BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di masing-masing ruangan operator Sistem Informasi Akadamik Terpadu (SIAT) program studi Universitas Negeri Gorontalo. 3.1.2 Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu dimulai pada tanggal 9 April sampai dengan tanggal 9 Mei tahun 2013.
3.2 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2010:37-38).
Populasi Operator SIAT program studi UNG Sampel Operator SIAT program studi UNG yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
(+) Istirahat mata
Kelelahan Mata (+)
Kelelahan Mata (+)
(+) Intensitas pencahayaan komputer
(-) Istirahat mata
Kelelahan Mata (-)
Kelelahan Mata (-)
Kelelahan Mata (+)
(-) Intensitas pencahayaan komputer
Kelelahan Mata (+) Kelelahan Mata (-)
Kelelahan Mata (-)
Kelelahan Mata (+)
Gambar 3.1 Skema desain penelitian cross sectional
(+) Jarak pandang ke komputer
(-) Jarak pandang ke komputer
Kelelahan Mata (+)
Kelelahan Mata (-)
Kelelahan Mata (-)
3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Klasifikasi variabel Variabel bebas dalam penelitian ini adalah istirahat mata, tingkat pencahayaan komputer dan jarak pandang ke komputer. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kelelahan mata.
3.3.2 Definisi operasional dan kriteria objektif Definisi operasional dan kriteria objektif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Operator Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT) program studi adalah operator komputer yang bekerja di tingkat program studi yang termasuk dalam divisi sistem informasi sesuai dengan Keputusan Rektor Universitas Negeri Gorontalo Nomor : 561/H47.A2/LL/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Pusat Teknologi Informasi dan Komputer (Pustikom) Universitas Negeri Gorontalo. 2. Istirahat mata adalah kegiatan mengistirahatkan mata (tanpa menggunakan komputer) setiap 2 jam sekali selama 15 menit sesuai dengan rekomendasi National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) VDT Studies and Information (Murtopo dan Sarimurni, 2005). Kriteria objektif yang digunakan adalah : a. Ya (jika melakukan istirahat mata) b. Tidak (jika tidak melakukan istirahat mata) 3. Intensitas pencahayaan komputer adalah jumlah cahaya yang diterima di area titik dilakukannya pengukuran yaitu titik tengah dari layar komputer. Intensitas
pencahayaan komputer yang direkomendasikan Widana (1986) dalam Occupational, Chervichobrachial (Pain) Syndrome and Visual Display Units adalah 50-100 lux (Maryamah, 2011). Kriteria objektif yang digunakan adalah : a. Memenuhi standar (jika intensitas pencahayaan komputer adalah 50-100 lux) b. Tidak memenuhi standar (jika intensitas pencahayaan komputer adalah <50 lux dan >100 lux) 4. Jarak pandang ke komputer adalah jarak yang diukur antara mata pekerja dengan layar monitor komputer. Jarak pandang yang direkomendasikan Occupational Safety and Health Association (OSHA) (1997) adalah 50-100 cm (Maryamah, 2011). Kriteria objektif yang digunakan adalah : a. Memenuhi standar (jika jarak pandang ke komputer adalah 50-100 cm) b. Tidak memenuhi standar (jika jarak pandang ke komputer adalah <50 cm dan >100 cm). 5. Kelelahan mata adalah gejala gangguan kesehatan mata yang ditandai dengan adanya keluhan kelelahan mata yang dirasakan operator komputer. Menurut NIOSH (1999), gejala keluhan kelelahan mata diantaranya yaitu mata tegang, penglihatan kabur, penglihatan rangkap/ganda, mata merah, mata perih, mata berair, mata gatal/kering, sakit kepala (Maryamah, 2011). Kriteria objektif yang digunakan adalah : a. Ya (jika mengalami satu atau lebih gejala kelelahan mata)
b. Tidak (jika tidak mengalami satupun gejala kelelahan mata).
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh operator Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT) program studi yang bekerja di Universitas Negeri Gorontalo yaitu sebanyak 50 operator.
3.4.2 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah 31 operator Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT) program studi yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Berikut adalah beberapa kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Responden bersedia menandatangani informed consent b. Responden berada di ruang kerja saat penelitian dilakukan c. Kondisi kesehatan fisik responden secara umum sehat (tidak sedang sakit atau baru sembuh dari sakit yang bisa mempengaruhi stamina tubuh) saat penelitian d. Tidak mengalami kelainan refraksi atau memiliki mata normal berdasarkan hasil pemeriksaan visus atau ketajaman penglihatan. Adapun beberapa kriteria eksklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Responden tidak bersedia menandatangani informed consent
b. Responden tidak berada di ruang kerja saat penelitian dilakukan (tidak hadir/cuti) c. Responden sedang sakit atau baru sembuh dari sakit yang bisa mempengaruhi stamina tubuh d. Mengalami kelainan refraksi atau tidak memiliki mata normal berdasarkan hasil pemeriksaan visus atau ketajaman penglihatan.
3.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Kuesioner Kuesioner digunakan untuk mengetahui karakteristik responden (nama, umur, jenis kelamin, asal fakultas/program studi dan lama bekerja), durasi penggunaan komputer, keluhan kelelahan mata dan faktor pekerja yang dilihat dari perilaku berisiko yaitu istirahat mata dengan cara menyebarkan kuesioner dan melakukan pengisian kuesioner oleh operator Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT) program studi. b. Lembar observasi Lembar observasi digunakan untuk mengetahui hasil pengukuran dari intensitas pencahayaan komputer dan jarak pandang ke komputer yang digunakan oleh operator Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT) program studi. Lembar observasi diisi sendiri oleh peneliti.
c. Lux meter Alat ini digunakan untuk mengukur intensitas pencahayaan komputer yang digunakan operator Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT) program studi dan menggunakan satuan lux. d. Meteran Alat ini digunakan untuk mengukur jarak pandang ke komputer yang digunakan operator Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT) program studi. e. Kartu snellen Kartu snellen adalah kartu yang terdiri dari deretan huruf atau angka dengan ukuran berjenjang sesuai ukuran snellen dan dipakai untuk menguji tajam penglihatan.
3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.6.1 Tahap persiapan Pengumpulan data pada tahap persiapan penelitian adalah dengan melakukan pemeriksaan ketajaman penglihatan dengan menggunakan kartu Snellen pada operator yang secara fisik tidak mengalami kelainan refraksi mata karena hasil dari pemeriksaan ini dijadikan sebagai acuan dalam kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sebagai kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini. Hasil dari pemeriksaan ketajaman penglihatan ini akan digunakan pada saat tahap pelaksanaan penelitian karena : a. Jika hasil pemeriksaan ketajaman penglihatan menyatakan operator Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT) program studi mengalami kelainan
refraksi atau tidak memiliki mata normal maka tidak bisa dijadikan responden/sampel penelitian. b. Jika hasil pemeriksaan ketajaman penglihatan menyatakan operator Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT) program studi tidak mengalami kelainan refraksi atau memiliki mata normal maka bisa dijadikan responden/sampel penelitian. Selanjutnya kriteria yang bisa dijadikan responden/sampel penelitian dilihat berdasarkan dari kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. 3.6.2 Tahap pelaksanaan Teknik pengumpulan data primer pada tahap pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran langsung. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner adalah untuk variabel dependen yaitu kelelahan mata dan variabel independen yaitu istirahat mata. a. Kelelahan mata Keluhan kelelahan mata diketahui dengan cara menggunakan kuesioner yang terdiri dari daftar pertanyaan gejala keluhan kelelahan mata. Jika responden menjawab “Ya” pada salah satu gejala maka responden tersebut memiliki salah satu gejala keluhan kelelahan mata. b. Istirahat mata Istirahat mata diketahui dengan kuesioner berupa pertanyaan mengenai pola istirahat yang dilakukan oleh operator komputer selama bekerja menggunakan komputer.
Pengumpulan data primer yang diperoleh dengan melakukan pengukuran langsung adalah untuk variabel independen yaitu intensitas pencahayaan komputer dan jarak pandang ke komputer. c. Intensitas pencahayaan komputer Intensitas pencahayaan komputer adalah jumlah cahaya yang diterima di area titik dilakukannya pengukuran yaitu titik tengah dari layar komputer. Intensitas pencahayaan komputer diukur dengan menggunakan lux meter. Pengukuran dilakukan secara langsung pada objek yang akan diukur intensitas pencahayaannya yaitu : 1. Menekan On pada alat untuk menghidupkan alat dan membuka lensa penangkap cahaya yang digunakan untuk menangkap cahaya. 2. Meletakkan alat pada titik yang telah ditentukan di setiap ruangan operator Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT) program studi yaitu titik tengah dari layar komputer yang digunakan. 3. Menunggu beberapa detik hingga hasil stabil kemudian tekan “Hold” untuk mengunci hasil pengukuran.
Sumber : Laboratorium Kesmas UNG, 2012 Gambar 3.2 Lux meter
d. Jarak pandang ke komputer Jarak pandang ke komputer diukur langsung menggunakan meteran yang dihitung dalam satuan centimeter (cm). Pengukuran dilakukan secara langsung yaitu dengan mengukur jarak antara mata operator Sistem Informasi Akademik Terpadu program studi dengan layar komputer yang digunakan.
Sumber : Dokumentasi Peneliti Gambar 3.3 Meteran 3.7 Teknik Analisis Data Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi square yaitu untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel independen (istirahat mata, intensitas pencahayaan komputer dan jarak pandang ke komputer) dengan variabel dependen (kelelahan mata) dengan derajat kemaknaan 5%. Jika pvalue < 0,05 artinya secara statistik terdapat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen sedangkan jika p value > 0,05 artinya tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Rumus umum Chi square adalah sebagai berikut : χ2 = Σ
ሺ୭ିϐ୦ሻଶ ϐ୦
Keterangan : χ2 = Chi square
fo = Frekuensi yang diobservasi fh = Frekuensi yang diharapkan (Sugiyono, 2013:107). Adapun uji statistik alternatif yang digunakan jika syarat untuk uji Chi square tidak terpenuhi adalah dengan menggunakan uji Fisher exact yaitu sebagai berikut: (a+b)! (c+d)! (a+c)! (b+d)! p=
(Fajar dkk, 2009:90). n!a!b!c!d!