BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang yang ditujukan dengan data untuk menentukan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya suatu kejadian. Pendekatan yang diambil adalah pendekatan kuantitatif, karena dalam mempelajari dan memecahkan masalah melibatkan data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di 17 SMK Bidang Keahlian Bisnis Manajemen di Kabupaten Sleman pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 yaitu bulan Maret 2013 - Mei 2014. SMK yang diteliti adalah SMK Negeri dan Swasta, yaitu SMKN 1 Godean SMKN 1 Tempel, SMKN 1 Depok, SMK Muhammadiyah 2 Moyudan, SMK ‘17’ 1 Seyegan, SMK Ma’arif 1 Sleman, SMK YPKK 1 Sleman, SMK YPKK 2 Sleman, SMK YPKK 3 Sleman, SMK Muhammadiyah Berbah, SMK Yapemda 1 Sleman, SMK Tarakanita, SMK Muhammadiyah 1 Tempel, SMK Muhammadiyah 1 Turi, SMK Sanjaya Pakem, SMK Hamong Putera 1 Pakem, dan SMK Muhammadiyah Cangkringan.
48
49
C. Variabel Penelitian Variabel terikat adalah variabel yang akan dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat penelitian ini adalah Prestasi Belajar Akuntansi (Y) peserta didik kelas X SMK di Kabupaten Sleman. Variabel bebas merupakan variabel yang dapat mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas penelitian ini adalah Kompetensi Pedagogik (X1), Kompetensi Kepribadian (X2), Kompetensi Sosial (X3), dan Kompetensi Profesional (X4) guru berdasarkan persepsi peserta didik.
D. Definisi Operasional Definisi operasional dari masing-masing variabel sebagai berikut: 1. Kompetensi Pedagogik guru akuntansi merupakan kemampuan guru dalam menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual; menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik; mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu; menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik; memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran; memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
50
yang dimiliki; berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik; menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran; serta melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 2. Kompetensi Kepribadian guru akuntansi merupakan kemampuan guru dalam bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia; menampilkan
diri sebagai
pribadi yang jujur, berakhlaq mulia dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat; menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa; menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri; dan menjunjung tinggi kode etik profesi guru. 3. Kompetensi Sosial guru akuntansi merupakan kemampuan guru dalam bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi; berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat; beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.; serta berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
51
4. Kompetensi Profesional guru akuntansi merupakan kemampuan guru dalam menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
yang mendukung mata pelajaran
yang diampu;
menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu; mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif; mengembangkan berkelanjutan memanfaatkan
dengan
melakukan
teknologi
informasi
keprofesionalan secara
tindakan dan
reflektif;
komunikasi
serta untuk
mengembangkan diri. 5. Prestasi Belajar Akuntansi peserta didik merupakan tingkat kemampuan aktual siswa setelah mendapatkan pengalaman belajar suatu bidang studi atau seluruh bidang studi tertentu, yang meliputi kemampuan pengetahuan dan pengertian (kognitif), keterampilan intelektual dan sosial (psikomotorik), dan prestasi dalam bentuk sikap atau nilai (afektif), sebagai hasil dari proses belajar yang dibuktikan melalui tes yang dilaporkan dalam bentuk rata-rata nilai akuntansi di rapor.
E. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel
52
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi (Sugiyono, 2007: 61-62). Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X Program Keahlian Akuntansi tahun ajaran 2012/2013 di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Sleman. Populasi berjumlah 885 orang. Karena jumlah populasi melebihi 100 orang, maka penarikan sampel menggunakan sampel secara acak (random sampling). Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Taro Yamane atau Slovin (Riduwan, 2005: 65) sebagai berikut: n=
N N. d + 1
Dimana: n N d2
: jumlah sampel : jumlah populasi : presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel 90 orang, dengan perhitungan sebagai berikut: n=
N 885 885 = = = 89,85 ≈ 90 orang N. d + 1 (885)0,1 + 1 9,85
Maka ditentukan jumlah masing-masing sampel peserta didik menurut sekolah secara proporsional dengan rumus: =
.
Dimana: ni : jumlah sampel menurut stratum n : jumlah sampel seluruhnya
53
Ni N
: jumlah populasi menurut stratum : jumlah populasi seluruhnya
Untuk SMKN 1 Godean, perhitungannya sebagai berikut: =
.
