BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis. Aspek-aspek yang harus ada dalam metodologi penelitian adalah metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, tehnik pengolahan data dan uji statistik. Metodologi penelitian sangat diperlukan karena akan memberikan petunjuk bagaimana penelitian itu harus dilaksanakan. A. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif, yaitu metode yang memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang ini, ciriciri metode deskriptif menurut Surakhmad (1994:37) adalah : a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah yang aktual. b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis (karena itu metode ini disebut metode analisis). B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Sugiyono (2008:117) berpendapat bahwa populasi adalah “Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. 39
Arikunto (2002:112) berpendapat bahwa “apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika subjeknya besar dapat diambil antara 10 - 15% atau 20 - 25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari : a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih baik. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki anak balita usia 1-5 tahun di Kelurahan Argasunya Cirebon yang terdiri dari 11 RW dengan jumlah populasi 671 orang ibu balita. 2. Sampel Sampel menurut Sugiyono (2008:118) adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tehnik penarikan sampel purposive (purposive sampling) atau disebut juga dengan sampel bertujuan. “Teknik ini dilakukan dengan cara memilih orang-orang yang sesuai dengan ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik yang sesuai dengan pertimbangan tertentu”. (Effendi, 1995:56) Peneliti akan mengambil
RW 02 yang akan dijadikan sampel dengan
pertimbangan RW tersebut aktif menyelenggarakan posyandu, dengan jumlah ibu balita yang relatif cukup besar yaitu RW 02 Posyandu Nusa Indah. Dari 11 RW yang 40
dikemukakan dalam populasi yang dijadikan sampel yaitu RW 02 Posyandu Nusa Indah. Dilakukan dengan cara purposive sample (sampel terpilih) dengan kriteria sebagai berikut : a. Ibu yang mempunyai anak balita usia 1-5 tahun b. Ibu yang aktif mengikuti kegiatan posyandu c. Ibu yang menyelenggarakan sendiri makanan bagi anak balitanya Dari tiga kriteria di atas diperoleh sampel sebanyak 48 orang. C. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah sumber data yang akan diolah oleh peneliti dalam uji pengaruh. Data sekunder merupakan data yang melengkapi penelitian, yang meliputi demografi kelurahan, karakteristik, dan literatur yang digunakan untuk kajian pustaka dan dokumen. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan meliputi data primer tentang karakteristik responden dan data sekunder tentang kemampuan ibu dalam penyelenggaraan menu sehat seimbang yang meliputi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Teknis pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Tes Tes
adalah
serentetan
pertanyaan
atau
latihan
atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau
41
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. (Arikunto,2002:138).
Alat
pengumpul data yang sebenarnya digunakan adalah tes, tetapi formulasinya dibuat angket untuk memperoleh data dari variabel X (Penyuluhan Gizi). Angket yang digunakan dalam penelitian ini disusun sesuai dengan kisi-kisi penelitian, untuk memperoleh data dari variabel X (Penyuluhan Gizi). Angket ini berupa pertanyaan tertulis dengan jumlah 30 item, terdiri dari 10 soal aspek kognitif, 10 soal aspek afektif dan10 soal aspek psikomotor dengan skor I - 5. 2. Tes Unjuk Kerja Tes unjuk kerja digunakan untuk memperoleh data dari variabel Y (penyelenggaraan makan anak balita di Kelurahan Argasunya Cirebon). Pertanyaan dalam tes unjuk kerja dikembangkan sesuai kemampuan menyelenggarakan menu sehat untuk balita. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja dengan jumlah 23 item dengan skor 1 - 0. Tes yang dibuat dengan formulasi angket dan tes unjuk kerja sebelum disebar dilakukan uji coba instrumen terlebih dahulu. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas. Suprian mengungkapkan (1995:51) bahwa : “Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya, artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil yang sama”. Observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang penyelenggaraan makan anak balita, yang dilakukan oleh penulis dengan cara melihat kemampuan ibu dalam menyelenggarakan menu sehat untuk balita yang berpedoman pada pedoman observasi bisa dilihat pada tes unjuk kerja. 42
