BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN Untuk menghasilkan suatu penelitian yang baik, terlebih dahulu ditentukan metode sebagai jalan arah penelitian yang akan dituju. Untuk itu seorang peneliti dituntut untuk terampil menentukan metode penelitian yang akan dicapainya. Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan tujuan
dari
penelitian
adalah
mengungkapkan,
menggambarkan,
dan
menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian. Arikunto (2002:136) menjelaskan bahwa: “metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya”. Ada beberapa macam metode yang digunakan dalam penelitian, diantaranya metode historis, deskriptif, dan eksperimen. Dalam Menggunakan suatu metode tergantung pada penelitian yang hendak dicapai, atau dengan kata lain penggunaan suatu metode harus melihat sejauh mana afektif, efisien, dan relevansinya. Suatu metode dikatakan efektif apabila dalam prosesnya terlihat adanya perubahan positif menuju ke arah yang diharapkan. Efektif tidaknya suatu metode dilihat dari penggunaan waktu, fasilitas, biaya dan tenaga kerja yang digunakan sehemat mungkin tetapi mencapai hasil yang maksimal. Relevansi atau tidaknya suatu metode dapat kita lihat dari kecocokan, kegunaan dan tidak terjadi banyaknya penyimpangan pada saat proses penggunaan metode tersebut maka metode tersebut dikatakan relevan atau sesuai. Sesuai dengan tujuan di atas, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Arikunto (2002:03) menjelaskan bahwa “eksperimen adalah cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara faktor yang sengaja ditimbulkan 47
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48
oleh peneliti dengan mengeliminasi/mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor yang mengganggu”. Nasution (1987:41) juga menyatakan bahwa “suatu eksperimen selalu dilakukan dalam kondisi dimana satu atau beberapa variabel dapat dikontrol. Kontrol dalam penelitian mempunyai dua arti, dengan maksud suatu variabel atau lebih bersifat tetap sedangkan variabel lainnya bebas”. Dari penjelasan di atas tujuan penelitian ini adalah untung mengetahui dan memperoleh gambaran keterangan tentang apakah pendekatan bermain akan berpengaruh tehadap pemahaman pola-pola permainan bola tangan di SMAN 1 Leuwiliang. B. POPULASI DAN SAMPEL Untuk menyusun sampai menganalisis data sehingga mendapatkan gambaran yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian ini diperlukan sumber data. Pada umumnya sumber data dalam penelitian disebut populasi dan sampel. Populasi dalam sebuah penelitian merupakan kumpulan individu yang akan diteliti atau sebagian variabel-variabel yang akan diamati dalam suatu penelitian. Populasi dapat diartikan sebagai objek penelitian, menurut Arikunto (1993: 102) “populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Leuwiliang. Sedangkan sampel merupakan seluruh anggota populasi. Arikunto (1993: 104) menjelaskan “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Sedangkan teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan menggunakan teknik simple random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Leuwiliang. Karena populasinya lebih dari 100 orang maka peneliti mengambil 20-25% sampel dari keseluruhan populasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2002: 112) yang mengemukakan bahwa:
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49
“Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 1015% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.” Berdasarkan pernyataan di atas, sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X SMAN 1 Leuwiliang sebanyak 28 siswa. Terbagi atas orang 14 siswa sebagai kelompok eksperimen dengan pendekatan bermain dan 14 siswa lainnya sebagai kelompok kontrol dengan pembelajaran model tradisional.
