47
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
jenis
data
sekunder,
dengan
mengumpulkan data dari sumber internet salah satunya ialah www.idx.co.id, jurnal-jurnal dan sumber lain yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian. Data diambil dalam periode pengamatan antara tahun 2011-2014. Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang mengungkap besar atau kecilnya suatu pengaruh atau hubungan antar variabel yang dinyatakan dalam angka-angka, dengan cara mengumpulkan data yang merupakan faktor pendukung terhadap pengaruh variabel-variabel yang bersangkutan kemudian menganalisis dengan menggunakan alat analisis yang sesuai dengan variabel–variabel dalam penelitian.1 Penelitian ini termasuk dalam golongan penelitian kausatif. Penelitian kausatif merupakan penelitian yang menunjukkan hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Penelitian ini menjelaskan dan menggambarkan pengaruh nilai persediaan dan gross profit margin terhadap market value.
1
M. Aziz Firdaus, Metode Penelitian (Tangerang: Jelajah Nusa, 2012), hlm. 50.
47
48
B.
Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan properti berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index. Dalam penelitian ini menggunakan data laporan keuangan triwulan dari tahun 2011-2014, yang diperoleh dari data base website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id
C.
Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.2 Penelitian ini menganalisis secara empiris nilai persediaan dan gross profit margin yang diprediksi berpengaruh dan signifikan terhadap market value. Sehingga diperlukan pengujian atas hipotesis-hipotesis yang telah dilakukan menurut metode penelitian agar mendapatkan hasil yang lebih akurat. Di dalam penelitian ini dua variabel yaitu: 1.
Variabel Dependen Variabel dependen dari penelitian ini adalah market value (Y).
2.
Variabel Independen Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).3 Dalam penelitian ini variabel independen adalah nilai persediaan (X1) dan gross profit margin (X2).
2
Sugianto, Statistika untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 3.
3
Sugianto, Statistika untuk Penelitian....hlm. 4.
49
Tabel 3.1 Definisi Variabel
Variabel
Definisi
Penelitian
Variabel Pos-pos yang
Indikator
Skala
Instrumen
Data
aktiva Jumlah
Rasio
dimiliki Persediaan Akhir
Laporan Keuangan
untuk
dijual
dalam
operasi
Perusahaan
bisnis
normal
tahun 2011-
Nilai
atau
barang
2014
Persediaan
yang
akan
(Variabel X1)
Triwulan
digunakan atau dikonsumsi dalam memproduksi barang
yang
akan dijual. Rasio Gross Profit
atau
Rasio
Laporan
perimbangan
Keuangan
Margin
antara
gross
Triwulan
(Variabel X2)
profit
(laba
Perusahaan
kotor)
yang
tahun 2011-
50
diperoleh
2014
perusahaan dengan
tingkat
penjualan yang dicapai
pada
periode
yang
sama. Rasio ini mencerminkan atau menggambarkan laba kotor yang dapat
dicapai
setiap
rupiah
penjualan, atau bila
rasio
ini
dikurangkan terhadap angka 100%
maka
akan menunjukan jumlah
yang
tersisa
untuk
menutup
biaya
51
operasi dan laba bersih. Nilai
pasar Harga Pasar
merupakan
Saham x Jumlah
harga pasar riil Saham yang dan harga yang Beredar paling
mudah
ditentukan karena merupakan Market Value harga dari suatu Perusahaan saham (Variabel Y) perusahaan pada pasar
yang
sedang berlangsung atau
sudah
tutup, berdasarkan bursa utama.
Rasio
Data Harga Saham 2011-2014
52
D.
Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau gejala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu.4 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk kedalam kelompok perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index dari tahun 20112014.
2.
Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah suatu porsi atau bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian. Sampel penelitian diambil dengan metode purposive sampling, dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Purposive sampling merupakan penelitian yang menghubungi dan melakukan pengumpulan datanya atas dasar strategi kecakapan atau pertimbangan pribadi semata.5 Adapun kriteria sampel yang akan digunakan yaitu: a.
Perusahaan yang listed di Jakarta Islamic Indeks (JII) yang mengumumkan laporan keuangan triwulan selama tahun 20112014.
b.
Ketersediaan dan kelengkapan data laporan keuangan selama periode penelitian yaitu dari tahun 2011-2014.
4
Priadana Moh Sidik, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm. 103. 5 Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi (Teori dan Aplikasi) (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 156.
53
c.
Sampel yang diambil perusahaan properti yang selalu masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) dalam periode penelitian (2011-2014).
d.
Dari data yang diperoleh dari website BEI diperoleh jumlah populasi sebanyak 6 perusahaan dan setelah dilakukan seleksi sampel dengan kriteria di atas, maka diperoleh sampel sebanyak 4 perusahaan selama 4 tahun dengan menggunakan laporan triwulan maka diperoleh sampel berjumlah 64 observasi. Sampel penelitian dapat dilihat di bawah ini. Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Properti yang Listed di Jakarta Islamic Index(JII) Tahun 2011-2014
No
Kode
Nama Perusahaan
Tanggal IPO
1
ASRI
Alam Sutera Realty Tbk
18-12-2007
2
BKSL
Sentul City Tbk
28-07-1997
3
BSDE
Bumi Serpong Damai Tbk
06-06-2008
4
LPKR
Lippo Karawaci Tbk
28-06-1996
Sumber: www.idx.co.id.
E.
Metode Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah teknik dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, atau data-data yang berkaitan dengan objek penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
54
dengan melakukan teknik dokumentasi yaitu dengan mencatat atau mengkopi data yang tercantum dalam Bursa Efek Indonesia (BEI), JII, SBI serta berbagai literatur untuk penggunaan hasil penelitian dan konsepkonsep yang dibutuhkan.6 F.
Metode Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Versi 21. Metode analisis data dengan regresi linier berganda. 1.
Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. a.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak. Menggunakan analisis grafik dan uji statistik.7 Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika signifikansi hasil uji K-S nilainya lebih besar dari 0,05 berarti data terdistribusi normal.
6
Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach 1 (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1980),
hlm.131. 7
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2011), hlm. 160.
55
b.
Uji Multikolinieritas Menurut Erlina, “ uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen”.8
Uji
Multikoliniearitas
bertujuan
untuk
mengetahui ada tidaknya satu atau lebih variabel bebas mempunyai
hubungan
dengan
variabel
bebas
lainnya.9
Multikolinear diartikan sebagai adanya hubungan erat dari variabel-variabel penjelas.10 Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.11 Hasil pengujian ini menggunakan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.12 c.
Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
8
Sri Mulyani, Erlina. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen, Cet. 1 (Medan: USU Press, 2007), hlm. 105. 9
Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalah-Masalah Sosial (Yogyakarta: Gava Media, 2011), hlm. 198. 10
Said Kelana Asnawi dan Chandra Wijaya, Metodologi Penelitian Keuangan: Prosedur, Ide dan Kontrol, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), hlm. 65 11
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2011), hlm. 105. 12
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate........hlm. 106.
56
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk menguji ada atau tidaknya problem autokorelasi dapat dilakukan uji Durbin Watson (DW test). Uji ini menghasilkan nilai DW hitung (d) dan nilai DW tabel (dL dan du).13 Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah: 1)
Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan (4–du) maka koefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi.
2)
Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dL) maka koefisien autokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif.
3)
Bila nilai DW lebih besar dari (4-dL) maka koefisien autokorelasi < 0, berarti ada autokorelasi negatif.
4)
Bila nilai DW terletak antara du dan dL atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dL), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
d.
Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
13
Purbayu Budi Santoso dkk, Analisis Statistik dengan Mikrosoft Excel dan SPSS (Yogyakarta : ANDI, 2005), hlm. 240.
57
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Beberapa metode pengujian yang bisa digunakan untuk menguji heteroskedastisitas diantaranya dengan menggunakan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Seperti halnya uji park, glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen (gujarati, 2003) dengan persamaan regresi:14 | Ut | = α + βXt + vt Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. e.