a. Uji Coba Alat Pengumpul Data Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui validitas (ketepatan) dan reliabilitas (ketetapan) alat pengumpul data, untuk mengetahui tingkat
keterandalan alat
pengumpul data. Dalam upaya memperoleh angket valid dan reliabel, peneliti mengadakan uji coba terhadap tes dan angket yang telah disusun. Uji coba tes dan angket ini dilakukan kepada 10 orang responden diluar sampel penelitian. b. Uji Validitas Tes dengan formulasi Angket dan Tes Unjuk Kerja Validitas yaitu suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang valid memiliki ketetapan tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki ketetapan rendah. Perhitungan uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini berbeda antara variabel X dan variabel Y, karena instrumen penelitian yang digunakan berbeda sehingga rentang nilai yang digunakan juga berbeda. Perhitungan uji validitas untuk variabel X menggunakan rumus Point Biserial, karena nilai yang digunakan 1 sampai 5 dengan rumus sebagai berikut :
(Arikunto, 2002:252) Keterangan : rp bis = Koefisien korelasi Point Biserial Mp = Mean yang dicapai oleh responden uji coba yang menjawab betul, yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan Mt = Mean skor total , yang berhasil dicapai oleh seluruh responden uji coba Sdt = Standar deviasi total skor p = Proporsi responden uji coba yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan q = Proporsi responden uji coba yang menjawab salah (1-p) 43
Untuk menguji validitas instrumen Y digunakan teknik korelasi dari Pearson yang dikenal dengan Rumus Korelasi Product Moment, yaitu :
(Arikunto, 2002:243) Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y ∑ X = jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba ∑ Y = jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba N = jumlah responden uji coba
Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pertanyaan. Setelah harga koefisien korelasi diperoleh, kemudian diuji signifikansi koefisien korelasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
(Sugiyono, 2009:251) Setelah harga t diperoleh maka perlu dibandingkan dengan ttabel, untuk mengetahui harga t ini signifikan atau tidak. Untuk taraf kesalahan tertentu dengan dk = n - 2. Kriteria penafsiran validitas tes apabila harga t hitung > t tabel berarti angket tersebut dinyatakan valid. Hasil uji coba untuk variabel X dan variabel Y dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.1 Hasil Uji Coba Variabel X Jumlah item 30
Jumlah item yang Valid 28
44
Tabel 3.2 Hasil Uji Coba Variabel Y Jumlah item 23
Jumlah item yang Valid 21
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk variabel X dari 30 item yang disebarkan 28 item valid pada tingkat kepercayaan 95%,
2 item tidak valid,
sedangkan untuk variabel Y dari 23 item yang disebarkan 21 item valid pada tingkat kepercayaan 95%, 2 item tidak valid pada tingkat kepercayaan yang diharapkan. Item yang tidak valid, selanjutnya diperbaiki dan disempurnakan untuk digunakan pada perhitungan berikutnya. Uji validitas instrumen variabel X dan variabel Y serta contoh perhitungannya (lampiran 2). c. Uji Reliabilitas Angket dan Tes unjuk kerja “Reliabilitas yaitu tingkat keterandalan atau kepercayaan, menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik” (Arikunto 2002:154). Tingkat keterandalan instrumen dapat diketahui dengan menggunakan beberapa rumus. Penelitian ini menggunakan dua instrumen yaitu angket dan tes unjuk kerja, karena itu rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat keterandalannyapun digunakan dua rumus yaitu K-R 20 untuk instrumen tes dengan rentang nilai 1 sampai 5 pada variabel X dengan rumus sebagai berikut :
45
(Arikunto, 2002:163) Keterangan : = reliabilitas instrumen r11 k = banyaknya butir pertanyaan Vt = varians total p = proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir (proporsi subjek yang mendapat skor 1) p = banyaknya subjek skornya 1 N q = proporsi subjek yang mendapat skor 0 (q = 1- p)
Untuk variabel Y yang menggunakan instrumen tes dengan rentang penilaian 1 sampai 4, rumus reliabilitas yang digunakan adalah rumus Alpha yaitu sebagai berikut :
(Arikunto, 2002:171) Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 ∑σb = jumlah varians butir Σ 12 = varians total
Ketentuan penggunaan rumus Alpha di atas sesuai dengan pendapat Arikunto (2002:171) yang mengemukakan bahwa : “Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya I sampai 5.
46
Langkah-langkah perhitungan yang ditempuh dalam rumus Alpha yaitu : 1. Mencari harga varians tiap item dengan rumus
2. Mencari harga varians total dengan rumus
3. Menghitung reliabilitas angket dengan rumus Alpha sebagai berikut
Setelah harga r -11 diperoleh, kemudian dibandingkan dengan harga r pada tabel r Product Moment. Reliabilitas akan terbukti jika harga r11 > rtabel dengan tingkat kepercayaan 99% dan 95%. Pedoman untuk kriteria penafsiran r-11 dibandingkan dengan daftar indeks korelasi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,000-0,199 0,200-0,399 0,400-0,599 0,600-0,799 0,800-1,000
Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi (Sugiyono, 2009:231)
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, diketahui hasil tingkat keterandalan alat ukur variabel X
r
11
= 0,97
dan untuk variabel Y diketahui r
11
= 0,90. sesuai
dengan kriteria interprestasi nilai r pada tabel di atas, maka reliabilitas variabel X
47
dan Variabel Y termasuk tinggi berada pada indeks korelasi antara 0,800 - 1,00. Hasil dari uji reliabilitas variabel X dan Variabel Y (lampiran 2).
D. Teknik Pengolahan Data Penelitian Pengolahan data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Verifikasi data, yaitu memeriksa lembar jawaban yang diperoleh dari hasil penyebaran instrumen. 2. Pemberian skor jawaban dengan kriteria sebagai berikut : a. Rumus perhitungan persentase dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap pertanyaan yang diajukan mengenai identitas responden. b. Penskoran setiap jawaban tes dengan formulasi angket 1-5. c. Penskoran untuk observasi pada tes unjuk kerja dengan kriteria : -
Dilakukan
: skornya 1
-
Tidak dilakukan : skornya 0
3. Merubah skor awal menjadi skor baku dimaksudkan untuk merubah skor awal dari variabel X dan Variabel Y yang berbeda penilaiannya. Salah satu skor standar yang biasa digunakan dalam skala model Likert dan skor lainnya ialah skor-T, dengan rumus sebagai berikut :
48
T score
= (10.Z) + 50
Dimana Z = X – X Sdt Keterangan : X
= skor responden pada skala yang hendak diubah menjadi skor T
X
= Mean skor kelompok
Sdt = Deviasi standar skor kelompok Perhitungan perubahan skor awal menjadi skor baku lihat konversi data ke Z score dan T score (lampiran 3). 4. Menentukan rumus-rumus pengujian yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis melalui uji normalitas, analisis regresi dengan mencari pasangan regresi linier, menguji kelinieran dan keberartian regresi, mencari koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Masing-masing pengolahan data tersebut akan diuraikan sebagai berikut : a. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas distribusi X dan Y. langkah-langkah dalam uji normalitas distribusi dari masingmasing variabel yaitu : Langkah-langkah dalam uji normalitas distribusi dari masing-masing variabel yaitu : 1. Menentukan rentang, yaitu : R = Data terbesar – Data terkecil
49
2. Menentukan banyaknya kelas interval dengan rumus : K = 1 + 3,3 log n (Sugiono, 2009:47) 3. Menentukan panjang kelas interval dengan rumus : P = rentang/ banyak kelas = R/K (Sugiono, 2009:47) 4. Menghitung Mean (rata-rata), yaitu :
(Sugiono, 2009:54) Keterangan : X
= Mean (rata-rata)
Fi
= Frekuensi yang sesuai dengan kelas Xi
Xi
= Tanda kelas interval atau nilai tengah dari kelas interval
