yang nantinya dalam memberikan perlakuan menggunakan metode ODOA. Sedangkan Kelas 3-C sebagai kelompok kontrol dengan perlakuan menggunakan metode menghafal secara konvensional. Pertemuan dilaksanakan selama selama 22 hari dari tanggal 27 Februari-23 Maret dan dibagi menjadi 3 tahap yakni tahap pertama untuk surat Al-Fiil, kedua surat Al-Humazah, dan ketiga surat At-Takasur. Setiap hari siswa masuk pada pukul 06.30 WIB dilanjutkan baris di depan kelas dan berdoa bersama. Setelah berdoa bersama kemudian guru memberi contoh hafalan sebanyak 2 atau 3 kali. Setelah guru memberi contoh, kemudian siswa satu per satu dipanggil maju untuk setor hafalan. Setiap siswa membawa buku materi tahfidz
yang berisi
nilai
perkembangan harian yang harus ditandatangani guru dan orang tua setiap hari. Jika siswa sudah menghafal ayat tersebut dengan baik dan benar, maka siswa menghafal ayat selanjutnya pada hari berikutnya, tetapi jika
49
siswa belum lancar dalam menghafal tentu harus mengulangi hafalan pada keesokan harinya. Contoh nilai dapat dilihat pada lampiran. Proses perlakuan yang dilakukan yakni siswa menghafal surat AlFiil satu hari satu ayat sampai selesai pada hari kelima, kemudian dilanjutkan untuk hafalan surat Al-Humazah sampai selesai, dan dilanjutkan hafalan surat At-Takasur satu hari satu ayat sampai selesai. Proses pembelajaran dengan metode ODOA dilaksanakan selama 30-45 menit setiap hari, kemudian dilanjutkan dengan sholat dhuha selama 15 menit dan KBM akan dimuali pada pukul 07.30 WIB. 5. Pelaksanaan Posttest Posttest diberikan setelah diberikan perlakuan (treatment) yaitu setelah
kegiatan
pembelajaran
dilakukan.
Pelaksanaan
posttest
dilaksanakan setelah pemberian perlakuan (treatment) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setiap siswa yang sudah menghafal diberi pertanyaan untuk menghafal 3 surat tersebut beserta artinya. Tujuan diberikannya posttest ini yaitu untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan seperti dalam tabel berikut: Tabel 6: Hasil Posttest Descriptive Statistics Post Test Surat AL-Fill Eksperimen Post Test Surat Al-Fiil Kontrol
N 20 25
Mean Std. Deviation Minimum Maximum 83.5500 7.18533 72.00 95.00 72.7200
6.43247
60.00
86.00
50
post test surat alHumazah kelas eksperimen post test surat alHumazah kelas kontrol post test surat attakasur kelas eksperimen post test surat attakasur kelas kontrol
20
84.1500
9.43273
69.00
100.00
25
67.4800
7.95885
54.00
87.00
20
85.4000
8.23599
65.00
98.00
25
58.1200
8.20224
35.00
74.00
Dari tabel diatas hasil dari rata-rata nilai posttest surat Al-Fiil kelas eksperimen sebesar 83,55 sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 72,72. Sedangkan nilai rata-rata surat Al-Humazah pada kelas eksperimen sebesar 84,15 sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 67,48. Nilai rata-rata surat At-Takasur untuk kelas eksperimen sebesar 85,40, sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 58,12. Nilai total posttest dari kedua kelompok tersebut kemudian digunakan untuk melakukan uji hipotesis jika data telah diketahui terdistribusi normal dan bersifat homogen. Digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi dari hasil perbedaan nilai hasil perlakuan (treatment) dari kedua kelas tersebut. B. Analisis Data 1. Uji Normalitas Sebelum dilakukan pengolahan data yang lebih lanjut maka dilakukan pengujian prasyarat penelitian yaitu uji normalitas. Kemudian dilakukan pengolahan data setelah diperoleh data hasil pretest yang terdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang telah diperoleh di lapangan terdistribusi normal atau tidak.
