BAB IV ANALISIS
TERHADAP
PENERAPAN
SANKSI
DENDA
ATAS
KETERLAMBATAN PEMBAYARAN PADA AKAD QARD} AL-H}ASAN DI BMT AN-NUR REWWIN SIDOARJO
Pada dasarnya qard} al-h}asan merupakan suatu akad pembiayaan atau pinjaman kepada nasabah tertentu dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya kepada Lembaga Keuangan Islam pada waktu yang telah disepakati bersama.1 dengan kata lain qard} al-h}asan adalah pinjaman lunak tanpa adanya bagi hasil yang diberikan oleh lembaga keuangan syariah kepada nasabah dengan ekonomi lemah
yang bertujuan menolong
(ta’awun) dan nasabah wajib mengembalikan pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktu yang disepakati. BMT An-Nur sebagai lembaga keuangan syariah menyediakan produk selain yang bersifat profit juga menyediakan produk yang bersifat non profit seperti produk qard} al-h}asan yang ditujukan kepada masyarakat miskin dengan menggunakan dana sosial seperti zakat, infaq dan sodaqah. qard} al-h}asan sangat dianjurkan oleh agama karena merupakan salah satu perwujudan taqarrub kepada Allah yang berlemah lembut dan mengasihi sesama manusia, sesuai dengan firman Allah dalam Qs. Al-Hadid ayat : 11 sebagai berikut:
ِ ﻣﻦ َذا اﻟﱠ ِﺬي ﻳـ ْﻘ ِﺮض اﻟﻠﱠﻪ ﻗَـﺮﺿﺎ ﺣﺴﻨًﺎ ﻓَـﻴ َُ ََ ًْ َ ُ ُ ٌَﺟٌﺮ َﻛ ِﺮﱘ ْ ﻀﺎﻋ َﻔﻪُ ﻟَﻪُ َوﻟَﻪُ أ َْ 1
Huda,Nurul dan Heykal, Mohamad, Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis,, 58
54
55
“Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak”2 qard} al-h}asan merupakan pembiayaan dengan resiko yang tinggi, karena
tidak ada jaminan yang diberikan nasabah kepada lembaga keuangan syariah. Sehingga apabila ada nasabah yang terlambat membayar angsuran dan menunjukkan niatan tidak mau mengembalikan sebagian atau seluruh pinjaman maka tindakan yang dilakukan oleh BMT An-Nur Rewwin adalah dengan adanya penerapan sanksi denda berupa infak atas keterlambatan pembayaran qard} alh}asan di BMT An-Nur Rewwin, Waru Sidoarjo. Berikut kasus nasabah yang
telah melakukan keterlambatan pembayaran pada qard} al-h}asan di BMT An-Nur Rewwin Sidoarjo: 1. Pak Mujianto pernah melakukan keterlambatan pembayaran pada qard} alh}asan dikarenakan malas dan beliau biasanya membayar 2 bulan sekali.
Menurut keterangannya tidak ada kendala keuangan yang berarti melihat pendapatan sehari-hari yang berjumlah sebesar Rp. 300.000,00. Dan beliau mempunyai 2 tabungan di BMT An-Nur Rewwin Sidoarjo atas nama dirinya sendiri dan isterinya. Penerapan sanksi denda berupa infak yang tidak diatur mengenai besar kecilnya pemberian infak tersebut atas keterlambatan pembayaran pada qard} al-h}asan di BMT An-Nur Rewwin Sidoarjo menurut hukum Islam dan fatwa DSN adalah sebagai berikut;
2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, 430
56
Diriwayatkan oleh Bukhari mengenai nasabah yang tidak menunjukkan keinginan mengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya dan bukan karena ketidakmampuannya adalah sebagai berikut;
َﻋ ْﻦ أَِﰊ، َﻋ ْﻦ ﺛـَ ْﻮِر ﺑْ ِﻦ َزﻳْ ٍﺪ، َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ ُﺳﻠَْﻴ َﻤﺎ ُن ﺑْ ُﻦ ﺑِﻼٍَل،اﻟﻌ ِﺰﻳ ِﺰ ﺑْ ُﻦ َﻋْﺒ ِﺪ اﻟﻠﱠ ِﻪ اﻷ َُوﻳْ ِﺴ ﱡﻲ َ َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ َﻋْﺒ ُﺪ ِ ِ ِ َﺧ َﺬ أ َْﻣ َﻮ َال َﻋ ِﻦ اﻟﻨِ ﱢ،ُ َﻋ ْﻦ أَِﰊ ُﻫَﺮﻳْـَﺮَة َرﺿ َﻲ اﻟﻠﱠﻪُ َﻋْﻨﻪ،اﻟﻐَْﻴﺚ َ » َﻣ ْﻦ أ:ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻗَ َﺎل َ ﱠﱯ ِ اﻟﻨ ُ ﱠﺎس ﻳُِﺮ ُ َﺧ َﺬ ﻳُِﺮ َ َوَﻣ ْﻦ أ،ُﻳﺪ أ ََداءَ َﻫﺎ أَ ﱠدى اﻟﻠﱠﻪُ َﻋْﻨﻪ ُﻳﺪ إِﺗْﻼَﻓَـ َﻬﺎ أَﺗْـﻠَ َﻔﻪُ اﻟﻠﱠﻪ Diceritakan Abdul Aziz bin Abdullah al-Uwaisi, diceritakan Sulaiman bin Bilal dari Tur bin Zaid dari Abi Ghoits dari Abi Hurairah RA dari Nabi SAW bersabda “barangsiapa yang mengambil harta manusia agar ia menunaikan kewajibannya, niscaya Allah memenuhinya. Dan barang siapa yang mengambinya tetapi dia menghabiskannya, niscaya Allah akan menghabiskannya”3
Diriwayatkan oleh Bukhari, bahwa Rasulullah bersabda;
ِ ِ َﻋ ْﻦ أَِﰊ ُﻫَﺮﻳْـَﺮَة َر ِﺿ َﻲ،َﻋَﺮِج ٌ َِﺧﺒَـَﺮﻧَﺎ َﻣﺎﻟ ْ َﻋ ِﻦ اﻷ، َﻋ ْﻦ أَِﰊ اﻟﱢﺰﻧَﺎد،ﻚ ْ أ،ﻒ َ ﻮﺳ ُ َُﺣ ﱠﺪﺛَـﻨَﺎ َﻋْﺒ ُﺪ اﻟﻠﱠﻪ ﺑْ ُﻦ ﻳ ِ ِ َ أَ ﱠن رﺳ:اﻟﻠﱠﻪ ﻋْﻨﻪ ِ َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ َﻋﻠَﻰ » َﻣﻄْ ُﻞ اﻟﻐَِ ﱢ:ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻗَ َﺎل َ ﻮل اﻟﻠﱠﻪ َ ﻓَﺈ َذا أُﺗْﺒِ َﻊ أ،ﲏ ﻇُْﻠ ٌﻢ َُ ُ َ ُ َﻣﻠِ ﱟﻲ ﻓَـ ْﻠﻴَْﺘﺒَ ْﻊ Diceritakan Abdullah bin Yusuf dikabarkan Malik dari Abi Zibad dari A’raj dari Abi Hurairah RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda “penundaan pembayaran
