BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Desain Penelitian Penelitian
ini
merupakan
penelitian
quasi
eksperimen
dengan
nonequivalen groups pre test dan post test. Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok
Pre-test
Perlakuan
Post-test
Eksperimen
O1
X
O2
Kontrol
O1
O2
Keterangan: O1
: tes awal (sebelum perlakuan) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
O2
: tes akhir (setelah perlakuan) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
X
: pembelajaran dengan metode investigasi kelompok pada kelas eksperimen Penelitian eksperimen ini melibatkan dua kelas siswa, yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas tersebut diberi pre-test dan post-test, dengan perlakuan yang berbeda dalam metode pembelajaran. Siswa eksperimen diberi perlakuan dengan metode investigasi kelompok, dan siswa kelas kontrol
78
diberi perlakuan pembelajaran biasa dengan metode ceramah bervariasi. Peneliti kemudian membandingkan skor perbedaan rata-rata antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen (kelompok yang diberi perlakuan).
3.2.
Lokasi Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Kecamatan Sepauk Kabupaten
Sintang Kalimantan Barat, yang terletak di Jln. Tanjung Ria Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Seluruh siswa dari kelas X sampai XII yang terdaftar dalam semester genap tahun ajaran 2008/2009 di SMAN 1 Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang Kalimantan Barat yang berjumlah 373 orang siswa merupakan populasi dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di jurusan IPS. Subjek penelitian dipilih secara acak dari 4 kelas paralel, yaitu satu kelas untuk kelas eksperimen dan satu kelas untuk kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang akan dikenai perlakuan dengan metode investigasi kelompok, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang dikenai pembelajaran biasa dengan metode ceramah bervariasi. Kelas kontrol dan kelas eksperimen berjumlah masing-masing 34 orang siswa.
79
3.3.
Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah skala sikap model likert yang
dikembangkan oleh peneliti sendiri dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Untuk melengkapi informasi hasil sehubungan dengan pembelajaran dilakukan observasi kegiatan mengajar guru dengan mengacu pada observasi tertutup.
3.4.
Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 8 pertemuan dengan mengambil waktu
pada semester genap tahun 2008/2009. Setiap pertemuan menggunakan waktu 2 X 45 menit. Dengan perincian sebagai berikut: dua pertemuan untuk pre-test dan post-test, sedangkan sisanya sebanyak 6 kali pertemuan digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Prosedur yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Mengadakan penjajakan awal di SMAN 1 Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang Kalimantan Barat dan berdiskusi dengan guru PKn kelas XI untuk memperoleh gambaran mengenai keterampilan sosial dan hasil belajar siswa. 2) Melakukan studi dokumentasi dan randomisasi kelas dengan cara diundi untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3) Melaksanakan uji coba instrument penelitian dan dilanjutkan dengan menganalisis data hasil uji coba instrument.
80
4) Melakukan tes awal (pre-test) pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mendapatkan gambaran mengenai keterampilan sosial dan hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan. 5) Melaksanakan pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru PKn SMAN 1 Sepauk Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Peneliti bertindak sebagai observer. Penelitian dilaksanakan sesuai dengan jadwal mata pelajaran yang telah ditetapkan sekolah, sehingga tidak mengganggu suasana pembelajaran di sekolah. 6) Mengadakan tes akhir (post-test) untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, baik pada siswa kelompok eksperimen maupun siswa kelompok kontrol.
3.5.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data Analisis data dalam pengujian hipotesis penelitian ini diperoleh dengan
menggunakan SPSS versi 15. Langkah-langkah pengolahan dan analisis data yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah : 1) Analisis pertama, melakukan analisis data pre test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, maksudnya untuk mengetahui keadaan awal subjek yang mau diteliti. Pada tahap ini, kondisi subjek penelitian, secara statistik diharapkan sama antara kelompok eksperimen dengan
81
kelompok kontrol. Statistik uji t yang digunakan adalah statistik uji t untuk sampel yang independen. Keadaan awal subjek yang mau dikenai perlakuan adalah sama, jika hasil statistik uji t memiliki peluang kekeliruan (α) lebih besar dari 0.05. Dalam hal lain, berarti kondisi awal sebelum perlakuan diberikan kepada kelompok eksperimen dan kontrol adalah berbeda. 2) Analisis kedua, melakukan perbandingan hasil post test kelompok eksperimen dengan hasil post test kelompok kontrol. Pada tahap ini secara statistik diharapkan hasil eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Uji t yang digunakan adalah statistik uji t untuk sampel independen. Hasil eksperimen lebih baik dibanding dengan kelompok kontrol jika harga statistik uji t memiliki peluang kekeliruan (α) lebih kecil dari 0.05. Dalam hal lain, berarti kondisi awal setelah perlakukan diberikan kepada kelompok eksperimen dan kontrol adalah sama. 3) Analisis ketiga, membandingkan skor post test dengan pre test kelompok eksperimen. Tujuannya adalah untuk melihat perbedaan yang ditimbulkan oleh perlakuan yang diberikan pada subjek, apakah naik atau turun. Secara statistik diharapkan hasil post test lebih tinggi dibanding dengan pre test. Statistik uji t yang digunakan adalah statistik uji t untuk paired sample. Hasil post test lebih baik dibanding dengan kelompok pre test pada kelompok eksperimen jika harga statistik uji t memiliki peluang kekeliruan (α) lebih kecil dari 0.05. Dalam hal lain, berarti kondisi setelah perlakuan diberikan kepada kelompok adalah sama.
82
4) Analisis keempat, membandingkan skor post test dan pre test kelompok kontrol. Tujuannya adalah untuk melihat perbedaan yang ditimbulkan oleh perlakuan yang diberikan pada subjek, apakah naik atau turun. Secara statistik diharapkan hasil post test lebih tinggi dibanding dengan pre test. Statistik uji t yang digunakan adalah statistik uji t untuk paired sample. Hasil post test lebih baik dibanding dengan kelompok pre test pada kelompok kontrol jika harga statistik uji t memiliki peluang kekeliruan (α) lebih kecil dari 0.05. Dalam hal lain, berarti kondisi setelah perlakuan diberikan kepada kelompok adalah sama. 5) Analisis kelima, membandingkan rata-rata gained score antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Secara statistik diharapkan rata-rata gained score pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Statistik uji t yang digunakan adalah statistik uji t untuk sampel independen. Hasil eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol jika harga statistik uji t memiliki peluang kekeliruan (α) lebih kecil dari 0.05. Artinya metode yang diujicobakan lebih baik dari metode pembandingnya. Dalam hal lain, berarti kondisi setelah perlakuan diberikan kepada kelompok adalah sama.
83
84