51
Sebab uji hipotesis baru bisa digunakan apabila data tersebut terdistribusi normal. Data yang akan diujikan yaitu data hasil dari rerata jumlah nilai pretest. Hasil dari perhitungan uji normalitas dengan menggunakan tes satu sampel Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 5% (p=0.05), hasil terlampir dan diperoleh: Hipotesis: H0 = data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 = data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Kriteria uji hipotesis nol ditolak apabila asymptotic significant valuuji Kolmogorov-Smirnov < 0,05. (Nurgiyantoro dkk, 2004: 118). Hasil dari uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 17.00 menggunakan uji rumus Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 7: Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Pretest surat Al-Fiil Kelas Eksperimen Pretest surat Al-Fiil Kelas Kontrol Posttest surat Al-Fiil Kelas Eksperimen Posttest surat Al-Fiil Kelas Kontrol Pretest surat Al-Humazah Kelas Eksperimen Pretest surat Al-Humazah Kelas Kontrol Posttest surat Al-Humazah Kelas Eksperimen Posttest surat Al-Humazah Kelas Kontrol Pretest surat At-takasur Kelas Eksperimen Pretest surat At-Takasur Kelas Kontrol Posttest surat At-Takasur Kelas Eksperimen Posttest surat At-Takasur Kelas Kontrol
P 0,699 0,773 0,536 0,721 0,945 0,457 0,216 0,890 0,549 0,674 0,531 0,316
Keterangan P > 0,05 = Normal
52
Tabel di atas menunjukkan bahwa indeks yang diperoleh dari uji normalitas data pretest surat Al-Fiil kelas eksperimen sebesar 0,699 > 0,05 (α: 5%) dan diperoleh 0,773> 0,05 (α: 5%) dari data pretest surat Al-Fiil kelas kontrol. Sedangkan dari uji normalitas data posttest surat Al-Fiil kelas eksperimen diperoleh indeks sebesar 0,536 > 0,05 (α: 5%) dan posttest surat Al-Fiil kelas kontrol 0,721 > 0,05 (α: 5%). Sedangkan uji normalitas data pretest surat Al-Humazah kelas eksperimen sebesar 0,945 > 0,05 (α: 5%) dan diperoleh 0,457> 0,05 (α: 5%) dari data pretest surat Al-Humazah kelas kontrol. Sedangkan dari uji normalitas data posttest surat Al-Humazah kelas eksperimen diperoleh indeks sebesar 0,216 > 0,05 (α: 5%) dan posttest surat Al-Humazah kelas kontrol 0,890 > 0,05 (α: 5%). Uji normalitas data pretest surat At-Takasur kelas eksperimen sebesar 0,549 > 0,05 (α: 5%) dan diperoleh 0,674> 0,05 (α: 5%) dari data pretest surat At-Takasur kelas kontrol. Sedangkan dari uji normalitas data posttest surat At-Takasur kelas eksperimen diperoleh indeks sebesar 0,531 > 0,05 (α: 5%) dan posttest surat At-Takasur kelas kontrol 0,316 > 0,05 (α: 5%). Oleh karena seluruh penghitungan menghasilkan indeks > 0,05 (α: 5%) maka dapat dinyatakan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Disamping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi pada sampel, perlu juga diadakan pengujian terhadap kesamaan yakni seragam
53
tidaknya varians sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Hipotesis: H0 = data sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians yang sama atau homogen H1 = data sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians yang tidak sama atau dikatakan tidak homogeny Kriteria Uji: Hipotesis nol ditolak apabila asymptotic significant value < 0,05. Hasil dari uji homogenitas melalui lavene yang dilakukan dengan menggnakan SPSS 17. Penghitungan selengkapnya terdapat di halaman lampiran. Tabel 8: Ringkasan hasil uji homogenitas Kelas Pretest surat Al-Fiil Kelas Eksperimen Pretest surat Al-Fiil Kelas Kontrol Pretest surat AlHumazah Kelas Eksperimen Pretest Al-Humazah surat Kelas Kontrol Pretest surat Attakasur Kelas Eksperimen Pretest surat Attakasur Kelas Kontrol Posttest surat Al-Fiil Kelas Eksperimen Posttest surat Al-Fiil Kelas Kontrol Posttest surat AlHumazah Kelas Eksperimen Posttest surat AlHumazah Kelas
Fhitung
Ftabel
P
0,883
0,353
0,451
0,141
0,247
4,07
Keterangan Fh < Ft = Homogen
0,116
0,601
0,443
0,775
0,384
54
Kontrol Posttest surat AtTakasur Kelas Eksperimen Posttest surat AtTakasur Kelas Kontrol
2,857
0,098
Tabel di atas menunjukkan bahwa Fhitung (Fh) yang diperoleh dari uji homogenitas dari pretest dan posttest adalah lebih kecil dari Ftabel (Ft) 4,07 maka dapat dikatakan bahwa sebaran data pretest dan posttest tersebut homogen. Perhitungan selengkapnya dapatdilihat pada halaman lampiran. 3. Uji Hipotesis Setelah dilakukannya uji normalitas dan uji homogenitas pengolahan data selanjutnya yang dilakukan yaitu pengujian hipotesis yaitu uji beda antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t (t-test), untuk menguji hipotesis nihil (H0) yang mengatakan bahwa tidak ada pengaruh model pembelajaran yang menggunakan metode ODOA dan menghafal AlQur’an dengan menggunakan metode konvensional. Kriteria yang digunakan untuk menguji hipotesis yakni dengan taraf signifikansi α=0,05. Pengambilan hipotesis dalam uji ini menggunakan kriteria yaitu sebagai berikut. Jika nilai signifikansi ≥ 0.05 maka H0 diterima Jika nilai signifikansi < 0.05 maka H0 ditolak
55
Hasil dari pegujian hipotesis dari kedua sub tema dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. Tabel 9: Out Put Uji-t (t-test) surat Al-Fiil
F Post Test Equal Surat Al- variances Fiil assumed
Sig.
T
.601 .443 5.328
Equal variances not assumed
Std. Mean Error Differ Differ Df ence ence Lower Upper 43 10.83 2.032 6.730 14.92 000 64 80 920
5.262 38.6 10.83 2.058 6.665 14.99 09 000 28 39 461
Tabel 10: Out Put Uji-t (t-test) surat Al-Humazah
F
Sig.
T
Post Test Equal .775 .384 6.430 Surat Al- variances Humazah assumed Equal variances not assumed
Std. Mean Error Differ Differ Lowe Df ence ence r Upper 43 16.67 2.592 11.44 21.89 000 35 204 796
6.309 37.2 16.67 2.642 11.31 22.02 42 000 45 706 294
56
Tabel 11: Out Put Uji-t (t-test) surat At-Takasur
F
Sig.
T
Std. Mean Error Differ Differ Lowe Df ence ence r Upper
Post Test Equal 2.857 .098 12.700 43 36.24 2.853 30.48 41.99 Surat At- variances 000 45 546 454 Takasur assumed Equal variances not assumed
13.037 42. 36.24 2.779 30.63 41.84 998 000 78 403 597
Pada Tabel 9 uji-t (t-test) diperoleh harga thitung > ttabel ( 5,328 > 2,017 ) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, sedangkan pada Tabel 10 ujit (t-test) diperoleh harga thitung > ttabel ( 6,430 > 2,017 ) sehingga H0 ditolak juga dan Ha diterima, pada Tabel 11 uji-t (t-test) diperoleh harga thitung > ttabel ( 12,700 > 2,017 ) sehingga H0 ditolak juga dan Ha diterima, yang artinya terdapat perbedaan yang sangat signifikan. Pada tabel grup statistik di Tabel terlihat rerata (mean) untuk kelompok eksperimen adalah 83,55 dan untuk kelompok kontrol adalah 72,72, dapat diartikan bahwa rerata nilai posttest pada materi surat Al-Fiil kelompok eksperimen lebih tinggi dari rerata kelompok kontrol. Sedangkan pada tabel 9 diperoleh nilai rerata (mean) kelompok eksperimen adalah 84,15 dan pada kelompok kontrol reratanya yaitu 67,48. Hal ini juga menunjukkan bahwa nilai posttest pada materi surat Al-Humazah kelas eksperimen juga lebih tinggi dari rerata kelompok kontrol. Selanjutnya pada tabel 10 diperoleh nilai rerata (mean)
57
surat At-Takasur kelompok eksperimen adalah 85,40 dan pada kelompok kontrol reratanya yaitu 49,16. Hal ini juga menunjukkan bahwa nilai posttest pada materi surat At-Takasur kelas eksperimen juga lebih tinggi dari rerata kelompok kontrol. Dengan demikian hasil posttest dalam penelitian ini dapat menguji kebenaran hipotesis yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode ODOA lebih efektif untuk meningkatkan halafan Al-Qur’an siswa. Sehingga penelitian ini dapat menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode ODOA dapat meningkatkan hafalan Al-Qur’an. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai metode mana yang lebih efektif untuk meningkatkan halafan Al-Qur’an siswa dapat dilihat dari hasil rerata Tabel 12,13 dan 14 di bawah ini.
