BAB IV DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian 1. Deskripsi data hasil penelitian 1.1 Evaluasi Penyusunan Program Pengawasan Segala aktivitas pengawasan termasuk ruang lingkup, output yang diharapkan serta jadwal pengawasan dituangkan dalam program yang disusun. Hal ini sekaligus menjadi dasar acuan dan pertanggung jawaban pengawas dalam bekerja. Untuk dapat menyusun program pengawasan dengan baik, seorang pengawas perlu memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai lingkup tugasnya, menguasai prosedur penyusunan program kerja, serta kemampuan berpikir sistematis untuk merancang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sehinggar produktif dan memberi kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan. Evaluasi penyusunan program pengawasan dituangkan dalam beberapa indikator,dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Evaluasi Penyusunan Program Pengawasan. No
Indokator
Skor Capaian
%
Kesimpulan
1
Dokumen program pengawasan
16
100
Sangat baik
2
Identitas program pengawasan
16
100
Sangat baik
3
Pendahuluan program
16
100
Sangat baik
pengawasan 4
Identifikasi dan analisis hasil
16
100
Sangat baik
5
pengawasan program
16
100
Sangat baik
Matriks progran pengawasan Skor capaian x 100 = 80 x 100 = 100% Skor ideal 80 Dari tabel diatas digambarkan bahwa komponen penyusunan program pengawasan yang dituangkan dalam beberapa indicator yaitu, Dokumen program pengawasan, Identitas program pengawasan, Pendahuluan program pengawasan, Identifikasi dan analisis hasil
pengawasan program, Matriks progran pengawasan yang dibuatkan pernyataan dalam bentuk kriteria evaluasi bahwa, dokumen program pengawasan memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100 %. Dengan kesimpulan sangat baik. identitas program pengawasan memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100 % dengan kesimpulan sangat baik. pendahuluan program pengawasan memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100 % dengan kesimpulan sangat baik. identifikasi dan analisis hasil pengawasan program memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100 % dengan kesimpulan sangat baik dan matriks program pengawasan memperoleh skor capaian 16 dan persentase 100 % dengan kesimpulan sangat baik. Adapun hasil jawaban dan perolehan informan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.2 Status Jawaban Informan terhadap Evaluasi Penyusunan Program Pengawasan. No indikator
4
3
2
1
f
x
%
F
x
%
f
x
%
F
x
%
SC
%
KS
1
4
16 100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100 SB
2
4
16 100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100 SB
3
4
16 100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100 SB
4
4
16 100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100 SB
5
4
16 100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100 SB
Jumlah Keseluruhan
80
100 SB
Skor capaian x 100 = 80 x 100 = 100% Skor ideal 80
Untuk butir indikator dokumen program pengawasan tahunan seluruh informan yang berjumlah empat orang menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100 % dengan kategori sangat baik. untuk indikator kedua, identitas program pengawasan semua informan menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100 % dengan kategori sangat baik. kemudian untuk indikator ketiga, pendahuluan program prngawasan semua informan menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100 % dengan kategori sangat baik. untuk indikator keempat identifikasi dan analisis hasil pengawasan semua informan menjawab dengan memberi skor empat, dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100 % dengan kategori sangat baik. dan untuk indikator kelima, matriks program pengawasan semua informan menjawab menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100 % dan kategori sangat baik. secara keseluruhan untuk komponen penyusunan program pengawasan memperoleh skor capaian skor capaian sebesar 80 dari empat orang responden dengan persentase 100 % dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan pengawas diperoleh gambaran tentang menyusun program pengawasan tahunan. Adapun hasil wawancara terkait dengan menyusun program pengawasan tahunan yang dilakukan oleh pengawas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Menyusun Program Pengawasan Tahunan Setelah melakukan wawancara dengan informan pengawas yang bernama Abdul Wahab Akili diperoleh informasi bahwa:
