BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif deskriftif dimana dalam langkah kerja untuk mendeskripsikan suatu objek, fenomena, atau seting sosial terjewantah alam suatu tulisan yang bersifat naratif. Artinya, data, fakta yang dihimpun berbentuk kata atau gambar daripada angka-angka. Mendeskripsikan sesuatu berarti menggambarkan apa, mengapa, dan bagaimana suatu kejadian terjadi. Dalam menuangkan suatu tulisan, laporan penelitian kualitatif berisi kutipan-kutipan dari data/fakta yang diungkap di lapangan untuk memberikan ilustrasi yang utuh dan untuk memberikan dukungan terhadap apa yang disajikan. Metode penelitian kualitatif diambil peneliti, karena peneliti ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan yang bersifat deskriptif seperti proses suatu langkah kerja, formula suatu resep, pengertian-pengertian tentang suatu konsep yang beragam, karateristik suatu barang dan jasa, gambar-gambar, gaya-gaya, tata cara suatu budaya, model fisik suatu artifak dan lain sebagainya. Denzin dan Lincoln penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Dengan berbagai karakteristik khas yang dimiliki, penelitian kualitatif memiliki keunikan tersendiri sehingga berbeda dengan penelitian kuantitatif.1
1
Dalam…. ibid
Creswell mengemukakan penelitian kualitatif dalah suatu proses inquiry tentang pemahaman berdasar pada tradisi- tradisi metodologis terpisah; jelas pemeriksaan bahwa menjelajah suatu masalah sosial atau manusia.2 Peneliti membangun suatu kompleks, gambaran holistic, meneliti kata-kata, laporan-laporan merinci pandangan-pandangan dari penutur asli, dan melakukan studi disuatu pengaturan yang alami. Penelitian kualitatif dirancang agar hasil penelitiannya memiliki konstribusi terhadap teori. Apa yang diangkat dari fenomena pengkreditan yang terjadi pada masyarakat kecil sehingga menjadi bahan dasar untuk menyusun teori baru. Misalnya kebanyakan orang desa belum mengetahui dampak buruk dari kredit peneliti mengekspolarsi suatu kerugian diakibatkan kredit, sehingga muncul pengetahuan baru tentang kredit yang telah diteliti dan dibuktikan sehingga diangkat menjadi teori baru. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan data dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah. 3.2 Waktu Dan Lokasi Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama 5 bulan terhitung semenjak proposal skripsi. Lokasi yang diambil peneliti adalah desa Bolangat, Kab. Bolaang Mongondow, peneliti mengambil lokasi tersebut karena warga di desa tersebut banyak mengkonsumsi yang namanya Hutang dari obsevasi dan wawancara sementara yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti telah mengambil 10 kepala keluarga sebagai sampel sementara. dari 10 kepala keluaraga tersebut setelah dimintai
2
Dalam…. Djam’an Satori. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
keterangan, dan hasilnya semuanya melakukan Hutang. Dengan ini bisa di ambil kesimpulan bahwa sebagian besar penduduk desa Bolangat melakukan hutang. lokasi tersebut juga mudah dijangkau oleh peneliti dan peneliti masih punya hubungan kekerabatan dengan sebagian warga setempat. 3.3 Sampel Penelitian Menurut Earl Babbie dapat digunakan untuk memahami sample yang cukup relevan digunakan untuk penelitian kualitatif yaitu:” sampling is the process of selecting observations” ( sampling adalah proses selesi dalam kegiatan observasi ). Proses yang dimaksud disini adalah proses untuk mendapatkan orang, situasi, kegiatan/aktivitas, dokumen yang diperoleh dari sejumlah orang yang dapat mengungkapkanya atau dokumen yang banyak lalu dipilih berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan untuk memilih orang bergulir sesuai permasalahan.3 Konsep sampel dalam penelitian adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya secara representative. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden tetapi nara sumber, atau partisipan, informan, teman, guru atau konsultan dalam penelitian. Karena mereka tidak hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan secara pasif tetapi secara aktif berinteraksi secara interaktif dengan peneliti seperti yang peneliti ciptakan. Sampel dalam penelitian kualitatif juga bukan disebut sampel statistic tetapi sampel teoritis karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.
3
Djam’an Satori. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
1.4 Teknik Pengumpulan Data a) Observasi Observasi dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti pengamatan atau peninjauan secara cermat. Menurut Alwislah C. menyatakan bahwa, observasi adalah penelitian atau pengamatan sistematis dan terencana yang diniati untuk perolehan data yang dikontrol validitas dan reliabilitasnya. Menurut Nasution mengungkapkan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.4 Dari ketiga pendapat diatas terdapat satu kesamaan pemahaman bahwa observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. Secara lansung adalah terjun kelapangan terlibat seluruh pancaindra. Secara tidak langsung adalah pengamatan yang dibantu melalui media visual/audiovisual, misalnya kamera, handycam dll. Namun yang terakhir ini dalam penelitian kualitatif berfungsi sebagai alat bantu karena sesungguhnya observasi adalah pengamatan langsung pada “natural setting” bukan setting yang sudah direkayasa. Dengan demikian pengertian observasi penelitian kualitatif adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data penelitian. Peneliti sengaja memilih observasi karena sangat bermanfaat secara signifikan terhadap pemecahan masalah penelitian atau sesuai dengan tujuan penelitian. Data diperoleh berkat
4
Djam’an Satori. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. hal 67
adanya peneliti di lapangan dengan mengadakan pengamatan secara langsung. Menurut M.Q. Patton, manfaat pengamatan demikian ialah: 1
Dengan berada di lapangan peneliti lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi, jadi ia dapat memperoleh pandangan yang holistih atau menyeluruh.
2
Pengalaman langsung memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep-konsep atau pandangan sebelumnya, pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discouery.
3
Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau yang tidak diamati orang lain, khususnya orang berada di lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam wawancara.
4
Peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitive atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.
5
Peneliti dapat menemukan hal-hal di luar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.
6
Dalam lapangan peneliti tidak hanya dapat mengadakan pengamatan akan tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, misalnya merasakan suasana situasi sosial, dengan berada secara pribadi dalam lapangan peneliti mempunyai kesempatan mengumpulkan data yang kaya, yang dapat dijadikan dasar untuk memperoleh data yang lebih banyak, terperinci dan lebih cermat.5
5
Djam’an Satori. Metodologi Penelitian Kualitatif. 2011. Bandung: Alfabeta.
b) Wawancara Menurut Berg membatasi wawancara sebagai suatu percakapan dengan suatu tujuan, khususnya tujuan untuk mengumpulkan informasi. Wawancara harus mengungkapkan perspektif emic: bagaimana informan memandang pesoalan atau keadaan dari segi perspektifnya-menurut pikiran dan perasaan. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang lansung diperoleh dari sumbernya. Ini menambah keyakinan peneliti bahwa data yang disampaikan benar dan terpercaya. Wawancar (interview) dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara lansung oleh interviewer kepada yang diwawancarai.6 c) Dokumentasi Dokumen sebagai bukti otentik dan mungkin juga menjadi pendukung suatu kebenaran, peneliti menemukan dokumen dan record. Guba dan Lincoln memberikan definisi tentang dokumen dan record sebagai berikut, “dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang peneliti”. Dengan teknik dokumentasi ini, peneliti dapat memperoleh informasi bukan dari orang sebagai narasumber, tetapi mereka memperoleh informasi dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada informan dalam bentuk peninggalan budaya, karya seni, karya piker.7 1.5 Jenis Data Penelitian Jenis data yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah bersifat skematik, narasi, dan uraian juga penjelasan data dari informan baik lisan maupun data dokumen yang tertulis, 6 7
Ibid hal 119 Djam’an Satori. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
perilaku subjek yang diamati di lapangan juga menjadi data dalam pengumpulan hasil penelitian ini, dan berikutnya di deskripsikan sebagai berikut: 1. Rekaman Audio dan Video Dalam melakukan penelitian ini, maka peneliti merekam wawancara dengan beberapa pihak terkait yang dianggap perlu untuk dikumpulkan datanya, dari data hasil rekaman tersebut maka dideskrisikan dalam bentuk transkip wawancara. Cara yang dilakukan adalah merekam wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan informan atau mengambil video yang bersangkutan dengan judul peneliti misalnya masyarakat yang sedang melakukan Hutang. 2. Dokumen Data ini dikumpulkan dengan melalui berbagai sumber data yang yang tertulis, baik yang berhubungan dengan masalah kondisi objektif, juga silsilah dan data pendukung lainnya. Datadata dari desa atau dari pihak perusahaan kredit. 3. Catatan Lapangan Dalam membuat catatan di lapangan, maka peneliti melakukan prosedur dengan mencatat seluruh peristiwa yang menyangkut dalam hutang masyarakat kecil di Desa Bolangat, Kab. Bolaang Mongondow, yang benar-benar terjadi di lapangan penelitian, dan hal ini berkisar pada isi catatan lapangan, model dan bentuk catatan lapangan, proses penulisan catatan lapangan. 4. Foto Foto merupakan bukti yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata namun sangat mendukung kondisi objektif penelitian berlangsung. Foto-foto untuk lampiran penelitian, misalnya foto barang-barang yang di kredit masyarakat.
1.6 Teknik Analisis Data Teknis analisis data yang digunakan adalah deskriptif naratif. Teknis ini menurut Miles dan Hubermen diterapkan melalui tiga alur yaitu: 1
Reduksi Data Reduksi Data; reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus selama proyek yang berorientasi penelitian kualitatif berlangsung. Antisipasi akan adanya reduksi data sudah tampak waktu penelitiannya memutuskan (acapkali tanpa disadari sepenuhnya) kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan pendekatan pengumpulan data mana yang dipilihnya. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadilan tahapan reduksi selanjutnya (membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi, membuat memo). Reduksi data/transfoemasi ini berlanjut terus sesudah penelian lapangan, sampai laporan akhr lengkap tersusun. Reduksi data merupakan bagian dari analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Dengan “reduksi data” peneliti tidak perlu mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan transformasikan dalam aneka macam cara, yakni: melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola yang lebih luas, dsb. Kadangkala dapat juga mengubah data kedalam angkaangka atau peringkat-peringkat, tetapi tindakan ini tidak selalu bijaksana.
2
Penyajian Data Penyajian Data Miles & Huberman membatasi suatu “penyajian” sebagai sekumpulan
informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Mereka meyakini bahwa penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi: berbagai jenis matrik, grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikisahkan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna. 3
Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Penarikan kesimpulan menurut Miles & Huberman hanyalah sebagian dari satu kegiatan
dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran penganalisis (peneliti) selama ia menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan, atau mungkin menjadi begitu seksama dan makan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran di antara teman sejawat untuk mengembangkan “kesepakatan intersubjektif” atau juga upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain. Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data yang lain harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya.8
8
Dalam… Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
1.7 Agenda Penelitian BULAN NO
JENIS KEGIATAN 12 Penyusunan dan persetujuan proposal/
1 desain penelitian 2
Pengurusan izin penelitian Perumusan dan penyempurnaan kisi-kisi
3 dan instrument penelitian 4
Pengumpulan data di lapangan
5
Pengolahan dan analisis data
6
Penyusunan laporan
7
Penggandaan laporan
8
Publikasi hasil penelitian melalui seminar
Tabel 1.1: Agenda penelitian proposal
1
2
3
4
5