BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sistem Kelistrikan Bag Filter Fan Bag filter merupakan salah satu fasilitas yang digunakan untuk menyedot debu yang dihasilkan saat proses produksi. Pada bag filter terdapat sebuah motor utama yang akan dihubungkan dengan fan, dimana fan ini yang akan melakukan penyedotan debu tersebut. Motor yang digunakan memiliki kapasitas yang sangat besar, yaitu 2500 KW. Motor ini terhubung pada suplai listrik utama sebesar 30 KV yang kemudian akan diturunkan menjadi 7.2 KV sebagai sumber listrik untuk motor tersebut. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa sistem starting motor merupakan suatu sistem yang memiliki peran sangat vital. Masalah-masalah yang sering muncul pada sistem starting secara umum adalah arus awal yang terlalu besar dan momen awal yang sering terlalu kecil. Untuk kebanyakan motor arus awal adalah empat sampai tujuh kali besarnya arus nominal[5]. Untuk motor-motor yang besar hal ini tidak dapat diijinkan karena akan mengganggu jaringan, lagipula hal ini akan merusak motor itu sendiri. Selain itu konsumsi daya listrik juga akan sangat tinggi dikarenakan arus start yang terlalu besar tadi. Pengasutan tegangan penuh yang dilakukan dengan beban yang tinggi motor akan menarik arus yang sangat besar, dimana hal ini akan mengakibatkan voltage dip pada beban-beban yang lain. Serta dapat merusak motor itu sendiri. Pada motor bag filter diperlukan pengoperasian motor yang tepat, guna kelancaran dalam melakukan penyedotan debu yang dihasilkan dari proses produksi. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian pada salah satu unit motor 3 fasa sebagai penggerak bag filter dengan kapasitas sebesar 2500 kW sebelum dan sesudah pemasangan alat bantu pengasutan. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan software ETAP Power Station. Dalam tugas akhir ini mahasiswa akan menggunakan 3 sistem starting motor untuk mencari metode starting yang manakah yang paling bagus digunakan pada motor bag filter ini. Adapaun metode starting yang digunakan adalah metode starting reaktor, starting star – delta dan autotrafo. 37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3. 1 Single line diagram bag filter fan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
3.2 Spesifikasi Motor Pada sub-bab ini akan menjelaskan mengenai spesifikasi motor yang digunakan. Spesifikasi motor 1 yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Spesifikasi motor Tipe
YKK710-6W
PF
0.879
KW
2500
Hz
50
Duty
S1
Pole
6
V
6000
Phase
3
Serial No
A710Y451773-01
r/min
995
279
Starting Current (A)
Full Load Current (A)
1670
3.3 Etap Power Station ETAP Power Station merupakan program untuk menganalisa kondisi transient suatu system kelistrikan. ETAP Power Station memungkinkan antar muka secara grafis dan komputasi yang sempurna dan secara langsung kita dapat menggambar single line diagram [8]. Performa Steady State. Kondisi motor dalam keadaan Steady State adalah kondisi dimana motor dalam keadaan mantap. Dimana hampir tidak ada perubahan arus, tegangan, torsi, serta kecepatan. Keadaan Steady State ini merupakan gambaran secara keseluruhan dari motor tersebut yang dapat dijadikan acuan untuk penggunaanya [8]. Performa Transient. Keadaan transient atau perubahan merupakan kondisi motor sesaat dimana keadaan berubah-ubah dan dapat menentukan beberapa faktor penting dalam pengendalian motor, sedangkan keadaan Steady State kondisi dimana motor dalam keadaan mantap [8].
3.4 Skema Penelitian Pada tugas akhir ini digunakan skema peneilitian sebagaimana yang ditunjukkan pada [8]. Namun ada perbedaan metode yang dipergunakan pada [8], metode pengasutan yang dibandingkan adalah metode autotrafo, reaktor dan resistor. Sedangkan pada tugas 39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
akhir ini metode pengasutan yang akan dianalisis adalah metode autotrafo, reaktor dan star-delta. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi: 1. Melakukan perancangan single line diagram pada software ETAP 2. Melakukan simulasi masing-masing metode starting motor 3. Menganalisa dan membandingkan performa masing-masing metode starting 4. Membuat kesimpulan
Berikut ini adalah skema atau diagram alir dari penelitian yang dilakukan [8]. Start
Pemodelan On-Line Diagram
Spesifikasi Motor P= V= I = Cos θ = F= Putaran = P= Starting Motor Tanpa Starting
Running
Starting Motor Dengan Metode starting
N
Apakah Ist = 4 – 7 x Ifl? Y Cetak Hasil
Stop 40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.2 flowchart analisa arus pengasutan motor induksi 3 fasa [8] Start
Pemodelan On-Line Diagram
Spesifikasi Motor P= V= I = Cos θ = F= Putaran = P=
Starting Motor Tanpa Starting
Running
Starting Motor Dengan Metode starting
N
Apakah Torsi starting > 70% Tfl?
Y Cetak Hasil
Stop
Gambar 3.3 flowchart analisa torsi pengasutan motor induksi 3 fasa
41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Start
Pemodelan On-Line Diagram
Spesifikasi Motor P= V= I = Cos θ = F= Putaran = P=
Starting Motor Tanpa Starting
Running
Starting Motor Dengan Metode starting
N
Apakah Daya starting > 2500KW?
Y Cetak Hasil
Stop
Gambar 3.4 flowchart analisa daya pengasutan motor induksi 3 fasa
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
http://digilib.mercubuana.ac.id/