BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). “Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut.”1 3.2. Tempat Penelitian, Waktu Penelitian, Subyek Penelitian, Dan Refleksi Awal 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas VIII E Semester I Tahun Ajaran 2012 / 2013 di SMP Negeri 2 Susukan,
Kompetensi Dasar
Mendiskripsikan hubungan antara kelangkaan sumber daya dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Semester I Tahun Ajaran 2012 / 2013, yaitu bulan Oktober 2012 sampai dengan Desember 2012. Penelitian ini dilakukan dengan rencana jadwal sebagai berikut:
1
http://awandragon.blogspot.com/2012/01/pengertian-ptk-menurut-para-ahli.html/ (diunduh tanggal 3 Desember 2012 jam 23.00)
30
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Kelas VIII E Semester I Tahun Ajaran 2012 / 2013 di SMP Negeri 2 Susukan Siklus I Pertemuan Ke
Hari
Tanggal
Jam Ke
Keterangan
1
Rabu
21 Nov 2012
7-8
2
2
Kamis
22 Nov 2012
7-8
2
Siklus II Pertemuan Ke
Hari
Tanggal
Jam Ke
Keterangan
1
Rabu
28 Nov 2012
7-8
2
2
Kamis
29 Nov 2012
7-8
2
3. Subyek Penelitian Pada PTK ini yang menjadi subyek penelitian adalah peserta didik Kelas VIII-E Semester I Tahun Ajaran 2012 / 2013 di SMP Negeri 2 Susukan dengan kompetensi dasar hubungan antara kelangkaan sumber daya dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas yang berjumlah 23 siswa, terdiri dari 12 (dua belas) siswa perempuan dan sebelas siswa laki-laki.
31
4. Refleksi awal Refleksi awal merupakan penjajagan untuk mengumpulkan informasi tentang peserta didik selama proses pembelajaran. Penjajagan awal dapat dilakukan dengan observasi di dalam kelas yang akan diteliti dan diamati apa saja yang terjadi selama proses pembelajaran. Hasil observasi menunjukan bahwa guru IPS pada materi ekonomi di SMP Negeri 2 Susukan masih menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran, dalam hal ini metode ceramah, belum divariasikan dengan metode yang lain yang bisa mengaktifkan peserta didik. Pembelajaran cenderung kurang melibatkan peserta didik. Peserta didik lebih sering mencatat materi yang diberikan guru. Interaksi pembelajaran cenderung didominasi oleh guru. Sementara itu beberapa peserta didik terlihat tidak mendengarkan penjelasan guru, berbicara dengan teman sebangku, menggangu teman yang duduk di depan atau dibelangkang dan menyandarkan kepala di atas meja. Hasil observasi juga menunjukan ketika guru mengajukan pertanyaan hanya beberapa peserta didik yang dapat menjawab pertanyaan, dan ada peserta didik yang masih merasa malu dalam menjawab pertanyaan, dan tidak berani maju ketika disuruh maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal. Daftar nilai ulangan harian menunjukkan hanya ada sembilan peserta didik yang berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
32
3.3. Siklus Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus, yang tujuannya untuk melihat peningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti materi pembelajaran ekonomi melalui pembelajaran kooperatif tipe TAI. Setiap siklus terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Adapun siklus tersebut dapat digambarkan seperti berikut ini:
33
PENJAJAGAN/ KONDISI AWAL
Hanya 9 dari 23 peserta didik yang mencapai KKM. Pesera didik melakukan aktivitas lain selama pelajaran. Peserta didik kurang membaur dengan peserta didik lain (membentuk kelompok sendiri)
PERENCANAAN
Menyusun RPP Lembar observasi Pembentukan tim observer
SIKLUS I
REFLEKSI
Menganalisa hasil pengamatan dan hasil tes bersama obsever II dan guru pengajar untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan metode TAI sebagai acuan perbaikan untuk siklus berikutnya.
TINDAKAN Penyampaian tujuan, langkah metode TAI, materi secara singkat oleh guru. Tes kecil dikerjakan secara individual. Pembagian kelompok secara heterogen. Diskusi hasil belajar individual yang dibawa dalam kelompok. Membahas hasil diskusi. Menyimpulkan hasil diskusi. tes individual. Guru memberikan penghargaan berdasarkan hasil tes individual dari skor dasar ke skor terkini.
OBSERVASI
Mengamati jalannya pembelajaran, aktivitas peserta didik dan guru, serta jalannya diskusi kelompok.
TINDAKAN Penyampaian tujuan, langkah metode TAI, materi secara singkat oleh guru Tes kecil dikerjakan secara individual. Pembagian kelompok secara heterogen Diskusi hasil belajar individual kedalam kelompok. Membahas hasil diskusi. Menyimpulkan hasil diskusi. Tes individual. Guru memberikan penghargaan berdasarkan hasil tes individual dari skor dasar ke skor terkini.
PERENCANAAN Menyusun rencana dan strategi pembelajaran berdasarkan refleksi siklus I SIKLUS II REFLEKSI
Menganalisa hasil pengamatan dan hasil tes Merekap hasil observasi dan menganalisa apakah perlu perbaikan.
OBSERVASI
Mengamati jalannya pembelajaran, aktivitas peserta didik dan guru, serta diskusi kelompok.
Skema 3.1. Langkah - Langkan Penelitian Tindakan Kelas
34
1.4. Prosedur Penelitian 1. Siklus 1 A. Perencanaan Setelah diketahui informasi tentang peserta didik melalui penjajagan atau refleksi awal, tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada peserta didik dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAI. Peneliti membentuk tim kolaborasi dengan satu guru IPS di SMP Negeri 2 Susukan, yaitu Umi Sumiyanah, S. Pd sebagai guru pengajar dan Defiana Sedes sebagai obsever II. Dalam tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan hal-hal seperti berikut: 1.
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran / RPP (lampiran 1).
2.
Membuat lembar observasi, yang terdiri dari:
Lembar observasi kesiapan siswa dalam menerima pelajaran (lampiran 2).
Pedoman observasi pembelajaran kooperatif tipe TAI (lampiran 3).
Lembar observasi proses pembelajaran terhadap guru dengan model TAI (lampiran 4).
Lembar observasi proses pembelajaran terhadap siswa dengan model TAI (lampiran 5).
3.
Membuat kisi-kisi wawancara terhadap siswa (lampiran 6).
4.
Membuat angket tanggapan siswa (lampiran 7).
5.
Membuat kisi – kisi wawancara terhadap guru (lampiran 8).
35
6.
Membuat pembagian kelompok (lampiran 9).
7.
Membuat lembar kerja siswa, yang terdiri dari:
Tugas kelompok siklus I (lampiran 10).
Kunci jawaban tugas kelompok siklus I (lampiran 11).
Tes individu siklus I (lampiran 12).
Kunci jawaban tes individu siklus I (lampiran 13).
B. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang akan dilakukan antara lain: a. Guru
menyampaikan
tujuan
dan
menjelaskan
langkah-langkah
pembelajaran kooperatif tipe TAI. b. Guru memberikan tes kecil yang dikerjakan secara individual untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal. c. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok secara heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 3 – 4 peserta didik dengan kemampuan yang berbeda – beda baik tingkat kemampuan ( tinggi, sedang dan rendah). d. Hasil belajar secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok.
36
e. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan materi pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. f. Guru memberikan kesimpulan dan pada tahap terakhir guru memberikan tes individual kepada peserta didik. Adapun langkah – langkahnya adalah sebagai berikut: Pertemuan 1 1. Kegiatan awal (15 menit) Memberi salam dan memberi pertanyaan apersepsi kepada peserta didik. 2. Kegiatan inti (70 menit) Pendahuluan 1. Memperhatikan penjelasan pembelajaran model kooperatif TAI yang disampaikan oleh guru. 2. Guru memberikan materi secara singkat kepada peserta didik. 3. Guru memberikan tes kecil yang dikerjakan secara individual kepada peserta didik untuk mendapatkan skor awal atau skor dasar. 4. Guru membentuk beberapa kelompok setiap kelompok terdiri dari 3 – 4 peserta didik dengan kemampuan yang berbeda – beda. 5. Hasil belajar secara individual didiskusikan dalam kelompok. Setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok.
37
6. Guru
memfasilitasi
mengarahkan
dan
siswa
dalam
memberikan
membuat
penegasan
rangkuman, pada
materi
pembelajaran yang telah dipelajari. 7. Guru memberikan tes individual 8. Hasil tes individual dibawa kekelompok untuk didiskusikan 9. Duduk dengan tim masing-masing dalam kelompok 10. Menerima peserta didik lain sebagai rekan dalam kelompoknya Penguasaan 1. Duduk dengan tim masing-masing dalam kelompok 2. Diskusi dan bekerja sama dalam memahami materi berikutnya 3. Menulis (mencatat) materi yang penting 4. Berani mengajukan pertanyaan apabila tidak mengerti 5. Mencari materi dari sumber lain 6. Berperan aktif dalam menularkan dan menerima materi 7. Berani menjelaskan materi yang dikuasai kepada anggota kelompok yang belum memahami materi 8. Diskusi dan bekerja sama dalam memahami materi Penutup 1. Membahas soal latihan 2. Mengerjakan soal evaluasi 3. Tahap akhir (5 menit) Guru menjelaskan kegiatan berikutnya
38
Pertemuan 2 1. Tahap awal (15 menit) Membuka pelajaran dan memberi pertanyaan apersepsi. Menjelaskan hasil diskusi dari masing-masing kelompok Mengumumkan hasil kerja kelompok Memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat nilai tertinggi. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sebelum tes. 2. Tahap inti (70 menit) Tes individu 3. Tahap akhir (5 menit) Guru mendengarkan kesulitan yang dihadapi peserta didik pada saat tes C. Pengamatan (Observing) Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan untuk mengamati proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TAI. Observasi dilakukan oleh peneliti dan kolabor. Aspek yang diobservasi adalah aktivitas dan hasil belajar , serta ketrampilan sosial peserta didik.
D. Refleksi (Reflecting) Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua. Dalam tahap refleksi siklus II ini, peneliti merekap lembar observasi. Jika tujuan
39
pembelajaran mengalami peningkatan yang signifikan maka penelitian dianggap berhasil.
2. Siklus II Seperti halnya pada siklus I, siklus II pun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. A.
Perencanaan Peneliti melakukan persiapan untuk memperbaiki refleksi siklus I,
berdasarkan informasi dari refleksi siklus I. Refleksi siklus I merupakan data yang digunakan untuk membuat perencanaan siklus II. Hal-hal yang dipersiapkan di dalam siklus II adalah sebagai berikut:
1)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2)
Menyusun lembar kerja siswa yang terdiri dari:
Tugas kelompok siklus II
Kunci jawaban tugas kelompok siklus II
Tes individu siklus II
Kunci jawaban tes individu siklus II
40
B.
Pelaksanaan Seperti pada tahap pelaksanaan siklus I, pada siklus II guru menyampaikan
kembali tujuan, garis besar materi, menjelaskan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI, dan membagikan soal. Selain itu guru membimbing peserta didik dalam pembelajaran. C.
Pengamatan Sama seperti siklus I, observer harus mengamati aktivitas pembelajaran
kooperatif tipe TAI, apakah pembelajaran sudah sesuai dengan skenario RPP atau belum. D.
Refleksi Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua. Dalam tahap
refleksi siklus II ini, peneliti merekap lembar observasi. Jika tujuan pembelajaran mengalami peningkatan yang signifikan maka penelitian dianggap berhasil.
1.5. Tehnik Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan enam teknik yaitu teknik tes, observasi, angket, catatan lapangan, wawancara tidak terstruktur, dan dokumentasi. 1.
Tes Tes dilakukan setiap akhir siklus yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik di akhir pembelajaran melalui metode pembelajaran TAI. Tes yang digunakan penulis adalah tes tertulis. Tes tertulis berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dikerjakan peserta didik secara tertulis dan individual. Melalui tes tertulis ini, penulis dapat:
41
a. Mengetahui hasil belajar peserta didik terhadap materi pembelajaran. b. Keberhasilan atau kekurang berhasilan perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan penulis. 2.
Observasi Observasi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran apakah telah sesuai dengan skenario atau tidak dan mengetahui hambatan-hambatan dalam pembelajaran. Observasi dilakukan oleh guru dan peneliti. Observasi terhadap guru yang mengajar berfungsi sebagai alat kontrol, apakah guru tersebut telah melakukan tindakan sesuai dengan perencanaan, sedangkan observasi peserta didik dapat berfungsi untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas dan kemajuan peserta didik. Lembar observasi terdiri dari dua bagian, yaitu: a. Lembar observasi terhadap peserta didik dengan metode TAI. b. Lembar observasi terhadap guru dengan metode TAI.
3.
Angket Pemberian angket kepada peserta didik digunakan untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap penggunaan metode pembelajaran TAI dalam pembelajaran. Agket diberikan satu kali setelah pembelajaran pada akhir siklus dengan berisi seperangkat pertanyaan tertulis kepada peserta didik untuk dijawabnya.
4.
Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mencatat data yang tidak bisa masuk
42
ke dalam lembar observasi. 5.
Wawancara Tidak Terstruktur Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mencari tau kesan peserta didik dan guru tentang metode pembelajaran TAI.
6.
Dokumentasi Dokumentasi berupa foto digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari observasi. Dokumentasi foto dapat memberikan gambaran secara lebih nyata mengenai kegiatan kelompok peserta didik dan menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung.
1.6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan dua jenis data, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif dapat dianalisis secara deskriptif, misalnya mencari persentase keberhasilan belajar. a
Data hasil tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Nilai = Σ Skor yang dijawab benar X 100% Skor maksimum
b
Data hasil observasi aktivitas guru dan siswa dihitung dengan menggunakan rumus %Pencapaian = Σ Skor yang diperoleh X100% Skor maksimum
c
Hasil observasi kesiapan siswa dihitung dengan menggunakan rumus: % kesiapan = Jumlah peserta didik yang siap Jumlah peserta didik
43
X 100%
d
Menghitung keberhasilan kelas (ketuntasan belajar secara klasikal), yaitu persentase peserta didik yang tuntas belajar sesuai dengan indikator keberhasilan, dihitung dengan rumus : % Ketuntasan Belajar Siswa = Σ Siswa yang tuntas belajarnya
X 100%
Banyaknya siswa dalam satu kelas Sementara itu, data kualitatif dapat dianalisis dengan reduksi data, penyajian teks, dan penarikan kesimpulan: a. Data reduction (reduksi data) Reduksi data merupakan proses penyederhanaan data yang telah diperoleh selama peneliti berada di kelas. b. Data display (penyajian data) Setelah dilakukan penyederhanaan maka langkah selanjutnya yaitu memaparkan hasil dalam bentuk kalimat dan tabel. c. Conclusion drawing (penarikan kesimpulan) Tahap terakhir yaitu menarik kesimpulan dari data yang telah disederhanakan dan disajikan.
1.7. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan proses dikatakan berhasil bila: a. Rata-rata aktivitas belajar siswa dan guru sudah mencapai skor lebih dari atau sama dengan 80%. b. Nilai pada aktivitas siswa, keterampilan sosial, pengakuan adanya keragaman sudah mencapai kategori baik.
44
Pengakuan adanya keanekaragaman untuk meningkatkan hubungan antar teman,
ditandai
dengan
siswa
menerima
teman-temannya
yang
mempunyai berbagai latar belakang, kerja sama antar siswa dalam kelompoknya, pemberian dukungan terhadap teman-temannya, dan menghargai pendapat siswa lain.
Keterampilan sosial ditandai dengan siswa berdiskusi dan bekerja sama dalam pembelajaran, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan berkomunikasi dengan siswa lain, berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.
Indikator keberhasilan belajar dalam penelitian tindakan kelas ini adalah apabila siswa yang nilainya tuntas belajar sudah lebih dari atau sama dengan 80%. Batas tuntas belajar 80% mengacu pada KTSP - SMP. Siswa dikatakan mencapai tuntas belajar kognitif apabila siswa mampu menguasai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang mengacu pada KKM yang telah ditetapkan sekolah, yaitu untuk ketuntasan individu 71, sedangkan batas ketuntasan klasikal adalah 80% dari jumlah siswa yang mengikuti tes.
45