Pelaksanaan supervisi memiliki tujuan khusus yang ingin dicapai. Terkait dengan tugas pengawas dalam melakukan supervisi adalah membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran agar guru dapat meningkatkan professional dalam kegiatan belajar mengajar. Adapun program pengawas yang dilakukan sesuai dengan pedoman pengawas yang terdiri aspek :(1) identitas, (2) pendahuluan, (3) indentifikasi dan analisis hsail pengawasan, (4) matriks program pengawasan, (5) penutup, (6) lampiran. Semua yang kami lakukan sesuai dengan juknis pengawas dalam melakukan supervisi kepada guru-guru Informasi dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan pengawas yang bernama Abdul Razak Baiku diperoleh informasi bahwa: Selaku pengawas yang berada diwilayah kecamatan telaga biru yang khusus pengawas di sekolah dasar dalam hal ini kami melakukan fungsi pengawas sekolah dalam membantu meningkatkan kualitas kinerja guru dan kualitas manajemen sekolah dalam hal ini kepada guru-guru merupakan upaya memberi bimbingan, binaan, dorongan, dan pengayoman bagi satuan pendidikan. Dimana kam melakukan pengawasan sesuai dengan juknis dan pedoman pengawasan yang kami pengang yakni mengacu pada enam aspek sistematika program pengawas. Setelah itu dikonfirmasikan pada informan yang bernama Abdul Hasan diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh kami yakni pengacu ada program atau juknis kepengawasan dalam hal ini mengacu pada enam aspek: (1) identitas program pengawasan tahunan, terdiri dari: halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar dan daftar isi. (2) pendahuluan program pengawasan tahunan yang terdiri dari: latar belakang, landasan hokum, tujuan dan sasaran, visi dan misi dan strategi pengawas, sasaran dan target pengawasan dan ruang lingkup pengawasan. (3) identifikasi dan analisis hasil pengawasan program pengawasan tahunan yakni terdiri dari: identifikasi hasil pengawasan tahunan, analisis dan evaluasi hasil pembinaan tahun sebelumnya, tindak lanjut hasil pembinaan, (4) matriks program pengawasan program pengawasan tahunan, (5) penutup, serta (6) lampiran. Berdasarkan informasi dari beberapa informan dapat disimpulkan bahwa menyusun program pengawasan tahunan yang dilakukan pengawas dalam melaksanakan supervisi kepada guru-guru dengan tujuan meningkatkan kualitas kinerja guru dan kualitas manajemen sekolah. Pengawasan yang dilakukan oleh pengawas sekolah pada dasarya lebih metupakan upaya memberi bimbingan, binaan, dorongan, dan pengayoman bagi satuan pendidikan yang menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar yang dipersyaratkan. b.Identifikasi Program Pengawasan Tahunan
Setelah melakukan wawancara dengan informan pngawas yang bernama Abdul Samad diperoleh informasi manjelaskan bahwa: Kami melakukan pengawasan mencantumkan identitas pengawasan tahunan yang terdiri dari aspek: (1) halaman judul, (2) halaman pengesahan, (3) kata pengantar, (4) daftar isi. Semua kami lampirkan dalam melaksanakan tugas disekolah diperlukan untuk melakukan pengawasan pedidikan di sekolah informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan pengawas yang bernama Abdul Wahab Akili diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Penilaian kinerja pengawas bukan hanya dilihat dari apakah ia telah berkunjung ke sekolah atau tidak. Namun sebelum kami turun ke sekolah terlebih dahulu mencantunkan identitas program pengawasan tahunan yakni terdiri dari aspek: (1) halaman judul tepat kami kunjung, (2) halaman pengesahan yang ditanda tangani oleh kepala dinas, (3) kata pengantar, (4) daftar isi. Ini membuktikan bahwa kami benarbenar turun ke sekolah melakukan supervisi baik kepada guru- guru maupun kepala sekolah dalam hal menyelenggarakan manajemen sekolah
Berdasarkan informasi dari beberapa informan dapat disimpulkan bahwa identitas program pengawasan tahunan dapat dilaksanakan oleh pengawas dalam hal melaksanakan tugas di sekolah untuk membuktikan bahwa pengawas benar-benar melaksanakan tugas sebagai kepengawasan di sekolah. Pengawasan dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas manajemen sekolah, kualitas proses dan hasil belajar/bimbingan untuk mencapai tujuan pendidikan c. Pendahuluan Program Pengawasan Tahunan Berdasarkan hasil wawancara dari informan yang bernama Abdul Razak Baiku diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Program tahunan dan semester sudah kami buat, modelnya sama seperti program pengawas lainya sesuai dengan pokok pengawasan. Tugas pengawasan yang dilakukan di sekolah merupakan fungsi yang ditunjukan pada penjaminan mutu mengajar yang dilakukan oleh guru. Dalam hal ini pengawas melakukan tugasnya di sekolah harus mempunyai program yang sesuai dengan latar belakang pendidikan bahwa yang menjadi pengawas yang berasal dari guru, landasan hokum, mengacu pada tujuan dan sasaran yang akan dicapai, mengacu pada visi dan misi serta strategi pengawasan. Kami melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaran pendidikan di sekolah sesuai dengan penugasannya
Setelah itu dikonfirmasikan pada salah seorang informan pengawas yang bernama Abdul Hasan diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Pengawas sekolah dalam melaksanakan tugasnya di sekolah harus sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai, sesuai dengan visi, misi dan strategi yang akan dicapai serta sasaran dan target yang akan dicapai pada setiap pelaksanakan kegiatan disesuaikan di program tahunan kepengawasan. Dalam hal ini kami bekerja sesuai dengan juknis dan pedoman pengawasan Berdasarkan informasi dari beberapa informan di atas dapat disimpulkan bahwa program pengawasan tahunan yang dilaksanakan oleh pengawas sesuai dengan juknis dan pedoman
pengawas.
Pengawas
sekolah
memberikan
pembinaan,
penilaian
dan
bantuan/bimbingan mulai dari rencana program, proses, sampai dengan hasil dalam pengelolaan sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah d.Identifikasi dan Analisis Pengawasan Program Berdasarkan hasil wawancara dari informan yang bernama Abdul Samad diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Dalam melaksanakan tugas sebagai pengawas sebelumnya melakukan identifikasi dan analisis program pengawasan. Pengawas sekolah termasuk jabatan fungsional yang mempunyai tanggung jawab pengawas secara teroritik melaksanakan tugas-tugas pengawasan secara ilmiah yang menggunakan tehnik-tehnik supervisi, sehingga pengawas dalam melaksanakan tugas sebelumnya mengidentifikasi program apa yang harus dilakukan
Setelah itu dikonfirmasikan kembali pada salah seorang informan pengawas yang bernama Abdul Wahab Akili diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Kami selaku pengawas yang berada diwilayah telaga biru khususnya pengawas sekolah dasar (SD) dalam melaksanakan tugas pengawas sebelumnya melakukan identifikasi program pengawasan setelah itu dapat turun ke sekolah- sekolah dan setelah itu melakukan analisis dari suatu temuan yang kami dapat di sekolah merupakan laporan pengawas sekolah berkaitan dengan fakta dan informasi, mengenai manajemen sekolah, dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah yang menjadi tanggung jawab kepegawasan sekolah, belum dijadikan pertimbangan yang memadai oleh para pengambil kebijakan dalam menyususn program selanjutnya untuk bidang pendidik terutama bagi guru
Berdasarkan informasi dari informan diatas dapat disimpulkan bahwa pengawas dalam melaksanakan tugas sebelumnya melakukan identifikasi hasil pengawasan sebelumnya dan sesudahnya untuk mengetahui tingkat kemajuan hasil kinerja guru-guru dan kemudian menganalisis serta dapat mengevaluasi hasil capaian yang dilakukan oleh pengawas sehingga dapat mengukur keberhasilan kinerja dari pengawas sekolah dan apa yang diharapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien dalam membina dan membimbing guru-guru dapat meningkatkan kompetensinya dalam bidang mengajar. e. Matriks Program Pengawasan Berdasarkan hasil wawancara dengan informan yang bernama Abdul Razak Baiku diperoleh informasi menjelaskan bahwa : Pengawas sekolah memberikan pembinaan, penilaian dan bantuan/bimbingan mulai dari rencana program, proses sampai hasil dalam pengelolaan sekolah untuk dapat meningkatkan kinerja guru-guru itu sesuai dengan program pembinaan guru, ada hasil monitoring seluruh kegiatan sekolah, supervise kelas dan pembinaan yang dilakukan oleh pengawas sekolah diberitahukan kepada kepala sekolah yang dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan, ada juga program pemantauan pelaksanaan kegiatan yang ada di sekolah baik itu kegiatan guru-guru dalam melakukan KBM dan pemantauan kegiatan kepala sekolah, ada penilaian kerja guru serta penilaian kinerja kepala sekolah dan program ini sesuai dengan SNP Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan pengawas yang bernama Abdul Hasan diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Analisis hasil kepengawasan dilakukan masing-masing pengawas dilakukan masingmasing pengawas sekolah sesuai dengan matriks program pengawas. Pengawas sekolah mengontrol kegiatan guru agar tetap pada standar yang ditentukan dan kualitas kerjanya memenuhi standar. Kami sebagai pengaawas membuat program pembinaan guru dan kepala sekolah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) serta penilaian kinerja guru dan kepala sekolah Berdasarkan informasi dari informan di atas dapat disimpulkan bahwa pengawas dalam melaksanakan tugas sebelumnya menyusun program kerja dan menyusun rencana strategi (Renstra) sesuai dengan matriks program pengawas yang berisi: (1) program pembinaan guru, (2) program pembinaan kepala sekolah, (3) program pemantauan kerja, (4) program penilaian kerja, (5) program penilaian kinerja kepala sekolah
1.2 Evaluasi Pelaksanaan Program Pembinaan Guru
Pelaksanaan program pengawasan emilputi kegiatan pembinaan, pembinaan dimaksud adalah pembinaan guru dan kepala sekolah. Disamping itu pelaksanaan merupakan kegiatan memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan (SNP) dan melaksanakan penilaian, baik penilaian terhadap guru dan juga penilaian terhadap kepala sekolah. Evaluasi pelaksanaan program pengawasan dituangkan dalam beberapa indikator,dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 4.3 Evaluasi Pelaksanaan Program Pembinaan Guru No 1
Indokator Mengevaluasi
hasil
Skor Capaian pelaksanaan 16
%
Kesimpulan
100
Sangat baik
program pembinaan guru 2
Memantau pelaksanaan delapan SNP
12
75
Baik
3
Menilai kinerja guru
16
100
Sangat baik
4
Memantau pelaksanaan pembelajaran 16
100
Sangat baik
Skor capaian x 100 = 60 x 100 = 93.75% Skor ideal 64
Dari tabel diatas digambarkan bahwa komponen pelaksanaan program pengawasan yang dituangkan dalam beberapa indicator yaitu, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru, Memantau pelaksanaan delapan SNP, Menilai kinerja guru, Memantau
pelaksanaan pembelajaran yang dibuatkan pernyataan dalam bentuk kriteria evaluasi bahwa, mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100 %. Dengan kesimpulan sangat baik. memantau pelaksanaan SNP memperoleh skor capaian 12 dengan persentase 75 % dengan kesimpulan baik. menilai kinerja guru memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100 % dengan kesimpulan sangat baik. memantau pelaksanaan pembelajaran memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100 % dengan kesimpulan sangat baik Adapun hasil jawaban dan perolehan informan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.4 Status Jawaban Informan terhadap Evaluasi Pelaksanaan Program Pembinaan Guru. No indikator
4 F
3
2
f X % F X % SC %
KS
-
-
-
-
-
-
-
16
SB
12
75
-
-
-
-
-
-
12
75
B
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
SB
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
SB
60
93.75
SB
x
%
F
x
%
1
4 16
100
-
-
2
-
-
4
3
4 16
100
4
4 16
100
-
1
Jumlah Keseluruhan
100
Skor capaian x 100 = 60 x 100 = 93.75 % Skor ideal 64
Untuk butir indikator mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru seluruh informan yang berjumlah empat orang menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100 % dengan kategori sangat baik. untuk indikator kedua memantau pelaksanaan delapan SNP semua informan menjawab dengan memberi skor tiga dengan jumlah skor capaian 12 dan persentase 75 % dengan kategori baik.
kemudian untuk indikator ketiga, menilai kinerja guru semua informan menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100 % dengan kategori sangat baik. untuk indikator keempat, memantau pelaksanaan pembelajaran semua informan menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100 % dengan kategori sangat baik. secara keseluruhan untuk komponen penyusunan program pengawasan memperoleh skor capaian skor capaian sebesar 60 dari empat orang responden dengan persentase 93.75 % dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan pengawas diperoleh gambaran tentang pelaksnaan program pengawasan tahunan. Adapun hasil wawancara terkait dengan pelaksanaan program pengawasan tahunan yang dilakukan oleh pengawas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Mengevaluasi Pelaksanaan Program Pembinaan Guru berdasarkan hasil wawancara dengan informan yang bernama Abdul Wahab Akili diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Evaluasi program supervise senantiasa dilakukan setiap bulan, triwulan dan akhir semester. Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai kedua belah pihak yaitu bagi saya sebagai pengawas, dan untuk guru dan kepala sekolah. Fungsi pengawas merupakan suatu bentuk kegiatan lanjutan dari perencanaan, pengawasan merupakan kegiatan untuk mengetahui seberapa jauh perencanaan dapat dicapai atau dilaksanakan. Melalui pengawasan dapat dilakukan penyempurnaan perbaikan kegiatan-kegiatan yang telah maupun belum sempat dilakukan dalam hal ini kegiatan kepengawasan memiliki beberapa tujuan sebagai berikut: (1) membantu guru dalam memperbaiki proses belajar mengajar, (2) perbaikan tersebut dilaksanakan melalui pembinaan professional, (3) membantu guru agar menyadari dan memahami kebutuhan dan masalah-masalah yang dihadapinya, (4) menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru/staf dan memanfaatkan serta mengembangkan kemampuannya, (5) membantu guru dalam menilai kemajuan siswa dan semuanya dilakukan evaluasi pelaksanaan program pemgawasan
Setelah itu informasi dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan pengawas yang bernama Abdul Razak Baiku diperoleh informasi bahwa: Hasil pengawasan harus dijadikan beban pengambilan keputusan atau sebagai proses tindakan yang terdiri dari aspek: (1) menetapkan suatu criteria atau standar
pengukuran/penilaian, (2) mengukur/menilai, perbuatan yang sedang atau sesudah dilakukan, (3) membandingkan perbuatan dengan standar yang ditetapkan dan menetapkan perbedaan jika ada, (4) memperbaiki penyimpangan dari standar. Jadi pengawasan merupakan pembinaan terhadap guru dan semuanya merupakan dokumen laporan pelaksanaan program pembinaan guru
Berdasarkan informasi dari informan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan kepengawasan pendidikan berfungsi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pengajaran serta mengkoordinasi, mensitimulasi dan mendorong kea rah pertumbuhan profesi guru. Dengan demikian jika kegiatan kepengawasan berlangsung secara efektif maka dapat membantu guru untuk menemukan jati dirinya dalam menjalankan tugas profesionalnya. b. Memantau Pelaksanaan Delapan SNP setelah melaksanakan wawancara dengan informan pengawas yang bernama Abdul Hasan diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Dalam pelaksanaan pengawasan di sekolah sebelumnya membuat dokumen laporan pelaksanaan pemantauan pelaksanaan berdasarkan SNP setelah itu melakukan evaluasi yang dibuktikan dengan empat aspek yang terdiri dari: (1) data hasil pemantauan delapan standar nasional pendidikan (SNP), (2) hasil analisis pemantauan, (3) kesimpulan dan (4) tindak lanjut. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa fungsi pengawas adalah membantu dan memfasilitasi guru dalam melakukan proses belajar mengajar dan melakukan penilaian dilakukan dengan ruang lingkup yang benar mengukur yang diperlukan dan menjunjung tinggi aspek objektivitas dalam melakukan penilaian. Pengawas melakukan penilaian sesuai situasi dan kondisi tuntutan tanggung jawab secaara dinamis dalam mengerahkan seluruh potensi sekolah ke arah pencapaian visi, misi tujuan dan target sekolah.
Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan pengawas yang bernama Abdul Samad diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Dalam memantau pelaksanaan delapan standar nasional (SNP) itu yang kami lakukan sebagai pengawas sekolah untuk memantau kemajuan kualitas guru-guru dan merupakan dokumen laporan pelaksanaan pemantauan supervisi pengajaran merupakan salah satu aspek penting dilakukan oleh pengawas sekolah yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini membuktikan bahwa peningkatan kualitas pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh diri guru sendiri akan tetapi harus diupayakan bersamasama guru dan pengawas. Jadi acuan teknis ini untuk menjamin ruang lingkup penilaian
Berdasarkan informasi dari informan di atas dapat disimpulkan bahwa melaksanakan pemantauan delapan standar nasional (SNP) pengawas menyiapkan dokumen sebagai bukti laporan pemantaun yang dilaksanakan di sekolah- sekolah kemudian sebagai laporan untuk meningkatkan kualitas mengajar dan dapat meningkatkan profesionalisme guru sehingga dapat membawah suatu perubahan c. Melaksanakan Penilaian Kinerja Guru Berdasarkan hasil wawancara dengan informan pengawas yang bernama Abdul Wahab Akili diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Sebagai pengawas menujukan adanya perbaikan pengajaran pada guru-guru, perbaikan ini tampak setelah dilakukan sentuhan supervisor/ pengawas berupa bantuan mengatasi kesulitan guru dalam mengajar. Untuk itu pengawas perlu memahami program dan staretgi pengajaran, bantuan yang diberikan oleh pengawas dalam penilaian kinerja guru dapat berupa dukungan fasilitas, bahan-bahan ajar yang diperlukan, penguatan terhadap penguasaan materi dan strategi pengajaran serta penguasaan delapan keterampilan mengajar dapat meningkatkan efektivitas program pengajaran dan implementasi program dalam aktivitas belajar dikelas
Setelah itu informasi dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang pengawas yang bernama Abdul Razak Baiku diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Berkaitan dengan kinerja guru dilihat dari: (1) aspek kemampuan guru dalam merencanakan program pengajaran, (2) kemampuan guru dalam mengimplementasikan pengajaran, (3) kemampuan guru dalam mengevaluasi program pembelajaran, (4) serta kemampuan menindaklanjuti program pembelajaran. Pengawasan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah dalam hal ini yang menjadi sasarannya adalah para guru dan proses belajar mengajar. Berdasarkan informasi dari informan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan penilaian kinerja guru pengawas perpedoman pada pelaksanaan program penilaian kinerja guru yang dibuktikan dengan enam aspek: yakni (1) surat keterangan pelaksanaan penilaian kinerja guru, (2) instrument penilaian kinerja guru yang telah diisi, (3) dafar hadir guru yang dinilai memenuhi beban mengajar, (4) hasil pengolahan penilaian kinerja guru, (6) kesimpulan penilaian kinerja guru, (6) rekomondasi/tindak lanjut sebagai bukti laporan pelaksanaan tugas pengawas dalam hal menilai kinerja guru.
d. Memantau Pelaksanaan Pembelajaran berdasarkan hasil wawancara dengan informan yang bernama Abdul Wahab Akili di atas diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Penyusunan program pembelajaran akan bermuara pada rencana pelaksanaan pembelajaran supervaisor membimbing guru-guru dalam merumuskan tujuan pembelajaran harus mampu memahami materi dan indikator standar kemampuan yang berada pada kurikulum perlu membandingkan standar kemampuan adapun yang diperhatikan dalam indikator adalah: (1) penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kemampuan, (2) menentukan standar penilaian menggunakan standar acuan, (3) menggunakan sistem penilaian berkelanjutan, (4) pengalaman belajar ditemukan dalam kegiatan pembelajaran
Setelah itu dikonfirmasikan dengan salah seorang pengawas yang bernama Abdul Razak Baiku diperoleh informasi bahwa: Dalam mengembangkan materi pelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran serta karakteristik peserta didik dan mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan yaitu satndar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator yang akan dicapai dalam tujuan pembelajaran supervaisor membina guru dalam mengembangkan indikator yang akan dicapai dalam kurikulum sesuai dengan tujuan pembelajaran. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa informan dapat disimpulkan bahwa dalam merumuskan indikator pembelajaran mengacu pada target kurikulum tingkat satuan pendidikan dimana supervisor membina guru dalam merumuskan indikator sesuai dengan kurikulum cara guru memilih dan menyusun materi pelajaran dipusatkan pada topik atau pokok bahasan yang selanjutnya diperluas dan diperdalam dengan bahan yang lebih kompleks sesuai dengan kemampuan peserta didik untuk memahaminya melalui proses pembelajan 1.3 Evaluasi Pembimbingan Dan Pelatihan Guru Profesional Tabel 4.5 Evaluasi Pembimbingan Dan Pelatihan Guru Profesional No 1
Indokator
Skor Capaian Membimbing guru dalam penyusunan 16
% 100
Kesimpulan Sangat baik
silabus 2
Membimbing guru dalam penyusunan 16
100
Sangat baik
100
Sangat baik
100
Sangat baik
RPP 3
Membimbing
guru
dalam 16
menggunakan strategi dan metode pembelajaran 4
Melaksanakan
pembimbingan
dan 16
pelatihan profesionalisme di KKG Skor capaian x 100 = 64 x 100 = 100 % Skor ideal 64
Dari tabel diatas digambarkan bahwa
komponen pembimbingan dan pelatihan yang
dituangkan dalam beberapa indicator yaitu, membimbing guru dalam penyusunan silabus, membimbing guru dalam penyusunan RPP,membimbing guru dalam menggunakan strategi dan metode pembelajaran, melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme di KKG yang dibuatkan pernyataan dalam bentuk kriteria evaluasi bahwa, membimbing guru dalam penyusunan silabus memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100 %, Dengan kesimpulan sangat baik. membimbing guru dalam penyusunan RPP memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100 % dengan kesimpulan baik. membimbing guru dalam menggunakan strategi dan metode pembelajaran memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100 % dengan kesimpulan sangat baik. melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme di KKG memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100 % dengan kesimpulan sangat baik Adapun hasil jawaban dan perolehan informan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.6 Status Jawaban Informan terhadap Evaluasi Pembimbingan Dan Pelatihan Guru Profesional. No indikator
4 F
3
2
1
f X % F X % SC %
KS
-
-
-
-
-
-
-
16
SB
-
-
-
-
-
-
-
-
12
75
SB
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
SB
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
SB
60
93.75
SB
x
%
F
x
%
1
4 16
100
-
-
2
4 16
100
-
3
4 16
100
4
4 16
100
Jumlah Keseluruhan
100
Skor capaian x 100 = 64 x 100 = 100% Skor ideal 64
Untuk butir indikator mengevaluasi membimbing guru dalam penyusunan silabus, seluruh informan yang berjumlah empat orang menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100 % dengan kategori sangat baik. untuk indikator kedua membimbing guru dalam penyusunan RPP, semua informan menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100 % dengan kategori sangat baik. kemudian untuk indikator ketiga, membimbing guru dalam menggunakan strategi dan metode pembelajaran, semua informan menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100 % dengan kategori sangat baik. untuk indikator keempat, melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profsionalisme di
KKG semua informan menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100 % dengan kategori sangat baik. secara keseluruhan untuk komponen pembimbingan dan pelatihan memperoleh skor capaian skor capaian sebesar 64 dari empat orang responden dengan persentase 100 % dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan pengawas diperoleh gambaran tentang pembimbingan dan pelatihan . Adapun hasil wawancara terkait dengan pembimbingan dan pelatihan yang dilakukan oleh pengawas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Membimbing guru dalam penyusunan silabus Berdasarkan hasil wawancara dari informan pengawas yang bernama Abdul Hasan diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Saya sebagai pengawas dapat membimbing guru-guru dalam menyusun dan mengembangkan silabus harus dilakukan analisis standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator. Berdasarkan hal ini standar kompetensi, kompetensi dasar mengacu pada tingkat perkembangan siswa. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam indikator materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran sehingga pengembangan silabus harus bertumpu pada standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD) indikator dan tingkat perkembangan siswa serta lingkungan pendukung sarana dan prasarana proses pembelajaran
Setelah informasi dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan pengawas yang bernama Abdul Samad diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Pada setiap menyusun silabus guru perlu menganalisis kurikulum pada tiap-tiap mata pelajaran sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Dimana pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai standar kompetensi, kompetensi dasar serta indikator sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik serta alokasi waktu dan sumber belajar yang dikembangkan oleh guru sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan lingkungan pendukung pembelajaran ini yang kami lakukan sebagai pengawas membimbing guru-guru dalam menyusun silabus
Berdasarkan informasi dari berbagai informan dapat disimpulkan bahwa pengawas membimbing guru dalam menyusun silabus setiap satuan pendidikan diberi kebebasan dan keluesan
dalam
mengembangkan
silabus
dengan
memperhatikan
prinsip-prinsip
pengembangan silabus. Dalam mengembangkan silabus guru menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai dengan kurikulum dengan mempertimbangkan potensi, kondisi kebutuhan dan lingkungan sebagai pendukung pembelajaran. b. Membimbing guru dalam penyusunan RPP Berdasarkan hasil wawancara dengan informan pengawas yang bernama Abdul Wahab Akili diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Kami sebagai pengawas khususnya yang berada di Kecamatan Telaga Biru sebagai tugas yang dilaksanakan untuk meningkatkan profesional guru selalu membimbing guru-guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) guru harus memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator yang dituangkan kedalam tujuan pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kondisi sekolah sehingga guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat tercapai seoptimal mungkin sesuai dengan apa yang diharapkan dari hasil pembelajaran Setelah dikonfirmasikan dengan pengawas yang bernama Abdul Razak Baiku yang lainnya diperoleh penjelasan bahwa: Guru sebelum mengajar seharusnya mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dalam penyusunan RPP guru harus mampu penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dijabarkan ketujuan pembelajaran. Dan kami sebagai pengawas membimbing guru setiap akhir semester dalam penyusunan perangkat pembelajaran yakni RPP mengacu pada kurikulum yang berlaku Mengacu pada berbagai informasi yang telah diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa pengawas dapat membimbing guru dalam menyusun dan mengembangkan RPP guru dituntut mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator yang akan menggambarkan seluruk komponen RPP mulai dari tujuan pembelajaran hingga pada penyusunan instrumen penilaian hasil belajar dalam kaitannya kehidupan peserta didik c. Membimbing Guru dalam Memilih dan Menggunakan Strategi dan Metode Berdasarkan hasil wawancara dengan informan yang bernama Abdul Hasan diperoleh informasi bahwa: Pada pelaksanaan KBM saya sebagai pengawas membimbing guru dalam penggunaan staregi mengajar seperti: (1) kemampuan guru dalam menguasai keterampilan mengajar, (2) kemampuan guru dalam merancang pembelajaran, (3) kemampuan guru
dalam penguasaan model-model pembelajaran itu yang kami lakukan dalam membinbing guru untuk meningkatkan kualitas mengajar sehingga pada pelaksanaan pembelajaran guru perlu menguasai materi pembelajaran dan dikembangkan berdasarkan pengalaman siswa dan tingkat kemampuan siswa Informasi dikonfirmasikan kembali dengan informan yang bernama Abdul samad diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Benar dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar terlebih dahulu guru dibimbing dalam penyusunan perangkat pembelajaran dan disesuaikan dengan (1) kemampuan guru dalam menguasai keterampilan mengajar, (2) kemampuan guru dalam merancang pembelajaran, (3) kemampuan guru dalam penguasaan model-model pembelajaran itu yang kami lakukan dalam membinbing guru untuk meningkatkan kualitas mengajar sehingga pada pelaksanaan pembelajaran guru perlu menguasai materi pembelajara sehingga interaksi antara guru dengan siswa dan terciptalah kondisi belajar yang menyenangkan. Mengacu penjelasan dari informan di atas dapat disimpulkan bahwa pengawas dapat membimbing guru-guru dalam melaksanakan KBM sebelumnya guru menguasai strategi dan tehnik yang digunakan dalaam kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga terjadi interaksi antara guru dan siswa dan terciptalah kondisi belajar yang kondusif. d. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru di KKG Berdasarkan hasil wawancara dengan informan pengawas yang bernama Abdul Wahab Akili diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Pembimbingan profesioanalisme guru melalui KKG itu yang kami lakukan setiap akhir semester. Pembimbingan ini dengan maksud melakukan perubahan dan peningkatan kompetensi guru dalam proses pembelajaran sehingga guru lebih berkompeten dibidang mengajar setelah itu kami membuat dokumen laporan pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan yang berpedoman pada pelaksanaan program Setelah itu informasi dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan yang bernama Abdul Razak Baiku diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Pembimbingan guru untuk meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas kami disamping ada wadah organisasi yakni melalui KKG dapat juga kami membimging guru-guru melalui sekolah masing-masing setiap mengunjungi sekolah sehingga kami dapat menenukan permasalahan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dan mengacu pada pedoman dan juknis pelaksanaan suprevisi
Berdasrkan pendapat dari informan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru disamping melalui wadah pembinaan guru yakni KKG juda pengawas dapat membimbing guru-guru pada setiap sekolah masing-masing sehingga guru dapat mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi oleh guru. Dan pembimbingan yang dilakukan oleh pengawas berdasarkan pedoman dan juknis pelaksanaan.
B. Pembahasan Temuan penelitian yang telah dipaparkan menunjukan bahwa program pengawas yang berada diwilaya Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo khususnya di Sekolah Dasar dapat terlaksana sangat efektif. Hal ini dapat dilihat dari proses pelaksanaannya sesuai dengan pedoman dan juknis pengawas. Walaupun pengawas telah bekerja maksimal, masin terdapat juga beberapa kekurangan yang menjadi perhatian umum, misalnya pelaksanaan kunjugan ke sekolah yang belum sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Dalam Keputusan Menteri Penertiban Aparatur Negara (Menpan) Nomor 91/KEP.PAN/2001, pasal 6 dinyatakan bahwa pengawas sekolah berfungsi untuk hal-hal sebagai berikut: (1) menyusun program pengawasan sekolah, (2) menilai hasil belajar/bimbingan siswa dan kemampuan guru, (3) mengumpulkan dan mengelolah data sumber daya pendidikan, proses belajar mengajar/bimbingan dan lingkungan sekolah, (4) menganalisis hasil belajar/bimbingan siswa, guru dan pendidikan, (5) melaksanakan pembinaan guru dan tenaga kependidikan, (6) menyusun laporan dan evaluasi hasil pengawasan, (7) melaksanakan evaluasi hasil pengawas sekolah yang ada dilingkungan Kab/ Kota.
Pengawas menyadari bahwa mereka adalah mitra pihak sekolah dalam upaya meningkatkan mutu hasil belajar siswa secara khusus dan peningkatan mutu pendidikan pada umumnya. Guru berupaya semaksimal mungkin untuk dapat melaksanakan dan membantu pelaksanaan tugas pengawas. Secara umum tugas dari masing-masing pengawas sesuai dengan program kerjanya meliputi: (1) menyusun program pengawas di sekolah, (2) kunjungan sekolah awal di sekolah yang menjadi tanggung jawab pengawasan sekolah, (3) menilai hasil belajar bimbingan siswa dan kemampuan guru, (4) mengumpulkan dan mengelolah data sumber daya pendidikan, dan lingkungan sekolah, (5) menganalisis hasil belajar/bimbingan siswa guru dan sumber belajar, (6) melaksanakan pembinaan kepada guru dan tenaga pendidikan lainnya di sekolah, (7) melaksanakan pembinaan lain selain KBM misalnya membina pelaksanaan dan pengelolaan sekolah, (8) melaksanakan evaluasi hasil pengawasan bimbingan siswa seluruh wilayah pengawasan, (9) menyusun laporan dan evaluasi hasil pengawasan. Dari hasil penelitian sebagaimana di uraikan di atas menujukan bahwa setiap pengawas telah memiliki perencanaan kegiatan supervisi yang diarahkan kepada sekolah binaannya yang disusun untuk jangka waktu enam bulan atau satu semester dan program tahunan. Dari hasil wawancara pula menujukan bahwa dalam menyusun rencana program supervisi pengawas telah diberikan pedoman dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo, berupa rambu-rambu atau garis-garis besar yang harus dicantumkan dalam pelaksanaan program pengawas tersebut. Karena pedoman itu hanyalah berupa garis-garis besar program maka diharapkan para pengawas dapat lebih kreaktif dan inovatif mengembangkan program supervisi sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi sekolah binaannya. Terkait dengan pelaksanaan evaluasi program supervisi yang dilakukan pengawas pada umumnya pengawas mengaku bahwa selalu melakukan program supervisi yang secara periodik dilaksanakan yaitu evaluasi program semesteran, triwulan dan bulanan.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh pengawas khususnya pengawas di Sekolah Dasar Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo ternyata menujukan hasil yang positif, baik dipihak sekolah, guru maupun siswa, dipihak sekolah evaluasi program pengawas berdampak pada penataan administrasi sekolah semakin efektif. Dipihak guru terjadi peningkatan profesionalisasi dalam hal perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi hasil belajar yang semakin baik, dipihak siswa keberhasilannya nampak pada prestasi belajar siswa semakin meningkat dari waktu ke waktu. C. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan, hal ini disebabkan oleh adanya kekurangan dari dalam diri penulis maupun keterbatasan dari aspek yang lain. Kekurangankekurangan itu antara lain: 1. Kurangnya buku-buku referensi yang didapatkan penulis untuk dijadikan rujukan dalam penulisan skripsi ini. 2. Kurangnya kemampuan peneliti dalam menggali data-data dan informasi pada saat melakukan wawancara. 3. Waktu informan yang tersedia untuk wawancara sangat terbatas karena kesibukan informan. 4. Kurangnya pengetahuan peneliti dalam mendeskripsikan informasi secara lengkap.