BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan dividen perusahaan yang diukur menggunakan Dividend Payout Ratio. Penelitian ini menggunakan data sekunder dimana objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Liquid 45 (LQ45) dengan periode penelitian tahun 2013-2015. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, dari 45 perusahaan yang terdaftar di LQ45 yang memenuhi kriteria dalam penelitian adalah 13 perusahaan yang diamati selama 3 tahun (2013-2015). Adapun perusahaan yang terkait adalah sebagai berikut :
47 http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
Tabel 4.1 Data Sampel Perusahaan
No.
Kode Perusahaan
Nama Perusahaan
1
AKRA
PT Akr Corporindo Tbk.
2
ASII
PT Astra International Tbk.
3
BBCA
PT Bank Central Asia Tbk.
4
BBNI
PT Bank Negara Indonesia Tbk.
5
BBRI
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
6
BBTN
PT Bank Tabungan Negara Tbk.
7
BMRI
PT Bank Mandiri Tbk.
8
GGRM
PT Gudang Garam Tbk.
9
INDF
PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
10
KLBF
PT Kalbe Farma Tbk.
11
PTBA
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk.
12
PWON
PT Pakuwon Jati Tbk.
13
UNTR
PT United Tractors Tbk.
Sumber : Laporan Tahunan yang terdaftar di BEI B. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan nilai minum, maksimum, mean dan standar deviasi dari variabel-variabel, baik variabel terikat (variabel dependen) yaitu Dividend Payout Ratio (Y), maupun variabel bebas (variabel independen) yaitu Return On Equity (X1), Size (X2),
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
Kepemilikan Institusional (X3), dan Kepemilikan Manajerial (X4). Hasil Uji statistik Deskriptif secara ringkas disajikan dalam table sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
DPR
39
,075257
,777331
,38219787
,168069135
ROE
39
,071144
1,418618
,20942636
,206888780
SIZE
39
6,968401
8,959072
7,98100585
,677352021
KI
39
,307995
,755469
,49650436
,115879916
KM
39
,000006
,023361
,00388172
,006504251
Valid N (listwise)
39
Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS versi 21 ` Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat pada variabel dependen yaitu Kebijakan Dividen yang diukur dengan menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR) memiliki nilai terkecil (minimum) sebesar 0,075257 artinya laba yang dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk tunai terendah sebesar 7,5% yang dialami oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada tahun 2015. Nilai tertinggi (maksimum) sebesar 0,777331 artinya laba yang dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk tunai tertinggi sebesar 77,7% dialami oleh PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) pada tahun 2015. Dan nilai rata-rata (mean) sebesar 0,38219787 yang artinya rata-rata laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk tunai pada tahun 2013-2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
sebesar 38,2%. Dan standar deviasi menunjukkan sebesar 0,168069135 dimana angka tersebut lebih kecil dari data mean yang artinya data sampel pada Dividend Payout Ratio adalah Homogen atau variasinya kecil dan tidak ada data yang ekstrem. Variabel independen yang pertama yaitu Profitabilitas yang diukur dengan menggunakan Return On Equity. Diperoleh nilai terkecil (minimum) sebesar 0,071144 artinya laba terendah yang dihasilkan dalam pengelolaan ekuitas sebesar 7% yang dialami oleh PT United Tractors Tbk. (UNTR) pada tahun 2015. Nilai tertinggi (maksimal) 1,418618 artinya laba tertinggi yang dihasilkan dalam pengelolaan ekuitas sebesar 142% yang dialami oleh PT Akr Corporindo Tbk. (AKRA) pada tahun 2015. Sedangkan nilai rata-rata (mean) adalah 0,20942636 yang artinya rata-rata laba bersih yang dihasilkan 21%. Dan standar deviasi menunjukkan angka 0,206888780 dimana angka tersebut lebih kecil dari data mean yang artinya data sampel pada variabel Profitabilitas tidak terdapat data yang ekstrim. Variabel independen yang kedua yaitu Ukuran Perusahaan yang diukur dengan Ln Total Aset (LnTA) yang memiliki nilai terendah (minimum) sebesar 6,968401 yang artinya PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) pada tahun 2013 memiliki total aset terendah. Nilai tertinggi (maksimum) sebesar 8,959072 artinya total aset yang dimiliki oleh PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) pada tahun 2015 adalah total aset tertinggi diantara total aset yang dimiliki oleh perusahaan lain. Sedangkan nilai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