C. DESAIN PENELITIAN Desain atau rancangan penelitian yang dipakai oleh penulis adalah posttest-only control design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok masingmasing dipilih secara acak/random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan X (Pendekatan Bermain) dan kelompok yang lain tidak diberi perlakuan. Kelompok yg diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen sedangkan kelompok yang tidak diberikan perlakuan disebut kelompok kontrol. Pelaksanaan penelitian dua kelompok tersebut digambarkan dalam tabel sebagai berikut : Treatment (posttest-only control desain) Kelompok 1
:R
Kelompok 2
:S
X
R1 S1
Gambar 3.1 Desain Penelitian Posttest-only control Design Keterangan: R R1 S S1 X Kelompok 1
: kelas sampel pada kelas eksperimen : kelas sampel pada kelas eksperimen setelah dinilai : kelas sampel pada kelas kontrol : kelas sampel pada kelas kontrol setelah dinilai : perlakuan atau treatment : pendekatan bermain
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
Kelompok 2
: pendekatan tradisional
Berdasarkan desain penelitian di atas, penelitian ini dilakukan pada dua kelas eksperimen yang belajar menggunakan pendekatan bermain dan kelas kontrol yang belajar dengan menggunakan pembelajaran biasa pada pembelajaran bola tangan. Berdasarkan desain penelitian di atas, maka penulis dapat membuat langkahlangkah penelitian sebagai berikut:
Populasi
Sampel
Pendekatan Bermain
Tradisional
Tes Akhir
Pengolahan Data dan Analisis Data
Kesimpulan
Gambar 3.2 Langkah-Langkah Penelitian D. INSTRUMEN PENELITIAN Sebagaimana layaknya sebuah penelitian, diperlukan data-data sebagai penunjang untuk memecahkan masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini masalah yang diteliti adalah pengaruh pendekatan bermain terhadap pemahaman pola-pola permainan bola tangan di SMAN 1 Leuwiliang. Untuk memperoleh data dari sampel penelitian diperlakukan alat yang disebut instrumen. Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
Instrumen penelitian adalah alat untuk mengukur data. Menurut Arikunto (2002:126) menjelaskan bahwa “instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan metode”. Berdasarkan pengertian di atas, untuk memperoleh data hasil penelitian yang berupa peningkatan pemahaman tentang pola-pola permainan bola tangan siswa digunakan instrumen penelitian berupa tes keterampilan
bermain
bola
tangan
siswa
dengan
menggunakan
Game
Performance Assesment Instrument (GPAI). Dalam penelitian ini penulis menggunakan langkah-langkah untuk memperoleh data dengan GPAI. GPAI adalah templet khusus yang dapat diadaptasi dalam berbagai tipe permainan untuk menilai pengetahuan taktis para siswa. Penilaiannya dilakukan setiap pembelajarannya berlangsung. GPAI ini meliputi tujuh komponen umum dari permainan. Tabel 3.1 Komponen GPAI Komponen
Kriteria untuk menilai penampilan Pengambilan yang sesuai dari penampil ke tempat
Teknik dasar
asal atau posisi semula antara kemampuan percobaan Pergerakan dari pemain, baik dalam menyerang
Penyesuaian
atau bertahan, seperti yang diinginkan pada permainan
Pembuatan keputusan
Kemampuan mengeksekusi
Dukungan Perlindungan
Membuat pilihan yang sesuai mengenai apa yang harus dilakukan dengan bola selama permainan Penampilan yang efisien dari kemampuan teknik dasar Memposisikan pergerakan bola pada posisi menerima ketika teman memiliki bola Menyediakan bantuan perlindungan bagi pemain
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
yang sedang memainkan bola atau menggerakan bola Melindungi atau menandai
Bertahan dari lawan yang mungkin memiliki atau tidak memiliki bola
Ketika menggunakan GPAI peneliti mengidentifikasi dari ketujuh komponen tersebut yang diaplikasikan ke permainannya dan menimbang satu atau lebih kriteria dalam setiap komponen yang mengindikasikan keputusan dan penampilan taktis yang bagus. Dalam penelitian ini peneliti berfokus pada tiga aspek panampilan pada setiap komponen: keputusan yang dibuat (sesuai atau tidak sesuai), kemampuan mengeksekusi (sesuai atau tidak sesuai), dan dukungan (sesuai atau tidak sesuai). Kemudian mengobservasi setiap siswa dalam pelajaran permainan tersebut dan merekam kesesuaian atau ketidaksesuaian dan efisien atau tidak efisiennya suatu kejadian dari pengetahuan dan penampilan taktis pada komponen tertentu. Tabel 3.2 Aspek yang diambil dari keseluruhan komponen Aspek Pengambilan Keputusan
Kemampuan Eksekusi Dukungan
Kriteria 1. Pemain berusaha untuk mengoper bola pada pemain yang terbuka atau posisi yang baik. 2. Pemain berusaha memasukan bola ketika memungkinkan. Penerimaan: Mengoper bola dan menyesuaikan bola Passing: Bola mencapai target Tembakan: Bola masuk kekeranjang bola lawan Penempatan posisi yang sesuai untuk menerima operan atau passing bola dari teman.