Uji Linearitas Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik. Dengan uji linearitas akan diperoleh
14
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2011), hlm. 142.
58
informasi apakah model empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat, atau kubik.15 2.
Uji Hipotesis Penelitian ini menguji hipotesis dengan metode analisis regresi berganda. Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of Fitnya. Secara statistik, hal tersebut dapat diukur dengan nilai statistik t, nilai statistik F, dan koefisien determinasi. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.16 a.
Analisis Regresi Berganda Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memakai metode analisis regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Model regresi
berganda
estimasi/prediksi
nilai
dikembangkan variabel
untuk
dependen
melakukan (Y)
dengan
menggunakan lebih dari satu variabel independen (X1, X2, X3,
15
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2011), hlm. 166. 16
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hlm 104.
59
…).17 Dalam hal ini untuk variabel dependennya adalah market value dan variabel independennya adalah nilai persediaan dan gross profit margin. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen maka digunakan model regresi linier berganda (multiple linier regression method), yang dirumuskan sebagai berikut: Y = α + β1X1 + β2X2 + е
Keterangan :
b.
Y
= Market Value
α
= Konstanta
β1 dan β2
= Koefisien Regresi
X1
= Nilai Persediaan
X2
= Gross Profit Margin
е
= Faktor pengganggu
Uji Signifikansi Uji signifikansi antara variabel bebas terhadap variabel terikat, baik secara simultan (serentak) maupun parsial
17
Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalah-Masalah Sosial, (Yogyakarta: Gava Media, 2011), hlm. 188.
60
dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dan uji statistik F.18 1)
Uji t (secara parsial) Uji t yaitu pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah nilai persediaan dan gross profit margin mempengaruhi market value secara parsial. Pengujian signifikansi yang dilakukan uji t ditetapkan dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Prosedur pengujian hipotesis sebagai berikut: a)
Menentukan Level of Significance α < 0,05.
b)
Jika thitung > ttabel, maka menerima Ha, yang berarti variabel bebas tersebut mampu mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. Jika thitung < ttabel, maka Ha tidak dapat diterima, yang berarti variabel bebas tersebut tidak mempengaruhi variabel terikat.
2)
Uji F (secara simultan) Uji F pada dasarnya digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen yaitu nilai persediaan dan gross profit margin yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu market value. Pembuktian
18
Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2011), hlm. 98.
61
dilakukan dengan cara membandingkan nilai Ftabel dengan Fhitung. Untuk menentukan nilai F, tingkat signifikan yang digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (n-k) dan (k-1) dimana n adalah jumlah observasi, kriteria uji yang digunakan adalah: a)
Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima artinya hitung tabel secara statistik dapat dibuktikan bahwa variabel independen (nilai persediaan dan gross profit margin) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (market value).
b)
Jika Fhitung> Ftabel maka H0 ditolak dan Ha hitung tabel (Hipotesis alternatif) diterima, artinya secara simultan
dapat
dibuktikan
semua
variabel
independen (nilai persediaan dan gross profit margin) berpengaruh terhadap variabel dependen (market value). 3)
Uji Koefisien Determinasi Dalam uji regresi linear berganda ini dianalisis pula besarnya determinasi (R2). Keseluruhan R2 digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis linear berganda. Jika R2 yang diperoleh mendekati 1 (satu), maka semakin kuat model tersebut menerangkan
62
variabel
independen
terhadap
variabel
dependen.
Sebaliknya jika R2 mendekati 0 (nol), maka semakin lemah variabel-variabel independen menerangkan variabel dependen. Selain melakukan pembuktian dengan uji t, perlu juga dicari besarnya koefisien determinasi (R2) parsial untuk masing-masing variabel independen. Menghitung R2 digunakan untuk mengetahui sejauh mana sumbangan dari masing-masing variabel independen, jika variabel lainnya konstan terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai R2, maka semakin besar variasi sumbangannya terhadap variabel dependen.