bagi orang yang mampu membayar adalah suatu kedzaliman. Jika salah seorang diantara kalian yang dihalahkan kepada orang kaya maka hendaklah ia terima ihalah (pengalihan pengembalian hutang) tersebut”4 Fatwa DSN No. No. 19/DSN-MUI/IV/2001 sebagai berikut; a. Dalam hal nasabah tidak menunjukkan keinginan mengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya dan bukan karena ketidakmampuannya, LKS dapat menjatuhkan sanksi kepada nasabah. 3 Al-Bukhori, Sahil, Sahih Buhari, Juz 3, 115 4
Ibid, 94
57
b. Sanksi yang dijatuhkan kepada nasabah sebagaimana dimaksud pada butir 1 dapat berupa – dan tidak terbatas pada – penjualan barang jaminan. c. Jika barang jaminan tidak mencukupi, nasabah harus tetap memenuhi kewajibannya secara penuh.5 2. Ibu Nurlaila pernah melakukan keterlambatan pembayaran pada qard} alh}asan disebabkan karena kesibukan pekerjaan dan karena faktor usianya yang sudah tua. Beliau benar-benar lupa untuk membayar tepat waktu. Menurut keterangannya beliau lupa tanggal dan bulan, serta tidak ada yang mengingatkannya untuk membayar angsuran qard} al-h}asan di BMT An-Nur Rewwin Sidoarjo. Penerapan sanksi atas keterlambatan pembayaran pada qard al-h}asan yang diberlakukan oleh BMT An-Nur Rewwin kepada bu Nurlaila
seharusnya tidak diberlakukan, karena keterlambatan tersebut tidak ada unsur kesengajaan dan benar-benar lupa sesuai dengan Hukum Islam sebagai berikut:
ِ وﻟَﻴﺲ ﻋﻠَﻴ ُﻜﻢ ﺟﻨ ِ ِ ِ ﻴﻤﺎ ْ َﺧﻄَﺄْ ُْﰎ ﺑِﻪ َوﻟَﻜ ْﻦ َﻣﺎ ﺗَـ َﻌ ﱠﻤ َﺪ ْ ﻴﻤﺎ أ ٌ َُ ْ ْ َ َ ْ َ َ ﺎح ﻓ ً ت ﻗُـﻠُﻮﺑُ ُﻜ ْﻢ َوَﻛﺎ َن اﻟﻠﱠﻪُ َﻏ ُﻔ ًﻮرا َرﺣ “Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” Qs. Al-Ahzab ayat: 5 6
Diriwayatkan oleh HR Muslim, Rasulullah bersabda;
5
Barlinti, Yeni Salma, Kedudukan Fatwa Dewan Syariah Nasional dalam Sistem Hukum Nasional, 268. 6 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, 334
58
ِ ِ ﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ ْاﻷَوز:ﻴﺪ ﺑﻦ ﻣﺴﻠِ ٍﻢ ﻗَ َﺎل ِ ِْ ﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ ُﳏ ﱠﻤ ُﺪ ﺑﻦ اﻟْﻤﺼﻔﱠﻰ ، َﻋ ْﻦ َﻋﻄَ ٍﺎء،اﻋ ﱡﻲ َْ َ ُ ُْ َ َ َ ْ ُ ُ ْ ُ َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ اﻟْ َﻮﻟ،اﳊ ْﻤﺼ ﱡﻲ ِ ٍ َﻋ ِﻦ اﺑْ ِﻦ َﻋﺒﱠ ،ﱢﺴﻴَﺎ َن ْ ﺿ َﻊ َﻋ ْﻦ أُﱠﻣ ِﱵ َ »إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪَ َو: ﻗَ َﺎل،ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َﻋ ِﻦ اﻟﻨِ ﱢ،ﺎس َ ﱠﱯ ْ َواﻟﻨ،َاﳋَﻄَﺄ اﺳﺘُ ْﻜ ِﺮُﻫﻮا َﻋﻠَْﻴﻪ ْ َوَﻣﺎ
Diceritakan Muhammad bin Mustafa, diceritakan Walid bin Muslim berkata, diceritakan Awza’I dari ‘Athok dari Ibnu Abbas dari Nabi SAW bersabda “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memaafkan kesalahan (yang tanpa sengaja) dan (kesalahan karena) lupa dari umatku serta kesalahan yang terpaksa dilakukan.” 7 qard} al-h}asan adalah pembiayaan tanpa adanya bagi hasil yang
diberikan BMT An-Nur kepada nasabah sebagai bakti sosial kepada masyarakat sebagai lembaga keuangan syariah. qard} al-h}asan merupakan akad ta’awun, sesuai dengan Hukum Islam sebagai berikut;
ِ ﻣﻦ َذا اﻟﱠ ِﺬي ﻳـ ْﻘ ِﺮض اﻟﻠﱠﻪ ﻗَـﺮﺿﺎ ﺣﺴﻨًﺎ ﻓَـﻴ َُ ََ ًْ َ ُ ُ ٌَﺟٌﺮ َﻛ ِﺮﱘ ْ ﻀﺎﻋ َﻔﻪُ ﻟَﻪُ َوﻟَﻪُ أ َْ “Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak” (Qs. Al-Hadid ayat: 11)8
ِ ِ ﻣﻦ َذا اﻟﱠ ِﺬي ﻳـ ْﻘ ِﺮض اﻟﻠﱠﻪ ﻗَـﺮﺿﺎ ﺣﺴﻨًﺎ ﻓَـﻴﻀ ﻂ َوإِﻟَْﻴ ِﻪ ﺗُـ ْﺮ َﺟﻌُﻮ َن ُ ﺾ َوﻳَـْﺒ ُﺴ ْ ﺎﻋ َﻔﻪُ ﻟَﻪُ أ َُ ََ ًْ َ ُ ُ ُ َِﺿ َﻌﺎﻓًﺎ َﻛﺜ َﲑةً َواﻟﻠﱠﻪُ ﻳَـ ْﻘﺒ َْ
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan” (Qs. Al-Baqarah ayat: 245)9
اﳋَْﻴـَﺮ ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ﺗُـ ْﻔﻠِ ُﺤﻮ َن ْ َواﻓْـ َﻌﻠُﻮا
“Dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan” (Qs. Al-Hajj ayat: 77)10
ِﱠ ِ ِ ِ َُﺟ ٍﻞ ُﻣ َﺴﻤﻰ ﻓَﺎ ْﻛﺘُﺒُﻮﻩ َ ﻳﻦ َآﻣﻨُﻮا إ َذا ﺗَ َﺪاﻳَـْﻨﺘُ ْﻢ ﺑ َﺪﻳْ ٍﻦ إ َﱃ أ َ ﻳَﺎ أَﻳـﱡ َﻬﺎ اﻟﺬ 7 Al-Hasan, Abi Muslim bin al-Hajaj, Ibnu Musli al-Qusyairi an naisaburi, Sahih Muslim, Juz 3, 1196 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya,, 430
8
9
Ibid, 31 Ibid, 266
10
59
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu`amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya” (Qs. AlBaqarah ayat: 282)11
Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah bersabda;
ﻋُﺜْ َﻤﺎ ُن َو َﺟ ِﺮ ٌﻳﺮ: ﻗَ َﺎل،َ َﺣ ﱠﺪﺛَـﻨَﺎ أَﺑُﻮ ُﻣ َﻌﺎ ِوﻳَﺔ: اﺑْـﻨَﺎ أَِﰊ َﺷْﻴﺒَﺔَ اﻟْ َﻤ ْﻌ َﲎ ﻗَ َﺎﻻ، َوﻋُﺜْ َﻤﺎ ُن،َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ أَﺑُﻮ ﺑَ ْﻜ ٍﺮ ِ ِ ح وﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ و،ي ِ َﻋ َﻤ - ،ﺻﺎﻟِ ٍﺢ اﻟﱠﺮا ِز ﱡ ْ َﻋ ِﻦ ْاﻷ،َﺳﺒَﺎ ٌط ْ اﺻ ُﻞ ﺑْ ُﻦ َﻋْﺒﺪ ْاﻷ ْ َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ أ،َﻋﻠَﻰ َ َﻋ ْﻦ أَِﰊ،ﺶ َ َ ِ ﺣ ﱢﺪﺛْﺖ ﻋﻦ أَِﰊ: ﻗَ َﺎل:اﺻﻞ ِ ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َﻋ ْﻦ أَِﰊ ُﻫَﺮﻳْـَﺮَة َﻋ ِﻦ اﻟﻨِ ﱢ- ﺻﺎﻟ ٍﺢ ﰒُﱠ اﺗﱠـ َﻔ ُﻘﻮا َ ﱠﱯ َ َْ ُ ُ ٌ َوﻗَ َﺎل َو ِ ِ ٍِ ﱠ ﱠﺲ اﻟﻠﱠﻪُ َﻋْﻨﻪُ ُﻛ ْﺮﺑَﺔً ِﻣ ْﻦ ُﻛَﺮ ِب ﻳَـ ْﻮِم َ » َﻣ ْﻦ ﻧَـﻔ:َو َﺳﻠ َﻢ ﻗَ َﺎل َ ﻧَـﻔ،ﱠﺲ َﻋ ْﻦ ُﻣ ْﺴﻠﻢ ُﻛ ْﺮﺑَﺔً ﻣ ْﻦ ُﻛَﺮب اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ َوَﻣ ْﻦ َﺳﺘَـَﺮ َﻋﻠَﻰ ُﻣ ْﺴﻠِ ٍﻢ َﺳﺘَـَﺮ، ﻳَ ﱠﺴَﺮ اﻟﻠﱠﻪُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ ِﰲ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ َو ْاﻵ ِﺧَﺮِة، َوَﻣ ْﻦ ﻳَ ﱠﺴَﺮ َﻋﻠَﻰ ُﻣ ْﻌ ِﺴ ٍﺮ،اﻟْ ِﻘﻴَ َﺎﻣ ِﺔ ِ واﻟﻠﱠﻪ ِﰲ ﻋﻮ ِن اﻟْﻌﺒ ِﺪ ﻣﺎ َﻛﺎ َن اﻟْﻌﺒ ُﺪ ِﰲ ﻋﻮ ِن أ،اﻟﻠﱠﻪ ﻋﻠَﻴ ِﻪ ِﰲ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴﺎ و ْاﻵ ِﺧﺮِة :َﺧ ِﻴﻪ« ﻗَ َﺎل أَﺑُﻮ َد ُاوَد َْ ُ َْ َ َْ ْ َ ُ َ َ َ َ َْ َﱂْ ﻳَ ْﺬ ُﻛ ْﺮ ﻋُﺜْ َﻤﺎ ُن َﻋ ْﻦ أَِﰊ ُﻣ َﻌﺎ ِوﻳَﺔَ » َوَﻣ ْﻦ ﻳَ ﱠﺴَﺮ َﻋﻠَﻰ ُﻣ ْﻌ ِﺴﺮ “Diceritakan oleh Abu Bakar dan Usman Ibnu Abi Sya’bah ma’na berkata diceritakan Abu Mu’awiyah berkata, Usman dan Jarir Razi dan diceritakan wasil ibnu Abdil A’la, diceritakan Asbat dari a’masy dari Abi Salih dan berkata washil berkata, diceritakan dari Abi salih dari Abu Hurairah dari Rasulullah swt berkata “Barangsiapa yang memberikan kelapangan terhadap orang miskin dari duka dan kesulitan hidup di dunia, maka Allah akan melapangkannya dari kkesulitan duka dan kesulitan di hari kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan urusan akhirat. Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya tersebut menolong saudaranya” (Abu Dawud, Usman dan Mu’awiyah)12
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah bersabda;
ح، َﺣ ﱠﺪﺛَـﻨَﺎ َﺧﺎﻟِ ُﺪ ﺑْ ُﻦ ﻳَِﺰ َﻳﺪ: َﺣ ﱠﺪﺛَـﻨَﺎ ِﻫ َﺸ ُﺎم ﺑْ ُﻦ َﺧﺎﻟِ ٍﺪ ﻗَ َﺎل:َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ ﻋُﺒَـْﻴ ُﺪ اﻟﻠﱠ ِﻪ ﺑْ ُﻦ َﻋْﺒ ِﺪ اﻟْ َﻜ ِﺮِﱘ ﻗَ َﺎل ٍ ِ ﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ ﺧﺎﻟِ ُﺪ ﺑﻦ ﻳ ِﺰ َﻳﺪ ﺑ ِﻦ أَِﰊ ﻣﺎﻟ: ﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ ِﻫ َﺸﺎم ﺑﻦ ﺧﺎﻟِ ٍﺪ ﻗَ َﺎل:ﺎﰎ ﻗَ َﺎل ٍِ وﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ أَﺑُﻮ َﺣ َﻋ ْﻦ،ﻚ َ ُْ ُ ْ َ ُْ َ َ َ َ َ 11
Ibid, 37 AL-Hafid, Imam Abi daud sulaiman bin asas, Sunan Abi Dawud, Juz 4, 287
12
60
ِ ِ ُ ﻗَ َﺎل رﺳ: ﻗَ َﺎل،ﻚ ِِ ٍ ِﺲ ﺑ ِﻦ ﻣﺎﻟ ي ِﰊ ُ ْ " َرأَﻳ:ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ْ ﺖ ﻟَْﻴـﻠَﺔَ أ َ ﻮل اﻟﻠﱠﻪ َ ْ ِ َ َﻋ ْﻦ أَﻧ،أَﺑﻴﻪ َُ َ ُﺳ ِﺮ ِ ِ ِ َﻋﻠَﻰ ﺑ ِ ِ ﻳﻞ َﻣﺎ ْ ﺎب اﻟ ﱠ:اﳉَﻨ ِﱠﺔ َﻣﻜْﺘُﻮﺑًﺎ ُ ﻓَـ ُﻘ ْﻠ،ض ﺑِﺜَ َﻤﺎﻧﻴَﺔَ َﻋ َﺸَﺮ ُ َواﻟْ َﻘ ْﺮ،ﺼ َﺪﻗَﺔُ ﺑِ َﻌ ْﺸ ِﺮ أ َْﻣﺜَﺎﳍَﺎ َ ُ ﻳَﺎ ﺟ ْﱪ:ﺖ ِ ِ ِ ِ ض أَﻓْﻀﻞ ِﻣﻦ اﻟ ﱠ ض ُ َﺑ ُ ض َﻻ ﻳَ ْﺴﺘَـ ْﻘ ِﺮ ُ َواﻟْ ُﻤ ْﺴﺘَـ ْﻘ ِﺮ،ُ ﻷَ ﱠن اﻟ ﱠﺴﺎﺋ َﻞ ﻳَ ْﺴﺄ َُل َوﻋْﻨ َﺪﻩ:ﺼ َﺪﻗَﺔ؟ ﻗَ َﺎل َ ُ َ ِ ﺎل اﻟْ َﻘ ْﺮ ِ ِ ﺎﺟ ٍﺔ َ إﱠﻻ ﻣ ْﻦ َﺣ Diceritakan Abdullah bin Abdul Karim berkata, diceritakan Hisyam bin Kholid berkata, diceritakan Kholid bin Yazid dan diceritakan Abu Hatim berkata, diceritakan Hisyam bin Kholid berkata diceritakan kholid bin Yazid bin Abi Malik dari ayahnya dari Anas bin Malik berkata, Rasulullab bersabda “pada waktu aku isra’ di malam hari, aku melihat di pintu surga sebuah tulisan yang berbunyi: ‘sedekah mendapat pahala sepuluh kali lipat dan qiradh mendapat pahala delapan belas kali lipat.’ Aku katakan, ‘Wahai Jibril, kenapa pahala qiradl itu lebih afdhal dari pada sedekah?’ Jibril menjawab: ‘pada umumnya orang yang meminta sedekah, ia sendiri punya. Sedangkan orang yang memohon qiradh, ia tak akan meminta qiradh kecuali karena ia butuh.”13 3. Ibu Netty Herlyana pernah melakukan keterlambatan pembayaran qard} alh}asan di BMT An-Nur Rewwin disebabkan karena pekerjaan yang tidak bisa ditinggal. Menurut keterangannya beliau sebenarnya ingat tanggal dan bulan untuk membayar, namun karena pekerjaannya yang tidak bisa ditinggal dengan terpaksa
beliau
terlambat
membayar.
Penerapan
sanksi
denda
atas
keterlambatan pembayaran pada qard} al-h}asan di BMT An-Nur Rewwin Sidoarjo sesuai dengan Hukum Islam dan fatwa DSN kepada nasabah yang terpaksa
melakukan
keterlambatan
pembayaran
pada
qard}
al-h}asan
dikarenakan udzur (halangan) yang jelas adalah sebagai berikut;
ِ ﺼ ﱠﺪﻗُﻮا َﺧْﻴـٌﺮ ﻟَ ُﻜ ْﻢ إِ ْن ُﻛْﻨﺘُ ْﻢ ﺗَـ ْﻌﻠَ ُﻤﻮ َن َ ََوإِ ْن َﻛﺎ َن ذُو ﻋُ ْﺴَﺮٍة ﻓَـﻨَﻈَﺮةٌ إِ َﱃ َﻣْﻴ َﺴَﺮٍة َوأَ ْن ﺗ
13
Al-Hafid, Abi Abdillah Muhammad bin yazid al-qaswini, Sunan Ibnu Majah, Juz 2812
61
“Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui” (Qs. Al-Baqarah ayat:2)14
Diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah bersabda;
ٍ ِ َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ أَﺑُﻮ ا ْﳍَْﻴﺜَ ِﻢ َﺧﺎﻟِ ُﺪ ﺑْ ُﻦ ِﺧ َﺪ َﻋ ْﻦ َْﳛ َﲕ ﺑْ ِﻦ،ﻮب ُ َﺣ ﱠﺪﺛَـﻨَﺎ َﲪﱠ،اش ﺑْ ِﻦ َﻋ ْﺠ َﻼ َن َ َﻋ ْﻦ أَﻳﱡ،ﺎد ﺑْ ُﻦ َزﻳْﺪ ِ ِ ٍِ ،ُ ﻓَـﺘَـ َﻮ َارى َﻋْﻨﻪُ ﰒُﱠ َو َﺟ َﺪﻩ،ُﺐ َﻏ ِﺮﳝًﺎ ﻟَﻪ َ َ ﻃَﻠ، أَ ﱠن أَﺑَﺎ ﻗَـﺘَ َﺎد َة، َﻋ ْﻦ َﻋْﺒﺪ اﷲ ﺑْ ِﻦ أَِﰊ ﻗَـﺘَ َﺎد َة،أَِﰊ َﻛﺜﲑ ِ َ ﻓَِﺈ ﱢﱐ َِﲰﻌﺖ رﺳ: آﻟﻠﱠ ِﻪ؟ ﻗَ َﺎل: آﻟﻠﱠ ِﻪ؟ ﻗَ َﺎل: ﻓَـ َﻘ َﺎل، إِ ﱢﱐ ﻣﻌ ِﺴﺮ:ﻓَـ َﻘ َﺎل ،ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َ ﻮل اﷲ َُ ُ ْ ٌ ُْ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ُ ﻳَـ ُﻘ َ َ أ َْو ﻳ،ﱢﺲ َﻋ ْﻦ ُﻣ ْﻌﺴ ٍﺮ ُﻀ ْﻊ َﻋْﻨﻪ ْ ﻓَـ ْﻠﻴُـﻨَـﻔ، » َﻣ ْﻦ َﺳﱠﺮﻩُ أَ ْن ﻳـُْﻨﺠﻴَﻪُ اﷲُ ﻣ ْﻦ ُﻛَﺮب ﻳَـ ْﻮم اﻟْﻘﻴَ َﺎﻣﺔ:ﻮل
Diceritakan Abu Haytsam bin Khidas bin Ajlan diceritakan Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Yhya bin Abi Katsir dari Abdullah bin Abi Fatadah sesungguhnya mendengar Rasulullah bersabda “Barang siapa yang memberikan kemudahan, maka Allah akan menyelamatkan dari duka dan kesulitan pada hari kiamat nanti. Oleh karena itu, hendaklah ia mau memberikan kelapangan dan kemudahan terhadap orang yang dalam kesulitan atau membebaskannya.”15
Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 19/DSN-MUI/IV/2011 pasal 6 yang berbunyi:
14
15
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, 3
Al-Hasan, Abi Muslim bin al-Hajaj, Ibnu Musli al-Qusyairi an naisaburi, Sahih Muslim, Juz 4, 2301
62
a. Jika
nasabah
tidak
dapat
mengembalikan
sebagian
atau
seluruh
kewajibannya pada saat yang telah disepakati dan Lembaga Keuangan Syariah telah memastikan ketidakmampuannya, Lembaga Keuangan Syariah dapat; 1) Memperpanjang jangka waktu pengembalian atau, 2) Menghapus (write off) sebagian atau seluruh kewajibannya.16
16
Barlinti, Yeni Salma, Kedudukan Fatwa Dewan Syariah Nasional dalam Sistem Hukum Nasional, 268