BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem bertujuan untuk mencari bentuk yang optimal dari aplikasi yang akan dibangun dengan mempertimbangkan berbagai faktor-faktor permasalahan dan kebutuhan yang ada pada sistem. Upaya yang dilakukan adalah dengan berusaha mencari kombinasi penggunaan teknologi dan perangkat lunak (software) yang tepat sehingga diperoleh hasil yang optimal dan mudah untuk diimplementasikan. 3.1 KEBUTUHAN SISTEM DAN KONFIGURASI SISTEM Sistem yang digunakan pada Sistem Informasi Geografis merupakan sistem yang komplek, yang biasanya terintegrasi dengan lingkungan sistem – sistem komputer yang lain di tingkat fungsional maupun jaringan. Pada umumnya perangkat – perangkat yang mendukung analisis geografis tidak jauh berbeda dengan perangkat – perangkat yang digunakan untuk mendukung aplikasi – aplikasi bisnis dan sains baik dari sisi hardware maupun software. Perbedaanya, jika ada, terletak pada kecenderungan yang memerlukan perangkat ( tambahan ) yang dapat mendukung presentasi grafik dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi, dan mendukung operasi – operasi basisdata yang cepat dan volume data yang besar. Pada tugas akhir ini, kebutuhan minimum sistem yang digunakan dibagi dua, yaitu hardware dan software, yang dapat diuraikan sebagai berikut : 3.1.1 Perangkat Keras ( Hardware ) 1) CPU : Processor 32-bit Intel 2) Hardisk : Kapasitas 2 Gb 3) Memory : Minimal 32 Mb 4) Monitor : Resolusi 1280 x 1024 dengan 256 warna dan VRAM 4 Mb. 3.1.2 Perangkat Lunak ( Software ) 1) Sistem Operasi : Berbasiskan UNIX atau Windows 2) Aplikasi SIG : ArcView, Autodesk LandDeskop 2004, MapServer, PostgreSQL.
37
38
Bab III. Perancangan Sistem
3.2 PERANCANGAN METODE GIS 3.2.1 PRE – PROCESSING Pre-processing adalah proses awal mengelola data sebelum pengolahan data yang dilakukan pada sistem SIG. Proses ini bertujuan agar data yang ada ( awal ) dapat dipakai pada proses di dalam SIG, dalam hal ini pada software MapServer , sehingga dapat di gambarkan pada gambar 3.1 seperti berikut :
Gambar 3.1 Blok diagram proyek akhir 3.2.2 Kondisi Awal Data Data yang digunakan pada Sistem Informasi Geografis ini adalah peta Kota Surabaya dalam bentuk DWG. Peta ini didapat dari Dinas Tata Kota dan Pemukiman Pemerintah Kota Surabaya. Peta tersebut merupakan Peta Administrasi kota Surabaya yang meliputi: jaringan jalan, batas kecamatan, batas kelurahan, sungai, danau, dll. Akan tetapi peta yang didapat tersebut tidak dapat langsung dipakai dalam lingkungan MapServer karena beberapa hal, antara lain: 1.
MapServer tidak mendukung data dalam format dwg, melainkan data dalam format shp( shape file ) dan TAB.
Bab III. Perancangan Sistem 2.
39
Adanya kesalahan manusia ( human error ) pada saat peta yang didapat didigitasi. Sehingga adanya obyek yang sama dan obyekobyek yang semestinya tidak diperlukan. Misalnya adanya obyek garis ( line / polyline ) yang sama, adanya obyek polygon yang tidak tertutup sempurna dll.
3.2.2.1 Proses Terhadap Data Awal Pada bagian ini akan diterangkan langkah demi langkah proses yang dilakukan untuk menanggulangi kondisi data diatas. Yaitu: 3.2.2.1.1Proses Digitasi Pendigitasian dilakukan pada peta Kota Surabaya dilakukan secara manual dengan menggunakan perangkat lunak Autodesk LandDesktop 2004. Dimana data yang sudah didapat difilter sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini hanya digunakan peta jaringan jalan dan batas wilayah Surabaya. Proses tampilan digitasi peta seperti pada gambar 3.2
Gambar 3.2 Peta jalan hasil digitasi
40
Bab III. Perancangan Sistem
3.2.2.1.2 Konversi ke format Shapefile ArcView Setelah digitasi dan editing siap dan sempurna, maka proses selanjutnya adalah mengimport data peta hasil digitasi ke lingkungan ArcView. Untuk itu sebelumnya data dalam format dwg harus disimpan dalam format dxf. Format dxf diperlukan untuk dapat memperoleh data dalam bentuk Arc/Info yang kemudian dikonversi lagi dalam format shapefile dari ArcView. Format shapefile ( *.shp) inilah yang akan dipersiapkan untuk digunakan pada lingkungan MapServer dan hasilnya akan tampil sebagai visualisasi dari basisdata nonspatial yang disusun dalam proyek akhir ini. 3.2.2.1.3 Konversi data dari format dwg ke format dxf Konversi data dari format AutoCad dwg ke format AutoCad dxf dilakukan dengan perintah Export to AutoCad pada Autodesk LandDesktop 2004 dari menu File. Kemudian pilih 2004 DXF format. Gambar 3.3 mengkonversi dari dwg ke dxf
Gambar 3.3 Konversi dari dwg ke dxf
Bab III. Perancangan Sistem
41
Lalu pilihlah direktori tempat kita ingin menyimpan hasil dari export dari dwg ke format dxf. Seperti dapat dilihat pada Gambar 3.4
Gambar 3.4 Export dari dwg ke dxf 3.2.2.1.4 Konversi data dari format Arc/Info menjadi format Shapefile a. Untuk mengkonversi file ke dalam format ArcView atau Shapefile yang untuk kemudian file inilah yang digunakan sebagai basisdata spatial sekaligus nonspatial di lingkungan MapServer nantinya. Gambar 3.5 menunjukkan tampilan awal dari Arcview
42
Bab III. Perancangan Sistem
Gambar 3.5 Tampilan Awal ArcView 3.2 b. Setelah terbuka tampilan awal dari ArcView, maka langkah selanjutnya adalah mengaktifkan extension Card Reader agar ArcView dapat menambahkan theme dengan tipe dxf. Gambar 3.6 menunjukkan proses pemilihan extension. Selanjutnya Gambar 3.7 menunjukkan pencentangan extension Card Reader.
Gambar 3.6 Tampilan Menu File
Bab III. Perancangan Sistem
43
Gambar 3.7 Tampilan Pemilihan Extensions
c. Setelah penambahan extension, langkah selanjutnya adalah menambah view baru seperti pada Gambar 3.8 dengan cara klik New.
Gambar 3.8 Tampilan Memilih View Baru d. Setelah view baru terbuka, maka langkah selanjutnya menambahkan theme (add theme) seperti pada gambar 3.9, pilih direktori tempat dari dxf , klik pada file tersebut maka
44
Bab III. Perancangan Sistem akan melihat ada 4 sub bagian dari dxf yang telah kita import tersebut , jika ingin menggunakan tampilan secara polyline maka dapat memilih line dan jika ingin menampilkan secara polygon maka pilihlah sub polygon .
Gambar 3.9 Tampilan add theme
Dan tampilan ArcView jika ditampilkan adalah polyline, dapat dilihat pada gambar 3.10
Bab III. Perancangan Sistem
45
Gambar 3.10 Lingkungan ArcView Di lingkungan ArcView terdiri dari beberapa komponen yaitu: peta (view), tabel, grafik (chart), tataletak (layout), dan skrip (script), semua komponen ini tersimpan baik dalam file yang bernama proyek (project). Pada Arc View, project mengatur semua kerja yang anda, yang akan mengorganisasi pekerjaan anda dengan melalui cara –cara yang paling baik dan mudah dipahami. a. View, yang berfungsi untuk menampilkan beberapa macam peta dan secara interaktif pengguna dapat mengatur posisi antar peta dengan mudah. b. Tables, berfungsi untuk memberikan bentuk informasi terhadap posisi geografik. c. Chart, berfungsi untuk menampilkan bentuk grafik dari informasi tabular. d. Layout, berfungsi untuk menampilkan semua komponen peta yang dibuat melalui Ar View atau dikenal dengan untuk pembuatan komposisi peta. e. Script, merupakan bahasa pemrogaman ArcView dengan istilah avenue. View adalah sebuah peta interaktif yang membuat anda bisa menampilkan , menelusuri (explore), menanyakan (query) dan
46
Bab III. Perancangan Sistem menganalisis data geografis dan ArcView. Sebuah view menyatakan data geografi yang digunakan serta bagaimana menampilkannya, tetapi tidak berisi file data geografis itu sendiri. Selain itu, view menjadi acuan bagi sumber data tersebut . Jadi, view bersifat dinamis karena menyatakan status akhir suatu sumber data. Jika sumber data berubah , view yang menggunakan sumber data ini secara otomatis akan berubah.
3.2.2.1.5 Pembentukan data atribut ke dalam Basisdata Data atribut merupakan keterangan dari data spatial yang telah didigitasi sebelumnya. Data atribut ini disimpan dalam satu tabel dengan kolom-kolom sesuai dengan informasi yang akan disampaikan. Pembentukan data atribut ini dilakukan di ArcView yang nantinya akan dimasukkan dalam lingkungan MapServer. Sebelumnya dilakukan pengumpulan data yang nantinya akan dijadikan basisdata sehingga dapat memberi informasi atau keterangan yang diperlukan. Adapun data-data yang dikumpulkan antara lain: • Nama Jalan • Panjang Jalan • Volume Kendaraan • Kapasitas Jalan • Kepadatan Jalan • Angka Kecelakaan Lalu Lintas • Kondisi Jalan • Jumlah Arah • Jam Sibuk (Peak Hour) Dari data-data tersebut nantinya akan dikelompokkan menjadi data-data atribut ke dalam tabel-tabel, yaitu: tabel jalansby, alternatif, alternatif2, alternatif3, dan alternatif4. Pengelompokkan data-data atribut (field) beserta tipe datanya dalam tabel dapat dijabarkan pada struktur tabel dibawah ini: -
Tabel jalansby
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan informasi mengenai semua jalan yang ada pada peta. Deskripsi dari tabel ini dapat dilihat pada tabel 3.1
47
Bab III. Perancangan Sistem
Tabel 3.1 Struktur tabel jalansby Nama Kolom
Tipe Data Integer
gid NAMA_JALAN
Character Varying (50)
VOLUME
Integer
KAPASITAS
Integer
Kepadatan
Double Precision
ARAH
Integer
PANJANG
Integer
K_BAIK
Integer
K_SEDANG
Integer
K_RUSAK
Integer
the_geom
geometry
NAMA_JALAN_BARU Laka awal_peak
Character Varying (50) Integer Character Varying (5) Character Varying (5)
akhir_peak
-
Keterangan Primary Key
Fungsi Menyimpan ID jalan Menyimpan nama jalan Menyimpan volume kendaraan tiap jalan menyimpan kapasitas kendaraan tiap jalan Menyimpan hasil Volume/Kapasitas (VC) menyimpan jumlah arah tiap jalan Menyimpan panjang tiap jalan Menyimpan panjang jalan yang kondisi baik tiap jalan Menyimpan panjang jalan yang kondisi sedang tiap jalan Menyimpan panjang jalan yang kondisi rusak tiap jalan Menyimpan geometry tiap theme Menyimpan nama jalan dalam huruf besar Menyimpan jumlah kecelakaan tiap jalan Menyimpan jam mulai sibuk tiap jalan Menyimpan jam akhir sibuk tiap jalan
Tabel alternatif
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan informasi mengenai rute alternatif dari Jl. Achmad Yani ke Jl. Raya ITS. Deskripsi dari tabel ini dapat dilihat pada tabel 3.2
48
Bab III. Perancangan Sistem Tabel 3.2 Struktur tabel alternatif
Nama Kolom
Tipe Data
id
Integer
nama
Character Varying (4000)
panjang
Integer
volume
Integer
kapasitas
Integer
kepadatan
Double Precision
kondisi
Integer
kecelakaan
Integer
k_baik
Integer
-
Keterangan
Fungsi
Primary Key
Menyimpan id rute alternatif Menyimpan nama semua jalan tiap rute alternatif Menyimpan total panjang tiap rute alternatif Menyimpan total volume tiap rute alternatif Menyimpan total kapasitas tiap rute alternatif Menyimpan total kepadatan tiap rute alternatif Menyimpan kondisi jalan tiap rute alternatif Menyimpan total angka kecelakaan tiap rute alternatif Menyimpan total panjang kondisi jalan baik tiap rute alternatif
Tabel alternatif2
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan informasi mengenai rute alternatif dari Jl. Pasar Turi ke Jl. Raya ITS. Deskripsi dari tabel ini dapat dilihat pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Struktur tabel alternatif2 Nama Kolom
Tipe Data
id
Integer
nama
Character Varying (4000)
panjang
Integer
volume
Integer
kapasitas
Integer
kepadatan
Double Precision
Keterangan
Fungsi
Primary Key
Menyimpan id rute alternatif Menyimpan nama semua jalan tiap rute alternatif Menyimpan total panjang tiap rute alternatif Menyimpan total volume tiap rute alternatif Menyimpan total kapasitas tiap rute alternatif Menyimpan total
49
Bab III. Perancangan Sistem
kondisi
Integer
kecelakaan
Integer
k_baik
Integer
-
kepadatan tiap rute alternatif Menyimpan kondisi jalan tiap rute alternatif Menyimpan total angka kecelakaan tiap rute alternatif Menyimpan total panjang kondisi jalan baik tiap rute alternatif
Tabel alternatif3
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan informasi mengenai rute alternatif dari Jl. Kedung Cowek ke Jl. Raya ITS. Deskripsi dari tabel ini dapat dilihat pada tabel 3.4 Tabel 3.4 Struktur tabel alternatif3 Nama Kolom
Tipe Data
id
Integer
nama
Character Varying (4000)
panjang
Integer
volume
Integer
kapasitas
Integer
kepadatan
Double Precision
kondisi
Integer
kecelakaan
Integer
k_baik
Integer
-
Tabel alternatif4
Keterang an Primary Key
Fungsi Menyimpan id rute alternatif Menyimpan nama semua jalan tiap rute alternatif Menyimpan total panjang tiap rute alternatif Menyimpan total volume tiap rute alternatif Menyimpan total kapasitas tiap rute alternatif Menyimpan total kepadatan tiap rute alternatif Menyimpan kondisi jalan tiap rute alternatif Menyimpan total angka kecelakaan tiap rute alternatif Menyimpan total panjang kondisi jalan baik tiap rute alternatif
50
Bab III. Perancangan Sistem Tabel ini berfungsi untuk menyimpan informasi mengenai rute alternatif dari Jl. HR. Muhammad ke Jl. Raya ITS. Deskripsi dari tabel ini dapat dilihat pada tabel 3.5 Tabel 3.5 Struktur tabel alternatif4
Nama Kolom
Tipe Data
id
Integer
nama
Character Varying (4000)
panjang
Integer
volume
Integer
kapasitas
Integer
kepadatan
Double Precision
kondisi
Integer
kecelakaan
Integer
k_baik
Integer
Keterang an Primary Key
Fungsi Menyimpan id rute alternatif Menyimpan nama semua jalan tiap rute alternatif Menyimpan total panjang tiap rute alternatif Menyimpan total volume tiap rute alternatif Menyimpan total kapasitas tiap rute alternatif Menyimpan total kepadatan tiap rute alternatif Menyimpan kondisi jalan tiap rute alternatif Menyimpan total angka kecelakaan tiap rute alternatif Menyimpan total panjang kondisi jalan baik tiap rute alternatif
Perancangan basisdata merupakan bagian dari pembuatan SIG, meliputi perencanaan tabel dan perencanaan relasi basisdata. Perancangan Basisdata pada sistem ini dibuat pertama kali pada ArcView yang nantinya akan ditransfer / diexport ke dalam lingkungan PostgreSQL dengan menggunakan Plugins Spit pada Quantum GIS-1.0.2. Pada ArcView pembuatan data atribut pada basisdata dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pada ArcView tampilkan peta dengan format shapefile yang akan diberi data atributnya. Tampilkan peta pada view yang aktif dengan menekan tombol Add Theme ( ) pada toolbar dan pilih peta dengan format shapefile ( .shp ) pada direktori. 2. Setelah itu tampilkan tabel yang berisi atribut awal dari peta yang aktif. Dengan mengklik menu Theme Tabel. Hal ini akan menampilkan tabel dengan atribut bawaan dari obyek peta
Bab III. Perancangan Sistem
3.
51
yang ditampilkan. Sehingga masih tidak sesuai dengan data atribut yang kita punya. Untuk mengedit atau memasukan data atribut yang kita punya ke tabel yang ada kita dapat melakukannya dengan mengklik menu Table Start Editing, dapat dilihat pada gambar 3.11. Dengan langkah ini maka tabel siap untuk diupdate atau diedit. Kita dapat menambah dan menghapus field / kolom yang tidak perlu, dan kita sudah dapat memasukkan data atribut yang kita perlukan untuk peta yang kita buat sesuai dengan informasi yang akan disampaikan.
Gambar 3.11 Editing Tabel pada ArcView 4.
Menambah field / kolom pada tabel untuk data atribut. Langkah ini dapat dilakukan dengan mengklik menu Edit Add Field… Kemudian akan muncul jendela Field Definition untuk memasukkan nama kolom, type variabelnya dan panjang karakter atau nilai variabel. Gambar 3.12 menampilkan penambahan kolom pada tabel.
52
Bab III. Perancangan Sistem
Gambar 3.12 Penambahan Kolom Pada Tabel 5.
Setelah selesai membuat field pada tabel kita dapat memasukan data atribut pada tabel, kita dapat mengakhiri pengeditan tabel dengan mengklik menu Table Stop Editing. Kemudian muncul jendela yang menanyakan apakah hasil editan kita ingin disimpan apa tidak klik Save untuk menyimpan, dapat dilihat seperti pada Gambar 3.13. Tabel yang kita secara otomatis disimpan dengan format .dbf dengan nama sesuai dengan nama shapefile kita.
Bab III. Perancangan Sistem
53
Gambar 3.13 Tampilan Tabel pada ArcView
Untuk mengeksport file dbf ke dalam lingkungan PostgreSQL digunakan pulugin spit pada Quantum GIS-1.0.2. Tampilan utama plugin Spit pada Gambar 3.14
Gambar 3.14 Tampilan Utama Spit
54
Bab III. Perancangan Sistem Untuk mencari file *.shp yang akan diexport klik Add. Lalu pilih filenya, seperti pada Gambar 3.15 dan 3.16. Setelah itu klik ok. Maka file shp sudah tereksport kedalam database postgreSQL.
Gambar 3.15Tampilan Browse File shp
Gambar 3.16 Tampilan Daftar File shp Setelah itu tabel yang telah dieksport akan terlihat pada database postgis, seperti pada Gambar 3.17.
Bab III. Perancangan Sistem
55
Gambar 3.17 Database Pada Postgis User juga dapat membuat tabel baru dengan cala Create New Table, selanjutnya mengisikan nama tabel dan kolomnya, seperti pada Gambar 3.18 dan 3.19 berikut.
56
Bab III. Perancangan Sistem
Gambar 3.18 Pengisian Nama Tabel
Gambar 3.19 Penambahan Kolom Baru
57
Bab III. Perancangan Sistem
3.3 PERANCANGAN TINGKAT KEPADATAN LALU LINTAS Derajat kejenuhan (DS, Degree of Saturation) merupakan rasio volume lalu lintas terhadap kapasitas ruas jalan, digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja ruas jalan. Nilai DS ini menunjukkan apakah ruas jalan tersebut mempunyai masalah dengan kapasitas atau tidak jika dihubungkan dengan volume lalu lintas yang lewat. DS bernilai 1 artinya volume lalu lintas sama dengan kapasitas ruas jalan. Dalam perancangan ini tingkat kepadatan (Volume/Capacity) lalu lintas dibagi menjadi 3 seperti pada tabel 3.6, yaitu: • Nilai VC antara 0-0.5 = Tidak Padat • Nilai VC antara 0.51-1 = Padat • Nilai VC lebih besar dari 1 = Sangat Padat Tabel 3.6 Tabel Kepadatan Lalu Lintas ID Jalan
Nama Jalan
Volume Kapasitas
Kepadatan
122
JL. Achmad Yani (CITO)
4000
3300
1.21212121212
198
JL. Achmad Yani (Royal Plaza)
4000
3300
1.21212121212
199
JL. Achmad Yani (Jatim Expo)
4000
3300
1.21212121212
42
JL. Banyu Urip
3134
2714
1.15475313191
77
JL. Kutisari
3941
4334
0.909321642824
76
JL. Jemur Andayani
6045
6721
0.899419729207
91
JL. Raya Semampir
2020
2500
0.808
89
JL. Semolowaru Tengah
2020
2500
0.808
223
JL. Raya Diponegoro (Bawah)
1600
2000
0.8
47
JL. Mastrip
3974
5200
0.764230769231
145
JL. Tembaan
2323
3223
0.720757058641
45
JL. Raya Darmo
6164
8800
0.700454545455
75
JL. Raya Menur
2306
3306
0.697519661222
143
JL. Kalibutuh
4578
6600
0.693636363636
78
JL. Raya Kendangsari Industri
3232
4800
0.673333333333
30
JL. Dupak
4649
6943
0.669595275817
38
JL. Klampis Semolo
2824
4348
0.649494020239
120
JL. Raya Diponegoro (Tengah)
1890
3000
0.63
222
JL. Raya Diponegoro (Atas)
1890
3000
0.63
18
JL. Urip Sumoharjo
4154
6600
0.629393939394
58
Bab III. Perancangan Sistem 204
JL. Ambengan (Kanan)
1309
2100
0.623333333333
203
JL. Ambengan (Kiri)
1309
2100
0.623333333333
208
JL. Anggrek (Bawah)
2215
3554
0.62324141812
172
JL. Anggrek (Atas)
2215
3554
0.62324141812
80
JL. Raya Rungkut Industri
2334
3789
0.615993665875
32
JL. Pasar Turi
3600
5890
0.611205432937
221
JL. Sulawesi (Lion Air)
1340
2200
0.609090909091
175
JL. Biliton
2347
3980
0.589698492462
68
JL. Margomulyo
2099
3666
0.572558647027
JL. Menur Pumpungan
2400
4200
0.571428571429
129
6
JL. Raya Ngagel
3423
6072
0.563735177866
144
JL. Semarang
1949
3528
0.552437641723
13
JL. Margerejo Indah
2500
4600
0.54347826087
119
JL. Pasar Kembang
4943
9108
0.542709705753
155
JL. Ambengan (Tengah)
2324
4343
0.535113976514
159
JL. Walikota Mustajab (panjang)
2487
4660
0.533690987124
8
JL. Ngagel Jaya
2000
3800
0.526315789474
29
JL. Demak
3389
6481
0.52291313069
83
JL. Manyar
2217
4310
0.514385150812
132
JL. HR. Muhammad
2324
4545
0.511331133113
36
JL. Manyar Kertoadi
2200
4310
0.510440835267
74
JL. Raya Nginden
765
1500
0.51
10
JL. Ngagel (Atas)
3093
6072
0.509387351779
12
JL. Dinoyo
3093
6072
0.509387351779
220
JL. Ngagel (Bawah)
3093
6072
0.509387351779
182
JL. Raya ITS
2323
4590
0.506100217865
100
JL. Kaliwaron
2689
5450
0.493394495413
101
JL. Sutorejo
2689
5450
0.493394495413
23
JL. Sutorejo Bawah (Panjang)
1567
3200
0.4896875
95
JL. Sulawesi (Kiri)
1459
3000
0.486333333333
88
JL. Medokan Semampir
1289
2670
0.482771535581
194
JL. Arif Rachman Hakim (Univ. Narotama)
1010
2100
0.480952380952
98
JL. Raya Mulyosari
2100
4549
0.461639920862
210
JL. Prof. DR. Mustopo (Tengah)
1200
2600
0.461538461538
59
Bab III. Perancangan Sistem
3.4 PERANCANGAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN Tingkat kerawanan kecelakaan lalu lintas suatu jalan dilihat dari data angka kecelakaan dijalan tersebut. Seperti pada tabel 3.7 Tabel 3.7 Tabel Kecelakaan Lalu Lintas ID Jalan
Nama Jalan
Volume Kapasitas
Kepadatan
Panjang
Angka Kecelakaan
0.388399874253
3580
43
9080
23
142
JL. Kalianak
48
JL. 0 Mengganti
0
47
JL. Mastrip 3974
5200
0.764230769231
7150
21
JL. Raya 222 Diponegoro 1890 (Atas)
3000
0.63
1300
20
JL. Raya 120 Diponegoro 1890 (Tengah)
3000
0.63
1000
20
2471
6362
81
JL. Raya Rungkut
2149
4660
0.461158798283
2200
12
32
JL. Pasar Turi
3600
5890
0.611205432937
964
10
JL. Achmad 199 4000 Yani (Jatim Expo)
3300
1.21212121212
1000
10
JL. Achmad 198 Yani (Royal Plaza)
4000
3300
1.21212121212
800
10
JL. Achmad Yani (CITO)
4000
3300
1.21212121212
2000
10
JL. Raya 223 Diponegoro 1600 (Bawah)
2000
0.8
500
10
JL. 102 Kenjeran (Kanan)
500
2300
0.217391304348
2430
10
132 JL. HR.
2324
4545
0.511331133113
2250
4
122
60
Bab III. Perancangan Sistem Muhammad
3.5 PERANCANGAN METODE AHP
JALUR
ALTERNATIF
DENGAN
Tahapan perancangan metode AHP dapat dilihat pada gambar 3.20
Gambar 3.20 Blok Diagram Perancangan Sistem Dari Blok diagram diatas dapat dijabarkan proses-proses yang terjadi di dalam perancangan sistem adalah sebagai berikut : 3.5.1 MENENTUKAN PERMASALAHAN Ada beberapa hal yang diperhatikan dalam mencari suatu jalur alternatif ke Kampus ITS dari Jalan A. Yani, Jalan. Pasar Turi, dan Jalan Kedung Cowek. Sehingga permasalahan yang akan dibuat adalah bagaimana menentukan jalur alternatif yang sesuai dengan permasalahan yang ada. 3.5.2 MENENTUKAN KRITERIA Langkah selanjutnya adalah menentukan kriteria. Kriteria yang dibuat merupakan rincian daripada persoalan jalur alternatif diantaranya adalah 1. Panjang jalan 2. Kepadatan jalan 3. Kondisi jalan 4. Rawan kecelakaan
61
Bab III. Perancangan Sistem 3.5.3 MENENTUKAN JALUR ALTERNATIF
Jalur alternatif yang memungkinkan untuk menuju ke kampus ITS (JL. Raya ITS) dengan daerah asal dari beberapa jalan, antara lain: Dari Jalan A. Yani pada tabel 3.8 Dari Jalan Pasar Turi pada tabel 3.9 Dari Jalan Kedung Cowek pada tabel 3.10 Dari Jalan HR. Muhammad pada tabel 3.11 Tabel 3.8 Tabel Alternatif dari Jl. A. Yani Alternatif
Nama Jalan
1
JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Achmad Yani (Jatim Expo) - JL. Achmad Yani (Royal Plaza) - JL. Stasiun Wonokromo - JL. Ngagel (Bawah) - JL. Ngagel (Atas) - JL. Sulawesi (Kiri) - JL. Kertajaya (Kanan) - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
2
JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Achmad Yani (Jatim Expo) - JL. Achmad Yani (Royal Plaza) - JL. Stasiun Wonokromo - JL. Jagir Wonokromo - JL. Raya Nginden - JL. Manyar - JL. Raya Menur JL. Menur - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
3
JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Achmad Yani (Jatim Expo) - JL. Achmad Yani (Royal Plaza) - JL. Stasiun Wonokromo - JL. Jagir Wonokromo - JL. Raya Nginden - JL. Nginden Semolo - JL. Semolowaru - JL. Klampis Semolo - JL. Manyar Kertoadi - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
4
JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Achmad Yani (Jatim Expo) - JL. Margerejo Indah - JL. Raya Jemursari - JL. Raya Nginden - JL. Nginden Semolo - JL. Semolowaru - JL. Klampis Semolo - JL. Manyar Kertoadi - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
5
JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Achmad Yani (Jatim Expo) - JL. Margerejo Indah - JL. Raya Jemursari - JL. Raya Nginden - JL. Manyar - JL. Raya Menur - JL. Menur Pumpungan - JL. Arif Rachman Hakim (Univ. Narotama) - JL. Manyar Kertoadi - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
6
JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Jemursari (Pendek) - JL. Jemur Andayani - JL. Kutisari - JL. Raya Kendangsari Industri - JL. Raya Rungkut Industri - JL. Raya Rungkut - JL. Raya Kedung Baruk - JL. Raya Semampir - JL. Semolowaru Tengah - JL. Klampis Semolo - JL. Manyar Kertoadi - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
7
JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Jemursari (Pendek) - JL. Jemur
62
Bab III. Perancangan Sistem Andayani - JL. Kutisari - JL. Raya Kendangsari Industri - JL. Raya Rungkut Industri - JL. Raya Rungkut - JL. Panjang Jiwo (Pendek) - JL. Panjang Jiwo (Pabrik Viva) - JL. Raya Nginden JL. Manyar - JL. Raya Menur - JL. Menur - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
8
JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Jemursari (Pendek) - JL. Jemur Andayani - JL. Kutisari - JL. Raya Kendangsari Industri - JL. Raya Rungkut Industri - JL. Raya Rungkut - JL. Panjang Jiwo (Pabrik Viva) - JL. Raya Nginden - JL. Nginden Semolo - JL. Semolowaru - JL. Klampis Semolo - JL. Manyar Kertoadi - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
9
JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Achmad Yani (Jatim Expo) - JL. Achmad Yani (Royal Plaza) - JL. Stasiun Wonokromo - JL. Ngagel (Bawah) - JL. Bung Tomo - JL. Raya Ngagel - JL. Ngagel Jaya - JL. Pucang Anom Timur - JL. Kertajaya (Kanan) - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
10
JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Achmad Yani (Jatim Expo) - JL. Achmad Yani (Royal Plaza) - JL. Stasiun Wonokromo - JL. Ngagel (Bawah) - JL. Bung Tomo - JL. Raya Ngagel - JL. Ngagel Jaya Selatan - JL. Raya Menur - JL. Menur - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
11
JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Achmad Yani (Jatim Expo) - JL. Achmad Yani (Royal Plaza) - JL. Stasiun Wonokromo - JL. Ngagel (Bawah) - JL. Bung Tomo - JL. Raya Ngagel - JL. Ngagel Jaya Selatan - JL. Raya Menur - JL. Menur Pumpungan - JL. Arif Rachman Hakim (Univ. Narotama) - JL. Manyar Kertoadi - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
Tabel 3.9 Tabel Alternatif dari Jl. Pasar Turi Alternatif
Nama Jalan
1
JL. Pasar Turi - JL. Tembaan - JL. Jagalan (Panjang) - JL. Undaan Wetan (Panjang) - JL. Ambengan (Kiri) - JL. Ambengan (Tengah) JL. Anggrek (Atas) - JL. Prof. DR. Mustopo (Tengah) - JL. Prof. DR. Mustopo (Kanan) - JL. Dharmahusada - JL. Raya Darmahusada Indah - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
2
JL. Pasar Turi - JL. Tembaan - JL. Jagalan (Panjang) - JL. Undaan Wetan (Panjang) - JL. Ambengan (Kiri) - JL. Ambengan (Tengah) JL. Ambengan (Kanan) - JL. Pacar Keling - JL. Residen Sudirman (Atas) - JL. Tambang Boyo (Atas) - JL. Kaliwaron - JL. Sutorejo Bawah (Panjang) - JL. Sutorejo Bawah (Pendek) - JL. Raya Mulyosari - JL. Raya ITS
63
Bab III. Perancangan Sistem
3
JL. Pasar Turi - JL. Tembaan - JL. Jagalan (Pendek) - JL. Keramat Gantung - JL. Gemblongan - JL. Tunjungan - JL. Gubernur Soerjo JL. Yos Sudarso - JL. Walikota Mustajab (pendek) - JL. Jagung Soeprapto - JL. Ambengan (Tengah) - JL. Ambengan (Kanan) - JL. Residen Sudirman (Atas) - JL. Pacar Keling - JL. Tambang Boyo (Atas) - JL. Kaliwaron - JL. Sutorejo Bawah (Panjang) - JL. Sutorejo Bawah (Pendek) - JL. Raya Mulyosari - JL. Raya ITS
4
JL. Pasar Turi - JL. Tembaan - JL. Jagalan (Panjang) - JL. Kali Anyar - JL. Ngaglik - JL. Kapas Krampung - JL. Karang Asem - JL. Kaliwaron - JL. Sutorejo Bawah (Panjang) - JL. Sutorejo Bawah (Pendek) - JL. Raya Mulyosari - JL. Raya ITS
5
JL. Pasar Turi - JL. Tembaan - JL. Jagalan (Pendek) - JL. Keramat Gantung - JL. Gemblongan - JL. Tunjungan - JL. Gubernur Soerjo JL. Yos Sudarso - JL. Walikota Mustajab (pendek) - JL. Jagung Soeprapto - JL. Ambengan (Tengah) - JL. Ambengan (Kanan) - JL. Residen Sudirman (Atas) - JL. Residen Sudirman (Bawah) - JL. Tapak Siring - JL. Prof. DR. Mustopo (Kanan) - JL. Raya Dharmawangsa - JL. Kertajaya (Kanan) - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
6
JL. Pasar Turi - JL. Tembaan - JL. Jagalan (Pendek) - JL. Keramat Gantung - JL. Gemblongan - JL. Tunjungan - JL. Gubernur Soerjo JL. Yos Sudarso - JL. Walikota Mustajab (pendek) - JL. Jagung Soeprapto - JL. Ambengan (Tengah) - JL. Ambengan (Kanan) - JL. Residen Sudirman (Atas) - JL. Residen Sudirman (Bawah) - JL. Indrakila - JL. Tambang Boyo (Bawah) - JL. Raya Dharmawangsa JL. Kertajaya (Kanan) - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
7
JL. Pasar Turi - JL. Tembaan - JL. Jagalan (Pendek) - JL. Keramat Gantung - JL. Gemblongan - JL. Tunjungan - JL. Gubernur Soerjo JL. Yos Sudarso - JL. Walikota Mustajab (pendek) - JL. Jagung Soeprapto - JL. Ambengan (Tengah) - JL. Ambengan (Kanan) - JL. Residen Sudirman (Atas) - JL. Residen Sudirman (Bawah) - JL. Indrakila - JL. Tambang Boyo (Bawah) - JL. Dharmahusada - JL. Raya Darmahusada Indah - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
Tabel 3.10 Tabel Alternatif dari Jl. Kedung Cowek Alternatif
Nama Jalan
1
JL. Kedung Cowek - JL. Putro Agung - JL. Karang Asem - JL. Kali Kepiting - JL.Sutorejo - JL. Sutorejo Bawah (Pendek) - JL. Raya Mulyosari - JL. Raya ITS
2
JL. Kedung Cowek - JL. Kenjeran (Kanan) - JL. Tempur Rejo JL. Raya Mulyosari - JL. Raya ITS
64
Bab III. Perancangan Sistem
3
JL. Kedung Cowek - JL. Putro Agung - JL. Karang Asem - JL. Tambang Boyo (Bawah) - JL. Raya Dharmawangsa - JL. Kertajaya (Kanan) - JL. Manyar Kertoarjo Kiri - JL. Manyar Kertoarjo Kanan - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
4
JL. Kedung Cowek - JL. Putro Agung - JL. Karang Asem - JL. Tambang Boyo (Bawah) - JL. Dharmahusada - JL. Raya Darmahusada Indah - JL. Manyar Kertoarjo Kanan - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
Tabel 3.11 Tabel Alternatif dari Jl. HR. Muhammad Alternatif
Nama Jalan
1
JL. HR. Muhammad - JL. May.Jend Sungkono - JL. Adityawarman - JL. Ciliwung - JL. Raya Diponegoro (Bawah) - JL. Raya Darmo - JL. Polisi Istimewa - JL. Dinoyo - JL. Bung Tomo - JL. Raya Ngagel - JL. Ngagel Jaya - JL. Pucang Anom Timur - JL. Kertajaya (Kanan) - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
2
JL. HR. Muhammad - JL. May.Jend Sungkono - JL. Adityawarman - JL. Sutorejo Bawah (Pendek) - JL. Ciliwung JL. Raya Diponegoro (Bawah) - JL. Raya Darmo - JL. Polisi Istimewa - JL. Dinoyo - JL. Ngagel (Atas) - JL. Raya Gubeng JL. Biliton - JL. Sulawesi (Lion Air) - JL. Kertajaya (Kiri) JL. Kertajaya (Kanan) - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
3
JL. HR. Muhammad - JL. May.Jend Sungkono - JL. Patmo Susastro - JL. DR. Sutomo - JL. Polisi Istimewa - JL. Dinoyo JL. Ngagel (Atas) - JL. Raya Gubeng - JL. Biliton - JL. Sulawesi (Lion Air) - JL. Kertajaya (Kiri) - JL. Kertajaya (Kanan) - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
4
JL. HR. Muhammad - JL. May.Jend Sungkono - JL. Patmo Susastro - JL. DR. Sutomo - JL. Polisi Istimewa - JL. Dinoyo JL. Bung Tomo - JL. Raya Ngagel - JL. Ngagel Jaya - JL. Pucang Anom Timur - JL. Kertajaya (Kanan) - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
5
JL. HR. Muhammad - JL. May.Jend Sungkono - JL. Patmo Susastro - JL. DR. Sutomo - JL. Polisi Istimewa - JL. Dinoyo JL. Bung Tomo - JL. Raya Ngagel - JL. Ngagel Jaya Selatan JL. Raya Menur - JL. Menur - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
Bab III. Perancangan Sistem
6
65
JL. HR. Muhammad - JL. May.Jend Sungkono - JL. Patmo Susastro - JL. DR. Sutomo - JL. Polisi Istimewa - JL. Dinoyo JL. Bung Tomo - JL. Raya Ngagel - JL. Ngagel Jaya Selatan JL. Raya Menur - JL. Menur Pumpungan - JL. Arif Rachman Hakim (Univ. Narotama) - JL. Manyar Kertoadi - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS
3.5.4 MERANCANG HIERARKI PENCARIAN JALUR Setelah permasalahan sudah didapatkan, kemudian kriteria, dan terakhir adalah pilihan, maka barulah dapat dibentuk suatu hierarki. Hierarki pada pencarian jalur alternatif dapat dilihat pada gambar 3.21
Gambar 3.21 Blok Diagram Hierarki
3.5.5
PERANCANGAN PROSES
Dari flowchart penghitungan AHP, dapat dilihat pada gambar 3.22, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Proses menerima masukan dari user / input. Proses input pada perangkat lunak ini berupa nilai riil, nilai yang ada hanya bernilai 1 , 2, 3 , dan 4. Sehingga semua input yang ada harus diisi oleh user, supaya input dari user dapat dibuat penghitungan berdasarkan metode AHP.
66
Bab III. Perancangan Sistem 2.
Proses Penghitungan AHP. Dalam proses ini akan dilakukan penghitungan untuk mendapatkan nilai prioritas lokal, kemudian setelah semua kriteria sudah terisi, maka akan dilakukan penghitungan prioritas global, sehingga pada akhir proses ini akan didapatkan hasil pilihan yang tepat, yang sesuai dengan minat dan bakat, yang dapat dilihat dari persentase yang terbesar pada prioritas global.
3.
Proses menampilkan hasil pilihan / output. Proses ini adalah proses yang terakhir, dimana akan ditampilkan hasil yang berupa saran pilihan jalur alternatif dari beberapa pilihan dengan tampilan berupa nilai rekomendasi berdasarkan persentase yang terbesar pada jalur alternatif tersebut, serta terdapat pula visualisasi peta untuk pilihan jalur alternatif yang memiliki persentase terbesar.
Gambar 3.22 Flowchart proses
Bab III. Perancangan Sistem
67
3.6 PERANCANGAN USER INTERFACE Tampilan pada WEB GIS ini terbagi menjadi 5 bagian, yaitu: 1. Tampilan utama peta. 2. Tampilan Informasi Lalu Lintas. 3. Tampilan proses input/output AHP. 4. Tampilan pencarian jalan. 5. Tampilan peng-queri-an data. 3.6.1
Tampilan Utama
Tampilan utama pada perangkat lunak ini berisi navigasi untuk peta termasuk di dalamnya legend, layer peta, tool peta (zoom in, zoom out, recenter,dan identify), kemudian terdapat pula tabel untuk mengaktifkan dan menonaktifkan layer. Halaman utama dapat dilihat pada gambar 3.23
Gambar 3.23 Tampilan Utama
68
Bab III. Perancangan Sistem
3.6.2
Tampilan Informasi Lalu Lintas Tampilan informasi lalu lintas ini berisi tentang informasi kepadatan lalu lintas, jam sibuk jalan, serta daerah rawan kecelakaan lalu lintas. Tampilan kepadatan lalu lintas terdapat pada Gambar 3.24. Tampilan jalan yang sibuk (peak hour) pada jam tertentu terdapat pada Gambar 3.25. Tampilan jalan yang rawan kecelakaan terdapat pada Gambar 3.26
Gambar 3.24 Tampilan Kepadatan Lalu Lintas Dalam peta kepadatan lalu lintas ini, terdapat 3 buah warna pada jalan-jalan yang ada. Warna hitam, apabila jalan tersebut tidak padat, warna kuning bila jalan tersebut padat, dan warna merah bila jalan tersebut sangat padat.
Bab III. Perancangan Sistem
69
Gambar 3.25 Tampilan Jam Sibuk Dalam peta diatas akan dimunculkan jalan yang sedang sibuk pada saat user melakukan request. Pada contoh diatas user melakukan request pada pukul 07:00, maka yang akan tampil adalah jalan-jalan yang sibuk pada jam 07:00.
Gambar 3.26 Tampilan Daerah Rawan Kecelakaan
70 3.6.3
Bab III. Perancangan Sistem Tampilan Input/Output AHP
Tampilan input AHP pada perangkat lunak ini berisi pemilihan Daerah Asal, pilihan untuk melihat proses perhitungan AHP atau tidak, serta inputan perangkingan kriteria yang akan diproses dengan metode AHP. Cara pengisian halaman ini adalah dengan memasukkan nilai dari 1 hingga 4 pada kolom AHP yang terletak di bawah kolom Legend, isikan nilai inputnya dengan memperhatikan kriteria yang ada , di mana kriteria tersebut akan menjadi prioritas dalam pemrosesan AHP. User juga harus memilih daerah Asal untuk menuju daerah Tujuan (Jl. Raya ITS). Untuk melihat proses AHP centang pada “Lihat Perhitungan AHP”. Seperti pada gambar 3.27.
Gambar 3.27 Tampilan Input Rangking AHP Setelah selesai memasukkan nilai tersebut , tekan Submit maka pada kolom Proses Perhitungan akan terlihat nilai akhir yang merupakan nilai rekomendasi AHP dalam mencari jalur alternatif. Hasil perhitungan AHP dapat dilihat pada gambar 3.28.
Bab III. Perancangan Sistem
Gambar 3.28 Hasil Perhitungan AHP
71
72
Bab III. Perancangan Sistem
Setelah mengetahui hasil dari proses AHP , maka visualisasi jalur alternatif pada peta dari hasil AHP akan muncul seperti gambar 3.29. Dengan mengklik tombol Redraw Map terlebih dahulu.
Gambar 3.29 Tampilan visualisasi peta hasil rekomendasi AHP 3.6.4
Tampilan Pencarian Jalan
Tampilan pencarian jalan ini digunakan untuk mencari jalan serta visualisasinya. User memasukkan keyword jalan yang akan dicari lalu menekan tombol Cari. Selain itu juga terdapat pilihan Quick View yang langsung mengarahkan peta kedaerah yang dipilih. Seperti pada Gambar 3.30
Bab III. Perancangan Sistem
73
Gambar 3.30 Tampilan Pencarian Jalan Tampilan informasi jalan pada Gambar 3.31, visualisasinya klik Lihat, hasilnya seperti pada Gambar 3.32
Gambar 3.31 Tampilan Hasil Pencarian Jalan
untuk
74
Bab III. Perancangan Sistem
Gambar 3.32 Tampilan Visualisasi Hasil Pencarian Jalan 3.6.5
Tampilan Peng-queri-an Data
Tampilan pengquerian data ini, untuk melakukan kueri sesuai pilihan dari User, seperti pada gambar 3.33. Hasil queri terlihat seperti pada gambar 3.34
Gambar 3.33Tampilan Pilihan Query
75
Bab III. Perancangan Sistem
Gambar 3.34 Tampilan Hasil Query 3.7 Implementasi Pada bagian ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan hasil perancangan yang telah ditetapkan sebelumnya. Implementasi sistem meliputi lingkungan implementasi dan implementasi program. 3.7.1 Implementasi Aplikasi Web Pada bagian ini, antarmuka hasil perancangan aplikasi web pada bahasan sebelumnya diimplementasikan dalam script PHP dan disimpan dalam file dengan ekstensi .php. Deskripsi dari implementasi aplikasi web dapat dilihat pada Tabel 3.12.
Table 3.12 File Pendukung Aplikasi Web Nama Halaman awal
File gmap75.phtml
Halaman memproses tampilan peta Halaman input AHP
gmap75.inc.php ahp.php
Halaman proses AHP
config-1.php
Halaman melakukan
query.php
Keterangan Tampilan awal dari web Mengolah cara menampilkan peta Menginputkan rangking kriteria Memberikan rekomendasi alternatif Menampilkan pilihan
76
Bab III. Perancangan Sistem
query
Halaman output query
tampil_query.php
Halaman melakukan pencarian jalan Halaman hasil pencarian jalan Konfigurasi Peta
hit-query.php cari_jalan.php pertama.map
query yang diambil dari database PostgreSQL Menampilkan hasil dari query Halaman input keyword jalan Hasil pencarian jalan Mendefinisikan pembuatan peta
Berikut ini adalah penggalan dari file gmap75.inc.php : 1. 2.
/* ------------------------------------------------*/ /* look for all layers set to on/off */ 3. /* ------------------------------------------------*/ 4. if (sizeof($HTTP_FORM_VARS) >= 2) 5. { 6. $poLayer = $gpoMap->getlayerbyname(timur); 7. if ($HTTP_FORM_VARS["timur"]) 8. $poLayer->set("status", 1); 9. else 10. $poLayer->set("status", 0); 11. 12. . . . . . . . . . . . . . . . . 13. . . . . . . . . . . . . . . . . 14. 15. $poLayer = $gpoMap->getlayerbyname(sibuk); 16. if ($HTTP_FORM_VARS["sibuk"]) 17. { 18. $jam=Date("H.i"); 19. $jam_sekarang=doubleval($jam); 20. $conn_string = "host=localhost port=5432 dbname=skripsi user=postgres password=123456"; 21. $conn = pg_pconnect($conn_string); 22. $counter=0; 23. 24. . . . . . . . . . . . . . . . . 25. . . . . . . . . . . . . . . . . 26. 27. $str2="(".$str_sibuk[gabung].")"; 28. 29. $objClass = ms_newClassObj($poLayer); 30.
Bab III. Perancangan Sistem 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
77
$objClass->SetExpression("$str2"); $objStyle = ms_newStyleObj ($objClass); $objStyle->color->setRGB (255,255,0); $objClass->label->Set("font","fritqat"); $objClass->label->Set("type",MS_TRUETYPE); $objClass->label->Set("size",6); $objClass->label->Set("position",UL);
• Pada baris ke-4, program akan mengecek nilai yang dikirim. • Pada baris ke-6, program akan mengambil layer dengan parameter berupa nama layer. • Pada baris ke-7, program akan mengecek nilai yang dikirim dari file gmap75.phtml • Pada baris ke-8, digunakan untuk mengaktifkan/menampilkan layer. • Pada baris ke-10, digunakan untuk menpnaktifkan layer. • Pada bagian ini juga dapat dilakukan perhitungan dulu sebelum layer ditampilkan, seperti pada baris ke-15 sampai 38 • Pada baris ke-28, program akan membuat object class baru pada layer. • Pada baris ke-31, expression dari layer diset agar penggambarannya dinamis. Dimana nilai expression ini dapat berubah-ubah sesuai dengan nilai yang dikirimkan. • Baris 33, membuat object Style map baru dari object class yang sudah dibuat pada baris 28. Berikut adalah penggalan program pada file pertama.map yang berisi konfigurasi peta yang akan ditampilkan : 1. NAME "Surabayaku" 2. STATUS ON 3. EXTENT 671961.21 9185242.41 704838.11 9205828.88 4. SIZE 800 600 5. SYMBOLSET "./etc/symbols.sym" 6. FONTSET "./etc/fonts.txt" 7. IMAGETYPE PNG 8. IMAGECOLOR 254 241 215 9. UNITS KILOMETERS 10. 11. WEB 12. IMAGEPATH "/ms4w/tmp/ms_tmp/" 13. IMAGEURL "/ms_tmp/" 14. END 15. 16. REFERENCE 17. IMAGE images/baru.png
78
Bab III. Perancangan Sistem 18. EXTENT 671961.21 9185242.41 704838.11 9205828.88 19. STATUS ON 20. COLOR -1 -1 -1 21. OUTLINECOLOR 0 0 255 22. SIZE 100 80 23. END 24. 25. SCALEBAR 26. IMAGECOLOR 255 255 255 27. LABEL 28. COLOR 0 0 0 29. SIZE SMALL 30. END 31. SIZE 700 5 32. COLOR 255 255 255 33. BACKGROUNDCOLOR 0 0 0 34. OUTLINECOLOR 0 0 0 35. UNITS kilometers 36. INTERVALS 10 37. STATUS ON 38. END 39. 40. 41. 42. LAYER 43. NAME "barat" 44. STATUS ON 45. TYPE POLYGON 46. CONNECTIONTYPE POSTGIS 47. CONNECTION "host=localhost dbname=skripsi user=postgres password=123456 port=5432" 48. DATA "the_geom FROM barat USING UNIQUE gid" 49. 50. UNITS DD 51. SIZEUNITS METERS 52. CLASS 53. NAME "Class01" 54. STYLE 55. COLOR 255 0 255 56. OUTLINECOLOR 64 70 31 57. BACKGROUNDCOLOR 255 255 255 58. ANTIALIAS TRUE 59. END 60. END 61. END 62. 63. . . . . . . . . . . . . . . . . . 64. . . . . . . . . . . . . . . . . .
Bab III. Perancangan Sistem
79
• Baris ke-1 adalah Objek MAP, merupakan hirarki tertinggi • Baris ke-2 mendefinisikan nama peta yaitu ”surabayaku” • Baris ke-3 mendefiniskan peta aktif • Baris ke-4 mendefinisikan ukuran peta dalam pixel. x menyatakan lebar (800) dan y menyatakan tinggi peta (600). • Baris ke-5 mendefinisikan pemakaian simbol • Baris ke-6 mendefinisikan batas koordinat yang akan muncul di peta. Nilai xmin, ymin, xmax dan ymax masing-masing menyatakan koordinat bats peta sebelah barat (671961.21), selatan 9185242.41), timur (704838.11) dan utara (9205828.88). • Baris ke-7 mendefinisikan format data gambar hasil keluaran MapServer yaitu PNG • Baris ke-8 mendefinisikan warna latar dari peta yang dihasilkan yaitu putih. • Baris ke-9 mendefenisikan satuan jarak (kilometers) • Baris ke-15 sampai 23 mendefenisikan map reference. • Baris ke-25 sampai 38 mendefenisikan scalebar. • Baris ke-42 mendefinisikan objek layer. • Baris ke-43 mendefinisikan nama layer yaitu barat. • Baris ke-45 mendefinisikan objek peta dalam layer harus digambarkan berupa polygon. • Baris ke-46 mendefenisikan tipe koneksi database, dalam hal ini postgis • Baris ke-47 mendefenisikan detail koneksi, berupa host, dbname, user, password, sera port yang digunakan untuk database postgis • Baris ke-48 mendefinisikan nama kolom yang digunakan untuk menggambar layer barat, dalam hal ini kolom the_geom. • Baris ke-50 dan selanjutnya merupakan lanjutan program dari barisbaris sebelumnya.
80
Bab III. Perancangan Sistem
*** halaman ini sengaja dikosongkan ***