54
BAB III METODOLOGI P ENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Pasundan SeBandung Raya. Di Kota Bandung sebanyak 22 sekolah, yaitu terdiri dari 11 sekolah, di Kabupaten Bandung sebanyak 7 sekolah, di Kota Cimahi sebanyak 3 Sekolah, di kabupaten Sumedang sebanyak 1 sekolah, dan di Kabupaten Bandung barat sebanyak 1 sekolah, namun di kabupaten Bandung Barat ini pada saat dilaksanakan penelitian belum ada siswa kelas VIII baru ada kelas VII saja jadi tidak termasuk ke dalam populasi penelitian. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah
melakukan studi awal
penelitian dan telah mendapat persetujuan dari Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah (YPDM) Pasundan
untuk dilaksanakannya kegiatan penelitian
dengan judul “Pengaruh Lingkungan Pendidikan terhadap Hasil belajar IPS di SMP Pasundan Se-Bandung Raya”.
B. POPULASI DAN SAMPEL a.
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama Pasundan Se-Bandung Raya Tahun akademik
2011/2012 yaitu sebanyak 22 sekolah. Populasi yang diambil siswa kelas Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
55
VIII dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Siswa kelas VIII waktu belajarnya masih terfokus pada pembelajaran sebagaimana biasanya, tidak seperti kelas IX yang sudah dipersiapkan untuk mengikuti ujian nasional. 2. Siswa kelas VIII masih cukup banyak waktu untuk dilaksanakan penelitian, tidak seperti kelas IX, yang tidak boleh banyak terganggu karena sudah dimulainya pelaksanakan pemantapan pelajaran yang termasuk ujian nasional. 3. Apabila siswa kelas VII, biasanya anak masih dalam masa transisi dan adaptasi dalam sikap, pergaulan maupun pembelajaran dari Sekolah Dasar ke Sekolah Menengah Pertama, sehingga dirasakan paling tepat mengambil populasi siswa kelas VIII dalam penelitian ini.
b. Sampel Sampel adalah objek penelitian yang kecil atau bagian dari populasi yang menggambarkan keadaan populasi tersebut (Bungin, 2006). Selanjutnya Soeharto (1989 : 150) mengemukakan untuk pengambilan sampel yang tingkat homogenitasnya tinggi untuk populasi dibawah 100 dipergunakan sebagai sampel 50% dan diatas 1000 sebesar 15%. Surakhmad berpendapat bahwa apabila ukuran populasi kurang lebih 100, maka jumlah sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi lebih dari 1000, maka jumlah sampel sekurangkurangnya 15%. Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
56
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Two Stage Cluster Random Sampling, sebagai berikut : 1. Sampel I (Sampel Sekolah). Untuk mengambil sampel sekolah, menggunakan sampel dengan prosentase sebesar 50% dari populasi sebanyak 22 sekolah, yaitu sebanyak 11 sekolah. Sampel sekolah tersebut kemudian didistribusikan berdasarkan cluster Se-bandung Raya yang terbagi dalam 4 cluster dengan menggunakan teknik alokasi proporsional (Proportional Allocation), dengan rumus sebagai berikut : ni =
𝑁𝑖 𝑁
x n
Keterangan :
Ni = Jumlah populasi kelompok N = Jumlah populasi keseluruhan n
= Jumlah sampel
Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
57
Tabel 3.1 Rekapitulasi Jumlah Sampel SMP Pasundan Se-Bandung Raya Tahun Akademik 2011/2012 N Cluster o 1 Kotamdya Bandung
Nama Sekolah SMP Pasundan 1 Bandung SMP Pasundan 2 Bandung SMP Pasundan 3 Bandung SMP Pasundan 4 Bandung SMP Pasundan 5 Bandung SMP Pasundan 6 Bandung SMP Pasundan 7 Bandung SMP Pasundan 8 Bandung SMP Pasundan 9 Bandung SMP Pasundan 10 Bandung SMP Pasundan 12 Bandung
2 Kabupaten SMP Pasundan 1 Banjaran Bandung SMP Pasundan 1 Cimaung SMP Pasundan Katapang SMP Pasundan Pangalengan SMP Pasundan Majalaya SMP Pasundan Rancaekek SMP Pasundan Cangkuang 3
4
Kota Cimahi
Kabupaten Sumedang
SMP Pasundan 1 Cimahi SMP Pasundan 2 Cimahi SMP Pasundan 3 Cimahi
Jumlah Sampel 11 x 11 = 22 5,5 Dibulatkan menjadi 5 sekolah
7
x 11 = 3,50 22
Dibulatkan menjadi 4 sekolah 3
x 11 = 1,50 22
Dibulatkan jadi 1 sekolah SMP Pasundan Tanjungsari 1 x 11 = 22 0,50 Dibulatkan jadi 1 sekolah
Sumber : Dokumen YPDM Pasundan Bandung Tahun Pelajaran 2011-2012
Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Sekolah yang Dipilih SMP Pasundan 1 SMP Pasundan 2 SMP Pasundan 4 SMP Pasundan 5 SMP Pasundan 7
SMP Pasundan 1 Banjaran SMP Pasundan Katapang SMP Pasundan Majalaya SMP Pasundan Rancaekek SMP Pasundan 2 Cimahi
SMP Pasundan Tanjungsari
58
2. Sampel II (Sampel Responden) Untuk pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang refresentatif dan mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah “teknik Random Simple Sampling, yakni penarikan sampel didasarkan atas pemikiran bahwa keseluruhan unit populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sample”.(Bungin, 2006 : 106). Dalam penentuan jumlah sampel siswa dikakukan melalui perhitungan Slovin sebagai berikut : n
𝑁
=
𝑁𝑑 2 +1
Berdasarkan rumus tersebut jumlah sampel yang akan diteliti adalah : n
=
𝑁 𝑁𝑑 2 +1
=
2869 2869 .0,05 2 +1
=
2869 8,1725
= 351,05536
Berdasarkan hasil perhitungann tersebut diperoleh jumlah sampel sebanyak 351 siswa sebagai responden. Langkah selanjutnya adalah menentukan sampel setiap kelas secara Proposional sesuai dengan rumus : ni = Dimana :
Ni x n N
ni
:
Jumlah sampel menurut stratum
n
:
Jumlah sampel seluruhnya
Ni
:
Jumlah populasi menurut stratum
N
:
Jumlah populasi seluruhnya.
Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
59
Berdasarkan rumus di atas, diperoleh jumlah sampel yang disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.2 Rekapitulasi Sampel Siswa SMP Pasundan Se-Bandung Raya Tahun Pelajaran 2011-2012 No 1
Lokasi Sekolah Kota Bandung
2
Kabupaten Bandung
3 4
Kota Cimahi Kabupaten Sumedang
Nama Sekolah SMP Pasundan 1 Bandung SMP Pasundan 2 Bandung SMP Pasundan 4 Bandung SMP Pasundan 5 Bandung SMP Pasundan 7 Bandung SMP Pasundan 1 Banjaran SMP Pasundan Katapang SMP Pasundan Majalaya SMP Pasundan Rancaekek SMP Pasundan 2 Cimahi SMP Pasundan Tanjungsari
Jumlah Sumber : Dokumen YPDM Pasundan Bandung Tahun Pelajaran 2011-2012
Jumlah Siswa 294 341 322 267 273 278 182 207 260 381 64
Jumlah Sampel 36 42 39 33 33 34 22 25 32 47 8
2.869
351
C. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti data empiris mengenai pengaruh lingkungan pendidikan terhadap hasil belajar IPS
di Sekolah Menengah
Pertama Pasundan Se-Bandung Raya. Pendekatan yang cocok untuk untuk keperluan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan angka-angka dalam berbagai aktivitasnya. Metode penelitian merupakan “Usaha yang dilakukan seseorang secara sistematis mengikuti aturan-aturan yang guna menjawab permasalahan yang Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
60
hendak diteliti” (Sukardi, 2004 : 19). Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survey. Nazir (2003 : 56) mengatakan bahwa : “Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus atau dengan menggunakan sampel.” Kemudian Sugiono (2009 : 12) mengemukakan bahwa “Metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi penelitian melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.” Berdasarkan definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam penelitian ini metode yang paling tepat adalah metode survey, dengan menggunakan angket atau kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok, yang ditujukan untuk menjelaskan pengaruh Lingkungan Pendidikan terhadap Hasil Belajar IPS di Sekolah Menengah Pertama Pasundan Se-Bandung Raya.
D. DEFINISI KONSEP
Variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini terdiri dari Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah dan Lingkungan Masyarakat. Adapun variabel terikat (dependent variable) adalah Hasil Belajar IPS. Bila digambarkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka dapat dilihat dalam bagan berikut : Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
61
Lingkungan Sekolah
Hasil Lingkungan Keluarga
Belajar IPS
Lingkungan Masyarakat
Gambar 3.1 Hubungan Korelasional antara Variabel Independen terhadap Variabel Dependen
Keterangan : X1 : Lingkungan Keluarga X2 : Lingkungan Sekolah X3 : Lingkungan Masyarakat Y
: Hasil Belajar IPS
Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
62
Untuk memahami lebuh lanjut penelitian ini, perlu mengidentifikasikan variabel secara operasional. Adapun definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Lingkungan Pendidikan Lingkungan Pendidikan meliputi : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Hasbullah (2011 : 37) bahwa : “Setiap orang yang berada dalam lembaga pendidikan tersebut (keluarga, sekolah dan masyarakat) pasti akan mengalami perubahan dan perrkembangan menurut warna dan corak institusi tersebut. Berdasarkan kenyataan dan peranan ketiga lembaga ini, Ki Hajar Dewantara mengangap ketiga lembaga pendidikan tersebut sebagai Tripusat Pendidikan”. Purwanto (2004:141) yang menyatakan bahwa : “Lingkungan pendidikan yang ada dapat digolongkan menjadi tiga yaitu: a. Lingkungan Keluarga, yang disebut juga lingkungan pertama. b. Lingkungan Sekolah, yang disebut juga lingkungan kedua. c. Lingkungan Masyarakat, yang disebut juga lingkungan ketiga”. 2. Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga adalah tempat atau segala sesuatu yang ada di luar diri siswa yang dapat mempengaruhi pembelajarannya, dari kelompok sosial kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang mempunyai hubungan sosial karena adanya ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi.
Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
63
Adapun indikator-indikator lingkungan keluarga, mengacu kepada pendapat Slameto (2011 : 60-64) bahwa : “Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa : Cara orang tua mendidik anak, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan”. Faktor-faktor tersebut apabila dapat menjalankan sesuai dengan fungsi dan peranannya masingmasing dengan baik, kemungkinan dapat menciptakan situasi dan kondisi yang dapat mendorong anak untuk lebih giat belajar”.
3.
Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah adalah tempat atau segala sesuatu yang ada di luar diri siswa yang dapat mempengaruhi pembelajarannya, dari lembaga pendidikan
formal
yang
secara
sistematis
melaksanakan
program
pendidikan dan membantu siswa mengembangkan segala potensinya. Adapun indikator-indikator lingkungan sekolah, merujuk pada Slameto (2011 : 64-69) mengungkapkan yaitu : “Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah”. 4. Lingkungan Masyarakat Lingkungan masyarakat adalah tempat atau segala sesuatu yang ada di luar diri siswa yang dapat mempengaruhi pembelajarannya, berupa suatu kelompok manusia yang hidup bersama dalam kurun waktu yang cukup
Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
64
lama, yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan suatu sistem hidup bersama. Adapun indikator-indikator lingkungan masyarakat, juga merujuk pada Slameto (2011 : 69-72) yang mengemukakan bahwa : “Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pada uraian berikut ini membahas tentang kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat, yang semuanya mempengaruhi masyarakat”. Kegiatan siswa dalam masyarakat dalam penelitian ini meliputi kegiatan siswa dalam organisasi sosial kemasyarakatan/organisasi pemuda misalnya karang taruna, remaja mesjid. Disamping itu kegiatan siswa mengikuti kursus-kursus yang menunjang materi pelajaran di sekolah seperti kursus bahasa Inggris, matematika dan sebagainya. Bentuk kehidupan masyarakat dalam penelitian ini mengungkap tentang kerukunan hidup bermasyarakat. 5. Hasil Belajar Hasil belajar adalah total skor atau nilai yang diperoleh siswa berdasarkan penilaian guru terhadap hasil dan proses belajar mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang dicantumkan dalam raport siswa kelas VIII semester 3 Sekolah Menengah Pertama Pasundan Se-Bandung Raya. Definisi konsep ini mengacu kepada pendapat Briggs (Sappaile, 2005 : 671) mengemukakan bahwa : “Hasil belajar adalah seluruh kecakapan dan segala hal yang diperoleh melalui proses belajar mengajar di Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
65
sekolah yang dinyatakan dengan angka dan diukur dengan menggunakan tes hasil belajar”.
E. VARIABEL PENELITIAN Dalam penelitian ini yang menjadi variable independen atau variabel bebas adalah
Lingkungan Keluarga (X1), Lingkungan Sekolah (X2),
Lingkungan Masyarakat (X3) sedangkan variable dependen atau variable terikat dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar IPS (Y). Untuk lebih jelasnya variabelvariabel dalam penelitian ini dirinci dengan tabel berikut : Tabel 3.3 Operasional Variable Variabel Lingkungan Keluarga (X1)
Indikator
Aspek
1. Cara orangtua mendidik anak
1. Sikap tauladan 2. Perhatian orangtua 3. Partisipasi orangtua dalam belajar 4. Kasih sayang sesama anggota keluarga 5. Kenyaman dalam berkomunikasi 6. Kerukunan sesama anggota keluarga 7. Suasana rumah 8. Sikap toleransi 9. Pekerjaan rumah 10. Tempat dan fasilitas belajar 11. Prioritas keperluan sekolah 12. Uang jajan dan transport 13. Memeriksa buku dan tugas IPS 14. Hubungan dengan wali
2. Relasi antara anggota keluarga
3. Kondisi suasana rumah 4. Keadaan ekonomi keluarga 5. Pengertian orangtua
Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
No. Item 1,2,3
4,5,6,
7,8,9
10,11,1 2 13,14,1 5
66
6. Latar Belakang Kebudayaan 1. Metode Mengajar
Lingkungan Sekolah (X2) 2. 2. Kurikulum 3. Relasi guru dengan siswa
4. Relasi siswa dengan siswa 5. Disiplin Sekolah 6. Alat Pelajaran
Lingkungan Masyarakat (X3)
Hasil Belajar IPS (Y)
kelas 15. Persepsi tentang sekolah 1. Cara atau metoda mengajar Guru IPS 2. Sikap Guru IPS 3. Materi Pelajaran IPS 4. Hubungan Guru IPS dengan siswa 5. Komunikasi Guru IPS dengan siswa 6. Sikap tolong menolong 7. Kerjasama 8. Disiplin waktu belajar IPS
16,17
18 19,20,
21,22 23
9. Buku IPS di Perpustakaan 24,25 10. Alat pembelajaran 7. Waktu Sekolah 11. Waktu Pelajaran IPS 26 8. Standar 12. Banyaknya materi 27 Pelajaran di atas pelajaran IPS ukuran 9. Keadaan 13. Bangunan, kursi dan meja 28 Gedung 10. Metode Belajar 14. Jadwal belajar IPS 29 11. Tugas Rumah 15. Tugas IPS 30 1. Kursus atau 1. Karang taruna 31,32, organisasi 2. Kegiatan keagamaan 33,34 dalam 3. Kursus masyarakat 4. Pemanfaatan waktu luang 2. Mass Media 5. Internet 35,36, 6. Sinetron 37,38, 7. Online game. 39 8. Televisi 9. facebook. 3. Teman Bergaul 10. Contoh sikap yang baik 40,41, 11. Pergaulan 42 12. Perhatian dari teman bergaul 4. Bentuk 13. Pandangan manfaat 43,44, kehidupan bersekolah 45 masyarakat 14. Pekerjaan (Kerukunan) 15. Gotong Royong Nilai Raport Nilai Raport Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII Semester 3
Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
67
F. INSTRUMEN PENELITIAN Instrumen Lingkungan Pendidikan berjumlah 45 item pernyataan yang terdiri dari Lingkungan keluarga 15 item pernyataan, lingkungan sekolah 15 item pernyataan dan lingkungan masyarakat
15 item pernyataan sebagai
penjabaran dari indikator masing-masing variabel terikat. Untuk mengungkap lingkungan
pendidikan,
dibuat dalam bentuk
pernyataan dengan memberikan ceklist (√) menggunakan skala likert yaitu suatu skala pengukuran yang disusun dimana jawaban responden merupakan data ordinal dengan skala jawaban 1 sampai dengan 5.
Sedangkan untuk
mengungkap hasil belajar IPS sebagai variabel bebas daiambil dari nilai mata pelajaran Ilmu pengetahuan Sosial dari raport siswa semester 3 kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Pasundan Se-Bandung Raya. Mengukur tingkat Lingkungan pendidikan dan hasil belajar digunakan skala interval, yaitu skala yang mengurutkan nilai atau skor dari tingkat paling rendah ke tingkat yang paling tinggi. Pengkategorian lingkungan pendidikan ditentukan berdasarkan sebaran kurva normal, dengan ketentuan 27% kelompok kurang kondusif, 46% kelompok cukup kondusif, dan 27% kelompok sangat kondusif. Sedangkan Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
68
untuk hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan ketentuan 27% kelompok rendah, 46% kelompok cukup dan 27% kelompok tinggi.
G. ANALISIS INSTRUMEN Dalam kegiatan penelitian ini, sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu dilaksanakan uji instrumen di Sekolah Menengah Pertama Karya Pembangunan Baleendah. dengan pertimbangan bahwa sekolah tersebut mempunyai karakteristik yang sama dengan Sekolah Menengah Pertama Pasundan yang menjadi tempat pelaksanaan penelitian ini. Uji instrumen dilakukan untuk melihat validitas dan reliabilitas dengan bantuan program MS Excel 2007. Apabila instrumen ini sudah memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas tes dapat dipergunakan dalam kegiatan penelitian. Adapun beberapa prasyarat uji instrumen, dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Uji Validitas Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono: 2006:173). Pengujian instrumen pengumpul data dilakukan terhadap 40 orang responden dalam satu kelas di sekolah menengah Pertama Karya Pembangunan Baleendah. Kriteria pengujian diambil dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel dengan taraf nyata α = 0,05. Item soal dinyatakan valid jika memenuhi persyaratan thitung > ttabel. Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
69
Secara teknis operasional uji validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan program Excel 2007. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa instrumen tersebut valid. Dengan demikian maka layak dijadikan alat pengumpulan data yang sah.
Berdasarkan rekapitulasi hasil pengujian instrumen validitas, maka item - item yang tidak valid tidak dipakai. Dengan demikian item yang valid dari seluruh instrumen tersebut
disusun kembali untuk kemudian
disebar kepada responden anggota sampel penelitian. Lebih jelasnya pada tabel 3. 4 di bawah ini : Tabel 3. 4. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen (uji coba) 𝛼 0.05 No. Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
rxy 0.332 0.372 0.394 0.167 0.309 0.376 0.567 0.447 0.328 0.319 0.309 0.283 0.353 0.285 0.458 0.295
t tabel 0,195
t hitung 2.171 2.473 2.643 1.045 2.001 2.500 4.240 3.077 2.140 2.072 2.000 1.822 2.328 1.831 3.178 1.900
Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
t tabel (95%, 38) 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734
keteranga n valid valid valid tdk valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
70
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
0.348 0.340 0.452 0.487 0.255 0.296 0.480 0.297 0.301 0.285 0.329 0.314 0.222 0.345 0.299 0.523 0.184 0.620 0.358 0.363 0.291 0.577 0.500 0.289 0.283 0.507 0.301 0.397 0.391 0.198 0.425 0.411 0.472 0.416
2.287 2.227 3.122 3.441 1.625 1.911 3.375 1.918 1.949 1.833 2.150 2.036 1.403 2.268 1.935 3.782 1.157 4.867 2.364 2.400 1.877 4.352 3.558 1.861 1.819 3.622 1.944 2.666 2.618 1.245 2.891 2.780 3.301 2.819
1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734 1.734
Keterangan : X1 dipakai sebanyak 15 item soal X2 dipakai sebanyak 15 item soal X3 dipakai sebanyak 15 item soal
2. Uji Reliabilitas
Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
valid valid valid valid tdk valid valid valid valid valid valid valid valid tdk valid valid valid valid tdk valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid tdk valid valid valid valid valid
71
Instrumen yang reliabel menurut Sugiyono (2006:173) adalah “instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama”. Salah satu bentuk pengujian reliabilitas adalah dengan internal consistency dengan teknik Alpha Cronbach. Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika rhit > rtab dengan tingkat kepercayaan 95% dengan dk(n-2) maka instrumen tersebut dikatakan reliabel. Secara teknis operasional uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan program Excel 2007. Dari hasil pengujian yang dilakukan, menunjukkan bahwa instrumen memiliki nilai alpha cronbach sebesar 0,880 dan nilai tersebut dapat dikategorikan bahwa instrumen penelitian tersebut reliable.
H. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan hasil belajar IPS siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Pasundan Se-Bandung Raya. Secara ringkas teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara sebagai berikut : 1. Dokumentasi Teknik
dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui kajian
dokumen yang terkait dengan variabel dan objek penelitian. Teknik Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
72
dokumentasi diantaranya untuk mendapatkan jumlah Sekolah Menengah Pertama Pasundan Se-Bandung Raya yang meliputi 5 wilayah yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang. Adapun perincian jumlah sekolah, yaitu : di Kota Bandung berjumlah 11 sekolah, di Kabupaten Bandung berjumlah 7 sekolah, di Kota Cimahi berjumlah 3 sekolah, di Kabupaten bandung Barat berjumlah satu sekolah namun tidak termasuk dalam penelitian ini karena belum ada kelas VIII, dan di Kabupaten Sumedang berjumlah 1 sekolah. Sampel sekolah dalam penelitian ini berjumlah 11 sekolah dari 22 Sekolah Menengah pertama Pasundan Se-Bandung Raya. 2. Kuesioner atau Angket Kuesioner berisi daftar pertanyaan tertulis yang berhubungan dengan variabel yang diteliti. Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data tentang Lingkungan Pendidikan dan Hasil Belajar. Angket ini berisi 45 pernyataan dengan 5 option pilihan, diisi oleh siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Pasundan Se-Bandung Raya Tahun pelajaran 2011-2012 yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 351 siswa. 3. Observasi Langsung Metode ini digunakan untuk megetahui situasi dan kondisi siswa dan Guru pembelajaran IPS di sekolah. Keadaan sekolah secara fisik, serta seluruh kondisi yang ada di lingkungan SMP Pasundan Se-Bandung Raya. 4. Metode Wawancara
Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
73
Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi demi kevalidan data. Wawancara kepada Kepala Sekolah, Wali Kelas, Guru Bidang Studi IPS. 5. Studi Kepustakaan Di samping kajian dokumen, dilakukan telaahan pustaka mengenai: Lingkungan Pendidikan dan
hasil Belajar IPS. Hasil telaahan pustaka
digunakan untuk memperoleh analogi yang berguna dalam perumusan teori, landasan untuk dapat menganalisa data primer, serta untuk menunjang dan memperkuat dugaan dalam pembahasan masalah. I. TEKNIK ANALISIS DATA 1. Analisis Data Hasil Penelitian Teknik analisis menggunakan pendekatan statistik parametrik jika asumsi-asumsi statistiknya terpenuhi dan apabila asumsinya tidak terpenuhi maka data akan dianalisis dengan teknik bebas distribusi atau non parametrik. Untuk menentukan terpenuhi tidaknya asumsi-asumsi dilakukan dengan uji normalitas distribusi data penelitian. 2. Statistik Deskriptif Data yang telah diperoleh dari penelitian diringkas dalam ringkasan statistik deskriptif melalui perhitungan rata-rata, median, modus, standar deviasi, nilai minimum, nilai maksimum, rentang, grafik histogram dan grafik Normal PP Plot. Melalui statistik deskriptif ini diperoleh gambaran umum data penelitian dan kecenderungan pola data terhadap distribusi tertentu sebagai dasar untuk pengujian hipotesis. 3. Uji Normalitas Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
74
Untuk mengetahui normalitas data yang akan digunakan dalam menganalisa pengaruh lingkungan pendidikan terhadap hasil belajar IPS menggunakan uji normalitas dengan menggunakan metoda KolmogorovSmirnov yang dikerjakan dengan bantuan software SPSS versi 19. Kriteria variabel berdistribusi normal menurut uji Kolmogorov-Smirnov ini adalah : Jika Nilai Asymp. Sig > 0,05, maka variabel berdistribusi normal.
4. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis adalah suatu langkah untuk menentukan sebuah keputusan menolak atau menerima hipotesis. Seluruh pengolahan data dalam pengujian hipotesis menggunakan alat bantu software statistik SPSS 19 for windows dan Microsoft excel,. Untuk menguji
hubungan pengaruh variabel
𝑋1 (lingkungan
keluarga) terhadap variabel Y (hasil belajar IPS), hubungan pengaruh variabel 𝑋2 (lingkungan sekolah) dengan variabel Y (hasil belajar IPS), hubungan pengaruh variabel 𝑋3 (lingkungan masyarakat) dengan variabel Y (hasil belajar IPS) serta hubungan pengaruh variabel 𝑋1 , 𝑋2 dan 𝑋3 secara bersama-sama terhadap variabel dependent Y adalah dengan menggunakan rumus Uji Regresi linier sederhana dan regresi ganda. Pada uji regresi akan diperoleh beberapa nilai dan hasil perhitungan statistik yang digunakan sebagai dasar inferensi statistik sebagai jawaban atas rumusan masalah penelitian. Melalui perhitungan korelasi akan Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
75
diketahui hubungan antar variabel penelitian. Koefisien determinasi dihitung kemudian setelah diketahui nilai korelasi untuk menentukan besaran kontribusi atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji Anova dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari model persamaan regresi. Langkah selanjutnya membuat model persamaan regresi yang menjelaskan hubungan fungsional variabel bebas penelitian dengan variabel terikatnya dan masing-masing koefisien konstanta yang terbentuk diuji signifikansinya menggunakan uji t. Dari beberapa nilai statistik hasil uji regresi ini yaitu korelasi, koefisien determinasi, uji anova, persamaan regresi, dan uji signifikansi koefisien dengan uji-t, disimpulkan hasil akhir signifikansi pengaruh hubungan variabel bebas penelitian terhadap variabel terikatnya.
J. ALUR PENELITIAN Alur penelitian dapat ditujukkan dalam gambar di bawah ini :
Penentuan Tempat Penelitian Penel
Studi Pendahuluan
Studi Literatur : Lingkungan Pendidikan dan Hasil Belajar - Hasil belajar Persiapan penelitian : - Instrumen penelitian - Uji Coba - Revisi
Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Pelaksaan Penelitian
Perumusan Masalah
76
Gambar 3. 2. Alur Penelitian
Iis Krisnawati, 2012 Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu