BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian
korelasional. Menurut Azwar (2012), pendekatan kuantitatif yaitu menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistik. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan dengan penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikan perbedaan kelompok atau signifikan hubungan antara variabel yang diteliti. Sedangkan, jenis penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2012). Variabel dalam penelitian ini yaitu regulasi emosi dan employee engagement. B.
Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014).Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel terikat (Dependent Variable) dan variabel bebas (Independent Variable). Pada penelitian ini yang menjadi variabel tersebut adalah:
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
1. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014).Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah employee engagement. 2. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2014).Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah regulasi emosi. C.
Definisi Operasional Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2014), definisi operasional adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Employee engagement merupakan keadaan positif, pemenuhan, pandangan terhadap kondisi kerja yang dikarakteristikkan dengan kekuatan, dedikasi, dan absorpsi. 2. Regulasi emosi merupakan suatu cara kognitif untuk mengelola informasi yang dapat menimbulkan suatu kondisi emosi tertentu dan merupakan bagian kognitif dari coping yang dikarakteristikan dengan self blame, acceptance, rumination atau focus on thought, positive recofusing, recofus on planning, positive reappraisal, putting into perspective, catastrophizing, dan blaming others.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
D.
Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014).Populasi yang ada berjumlah 139 orang caregiver di Panti Sosial Tresna Werdha DKI Jakarta. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014).Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 113 orang caregiver di Panti Sosial Tresna Werdha DKI Jakarta.Sementara pengambilan sampel yang dilakukan adalah menggunakan simple random sampling.Simple random sampling adalah pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2014).
E.
Metode Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah skala.Skala merupakan daftar pernyataan yang harus diisi oleh subjek penelitian. Penggunaan skala dalam penelitian ini didasarkan pada suatu asumsi bahwa subjek merupakan orang yang paling tahu mengenai dirinya sendiri,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
sehingga apa yang dinyatakan oleh subjek adalah sesuatu yang benar-benar menggambarkan tentang kondisi dan sikap dirinya (Azwar, 2012). 2. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Instrumen penelitian ini akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data yang akurat, maka setiap instrumen harus memiliki skala. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2014). Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur variabelvariabel dalam penelitian ini adalah: a. Skala Employee Engagement (UWES) Skala ini bertujuan untuk mengukur employee engagement subjek penelitian.Skala ini disusun dengan mengadaptasi tiga aspek employee engagement dari Shcaufeli dan Bakker (2003) yaitu kekuatan, dedikasi, dan absorpsi. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek menunjukkan semakin tinggi employee engagementnya dan sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh subjek menunjukkan semakin rendah employee engagementnya. Berikut adalah tabel blue print skala employee engagement :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
Tabel 1 Blue Print Skala Employee Engagement Aspek-Aspek Kekuatan
Dedikasi
Indikator -
Absorpsi -
Jumlah
Semangat Bersungguh -sungguh Gigih Inspirasi Antusias Bangga Tantangan Konsentrasi Minat pekerjaan Kesulitan melepaskan diri
Nomor Item Favorable Unfavorable 1, 7 18 13, 3 9 6 12 4
10, 15 17 19
11
9
Jumlah Item 7
6
16
6
2, 5
8
13
6
19
Skala ini menggunakan empat pilihan jawaban yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS). Peneliti menggunakan empat pilihan jawaban supaya memudahkan para subjek dalam mengisi skala sesuai dengan keadaannya dan tidak ada pilihan netral ataupun ragu-ragu. Item-item yang disusun terdiri atas jenis favorable dan unfavorable. Penyataan favorable adalah pernyataan yang mendukung objek yang diukur, sedangkan pernyataan unfavorable adalah pernyataan yang tidak mendukung objek yang diukur (Azwar, 2010). Pemberian skor untuk pernyataan favorable bergerak dari 1 ke 4 (Sangat Tidak Sesuai = 1, Tidak Sesuai = 2, Sesuai = 3, Sangat Sesuai = 4). Pemberian skor untuk pernyataan unfavorable bergerak dari 4 ke 1 (Sangat Tidak Sesuai = 4, Tidak Sesuai = 3, Sesuai = 2, Sangat Sesuai = 1).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
b. Skala Regulasi Emosi (CERQ) Skala ini bertujuan untuk mengukur regulasi emosi subjek penelitian. Skala ini disusun dengan mengadaptasi sembilan aspek regulasi emosi dari Garnefski dan Kraaij (2007) yaitu self blame, acceptance, ruminationataufocus on thought, positive recofusing, recofus on planning, positive reappraisal, putting into perspective, catastrophizing, dan blaming others. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek menunjukkan semakin tinggi regulasi emosinya dan sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh subjek menunjukkan semakin rendah regulasi emosinya. Berikut adalah tabel blue print skala regulasi emosi:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Tabel 2 Blue Print Regulasi Emosi Aspek-Aspek
Indikator
Nomor Item Favorable Unfavorable diri 3, 21 11, 31
Menyalahkan sendiri - Menerima Acceptance - Pasrah - Pemikiran terhadap peristiwa negatif Rumination atau focus on thought - Perasaan terhadap peristiwa negative Memilih memikirkan Positive hal-hal yang recofusing menyenangkan Recofus on Mengatasi peristiwa planning negative Positive Pemikiran mengenai reappraisal manfaat - Tidak menganggap Putting into serius perspective - Menekankan relativitas Catastrophizing Pengalaman Menyalahkan orang Blaming others lain Jumlah Self blame
14 34
7
28
16, 37
Jumlah Item 4 3
5 35
25
9, 22
29, 33
4
19, 27
5, 12
4
18, 24
1, 15, 23
5
8
2
17
32
10, 20 6, 30
4, 26 13, 36
4
18
4 4
19 37
Skala ini menggunakan empat pilihan jawaban yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS). Peneliti menggunakan empat pilihan jawaban supaya memudahkan para subjek dalam mengisi skala sesuai dengan keadaannya dan tidak ada pilihan netral ataupun ragu-ragu. Item-item yang disusun terdiri atas jenis favorable dan unfavorable.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Penyataan favorable adalah pernyataan yang mendukung objek yang diukur, sedangkan pernyataan unfavorable adalah pernyataan yang tidak mendukung objek yang diukur (Azwar, 2010). Pemberian skor untuk pernyataan favorable bergerak dari 1 ke 4 (Sangat Tidak Sesuai = 1, Tidak Sesuai = 2, Sesuai = 3, Sangat Sesuai = 4). Pemberian skor untuk pernyataan unfavorable bergerak dari 4 ke 1 (Sangat Tidak Sesuai = 4, Tidak Sesuai = 3, Sesuai = 2, Sangat Sesuai = 1).
F.
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas Menurut Azwar (2009), validitas mengacu pada sejauhmana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Koefisien validitas yang tidak begitu tinggi atau berada di sekitar angka 0,50, akan lebih dapat diterima dan dianggap memuaskan. Namun, apabila koefisien validitas itu kurang dari pada 0,30 biasanya dianggap tidak memuaskan. 2. Uji Reliabilitas Menurut Azwar (2012), reliabilitas mengacu kepada keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur mempunyai konsistensi relatif tetap jika dilakukan pengukuran ulang terhadap
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
subjek yang sama. Semakin tinggi koefisien korelasi berarti menunjukkan reliabilitas semakin baik. Dalam penelitian ini reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α).Koefisien reliabilitas alpha diperoleh melalui penyajian suatu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada kelompok responden. Koefisien reliabilitas berada dalam rentang angka dari 0 sampai 1,00. Koefisien reliabilitas yang mendekati 1,00 maka semakin tinggi reliabilitasnya dan sebaliknya jika mendekati 0 maka semakin rendah tingkat reliabilitasnya.
G.
Metode Analisis Data Untuk mengetahui adanya hubungan antara regulasi emosi dengan employee
engagement pada caregiver lansia, maka digunakan teknik analisis korelasi product-moment Pearson yang dalam perhitungannya menggunakan bantuan SPSS versi 22.0 for windows.Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui besar kecilnya angka korelasi guna menentukan kuat atau lemahnya hubungan linear antara dua variable (Azwar, 2012).
http://digilib.mercubuana.ac.id/