rata-rata (mean) sebesar 7,98100585 artinya nilai tersebut adalah ratarata total aset yang dimiliki. Dan standar deviasi menunjukkan angka 0,677352021 dimana angka tersebut lebih kecil dari nilai mean yang artinya data sampel pada variabel Ukuran Perusahaan tidak terdapat data yang ekstrim. Variabel independen ketiga yaitu Good Coporate Governance yang diukur dengan Kepemilikan Institusional (KI) dan Kepemilikan Manajerial (KM). Kepemilikan Institusional memiliki nilai minimum sebesar 0,307995 yang artinya saham yang dimiliki oleh institusi terendah sebesar 30,7% yang dimiliki oleh PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. (PTBA) pada tahun 2015. Nilai tertinggi (maksimum) sebesar 0,755469 yang artinya saham yang dimiliki oleh institusi terbesar adalah 75,5% yaitu yang dimiliki oleh PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) pada tahun tiga tahun berturut-turut yaitu 2013, 2014 dan 2015. Sedangkan nilai rata-rata (mean) sebesar 0,49650436 yang artinya saham rata-rata yang dimiliki oleh institusi adalah 49,6%. Dan nilai standar deviasi menunjukkan angka 0,115879916 dimana angka tersebut lebih kecil dari nilai mean yang artinya data sampel pada variabel Kepemilikan Institusional tidak terdapat data yang ekstrim. Selanjutnya Kepemilikan Manajerial (KM) memiliki nilai terendah (minimum) sebesar 0,000006 yang artinya saham yang dimiliki oleh manajemen perusahaan adalah 0,0006% yang dialami perusahaan PT United Tractors Tbk. (UNTR) pada tahun 2015. Nilai tertinggi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
(maksimum) sebesar 0,023361 yang berarti saham yang dimiliki oleh manajemen perusahaan adalah 2,3% yang dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) pada tahun 2015. Sedangkan nilai ratarata (mean) sebesar 0,00388172 yang artinya saham rata-rata yang dimiliki adalah sebesar 0,39%. Dan nilai standar deviasi menunjukkan angka 0,006504251 dimana angka tersebut lebih besar dari nilai mean yang berarti data sampel variabel Kepemilikan Manajerial terdapat data yang ekstrim.
C. Uji Asumsi Klasik 1.
Uji Normalitas Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data yang
normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, salah satunya dengan menggunakan analisis grafik. Ada dua cara analisis yang digunakan apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu: a) Analasis grafik, adalah salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual dengan melihat probability plot. Dimana pada grafik ini terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal yang penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada gambar berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Gambar 4.1 Normal Probability Plot
Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS versi 21 Berdasarkan grafik normal probability plot menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai dalam penelitian ini karena pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal dan data yang dimiliki terlihat merata dan cukup baik. Artinya model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas yang berarti bahwa data terdistribusi secara normal. b) Analasis statistik, uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji Kolmogorov-Smirnov (KS), bila nilai sig > 0,05 dengan α = 5%, berarti distribusi data normal, sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual 39
N Normal Parameters
Mean
a,b
,0000000
Std. Deviation
Most Extreme Differences
,14457543
Absolute
,139
Positive
,095
Negative
-,139
Kolmogorov-Smirnov Z
,868
Asymp. Sig. (2-tailed)
,439
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS versi 21 Berdasarkan
Tabel
4.3
dasar
pengambilan
keputusan
uji
Kolmogorov-Smirnov adalah jika nilai signifikansi (asymp sig 2-tailed) lebih besar sama dengan alpha (0,05) maka data terdistribusi normal dan jika angka signifikansi (asymp sig 2-tailed) lebih kecil dari alpha (0,05) maka data tidak terdistribusi normal. Hasil uji KolmogorovSmirnov diatas bahwa besarnya asymp sig 2-tailed lebih besar dari alpha yaitu 0,439>0,05, hal ini berarti data terdistribusi secara normal.
2.
Uji Multikolonieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
independen digunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Batas dari tolerance value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value > 0,10 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Sampel hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besar nilai VIF dan nilai tolerance dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas a
Coefficients
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) ROE
,919
1,088
SIZE
,657
1,522
KI
,750
1,333
KM
,714
1,401
a. Dependent Variable: DPR
Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS versi 21 Berdasarkan Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa hasil pengujian tersebut tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai tolerance untuk ROE sebesar 0,9 dan VIF 1,088, Size dengan nilai tolerance sebesar 0,657 dan nilai VIF 1,522, KI dengan nilai tolerance 0,750 dan VIF 1,333, KM dengan nilai tolerance 0,714 dan nilai VIF 1,401. Dengan demikian model regresi dalam penelitian ini terbukti bebas dari gejala multikolinearitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
3.
Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari masalah heteroskedastisitas (homokedastisitas). Selengkapnya mengenai hasil uji untuk heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 4.2 Grafik Scatterplot
Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS versi 21 Berdasarkan grafik scatterplots diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi Dividend Payout Ratio (DPR)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
berdasarkan variabel yang mempengaruhinya yaitu Return On Equity (ROE), Size, Kepemilikan Institusional (KI), dan Kepemilikan Manajerial (KM). 4.
Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggunaan periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan model Durbin Watson. Hasil uji Durbin Watson (DW test) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi b
Model Summary Model 1
Durbin-Watson 1,052
a. Predictors: (Constant), KM, ROE, KI, SIZE b. Dependent Variable: DPR
Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS versi 21 Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai D-W sebesar 1,052. Dengan jumlah predictors sebanyak 4 buah (k=4) dan sampel sebanyak 39 perusahaan (N=39), berdasarkan tabel D-W dengan tingkat signifikansi 5% maka dapat ditentukan nilai batas bawah (DL) sebesar 1,2734 dengan batas atas (DU) sebesar 1,7215. Hal ini berarti bahwa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
model regresi tidak mengandung autokorelasi positif karena nilai D-W masih dibawah nilai DL (0
Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan
atau variasi suatu variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada variabel yang lain. Hasil uji koefisien determinasi (adjusted R2) ditunjukkan di dalam tabel berikut : Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) b
Model Summary
Model 1
R Square
R ,510
a
Adjusted R Square
,260
,173
Std. Error of the Estimate ,152843455
a. Predictors: (Constant), KM, ROE, KI, SIZE b. Dependent Variable: DPR
Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS versi 21 Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa besarnya Koefisien Determinasi (R2) adalah 0,173 yang berarti sebesar 17,3% variabel Dividend Payout Ratio (DPR) dapat dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel independen yaitu Return On Equity (ROE), Size, Kepemilikan Institusional (KI), dan Kepemilikan Manajerial (KM). Sedangkan sisanya 82,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Signifikansi model regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat nilai signifikansi (sig.). Hasil uji statistik F ditunjukkan di dalam tabel berikut : Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik F a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
,279
4
,070
Residual
,794
34
,023
1,073
38
Total
F 2,987
Sig.
a. Dependent Variable: DPR b. Predictors: (Constant), KM, ROE, KI, SIZE
Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS versi 21 E. Pengujian Hipotesis 1. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Hasil uji t dapat dilihat dari nilai signifikansi, Return On Equity (ROE), Size, Kepemilikan Institusional (KI), dan Kepemilikan Manajerial (KM), dalam menerangkan variabel dependen, yaitu Dividend Payout Ratio (DPR) pada tabel berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b
,032
60
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t a
Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
1
Std. Error ,481
,428
ROE
-,072
,125
SIZE
-,044
KI KM
t
Sig.
Beta 1,123
,269
-,088
-,572
,571
,045
-,178
-,979
,334
,579
,247
,399
2,342
,025
-4,744
4,512
-,184
-1,052
,300
a. Dependent Variable: DPR
Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS versi 21 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa variabel Profitabilitas (X1) yang diukur dengan Return On Equity menunjukkan nilai thitung sebesar 0,572 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,571. Nilai ttable pada tingkat keyakinan 95% adalah sebesar 1,69092. Karena thitung < ttable dan tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 maka keputusannya adalah H1 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen yang diukur dengan dividend payout ratio (DPR). Variabel Ukuran Perusahaan (X2) yang diukur dengan Ln Total Aset menunjukkan nilai thitung sebesar 0,979 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,334. Nilai ttable pada tingkat keyakinan 95% adalah sebesar 1,69092. Karena thitung < ttable dan tingkat signifikan lebih besar dari 0,05
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
maka keputusannya adalah H2 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen (DPR). Variabel Kepemilikan Institusional (X3) menunjukkan nilai thitung sebesar 2,342 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,025. Nilai ttable pada tingkat keyakinan 95% adalah sebesar 1,69092. Karena thitung > ttable dan tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 maka keputusannya adalah H3 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kepemilikan Institusional berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio (DPR). Variabel Kepemilikan Manajerial (X4) menunjukkan nilai thitung sebesar 1,052 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,3. Nilai ttable pada tingkat keyakinan 95% adalah sebesar 1,69092. Karena thitung < ttable dan tingkat signifikan lebih besar dari 0,05 maka keputusannya adalah H4 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio (DPR). 2. Analisis Regresi Linear Berganda Uji regresi berganda
digunakan untuk
menguji pengaruh
Profitabilitas, ukuran perusahaan, dan Good Corporate Governance terhadap Kebijakan Dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio. Berdasarkan output regresi diatas, model analisis regresi linear
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
berganda yang digunakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: DPR = 0,481 - 0,072ROE - 0,044SIZE + 0,579KI - 4,744KM + e Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Koefisien konstanta sebesar 0,481 dengan nilai positif, ini dapat diartikan bahwa dividend payout ratio akan bernilai 0,481 apabila masing-masing variabel retutrn on equity, size, kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial bernilai 0.