Berikut adalah format GPAI yang dipakai untuk menilai pemahaman polapola permainan bola tangan siswa pada kelas eksperimen. Untuk penilaiannya tanda X mengidentifikasikan siswa terlihat tengah membuat keterampilan bermainnya, yang dicantumkan pada ketiga aspek penilaian.
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
Tabel 3.3 Format penilaian GPAI
No
Nama Siswa
Keputusan yang dibuat
Kemampuan eksekusi
Dukungan
A
IA
E
IE
A
IA
1
Indra Pura Darmawan
XXXX
XX
XXX
X
XXXX
XX
2
Ikin Solihin
XXX
X
XXXX
X
XXXX
XX
3
Iqbal I Khairul R.
XXXX
XX
XXXXX
X
XXXX
X
4
Jamil
XXX
X
XXX
X
XX
X
5
Mudris
XXXXX
X
XXXX
XX
XXXX
X
XXX
XX
XXXX
XXXX
XXXX
XX
XXX
XXX
XXXX
X
XXX
X
XXXXX
XXXX
XXXX
X
XX
X
XXXX
XXX
XXX
X
XX
XX
XXX
XX
XXX
X
XX
XX
XXXX
XX
XXXXX
XX
XX
X
6 7 8 9 10 11
Muhamad Fahmi Anas Muhammad Idus Nurdin Risna Andriana Robi Septian Rony Agung P.
12
Supriyadi
XXXX
XXX
XXX
XXX
XXX
X
13
Taofik Hidayat
XXXX
X
XXXXX
XXX
XXX
X
14
Taji Irwanda
XXX
XX
XXXX
XX
XX
X
Keterangan : A = Appropiate (Tepat), IA = Inappropiate (Tidak Tepat), E = Efficient (efisien), IE = Inefficient (tidak efisien)
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
Berikut cara menilai penampilan permainan siswa: Tabel 3.4 Cara Penilaian GPAI Index
Cara Menjumlahkan Jumlah keputusan yang tepat + jumlah keputusan tidak
Keterlibatan dalam permainan
tepat + jumlah kemampuan eksekusi yang efisien + jumlah kemampuan eksekusi yang tidak efisien + jumlah pergerakan mendukung yang tepat + jumlah pergerakan mendukung yang tidak tepat
Index pengambilan
Jumlah keputusan tepat yang dibuat ÷ jumlah keputusan
keputusan (DMI)
tidak tepat yang dibuat
Index kemampuan
Jumlah kemampuan mengeksekusi efisien ÷ jumlah
eksekusi (SEI) Index dukungan (SI) Penampilan permainan
kemampuan eksekusi tidak efisien Jumlah pergerakan dukungan yang tepat ÷ jumlah pergerakan dukungan yang tidak tepat [DMI + SEI + SI] ÷ 3 (Jumlah index yang digunakan)
E. PELAKSANAAN PENELITIAN Dalam penelitian ini perlu batas waktu penelitian yang berlandaskan pada satu teori. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama lima minggu. Sebelumnya penulis menyusun program pembelajaran terlebuh dahulu. Dalam menyusun program pembelajaran dengan menggunakan pendekatan bermain, penulis berusaha menyusun aktifitas yang sesuai dengan karakteristik permainan bola tangan dan pola-pola permainan bola tangan. Pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut : 1. Tempat
: Lapangan olahraga SMAN 1 Leuwiliang
2. Waktu
: Mulai 21 Mei – 23 Juni 2012
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
3. Lama pembelajaran
: Pukul 15.00 – 16.30 WIB
Penelitian ini dilaksanakan tiga kali seminggu setiap hari senin, rabu, jumat. Dengan pelaksanaan setiap sore hari pukul 15.00 – 16.30 WIB. Tes tersebut terbagi dalam dua tahap : 1) Perlakuan, 2) Tes. 1. Perlakuan Penelitian ini dilaksanakan selama 4 minggu (satu bulan), setiap minggunya tiga kali pertemuan mulai tanggal 21 mei sampai dengan tanggal 23 juni 2012. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Harsono (1988 : 194) “bahwa sebainya dilakukan seminggu tiga kali diselingi satu hari istirahat”. Dengan demikian penelitian ini dilaksanakan selama dua belas kali pertemuan merupakan rentang waktu yang memadai untuk dapat mengukur suatu perlakuan. Sedangkan setiap pertemuan dilaksanakan ± 60 menit, dengan pengaturan waktu yaitu 10 menit untuk pemanasan, 40 menit inti, 10 menit untuk pendinginan. 2. Tes Setelah perlakuan dilakukan selama dua belas kali pertemuan barulah diadakan tes yang bertujuan untuk mengetahi hasil yang dicapai oleh siswa setelah diberikan perlakuan tersebut. F. ANALISIS DATA Data yang terkumpul dari hasil pengamatan selama pembelajaran kemudian dihitung dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Menghitung nilai rata-rata
= nilai rata-rata yang dicari ∑ = jumlah skor yang didapat n 2.
