BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih karena jenis data yang di olah dan diperoleh berupa data kuantitatif . Data kuantitatif adalah data yang berupa angka – angka.1 Selain itu, teknik analisis datanya menggunakan teknik inferensial. Teknik inferensial berhubungan dengan pengolahan statistik sehingga dengan menggunakan hasil analisis tesebut kita dapat menarik kesimpulan atas karakteristik populasi atau sampel penelitian. Penelitian ini juga merupakan penelitian komparasional, yaitu penelitian yang berusaha untuk menemukan persamaan atau perbedaan tentang, benda, orang, prosedur kerja ataupun ide. Pada penelitian komparatif, hipotesis yang digunakan adalah hipotesis komparatif, yaitu hipotesis dengan adanya perbedaan atau tidak adanya perbedaan antar variabel yang diteliti. Teknik yang digunakan disebut teknik analisis komparasional, yaitu suatu analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif. Penentuan teknik apa yang digunakan didasarkan pada bentuk komparasi sampel dan macam data yang dianalisis. Komparasi dapat
1
Purbayu Budi Santosa dan Ashari, Analisis Statistik dengan Microsoft Excell & SPSS. (Yogyakarta : CV. Andi Snatosa), hlm : 2
45
46
dua sampel ataupun lebih dari dua sampel. Masing – masing dapat berkorelasi ataupun saling independen.
2. RUANG LINGKUP PENELITIAN Dasar pemikiran penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara investasi Dinar emas dan SBIS dari sisi perbandingan risiko dan returnnya.
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
komparasi
atau
perbandingan, karena tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan risk dan return dalam investasi Dinar emas dan SBIS. Objek penelitian data di peroleh dari website Gerai Dinar, Bank Indonesia, statistik perbankkan syari’ah dan Badan Pusat Statistik (BPS) lokal maupun nasional. Data operasional yang digunakan mulai periode Januari 2010 – Desember 2014 yang dikeluarkan oleh Gerai Dinar, Bank Indonesia serta dari sumber – sumber lainnya yang terkait.
3. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN a. Populasi Populasi berasal dari bahasa inggris yaitu population yang berarti jumlah penduduk. Dalam metode penelitian kata populasi populer di pakai untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian2. Populasi dalam penelitian ini adalah Dinar Emas dari Gerai
2
Syofian Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif. (Jakarta : Kencana Prenada Group. 2012). Hlm :30
47
Dinar yang dipasarkan di Indonesia dan SBIS (Sertifikat Bank Indonesia Syariah) yang diterbitkan oleh BI dan masih aktif selama periode penelitian. b. Sampel Data Penelitian Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data di mana hanya sebagian populasi saja yang di ambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi. Sampel data penelitian ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel
yang
berdasarkan
penilaian
subyektif
penelitian
terhadap
karakteristik populasi yang disesuaikan dengan maksud penelitian.3 Penentuan sampel data dari populasi yang ada menggunakan kriteria sebagai berikut: 1. Sampel merupakan harga Dinar Emas dan SBIS, yang ditawarkan secara umum sesudah tahun 2009, atau telah beroperasi selama lebih dari 4 tahun. 2. Kriteria Dinar Emas dan SBIS tersebut masih aktif beroperasi selama periode penelitian, yakni tahun 2010 sampai dengan 2014. 3. Ketersediaan dan kelengkapan informasi data penelitian selama periode penelitian yakni tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. 4. Sampel merupakan SBIS dengan jumlah dana kelolaan atau total imbal hasil (return) paling besar
3
Mudrajad Kuncoro, “Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi”, (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm.119
48
4. SUMBER DATA Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di ambil dari dokumen atau prospektus Gerai Dinar, website resmi Gerai Dinar, Pusat Informasi atau website Bank Indonesia : www. bi. go. id dan BPS wilayah Jawa Tengah (Pekalongan) dan lembaga terkait lainnya, sedangkan data Dinar Emas di peroleh dari website Gerai Dinar yang berkantor di Depok, Jawa Barat, agen Gerai Dinar yang berada di
Pekalongan
dan
website
resmi
Gerai
Dinar,
di
http//www.
GeraiDinar.com/. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Nilai imbal hasil (return) bulanan Sertifikat Bank Indonesia Syariah untuk periode pengamatan Januari 2010 sampai dengan Desember 2014. b. Harga Dinar Emas perbulan di Gerai Dinar untuk periode pengamatan Januari 2010 sampai dengan Desember 2014. Data SBIS, merupakan data pendukung yang di ambil dari data publikasi website Bank Indonesia di http://bi.go.id, atau Badan Pusat Statistik di http://bps.go.id, statistik perbankkan syariah, dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data penunjang lainnya di peroleh dari beberapa sumber publikasi resmi yang tersedia di internet seperti di website Gerai Dinar (http//GeraiDinar. Com), Bank Indonesia, Statistik Perbankkan syariah dan BPS lokal maupun Nasional.
49
5. METODE PENGUMPULAN DATA Metode
yang digunakan
dalam
pengumpulan
data
untuk
melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut4: a. Metode Dokumentasi (Documentation Research) Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa data – data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual, sesuai dengan masalah penelitian. Metode dokumentasi berproses dan berawal dari menghimpun dokumen, memilih – milih dokumen sesuai dengan tujuan penelitian, mencatat dan menerangkan, menafsirkan dan menghubung – hubungkan dengan fenomena lain. b. Studi Kepustakaan (Library Research) Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang di peroleh dari membaca literatur (penelitian terdahulu), buku, artikel, jurnal dan karya ilmiyah sejenisnya yang berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai upaya untuk memperoleh data yang valid. c. Metode Internet (Internet Research) Terkadang buku referensi atau literatur yang kita miliki atau pinjam dari perpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau kadaluarsa, karena ilmu selalu berkembang. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal hampir kadalluarsa tersebut penulis melakukan penelitian dengan teknologi yang berkembang saat ini yaitu internet 4
Syofian Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. 2012). Hlm : 188
50
sehingga data yang di peroleh merupakan data yang sesuai dengan perkembangan zaman.
6. VARIABEL PENELITIAN Adapun variabel dan sumber data dari masing - masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel independen 1 (X1) yaitu Risiko Dinar emas dan SBIS, di peroleh dari penghitungan standar deviasi dan koefisien variasi. b. Variabel independen 2 (X2) yaitu Return Dinar Emas di peroleh dari penghitungan return harga Dinar Emas di Gerai Dinar. Sedangkan return SBIS di peroleh dari perhitungan Nilai imbal hasil lelang (return) SBIS.
7. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL a. Dinar Dinar adalah koin yang terbuat dari emas, yang merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah di tempa dengan berat 4,25 gram dengan kadar 22 karat. Pada penelitian ini Dinar yang akan diteliti Dinar yang dikeluarkan oleh Gerai Dinar yang di produksi PT. ANTAM dan dipasarkan oleh agen – agen Gerai Dinar di Indonesia. Dinar emas sangat stabil nilainya dan kebal inflasi, karena emas tidak terpengaruh oleh penurunan mata uang negara manapun. Kenaikan harga selalu berpihak pada eams, hal ini disebabkan oleh tren merosotnya nilai mata uang di berbagai negara. Selain itu nilai yang tertera pada emas
51
sama dengan nilai emas itu sendiri, berbeda dengan mata uang kertas yang memiliki nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsiknya. b. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) SBIS adalah surat berharga berjangka pendek yang diterbitkan oleh Bank Indonesia berdasarkan prinsip syariah. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dengan menggunakan akad ju’alah. Karakteristik SBIS berbeda dengan SWBI. Jangka waktu SBIS paling lama 12 bulan atau 1 tahun dengan satuan unit sebesar Rp 1.000.000,00. SBIS diterbitkan tanpa warkat (scripless), dapat dijadikan agunan pada Bank Indonesia. Sama halnya dengan SWBI, SBIS tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder (masyarakat). SBIS hanya dapat diperdagangkan antar perbankkan syariah dengan Bank Indonesia. Penetapan imbalan yang menggunakan akad ju’alah pada Sertifikat Bank Indonesia Syariah ini menggunakan dua cara perhitungan, yaitu : 1. Dalam hal lelang SBIS menggunakan metode fixed rate tender, maka imbalan SBI syariah ditetapkan sama dengan tingkat diskonto hasil lelang SBI. 2. Dalam hal lelang SBIS menggunakan metode variable rate tender, maka imbalan SBIS ditetapkan sama dengan rata – rata tertimbang tingkat diskonto hasil lelang SBI.
52
8. METODE DAN TEKNIK ANALISIS DATA a. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif, yaitu di mana data yang digunakan dalam penelitian berbentuk angka. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka – angka. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif.5 Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel - variabel sebagai objek penelitian. Variabel - variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi masing -masing variabel. Penelitian kuantitatif bertujuan menguji teori, membangun fakta dan meramalkan suatu kejadian pada masa mendatang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini dipilih karena jenis data yang diolah dan di peroleh berupa data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka - angka.6 Selain itu, teknik analisis datanya menggunakan statistik inferensial. Teknik inferensial berhubungan dengan pengolahan statistik sehingga dengan menggunakan hasil analisis tersebut kita dapat menarik kesimpulan atas karakteristik populasi atau sampel penelitian.7 Penelitian ini juga merupakan penelitian komparasional, yaitu penelitian yang berusaha untuk menemukan persamaan ataupun perbedaan tentang, 5
Purbayu Budi Santosa dan Ashari, Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. (Yogyakarta: Penerbit Andi, Santosa), hlm. 2. 6 Purbayu Budi Santosa dan Ashari, Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. (Yogyakarta: Penerbit Andi, Santosa), hlm. 2 7 Purbayu Budi Santosa dan Ashari, Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS, hlm. 2
53
benda, orang, prosedur kerja ataupun ide. Pada penelitian komparatif, hipotesis yang digunakan adalah hipotesis komparatif, yaitu hipotesis dengan adanya perbedaan atau tidak adanya perbedaan antar variabel yang diteliti. Teknik yang digunakan disebut teknik analisis komparasional, yaitu suatu analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif. Penentuan teknik apa yang digunakan didasarkan pada bentuk komparasi sampel dan macam data yang di analisis. Komparasi dapat dua sampel atau pun lebih dari dua sampel. Masing - masing dapat berkorelasi ataupun saling independen.8 b. Teknik Analisis Data 1. Uji asumsi dasar (Uji Normalitas) Uji asumsi dasar digunakan untuk memberikan pre – test, atau uji prasyarat awal terhadap suatu perangkat atau instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data, bentuk data dan jenis data yang akan di proses lebih lanjut dari suatu kumpulan data awal yang telah di peroleh, sehingga syarat untuk mendapatkan data menjadi tidak bias, sehingga prinsip Best Linier Unbiased atau BLUE terpenuhi. Penelitian ini menggunakan uji normalitas sebagai uji asumsi dasar. Uji normalitas dilakukkan untuk mengetahui apakah nilai residu (perbedaan yang ada) yang diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal. Uji asumsi dasar dengan uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov untuk membuktikan normalitas dan tidak normalnya data penelitian. Hasil uji 8
Salafudin, Statistika Terapan Untuk Penelitian Sosial, (Pekalongan: STAIN Press Pekalongan, 2005), hlm. 167
54
normalitas berdasarkan uji Kolmogorov – Smirnov dengan SPSS versi 16 for windows. Teknik penyajian dan analisis data kuantitatif dilakukkan dengan menggunakan uji statistik misalnya dengan statistik inferensial. Penelitian ini menggunakan statistik inferensial untuk memberikan analisis data dan kemudian menginterpretasikan data tersebut. Sifat dari statistik inferensial adalah memberikan hasil bagi peneliti atau pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan berdasarkan hasil olahan data berupa parameter populasi atau sampel yang ada untuk di generalisir.9 Teknik inferensial berhubungan dengan pengolahan statistik sehingga dengan menggunakan hasil analisis tersebut kita dapat menarik kesimpulan atas karakteristik populasi atau sampel penelitian.10 Sifat penelitian ini merupakan penelitian komparasional, yaitu penelitian yang berusaha untuk menemukan persamaan ataupun perbedaan tentang, benda, orang, prosedur kerja ataupun ide. Pada penelitian komparatif, hipotesis yang digunakan adalah hipotesis komparatif, yaitu hipotesis dengan adanya perbedaan atau tidak adanya perbedaan antar variabel yang diteliti. Teknik yang digunakan disebut teknik analisis komparasional, yaitu suatu analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif. Penentuan teknik apa yang digunakan didasarkan pada bentuk komparasi sampel dan macam data yang di analisis. Komparasi dapat dua sampel atau 9
Agung Edy Wibowo. Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian. (Yogyakarta :Gava Media, 2012), hlm : 24 10 Purbayu Budi Santosa dan Ashari, Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS, hlm. 2.
55
pun lebih dari dua sampel. Masing-masing dapat berkorelasi ataupun saling independen.11 Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis apakah ada perbedaan antara dua kelompok data (variabel) tergantung dari jenis data yang digunakan. Hasil analisisnya adalah apakah hipotesis penelitian dapat digeneralisasi atau tidak. Ada beberapa uji statistik yang dapat digunakan dalam menganalisis penelitian komparatif. Penggunaan tipe atau jenis uji statistik tergantung dari jenis data atau variabel yang di pakai dalam penelitian. Berikut ini disajikan tabel penggunaan jenis data (variabel) dan jenis uji statistik yang tepat dalam analisis komparatif. Tabel 3.1 Teknik statistik dalam Analisis Komparatif12 Bentuk Komparatif
Jenis data
Nominal
Dua Sampel
Lebih dari dua sampel
Korelasi
Independen
Korelasi
Independen
McNemer
Fisher Exact
Chi Square
Chi Square
Chi Square
Cochram Q
K –sampel
Median Test
Friedman
Median Ordinal
Sign Uji t
Extension
11
Salafudin, Statistika Terapan Untuk Penelitian Sosial, (Pekalongan: STAIN Press Pekalongan, 2005), hlm. 167. 12 Syofian Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif. (Jakarta : Prenada Kencana Group. 2012). Hlm :177
56
Mann – Wilcoxon
Kruskal Two-Way
Whitney U Matched Pairs
WallsOne Anova
Test
Way Anova One Way
One Way
T – test
Anova
Anova
independen
Two Way
Two Way
Anova
Anova
Interval / T – test paired Rasio
2. Analisis Risk investasi, meliputi; Standard Deviation atau Deviasi Standar dan Coefficeint of Variation (Koefisien variasi), masingmasing di hitung dengan rumus sebagai berikut : [
√
( )]
Keterangan :
:Deviasi standar investasi
E(Ri) :Return investasi i yang diharapkan/ekspektasi Ri
:Return investasi i
n
:Jumlah periode penghitungan
( ) Keterangan : Var (Ri) : Varian investasi
: Deviasi standar investasi ( )
57
Keterangan : CVi
: Koefisien variasi investasi i
: Deviasi standar investasi
E(Ri)
: Return investasi i yang diharapkan (ekspektasi return)
3. Analisis Return investasi, meliputi; Return Realisasi atau Total Return, Return Ekspektasi (Expected Return), dan Return riil atau Inflation Adjusted Return, masing-masing di hitung dengan rumus;
Keterangan : Pt
: Price t, yaitu harga untuk waktu t
Pt-1
: Price
t-1, yaitu harga untuk waktu sebelumnya ( )
Keterangan : Ri : Return Realisasi investasi i padawaktut n
: Jumlah periode penghitungan ( (
) )
Keterangan : Ri
: Return Realisasi investasi i
IF
: Tingkat inflasi
58
4. Analisis Komparatif (Analisis Perbandingan) Analisis komparatif adalah bentuk analisis data penelitian untuk menguji ada atau tidaknya perbedaan atau perbandingan keberadaan variabel dari dua kelompok data atau lebih. Hasil analisisnya adalah apakah hipotesis penelitian dapat digeneralisasi atau tidak, apabila hipotesis alternatif (Ha) di terima, ini berarti hasil penelitian menyatakan ada perbedaan antar variabel. Jenis analisis komparatif terbagi menjadi dua jenis, yaitu : a. Analisis komparatif untuk dua variabel sampel. Ada beberapa teknik statistik atau uji statistik yang dapat digunakan dalam menganalisis penelitian komparasi. Penggunaan tipe atau jenis uji statistik tergantung dari jenis data atau variabel yang di pakai dalam penelitian. Dalam analisis komparatif dua variabel sampel dengan jenis data interval atau rasio digunakan uji t – dua sampel. Perhitungan uji t- dua sampel (independent sample test) disajikan dengan menggunakan bantuan software SPSS 16 for windows.13 b. Analisis komparatif untuk lebih dari dua variabel atau sampel (k sampel). Penelitian dengan lebih dari dua sampel dapat diujikan dengan uji Anova berinteraksi, maupun yang tidak berinteraksi antara sampel. Dalam pengujian penelitian yang bersifat komparatif dengan lebih dua sampel dapat digunakan One Way Anova dan Two Way Anova. 13
Syofian siregar. Metode Penelitian Kuantitatif. (Jakarta : Kencana Prenadamedia Group. 2012). Hlm : 178
59
Analisis komparasi dalam penelitian ini menggunakan uji beda rata – rata total risk dan return dalam investasi Dinar emas dan SBIS. Uji beda rata - rata yang digunakan dalam menguji penelitian ini adalah Independent Sample t Test, karena hasil dari uji normalitas menunjukkan bahwa semua data penelitian berdistribusi normal. Pada Independent Sample t Test ini di ambil asumsi bahwa data berasal dari populasi yang memiliki varian berbeda atau equal variance not assumed
5. Pengujian Hipotesis. Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus di uji secara empiris. Pengujian hipotesis merupakan prosedur yang akan menghasilkan keputusan yaitu menolak atau menerima hipotesis tersebut. Sebelum melakukkan pengujian hipotesis terlebih dahulu merumuskan hipotesis sebagai berikut14 : A. Rumuskan hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian adalah hipotesis yang di buat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat. B. Hipotesis Operasional. Hipotesis operasional adalah hipotesis secara operasional variabel – variabel yang ada di dalamnya agar dapat dioperasionalisasikan. Hipotesis operasional di bagi menjadi dua bagian yaitu : 14
Syofian siregar. Metode Penelitian Kuantitatif. (Jakarta : Kencana Prenada Group. 2012). Hlm: 40
60
1. Hipotesis kerja (alternatif) (Ha) merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang di kaji dan bersifat tidak netral. 2. Hipotesis null (H0) yang bersifat netral atau dapat juga didefinisikan suatu pernyataan tentang parameter yang bertentangan dengan keyakinan peneliti atau kebalikan Ha.15 Metode uji hipotesis statistik mengikuti hasil uji prasyarat penelitian atau uji awal terhadap suatu perangkat atau instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data, bentuk data, dan jenis data yang akan di proses lebih lanjut dari suatu kumpulan data awal yang di peroleh, sehingga syarat untuk mendapatkan data yang tidak bias menjadi terpenuhi. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji beda rata – rata dengan analisis independent sample T – test dengan bantuan SPSS16 for windows. Uji independent sample T – test merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan rata – rata dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Uji ini sekaligus melihat manakah rata – rata yang lebih tinggi, jika ada perbedaan tersebut. 16 Pengujian hipotesis selanjutnya dilakukkan dengan hasil uji dua sisi (two tailed test) dan pengujian satu sisi (one tailde test). a. Hasil Uji Dua Sisi (Two Tailed Test) Hipotesis yang diajukan untuk uji dua sisi (two tailed test), sebagai berikut : 15
Syofian Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif. (Jakarta: Kencana Prenada Group. 2012). Hlm :40 - 41 16 Syofian Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group. 2012). Hlm : 178
61
H01: μx = μy, artinya tidak ada perbedaan risiko investasi pada Dinar
emas dan Sertiffikat Bank Indonesia Syariah Ha1: μx ≠ μy, artinya ada perbedaan risiko investasi pada Dinar emas dan SBIS H02 : μx = μy, artinya tidak ada perbedaan return investasi pada Dinar Emas dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah. Ha2 : μx ≠ μy, artinya ada perbedaan return investasi pada Dinar emas dan SBIS H03 : μx < μy, artinya Dinar emas tidak mempunyai risiko lebih tinggi dibandingkan risiko pada SBIS. Ha3 : μx > μy, artinya Dinar emas mempunyai risiko lebih tinggi dibandingkan risiko pada SBIS H04 : μx < μy, artinya Dinar emas tidak mempunyai return lebih tinggi dibandingkan return pada SBIS. Ha4 : μx > μy, artinya Dinar emas mempunyai return lebih tinggi dibandingkan return pada SBIS H05 : μx > μy, artinya Dinar emas tidak mempunyai risiko lebih rendah dibandingkan risiko pada SBIS Ha5 : μx < μy, artinya Dinar emas mempunyai risiko lebih rendah dibandingkan risiko SBIS H06: μx > μy, artinya Dinar emas tidak mempunyai return lebih rendah dibandingkan return pada SBIS
62
Ha6 : μx < μy, artinya Dinar emas mempunyai return lebih rendah dibandingkan return pada SBIS B. Hasil Uji Satu Sisi (One Tailed Test) Hipotesis yang diajukan untuk uji satu sisi (one tailed test), adalah sebagai berikut : H0 : μx ≤ μy Rata – rata risiko investasi pada Dinar emas tidak lebih baik daripada atau sama dengan rata – rata SBIS. Rata – rata return investasi pada Dinar emas tidak lebih baik daripada atau sama dengan rata - rata SBIS. Ha : μx > μy Rata – rata risiko investasi pada Dinar emaas lebih baik daripada risiko pada SBIS Rata - rata return investasi pada Dinar emas lebih baik daripada return SBIS.