b.
Variabel return on equity (X1) memiliki koefisien regresi sebesar 0,072. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1% variabel return on equity (dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lainnya tetap atau tidak berubah) maka dividend payout ratio (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0,072 (7,2%).
c.
Variabel size (X2) memiliki koefisien regresi sebesar -0,044. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1% variabel size (dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lainnya tetap atau tidak berubah) maka dividend payout ratio (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0,044 (4,4%).
d.
Variabel kepemilikan institusional (X3) memiliki koefisien regresi sebesar 0,579. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1% variabel Kepemilikan Institusional (dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lainnya tetap atau tidak berubah) maka dividend payout ratio (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,579 (57,9%).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
e.
Variabel kepemilikan manajerial (X4) memiliki koefisien regresi sebesar -4,744. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1% variabel Kepemilikan Manajerial (dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lainnya tetap atau tidak berubah) maka dividend payout ratio (Y) akan mengalami penurunan sebesar 4,744 (474,4%).
E. Pembahasan Pada penelitian ini hasil dari uji yang dilakukan pada variabelvariabel independen terhadap variabel dependen dapat disimpulkan sebagai berikut, yaitu :
1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa variabel Profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayuningtyas (2013) yang menyatakan bahwa ROE tidak memiliki pengaruh terhadap Kebijakan Dividen (DPR). Hal ini terjadi karena perusahaan pada saat memperoleh laba akan lebih mengutamakan laba melakukan investasi daripada membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
2. Pengaruh
Ukuran
Perusahaan
terhadap
Kebijakan
Dividen Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa variabel Ukuran Perusahaan yang diukur dengan Ln Total Aset tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Idawati (2014) yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Hal ini dapat
terjadi
karena
disebabkan
oleh
ketidakstabilan
perekekonomian yang dapat menyebabkan ketidakefektifan perusahaan menjalankan
dalam
melakukan
usahanya.
pengelolaan
dana
untuk
penyebab
lain
yaitu
Dan
ketidakmaksimalan laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Karena penyebab itulah ukuran perusahaan kecil ataupun besar akan lebih berorientasi pada pertumbuhan perusahaannya.
3. Pengaruh Good Corporate Governance yang diukur dengan Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Dividen Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa variabel Good Corporate Governance yang diukur dengan Kepemilikan
Institusional memiliki
pengaruh
positif
dan
signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Baghani, dkk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
(2014) bahwa kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen karena kepemilikan institusional memiliki banyak informasi mengenai aktifitas dan profitabilitas yang berguna untuk pemangku kepentingan lain dan sebagai pengambilan keputusan pembagian dividen. Dan kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam memonitor manajemen. Adanya
kepemilikan
oleh
institusional
akan
mendorong
peningkatan pengawasan lebih optimal. Mekanisme monitoring tersebut akan menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham (Firmanda, dkk, 2015).
4. Pengaruh Good Corporate Governance yang diukur dengan Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Dividen Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa variabel Good Corporate Governance yang diukur dengan Kepemilikan Manajerial tidak memiliki pengaruh dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosaline dan Oktorina (2013) bahwa kepemilikan manajerial tidak mempengaruhi kebijakan dividen. Hal ini membuktikan bahwa pemegang saham yang juga merupakan pengelola perusahaan cenderung memilih kompensasi berupa gaji atau bonus, ataupun insentif jangka panjang lainnya dibandingkan dengan dividen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/