BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Metode dan Desain Eksperimen 3.1.1
Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada dua kelompok yang berbeda, yaitu kelompok eksperimen yang mendapatkan pengajaran dengan menggunakan multimedia berbasis komputer microsoft powerpoint 2007 dan kelompok kontrol yang menggunakan pengajaran dengan menggunakan media konvensional. Pada penelitian ini antara kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kondisi yang sama. Di mana siswa SMK Negeri 2 Kota Bandung kompetensi keahlian Teknik Pemesinan yang mengikuti mata pelajaran Gambar Potongan pada standar kompetensi Membaca Gambar Teknik dengan kompetensi dasar memilih teknik gambar yang benar. Metode eksperimen adalah metode penelitian di lapangan yang ingin mengetahui apa yang akan terjadi. Tujuan penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki ada/tidaknya hubungan sebab akibat, serta seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyedikan kontrol untuk pembanding.
49
50
3.1.2
Desain Eksperimen Desain yang digunakan adalah pre-test and post-test group desaign
yaitu desain yang observasi dilakukan sebanyak 2 (dua) kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (01) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen (02) disebut post-test. Pola : 01 X 02
(Nana Sudjana, 2002:78)
Secara bagan dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.1. Pre-test and Post-test Group Design Kelompok Kontrol Eksperimen
Pre-test T1
Perlakuan X1 X2
Post-test T2
Keterangan: T1
= Tes awal (pre-test) pada kelas kontrol dan eksperimen
T2
= Tes akhir (post-test) pada kelas kontrol dan eksperimen
X1
= Pembelajaran dengan menggunakan media konvensional
X2
= Pembelajaran dengan menggunakan multimedia (microsoft powerpoint)
Kelompok kontrol adalah kelompok yang menggunakan media konvensional yang sering digunakan guru dalam proses pembelajaran Membaca Gambar Teknik khususnya materi pelajaran gambar potongan.
3.2 Variabel Penelitian Arikunto (2006) menyatakan bahwa "variabel adalah objek penelitian yang bervariasi". Berdasarkan pengertian tersebut maka variabel penelitian dapat
51
didefinisikan sebagai suatu atribut (proporsi) objek, yang ada dalam diri sumber populasi dengan elemen-elemennya memiliki ukuran (kualitas atau kuantitas) yang bervariasi. Variabel dalam penelitian eksperimen ini termasuk variabel normatif. Variabel
normatif
menurut
Syafarudin
Sireggar
(2004:196)
menyatakan: "variabel normatif adalah variabel yang menginginkan penjelasan statistik yang terkandung dalam atribut sampelnya. Selain itu, dapat pula dilakukan pengujian - pengujian terhadap nilai statistik yang diperoleh dari kelompok data. Pengujian yang sering dilakukan diantaranya normalitas, homogenitas, kesamaan rata-rata, kesamaan varian, studi eksperimen dan komparasi". Variabel normatif pada penelitian eksperimen ini adalah: 1.
Variabel eksperimen: pembelajaran dengan multimedia.
2.
Variabel kontrol: pembelajaran dengan media konvensional.
3.3 Paradigma Penelitian Untuk memudahkan dalam mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka disusun paradigma penelitian. Paradigma penelitian menurut Sugiyono (2007: 8) menyatakan, bahwa : "Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusah masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan."
52
Berkenaan dengan paradigma dalam penelitian ini dibuat model bagan yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Kelas Kontrol
Pre-test
PBM Media Konvensional
Post-test Hasil Penelitian
Objek Kelas Eksperimen
Pre-test
PBM Multimedia
Post-test
Feedback
Lingkup Penelitian Dibandingkan Dilanjutkan Feedback
Gambar 3.1. Paradigma Penelitian
3.4 Tahapan Penelitian Adapun tahapan penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut ini :
53
SURVEY
STUDI PENDAHULUAN
MENYUSUN RANCANGAN PENELITIAN
HIPOTESIS
MENETAPKAN WAKTU PENELITIAN
MENYUSUN INSTRUMEN
PENGUJIAN INSTRUMEN
PELAKSANAAN PRE-TEST
PERLAKUAN KBM MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN MEDIA KONVENSIONAL KELAS KONTROL
PERLAKUAN KBM MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA KELAS EKSPERIMEN
PELAKSANAAN POST-TEST
ANALISIS DATA
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Gambar 3.2 Flowchart Tahapan Penelitian
54
Secara lebih rinci tahapan penelitian adalah sebagai berikut ini: 1.