Tabel 12: Perbedaan hasil posttest surat Al-Fiil Kelompok
Total
Mean
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
20
Standar Selisih Mean Deviasi 10,83 83.5500 7.18533
25
72.7200
6.43247
Tabel 13: Perbedaan hasil posttest surat Al-Humazah Kelompok
Total
Mean
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
20
Standar Selisih Mean Deviasi 84.1500 9.43273 16,67
25
67.4800
7.95885
58
Tabel 14: Perbedaan hasil posttest surat At-Takasur Kelompok
Total
Mean
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
20
Standar Selisih Deviasi Mean 85.4000 8.23599 36,24
25
49.1600
10.41105
Dari Tabel 12 di atas dapat dilihat nilai rerata dan standar deviasinya dari kedua kelompok. Nilai rerata surat Al-Fiil kelas eksperimen adalah 83.5500 dan standar deviasinya adalah 7.18533. Sedangkan nilai rerata kelas kontrol adalah 72.7200 dan standar deviasinya adalah 6.43247. Nilai rerata surat Al-Humazah kelas eksperimen adalah 84.1500 dan standar deviasinya adalah 9.43273. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 67.4800 dan standar deviasinya adalah 7.95885. Sedangkan nilai rata-rata surat At-Takasur kelas eksperimen adalah 85.4000 dan standar deviasinya adalah 8.23599. Sedangkan nilai rerata kelas kontrol adalah 49.1600 dan standar deviasinya adalah 10.41105. Hal ini menunjukkan bahwa nilai yang didapat dari kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol. Hal ini juga dibuktikan dengan hasil posttest, terlihat pada tabel di atas menunjukan hasil rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan hasil rata-rata pada kelompok kontrol. Dari hasil analisis tabel-tabel diatas maka dapat ditarik kesimpulan dan membuktikan bahwa menggunakan metode ODOA lebih efektif terhadap hafalan Al-Qur’an
59
siswa dibandingkan dengan menggunakan metode menghafal secara konvensional. 4. Deskripsi Hasil Observasi Saat proses belajar mengajar berlangsung, perlu dilakukan observasi terhadap pembelajaran yang telah digunakan dan kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran. Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dan rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya, dan digunakan untuk memperoleh informasi mengenai sejauh mana kemampuan yang siswa dapatkan dari proses pembelajaran tersebut. Untuk mempermudah pelaksanaan observasi, peneliti menggunakan panduan lembar observasi sebagai acuan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan. Pelaksanaan observasi ini dilakukan saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Observasi dilaksanakan terhadap
kedua
kelompok
yakni
kelompok
eksperimen
yang
pembelajarannya menggunakan metode ODOA dan pada kelompok kontrol yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Observasi yang dilaksanakan meliputi pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh guru dan yang dilakukan oleh siswa. Dari hasil observasi yang telah dilakukan menunjukan bahwa pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran di kedua kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol) sudah sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat oleh pendidik (hal ini dapat dilihat
60
pada lampiran). Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik sudah sesuai dengan rencana pembelajaran. Berbeda dengan lembar observasi guru, pada lembar observasi siswa terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pada kelompok eksperimen yang mana pembelajarannya menggunakan metode ODOA menunjukkan bahwa anak-anak terlihat lebih antusias dalam mengikuti kegiatan dan lebih mudah dalam menghafal isi materi yang disampaikan oleh pendidik. Hal ini terbukti saat peneliti memberikan tugas untuk menyetorkan hafalan setiap pagi. Pada kelompok kontrol dengan menggunakan metode menghafal secara konvensional, anak-anak terlihat dapat fokus saat pendidik melakukan apersepsi dan menyampaikan kegiatan. Saat peneliti memberikan tugas untuk menghafal ayat, ada beberapa anak yang memang antusias tetapi ada juga beberapa anak yang kurang dapat memperhatikan apa yang disampaikan oleh peneliti. Hal ini terlihat bahwa ketika peneliti memberikan materihafalan, terdapat beberapa anak yang asyik ngobrol dengan temannya atau malah mengganggu temannya yang sedang menghafal pendidik. Bahkan ada anak yang jalan-jalan di dalam kelas dan tidak memperhatikan peneliti dan saat ditanya termyata belum hafal. Namun ketika peneliti mengkondisikan suasana kelas, anak-anak mau memperhatikan pendidik tetapi beberapa saat kemudian mereka kembali kehilangan konsentrasi meskipun ketika temannya sedang
61
menuju ke depan untuk setor hafalan masih ada beberapa anak yang tidak memperhatikan temannya tetapi malah asyik mengobrol. Berdasarkan
pemaparan
hasil
observasi
di
atas
dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode ODOA adalah metode menghafal Al-Qur’an yang cocok diterapkan pada anak , karena metode percobaan sederhana lebih efektif dan efisien daripada pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
menghafal
secara
konvensional. C. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan metode ODOA dalam peningkatan hafalan Al-Qur’an antara kelompok siswa yang diajar menggunakan ODOA (kelompok eksperimen) dan kelompok siswa yang diajar tanpa menggunakan metode ODOA (kelompok kontrol). Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji hipotesis yang menunjukkan nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian perlakuan, dalam hal ini penggunaan metode ODOA di kelas eksperimen, menyebabkan adanya perbedaan hasil akhir pada kedua kelompok tersebut. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa rerata nilai kelompok eksperimen pada tahap awal eksperimen lebih kecil daripada rerata nilai kelompok kontrol. Namun dalam perhitungan setelah diadakannya perlakuan, dalam hal ini metode
62
ODOA di kelas eksperimen, ternyata rata-rata nilai kelompok eksperimen meningkat lebih besar daripada rerata nilai kelompok kontrol. Meskipun kedua kelompok mengalami peningkatan rata-rata nilai, tetapi rata-rata nilai kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan rerata nilai kelompok kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian perlakuan, dalam hal ini penggunaan metode ODOA di kelas eksperimen, lebih efektif daripada tanpa menggunakan metode ODOA.
63