5. Menghitung Simpangan Baku dengan rumus :
(Sugiono, 2009:59) Keterangan : SD
= Standar Deviasi
Fi
= Frekuensi yang sesuai dengan kelas Xi
Xi
= Tanda kelas interval
M
= Rata - rata
n
= Jumlah responden
6. Menyusun tabel distribusi frekuensi variabel X dan variabel Y 7. Menyusun tabel distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dalam uji chi kuadrat, yaitu : a) Kelas interval b) Frekuensi 50
c) Batas nyata/ batas kelas d) Menghitung harga baku (Z) = Batas kelas – X e)
Menghitung luas interval (I), yaitu, I = Z tabel 2 – Z tabel 1
f) Menghitung frekuensi ekspektasi (Ei) = n x 1 g) Menghitung Chi Kuadrat (X2) dengan rumus :
(Sugiono, 2009:107) Keterangan : X2
= Chi - Kuadrat
Oi
= Frekuensi
Ei
= Frekuensi Ekspetasi
Hasil perhitungan dari X 2 hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga X2 tabel. Ketentuan variabel X dan Y normal yaitu jika X2 hitung < X2 tabel. b. Uji Statistik yang digunakan Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik regresi linier sederhana dan korelasi, mengacu pada pendapat Siregar (2001, dalam Deasy Sri Wirastuti, 2005:60) bahwa, “Analisis regresi linier sederhana dilakukan apabila jenis variabelnya (variabel bebas dan variabel terikat) yang terdefinisi dengan jelas”, persamaan regresi linier sederhana adalah Y = a + bx, dan menghitung korelasi (r) , mengacu pada pendapat Sudjana (2002:159) yaitu, “Korelasi (r) dalam regresi linier sederhana dapat digunakan untuk menghitung pengaruh X terhadap Y…..”
51
Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu variabel penyuluhan gizi sebagai variabel X (variabel bebas) dan variabel penyelenggaraan makan anak balita sebagai variabel Y (variabel terikat). c. Perhitungan Uji Linieritas Regresi Uji linieritas digunakan untuk menghubungkan antara sebuah variabel predikator (bebas) atau variabel yang memberikan pengaruh yang dilambangkan dengan X, dengan variabel kriterium (terikat) atau variabel yang memperoleh pengaruh yang dilambangkan dengan Y. Siregar (2000, dalam Deasy Sri Wirastuti, 2005:160) mengemukakan bahwa, “ analisis regresi linier sederhana dilakukan apabila jenis variabelnya (variabel bebas dan variabel terikat) yang terdefinisi dengan jelas. Persamaan regresi linier sederhana Y=a+bx
adalah
Variabel bebas sebagai variable X dalam penelitian ini adalah
penyuluhan gizi, sedangkan variabel terikat atau variabel Y yaitu penyelenggaraan makan anak balita. Langkah-langkah
pengujian Linieritas Regresi yang penulis sarikan dari
Sudjana (2002:315) adalah : 1) Pengelompokan data variabel X dan variabel Y. 2) Menentukan persamaan regresi variabel X dan variabel Y dengan rumus : a=
(∑X2) (∑Y) – (∑X) (∑ Y) n ∑ X2 – (∑X)2
b=
52
n ∑ XY – (∑X) (∑Y) n ∑ X2 – (∑X)2
3) Pengujian Linieritas dan keberartian regresi, dengan rumus : a) Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi JK (a) = (∑ X)2 n b) Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a JK (b/a) = b
∑ XY (∑ X) (∑ Y) n
c) Menghitung jumlah kuadrat residu JK res = ∑Y2 – JK (a) – JK (b/a) d) Menghitung kuadrat kekeliruan ∑ Y2 (∑ Y) 2 n e) Menghitung jumlah kuadrat ketidak cocokan JK (kk) = JK (E) = ∑
db (TC) = JK (res) - JK (kk) f) Menghitung derajat kebebasan kekeliruan db (kk) = dkJK (E) = n - k g) Menghitung derajat kebebasan ketidak cocokan db (TC) = dkJK (TC) = k - 2 h) Menghitung rata-rata kuadrat kekeliruan Rjk (kk) = S2 E = JK (kk) n-K i) Menghitung rata-rata kuadrat ketidak cocokan Rjk (TC) = S2 TC = JK (TC) K-2 j) Menghitung nilai ketidak cocokan F (TC) = Rjk (TC) : Rjk (kk)
53
k) Menentukan derajat kebebasan regresi b terhadap a l) Menentukan derajat kebebasan residu dbr = n - 2 m) Menentukan RJKL (b/a) = JK b/a n) Menentukan jumlah rata-rata kuadrat residu Rjk (r) = S2 515 = JK (res) : db (r) o) Mencari korelasi dengan menghitung F tabel dan F hitung F hitung = Rjk (TC) : Rjk (kk) dan F hitung = RJK (ba) RJK (r) Tabel 3.4 Tabel Anava Sumber variansi Total
dk
JK
48
2
RJK 2
Y
Y
Regresi (b/a)
JK (a) = (∑ X)2 n JK (b/a) = b ∑ XY (∑ X) (∑ Y) 1 n
Sisa
46
Tuna cocok
23 JK (TC) = JK (r) - JK (kk)
Regresi (a)
Galat
JK (a) = (∑ X)2 n
1
23
JK (b/a) = b
JK res = ∑Y2 – JK (a) – JK (b/a)
JK (kk) = JK (E) = ∑
2
∑ Y (∑ Y) n
∑ XY (∑ X) (∑ Y) n
F hitung
F tabel
-
F hitung = RJK (ba) : RJK (r)
Ftabel = F(0,95)(db(b/a) : db(r))
Rjk (r) = S2 515 = JK (res) : db (r)
2
Rjk (TC) = S2 TC = JK (TC) K-2 Rjk (kk) = JK (kk) n-K
F hitung = RJK (TC) : RJK(KK)
Ftabel=F(0,95)(dbtc/dbkk)
Kriteria pengujiannya, jika Fhitung < Ftabel maka persamaan regresi linier diterima/ linier. Mencari nilai Fhitung untuk menentukan keberartian regresi yaitu : Fhitung = RJK
(b:a)
: RJKr. Kriteria pengujiannya jika Fhitung > Ftabel maka persamaan
regresi diterima atau berarti. d. Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi 1. Uji Hipotesis menggunakan Analisis Korelasi
54
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas (X) yaitu penyuluhan gizi dengan variabel terikat (Y) yaitu penyelenggaraan makan anak balita. Perhitungan kadar hubungan variabel X dan Y digunakan koefisien korelasi Product Moment dari Pearson seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2002,146) dengan rumus sebagai berikut :
Ketentuan pengujian hipotesis : bila harga F
hitung
> atau = harga F
tabel
maka
Hipotesis diterima. 2. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (KD) digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y, dengan rumus : KD XY = r2 XY x 100% Keterangan : KD 2
r
= Koefisien determinasi yang dicari = Kuadrat koefisien korelasi
E. Prosedur Penelitian 1. Studi Pendahuluan ke Lapangan Studi pendahuluan ke lapangan diperlukan penulis untuk mendapatkan informasi tentang masalah yang ada dan dapat dijadikan sebagai permasalahan dalam
55
skripsi yang akan dibuat. Studi pendahuluan juga berfungsi untuk mengetahui lokasi yang akan dijadikan objek dalam penelitian. 2. Menentukan Masalah dan Hipotesis Menentukan masalah dan hipotesis merupakan prosedur kedua yang harus ditempuh dalam penelitian. Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan “Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap Penyelenggaraan Makan Anak Balita di Kelurahan Argasunya Cirebon”. Hipotesis yang penulis kemukakan dalam penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang diajukan yaitu terdapat pengaruh positif dan signifikan penyuluhan gizi terhadap penyelenggaraan makan anak balita di Kelurahan Argasunya Cirebon. 3. Menyusun Instrumen Penelitian Data
yang dibutuhkan untuk keperluan penelitian adalah data tentang
penyuluhan gizi sebagai variabel X dan penyelenggaraan makan anak balita sebagai variabel Y. Perolehan data tersebut didapat dengan menggunakan instrumen penelitian berupa angket dan tes unjuk kerja. Angket untuk meneliti penyuluhan gizi dan tes unjuk kerja untuk meneliti kemampuan ibu balita dalam penyusunan menu, pemilihan bahan makanan
dan pengolahan bahan makanan sampai penyajian
makanan dan cara pemberian makanan bagi anak balita. Instrumen penelitian dalam bentuk angket diharapkan dapat mengungkap data tentang penyuluhan gizi. Sedangkan tes unjuk kerja dimaksudkan untuk dapat mengungkapkan data tentang praktek penyelenggaraan makan anak balita. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan kisi-kisi 56
instrumen penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 bagian sesuai skripsi yang ditulis (Lina Marslina, 2004:73), yaitu : a. Bagian pertama, mengisi identitas responden untuk mengetahui identitas ibu balita dan anak balita. Bagian dua, mengisi angket berupa pertanyaan tertulis dengan jumlah 30 item, terdiri dari 10 soal aspek kognitif, 10 soal aspek afektif dan 10 soal aspek psikomotor dengan skor I - 5 tentang penyuluhan gizi sebagai variabel X.
Item-item pertanyaan ini dibuat dalam bentuk angket tertutup,
artinya sudah disediakan alternatif jawaban atau lebih sesuai dengan pendapat dirinya. Angket ini dilengkapi dengan petunjuk pengisian lembar jawaban yang bertujuan untuk memudahkan responden dalam mengisinya. b. Bagian kedua terdiri dari tes unjuk kerja dengan jumlah 23 item dengan skor 1- 0, berupa pertanyaan tentang penyelenggaraan makan anak balita sebagai variabel Y. Terdiri dari 7 soal tentang persiapan (1 soal perencanaan menu, 6 soal tentang pemilihan bahan makanan), 5 soal tentang persiapan pengolahan, 8 soal tentang pengolahan bahan makanan, 1 soal tentang jumlah porsi hidangan untuk sekali makan, 1 soal tentang cara penyajian hidangan, 1 soal tentang pemberian makan. 4. Menyebarkan Angket dan mengobservasi Tes Unjuk Kerja Menyebarkan alat pengumpul data berupa angket dan observasi tes unjuk kerja yang dilakukan oleh ibu-ibu sebagai sampel penelitian sebanyak 48 orang. 5. Mengumpulkan Kembali Angket Angket yang telah diisi oleh responden dikumpulkan kembali sesuai jumlah sampel, kemudian dihitung kembali dan diperiksa kelengkapan jawaban serta 57
kebenaran cara pengisiannya. Jawaban angket dikembalikan sebanyak yang disebarkan yaitu 48 eksemplar. 6. Mengolah dan Menganalisis Data Hasil Penelitian Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian melalui program Microsoft Excel 2007, dengan tahapan sebagai berikut : a. Memberikan skor pada setiap jawaban untuk setiap item dari seluruh pertanyaan angket berdasarkan pedoman angket dan skor pada tes unjuk kerja berdasarkan pedoman angket dan tes unjuk kerja yang telah ditentukan. Pedoman angket dan tes unjuk kerja dapat dilihat dalam lampiran penelitian angket dan tes unjuk kerja. b. Mentabulasi data yang diperoleh dari angket dan tes unjuk kerja. c. Menjumlahkan nilai dari setiap instrumen untuk memperoleh skor mentah. d. Menentukan rumus-rumus pengujian yang digunakan dalam hipotesis penelitian yaitu persentase dan uji normalitas distribusi frekuensi untuk kedua variabel, analisa regresi untuk menguji kelinieran dan keberartian, mencari koefisien korelasi dan koefisien determinasi.
58