28
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau class room action research sebagai cara untuk menjawab permasalahan yang ada. Penelitian tindakan kelas adalah sebuah kajian sistematik tentang upaya meningkatkan mutu praktik pendidikan oleh sekelompok masyarakat melalui tindakan praktis yang mereka lakukan dan melalui refleksi atas hasil tindakan tersebut (Ebbutt dalam Hopkins, 1993 dalam Hidayat, 2009:28). Makna yang terkandung dari penelitian tindakan kelas ini adalah suatu bentuk penilaian yang reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu guna meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran di kelas dan atau di lapangan ke arah yang lebih baik dan profesional. Manfaat yang dapat diperoleh dari PTK ini adalah perbaikan praksis yang meliputi penanggulangan berbagai permasalahan yang dialami siswa yang diajar oleh guru sebagai pelaku PTK misalnya pada kesalahan-kesalahan konsep dalam mata pelajaran baru. Kaitannya dengan upaya meningkatkan keterampilan gerak dasar permainan bulutangkis melalui pembelajaran yang dimodifikasi. B. Prosedur Penelitian dan Rencana Tindakan 1. Prosedur Penelitian Arikunto (2002:83) mengemukakan konsep pokok penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang menunjukkan langkah-langkah sebagai Husna, 2012 Modifikasi Pembelajaran Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Permainan Bulutangkis Sdn Cisitu 2 Kota Bandung: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn Cisitu 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
29
berikut: perencanaan atau planning, tindakan atau acting, pengamatan atau observing dan refleksi atau reflecting. Berdasarkan
langkah-langkah
penelitian
tindakan
maka
untuk
mempermudah alur penelitian dibuatlah skema prosedurnya. Sesuai dengan prosedur umum penelitian tindakan kelas yang dikemukakan Sa’ud (2006) maka setiap satu siklus tindakan memuat langkah-langkah membuat rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Kesemua tahapan itu dilakukan setelah melakukan observasi awal untuk memperoleh gambaran mengenai upaya meningkatkan keterampilan gerak dasar permainan bulutangkis melalui alat pembelajaran yang dimodifikasi.
Gambar 3.1 Prosedur atau Tahapan SPTK (Hidayat, 2011) Atas dasar itulah maka upaya pemecahan masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tindakan yaitu :
Husna, 2012 Modifikasi Pembelajaran Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Permainan Bulutangkis Sdn Cisitu 2 Kota Bandung: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn Cisitu 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
30
a. Pengamatan (observing), yaitu guru dan peneliti mengamati (mencatat) bagaimana keterampilan gerak dasar siswa dalam pembelajaran gerak dasar permainan bulutangkis melalui modifikasi pembelajaran. Aktivitas siswa yang diamati berkaitan dengan sikap dan perilaku sebelum (pada tahap persiapan), selama, dan sesudah melaksanakan aktivitas yang dapat merangsang gerak dasar permainan bulutangkis. Ini bertujuan untuk mengetahui kendala pada saat
melaksanakan
pembelajarn
bulutangkis
serta
pemahaman
dan
kemampuan awal (dasar) melakukan gerakan dalam permainan atau tehnik dasar apakah ada perubahan kemampuan mereka selama latihan dapat terlihat. b. Menetapkan skenario pembelajaran dalam bentuk rancangan penelitian (planning),
yaitu
peneliti
membuat
rencana
pelaksanaan
program
pembelajaran melalui alat yang dimodifikasi. c. Menerapkan skenario pembelajaran (acting), yaitu peneliti dan guru melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. d. Refleksi, maksudnya adalah peneliti dan guru menganalisa hasil yang telah dilaksanakan untuk kemungkinan terjadinya perubahan rencana tindakan serta perubahan keterampilan atau penguatan perilaku siswa dalam proses belajarnya guna menguasai keterampilan bulutangkis melalui modifikasi alat pembelajaran. 2. Rencana Tindakan Dalam menentukan tindakan, peneliti berperan sebagai aktor (guru) dibantu oleh observer (guru penjas yang lain) untuk melakukan rancangan
Husna, 2012 Modifikasi Pembelajaran Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Permainan Bulutangkis Sdn Cisitu 2 Kota Bandung: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn Cisitu 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
31
tindakan. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh peneliti dan observer diantaranya adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti dan observer menentukan suatu perencanaan tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membuat rencana pembelajaran dengan menerapkan variasi bentuk-bentuk tugas gerak yang sistematis dalam modifikasi pembelajaran permainan bulu tangkis. 2. Membuat lembar observasi yaitu: a. Catatan-catatan yang digunakan sebagai media untuk mencatat semua kejadian yang muncul selama proses pembelajaran. Catatan-catatan ini harus tertib dan sistematis karena akan menjadi sumber informasi dalam proses pengolahan dan analisis data. b. Dengan menggunakan alat elektronik (handycam atau camera) untuk merekam atau mendokumentasikan fakta dan data-data penting yang diambil selama proses pembelajaran berlangsung. Ini dapat dijadikan bahan untuk koreksi dan evaluasi guna perbaikan proses tindakan pembelajaran di tahap berikutnya. c. Membuat jurnal harian yang digunakan sebagai alat pengumpul data yang berkenaan dengan aspek-aspek kegiatan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran bulu tangkis melalui alat pembelajaran. 3. Penerapan proses modifikasi pembelajaran dengan selalu mempertimbangkan esensi kegiatan belajar siswa. Sebagai bahan pertimbangan maka proses Husna, 2012 Modifikasi Pembelajaran Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Permainan Bulutangkis Sdn Cisitu 2 Kota Bandung: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn Cisitu 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
32
modifikasi hendaknya merujuk pada pernyataan yang diungkapkan oleh Suherman (2000:4) bahwa ada empat aspek yang dapat dimodifikasi dari pembelajaran penjas yaitu modifikasi tujuan pembelajaran, modifikasi materi pembelajaran, modifikasi kondisi lingkungan pembelajaran, dan modifikasi evaluasi pembelajaran 4.
Menyiapkan sarana dan prasarana (fasilitas dan alat) untuk kegiatan pembelajran bulutangkis melalui modifikasi alat pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan Dalam proses pelaksanaan tindakan, peneliti berperan sebagai aktor (guru) yang terjun langsung untuk melaksanakan pembelajaran bulutangkis melalui modifikasi alat pembelajaran yang sistematis. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan tindakan ini yaitu: 1. Peneliti menerapkan variasi bentuk-bentuk permainan yang mengarah pada ke permainan bulutangkis
yang sistematis dalam pembelajaran
melalui
modifikasi permainan yang telah dirancang dalam satuan pengajaran. 2. Peneliti mengajar langsung di lapangan sekaligus melakukan pengamatan terhadap seluruh siswa yang belajar. 3. Setelah pembelajaran berakhir, peneliti mencatat segala bentuk kegiatan, kejadian, kendala-kendala yang muncul selama pembelajaran berlangsung ke dalam lembar observasi yang telah disiapkan. c. Alternatif Pemecahan Berdasarkan hasil pengamatan (observasi) dan catatan yang ada dijadikanlah bahan solusi yang tepat untuk melakukan tindakan-tindakan Husna, 2012 Modifikasi Pembelajaran Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Permainan Bulutangkis Sdn Cisitu 2 Kota Bandung: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn Cisitu 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
33
perbaikan proses pembelajaran untuk pertemuan atau pelaksanaan tindakan berikutnya. d. Observasi Untuk mempermudah pelaksanaan observasi, peneliti dibantu oleh observer (guru penjas). Objek yang diamati adalah seluruh aktivitas siswa selama pembelajaran dilaksanakan, baik berupa perubahan yang bersifat individu amaupun secara klasikal. Bentuk-bentuk observasi yang dapat dilakukan adalah: 1. Observasi peer (Pengamatan Sejawat) Observasi peer adalah observasi terhadap pengajaran seseorang oleh orang lain (biasanya sesama guru atau teman sejawat. 2. Observasi Terstruktur Pelaksanaan observasi terstruktur dilakukan peneliti dengan cara bertanya kepada siswa. Peneliti sebagai guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa kemudian siswa menjawabnya. e. Analisis dan Refleksi Pelaksanaan modifikasi pembelajaran bulutangkis melalui alat yang dimodifikasi yang dilakukan oleh peneliti sendiri telah menghasilkan beberapa peristiwa atau kejadian dalam pembelajaran dalam bentuk data-data. Berdasarkan data yang terkumpul ini kemudian dilakukan analisis. Berdasarkan analisis data kemudian peneliti melakukan refleksi atau perbaikan untuk rencana dan tindakan berikutnya.
Husna, 2012 Modifikasi Pembelajaran Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Permainan Bulutangkis Sdn Cisitu 2 Kota Bandung: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn Cisitu 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
34
C. Lokasi, Subjek, dan Data Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat yang dijadikan penelitian ini adalah SDN Cisitu 2 Kota Bandung. Alasan memilih SDN Cisitu 2 Kota Bandung berdasarkan pertimbangan: a. Sebagian besar siswa SDN Cisitu 2 Kota Bandung memiliki ketertarikan yang masih rendah karena memang faktor latihan yang monoton serta masih rendahnya keterampilan dasar permainan bulutangkis yang dimiliki oleh sebagian besar siswa. b. Tersedianya lapangan yang luas meskipun tidak ditunjang oleh kualitas lapangan yang memadai serta rendahnya unsur pendukung lain seperti minimnya jumlah raket dan shutlee cock yang dimiliki oleh sekolah. 2. Subjek Penelitian Berkenaan dengan penelitian ini, maka subjek penelitian ini adalah siswa SDN Cisitu 2 Kota Bandung yang berjumlah 30 orang. 3. Data Penelitian Data-data atau informasi yang dijadikan sumber untuk kepentingan analisis guna memecahkan masalah penelitian berasal dari: 1. Hasil wawancara antara peneliti, observer, dan siswa. 2. Aktivitas yang ditunjukkan oleh seluruh siswa dan perilaku guru selama proses pembelajaran dalam tindakan penelitian. Informasi ini diperoleh dari peneliti sebagai guru melalui proses observasi dan observer melalui observasinya
pada
setiap
tindakan
pembelajaran
selama
penelitian
berlangsung. Husna, 2012 Modifikasi Pembelajaran Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Permainan Bulutangkis Sdn Cisitu 2 Kota Bandung: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn Cisitu 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
35
Berdasarkan itu pula maka data penelitian dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis sumber data yang berasal dari: 1. Siswa: melalui perubahan sikap dan motivasi dalam melakukan pembelajaran bulutangkis melalui alat yang dimodifikasi. 2. Guru: catatan jurnalnya dan data peneliti dari setiap perubahan siklus pada setiap observasi dan refleksi dari setiap kegiatan.
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1.
Instrumen Penelitian Arikunto mengemukakan, bahwa “Instrumen penelitian adalah alat Bantu
yang dipilih dan digunakan dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan di permudah (Arikunto, 2002:134). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data deri hasil wawancara, observasi, jurnal siswa, catatan lapangan. Data tersebut di analisis dan hasilnya di gunakan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi, yaitu perubahan aktivitas siswa, guru atau perubahan sausana belajar siswa. a) Wawancara Wawancara yaitu peneliti dibantu observer melakukan wawancara kepada siswa yang diteliti untuk memperoleh keseluruhan informasi yang diperlukan untuk mencari solusi atas permasalahan penelitian yang telah diajukan. b) Catatan lapangan Catatan lapangan merupakan alat yang penting dalam penelitian, catatan tersebut berisi deskripsi pelaksanaan pembelajaran. Interaksi yang teramati dan Husna, 2012 Modifikasi Pembelajaran Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Permainan Bulutangkis Sdn Cisitu 2 Kota Bandung: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn Cisitu 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
36
tercatat memuat prilaku praktisi saat melaksanakan pembelajaran, dalam hal ini berkaiatan dengan kesulitan prilaku yang telah dilakukan oleh guru dengan langkah-langkah yang termuat dalam perencanaan yang tersusun. Adapun prilaku siswa yang diharapkan sebagai indikator ketercapaian tujuan pembelajaran yang diterapkan. Format catatan lapangan berfungsi untuk mengamati prilaku siswa ketika melaksanakan pembelajaran. c) Jurnal siswa Jurnal siswa diberikan setiap akhir pembelajaran. Jurnal ini diberikan untuk mengetahui apa yang diperoleh siswa serta kesulitan yang dihadapi siswa setelah pembelajaran berlangsung, juga untuk memperoleh gambaran mengenai tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah diterapkan. Hasil jurnal tersebut digunakan untuk perbaikan. d) Lembar aktivitas guru dan siswa e) Tes teknik dasar keterampilan bulutangkis. 2. Teknik Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi pada setiap perlakuan dalam proses pembelajaran bulutangkis melalui alat yang dimodifikasi. Selain peneliti yang terjun sebagai pengajar dan sekaligus melakukan observasi, proses pengumpulan data dibantu pula oleh observer (mitra sejawat peneliti) selama proses pembelajaran dilaksanakan. Wawancara pada umumnya dilakukan di setiap akhir pembelajaran atau pelaksanaan tindakan. Setelah data-data terkumpul, kemudian data-data tersebut dipelajari dan ditelaah dengan seksama dan teliti untuk kemudian direfleksi Husna, 2012 Modifikasi Pembelajaran Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Permainan Bulutangkis Sdn Cisitu 2 Kota Bandung: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn Cisitu 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
37
melalui rencana perbaikan-perbaikan terhadap pelaksanaan tindakan pembelajaran berikutnya.
E. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data Proses pengolahan data seiring dengan proses pelaksanaan tindakan pembelajaran sebagai bentuk dari rancangan pengolahan data kualitatif dalam kerangka penelitian tindakan kelas. Sedangkan analisis data biasanya dilakukan pada tahap akhir penelitian tindakan untuk menjawab pertanyaan penelitian, namun demikian untuk kepentingan tertentu analisis datapuna dapat dilaksanakan beriringan dengan pengolahan data di setiap selesainya satu tahap tindakan pembelajaran. Secara umum kegiatan pengolahana data dan analisis data dalam proses penelitian ini adalah: 1.
Mengumpulkan format hasil observasi dari setiap kegiatan pembelajaran pada setiap siklus penelitian yang sudah dilaksanakan.
2.
Membandingkan jumlah siswa yang mampu melakukan tugas gerak yang diberikan pada setiap siklus penelitian yang dilaksanakan.
3.
Menganalisa perubahan perilaku siswa dari seluruh format observasi dan catatan guru setelah tiga siklus pembelajaran dilaksanakan.
F. Data dan Cara Pengambilannya. 1.
Sumber data penelitian ini diambil dari siswa SDN Cisitu 2 Kota Bandung yang berjumlah 30 orang.
Husna, 2012 Modifikasi Pembelajaran Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Permainan Bulutangkis Sdn Cisitu 2 Kota Bandung: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn Cisitu 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
38
2.
Jenis data yang didapatkan adalah hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran.
3.
Cara pengambilan data : a. Data tentang situasi proses pembelajaran pada saat dilaksanakannya tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi terstruktur. b. Data tentang hasil pembelajaran dilihat dari proses modifikasi pembelajaran
permainan
bulutangkis
melalui
modifikasi
alat
pembelajaran dan permainan bulutangkis di SDN Cisitu 2 Kota Bandung dikaitkan dengan keterampilan gerak dasar bulutangkis (memegang raket, memukul, dan bermain bulutangkis).
Husna, 2012 Modifikasi Pembelajaran Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Permainan Bulutangkis Sdn Cisitu 2 Kota Bandung: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn Cisitu 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu