54
BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Bina Nusantara pada awalnya sebuah lembaga pendidikan komputer yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama Modern Computer Course (MCC). Berkat landasan yang kuat, visi yang jelas, dan dedikasi yang tinggi yang berkesinambungan maka lembaga ini terus berkembang. Pada tanggal 1 Juli 1981, MCC berubah menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK), lalu tanggal 13 Juli 1984 berubah menjadi AMIK Jakarta, kemudian pada tanggal 21 September 1985, AMIK Jakarta berganti nama menjadi AMIK Bina Nusantara yang pada tanggal 9 November 1987 dilebur ke dalam STMIK Bina Nusantara. Perkembangan Bina Nusantara berlanjut ketika pada tanggal 10 Mei 1983 mendirikan program pasca sarjana MM Sistem Informasi dan akhirnya pada tanggal 8 Agustus Universitas Bina Nusantara (UBinus) berdiri dan secara sah diakui oleh pemerintah. STMIK Bina Nusantara kemudian melebur kedalam Universitas Bina Nusantara pada tanggal 20 desember 1998, sehingga UBinus memiliki: Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas teknik, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA dan Program Pascasarjana. Pada
akhir
tahun
1997
UBINus
memperoleh
sertifikasi
manajemen
mutu
Internasional ISO 9001 dan merupakan Universitas pertama di Indonesia yang memperoleh pengakuan Internasional. Sejak tahun 2001 UBINus menyelenggarakan program Binus Internasional bekerja sama dengan RMIS, Curter University, dan Murdoch
55
University dari Australia dengan 4 jurusan yaitu Computer science, Information Systems,
Accounting dan Marketing.
4.1.2 Visi, Misi dan Budaya Mutu Dalam rangka meningkatkan daya saingnya UBINus senantiasa melakukan pembenahan diri yang terdefinisikan dalam Visi, Misi dan Budaya Mutu. VISI Unggul sebagai lembaga pendidikan berbasis teknologi informasi yang diterima sebagai panutan, siap berkompetisi dan beradaptasi terhadap perubahan global. MISI Dalam rangka mencapai misi yang digariskan, UBINus senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:
Meyelenggarakan program-program studi yang menunjang pengembangan dan penerapan teknologi informasi, kemampuan berbahasa asing, komunikasi, kepemimpinan, kemampuan berinovasi dan berwirausaha, serta berkarakter baik.
Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan lulusan yang terampil, kreatif dan inovatif.
Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan pendidikan dengan kebutuhan pembangunan sosial ekonomis dan industri global.
Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar negeri, agar pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan selalu mutakhir dan tepat guna penerapannya.
56
Membangun komunitas binusian yang menganut budaya, nilai - nilai dan etos kerja Universitas Bina Nusantara.
Budaya Mutu
4.1.3
Percaya kepada tuhan (Trust in God)
Perbaikan menerus (continuous improvement)
Penggunaan tolak ukur (Bench Marking)
Ketuntasan (sense of closure)
Suasana kekeluargaan dan kebersamaan (sense of belonging)
BINusian Yang Berkualitas BINusian adalah insan Bina Nusantara yang mantap dalam pilihan masa depannya,
inovatif dalam bidangnya, dan maju dalam aplikasi teknologi informasi. Istilah ini di tujukan kepada seluruh mahasiswa, pelajar, peserta studi dan segenap civitas akademika dalam program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Bina Nusantara untuk membentuk dan mengembangkan manusia yang handal dan berkualitas dalam komunitas maju yang dihubungkan dengan jaringan komunitas berkesinambungan melalui internet.
4.1.4. Nilai Tambah UBINus Melalui terobosan inovatif dalam kerjasama internasional banyak unit yang telah dibangun untuk pelayanan dan peningkatan kemampuan bidang teknologi informasi bagi masyarakat. Unit ini mengantisipasi ketatnya persaingan dengan meningkatkan keahlian professional dan kemampuan adaptasi masyarakat terhadap teknologi informasi yang semakin cepat berubah, selain itu diterapkan pula bentuk pengajaran modern MCL dan pembinaan karakter yang menjadi nilai tambah UBINus.
57
MCL (Multi Channel Learning) Salah satu yang membesarkan UBinus dengan Universitas lain adalah adanya cara belajar baru yang modern dan dinamis yakni Multi Channel Learning (MCL). MCL adalah pemberdayaan belajar melalui berbagai metode, cara, kesempatan waktu, ruang sumber dan media. Melalui sistem MCL ini Binusian dapat mengubah cara belajar konvensional yang pasif kedalam pembelajaran interaktif yang lebih proaktif dan budaya self management learning yang menjadikan Binusian menjadi mandiri.
