BAB III METODOLOGI III.1 Acuan Pengembangan Program Pengembangan
program
komputer
ESC-2
mengikuti
beberapa
acuan
pengembangan. Langkah pertama adalah evaluasi dan pengembangan basis pengetahuan program ESC yang lama. Pada langkah kedua, algoritma pencarian ditilik dan didesain ulang bila perlu. Langkah ketiga merupakan desain antarmuka pengguna dalam Visual Prolog. Pada langkah selanjutnya dilakukan konsolidasi program PROLOG dengan antarmuka dan algoritmanya. Hasil dari langkah ini adalah program ESC-2. Langkah terakhir pada pengembangan program ini ialah verifikasi. Dalam tahap ini, ESC-2 diperiksa berulang kali untuk mengurangi kemungkinan kesalahan saat program dieksekusi. Sebagai panduan penyusunan program, disusun diagram 3.1.
Diagram 3.1. Metodologi Penyusunan Program ESC-2
Setelah dilakukan penelaahan program, dilakukan pula penambahan ide pada alur yang digunakan. Ide baru yang dipergunakan menyangkut metodologi analisis dampak yang dipakai. Sistem pakar akan melakukan diskusi dengan pengguna mengenai metodologi analisis dampak, dengan harapan laporan AMDAL disusun dengan metodologi yang tepat untuk kegiatan tersebut. Walaupun sistem pakar ini hanya ditujukan untuk dua metodologi terpakai, yaitu Leopold (1971) serta Sorensen (1970), namun studi perbandingan metodologi juga dapat diaplikasikan di dalam program untuk mendapatkan tingkat keyakinan yang sesuai. Dari sudut pandang penyusun program, penambahanan basis pengetahuan metodologi analisis dampak akan menambahkan percabangan tambahan pada alur program. Percabangan tersebut dapat diletakkan pada awal maupun akhir program; selain itu, percabangan dapat pula diletakkan secara bertumpuk (nested) di dalam cabang lain. Dalam tugas akhir ini, penyusun program menentukan pola percabangan apa yang akan digunakan, serta menerjemahkan konsep studi metodologi analisis dampak menjadi konsep pemrograman Visual Prolog. Diharapkan, dengan keberadaan klausa-klausa tambahan mengenai metodologi analisis dampak, laporan AMDAL yang dibuat dengan bantuan sistem pakar ini akan menjadi lebih komprehensif. III.2 Pembaharuan Ulang Basis Pengetahuan Sistem Pakar Data yang dipergunakan dalam ESC-1 berdasarkan data lingkungan periode 1994. Penyusun kini bermaksud untuk memperbaharui program ini dengan data-data lingkungan mutakhir. Dalam proses pembaharuan ulang data, struktur basis data sebelumnya akan tetap dipertahankan. Hal ini sesuai dengan salah satu acuan utama pemrograman sistem pakar, yaitu ekspansi pengetahuan tidak mempengaruhi “cara berpikir” sebuah sistem. Data lingkungan yang harus diperbaharui melibatkan semua jenis polutan yang baru dikenali dewasa ini. Selanjutnya, penyusun menganalisis semua jenis dampak yang mungkin mempengaruhi lingkungan, berikut dengan skala dampaknya. Penyusun akan memperbaiki skala dampak tiap interrelasi, kemudian menambahkan beberapa interrelasi
III-2
baru. Dalam hal ini, tentunya struktur dasar basis pengetahuan sangat dipengaruhi oleh pola pikir seorang penyusun laporan AMDAL. Sebagai sebuah sistem yang holistik, sistem pakar ini harus mempertimbangkan semua aspek dalam interaksi lingkungan dan industri semen. Interaksi yang terjadi cukup kompleks, karena menyangkut timbulan polutan dari proses, efek aktivitas industri terhadap keadaan sosial-ekonomi, serta efek polutan terhadap elemen lingkungan. Pada akhirnya, cukup banyak yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan sistem tersebut. III.3 Pembuatan Modul Metode Warner-Preston Metode Warner-Preston memiliki empat aspek utama yang harus dianalisis. Masing-masing kriteria ini mempunyai serangkaian pertanyaan yang harus dijawab ketika menganalisis sebuah metodologi penilaian dampak. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat diadaptasi langsung di dalam program maupun dijawab dengan menarik kesimpulan dari jawaban-jawaban yang diberikan kepada sistem pakar tersebut. Agar membentuk sebuah modul program yang baik, penyusun melakukan skematisasi metode Warner-Preston dalam pola pikir tabel dan diagram. Selanjutnya, penyusun menyesuaikan skema tersebut dengan arsitektur program eksisting. Skema modul
Warner-Preston
dihubungkan
dengan
program
ESC-1
sehingga
dapat
diimplementasikan. III.4 Desain Ulang Antarmuka Program ESC-1 masih memiliki kekurangan dalam aspek kenyamanan penggunaan dan desain antarmuka. Penyusun melakukan desain ulang terhadap antarmuka pengguna agar agar menjadi sebuah program dengan antarmuka grafis (Graphical User Interface atau GUI). Penyusun mengacu pada dokumen User Interface Design Guidelines untuk mendapatkan desain antarmuka yang baik. Dengan mempergunakan acuan desain ini, penyusun dapat mempermudah penggunaan sistem pakar agar pengguna yang awam terhadap sistem komputer dapat berinteraksi dengan ESC-2.
III-3
III.4.1 Antarmuka Grafis Dengan mempergunakan antarmuka grafis, pengguna diharuskan mempergunakan indera visualnya ketika berinteraksi dengan program. Dengan antarmuka grafis, pengetikan dengan keyboard umumnya digantikan dengan gerakan kursor mouse. Angka dapat digantikan dengan representasi grafisnya, sementara daftar tulisan dapat diletakkan dalam tabel. Sebuah antarmuka grafis umumnya menggunakan sistem jendela. Sebuah jendela merupakan kelompok informasi dan perintah yang dikumpulkan dalam sebuah persegi panjang pada layar. Lebih dari satu jendela dapat tampil di layar pada satu saat, sehingga mempermudah pengguna untuk menilik beberapa aspek penyelidikan pada saat yang sama. III.4.2 Fitur Pengguna Penyusun telah menambahkan pelbagai fitur baru dalam program ESC-2. Fitur-fitur ini ditambahkan untuk mempermudah penggunaan program. Fitur-fitur ini ditambahkan untuk mempercepat interaksi antara pengguna dan program. Fitur yang ditambahkan termasuk penambahan perintah Undo dan Redo, penambahan perintah penyalinan, penggunaan grafik, penggunaan tabel, dan kemampuan program menuliskan hasil dalam sebuah laporan singkat. III.4.2.1 Penambahan Perintah Undo dan Redo Program yang baru memiliki kemampuan mengubah keputusan-keputusan yang telah diinput sebelumnya. Hal ini sangat penting dalam penyusunan sebuah laporan AMDAL karena pengguna memasukkan cukup banyak data. Dalam program terdahulu, apabila terjadi kesalahan pertanyaan dan input data akan diulang dari titik awal, sehingga sangat tidak praktis. Perintah Undo dan Redo bertujuan untuk mengubah keputusan yang telah dibuat sebelumnya. Ketika pengguna menekan tombol Undo, keputusan sebelumnya akan dianulir dan sistem kembali ke dalam kondisi sebelumnya. Ketika pengguna menekan tombol Redo, sistem mengimplementasi ulang keputusan yang telah dianulir. III-4
III.4.2.2 Penambahan Perintah-Perintah Penyalinan Kemampuan program untuk menyalin teks dari program akan sangat membantu penyusun laporan AMDAL. Selain itu, kemampuan untuk menyalin data ke dalam program akan sangat membantu ketika pengguna harus memasukkan banyak data dari dokumen
sumber.
ESC-1
belum
mempunyai
kemampuan
penyalinan
karena
diimplementasikan di dalam program DOS. ESC-2 kini memiliki fungsi Copy dan Paste akibat implementasinya dalam platform Microsoft® Windows™. ESC-2 mampu menerima penyalinan data dari program-program dalam platform yang sama, termasuk Microsoft Word dan Microsoft Excel. III.4.2.3 Penggunaan Grafik, Diagram, dan Tabel Manusia banyak bergantung pada sistem penglihatannya, sehingga seorang pengguna lebih mudah mengerti informasi bila direpresentasikan secara visual. Ini sangat berbeda dengan program pendahulunya, yang lebih banyak mempergunakan tulisan dan angka tanpa representasi visual. III.5 Tahap Verifikasi Program Setelah kompilasi program, ESC-2 dapat diperiksa untuk mencegah terjadinya kesalahan. Kesalahan yang mungkin terjadi ada pada data-data baru yang dimasukkan, desain algoritma, desain antarmuka, serta kesalahan konsolidasi algoritma. Untuk memeriksa keberadaan kesalahan program dijalankan berulang kali dengan masukan pengguna yang bervariasi hingga terjadi sebuah kesalahan. Penyusun program selanjutnya memeriksa asal-usul kesalahan, memperbaiki algoritma sesuai analisanya, kemudian mengulang kompilasi. Langkah-langkah ini dilakukan berulang kali di dalam komputer yang berbeda-beda. Penyusun juga memeriksa waktu yang digunakan program untuk menjawab pertanyaan. Bila program membutuhkan waktu terlalu banyak dalam sebuah komputer yang umum digunakan, perlu dilakukan optimasi algoritma. Optimasi algoritma dilakukan dengan menyusun ulang beberapa algoritma agar program dapat berjalan lebih
III-5
cepat. Bila tidak terjadi masalah dan kecepatan eksekusi program cukup memadai, maka ESC-2 siap mengalami kompilasi akhir. Komputer dewasa ini memiliki kecepatan yang sangat tinggi sehingga optimasi program tidak akan memberikan perubahan kecepatan yang berarti. Namun, optimasi tetap harus dilakukan untuk mengantisipasi pengembangan program selanjutnya. Modularitas program juga sangat penting untuk tujuan pengembangan lanjutan, karena program yang dihasilkan akan lebih mudah dipahami oleh generasi pengembang selanjutnya.
III-6