BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang pengaruh biaya pendidikan, pendapatan keluarga, motivasi, dan religiusitas terhadap keputusan memilih jurusan perbankan syariah SMK N 1 Batang. Deskripsi data dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik responden. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswa siswi SMK N 1 Batang Jurusan Perbankan Syariah. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode Non Probability Sampling. Pada penelitian ini kuesioner yang terkumpul jumlahnya sudah sesuai dengan jumlah sampel sebanyak 127 kuesioner. Kuesioner yang terkumpul semuanya telah terisi penuh, karena selama pengumpulan kuesioner, pengecekan dan konfirmasi ulang telah dilakukan pada responden yang belum melengkapi kuesionernya. Berdasarkan angket yang telah disebar, kemudian akan diidentifikasi berdasarkan jenis kelamin, kelas, dan agama. Penggolongan yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden sebagai objek penelitian ini. Gambaran umum objek penelitian tersebut satu per satu dapat diuraikan sebagai berikut:
67
68
a. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan data primer yang telah diolah, maka hasil persebaran responden berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Laki – laki
9
7%
Perempuan
118
93%
Total
127
100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa dari penelitian terhadap 127 responden menunjukkan bahwa penggolongan berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh perempuan yaitu sebesar perempuan 118 responden dengan prosentase 93% dari total responden, sedangkan laki – laki hanya 9 responden atau 7% dari total responden. b. Profil Responden Berdasarkan Agama Adapun data mengenai agama responden yang ada di SMKN 1 Batang adalah sebagai berikut:
69
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Agama Jumlah Agama
(Orang)
Persentase (100%)
Total
Islam
127
100%
127
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, sebesar 100% responden beragama Islam, hal tersebut menunjukan bahwa seluruh responden dalam penelitian ini adalah muslim. c. Profil Responden Berdasarkan Kelas Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Kelas Perbankan Syariah Kelas Perbankan Syariah
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
X Pbs.1
20
15,8%
X Pbs.2
30
23,6%
X1 Pbs.1
22
17,3%
XI Pbs.2
25
19,7%
XII Pbs
30
23,6%
Total
127
100
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa dari penelitian terhadap 127 responden menunjukkan bahwa responden yang
70
berasal dari kelas X Pbs berjumlah 50 responden, Kelas XI Pbs berjumlah 47 responden, dan 30 responden untuk kelas XII Pbs. B. Analisis Data Penelitian 1. Uji Validitas Instrumen Uji validitas digunakan untuk menguji sah atau tidaknya kuesioner. Dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah melakukan uji signifikansi dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. Untuk n sejumlah 127, nilai r tabel = 0,1743. Pengambilan keputusan uji validitas : a. Bila nilai r hitung > r tabel, maka item pertanyaan valid b. Bila nilai r hitung < r tabel, maka item pertanyaan tidak valid Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Biaya Pendidikan r Instrumen
hitung
r tabel
Ket.
Item 1
0,723
0,1743
Valid
Item 2
0,763
0,1743
Valid
Item 3
0,820
0,1743
Valid
Item 4
0,795
0,1743
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
71
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Pendapatan Keluarga r Instrumen
hitung
r tabel
Ket.
Item 5
0,902
0,1743
Valid
Item 6
0,866
0,1743
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 201
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Motivasi r Instrumen
hitung
r tabel
Ket.
Item 7
0,626
0,1743
Valid
Item 8
0,547
0,1743
Valid
Item 9
0,490
0,1743
Valid
Item 10
0,710
0,1743
Valid
Item 11
0,667
0,1743
Valid
Item 12
0,627
0,1743
Valid
Item 13
0,541
0,1743
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
72
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Religiusitas r Instrumen
hitung
r tabel
Ket.
Item 14
0,469
0,1743
Valid
Item 15
0,327
0,1743
Valid
Item 16
0,737
0,1743
Valid
Item 17
0,497
0,1743
Valid
Item 18
0,576
0,1743
Valid
Item 19
0,678
0,1743
Valid
Item 20
0,674
0,1743
Valid
Item 21
0,520
0,1743
Valid
Item 22
0,521
0,1743
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Keputusan Memilih r Instrumen
hitung
r tabel
Ket.
Item 23
0,605
0,1743
Valid
Item 24
0,703
0,1743
Valid
Item 25
0,657
0,1743
Valid
Item 26
0,780
0,1743
Valid
Item 27
0,502
0,1743
Valid
73
Item 28
0,671
0,1743
Valid
Item 29
0,310
0,1743
Valid
Item 30
0,356
0,1743
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari tabel-tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing item pertanyaan memiliki r hitung > r tabel dan bernilai positif. Dengan demikian semua item pertanyaan pada kuesioner yang diajukan kepada 127 responden dinyatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Instrumen yang telah dinyatakan valid dilanjutkan untuk diuji reliabilitasnya. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan instrumen yang sama pula. Kriteria suatu instrumen dikatan reliabel jika menghasilkan nilai Cronbach Alpha > 0,70. Berikut ini hasil perhitungan reliabilitas instrumen. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20 (Statistical Prodution and Service Solution). Adapun hasil pengujian relibilitas yang telah dilakukan dapat dilihat pada tebel berikut :
74
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Nilai
Cronbach
Alpha
Alpha
Ket.
Biaya Pendidikan (X1)
0,779
0,70
Reliabel
Pendapatan Keluarga (X2)
0,717
0,70
Reliabel
Motivasi (X3)
0,708
0,70
Reliabel
Religiusitas (X4)
0,733
0,70
Reliabel
Keputusan Memilih (Y)
0,729
0,70
Reliabel
Variabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa dari 30 item pertanyaan dari kelima variabel penelitian telah reliabel, karena Cronbach Alpha > 0,70. Dengan demikian 30 item pertanyaan telah layak dilanjutkan pada proses analisis data. 3. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas a) Analisis Grafik Hasil
uji
normalitas
dalam
kajian
penelitian
ini
menggunakan P-P plot. Apabila grafik yang diperoleh output SPSS ternyata titik – titik mendekati garis diagonal, dapat disimpulkan bahwa model regresi berdistribusi normal dan apabila terpencar jauh dari diagonal maka data tidak
75
berdistribusi normal. Lebih jelasnya hasil uji normalitas data dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 4.1 Grafik Histogram
Dengan melihat tampilan grafik histogram diatas dapat disimpulkan bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal dan berbentuk simetris, tidak menceng (skweness) ke kanan atau ke kiri. Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot
76
Pada gambar 4.2 normal probability plot untuk uji regresi dengan variabel dependen keputusan memilih, terlihat bahwa titik-titik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dari histrogram dan grafik tersebut maka dapat dinyatakan bahwa model regresi pada penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. b) Uji Statistik Kolmogrov-Smirnov (K-S) Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan karena secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu, dianjurkan disamping menggunakan uji grafik juga dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik pada penelitian ini menggunakan uji statistik Kolmogro-Smirnov (KS). Hasil uji statistik Kolmogrov-Smirnov (K-S) dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.10 Uji Normalitas dengan 1-KS
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
77
Dari tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa nilai Kolmogrov Smirnov yang diperoleh adalah 0,693 dan tingkat signifikansi pada 0,723 yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada distribusi pola distribusi residual terdistribusi normal dan hasilnya konsisten dengan uji grafik yang dilakukan sebelumnya, sehingga model regresi dengan variabel dependen (Keputusan Memilih) memenuhi uji normalitas. 2) Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Suatu
model
regresi dinyatakan bebas dari multikolinieritas
adalah jika nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolonieritas
Sumber: Data primer yang diolah 2016
10.
78
Dari hasil pengujian multikolinieritas yang dilakukan diketahui bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIF) keempat variabel tersebut tersebut
10 dan nilai Tolerance keempat variabel
0,10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variabel
independen tidak terjadi multikoliniearitas. 3) Uji Autokolerasi Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokolerasi. Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut: a) Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW di bawah -2 ( DW < -2). b) Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada di antara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2. c) Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2.
79
Tabel 4.12 Hasil Uji Autokolerasi
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari hasil uji autokorelasi dengan nilai tabel DurbinWatson (DW) berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2 yaitu 1,510 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi. 4) Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot dan uji glejser. Adapun hasil uji heterokedasitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
80
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari grafik scatterplot diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak berkumpul pada satu tempat. Hal ini
mengindikasikan
bahwa
tidak
terjadi
problem
heteroskedastisitas. Selain melihat grafik scatterplot, pengujian heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan uji glejser. Uji glejser dilakukan dengan mentransformasi nilai residual menjadi absolut residual dan meregresnya dengan variabel independen.