Survey pendahuluan untuk menemukan masalah penelitian.
2.
Studi pendahuluan untuk lebih memperdalam permasalahan dan mencari informasi yang diperlukan sehingga penelitian memungkinkan untuk diteruskan.
3.
Menyusun rancangan penelitian yaitu memilih metode penelitian dan tata cara yang akan dilakukan dalam meneliti.
4.
Menetapkan waktu penelitian dan materi pelajaran dengan mempelajari silabus membaca gambar teknik pada mata pelajaran kompetensi kejuruan kompetensi keahlian Teknik Pemesinan (TP) di SMKN 2 Kota Bandung.
5.
Menyusun instrumen atau alat ukur penelitian.
6.
Insrumen alat ukur penelitian mendapatkan judgment dari guru mata pelajaran Membaca Gambar Teknik.
7.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran multimedia yang akan dilaksanakan di kelas eksperimen, dan RPP dengan menggunakan model pembelajaran media konvensional yang akan dilaksanakan di kelas kontrol.
8.
Melakukan eksperimen dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Menentukan sampel penelitian melalui tahapan berikut ini: 1) Pre-test yang diberikan kepada dua kelas peserta didik yang merupakan sampel penelitian. 2) Uji homogenitas kepada dua kelas berdasakan hasil pre-test.
55
3) Dua kelas tersebut dibagi menjadi kelas yang menggunakan model pembelajaran multimedia dan kelas yang satunya lagi dengan model pembelajaran konvensional. b.
Mengadakan KBM di kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran multimedia pada standar kompetensi Membaca Gambar Teknik dan di kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional pada standar kompetensi Membaca Gambar Teknik.
c.
Mengadakan post-test di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
d.
Pengambilan
data-data
melalui
observasi
selama
pelaksanaan
pembelajaran setelah pelaksanaan pembelajaran. 9.
Analisa data untuk menguji hipotesis.
10. Pembahasan hasil analisa yang didukung oleh data-data melalui observasi. 11. Menyimpulkan hasil penelitian.
3.5 Data dan Sumber Data Penelitian 3.5.1
Data Dalam memperoleh gambaran tentang suatu kejadian, persoalan, dan
penelitian diperlukan berbagai informasi yang berguna untuk mengarahkan tercapainya penelitian dan untuk membuat solusi pemecahan persoalan. "Data adalah hasil pencatatan penelitian, baik yang berupa fakta ataupun angka". (Arikunto, 2006:118). Menurut
Sugiyono
(2011:
23)
"Data
hasil
penelitian
dapat
dikelompokan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif". Data
56
kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring). Berdasarkan jenisnya, data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa hasil belajar peserta didik yang diambil dari hasil tes, baik pre-test maupun post-test untuk kompetensi dasar Membaca Gambar Teknik dengan materi pelajaran gambar potongan pada peserta didik kelas X Teknik Pemesinan di SMK Negeri 2 Kota Bandung tahun ajaran 2010-2011 dalam bentuk skor atau nilai.
3.5.2
Sumber Data Penelitian Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X
TP 7 sebanyak 34 Siswa dan X TP 8 sebanyak 29 Siswa di sekolah SMK Negeri 2 Kota Bandung Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan yang mengikuti materi pelajaran Gambar Potongan pada standar kompetensi Membaca Gambar Teknik dengan kompetensi dasar memilih teknik gambar yang benar, pada semester genap Tahun Ajaran 2010-2011.
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1
Populasi Singaribun (Siregar, 2004: 40) mengemukakan bahwa, "Populasi atau
universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga". Sudjana (Siregar, 2004: 41) mengemukakan bahwa populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran
57
kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X teknik pemesinan SMK Negeri 2 Kota Bandung yang mengikuti mata pelajaran kompetensi kejuruan standar kompetensi Membaca Gambar Teknik tahun ajaran 2010-2011. Anggota populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X dengan kompetensi keahlian Teknik Pemesinan (TP) yang berjumlah 9 kelas dengan jumlah sebanyak 307 siswa.
3.6.2
Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. (Arikunto,
2006: 131). Lebih lanjut Sugiyono (2010: 118) mengartikan bahwa "Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut." Apa yang dipelajari dan diteliti dari sampel tersebut, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Hal ini menunjukan bahwa sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar mewakili populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini diambil dua kelas dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Sampling Purposive, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti. Pemilihan sampel ini didasari pada pertimbangan bahwa standar kompetensi Membaca Gambar Teknik yang diajarkan kepada kedua kelas tersebut pada tahun ajaran 2010-2011 dilakukan oleh satu orang guru yang sama yaitu mengajar secara konvensional, dan juga didasari oleh nilai rata-rata hasil belajar tiap kelas yang sama, sehingga
58
perlakuan yang dilakukan kepada kedua kelas tersebut akan menunjukan terhadap perbedaan kepada hasil belajarnya. Sampel dalam penelitian ini ialah sebanyak 53 orang yang terbagi dalam dua kelas yaitu kelas eksperimen, dan kelas kontrol. Kelas yang ditunjuk sebagai kelas eksperimen yaitu kelas X TP7 dengan jumlah peserta didik sebanyak 34 orang, dan satu kelas lagi sebagai kelas kontrol yaitu kelas X TP8 dengan jumlah peserta didik sebanyak 29 orang.
3.7 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 1997:136). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis sebanyak 5 butir soal. Soal itu digunakan pada pre-test dan post-test. Maksud digunakan soal yang sama pada pre-test dan post-test adalah untuk mengetahui perbandingan penguasaan Membaca Gambar Teknik terutama terhadap gerak sekuensial setelah mendapatkan perlakuan yang berbeda.
3.8 Teknik Pengumpulan Data Analisis terhadap jawaban siswa dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
59
3.8.1
Tes Tertulis Untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek
yang diteliti, digunakan tes. (Arikunto 2006:223). Berdasarkan pernyataan tersebut, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, karena kemampuan objek yang diukur pada penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik pada standar kompetensi Membaca Gambar Teknik. Tes terdiri dari dua jenis, yaitu: 1. Pre-test (tes awal), yaitu tes yang dilakukan sebelum proses belajar pembelajaran (perlakuan) diberikan. Tes ini diberikan untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaaan antara kelas eksperimen, dan kelas kontrol. Hasil pre-test yang baik adalah apabila hasil pre-test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan. 2. Pos-test (tes akhir), yaitu tes yang dilakukan setelah proses belajar pembelajaran (perlakuan) diberikan. Tes ini diberikan untuk mengukur dan membandingkan rata-rata hasil belajar peserta didik apakah ada perbedaan secara signifikan antara kelas eksperimen, dan kelas kontrol setelah dilaksanakannya model pembelajaran yang berbeda. 3.8.2
Observasi Observasi digunakan untuk mengamati tingkah laku peserta didik pada
saat proses pembelajaran berlangsung, pada proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran multimedia peserta didik diamati pada tingkah lakunya dalam hal ini indikator pada ranah psikomotor akan diketahui. Data observasi ini juga berfungsi sebagai data pendukung dalam penelitian ini, yang nantinya dapat digunakan untuk perbaikan proses pembelajaran berikutnya yang
60
menggunakan model yang sama. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati ketika proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan kedua model pembelajaran tersebut.
3.9 Teknik Pengolahan Data 3.9.1
Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk menentukan sampel dari populasi
kelas yang homogen. Apabila kesimpulan menunjukkan kelompok data homogen, maka data berasal dari populasi yang sama dan layak di uji statistik parametrik. Untuk menguji homogenitas kelompok menggunakan rumus: F=
S2 A S2 B
(Siregar S, 2004:50)
S2A
= Variansi Terbesar
S2B
= Variansi Terkecil
Kesimpulan kedua kelompok homogen jika Pvalue > α = 0,05.
3.9.2
Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah
berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Uji normalitas menggunakan aturan Sturges dengan memperhatikan tabel di bawah ini.
61
Tabel 3.2 Persiapan Uji Normalitas Interval
f
Xt
Zi
Ɩo
ei
Ɩi
λ2
Jumlah (Siregar S, 2004:87) Pengisian tabel di atas mengikuti prosedur sebagai berikut: 1.
Menentukan rentang dengan rumus: R = Xa – Xb
(Siregar S, 2004:24)
Dimana:
2.
Xa
= Data terbesar
Xb
= Data terkecil
Menentukan banyaknya kelas interval (i) dengan rumus: i = 1 + 3,3.log n
(Siregar S, 2004:24)
Dimana: n 3.
= Jumlah sampel
Menghitung jumlah kelas interval dengan rumus: P=
R i
(Siregar S, 2004:24)
Dimana: R
= Rentang
i
= Banyak kelas
Berdasarkan data tersebut, kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi.
62
4.
Menghitung rata-rata (x) dengan rumus:
(x ) =
∑ f i .x i ∑ fi
(Siregar S, 2004:86)
Dimana:
5.
fi
= Jumlah frekuensi
xi
= Data tengah-tengah dalam interval
Menghitung standar deviasi (S) dengan rumus:
S= 6.
∑ f i ( xi − x ) n −1
2
(Siregar S, 2004:86)
Tentukan batas bawah kelas interval (xin) dengan rumus: xin = Bb – 0,5 kali desimal yang digunakan interval kelas. Dimana: Bb
7.
Hitung nilai Zi untuk setiap batas bawah kelas interval dengan rumus: Zi =
8.
= Batas bawah interval
xin − x S
(Siregar S, 2004:86)
Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan kolom Ɩo. Harga xi dan xn selalu diambil nilai peluang 0,5000 Hitung luas tiap kelas interval, isikan pada kolom Ɩi, Contoh Ɩ1 = Ɩo1 – Ɩo2
9.
(Siregar S, 2004:87)
Hitung frekuensi harapan e1 = Ɩi.Ʃfi
(Siregar S, 2004:87)
63
10. Hitung nilai λ2 untuk tiap kelas interval dan jumlahkan dengan rumus: λ2 = Σ
( f i − ei ) 2 ei
(Siregar S, 2004:87)
11. Lakukan interpolasi pada tabel λ2 untuk menghitung p-value 12. Kesimpulan kelompok data berdistribusi normal jika p-value > α = 0,05 13. Kesimpulan dari uji normalitas adalah jika hasil dari uji normalitas data tidak berdistribusi normal, maka dapat dilakukan dengan pengujian non parametrik.
3.9.3
Keefektifan Metode Eksperimen Untuk mengetahui apakah metode eksperimen yang digunakan efektif
atau tidak dalam penelitian ini, maka digunakan tafsiran presentase efektivitas untuk rata-rata N-Gain seperti terlihat pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Tafsiran Presentase Efektivitas Presentase (%) Kurang 40% 40% - 55% 56% - 75% 76% - 100%
Tafsiran Tidak Efektif Kurang Efektif Cukup Efektif Efektif (Arikunto, 1998)
Efektivitas dalam pembelajaran dengan menggunakan multimedia dapat dilihat dari meningkatnya penguasaan Membaca Gambar Teknik yang di dibandingkan
dari
taraf
atau
daya
serap
pembelajar
yang
dalam
pembelajarannya menggunakan multimedia dengan pembelajar yang dalam pembelajarannya menggunakan media konvensional. Oleh karena itu,
64
efektivitas diartikan apabila terdapat perbedaan yang berarti antara pembelajar yang dalam pembelajarannya menggunakan multimedia dengan pembelajar yang dalam pembelajarannya menggunakan media konvensional. Jika pembelajaran Membaca Gambar Teknik lebih tinggi diatas 55% daripada pembelajar menggunakan media konvensional, maka pembelajaran dengan menggunakan multimedia dikatakan efektif.
3.9.4
Uji Hipotesis Penelitian Uji hipotesis yang dilakukan penelitian ini menggunakan statistik
inferensial. Pada statistik inferensial ada dua kemungkinan penggunaan statistik, yaitu statistik parametrik dan non parametrik. Jika data yang akan dianalisis berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan statistik parametrik dan jika datanya tidak berdistribusi normal atau tidak homogen, maka digunakan statistik non parametrik. Uji hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan data peningkatan hasil belajar, yaitu data selisih nilai pre-test dan post-test. Menurut Sugiyono (2010:273), "bila sampel berkorelasi/berpasangan, misalnya membandingkan sebelum dan sesudah treatment atau perlakuan, atau membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen, maka digunakan t-test sampel related." Dalam melakukan uji t-test syaratnya data harus homogen dan normal. Berdasarkan pertimbangan dalam memilih rumus t-test diatas, maka dapat digunakan rumus uji t-test untuk sampel berpasangan/related, yaitu:
65
x1 − x 2
t=
(Sugiyono, 2004:135)
(n1 − 1) s1 + (n1 − 1) s 2 s1 s [ + 2 n1 + n 2 − 2 n1 n2 2
2
2
2
dengan dk = (n1+ n2) – 2 Uji t-test di atas berdasarkan tabel persiapan seperti ditunjukkan tabel 3.4 Tabel 3.4 Persiapan Uji t-test No 1
Kelas Eksperimen (Multimedia Berbasis Komputer) Pre-test Post-test Selisih x1a x1b x1b − N-Gain =
x maks
n
xna
xnb N-Gain =
x1a − x1a
x nb − x na x maks − x na
Pre-test x1a
Kelas Kontrol (Media Konvensional) Post-test Selisih x1b x 2b − N-Gain =
x maks
xna
xnb
n1 = x1 = s12 =
Dimana: X1a
= Skor tes awal kelompok eksperimen
X1b
= Skor tes akhir kelompok eksperimen
X2a
= Skor tes awal kelompok kontrol
X2b
= Skor tes akhir kelompok kontrol
Xmaks
= Skor maksimum
n1
= Jumlah sampel pada kelas eksperimen
n2
= Jumlah sampel pada kelas kontrol
x1
= Rata-rata N-Gain kelompok eksperimen
x2
= Rata-rata N-Gain kelompok kontrol
S12
= Varian N-Gain kelompok eksperimen
S22
= Varian N-Gain kelompok kontrol
N-Gain = n2 = x2 = s22 =
x2b − x2b
x nb − x na x maks − x na
66
Untuk menghitung Normalized Gain (N-Gain) pada tabel di atas digunakan rumus sebagai berikut: N-Gain =
(ୗ୩୭୰ ୭ୱ୲ ୣୱ୲ିୗ୩୭୰ ୰ୣ ୣୱ୲) (ୗ୩୭୰ ୟ୩ୱ୧୫୳୫ିୗ୩୭୰ ୰ୣ ୣୱ୲)
(Hake, 1998:65)
Tabel 3.5 Kriteria Normalized Gain Indeks 0,70 ≤ g < 1,00 0,30 ≤ g < 0,70 0,00 ≤ g < 0,30
Kriteria Tinggi Sedang Rendah (Hake, 1998:65)
Jika sampelnya tidak berdistribusi normal, maka digunakan statistik non parametrik. Hasil thitung di atas kemudian dibandingkan dengan ttabel. Dalam penelitian ini hipotesis akan disimbolkan dengan hipotesis alternatif (HA) dan hipotesis nol (H0). Agar tampak ada dua pilihan, hipotesis ini perlu didampingi oleh pernyataan lain yang isinya berlawanan. Pernyataan ini merupakan hipotesis tandingan antara (HA) terhadap (H0). Hipotesis yang diuji adalah : HA : µ 1 ≠ µ 2 Penggunaan multimedia efektif dalam pembelajaran Membaca Gambar Teknik materi pelajaran gambar potongan pada kompetensi keahlian teknik pemesinan di SMK Negeri 2 Kota Bandung tahun ajaran 2010 – 2011. H0 : µ 1 = µ 2 Penggunaan multimedia tidak efektif dalam pembelajaran Membaca Gambar Teknik materi pelajaran gambar potongan pada kompetensi keahlian teknik pemesinan di SMK Negeri 2 Kota Bandung tahun ajaran 2010 – 2011.
67
Kriteria pengujian thitung > ttabel H0 ditolak dan HA diterima artinya penggunaan multimedia efektif dalam pembelajaran Membaca Gambar Teknik materi pelajaran gambar potongan pada kompetensi keahlian teknik pemesinan di SMK Negeri 2 Kota Bandung tahun ajaran 2010 – 2011.