21 BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Outlet Holcim Solusi Rumah Cilodong yang tepatnya beralamat di Jl Abdul Gani Raya, No.60, kelurahan Kalibaru, kecamatan Cilodong, kota Depok. Peneliti juga melakukan pengamatan di lokasi proyek pembangunan rumah yang berada di kota Depok. Penelitian ini telah dimulai pada tanggal 1 September 2016. B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang jelas, spesifik sesuai dengan data-data yang ada di lapangan. Data-data tersebut kemudian dianalisis atau diklasifikasikan. Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diantaranya adalah peramalan kebutuhan, jadwal produksi, struktur produk, rekam persediaan, dan data lainnya yang diperlukan. Penelitian diawali dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan mempelajari dokumen perusahaan yang berkaitan dengan persediaan, diantaranya adalah jadwal induk kerja, catatan persediaan awal, kebutuhan kotor dan bersih persediaan, jadwal pemesanan, dan jadwal penerimaan. Setelah data dari dokumen perusahaan sudah dikumpulkan maka penulis melengkapi data yang diperlukan dengan observasi di lokasi kerja, data yang dikumpulkan diantaranya waktu penyimpanan, safety stock, biaya persediaan, lead time, dan minimum pembelian.
21 http://digilib.mercubuana.ac.id/
22 Setelah data-data terkumpul, penulis menyusun MRP dengan masingmasing teknik yaitu LFL, EOQ, dan POQ. Teknik ini disusun dengan menggabungkan data-data yang sudah dikumpulkan dan dapat dijadikan acuan pengendalian persediaan. Setelah MRP dengan beberapa teknik selesai dibuat, penulis membuat perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk pengendalian persediaan barang dengan masing-masing teknik. Setiap teknik akan menghasilkan perhitungan yang berbeda satu sama lain. Setelah diketahui biaya penanganan persediaan dengan masing-masing teknik MRP, maka penulis membandingkan biaya dari masing-masing teknik tersebut. Teknik MRP dengan penghitungan biaya paling rendah adalah teknik yang terbaik. Dan teknik tersebut adalah teknik yang akan dipilih. C. Definisi dan Operasional Variabel Dalam penelitian ini variabel yang digunakan oleh penulis adalah pengendalian persediaan dengan metode MRP. MRP adalah perencanaan kebutuhan material yang dapat mengetahui kapan barang dibutuhkan dan kapan barang harus tersedia. Dengan MRP ini persediaan material dapat dikendalikan dengan jadwal persediaan yang disusun dengan metode tersebut. Dimensi dari variabel ini adalah instrumen yang menjadi komposisi dalam penyusunan MRP untuk mengendalikan persediaan, yaitu unit persediaan, jadwal persediaan, dan biaya persediaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23 Indikator untuk mengetahui dimensi tersebut adalah input yang dibutuhkan dalam penyusunan MRP yaitu safety stock, persediaan awal, kebutuhan kotor dan kebutuhan bersih persediaan, lead time, jadwal induk kerja, jadwal pemesanan dan penerimaan, waktu penyimpanan, minimum pembelian, biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan. Tabel 3. 1 Variabel Penelitian Variabel
Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan metode MRP
Dimensi
Indikator Persediaan Awal Kebutuhan Kotor Persediaan Jumlah Persediaan Kebutuhan Bersih Persediaan Persediaan Akhir Lead Time Waktu Kerja Waktu Waktu Pemesanan Persediaan Waktu Penerimaan Waktu Penyimpanan Maksimum Pembelian Jumlah Pembelian Minimum Pembelian Biaya Pemesanan Biaya Persediaan Biaya Penyimpanan
Pengukuran Pcs/M³/Sak/Ltr Pcs/M³/Sak/Ltr Pcs/M³/Sak/Ltr Pcs/M³/Sak/Ltr Hari Hari Hari Hari Hari Pcs/M³/Sak/Ltr Pcs/M³/Sak/Ltr Rupiah Rupiah
D. Material Dalam penelitian ini penulis menggunakan material data sebagai acuan data dalam penelitian. Material yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Bill of Material 2. Catatan Persediaan 3. Rincian Anggaran Biaya 4. Jadwal Induk Kerja 5. Jadwal Pemesanan Barang dan Penerimaan Barang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24 6. Waktu Penyimpanan Barang 7. Jumlah Minimum Pembelian 8. Biaya Pemesanan dan Biaya Penyimpanan E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk mendukung penelitian adalah diantaranya sebagai berikut: 1. Teknik Observasi dilakukan oleh penulis dengan melakukan pengamatan di Outlet Solusi Rumah dan di proyek yang sedang dikerjakan untuk mendapatkan data persediaan. Observasi dilakukan dalam rentang waktu bulan Juli 2016 hingga Desember 2016. Data yang dikumpulkan dengan teknik ini diantaranya adalah: a. Waktu Penyimpanan b. Safety Stock c. Minimum Pembelian 2. Teknik Pengumpulan data arsip dilakukan dengan melihat dokumentasi perusahaan dan data-data persediaan yang dimiliki perusahaan sebagai bahan analisa penulis. Penulis mengumpulkan data dengan teknik dokumentasi diantaranya untuk: a. Catatan Persediaan Awal b. Kebutuhan Kotor dan Bersih Persediaan c. Jadwal Induk Kerja d. Jadwal Pemesanan dan Jadwal Penerimaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25 e. Biaya Pemesanan dan Biaya Penyimpanan f. Lead Time F. Metode Analisis Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data-data dengan cara yang telah disebutkan sebelumnya dan selanjutnya penulis meyusun data-data tersebut dan mengolah data dengan tahap sebagai berikut: 1. Menyusun kebutuhan persediaan menggunakan metode MRP dengan beberapa teknik dan menghitung biaya persediaan menggunakan teknik masing-masing. Teknik-teknik tersebut adalah: a. Teknik Lot for Lot Dengan lot for lot kita akan memesan material hanya sesuai dengan kebutuhan. Pemesanan material disesuaikan dengan kebutuhan bersih pada satu periode. Sehubungan dengan itu, unit yang diorder dapat berbeda pada setiap waktu pemesanan, untuk meminimalisasi persediaan akhir. Rumus LFL adalah: LFL lot size = (kebutuhan total per periode t) – (taksiran sediaan pada akhir periode t-1) b. EOQ Teknik ini adalah metode empiris yang untuk menentukan jumlah unit yang dipesan berdasarkan kebutuhan rata-rata periode sebelumnya. Rumus pendekatan EOQ adalah:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26 2𝐷𝑆
Q= √
𝐻
D: Kebutuhan per tahun
S: Biaya pemesanan per order
H: Biaya penyimpanan per tahun rata-rata c. POQ Pada penentuan unit pesanan berdasarkan periode tetap, maka jumlah unit yang dipesan per order dapat saja berbeda setiap kali pemesanan, tetapi selang waktu pemesanan tetap dilakukan pada waktu yang sama, misalkan dilakukan setiap 1 (satu) bulan. Unit yang dipesan disesuaikan dengan kebutuhan periodik. POQ dan LFL memiliki perbedaan prinsip bahwa POQ waktu pemesanan terikat dengan waktu-waktu yang sudah dijadwalkan, sedangkan LFL waktu pemesanan tergantung pada lead time. Unit menurut POQ = (Kebutuhan total per periode t) – (taksiran sediaan pada akhir periode t-1) Ketiga teknik diatas dipilih penulis karena ketiga teknik tersebut adalah teknik yang umum digunakan dan memiliki keunggulan masing-masing. 2. Setelah menyusun MRP dengan teknik-teknik tersebut dan mengetahui biaya pengendalian persediaan menggunakan masing-masing teknik, penulis melakukan pemilihan metode MRP terbaik dengan memilih metode dengan biaya paling minimum.
http://digilib.mercubuana.ac.id/