Centre For Enterpreneurship (CFE) UBinus mengembangkan sebuah unit pelayanan bagi Binusian yaitu Centre
For
Enterpreneurship (CFE). CFE mempersiapkan Binusian untuk mengembangkan kemampuan kewirausahaan sebagai bukti sumbangsi nyata UBINus
pada
dunia
bisnis di Indonesia. Enterprenuer (wirausaha) adalah individu yang berani mengambil resiko dan memulai bakat yang baru.
4.1.5. Fakultas dan Jurusan UBinus memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk menetapkan bidang studi dengan berbagai kombinasi yang inovatif yang memungkinkan setiap BINusian memperoleh pendidikan dengan kemampuan aplikasi teknologi. Untuk itu, UBINus berusaha menyediakan serangkaian jurusan dan program studi dengan kurikulum yang up – to - date yang ditunjang dengan peyelenggaraan program kulia yang inovatif, fleksibel, dan tepat waktu yang di pandu oleh pengajar berkualifikasi tinggi dan diselenggarakan di gedung yang modern (kampus Syahdan, kampus Anggrek, kampus Kijang dan kampus The Joseph Wibowo) dan berfasilitas lengkap.
58
Table 4.1 Fakultas dan jurusan Fakultas
Program studi
Fakultas Ilmu Komputer
Sistem Komputer Teknik Informatika Sistem Informasi Komputerisasi Akuntansi
Jenjang S1
S1 D3
Fakultas Ekonomi Fakultas Teknik Fakultas Sastra
Fakultas MIPA Program Ganda
&
Fakultas Komunikasi & Multimedia
Psikologi
Akuntansi Manajemen Teknik Industri Teknik Sipil
S1
Sastra Inggris Sastra Jepang Sastra China
S1
Matematika & Teknik Informatika Statistika & Teknik Informatika Teknik Industri & Manajemen Teknik Industri & Sistem Informasi Manajemen & Desain Informasi Akuntansi & Sistem Informasi Desain Komunikasi Visual Animasi Komputer Grafis Marketing Communication (Public Relations & Broadcasting) Psikologi
Sumber : katalog Universitas Bina Nusantara 2007-2008
S1
S1
S1 S1
59
4.2.
Kondisi Bisnis Perusahaan Dalam menganalisis kekuatan - kekuatan yang mempengaruhi kondisi persaingan
bisnis perusahaan dapat digunakan pendekatan 5P oleh Porter. Porter mengidentifikasi lima kekuatan yang menentukan daya tarik laba jangka panjang intristik dari suatu pasar atau segmen pasar. Analisis Porter pada Universitas Bina Nusantara dapat diuraikan sebagai berikut:
Pendatang baru potensial
Pemasok
Pesaing-pesaing
(Kekuatan pemasok)
industri (Rival segmen)
Pengganti / substitusi (Ancaman substitusi)
Gambar 4.1 5
Kekuatan Porter
Pembeli (Kekuatan pembeli)
60
1. Ancaman persaingan Industri yang bergerak di bidang pendidikan juga memiliki pesaing yang cukup banyak dan kuat. Pada Universitas Bina Nusantara yang menjadi pesaing adalah universitas - universitas yang memiliki Fakultas dan jurusan yang sama. Seperti Universitas Tarumanegara, Universitas Trisakti, Universitas Atmajaya, Universitas Pelita Harapan dan beberapa Universitas swasta lainnya. 2. Ancaman Pendatang Baru Universitas yang menjadi pendatang baru merupakan ancaman atau penghalang bagi Unversitas yang terdahulu. Adapun Universitas pendatang baru yang menjadi ancaman bagi Universitas Bina Nusantara seperti universitas yang baru berdiri dan berpotensi menjadi ancaman bagi Universitas Bina Nusantara, seperti BSI (Bina Sarana Informatika) dan beberapa sekolah tinggi lainnya. 3. Ancaman produk pengganti/substitusi Terdapatnya produk substitusi aktual atau potensif dalam suatu industri juga merupakan suatu ancaman. Yang menjadi produk pengganti/substitusi bagi Universitas Bina Nusantara adalah kursus - kursus komputer profesional, beberapa lembaga pendidikan lainnya. 4. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli Dalam industri pendidikan yang menjadi pembeli adalah calon mahasiswa yang berasal dari Jakarta maupun yang berada di luar Jakarta yang ingin melanjutkan keperguruan tinggi, seperti lulusan smu dan pindahan dari Universitas lain. Tidak ada ancaman daya tawar menawar pembeli yang ingin masuk ke Universitas Bina Nusantara
61
5. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok Pemasok utama bagi Universitas Bina Nusantara adalah sumber daya potensial yang dibutuhkan untuk menunjang berjalannya proses belajar mengajar dengan baik. Pemasoknya adalah dosen yang berkualitas, karyawan, sumber buku, Bca sebagai partner keuangan dan berbagai peralatan serta perlengkapannya, seperti : komputer PC IBM, software yang digunakan, proyektor LCD, AC, kertas, spidol, tinta, meja, kursi, papan tulis dan lain sebagainya.
62
4.3 Profil Responden 4.3.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berikut ini hasil data berdasarkan jenis kelamin responden di Universitas Bina Nusantara : 43% Laki-laki
Laki-laki Perempuan
57% Perempuan
Gambar 4.2 Diagram Jenis Kelamin Responden
Dari hasil pengolahan kuesioner dapat diketahui bahwa dari jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 43% atau sebanyak 43 orang, sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan sebesar 57% atau sebanyak 57 orang. Data ini menunjukkan bahwa mayoritas dari responden penelitian ini berjenis kelamin perempuan.
63
4.3.2 Profil Responden Berdasarkan Angkatan Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa UBinus angkatan 2002 s/d 2006 yang merupakan pengguna ponsel berbasis GSM.
12%
2002
8%
2003
18%
2004 42% 20%
2005 2006
Gambar 4.3 Diagram Profil Responden Berdasarkan Angkatan
Dari hasil pengolahan kuesioner menunjukkan bahwa Mahasiswa Binus angkatan 2002 sekitar 8% (8 orang), 2003 sekitar 42% (42 orang), angkatan 2004 sekitar 20% (20 orang), angkatan 2005 sekitar 18% (18 orang), dan angkatan 2006 sekitar 12% (12 orang). Berdasarkan angkatan, maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa angkatan 2003 adalah yang paling banyak menjadi responden.
64
4.3.3
Profil Responden Berdasarkan Jurusan Berikut ini hasil data berdasarkan jurusan responden di Universitas Bina
Nusantara : Akuntansi Manajemen 10%
8%
komputerisasi Akuntansi Sastra Inggris
12% 4% 43%
8% 15%
Sastra jepang Teknik Industri Teknik Sipil
Gambar 4.4 Diagram Profil Responden Berdasarkan Jurusan Dari hasil pengolahan kuesioner menunjukkan data responden berasal dari jurusan Akuntansi 8% (8 orang), Manajemen 43% (43 orang), Komputerisasi Akuntansi 15% (15 orang), Sastra Inggris 8% (8 orang), Sastra Jepang 4% (4 orang), Teknik Industri 12% (atau 12 orang), Teknik Informatika 10% (10 orang). Berdasarkan jurusan, maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa jurusan Manajemen adalah yang paling banyak menjadi responden.
65
4.3.4 Jumlah Responden Berdasarkan Pengguna Kartu Seluler Berikut ini adalah data pengguna kartu seluler di kalangan mahasiswa universitas Bina Nusantara. Table 4.2 Data Responden Pengguna Jenis Kartu Yang Dipilih Telkomsel Hallo
5
Simpati
34
Indosat AS
1
Mentari
17
Matrix
5
Excelcomindo Im3
14
Bebas
20
Jempol
Explore
2
2
Sumber : Pengolahan kuesioner
Dari hasil pengolahan kuesioner menunjukkan bahwa dari 100 responden Mahasiswa BiNus 34 0rang (34%) mahasiswa memilih menggunakan operator Telkomsel dengan jenis kartu prabayar Simpati, 1 orang (1%) menggunakan kartu As dan sisanya 5 orang(5%) menggunakan jenis kartu pascabayar Hallo), 36 orang mahasiswa memilih menggunakan operator Indosat, 17(17%) mahasiswa memilih menggunakan kartu prabayar Mentari, 14 (14%) orang menggunakan kartu Im3 dan sisanya 5 (5%) orang menggunakan kartu pascabayar Matrix, dan 24 orang mahasiswa memilih menggunakan operator Excelcomindo dari jenis kartu prabayar 20 (20%) orang menggunakan kartu Bebas, 2 (2%) orang menggunakan kartu jempol dan 2 orang menggunakan kartu Explore). Berdasarkan pemilihan jenis operator kartu GSM, maka dapat disimpulkan bahwa pengguna ponsel di UBINus lebih memilih operator Telkomsel dengan jenis kartu prabayar Simpati.
66
4.4.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner yang dibagikan terdiri dari tiga bagian, yaitu x1, x2 dan Y. Pada variabel sikap (x1) meliputi pertanyaan yang berhubungan dengan Kognitif, Afektif dan Konatif. Pada bagian yang ke dua yakni komunikasi pemasaran (x2) meliputi pertanyaan yang berhubungan dengan Advertising, Public Relation, Rancangan Kemasan dan Personal Selling. Kuesioner pada bagian ketiga yakni variabel keputusan pembelian (Y) terdapat pertanyaanpertanyaan mengenai perilaku pembelian mahasiswa, yang terdiri dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian. Setelah kuesioner disebarkan dan dikumpulkan kembali, maka langkah berikutnya adalah melakukan pengujian validitas dan reliabilitas untuk mengukur kevalidan/kesahihan dan tingkat keandalan suatu kuesioner dengan menggunakan software SPSS 13. Hasil dari perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 2. Tabel 4.3 Uji Validitas
No Pertanyaan
1
2
3
4
5
6
7
8
Validitas Butir
0.609
0.686
0.629
0.423
0.418
0.303
0.336
0.374
Nilai Kritis (0.3)
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
No Pertanyaan
9
10
11
12
13
14
15
16
Validitas Butir
0.360
0.384
0.504
0.533
0.508
0.374
0.346
0.451
Nilai Kritis (0.3)
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
67
No Pertanyaan
17
18
19
20
21
22
23
24
Validitas Butir
0.314
0.532
0.677
0.605
0.756
0.638
0.312
0.310
Nilai Kritis (0.3)
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
No Pertanyaan
25
26
27
28
29
Validitas Butir
0.386
0.344
0.413
0.615
0.483
Nilai Kritis (0.3)
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .836
N of Items 29
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Dari pengolahan data dapat diketahui bahwa dari 29 pertanyaan yang di uji keseluruhan pertanyaan adalah valid. Pengukuran ini berdasarkan bila nilai korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,3 keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat dan dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik (berdasarkan Tabel r lampiran buku Sugiono, 2005, p317). Pertanyaan juga dapat dikatakan reliabel karena nilai cronbach alpha (0.836) atau lebih besar dari 0.6.
68
4.5.
Uji Asumsi Regresi Berganda Multikolinieritas Setelah melakukan uji validitas dan reabilitas, maka dilanjutkan dengan uji asumsi
regresi berganda multikolinieritas yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas (multiko). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Tabel 4.4 Coefficients dan Coefficient Correlations
Coefficients a
Model 1
sikap komunikasi_pemasaran
Collinearity Statistics Tolerance VIF .534 1.873 .534 1.873
a. Dependent Variable: kepts_pembelian
Coefficient Correlations Model 1
Correlations Covariances
komunikasi_pemasaran sikap komunikasi_pemasaran sikap
a
komunikasi_ pemasaran 1.000 -.683 .006 -.003
a. Dependent Variable: kepts_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Dengan SPSS
sikap -.683 1.000 -.003 .004
69
Deteksi adanya Multikolinieritas : a) Besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance Pedoman suatu model regresi yang bebas multiko adalah: •
Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1
•
Mempunyai angka tolerance mendekati 1
Analisis: Pada bagian Coefficients terlihat untuk kedua variabel independent, angka VIF ada di sekitar angka 1 yaitu 1873 untuk variabel sikap dan 1873 untuk variabel komunikasi pemasaran. Demikian juga nilai Tolerance mendekati 1 yaitu 0,534. Dengan demikian dapat disimpulkan model regresi tersebut tidak terdapat multikolinieritas. b) Besaran korelasi antar variabel bebas Pedoman suatu model regresi yang bebas multiko adalah: •
Koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah (dibawah 0,5). Jika korelasi kuat, maka terjadi problem multiko. Analisis: Pada output bagian Coefficients Correlations terlihat semua angka korelasi antar variabel independen jauh di bawah 0,5. Korelasi antara variabel X1 dengan X2 yaitu -0,683. Hal ini menunjukkan tidak adanya multikolinieritas dalam model regresi.
70
4.6 Analisis Pengaruh Sikap Terhadap Keputusan Pembelian 4.6.1 Analisis Koefisien Determinasi Regresi Sederhana Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel X1 (sikap) tehadap variabel Y (keputusan pembelian) digunakan program SPSS dengan perhitungan sebagai berikut: Tabel 4.5 Variables Entered dan Model Summary Variables Entered/Removed b Variables Entered sikap a
Model 1
Variables Removed .
Method Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kep_pembelian Model Summary Model 1
R .773a
R Square .598
Adjusted R Square .594
Std. Error of the Estimate .18989
a. Predictors: (Constant), sikap
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Dengan SPSS Berikut ini adalah hasil analisis bagian Variables Entered dan Model Summary: •
Pada tabel Variables Entered menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed), atau dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi dan menggunakan metode enter.
•
Angka R square pada tabel model summary adalah 0.598. hal ini berarti (0.598 X 100%) keputusan pembelian jenis operator GSM dapat dipengaruhi oleh variabel sikap sebesar 59.8%. Sedangkan sisanya (100% - 59.8% = 40.2%) 40.2% dipengaruhi oleh faktor Internal lainnya.
71
•
Standard Error of Estimate adalah 0.18989 adalah variabel dependen, atau dalam hal ini adalah keputusan pembelian jenis operator GSM. sehingga semakin kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksikan variabel dependent.
4.6.2 Analisis Faktor-Faktor Sikap Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Seluler GSM Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing subvariabel yang ditimbulkan oleh variabel sikap dan subvariabel mana yang paling mempengaruhi keputusan pembelian kartu seluler GSM. Model Summary Model Summary Model 1
R R Square .814a .663
Adjusted R Square .659
Std. Error of the Estimate .17389
a. Predictors: (Constant), kognitif Model Summary Model 1
R R Square .360a .129
Adjusted R Square .120
Std. Error of the Estimate .27943
a. Predictors: (Constant), afektif
Model Summary Model 1
R R Square .290a .084
Adjusted R Square .075
Std. Error of the Estimate .28658
a. Predictors: (Constant), konatif
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Dengan SPSS
72
Berikut ini adalah hasil analisis bagian Model Summary: •
Angka R square pada tabel model summary kognitif adalah sebesar 0,663. hal ini berarti 66,3%(0,663 X 100%) keputusan pembelian kartu seluler GSM dapat dipengaruhi oleh faktor kognitif dari variabel sikap.
•
Angka R square pada tabel model summary afektif adalah sebesar 0,129. hal ini berarti 12,9% (0,129 X 100%) keputusan pembelian kartu seluler GSM dapat dipengaruhi oleh faktor afektif dari variabel sikap.
•
Angka R square pada tabel model summary konatif adalah 0,84. hal ini berarti 8,4%(0,84 X 100%) keputusan pembelian kartu seluler GSM dapat dipengaruhi oleh faktor konatif dari variabel sikap. Sehingga diketahui bahwa faktor kognitif merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian kartu seluler GSM.
73
4.6.3 Analisis Anova dan Koefisien Regresi Sederhana Dengan bantuan program SPSS hasil perhitungan analsis anova dan coefficients dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.6 Anova dan Coefficients ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 5.254 3.534 8.788
df 1 98 99
Mean Square 5.254 .036
F 145.713
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), sikap b. Dependent Variable: kep_pembelian
Coefficientsa
Model 1
(Constant) sikap
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1.827 .219 .618 .051
Standardized Coefficients Beta .773
t 8.332 12.071
Sig. .000 .000
a. Dependent Variable: kep_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Dengan SPSS Berikut ini adalah hasil analisis bagian Anova dan Coefficients: •
Dari tabel anova dapat diketahui bahwa nilai Sig. dari hasil perhitungan regresi antara sikap sebagai variabel bebas (independent variable) dan keputusan pembelian sebagai variabel terikat (variable dependent) adalah 0,000 berada jauh di bawah 0,05 dengan nilai F-testnya sebesar 145,713 maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi keputusan pembelian kartu seluler GSM atau dapat dikatakan variabel sikap berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
74
Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap model regresi dengan menggunakan uji probabilitas dengan bentuk hipotesis sebagai berikut: H0 = Tidak ada pengaruh (regresi) antara sikap dan keputusan pembelian. H1 = Ada pengaruh (regresi) antara sikap dan keputusan pembelian. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas: - Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima. - Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak. Dari hasil perhitungan yang dapat dilihat pada tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa nilai Sig. 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05 dengan demikian maka H0 ditolak. Sehingga keputusannya adalah bahwa sikap mempengaruhi keputusan pembelian secara signifikan. •
Pada tabel coefficients menggambarkan persamaan regresi : Y = 1,827 + 0,618x Di mana: Y = keputusan pembelian jenis operator GSM X1 = Sikap
•
Pada persamaan regresi di atas, dapat diketahui konstanta sebesar 1,827 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel sikap maka keputusan pembelian jenis operator GSM sebesar 1,827.
•
Koefisien regresi X1 sebesar 0,618 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) 1, variabel sikap akan meningkatkan keputusan pembelian jenis operator GSM sebesar 0,618.
75
4.7 Analisis Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian 4.7.1 Analisis Koefisien Determinasi Regresi Sederhana Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel X2 (komunikasi pemasaran) tehadap variable Y (keputusan pembelian) digunakan program SPSS dengan perhitungan sebagai berikut: Tabel 4.7 Variables Entered dan Model Summary Variables Entered/Removed Variables Entered komunikas i_ pemasara a n
Model 1
b
Variables Removed
Method .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kep_pembelian Model Summary Model 1
R .685a
R Square .469
Adjusted R Square .464
Std. Error of the Estimate .21821
a. Predictors: (Constant), komunikasi_pemasaran
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Dengan SPSS Berikut ini adalah hasil analisis bagian Variables Entered dan Model Summary: •
Pada tabel Variables Entered menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed), atau dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi dan menggunakan metode Enter.
•
Angka R square pada tabel model summary adalah 0.469. hal ini berarti (0.469 X 100%) keputusan pembelian jenis operator GSM dapat dipengaruhi oleh
76
komunikasi pemasaran sebesar 46.9%. Sedangkan sisanya (100% - 46.9% = 53.1% ) dipengaruhi oleh faktor eksternal lainnya. •
Standard Error of Estimate adalah 0.21821 adalah variabel dependen, atau dalam hal ini adalah keputusan pembelian jenis operator GSM. sehingga semakin kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksikan variabel dependent.
4.7.2 Analisis Faktor-Faktor Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Seluler GSM. Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing faktor yang ditimbulkan oleh variabel komunikasi pemasaran dan faktor mana yang paling mempengaruhi keputusan pembelian kartu seluler GSM. Model Summary Model Summary Model 1
R R Square .558a .312
Adjusted R Square .305
Std. Error of the Estimate .24845
a. Predictors: (Constant), periklanan Model Summary Model 1
R R Square .466a .217
Adjusted R Square .209
Std. Error of the Estimate .26497
a. Predictors: (Constant), PR
Model Summary Model 1
R R Square .183a .034
Adjusted R Square .024
a. Predictors: (Constant), kemasana_logo
Std. Error of the Estimate .29436
77
Model Summary Model 1
R R Square .435a .189
Adjusted R Square .181
Std. Error of the Estimate .26967
a. Predictors: (Constant), personal_sell
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Dengan SPSS Berikut ini adalah hasil analisis bagian Model Summary: •
Angka R square pada tabel model summary periklanan adalah 0,312. hal ini berarti 31,2% (0,312 X 100%) keputusan pembelian kartu seluler GSM dapat dipengaruhi oleh faktor periklanan dari variabel komunikasi pemasaran.
•
Angka R square pada tabel model summary public relation adalah 0,217. hal ini berarti 21,7% (0,217 X 100%) keputusan pembelian kartu seluler GSM dapat dipengaruhi oleh faktor public relation dari variabel komunikasi pemasaran.
•
Angka R square pada tabel model summary rancangan kemasan dan logo perusahaan adalah 0,34. hal ini berarti 3,4%(0,34 X 100%) keputusan pembelian kartu seluler GSM dapat dipengaruhi oleh faktor rancangan kemasan dan logo perusahaan.
•
Angka R square pada tabel model summary personal selling adalah 0,189. hal ini berarti 18,9% (0,189 X 100%) keputusan pembelian kartu seluler GSM dapat dipengaruhi oleh faktor personal selling. Sehingga diketahui bahwa faktor advertising atau periklanan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian kartu seluler GSM dari variabel komunikasi pemasaran.
78
4.7.3 Analisis Anova dan Koefisien Regresi Sederhana Dengan bantuan program spss hasil perhitungan anova dan coefficients dapat diketahui sebagai berikut: Tabel 4.8 ANOVA dan Coefficients ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 4.121 4.666 8.788
df 1 98 99
Mean Square 4.121 .048
F 86.558
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), komunikasi_pemasaran b. Dependent Variable: kep_pembelian Coefficientsa
Model 1
(Constant) komunikasi_pemasaran
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1.783 .289 .626 .067
Standardized Coefficients Beta .685
t 6.170 9.304
a. Dependent Variable: kep_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Dengan SPSS Berikut ini adalah hasil analisis bagian Anova dan Coefficients: •
Dari Tabel anova di atas diketahui bahwa nilai Sig. dari hasil perhitungan regresi antara komunikasi pemasaran sebagai variabel bebas (independent
variable) dan keputusan pembelian sebagai variabel terikat (variable dependent) adalah 0,000 berada jauh di bawah 0,05 dengan nilai F-testnya sebesar 86,558 maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi keputusan pembelian kartu seluler GSM atau dapat dikatakan variabel komunikasi pemasaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian kartu
Sig. .000 .000
79
seluler GSM. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap model regresi dengan menggunakan uji probabilitas dengan bentuk hipotesis sebagai berikut: H0 =Tidak ada pengaruh (regresi) antara komunikasi pemasaran dan keputusan pembelian. H1 = Ada pengaruh (regresi) antara komunikasi pemasaran dan keputusan pembelian. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas: - Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima. - Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak. Dari hasil perhitungan yang dapat dilihat pada tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa nilai Sig. 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05 dengan demikian maka H0 ditolak.
Sehingga
keputusannya
adalah
bahwa
komunikasi pemasaran
mempengaruhi keputusan pembelian secara signifikan. •
Pada tabel coefficients menggambarkan persamaan regresi : Y = 1.783 + 0.626x Di mana: Y = keputusan pembelian jenis operator GSM X2 = komunikasi pemasaran
•
Pada persamaan regresi di atas, dapat diketahui konstanta sebesar 1.783 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel komunikasi pemasaran maka keputusan pembelian kartu seluler GSM sebesar 1.783.
•
Koefisien regresi X2 sebesar 0.626 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) 1, variabel sikap akan meningkatkan keputusan pembelian kartu seluler GSM sebesar 0.626.
80
4.8 Hasil Analisis Penelitian X1, X2 terhadap Y 4.8.1 Analisis Koefisien Determinasi Regresi Berganda Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel X1 (sikap) dan X2 (komunikasi pemasaran) tehadap variabel Y (keputusan pembelian) secara bersamaan digunakan program SPSS dengan perhitungan sebagai berikut: Tabel 4.9 Variables Entered dan Model Summary b
Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered komunikas i_ pemasaraa n, sikap
Variables Removed
Method .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kep_pembelian Model Summary Model 1
R R Square .802a .644
Adjusted R Square .636
Std. Error of the Estimate .17969
a. Predictors: (Constant), komunikasi_pemasaran, sikap
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Dengan SPSS Berikut ini adalah hasil analisis bagian Variables Entered dan Model Summary: •
Pada Tabel Variables Entered menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed), atau dengan kata lain kedua variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi dan menggunakan metode Enter.
•
Angka R square adalah 0.644. hal ini berarti (0.644 X 100%) keputusan pembelian jenis operator GSM dapat dipengaruhi oleh sikap dan komunikasi
81
pemasaran sebesar 64.4%. Sedangkan sisanya (100% - 64.4% = 35.6%) dapat dipengaruhi oleh faktor Internal dan eksternal lainnya. •
Standard Error of Estimate adalah 0.17969 adalah variabel dependen, atau dalam hal ini adalah keputusan pembelian jenis operator GSM. sehingga semakin kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksikan variabel dependen.
4.8.2 Analisis Anova dan Koefisien Regresi Berganda Dengan bantuan program spss hasil perhitungan anova dan coefficients dapat diketahui sebagai berikut: Tabel 4.10 Anova dan Coefficients ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 5.655 3.132 8.788
df 2 97 99
Mean Square 2.828 .032
F 87.571
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), komunikasi_pemasaran, sikap b. Dependent Variable: kep_pembelian
Coefficientsa
Model 1
(Constant) sikap komunikasi_pemasaran
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1.364 .246 .458 .066 .268 .076
a. Dependent Variable: kep_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Dengan SPSS
Standardized Coefficients Beta .573 .293
t 5.551 6.893 3.526
Sig. .000 .000 .001
82
Berikut ini adalah hasil analisis bagian Anova dan Coefficients: •
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai Sig. dari hasil perhitungan regresi antara sikap dan komunikasi pemasaran sebagai variabel bebas (independent
variable) dan keputusan pembelian sebagai variabel terikat (variable dependent) adalah 0,000 berada jauh di bawah 0,05 dengan nilai F-testnya sebesar 85,571 maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi keputusan pembelian kartu seluler GSM atau dapat dikatakan variabel sikap dan komunikasi pemasaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap model regresi dengan menggunakan uji probabilitas dengan bentuk hipotesis sebagai berikut: H0 = Tidak ada pengaruh (regresi) antara sikap dan komunikasi pemasaran terhadap keputusan pembelian. H1 = Ada pengaruh (regresi) antara sikap dan komunikasi pemasaran terhadap keputusan pembelian. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas: - Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima. - Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak. Dari hasil perhitungan yang dapat dilihat pada tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa nilai Sig. 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05 dengan demikian maka H0 ditolak.
Sehingga
keputusannya
adalah
bahwa
sikap
dan komunikasi
pemasaran mempengaruhi keputusan pembelian secara signifikan.
83
•
Tabel selanjutnya menggambarkan persamaan regresi : Y = 1.364 + 0.458 X1 + 0.268 X2 Di mana: Y = keputusan pembelian jenis operator GSM X1 = Sikap X2 = Komunikasi pemasaran
•
Pada persamaan regresi di atas, dapat diketahui konstanta sebesar 1.364 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel sikap dan komunikasi pemasaran maka keputusan pembelian jenis operator GSM sebesar 1.364.
•
Koefisien regresi X1 sebesar 0.458 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) 1, variabel sikap akan meningkatkan keputusan pembelian jenis operator GSM sebesar 0.458.
•
Koefisien regresi X2 sebesar 0.268 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) 1, komunikasi pemasaran akan meningkatkan keputusan pembelian jenis operator GSM sebesar 0.268.
4.9 Hasil Penelitian Penelitian ini membahas mengenai pengaruh sikap dan komunikasi pemasaran terhadap keputusan pembelian jenis operator kartu seluler, yang dilakukan dengan studi kasus pada Mahasiswa UBiNus. Berdasarkan model perilaku konsumen terdapat dua faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu faktor Internal dan faktor Eksternal. Untuk memudahkan melakukan penelitian ini maka dilakukan pemilihan masing - masing satu dari faktor - faktor tersebut. Pemilihan variabel sikap dikarenakan pada variabel ini seorang pemasar harus dapat memahami apa yang diinginkan oleh seorang konsumen, hal ini akan berakibat pada keputusan pembelian. Sehingga sikap positif seorang konsumen akan suatu produk akan berdampak pada pembelian dan sikap
84
yang negatif akan berdampak pada penolakan suatu poduk. Variabel ini dapat diukur lewat subvariabel sikap yakni: kognitif, afektif dan konatif. Komunikasi pemasaran dipilh karena faktor ini merupakan bagian terpenting bagi seorang pemasar untuk mengetahui jalur komunikasi pemasaran akan suatu produk. Sehingga variabel ini dapat diukur lewat subvariabel yakni: Advertising, public relation, rancangan kemasan dan logo perusahaan serta personal selling. Sedangkan keputusan pembelian dapat diukur dari proses keputusan pembelian (yang terdiri dari : Pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian. Dari uraian hasil analisis penelitian di atas yang dilakukan dengan regresi sederhana dan regresi berganda menggunakan bantuan Software SPSS versi 13, maka dapat diperoleh hasil penelitian sebagai berikut : 1. Besarnya pengaruh X1 (sikap) terhadap Y dapat diketahui dari angka R Square yaitu 0.598. Hal ini berarti keputusan pembelian kartu seluler GSM dikalangan mahasiswa Universitas Bina Nusantara dapat dipengaruhi oleh variabel sikap sebesar 59.8%. Sedangkan sisanya (100% - 59.8% = 40.2% ) dipengaruhi oleh faktor internal lainnya. Dan dari ketiga faktor sikap, faktor kognitif merupakan pengaruh terbesar yang dapat mempengaruhi sikap terhadap keputusan pembelian kartu seluler GSM sebesar 66.3%. 2. Besarnya pengaruh X2 (komunikasi pemasaran) terhadap Y dapat diketahui dari angka R Square yaitu 0.469. Hal ini berarti keputusan pembelian jenis operator GSM dikalangan mahasiswa Bina Nusantara dapat dipengaruhi oleh faktor komunikasi pemasaran sebesar 46.9%. Sedangkan sisanya (100% - 46.9% = 53.1% ) dipengaruhi oleh faktor eksternal lainnya. Dan dari keempat faktor komunikasi pemasaran,
faktor
periklanan
merupakan
pengaruh
terbesar
yang
dapat
85
mempengaruhi komunikasi pemasaran terhadap keputusan pembelian kartu seluler GSM sebesar 31.2%. 3. Besarnya pengaruh X1 (sikap) dan X2 (komunikasi pemasaran) terhadap Y dapat diketahui dari angka R Square yaitu 0.644. Hal ini berarti 64.4% keputusan pembelian jenis operator GSM dikalangan mahasiswa Bina Nusantara dapat dipengaruhi oleh faktor sikap dan komunikasi pemasaran. Sedangkan sisanya (100% - 64.4% = 35.6% ) dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal lainnya. 4. Pada Tabel 4.9, yaitu Coefficients, tepatnya dalam kolom significance. Dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi dari ke dua variabel tersebut sebesar 0.000. Oleh karena signifikansi (0.000) jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi keputusan pembelian jenis operator GSM. Atau dapat dikatakan, variabel sikap dan komunikasi pemasaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian jenis operator GSM.