= banyak sampel
Menghitung simpangan baku
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56
S
= simpangan baku yang dicari
∑
= jumlah skor dikurangi rata-rata yang dikuadratkan
n
= jumlah sampel
3. Menghitung Varians dari masing-masing kelompok Setelah diketahui niali dari simpangan baku dan rata-rata tiap kelompok, kemudian dilanjutkan dengan mencari nilai varians dari masing-masing kelompok dengan rumus
Keterangan : S
= Nilai varians
n
= Jumlah Sampel = Jumlah skor yang dikuadratkan = Jumlah total skor yang dikuadratkan
4. Menghitung nilai varians gabungan dari kedua kelompok Dari kedua kelompok, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol memiliki nilai varians yang berbeda, untuk mendapatkan varians keseluruhan dari dua kelompok diatas maka perlu mencari varians gabungan dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan : = Nilai varians gabungan Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
57
= varian kelompok 1 = Varians kelompok 2 = Jumlah sampel kelompok 1 = Jumlah sampel kelompok 2 5. Uji normalitas Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dari hasil pengukuran tersebut normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji normalitas Liliefors. Rumus yang digunakan sebagai berikut: a. Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari pengamatan paling kecil hingga paling besar. b. Pengamatan X1, X2, ….., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ….., Zn dengan rumus:
= nilai skor sampel
S = simpangan baku sampel
= nilai rata-rata sampel c. Untuk setiap bilangan menggunakan data distribusi normal baku, kemudian hitung peluang: d. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ….., Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi dinyatakan S (Zi), maka:
e. Hitung selisih
kemudian tentukan harga mutlaknya.
f. Ambilah harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. Ambil nilai terbesar sebagai nilai Lo yang kemudian dibandingkan dengan nilai Ltabel. g. Bandingkan nilai Ltabel tersebut dengan Lo untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesisnya, dengan kriteria: Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58
- Terima Ho jika Lo ≤ Lα = Normal - Tolak Ho jika Lo ≥ Lα = Tidak normal 6. Uji homogenitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui homogen atau tidaknya data dari dua varians yang berbeda, dalam pengujian homogenitas menggunakan rumus sebagai berikut:
Setelah didapatkan nilai Fhitung maka nilai tersebut dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan rumus: dk pembilang = n-1 (untuk varians terbesar) dk penyebut = n-1 (untuk varians terkecil) Mencari nilai Ftabel dengan taraf signifikasi (α) sebesar 0,05 dengan criteria pengujian sebagai berikut: Jika Fhitung ≥ Ftabel berarti data tidak homogen Jika Fhitung ≤ Ftabel berarti data homogen 7. Uji perbedaan dua rata-rata (satu pihak) Uji t ini dilakukan karena peneliti akan membandingkan rata-rata dari dua kelompok yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, adapun penulis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata dilakukan karena peneliti sudah menggunakan kelompok eksperimen sehingga dilakukan uji satu pihak dalam rumus :
t
= nilai t yang dicari (t hitung) = nilai rata-rata kelompok 1 = nilai rata-rata kelompok 2
S ² = varians kelompok 1 S ² = varians kelompok 2 Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59
n
= jumlah sampel kelompok 1
n
= jumlah sampel kelompok 2
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu