BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional guru matematika SMP Negeri di Kabupaten Pandeglang. Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh informasi mengenai : 1. Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kompetensi profesional guru. 2. Hubungan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional guru. 3. Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional guru. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada SMP Negeri di Kabupaten Pandeglang. Penelelitian dilakukan selama empat bulan, mulai dari bulan Februari - Mei 2004. Adapun rangkaian kegiatan penelitian ini dimulai dengan persiapan
penelitian,
seminar proposal, penyusunan instrumen, uji coba instrumen, pengumpulan data tentang kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru terhadap pekerjaan dan kompetensi profesional guru, analisis data, dan diakhiri dengan penulisan laporan hasil penelitian.
50
51 C. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penelitian ini bersifat korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki hubungan antara beberapa variabel penelitian yaitu variabel kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan sebagai variabel prediktor dan kompetensi profesional guru sebagai variabel kriterion. Studi korelasi ini akan menggunakan analisis korelasi dan regresi. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas, yaitu kepemimpinan kepala sekolah (X1) dan sikap guru terhadap pekerjaan (X2), serta satu variabel terikat yaitu kompetensi profesional guru (Y). Kedua variabel bebas (X1 dan X2) dihubungkan dengan variabel terikat (Y) dengan pola hubungan: (1) Hubungan antara variabel X1 dengan variabel Y, (2) Hubungan antara variabel X2 dengan variabel Y, dan (3) Hubungan antara variabel X1 dan variabel X2 secara bersama-sama dengan variabel Y. Ketiga pola hubungan variabel tersebut merupakan konstelasi masalah dalam penelitian ini. Pola hubungan antar variabel penelitian terlihat pada gambar berikut. X1 Y X2
Gambar 1. Pola Hubungan Antar Variabel Penelitian
52 D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang berjumlah 574 orang dan tersebar di 47 SMP Negeri Se-Kabupaten Pandeglang. Sedangkan populasi terjangkau adalah para guru matematika yang berjumlah 158 orang. Dari 158 guru matematika tersebut diambil sampel sebanyak 45 orang. 2. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Stratified Random Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan terlebih dahulu membagi populasi menjadi kelas-kelas atau sub populasi yang kemudian setiap sub populasi diambil sampelnya secara random. Di Kabupaten Pandeglang terdapat 158 guru matematika yang tersebar di 47 SMP Negeri. Dari 158 orang guru tersebut dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan hasil tes kompetensi guru matematik yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama pada tahun 2003. Kelompok pertama yaitu kelompok guru yang memiliki kategori nilai kompetensi tinggi (47,36% - 62,07%), kelompok kedua yaitu kelompok guru yang memiliki kategori nilai kompetensi sedang (39,98% - 47,36%), dan kelompok ketiga yaitu kelompok guru yang memiliki kategori nilai kompetensi rendah (17,11% - 39,98%). Dari masing-masing kelompok diambil 15 orang guru secara random, sehingga jumlah
53 sampel seluruhnya adalah 45 orang. Pengambilan sampel sebanyak 45 orang didasari oleh pendapat Arikunto yang menyatakan “Jika jumlah subjek penelitian besar, sampel dapat diambil antara 10 - 15% atau 20 - 25% dari jumlah populasi”.1 Data sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Data Sampel Penelitian No
Kategori Nilai Kompetensi
Jumlah Guru
Sampel
1
Tinggi
53
15
2
Sedang
52
15
3
Rendah
53
15
Jumlah
158
45
E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini terdapat tiga data yang akan dikumpulkan, yaitu data kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru terhadap pekerjaan, dan kompetensi profesional guru. Teknik pengumpulan data tentang kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan menggunakan metode kuesioner
dengan Skala Likert.
Sedangkan pada kompetensi profesional guru menggunakan metode tes berupa tes kompetensi. Selanjutnya kuesioner dan soal tes diujikan kepada para guru yang menjadi sampel penelitian yang berjumlah 45 orang.
1
Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, hal. 120.
54 F. Variabel dan Definisi Konseptual Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang akan diteliti yaitu variabel kompetensi profesional guru, variabel kepemimpinan kepala sekolah, dan variabel sikap guru terhadap pekerjaan. Pendefinisian variabel dilakukan agar variabel penelitian dapat diukur secara representatif, adapun definisi konseptual variabel penelitian adalah sebagai berikut. 1. Kompetensi profesional guru adalah kemampuan dasar seorang guru dalam melaksanakan tugas keguruannya dengan kemampuan tinggi, baik sebagai pengajar,
pembimbing,
maupun
administator
yang
dilaksanakan
secara
bertanggung jawab dan layak. 2. Kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan dari seorang kepala sekolah dalam mempengaruhi dan menggerakkan bawahan dalam suatu organisasi atau lembaga sekolah guna tercapainya tujuan sekolah 3. Sikap guru terhadap pekerjaan adalah suatu kecenderungan seorang guru dalam merespon suka atau tidak suka terhadap pekerjaannya, yang pada akhirnya diungkapkan dalam bentuk tindakan atau perilaku yang berkenaan dengan profesinya. Respon dan perilaku seorang guru terhadap pekerjaannya dapat diungkapkan dalam bentuk persepsi dan kepuasaan guru terhadap pekerjaannya maupun dalam bentuk motivasi kerja yang ditampilkan.
55 G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes dan kuesioner. Soal tes mengadaptasi pada soal Tes Kompetensi Guru SMP Bidang Studi Matematika yang dikeluarkan Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan pertama, sedangkan kuesioner disusun dan dikembangkan oleh peneliti berdasarkan deskripsi teori dalam bab II. Uji validitas digunakan untuk mendapatkan validitas yang tinggi dari instrumen penelitian sehingga bisa memenuhi persyaratan. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan guna memperoleh gambaran yang tetap mengenai apa yang diukur. Uji validitas dan reliabilitas pada instrumen tes kompetensi profesional guru tidak dilakukan. Hal ini dikarenakan instrumen tes tersebut dianggap telah valid dan reliabel, sebab dikeluarkan oleh suatu badan resmi di lingkungan dunia pendidikan yaitu Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. Uji validitas pada instrumen kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson.2 Dengan ketentuan, suatu butir atau item dinyatakan valid jika koefisien korelasinya > 0,30.3 Uji reliabilitasnya menggunakan rumus Alpha (Alpha Chronbach). Menurut Usman dan Akbar, koefisien reliabilitas (α) di atas 0,80 sudah memperlihatkan bahwa instrumen itu reliabel.4
2
Saifuddin Azwar. 1995. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, h. 152. 3 Ibid., h. 153. 4 Husaini Usman dan Setiadi P. Akbar. 1996. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara, h. 291
56 1. Variabel Kompetensi Profesional Guru Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kompetensi profesional guru adalah kemampuan dasar seorang guru dalam melaksanakan tugas keguruannya dengan kemampuan tinggi, baik sebagai pengajar, pembimbing, maupun administator yang dilaksanakan secara bertanggung jawab dan layak. Dimensi kompetensi profesional guru terdiri dari kompetensi non subtantif dan substantif. Indikator kompetensi non substantif meliputi : landasan dan wawasan pendidikan, serta kepribadian, profesi dan pengembangan. Sedangkan indikator kompetensi substantif meliputi : materi pembelajaran, pengelolaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Instrumen tes kompetensi profesional guru terdiri dari 66 soal, dengan kriteria penilaian untuk setiap jawaban benar mendapatkan nilai 1 dan jawaban salah mendapat nilai 0. Dari 66 butir soal tes tersebut dikelompokkan ke dalam 6 kelompok berdasarkan aspek yang diukur. Tabel 2. Pengelompokkan Butir Soal Tes Berdasarkan Aspek yang Diukur Aspek yang Diukur
Nomor Item
Jumlah
C1 (ingatan)
3, 8, 21, 38, 39, 43, 47, 48
8
C2 (pemahaman)
1, 2, 9, 11, 14, 17, 18, 23, 29, 30, 44, 49, 50
13
C3 (penerapan)
4, 12, 13, 16, 22, 24, 25, 31, 32, 41, 45, 51, 52
13
C4 (analisis)
5, 7, 15, 20, 26, 28, 33, 34, 35, 42, 46, 53, 63
13
C5 (sintesis)
6, 10, 19, 27, 36, 37, 40, 54, 57, 58, 59, 61, 65
13
C6 (evaluasi)
55, 56, 60, 62, 64, 66
6
Jumlah
66
57 Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Tes Kompetensi Profesional Guru. No 1
2
Dimensi
Indikator
No. Item
Jml
Kompetensi non substantif
a. Landasan dan wawasan pendidikan b. Kepribadian, profesi dan pengembangan
1,2,3,5,52,53
6
4,6,7,8,9,10,49 50,51,54,59,61 63,64,,65,66
16
Kompetensi Substantif
a. Materi pembelajaran b. Pengelolaan pembelajaran c. Evaluasi pembelajaran
11 s/d 46 47,48,55,57,58,60 56,62
36 6 2
Jumlah
66
2. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan dari seorang kepala sekolah dalam mempengaruhi dan menggerakkan bawahan dalam suatu organisasi atau lembaga sekolah guna tercapainya tujuan sekolah Dimensi dari kepemimpinan kepala sekolah terdiri dari (1) Kewibawaan kepala sekolah, dengan indikator: pembinaan terhadap bawahan, memberdayakan SDM, rutinitas kerja kepala sekolah, (2) Sifat dan keterampilan kepala sekolah, dengan indikator: keteladanan dalam pelaksanaan tugas, menyusun administrasi dan program sekolah, menentukan anggaran belanja sekolah, pembagian pelaksanaan tugas, dan (3) Perilaku kepala sekolah, dengan indikator: instruktif, konsultatif, partisipatif, delegatif.
58 Instrumen untuk mendapatkan data tentang kepemimpinan kepala sekolah adalah dengan menggunakan Skala Likert dengan lima pilihan, yaitu: SS = Sangat Setuju, S = Setuju, R = Ragu-ragu, TS = Tidak Setuju, dan STS = Sangat Tidak Setuju. Terdapat 50 butir pernyataan yang terdiri dari 35 butir pernyataan positif dan 15 butir pernyataan negatif. Bobot dari setiap pernyataan tertera dalam tabel 4. Tabel 4. Bobot Pernyataan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bobot
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
5 4 3 2 1
SS S R TS STS
STS TS R S SS
Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Kepemimpinan Kepala Sekolah. No
Dimensi
Indikator
No. Item
Jml
1
Kewibawaan Kepala Sekolah
a. Pembinaan terhadap bawahan b. Memberdayakan SDM c. Rutinitas kerja kepala sekolah
1,2,3,4,5 6,7,8,9 10,11,12,13,14
5 4 5
2
Sifat dan Keterampilan Kepala sekolah
a. Keteladanan dalam pelaksanaan tugas b. Menyusun administrasi dan program sekolah c. Menentukan anggaran belanja sekolah d. Pembagian pelaksanaan tugas
15,16,17,18,19
5
20,21,22,23,24
5
25,26,27,28,29
5
30,31,32,33,34
5
a. b. c. d.
35,36,37,38,39 40,41,42,43 44,45,46,47 48,49,50
5 4 4 3
Jumlah
50
3
Perilaku Kepala Sekolah
Instruktif Konsultatif Partisipatif Delegatif
59 Uji coba instrumen dilakukan guna mencari validitas dan reliabilitas dari instrumen kepemimpinan kepala sekolah. Uji coba instrumen dilakukan terhadap 20 orang guru yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Secara keseluruhan jumlah butir pernyataan yang diberikan adalah 50 buah. Skor selengkapnya dari uji coba instrumen kepemimpinan kepala sekolah dapat dilihat pada lampiran 7. Hasil analisis item dengan menggunakan analisis konsistensi internal yang terdapat pada lampiran 7 menunjukkan bahwa ada 35 butir item yang valid dalam arti memiliki koefisien korelasi di atas 0,30 yaitu butir pernyataan nomor : 1, 2, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 18, 19, 20, 22, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 38, 40, 41, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, dan 50. Sedangkan butir yang tidak valid yang berarti memiliki koefisien korelasi di bawah 0,30 adalah sebanyak 15 butir, yaitu nomor : 3, 5, 7, 13, 15, 16, 17, 21, 23, 24, 25, 36, 37, 39, dan 42. Setelah memperhatikan butir-butir yang tidak valid di atas dan membandingkannya dengan kisi-kisi yang telah disusun, ternyata butir-butir yang tidak valid tersebut diprediksi tidak mempengaruhi proporsi yang terdapat dalam kisi-kisi. Oleh karena itu diputuskan untuk tidak melakukan revisi butir-butir yang tidak valid tersebut. Selanjutnya butir-butir yang tidak valid tersebut tidak digunakan. Sementara itu butir-butir pernyataan yang valid kemudian dianalisis reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil perhitungan pada lampiran 7 menunjukkan koefisien reliabilitas (α) sebesar 0,9064. Menurut Usman dan Akbar, koefisien reliabilitas (α) di atas 0,80 sudah memperlihatkan bahwa
60 instrumen itu reliabel.5 Berdasarkan kriteria tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen kepemimpinan kepala sekolah sudah reliabel dan memenuhi syarat guna dijadikan instrumen penelitian. 3. Variabel Sikap Guru Terhadap Pekerjaan Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan sikap guru terhadap pekerjaan adalah suatu kecenderungan seorang guru dalam merespon suka atau tidak suka terhadap pekerjaannya, yang pada akhirnya diungkapkan dalam bentuk tindakan atau perilaku yang berkenaan dengan profesinya. Respon dan perilaku seorang guru terhadap pekerjaannya dapat diungkapkan dalam bentuk kepercayaan dan kepuasaan guru terhadap pekerjaannya maupun dalam bentuk perilaku yang ditampilkan. Indikator-indikator sikap guru terhadap pekerjaan yaitu: (1) Kepercayaan guru terhadap pekerjaan, yang meliputi: peraturan-peraturan atau norma, administrasi, (2) Kepuasan guru terhadap pekerjaan, yang meliputi: pekerjaan itu sendiri, gaji atau pendapatan, peluang promosi, lingkungan kerja, (3) Perilaku, yang meliputi: tanggung jawab, etos kerja, disiplin ,dan kreativitas. Instrumen untuk mendapatkan data tentang sikap guru terhadap pekerjaan adalah dengan menggunakan Skala Likert dengan lima pilihan, yaitu: SS = Sangat Setuju, S = Setuju, R = Ragu-ragu, TS = Tidak Setuju, dan STS = Sangat Tidak Setuju. Terdapat 50 butir pernyataan yang terdiri dari 35 butir pernyataan positif dan 15 butir pernyataan negatif. Bobot dari setiap pernyataan tertera dalam tabel 6. 5
Ibid., h. 291
61 Tabel 6. Bobot Pernyataan Sikap Guru Terhadap Pekerjaan. Bobot
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
5 4 3 2 1
SS S R TS STS
STS TS R S SS
Tabel 7. Kisi-Kisi Instrumen Sikap Guru Terhadap Pekerjaan. No 1
Dimensi Kognitif
Indikator Kepercayaan terhadap pekerjaan: a. Kesesuaian pekerjaan dengan kemampuan b. Kesesuaian dengan minat
No. Item
Jml
1,2,3,4,5
5
6,7,8,9,10
5
2
Afektif
Kepuasan guru terhadap pekerjaan: a. Pekerjaan itu sendiri b. Gaji atau pendapatan c. Peluang promosi d. Lingkungan kerja
11,12,13,14,15 16,17,18,19,20,21 22,23,24,25,26 27,28,29,30,31
5 6 5 5
3
Konatif
Perilaku: a. Tanggung jawab b. Etos kerja c. Disiplin d. Kreativitas.
32,33,34,35,36 37,38,39,40,42 43,44,45,46 47,48,49,50
5 6 4 4
Jumlah
50
Uji coba instrumen dilakukan guna mencari validitas dan reliabilitas dari instrumen sikap guru terhadap pekerjaan. Uji coba instrumen dilakukan terhadap 20 orang guru yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Secara keseluruhan jumlah butir pernyataan yang diberikan adalah 50 buah. Skor selengkapnya dari uji coba instrumen kepemimpinan kepala sekolah dapat dilihat pada lampiran 7.
62 Hasil analisis item dengan menggunakan analisis konsistensi internal pada lampiran 7 menunjukkan bahwa ada 30 butir item yang valid dalam arti memiliki koefisien korelasi di atas 0,30 yaitu butir pernyataan nomor : 1, 2, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 22, 24, 27, 28, 30, 31, 32, 34, 37, 38, 40, 42, 43, 44, 46, dan 47. Sedangkan butir yang tidak valid yang berarti memiliki koefisien korelasi di bawah 0,30 adalah sebanyak 20 butir, yaitu nomor : 2, 4, 5, 8, 16, 19, 21, 23, 25, 26, 29, 33, 35, 36, 39, 41, 45, 48, 49, dan 50. Setelah
memperhatikan
butir-butir
yang
tidak
valid
di
atas
dan
membandingkannya dengan kisi-kisi yang telah disusun, ternyata butir-butir yang tidak valid tersebut diprediksi tidak mempengaruhi proporsi yang terdapat dalam kisikisi. Oleh karena itu diputuskan untuk tidak melakukan revisi butir-butir yang tidak valid tersebut. Selanjutnya butir-butir yang tidak valid tersebut tidak digunakan. Sementara itu butir-butir pernyataan yang valid kemudian dianalisis reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil perhitungan menunjukkan koefisien reliabilitasnya (α) yaitu sebesar 0,9032. Menurut Usman dan Akbar, koefisien reliabilitas (α) di atas 0,80 sudah memperlihatkan bahwa instrumen itu reliabel.6 Berdasarkan kriteria tersebut, maka instrumen sikap guru terhadap pekerjaan sudah reliabel dan memenuhi syarat guna dijadikan instrumen penelitian.
6
Ibid., h.291
63 H. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap deskripsi data, tahap uji persyaratan analisis, dan tahap pengujian hipotesis. 1. Tahap Deskripsi Data Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah membuat tabulasi data untuk setiap variabel, mengurutkan data secara interval dan menyusunnya dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, mencari modus, median, rata-rata (mean), dan simpangan baku . Deskripsi data dilakukan dengan menggunakan program komputer MS Exel dan kalkulator jenis Casio fx 3600 P. 2. Tahap Uji Persyaratan Analisis Uji persyaratan analisis yang akan dilakukan adalah uji normalitas dan uji homodenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis sedangkan uji homogenitas untuk memastikan kelompok data berasal dari populasi yang homogen. Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors, sedangkan uji homogenitas menggunakan uji Bartleth. 3. Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi, di mana untuk menguji hipotesis pertama dan kedua digunakan teknik analisis korelasi dan regresi linear sederhana sedangkan untuk menguji hipotesis ketiga digunakan teknik korelasi dan regresi linear ganda. Uji keberartian menggunakan uji t dan uji F pada taraf signifikansi α = 0,05.
64 I.
Hipotesis Statistik
Hipotesis penelitian yang akan di uji dirumuskan sebagai berikut : Hipotesis I
Hipotesis II
Hipotesis III
:
:
:
H0 :
ρy1
= 0
H1 :
ρy1
> 0
H0 :
ρy2
= 0
H1 :
ρy2
> 0
H0 :
ρy.12
= 0
H1 :
ρy.12
> 0
Keterangan : H0
= Hipotesis Nol
H1
= Hipotesis Alternatif
ρy1
= Koefisien korelasi antara kepemimpinan kepala sekolah (X1) dengan kompetensi profesional guru (Y).
ρy2
= Koefisien korelasi antara sikap guru terhadap pekerjaan (X2) dengan kompetensi profesional guru (Y).
ρy.12 = Koefisien
korelasi antara kepemimpinan kepala sekolah (X1) dan
guru terhadap pekerjaan (X2) dengan kompetensi profesional guru (Y).
sikap
65