BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian Quasi Experiment jenis Nonequivalent control group design. Quasi Experiment yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari True experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Walaupun demikian, desain ini lebih baik dari pada rancangan Pre-Experimental Design. Quasi Experiment Design, digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2010: 114). Tabel 2. Nonequivalent Control Group Design Pretest
Treatment
Posttest
O1
Xa
O2
O3
Xb
O4
Keterangan: O1= Pretest kelompok eksperimen O2= Posttest kelompok eksperimen O3= Pretest kelompok kontrol O4= Posttest kelompok kontrol Xa = Perlakuan penerapan job sheet yang dikembangkan (kelas eksperimen) Xb= Perlakuan penerapan job sheet lama (kelas kontrol)
27
Dilakukan penelitian untuk mencari efektivitas penerapan job sheet yang dikembangkan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat Praktik Pemesinan pada siswa kelas XI program keahlian Teknik Mesin SMK Ma’arif Salam Magelang. Desain penelitian ini dipilih dua kelompok siswa. Satu kelompok tersebut melaksanakan pembelajaran praktik menggunakan job sheet yang lama sebagai kelas kontrol sedangkan kelompok yang lain menerapkan job sheet yang telah dikembangkan sebagai kelas eksperimen (Sugiyono, 2010:116). B. Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini terdapat dua macam variable penelitian yaitu: variabel bebas (independent variable), variabel terikat (dependent variable). 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan job sheet pada proses pembelajaran praktik pemesinan pada kelas eksperimen. 2. Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar praktik kerja bubut siswa.
28
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti itu (Sugiyono, 2010:117). Populasi dalam penelitian ini meliputi siswa kelas XI jurusan Teknik Pemesinan SMK Ma’arif Salam Magelang. Populasi Penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Populasi Penelitian Jurusan Pemesinan Kelas
Rombongan Belajar
Kelas
3
XI MA XI MB XI MC
XI M
Jumlah Siswa Tiap Kelas 38 38 40
Jumlah
116 siswa
2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili) (Sugiyono, 2010: 118). 29
Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel penelitian ini yaitu menggunakan teknik sampling purposive dimana pada penentuan sampelnya menggunakan pertimbangan tertentu. Sampel pada penelitian ini diambil pada kelas XI, karena dianggap sangat tepat. Hal ini dikarenakan pada siswa kelas X masih tahap peralihan dari SMP ke SMK dan untuk kelas XII sedang mempersiapkan uji kompotensi. Sehingga sampel diambil kelas XI. Dalam penelitian ini diambil sampel berupa dua kelas dengan jumlah siswa yang sama, yaitu pada kelas XI MA sebagai kelas kontrol dan kelas XI MB sebagai kelas eksperimen. Sampel yang digunakan terdapat pada tabel 4 berikut ini: Tabel 4. Sampel Penelitian No
Kelas
Jumlah Siswa
Keterangan
1
XI MA
38
Kelas Kontrol
2
XI MB
38
Kelas Eksperimen
Jumlah Sampel
76
D. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian di SMK Ma’arif Salam Magelang yang beralamat di Jl. Citrogaten Salam, Magelang. Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan November sampai Januari 2014. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjannya mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Suharsimi
30
A, 2010: 137). Menurut Sugiyono (2010:174), pada dasarnya terdapat dua macam instrumen, yaitu instrumen yang berbentuk tes untuk mengukur prestasi belajar dan instrumen non-tes untuk mengukur sikap dan perilaku. Instrumen yang digunakan sebagai pengumpul data pada penelitan ini adalah instrumen tes dan non-tes. Instrumen tes yang digunakan adalah berupa hasil penilaian praktik pemesinan. Instrumen non-tes yang digunakan berupa lembar observasi untuk mengukur sikap dan perilaku siswa dalam praktik. Kisikisi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Lembar Observasi Sikap Kerja Siswa Kompetensi Indikator Butir Soal Dasar Mengidentifikasi mesin/alat bantu yang 8, 9, 10 digunakan 1, 2, 3, 7 Pengoperasian Mengidentifikasi Urutan Pengerjaan Mesin Bubut Identifikasi parameter pemesinan 4, 5, 6 Perawatan mesin dan Prosedur Keselamatan 13, 14, 15,16 Kerja Periksa Kesesuaian Menggunakan alat ukur untuk memeriksa Komponen 11,12 komponen dengan Spesifikasi Sebelum melakukan pengumpulan data penelitian serta pemberian perlakuan terhadap siswa, terlebih dulu dilakukan pengujian terhadap instrumen penelitian. Uji coba instrumen dilakukan dengan menerapkan instrumen kepada siswa yang bukan merupakan sampel penelitian, yaitu siswa kelas XI MC SMK Ma’arif Salam Magelang. Data diperoleh dari siswa kelas XI MC kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya. Masing-masing uji instrumen diuraikan sebagai berikut.
31
1. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Dalam penelitian diperlukan instrumen-instrumen penelitian yang telah memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian minimal ada dua macam yaitu validitas dan reliabilitas (Nana Syaodih S, 2011: 228). a. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Pada penelitian ini dilakukan uji validitas logis maupun uji validitas empiris. Validitas logis didasarkan pada pertimbangan dari para pakar atau ahli (expert judgment). Selain itu, dilakukan uji validitas empiris pada setiap butir soal melalui kegiatan uji coba (try out) pada siswa kelas XI yang bukan merupakan sampel penelitian, yaitu kelas XI MC. Metode yang digunakan pada uji validitas instrumen lembar observasi sikap kerja adalah metode Pearson’s Product Moment Correlation. Rumus yang digunakan dalam uji validitas adalah sebagai berikut (Suharsimi A, 2010:213).
𝑟𝑥𝑦 =
N
N 𝑋𝑌 − ( 𝑋)( 𝑌) 𝑌 2 − ( 𝑋2 )} {𝑁 𝑌 2 − ( 𝑌 2 )}
Keterangan: Y
: Jumlah Seluruh Sektor Y
X
: Jumlah Seluruh Sektor X
XY
: Jumlah Hasil Perkalian Antara Sektor X dan Sektor Y
N
: Jumlah Kasus
rxy
: Angka
Indeks Korelasi Product Moment
32
Pada pengujian ini, pengambilan keputusan juga berdasarkan hal-hal berikut. 1) Jika rxy positif dan rxy > rtabel, maka butir tersebut valid. 2) Jika rxy hasil tidak positif dan rxy < rtabel, maka butir tersebut tidak valid. Hasil uji validitas menunjukkan koefisien korelasi pada seluruh butir tes berkisar antara 0,317 sampai dengan 0,598. Hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 120. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6. Hasil Uji Validitas No rxy Butir 1 0,506 2 0,468 3 0,368 4 0,613 5 0,348 6 0,340 7 0,357 8 0,431 9 0,598 10 0,456 11 0,351 12 0,402 13 0,348 14 0,468 15 0,431 16 0,431
rtabel
Keterangan
0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Vaid Valid Valid
Hasil uji validitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat butir yang tidak valid. hal ini ditunjukkan dengan nilai rxy positif dan lebih besar dari rtabel atau 0,312. Dengan demikian, seluruh butir soal dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pengumpulan data penelitian.
33
b. Reliabilitas Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur (Sukardi, 2003: 127). Pengujian reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan dari soal tes dilakukan untuk mengukur keandalan atau konsistensi dari soal tes. Uji reliabilitas dilakukan dengan metode KR-20 Pemilihan metode ini didasarkan pada soal tes yang berjumlah genap. Uji reliabilitas ini diukur dengan rumus KR-20 sebagaimana berikut (Suharsimi Arikunto, 2010:231).
𝑟11 =
𝑘 𝑘−1
𝑉𝑡− 𝑝𝑞 𝑉𝑡
Keterangan: r11
: reliabilitas
instrumen
k
: banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
Vt
: variansi total
p
: proporsi subjek yang menjawab betul pada suatu butir
q
: proporsi subjek yang menjawab salah pada suatu butir
Dari hasil pengujian diperoleh nilai r11. Nilai ini kemudian diandingkan dengan nilai rtabel. Apabila nilai r11 lebih besar daripada rtabel, maka butir soal dapat dikatakan reliabel. Sebaliknya, apabilai nilai r11 lebih kecil dari rtabel, maka butir soal dapat dikatakan tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 121. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 7 halaman 34 berikut. 34
Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas Soal Koefisien r11 rtabel Keterangan Butir Soal 0,710 0,312 reliabel Hasil uji reliabilitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh butir soal adalah reliabel dengan nilai r11 lebih besar daripada rtabel. Dengan demikian, instrumen dapat digunakan dalam pengumupulan data penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu: kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data (Sugiyono, 2010: 193). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes dan dokumentasi. Tes bertujuan untuk memperoleh data hasil keterampilan siswa dalam praktik pemesinan. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pretest dan posttest dengan job yang sama. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah dilakukan. Dalam penelitian ini dokumentasi berupa gambar, nilai, hasil observasi, dan surat-surat pada waktu pelaksanaan penelitian. Pengambilan dokumentasi pada penelitian ini untuk menunjang hasil data yang diambil. Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan tiga tahap yaitu pelaksanaan pretest, pelaksanaan pemberian perlakuan yang berbeda dari kelas kontrol dan kelas eksperimen, dan pelaksaan posttest.
35
Prestes merupakan tes awal praktik membubut yang dilakukan oleh peneliti kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen pada waktu yang berlainan. Pada pembelajaran ini, antara kelas kontrol dan kelas eksperimen melaksanakan pembelajaran praktik mengerjakan job pretest yaitu job membubut suaian poros dan lubang berpedoman job sheet lama. Hasil pretest diperoleh dari penilaian hasil praktik mengerjakan job membubut suaian poros dan lubang menggunakan kriteria penilaian pada job sheet yang dikembangkan pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Pelaksaan pretest ini peneliti sebagai pengamat untuk melakukan pengisian lembar pengamatan sikap kerja. Peneliti mendampingi guru yang memberi penilain hasil job praktik menggunakan lembar penilaian yang terdapat pada job sheet yang dikembangkan. Hasil pretest digunakan sebagai pedoman bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen mempunyai kemampuan yang sama sebelum diberi perlakuan (treatment), sehingga keberhasilan metode pembelajaran yang diterapkan dapat digunakan sebagai kesimpulan yang tepat. Pada tahap kedua adalah pelaksanaan pemberian perlakuan pada salah satu kelompok. Perlakuan diberikan pada kelas eksperimen yaitu dengan menerapkan pembelajaran praktik menggunakan pedoman job sheet yang dikembangkan oleh peneliti. Job sheet diberikan kepada siswa sebelum pelaksanaan praktik mengerjakan job posttest. Siswa diberi kesempatan untuk memahami job sheet yang diberikan. Peneliti memberikan penjelasan bagaimana menerapkan job sheet dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya berkaitan dengan job sheet dan prosedur pembelajaran praktik sesuai pedoman job sheet yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya. Setiap awal kegiatan praktik, peneliti memberikan
36
pengarahan dan penjelasan ulang kepada siswa tentang job sheet yang sudah dipelajari untuk memastikan tidak ada siswa yang kesulitan atau mengalami kebingungan pada pelaksanaan praktik. Setiap pelaksanaan praktik, peneliti melakukan pengamatan proses kerja siswa dan mendampingi guru dalam memberi penilaian menggunakan kriteria penilaian pada job sheet yang dikembangkan Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol dilakukan seperti biasa dimana pelaksanaan pembelajaran masih menerapkan job sheet yang lama. Pada tahap pemberian perlakuan ini siswa mengerjakan: job 1 (membubut poros bertingkat); job 2 (membubut dalam); job 3 (membuat ulir luar metris); job 4 ( membuat penggores). Setelah dilakukan tahap pemberian perlakuan dengan mengerjakan job 1 sampai job 4 maka dilakukan pelaksanaan posttest untuk menguji dan mengetahui kemampuan akhir siswa kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Pelaksanaan posttest ini siswa mengerjakan job posttest yaitu job yang sama digunakan pada pelaksanaan pretest. Hasil praktik job posttest dan hasil pengamatan digunakan sebagai data posttest untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah diberi perlakuan berbeda. Hasil pengukuran kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan sebagai data penelitian yang akan dianalisis lebih lanjut. G. Teknik Analisis Data Teknis analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial 37
meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris (Sugiyono, 2007: 207). Penggunaan statistik parametris dan nonparametris tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu test mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas (Sugiono, 2010: 211). Menurut Duwi Priyatno (2011: 103), statistik non parametrik merupakan analisis yang tidak menggunakan parameterparameter tertentu dan tidak mensyaratkan data berdistribusi normal. Penggunaan kedua statistik tersebut juga tergantung pada jenis data yang dianalisis. Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, sedangkan statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal, ordinal. Penentuan jenis statistik tersebut berguna untuk menentukan metode analisis yang digunakan sebagai uji hipotesis. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis statistik parametris pada program Statistikal Product and Service Solution (SPSS) versi 20 seperti independent samples t test, paired samples t test, one way ANOVA, korelasi pearson, regresi linier dll. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis nonparameteris pada program SPSS versi 20 seperti two related samples test, two independent samples test, dan K independent samples test. Uji hipotesis dengan metode independent samples t test digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua sampel yang berbeda. Uji hipotesis dengan
38
metode paired sample t test digunakan untuk mengetahui perbandingan dua ratarata sampel yang berpasangan. Uji ini dilakukan pada subyek yang diuji untuk situasi sebelum dan sesudah proses atau mendapat perlakuan sehingga tepat untuk menguji efektivitas penerapan job sheet yang dikembangkan sebagai pedoman praktik. Metode one way ANOVA digunakan untuk menguji perbandingan tiga atau lebih rata-rata kelompok sampel yang independen. Uji hipotesis metode two related samples test atau uji wilcoxon digunakan sebagai alternatif dari uji paired samples t test jika data tidak berdistribusi normal. Metode two independent samples test atau uji Mann Whitney sebagai alternatif dari uji independent samples t test jika data tidak berdistribusi normal. Metode K independent samples test atau uji Kruskal Wallis sebagai alternatif dari uji one way ANOVA jika data tidak berdistribusi normal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menerapkan job sheet lama dengan siswa yang menerapkan job sheet yang dikembangkan sebagai pedoman praktik dan untuk menguji efektivitas penerapan job sheet yang dikembangkan dalam meningkatkan hasil belajar praktik pemesinan. Pelaksanaan analisis ini yaitu, langkah pertama adalah mendeskripsikan data, kemudian uji persyaratan analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas untuk menentukan metode yang digunakan sebagai uji hipotesis, uji hipotesis. Penelitian ini menggunakan 2 sampel sehingga untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan metode independent sample t test untuk menguji perbedaan
39
hasil belajar antara siswa yang tidak menerapkan job sheet dengan siswa yang menerapkan job sheet yang dikembangkan sebagai pedoman praktik. Metode paired sample t test digunakan untuk menguji efektivitas penerapan job sheet yang dikembangkan sebagai pedoman praktik pemesinan. Apabila pada uji persyaratan analisis data ternyata data tidak berdistribusi normal, maka digunakan metode two related samples test atau uji wilcoxon sebagai alternatif metode paired sample t test dan metode two independent samples test atau uji Mann Whitney sebagai alternatif dari uji independent samples t test. 1. Deskripsi Data Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang tidak menerapkan job sheet dengan siswa yang menerapkan job sheet yang dikembangkan adalah dengan teknik statistik deskriptif. Data dideskripsikan sesuai dengan masing-masing variabel. Dalam penelitian hanya menjelaskan satu variabel yaitu hasil belajar yang kemudian diuraikan menjadi variabel sebelum dilakukan perlakuan dan variabel setelah dilakukan perlakuan. Tahap ini menggunakan statistik deskriptif yaitu dengan menghitung harga mean (Me), median (Md), modus (Mo), standar deviasi atau simpangan baku (Sd). a. Mean (Me) Mean merupakan teknik penjelasan kelompok berdasarkan atas nilai ratarata dari kelompok tersebut. Rata-rata (mean) ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut.
40
Me dapat dirumuskan sebagai berikut:
Me =
Xi n
Dimana: Me = Mean (rata-rata) Ʃ = Epsilon (baca jumlah) Xi = Nilai x ke i sampai ke n n = Jumlah individu (Sugiyono, 2012: 49)
b. Median (Md) Median adalah nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil.
(1 n F) Md b p 2 f
Dimana: Md = Median b = Batas bawah dimana median akan terletak n = Banyak data/Jumlah sampel. p = Panjang kelas interval F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median f = Frekeunsi kelas median (Sugiyono, 2012: 53).
41
c. Modus (Mo) Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang populer atau yang sering banyak muncul dalam kelompok tersebut. Mo dihitung dengan rumus: b1 M o b p b1 b2
Dimana: Mo b p b1
= Modus = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak = Panjang kelas interval = Frekuensi pada kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya (Sugiyono, 2012: 52). d. Simpangan Baku (S)
s=
fi (xi-X)2 (𝑛 − 1)
Keterangan: S = simpangan baku atau standart deviasi n = Jumlah data fi = frekuensi xi-X = simpangan (Sugiyono, 2012: 57) 2. Uji Persyaratan Analisis Teknik analisis data dengan uji-t harus memenuhi persyaratan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji-t, uji normalitas, uji homogentis tersebut dibantu dengan menggunakan program Statistikal Product and Service Solution 42
(SPSS) versi 20. Berikut dijabarkan beberapa teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. a. Uji Normalitas Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terjaring dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan metode Kolmogorov Smirov (uji K-S). Untuk menentukan normalitas dari data yang diuji cukup dengan membaca nilai Asymp. Sig. (2tailed). Pengambilan keputusan dari hasil uji normalitas sebagai berikut: 1) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. b. Uji Homogenitas Varian Uji homogenitas varian ini berfungsi untuk mengetahui seragam tidaknya variansi pada masing-masing sampel kelas yang diambil. Untuk mengetahui hasil uji homogenitas dari data cukup dengan membaca nilai Sig (signifikansi). Pengambilan keputusan dari hasil uji homogenitas varian sebagai berikut: 1) Jika nilai signifikansi > 0,05 dapat disimpulkan bahwa varian sama secara signifikan (homogen) 2) Jika nilai signifikansi < 0,05 dapat disimpulkan bahwa varian berbeda secara signifikan (tidak homogen)
43
3. Uji Hipotesis Uji hipotesis menggunakan metode independent samples t tests untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang tidak menerapkan job sheet dengan siswa yang menerapkan job sheet yang dikembangkan sebagai pedoman praktik. Untuk menguji efektivitas penerapan job sheet yang dikembangkan sebagai pedoman praktik dapat digunakan metode paired samples t test pada program SPSS versi 20. Adapun hipotesis dengan rincian sebagai berikut: a. Hipotesis nol (Ho) 1) Tidak ada perbedaan hasil praktik yang signifikan antara siswa yang tidak menerapkan job sheet praktik dengan siswa yang menerapkan job sheet praktik. 2) Job sheet yang dikembangkan terbukti tidak efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran praktik pemesinan pada siswa kelas XI SMK Ma’arif Salam Magelang. 2) Hipotesis Alternatif (Ha) 1) Ada perbedaan hasil praktik yang signifikan antara siswa yang tidak menerapkan job sheet praktik dengan siswa yang menerapkan job sheet praktik. 2) Job sheet yang dikembangkan terbukti efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran praktik pemesinan pada siswa kelas XI SMK Ma’arif Salam Magelang.
44
Dasar pengambilan keputusan dengan membaca nilai Sig. (2-tailed) yang terdapat pada output olah data SPSS versi 20, dengan aturan (Duwi Priyatno, 2012:43) : a. Sig. (2-tailed) > 0.05, maka Ho diterima. 1) Berarti tidak ada perbedaan hasil praktik yang signifikan antara siswa yang tidak menerapkan job sheet praktik dengan siswa yang menerapkan job sheet praktik. 2) Job sheet yang dikembangkan terbukti tidak efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran praktik pemesinan pada siswa kelas XI SMK Ma’arif Salam Magelang. b. Sig. (2-tailed) < 0.05, maka Ho ditolak. 1) Berarti ada perbedaan hasil praktik yang signifikan antara siswa yang tidak menerapkan job sheet praktik dengan siswa yang menerapkan job sheet praktik. 2) Job sheet yang dikembangkan terbukti efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran praktik pemesinan pada siswa kelas XI SMK Ma’arif Salam Magelang. Perhitungan di atas digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar praktik kerja bubut siswa pada mata diklat praktik pemesinan antara siswa yang menggunakan job sheet lama dengan siswa yang menerapkan job sheet yang dikembangkan. Selanjutnya data tersebut untuk mengetahui efektivitas penerapan job sheet yang dikembangkan sebagai pedomana praktik.
45