BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Sifat Penelitian Sifat
penelitian
yang
dilakukan
oleh
penulis
bersifat
Empiris/sosiologis. Penelitian sosial empiris didasarkan pada kenyataan di lapangan atau melalui Wawancara. Adapun jenis penelitian hukum yang digunakan oleh calon peneliti yaitu penelitian hukum empiris. Menurut Soejono Soekanto1 penelitian hukum sosialogis yang mencakup, penelitian terhadap identifikasi hukum (tidak tertulis) dan penelitian terhadap efektifitas hukum.
Penelitian hukum
sosiologis atau empiris hendak mengadakan pengukuran terhadap peraturan perundang-undangan tertentu mengenai efektivitasnya, maka definisi-definisi operasionil dapat diambil dari peraturan perundang-undangan tersebut. Dalam penelitian hukum sosiologis atau empirispun tidak selalu diperlukan hipotesa, kecuali dalam penelitiannya yang bersifat eksplanatoris. 3.2 Sumber Data Dalam materi penelitian ini, mengunakan jenis data Primer dan Sekunder (Library Research). Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif artinya mempunyai otoritas bahan-bahan hukum primer terdiri dari perundang-undangan , catatan-catatan resmi atau risalah dalam
1
pembuatan
perundang-undangan
dan
putusan-putusan
MuktifajardanYuliantoAchmadDualismePenelitianHukumNormatifdanEmpiris. Yogyakarta.PustakaPelajar, 2010, hlm. 153.
hakim.
Sedangkan bahan-bahan sekunder berupa semua piblikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi.2 Data primer diperoleh langsung dari sumber perdata, yakni perilaku warga masyarakat, melalui penelitian. Data sekunder, antara lain, mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian, dan seterusnya. Adapun ciri-ciri dari data sekunder adalah: 1. Data sekunder pada umumnya ada dalam keadaan siap terbuat (readymade); 2. Bentuk maupun isi data sekunder telah dibentuk dan diisi oleh penelitipeneliti terdahulu; 3. Data sekunder dapat diperoleh tanpa terikat atau dibatasi oleh waktu dan tempat.3 tipe-tipenya, maka data sekunder dapat dibedakan antara: 1. Data sekunder yang bersifat pribadi, yang antara lain mencakup: a. Dokumen pribadi, seperti surat-surat, buku harian, dan seterusnya; b. Data pribadi yang tersimpan dilembaga dimana yang bersangkutan pernah bekerja atau sedang bekerja.4
2
Peter Mahmud Marjuki2011..PenelitianHukum. Jakarta. KencanaPrenada Media Grup, hlm.141. SoerjonoSoekantodan Sri Mamudji.PenelitianHukumNormatif. Jakarta. PT. Raja GrafindoPersada, 2011, hlm.24. 4 Ibid. 3
2. Data sekunder bersifat publik a. Data arsip yaitu data yang dapat digunakan untuk kepentingan ilmiah oleh para ilmuan; b. Data resmi pada instansi pemerintah yang kadang-kadangtidak mudah untuk diperoleh, oleh karena mungkin bersifat rasio; c. Data lain yang dipublikasikan, misalnya, yurisprudensi mahkamah Agung. 3.3 Lokasi, Populasi dan Sampel 3.2.1
Lokasi Peneliti akan melakukan penelitian di Polres Gorontalo kota dengan alasan
bahwa lokasi penelitian dekat dengan tempat tinggal, prestasi Polres Gorontalo kota dinilai cepat tanggap dalam menyelasaikan permasalahan. 3.2.2
Populasi 1. Populasi atau universe adalah sejumlah manusia atau unit yang mempunyai ciri-ciri atau karateristik yang sama; 2. Sub-populasi adalah sejumlah manusia atau unit yang menjadi bagian dari populasi; 3. Element populasi adalah anggota dari sejumlah manusia yang merupakan populasi atau sub-populasi atau unsur dari suatu unit; 4. Populasi sasaran (”target population”) adalah populasi darimana akan ditarik suatu sampel berdasarkan tata cara sampling tertentu; 5. Kerangka (”frame”) merupakan daftar dari orang-orang atau unit-unit
yang merupakan bagian dari sampel yang mewakili populasi.5 Dalam penelitian ini, peneliti mengambil populasi diantaranya Anggota Barekskrim Polres Gorontalo kota, Kasat Reskrim Polres Gorontalo kota. 3.2.3
Sampel Sedangkan sampel adalah contoh dari suatu populasi atau sub populasi
yang cukup besar jumlahnya dan sampel harus dapat mewakili populasi atau sub populasi. Misalnya penduduk di wilayah tertentu, jumlah pegawai pada organisasi tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya.6Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dari pihak Reskrim berjumlah 5 (lima) orang yaitu terdiri dari Kasat Reskrim Polres Gorontalo kota dan 4 (empat) Kanit reskrim; 2. Dari pihak Propam berjumlah 5 (lima) orang yaitu terdiri dari Kasi Propam Polres Gorontalo kota dan 4 (empat) anggota Propam Polres Gorontalo kota; 3. Dari pihak masyarakat berjumlah 9 (Sembilan) orang yaitu terdiri dari masingmasing kecamatan. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Karena data yang diperoleh berupa data Sekunder dan Primer, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui studi dokumentasi atau melalui penelusuran literatur serta dengan melakukan tehnik wawancara atau observasi. Dalam penelitian lazimnya dikenal tiga jenis alat pengumpul data, yaitu studi dokumen atau bahan pustaka, pengamatan atau observasi dan wawancara atau 5
SoerjonoSoekanto,2010. PengantarPenelitianHukum. Jakarta. UI-Press, hlm.172 dan 173. MuktiFajardanYuliantoAchmad, Op.cit, hlm.171.
6
interview. Studi Dokumentasi diberi pengertian sebagai langkah awal dari setiap penelitian hukum (baik normatif maupun yang sosiologis).7 Studi dokumen merupakan suatu alat pengumpulan data yang dilakukan melalui data tertulis dengan mempergunakan ”content analysis”. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti antara lain: 1. Observasi, antara lain sebagai berikut: a. Pengamatan mencakup seluruh konteks sosial alamiah dari perilaku manusia yang nyata; b. Menangkap gejala atau peristiwa yang penting, yang mempengaruhi hubungan sosial antara orang-orang yang diamati perilakunya; c. Menentukan apakah yang disebut sebagai kenyataan dari sudut pandangan hidup atau falsafat hidup dari pihak-pihak yang diamati; d. Mengidentifikasikan keteraturan perilaku atau pola-polanya. 2. Wawancara adalah untuk membuat deskripsi dan eksplorasi. Dengan demikian, maka faktor-faktor yang akan dapat mempengaruhi penggunaan wawancara sebagai alat pengumpulan data, adalah antara lain; a. Kwalitas pewawancara; b. Kwalitas yang diwawancarai; dan c. Sifat dari masalah yang diteliti.8
7
Mukhti Fajar dan Yulianto Achmad. Op. Cit.hlm. 180. SoejonoSoekanto.Op. Cit.hlm. 21-25.
8
3. Angket/kusioner,
merupakan
teknik
pengumpulan
data
dengan
cara
menyebarkan atau membagikan daftar pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti kepada responden. 3.5 Analisis data Analisis data merupakan kegiatan dalam penelitian yang berupa melakukan kajian atau telaah terhadap hasil pengolahan data yang dibantu dengan teori-teori yang telah didapatkan sebelumnya. Secara sederhana analisis data ini disebut sebagai kegiatan memberikan telaah, yang dapat berarti menentang, mengkritik, mendukung, menambah atau memberi komentar dan kemudian membuat suatu kesimpulan terhadap hasil penelitian dengan pikiran sendiri dan bantuan teori yang telah. Adapun Analisis data dalam penelitian hukum memiliki sifat Deskriptif Sifat analisis deskriptif maksudnya adalah bahwa peneliti dalam menganalisis berkeinginan untuk memberikan gambaran atau pemaparan atas subjek dan objek penelitian sebagaimana hasil penelitian yang dilakukannya. pendekatan kualitatif
menggunakan
yaitu adalah suatu cara analisis hasil penelitian yang
menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu data yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan serta juga tingkah laku yang nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh.9
9
Mukhti Fajar dan Yulianto Achmad. Op.cit. hlm.180