81
Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.13 diatas dapat dilihat bahwa keempat variabel memiliki nilai signifikansi > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. 5) Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Sebagai uji prasyarat dalam analisis regresi linear maupun korelasi, uji linearitas ini dapat dilihat hasilnya melalui nilai probabilitas pada tabel ANOVA. Berikut ini merupakan hasil output SPSS terkait uji linearitas data. Tabel 4.14 Hasil Uji Linearitas Variabel
Nilai Probabilitas
Keterangan
X1 dengan Y
0,217 > 0,05
Linear
X2 dengan Y
0,978 > 0,05
Linear
82
X3 dengan Y
0,320 > 0,05
Linear
X4 dengan Y
0,229 > 0,05
Linear
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel di atas, variabel independen biaya pendidikan, pendapatan keluarga, motivasi, dan religiusitas memiliki hubungan linear dangan variabel keputusan memilih. 4. Analisis Regresai Linear Berganda Analisis regresi linear berganda merupakan teknik analisis regresi yang dapat digunakan untuk menguji pengaruh beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen. Berikut ini merupakan tabel hasil analisis regresi linear berganda : Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan pada hasil analisis yang telah dilakukan, maka persamaan regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut : Y= a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e Y = 12,848 + 0,291 X1 + (- 0,114) X2 + 0,208 X3 + 0,259 X4
83
Dimana : Y = Keputusan Memilih Jurusan a = Konstanta X1 = Biaya Pendidikan X2 = Pendapatan Keluarga X3 = Motivasi X4 = Religiusitas e = standar eror Dari persamaan diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut : a) Nilai konstanta sebesar 12,848 menunjukkan bahwa ketika biaya endidikan
(X1),pendapatan peluarga (X2), motivasi (X3), dan
religiusitas (X4) bernilai nol maka keputusan memilih bernilai 12,848. b) Koefisien regresi biaya pendidikan (X1) sebesar 0,291 artinya jika terjadi peningkatan 1 satuan variabel biaya pendidikan dimana faktor-faktor lain konstan, maka akan dapat meningkatkan variabel keputusan memilih jurusan sebesar 0,291. Nilai koefisien regresi pada variabel biaya pendidikan bertanda positif, artinya terjadi pengaruh positif atau searah antara biaya pendidikan dengan keputusan memilih jurusan. c) Koefisien regresi pendapatan keluarga (X2) sebesar -0,114 artinya jika terjadi peningkatan 1 satuan variabel pendapatan keluarga dimana faktor-faktor lain konstan, maka akan dapat menurunkan
84
variabel keputusan memilih jurusan sebesar -0,114 sehingga pengaruhnya adalah negatif. d) Koefisien regresi motivasi (X3) sebesar 0,208 artinya jika terjadi peningkatan 1 satuan variabel motivasi dimana faktor-faktor lain konstan, maka akan dapat meningkatkan variabel keputusan memilih jurusan sebesar 0,208. Nilai koefisien regresi pada variabel motivasi bertanda positif, artinya terjadi pengaruh positif atau searah antara motivasi dengan keputusan memilih jurusan. e) Koefisien regresi religiusitas (X4) sebesar 0,259 artinya jika terjadi peningkatan 1 satuan variabel religiusitas dimana faktor-faktor lain konstan, maka akan dapat meningkatkan variabel keputusan memilih jurusan sebesar 0,259. Nilai koefisien regresi pada variabel religiusitas bertanda positif, artinya terjadi pengaruh positif atau searah antara religiusitas dengan keputusan memilih jurusan. 5. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan melalui uji signifikansi. Uji signifikansi dilakukan dengan uji t (parsial) dan uji F (simultan). 1) Uji T (parsial) Uji ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan pada uji t ini adalah :
85
(1) Jika thitung lebih kecil dari t tabel maka H0 diterima, berarti masing-masing variabel bebas secara parsial atau individu tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. (2) Jika thitung lebih besar dari t tabel maka H0 ditolak, berarti masingmasing variabel bebas secara parsial atau individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Tabel 4.16 Hasil Uji t
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari hasil uji t pada tabel 4.19 diatas maka didapat hasil sebagai berikut : (1) Tingkat signifikan variabel biaya pendidikan (X1) adalah 0,021 < 0,05 (tingkat signifikansi), dan nilai t hitung 2,333 > t tabel 1,9791. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel biaya pendidikan
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
memilih jurusan perbankan syariah pada siswa SMKN 1 Batang.
86
(2) Tingkat signifikan variabel pendapatan keluarga (X2) adalah 0,539 > 0,05 (tingkat signifikansi), dan nilai t hitung - 0,616 < t tabel 1,9791. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel pendapatan keluarga tidak berpengaruh terhadap keputusan memilih jurusan perbankan syariah pada siswa SMKN 1 Batang. (3) Tingkat signifikan variabel motivasi (X3) adalah 0,039 < 0,05 (tingkat signifikansi), dan nilai t hitung 2,091 > t tabel 1,9791. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih jurusan perbankan syariah pada siswa SMKN 1 Batang. (4) Tingkat signifikan variabel relugiusitas (X4) adalah 0,002 < 0,05 (tingkat signifikansi), dan nilai t hitung 3,122 > t tabel 1,9791. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel religiusitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih jurusan perbankan syariah pada siswa SMKN 1 Batang. 2) Uji F (simultan) Uji ini bertujuan untuk menentukan apakah semua variabel independen yang terdapat di dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan uji f adalah sebagai berikut :
87
(1) Jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka H0 diterima, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. (2) Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel maka H0 ditolak, berarti masing-masing
variabel
bebas
secara
bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Tabel 4.17 Hasil Uji F (ANOVA)
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan uji anova atau F test pada tabel 4.20 diperoleh nilai F hitung 5,908 > F tabel 2,45. Nilai signifikansi 0,000 juga lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel biaya pendidikan (X1), pendapatan kelarga (X2), motivasi (X3), dan religiusitas (X4) secara simultan (bersamasama) berpengaruh terhadap variabel keputusan memilih (Y). 6. Analisis Koefisien Determinasi (R2) Analisis koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau kontribusi variabel independen (biaya
88
pendidikan, pendapatan keluarga, motivasi, religiusitas) terhadap variabel dependen (keputusan memilih jurusan). Dibawah ini merupakan hasil output SPSS dari koefisien determinasi. Tabel 4.18 Koefisien Determinasi (Model Summary)
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.21 di atas, nilai adjusted R square sebesar 0,135.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa pengaruh variabel biaya
pendidikan (X1), pendapatan keluarga (X2), motivasi (X3), dan religiusitas (X4) terhadap keputusan memilih (Y) sebesar 13,5 % dan sisanya sebesar 86,5 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian ini. C. Pembahasan Pada bagian ini akan dipaparkan pembahasan mengenai hasil analisis yang telah dilakukan dan memeuhi prasyarat, data telah berdistribusi normal, variabel-variabel penelitian telah terbukti memiliki hubungan linear, terbebas dari multikolinearitas dan heteroskedastisitas.
89
Berikut ini merupakan pembahasan hasil penelitian dari pengujian hipotesis-hipotesis penelitian. 1. Pengaruh Biaya Pendidikan terhadap Keputusan Memilih Jurusan Perbankan Syariah pada Siswa SMKN 1 Batang Berdasarkan data yang ada, hasil uji t diperoleh tingkat signifikansi variabel biaya pendidikan lebih kecil dari 5% yaitu 0,021 dan nilai t hitung 2,333 lebih besar dari t tabel 1,9791. Sehingga dapat disimpulkan bahwa biaya pendidikan berpengaruh signifikan terhadap keputusan siswa dalam memilih jurusan Perbankan Syariah SMKN 1 Batang. Biaya merupakan pengorbanan ekonomis yang dibuat untuk memperoleh barang atau jasa. Menurut Dadang Suhardan dkk bahwa biaya pendidikan adalah total biaya yang dikeluarkan oleh individu peserta didik, keluarga yang menyekolahkan anak, warga masyarakat perorangan, kelompok masyarakat maupun yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk kelancaran pendidikan. 1 Biaya memiliki peranan penting dalam mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan. Karena harus disesuaikan dengan kemampuan konsumen dan pertimbangan
manfaat
yang
akan
diterimanya.
Termasuk
mempengaruhi orangtua dan siswa dalam menentukan keputusan dalam memilih jurusan Perbankan Syariah pada SMKN 1 Batang. 1
Dadang Suhardan, et.al., “Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 22.
90
Konsumen akan merasa senang dan rela mengeluarkan biaya sebesar apapun asalkan konsumen dapat menerima manfaat yang sesuai dengan yang diharapkannya. Pada dasarnya sifat elastisitas dari komoditi pendidikan adalah inelastis dimana nilai mutlaknya kurang dari 1, jadi permintaan pendidikan tidak responsif terhadap perubahan harga. Sehingga ketika pihak jurusan Perbankan Syariah menaikkan atau menurunkan biaya pendidikan yang dibebankan kepada siswa, tidak akan berpengaruh terhadap keputusan mereka untuk menempuh pendidikan pada jurusan Perbankan Syariah SMKN 1 Batang. Penelitian ini sejalan dengan teori yang disampaikan Rambat Lupiyoadi & A.Hamdani (2008) yang menyatakan bahwa sebenarnya bukan karena pendidikan yang murah saja seseorang untuk melanjutkan pendidikan, tetapi karena mempertimbangkan manfaat yang akan didapat masa mendatang. 2 Menurut Bondan Kresna Wijaya, biaya pendidikan didefinisikan sebagai semua jenis pengeluaran yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan pendidikan. 3 Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sri Mulyatini et.al.,4 Rina Isnaeni5, Karina Pradityas
2
Rambat Lupiyoadi dan A.Hamdani, “Manajemen Pemasaran Jasa”,( Jakarta: Salemba Empat, 2008), hlm. 57 3
Bondhan Kresna Wijaya. “Cara Cerdas Pilih Jurusan Demi Profesi Impian” , (Yogyakarta: Jogja Great Publisher, 2010), hlm. 87 4
Sri Mulyatini, Suharyati, Tati Handayani, “Faktor – Faktor Yang berpengaruh Terhadap Keputsan Memilih Program Studi”, (Jakarta: Skripsi Fakultas Ekonomi UPN Veteran), hlm. 13, (Diakses dari http://perpus.iainsalatiga.ac.id/docfiles/fulltext/7610185015.pdf pada tanggal 6 Maret 2016).
91
Putri6, yang menyatakan bahwa variabel biaya pendidikan berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih program studi, dan bertolak belakang dengan penelitian Evanti andriani dan Helmi Adam7 yang menyatakan bahwa biaya pendidikan berpengaruh negatif terhadap keputusan memilih program studi. Berdasarkan hasil wawancara dan jawaban responden didapat bahwa Jurusan Perbankan Syariah SMKN 1 Batang menyediakan berbagai jenis beasiswa yang mendukung sekolah atau sistim belajar mereka8. Sehingga semakin tinggi biaya pendidikan yang dibebankan oleh SMKN 1 Batang maka semakin tinggi juga keputusan siswa dalam memilih jurusan Perbankan Syariah karena fasilitas dan beasiswa yang diberikan semakin baik. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan siswa berdasarkan faktor biaya pendidikan lebih dikarenakan oleh fasilitas yang didapat ketika bersekolah pada jurusan Perbankan Syariah.
5
Rina Isnaeni, “Pengaruh Motivasi, Kelompok Referensi, Dan Biaya Pendidikan Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Menempuh Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta”, (Yogyakarta: Skripsi Fakultas Ekonomi, 2015), hlm. 102, (Diakses dari http://eprints.uny.ac.id/26517/ pada tanggal 14 Maret 2016). 6
Karina Pradityas Putri, “Anallisis Pengaruh Brand Image, Biaya Pendidikan, dan Fasilitas Pendidikan Terhadap Keputusan Mahasiswa Melanjutkan Studi Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang”, (Semarang: Skripsi Universitas Diponegoro, Fakultas Ekonomi, 2011), hlm. 6, (Diakses dari (http://eprints.undip.ac.id pada tanggal 7 Maret 2016). 7
Evanti Andriani dan Helmy Adam, “Pengaruh Biaya Pendidikan, Latar Belakang Sosial Ekonomi, Motivasi Dan Reputasi Terhadap Minat Mahasiswa Dalam Memilih Prodi S1 Akuntansi Perguruan Tinggi Di Malang”, (Malang) , hlm. 11, (Diakses dari http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/650 pada tanggal 29 Maret 2016) 8
Eka Narulia, Siswi SMK N 1 Batang, Wawancara Pribadi, Batang, 9 April 2016.
92
2. Pengaruh Pendapatan Keluarga terhadap Keputusan Memilih Jurusan Perbankan Syariah pada Siswa SMKN 1 Batang Berdasarkan hasil uji t diperoleh tingkat signifikansi variabel pendapatan keluarga lebih besar dari 5% yaitu 0,539 dan nilai t hitung -0,616 lebih kecil dari t tabel 1,9791. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan keluarga tidak berpengaruh terhadap keputusan siswa dalam memilih jurusan Perbankan Syariah SMKN 1 Batang. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pendapatan keluarga tidak berpengaruh terhadap keputusan memilih jurusan Perbankan Syariah pada SMKN 1 Batang. Artinya, dalam hal ini konsumen tidak lagi sepenuhnya menganggap bahwa pendapatan keluarga merupakan sesuatu yang paling penting sebelum memutuskan untuk memilih produk atau jasa. Akan tetapi yang paling penting adalah sejauh mana produk atau jasa yang ditawarkan tersebut memberikan maslahah baginya. Seperti yang dijelaskan Hendrie Anto dalam bukunya yang mengatakan bahwa tujuan konsumsi seorang muslim bukanlah mencari utility, melainkan mencari maslahah. Konsep utility atau kepuasan sangat berbeda dengan konsep maslahah atau kemanfaatan yang menjadi tujuan dalam konsumsi yang Islami. 9
9
hlm.126.
Hendrie Anto, Pengantar Ekonomi Mikro Islami (Yogyakarta: Ekonisia, 2003),
93
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Sri Mulyatini et.al.,10 yang menyatakan bahwa variabel pendapatan keluarga berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih program studi. 3. Pengaruh Motivasi terhadap Keputusan Memilih Jurusan Perbankan Syariah pada Siswa SMKN 1 Batang Berdasarkan data yang ada, hasil uji t diperoleh tingkat signifikansi variabel motivasi lebih kecil dari 5% yaitu 0,039 dan nilai t hitung 2,091 lebih besar dari t tabel 1,9791. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa
motivasi
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan siswa dalam memilih jurusan Perbankan Syariah SMKN 1 Batang. Schiffman, G Leon & Kanuk, L. Leslile mengemukakan bahwa Motivasi adalah dorongan dari dalam individu yang menyebabkan dia bertindak. Artinya motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. 11 Seseorang dengan motivasi yang tinggi akan pemenuhan kebutuhan dan keinginannya mengenai pendidikan akan memutuskan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Motivasi yang dimiliki siswa ketika ia memutuskan menempuh 10
Sri Mulyatini, Suharyati, Tati Handayani, “Faktor – Faktor Yang berpengaruh Terhadap Keputsan Memilih Program Studi”, (Jakarta: Skripsi Fakultas Ekonomi UPN Veteran), hlm. 13, (Diakses dari http://perpus.iainsalatiga.ac.id/docfiles/fulltext/7610185015.pdf pada tanggal 6 Maret 2016). 11
Schiffman G Leon & Kanuk L. Leslile, “Consumer Behavior”, (New Jersey:Prentice Hall, 2010), hlm. 106
94
pendidikan pada suatu jurusan diharapkan akan mampu mendorong keputusanya tersebut. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Teguh Hadi Presetyo 12, Rina Isnaeni13, Evanti andriani dan Helmi Adam14, yang menyatakan bahwa variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih program studi. Seseorang yang ingin mencapai tujuan tertentu maka akan termotivasi dan dengan adanya motivasi tersebut maka akan menimbulkan minat dalam melakukan suatu aktivitas guna mencapai tujuan tersebut. Menurut Herminarto Sofyan & Hamzah B.Uno bahwa motivasi merupakan dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku. 15 Ketika seseorang menyadari bahwa terdapat kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi, maka akan timbul dorongan atau usaha dari dalam dirinya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh karenanya motivasi diri yang kuat 12
Teguh Hadiprasetyo, “Pengaruh Motivasi, persepsi biaya pendidikan Dan Persepsi Masa Studi Terhadap Minat Mahsiswa Prodi Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Neegeri Yogyakarta Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi, Skripsi Fakultas Ekonomi, Prodi Pendidikan Akuntansi”, (Yogyakarta: UNY, 2014), hlm.98, (Diakses dari http://eprints.uny.ac.id/15545/ pada tanggal 30 Maret 2016). 13
Rina Isnaeni, “Pengaruh Motivasi, Kelompok Referensi, Dan Biaya Pendidikan Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Menempuh Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta”, hlm. 99, (Yogyakarta: Skripsi Fakultas Ekonomi, 2015), (Diakses dari http://eprints.uny.ac.id/26517/ pada tanggal 14 Maret 2016). 14
Evanti Andriani dan Helmy Adam, “Pengaruh Biaya Pendidikan, Latar Belakang Sosial Ekonomi, Motivasi Dan Reputasi Terhadap Minat Mahasiswa Dalam Memilih Prodi S1 Akuntansi Perguruan Tinggi Di Malang”, (Malang), hkm. 13, (Diakses dari http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/650 pada tanggal 29 Maret 2016). 15
Herminarto Sofyan & Hamzah B.Uno, “Teori Motivasi dan Penerapannya dalam Penelitian”, (Yogyakarta: UNY Press, 2012)
95
melatarbelakangi siswa dalam menempuh pendidikan. Motivasi merupakan suatu tujuan yang dapat mendorong individu untuk melakukan aktivitas tertentu dan untuk tujuan tertentu terhadap situasi disekitarnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan determinan minat dalam memilih jurusan Perbankan Syariah. 4. Pengaruh Religiusitas terhadap Keputusan Memilih Jurusan Perbankan Syariah pada Siswa SMKN 1 Batang Berdasarkan data yang ada, hasil uji t diperoleh tingkat signifikansi variabel religiusitas lebih kecil dari 5% yaitu 0,002 dan nilai t hitung 3,1227 lebih besar dari t tabel 1,9791. Sehingga dapat disimpulkan bahwa religiusitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan siswa dalam memilih jurusan Perbankan Syariah SMKN 1 Batang. Agama sebagai sistem nilai – nilai sosial yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan perkembangan industri yang semakin maju terutama dalam bidang Ekonomi Islam juga Perbankan Syariah. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Febby Indra Firmansyah16 yang menyatakan bahwa religiusitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih program studi atau jasa.
16
Febby Indra Firmansyah, “Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas Terhadap Keputusan Menggunakan Jasa Kesehatan, Fakultas Ekonomi (Studi Pada Pasien RSU PKU Muhammadiyah Roemani Semarang), Undergraduate thesis”, (Semarang: Universitas Diponegoro,2010), hlm.77, (Diakses dari http://eprints.undip.ac.id/23103/ pada tanggal 4 April 2016).
96
Kualitas spiritual yang meliputi keyakinan agama menentukan dasar perilaku ekonomi. Pernyataan tersebut menjadi indikator bahwa dimensi agama yang dalam hal ini penekanannya lebih kepada religiusitas mempunyai pengaruh terhadap perilaku konsumen dalam proses menentukan
pilihan
pemenuhan
kebutuhan
dalam
kehidupannya.
Konsumen akan memilih sesuatu yang memang sesuai dengan kehendak hati dan keyakinannya. Perilaku tersebut pada akhirnya akan dapat menentukan keputusan konsumen untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.
5. Pengaruh Biaya Pendidikan, Pendapatan Keluarga, Motivasi, dan Religiusitas terhadap Keputusan Memilih Jurusan Perbankan Syariah pada Siswa SMKN 1 Batang Keputusan siswa merupakan kemampuan atau tindakan siswa
dalam usahanya untuk menempuh jurusan Perbankan Syariah. Keputusan siswa tersebut sama dengan keputusan pembelian seorang konsumen pada suatu produk/jasa yang bersifat kompleks karena dipengaruhi oleh berbagai faktor faktor yang mempengaruhi dan kecenderungan untuk saling berinteraksi. Faktor-faktor tersebut meliputi biaya pendidikan, pendapatan orangtua, motivasi, dan religiusitas. Menurut Philip Kotler & Armstrong, Gary, secara umum keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologi.
97
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara bersama – sama
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara biaya pendidikan, pendapatan keluarga, motivasi, dan religiusitas, terhadap keputusan siswa dalam memilih jurusan Perbankan Syariah SMKN 1 Batang. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji F yang mempunyai nilai signifikansi 0,000 atau < 0,05 dan F hitung 5,908 lebih besar dari F tabel 2,45.