= 885 . 90 = 9,66 ≈ 10 responden
Dengan rumus diatas, didapat tabel sampel sebagai berikut;
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Tabel 7. Penetapan Besar Sampel Nama Sekolah Populasi Sampel SMKN 1 Godean SMKN 1 Depok SMKN 1 Tempel SMK Muh 2 Moyudan SMK ‘17’ 1 Seyegan SMK Maarif 1 Sleman SMK YPKK 1 Sleman SMK YPKK 2 Sleman SMK YPKK 3 Sleman SMK Muhammadiyah Berbah SMK Yapemda 1 Sleman SMK Tarakanita SMK Muhammadiyah 1 Tempel SMK Muhammadiyah 1 Turi SMK Sanjaya Pakem SMK Hamong Putera 1 Pakem SMK Muhammadiyah Cangkringan Total
Keterangan
95 96 96 21 15 42 50 153 40 15 61 1 20
10 10 10 2 1 4 5 16 4 1 6 1 2
9,66≈10 9,76≈10 9,76≈10 2,13≈2 1,52→1 4,27≈4 5,08≈5 15,56≈16 4,07≈4 1,53→1 6,20≈6 0,10 →1 2,03≈2
90 20 12 58
9 2 1 6
9,15≈9 2,03≈2 1,22≈1 5,89≈ 6
885
90
90
F. Prosedur Pengembangan Instrumen Penelitian Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah dalam meneliti. Mula-mula disiapkan latar belakang masalah, perumusan masalah, hipotesis, kemudian melakukan kajian pustaka, membuat kisi-kisi penyusunan instrument, menyusun angket, lalu dijustifikasi oleh dosen
54
pembimbing, setelah dinyatakan layak kemudian diujicobakan di SMKN 1 Depok di kelas X Akuntansi II. Hasil ujicoba tersebut dianalisis dengan uji validitas dan reliabilitas instrumen dengan uji Alfa Cronbach. Item yang valid dan reliabel dihimpun menjadi angket yang sudah jadi, kemudian disebarkan kepada sampel penelitian sebenarnya, hasil penyebaran angket tersebut ditabulasikan sesuai variabel yang diteliti. Data berskala Likert langsung diuji dengan analisis korelasi dan regresi, kemudian dimaknai dan disimpulkan. 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu angket dan dokumentasi. a. Teknik Angket Menurut Sugiyono (2010: 199) angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis pada responden untuk dijawabnya. Skala instrumen angket yang digunakan adalah skala Likert dengan interval 1
sampai 4. Kisi-kisi intrumen dikembangkan dari
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Angket berupa seperangkat daftar pertanyaan isian untuk mengungkap pendapat peserta didik tentang kompetensi guru akuntansi yang memiliki kontribusi terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Sasaran angket ini adalah peserta didik.
55
b. Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang jumlah peserta didik dan nilai rata-rata akuntansi dari rapor peserta didik kelas X. 2. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan berupa angket yang berisi butirbutir pertanyaan untuk dijawab oleh responden, disusun berdasarkan indikator-indikator dari variabel penelitian. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. yaitu skala yang digunakan untuk mengukur pendapat orang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial,
penulisan
analisis
kuantitatif
menggunakan
pernyataan/pertanyaan dengan skor sebagai berikut: a. Skor 4 untuk jawaban sangat baik b. Skor 3 untuk jawaban baik c. Skor 2 untuk jawaban kurang baik d. Skor 1 untuk jawaban tidak baik Pengembangan instrumen penelitian disusun dalam kisi-kisi sebagai berikut: Tabel 8. Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Pedagogik Komponen 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural,
Jumlah No. butir Butir 1.1 Memahami karakteristik peserta didik 6 1,2,3,4 yang berkaitan dengan aspek fisik, ,5,6. intelektual, sosio-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosialbudaya. 1.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik 1 7, Indikator
56
Komponen emosional dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsipprinsip pembelajaran yang mendidik.
3. Mengembangk an kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu.
4. Menyelenggara kan pembelajaran yang mendidik.
Indikator dalam mata pelajaran yang diampu. 1.3 Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu. 1.4 Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu. 2.1 Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata pelajaran yang diampu. 2.2 Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik penbelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu. 3.1 Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. 3.2 Menentukan tujuan pembelajaran yang diampu. 3.3 Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diampu. 3.4 Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran. 3.5 Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik. 3.6 Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian. 4.1 Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik. 4.2 Mengembangkan komponenkomponen rancangan pembelajaran. 4.3 Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan. 4.4 Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangan dengan memperhatikan
Jumlah butir
No. Butir
1
8,
1
9.
2
10,11.
6
12,13, 14,15, 16,17.
6
18,19, 20,21, 22,23.
57
Komponen
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. 6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisas ikan berbagai potensi yang dimiliki. 7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
8. Menyelenggara kan penilaian
Indikator standar keamanan yang dipersyaratkan. 4.5 Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh. 4.6 Mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran yang diampu sesuai dengan situasi yang berkembang. 5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang diampu.
Jumlah butir
No. Butir
1
24
6.1 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal. 6.2 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya.
2
25,26.
7.1 Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik, dan santun, secara lisan, tulisan, dan/atau bentuk lain. 7.2 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi kegiatan/permainan yang mendidik yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik untuk ambil bagian dalam permainan melalui bujukan dan contoh, (b) ajakan kepada peserta didik untuk ambil bagian, (c) respons peserta didik terhadap ajakan guru, dan (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya. 8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
2
27,28.
7
29,30, 31,32,
58
Komponen dan evaluasi proses dan hasil belajar.
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Indikator sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu. 8.2 Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu. 8.3 Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 8.4 Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 8.5 Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan menggunakan berbagai instrumen. 8.6 Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan. 8.7 Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar. 9.1 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar. 9.2 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan. 9.3 Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan. 9.4 Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 10.1 Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 10.2 Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu. 10.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu. Total
Jumlah butir
No. Butir 33,34, 35.
4
36,37, 38,39.
3
40,41, 42.
42
42
59
Tabel 9. Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Kepribadian Komponen
Jumlah No. butir Butir Menghargai peserta didik tanpa 4 1,2,3, membedakan keyakinan yang dianut, 4. suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender. Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum, dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan kebudayaan nasional Indonesia yang beragam. Berperilaku jujur, tegas, dan 3 5,6,7. manusiawi. Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlaq mulia. Berperilaku yang dapat diteladan oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya. Indikator
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
1.1
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlaq mulia dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. 3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. 4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. 5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
2.1
1.2
2.2 2.3
3.1 3.2
4.1 4.2 4.3
5.1 5.2 5.3
Menampilkan diri sebagai pribadi mantap dan stabil. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
3
8,9,10 .
Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab tinggi. Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri. Bekerja mandiri secara profesional.
4
11,12, 13,14.
Memahami kode etik profesi guru. Menerapkan kode etik profesi guru. Berperilaku sesuai dengan kode etik profesi guru. Total
5
15,16, 17,18, 19.
19
19
Tabel 10. Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Sosial Komponen 1. Bersikap inklusif,
Jumlah No. butir Butir Bersikap inklusif dan objektif 3 1,2,3. terhadap peserta didik, teman sejawat, Indikator
1.1
60
Komponen bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi 2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. 4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profes lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Indikator
1.2
2.1
2.2
2.3
3.1
3.2
4.1
4.2
dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran. Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta didik, dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi.
Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik, dan efektif. Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun, empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik. Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik. Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan efektivitas sebagai pendidik. Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan. Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi sendiri secara lisan dan tulisan maupun bentuk lain. Total
Jumlah butir
No. Butir
3
4,5,6.
3
7,8,9.
3
10,11, 12.
3
13,14, 15.
15
15
61
Tabel 11. Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Profesional Komponen
Indikator
1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. 3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
1.1
4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.
4.1
1.2 1.3
2.1 2.2 2.3
3.1
3.2
4.2 4.3 4.4
5.1
5.2
Menguasai struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran akuntansi. Memahami langkah-langkah kerja akuntansi. Menunjukkan manfaat mata pelajaran akuntansi.
Jumlah butir 3
No. Butir 1,2,3.
2
4,5.
2
6,7
Memahami standar kompetensi mata pelajaran yang diampu. Memahami kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. Memahami tujuan pembelajaran yang diampu.
3
8,9,10 .
Memilih materi pembelajaran yang diampu sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus. Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan. Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.
4
11,12, 13,14.
4
15,16, 17,18.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.
3
19,20, 21
Total
21
21
62
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang telah dibuat dikonsultasikan kepada dosen pembimbing guna mengukur validitas konstruk. Validitas isi diketahui dengan uji validitas. Validitas dihitung dengan rumus korelasi product moment dengan angka kasar oleh Pearson (Suharsimi Arikunto, 2006:170). N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)
=
N ∑ X2 − (∑ X2 ) N ∑ Y2 − (∑ Y2) Keterangan: : koefisien korelasi antara variabel X dan Y ∑ XY : jumlah perkalian X dengan Y X : skor rata-rata dari X Y : skor rata-rata dari Y N : banyaknya subjek/responden
Jika harga r hitung dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5%, r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka butir soal valid, dan jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir tidak valid. Butir-butir yang digunakan dalam pengumpulan data adalah butir yang valid. Jika instrumen valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut: Antara 0,800 – 1,000
: sangat tinggi
63
Antara 0,600 – 0,799
: tinggi
Antara 0,400 – 0,599
: cukup tinggi
Antara 0,200 – 0,399
: rendah
Antara 0,000 – 0,199
: sangat rendah (tidak valid)
Perhitungan uji validitas menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Kriteria untuk pengambilan keputusan dalam menentukan valid atau tidaknya butir adalah dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. a. Variabel Kompetensi Pedagogik Sampel berjumlah 30, dengan signifikansi 5%, maka dengan demikian r tabel adalah 0,361. Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel Kompetensi Pedagogik (X1) diperoleh kesimpulan bahwa dari 42 butir terdapat 27 butir yang dinyatakan
valid
yaitu
butir nomor 1,2,5,8,10,11,13,14,16,
19,20,22,24,25,26,27,28,29,31,33,34,35,37,38,39,40,
dan
42.
Sedangkan butir yang tidak valid 13, yaitu nomor 3,4,6,7,9, 12,15,17,18,21,23,30,32,36, dan 41. b. Variabel Kompetensi Kepribadian Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel Kompetensi Kepribadian (X2) diperoleh kesimpulan bahwa dari 19 butir terdapat 14 butir yang dinyatakan valid yaitu nomor 1,2,3,4,6,7,8,9,12,13,14,15, 16, dan 18. Sedangkan butir yang tidak valid yaitu nomor 5,10,11,17, dan 19.
64
c. Variabel Kompetensi Sosial Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel Kompetensi Sosial (X3) diperoleh kesimpulan bahwa dari 15 butir terdapat
12
butir
yang
dinyatakan
valid
yaitu
nomor
1,2,3,4,5,6,8,10,11,12,13, dan 15. Sedangkan yang tidak valid yaitu nomor 7,9, dan 14. d. Variabel Kompetensi Profesional Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel Kompetensi Profesional (X4) diperoleh kesimpulan bahwa dari 21 butir terdapat 17 butir yang dinyatakan valid yaitu 1,2,3,4,5,8,9,10, 11,12,13,14,16,17,18,20, dan 21. Sedangkan yang tidak valid yaitu nomor 3,7,15 dan 19. Tabel 12. Validitas Angket No. 1
2 3 4
Variabel
Jumlah Nomor Butir Jumlah Jumlah Semula Gugur Gugur Valid Kompetensi 42 3,4,6,7,9,12,15, 15 27 Pedagogik 17,18,21,23,30, 32,36, dan 41. Kompetensi 19 5,10,11,17, dan 5 14 Kepribadian 19 Kompetensi 15 7,9, dan 14 3 12 Sosial Kompetensi 21 3,7,15 dan 19. 4 17 Profesional Jumlah 97 21 70
Butir-butir pernyataan yang gugur tidak diikutsertakan dalam pengambilan data penelitian.
65
2. Reliabilitas Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil konsistens dalam mengukur yang hendak diukur. Untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini digunakan model internal consistency (konsistensi internal). Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan Rumus Cronbach’s Alpha (Suharsimi Arikunto, 2006: 196) sebagai berikut:
11
=
( − 1)
1−
2
∑ 2
Keterangan: : reliabilitas instrumen 11 : banyaknya butir pertanyaan 2 ∑ : jumlah varians butir 2 : varians total Adapun interpretasi koefisien Alpha menggunakan kategori menurut Suharsimi Arikunto (2001:233) yaitu: Tabel 13. Standar Interpretasi Reliabilitas Rentang Nilai 0,00 – 0,19 0,20 – 0,39 0,40 – 0,59 0,60 – 0,79 0,80 – 1,00
Interpretasi Sangat rendah Rendah Agak rendah Tinggi Sangat tinggi
66
Uji Reliabilitas instrumen menggunakan SPSS 16.0 for Windows, sehingga diperoleh Cronbach;s Alpha tiap variabel sebagai berikut: Tabel 14. Reliabilitas Angket No. Instrumen untuk variabel 1 Kompetensi Pedagogik 2 Kompetensi Kepribadian 3 Kompetensi Sosial 4 Kompetensi Profesional
Cronbach’s Alpha 0,748 0,726 0,735 0,764
Interpretasi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa instrument untuk masing-masing variabel dinyatakan reliabel untuk digunakan dalam penelitian ini.
H. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis Penelitian ini menggunakan analisis regresi, untuk itu perlu dilakukan pengujian persyaratan analisis yang berupa: a. Uji Linieritas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan yang linier atau tidak terhadap variabel terikatnya. Rumus yang digunakan dalam uji linearitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: =
67
Keterangan : Freg : harga bilangan F untuk garis linear RKreg : rerata kuadrat regresi RKres : rerata kuadrat residu (Sutrisno Hadi, 2004: 13) Bila harga F hitung lebih kecil dari harga F tabel pada taraf signifikansi 5% berarti hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dinyatakan linier. b. Uji Multikoliniearitas Pengujian ada tidaknya multikolinieritas antar variabel bebas dilakukan dengan menyelidiki besarnya interkorelasi antar variabel bebas. Uji ini menggunakan rumus korelasi product moment. Interpretasinya adalah jika harga interkorelasi antar variabel bebas lebih besar atau sama dengan 0,800 berarti terjadi multikolinieritas, maka penggunaan teknik analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Jika sebaliknya berarti tidak terjadi multikolinieritas, sehingga penggunaan teknik analisis regresi dapat dilanjutkan. 2. Analisis Data a. Analisis Bivariat Untuk menjawab hipotesis kesatu, kedua, ketiga, dan keempat digunakan analisis regresi linier sederhana. Langkahlangkahnya sebagai berikut: 1) Mencari persamaan garis regresi satu prediktor Y’ = a + bX
68
Dimana: Y’ a b X
: nilai yang diprediksikan : konstanta atau bila harga X=0 (harga konstan) : angka arah atau koefisien regresi : nilai variabel independen (Sugiyono,2010: 262)
2) Mencari korelasi antar prediktor dengan kriterium = N∑
N∑
− (∑ )(∑ )
2
2
− (∑
) N∑
2
− (∑
2
)
Keterangan: : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y ∑ : jumlah perkalian X dengan Y : variabel bebas y : variabel terikat N : banyaknya subjek/responden Tabel 15. Pedoman Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Cukup kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2007: 231) 3) Uji signifikansi koefisien korelasi Uji ini untuk mengetahui makna hubungan variabel X terhadap Y. Rumus yang dipakai sebagai berikut: =
r√n − 2 √1 −
Harga ini selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel. Jika t hitung sama atau lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebaliknya, jika t
69
hitung lebih kecil dari t tabel dengan taraf signifikansi 5% maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak signifikan (Sugiyono, 2010: 257). 4) Menghitung koefisien determinasi Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y digunakan koefisien determinan. Derajat koefisien determinasi dicari dengan rumus sebagai berikut: KP =
x 100%
b. Analisis Multivariat Analisis yang dipakai adalah analisis korelasi ganda dan dilanjutkan dengan analisis regresi ganda dengan empat prediktor. Analisis ini adalah untuk menjawab hipotesis kelima. Langkahlangkah analisis data meliputi: 1) Membuat persamaan garis regresi dengan empat prediktor dengan rumus: = +
1 1
+
2 2
+
3 3
+
4 4
Dimana: Y (topi) X A B
: subjek variabel terikat yang diproyeksikan : variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu yang diprediksikan : nilai konstanta harga Y , jika X=0. : nilai arah sebagai penentu prediksi yang menunjukkan nilai peningkatan atau penurunan dari variabel Y.
2) Menghitung korelasi ganda 4 prediktor 3) Menghitung koefisien determinasi
70
4) Uji signifikasi koefisien regresi ganda dengan uji F 2
=
Keterangan: : N : M : R :
(
− 1−
− 1) 2
harga F garis regresi cacah kasus cacah prediktor koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor-prediktor (Sutrisno Hadi, 2007: 23)
5) Mengetahui seberapa besar sumbangan setiap variabel terhadap kriterium digunakan rumus: a) Sumbangan Relatif (SR%) Sumbangan sumbangan
secara
relatif relatif
menunjukkan setiap
prediktor
besarnya terhadap
kriterium untuk keperluan prediksi.
% =
∑
(100%)
Keterangan: % : sumbangan relatif dari suatu prediktor : koefisien prediktor ∑ : jumlah produk antara X dan Y : jumlah kuadrat total (Sutrisno Hadi, 2004: 38) b) Sumbangan Efektif (SE%) Sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui besarnya
sumbangan
secara
efektif
masing-masing
71
prediktor
terhadap
kriterium
dengan
tetap
memperhitungkan variabel bebas lain di luar yang diteliti. %=
%
2
Keterangan: : sumbangan efektif dari suatu prediktor : sumbangan relatif dari suatu prediktor 2 : koefisien korelasi antara kriterium prediktor (Sutrisno Hadi, 2004: 39)