BAB III METODE PENELITIAN
A. Prosedur Penelitian Metode penelitian memiliki kedudukan yang sangat penting dalam proses penelitian, dalam setiap penelitian memerlukan sebuah metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan suatu penelitian, hal ini dimaksudkan supaya penelitian yang sedang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2010:2) bahwa “Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Begitu juga dengan penjelasan Arikunto (2006:160) bahwa “Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Berdasarkan dua penjelasan tersebut, sudah jelas bahwa metode penelitian merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam suatu penelitian. Sehubungan dengan masalah yang penulis ungkapakan dalam penelitian ini, maka penulis harus menentukan suatu metode yang tepat.Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Tentang metode deskriptif dijelaskan olehWhitney yang dikutip Nazir (2003:52):
Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasisituasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikapsikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
Khoeri Muhyidin, 2013 Motif Masyarakat Dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
35
Pendapat tersebut memberikan pandangan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang yang nampak dalam suatu situasi. Metode deskriptif memiliki ciri-ciri seperti yang dijelaskan oleh Surakhmad (1990: 140) sebagai berikut:
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual. 2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis (karenanya metode ini sering disebut dengan metode analitik).
Berdasarkan ciri-ciri metode deskriptif tersebut dapat penulis jelaskan bahwa dalam penelitian ini data yang diperoleh itu dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan di analisis. Ini bertujuan untuk memudahkan penulis dalam memperoleh gambaran yang jelas sehingga tujuan dari penelitian ini tercapai seperti yang diharapkan.
B. Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah sejumlah sifat-sifat atau karakteristik yang terdapat dalam kelompok tertentu yang dijadikan sebagai sumber data. Sugiyono dalam bukunya (2009:115) mengemukakan pendapatnya tentang definisi populasi adalah “populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi merupakan keseluruhan populasi dan mewakili populasi tersebut. Kemudian populasi dalam
Khoeri Muhyidin, 2013 Motif Masyarakat Dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
36
penelitian ini adalah seluruh masyarakat umur 15 tahun ke atas yang melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang. 2. Sampel Dalam penelitian ini tidak seluruh anggata populasi yang diteliti tetapi hanya sebagian populasi atau sampel. Seperti yang dijelaskan oleh Sebagaimana Sugiyono (2010:81) mengemukakan bahwa, “Sampel merupakan bagian dari jumlah dan kerakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Untuk mengetahui besar kecilnya sampel penelitian. Sugiyono dalam bukunya (2009:215) menjelaskan bahwa: “sampel adalah sebagian dari populasi itu. Populasi itu misalnya pendududk diwilayah tertentu, jumlah pegawai pada organisasi tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya”. Untuk jumlah sampel yang akan diteliti dijelsakan oleh Arikunto (2006:134) sebagai berikut:
Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuannya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.
Selanjutnya untuk Pengambilan sampel memerlukan suatu teknik pengambilan dari populasi. Sebagaimana Sugiyono (2010:81) mengemukakan bahwa “Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel”. Untuk memperoleh sampel, maka penulis menggunakan teknik Sampling purposive. Selanjutnya untuk lebih memperjelas Sugiyono dalam bukunya (2009:218-219) yaitu:
Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sample sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalya Khoeri Muhyidin, 2013 Motif Masyarakat Dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
37
orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.
Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa semakin banyak sampel yang digunakan dalam penelitian tidak selalu menghasilkan penelitian yang baik karena hal tersebut tergantung dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang terdapat pada subjek penelitian dalam populasi. Maka atas dasar penjelasan tersebut peneliti mengambil sampel sebanyak 25% dari populasi kurang lebih 200 orang yaitu dengan sampel 50 masyarakat di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang yang yang melakukan aktivitas olahraga.
C. Langkah-langkah Penelitian Adapun langkah-langkah penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Langkah pertama menentukan populasi yaitu diambil dari masyarakat Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang yang melakukan aktivitas olahraga yang telah berumur 15 tahun ke atas. 2. Kemudian menentukan sampel sejumlah 50 orang di Desa Hilir Kabupaten Subang yang aktif melakukan aktivitas olahraga. 3. Kemudian melakukan tes pengukuran dengan penyebaran angket kepada sampel. 4. Setelah didapat hasil pengetesan dari sampel, langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan menganalisa data.
Khoeri Muhyidin, 2013 Motif Masyarakat Dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
38
5. Langkah terakhir menentukan kesimpulan yang didasarkan dari hasil pengolahan dan analisis data tersebut. Mengenai
penjelasan
langkah-langkah
penelitian
diatas,
peneliti
mencoba menjelaskan dalam bentuk bagan seperti dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut:
POPULASI
SAMPEL
PENYEBARAN ANGKET PENELITIAN PENGOLAHAN DATA
KESIMPULAN
D. Instrumen Penelitian Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam penelitian terutama yang berkaitan dengan proses pengumpulan data. Seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (2006: 160) bahwa: Instrumen penelitian adalah alat bantu atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Khoeri Muhyidin, 2013 Motif Masyarakat Dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
39
Adapun yang dibahas mengenai instrumen penelitian yang dilakukan adalah alat pengumpul data dan skala yang digunakan. Untuk lebih jelasnya mengenai pembahasan di atas yaitu mengenai alat dan skala diuraikan di bawah ini: 1. Alat Pengumpulan Data Untuk mengumpulakan data dari sampel penelitia diperlukan alat yang disebut instrument.Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket sebagai alat untuk mengumpulkan data. Mengenai angket dijelsakan oleh Riyanto (2001:87) sebagai berikut: “Angket adalah aat untuk mengumpulkan data berupa daftar pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis”. Mengenai jenis angket dijelsakan oleh Riyanto (2001:87) sebagai berikut “Kuesioner, dilihat dari jenis penyusunan itemnya dapat dibedakan menjadi dua maca, yaitu angket terbuka dan angket tertutup”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis angket tertutup .mengenai angket tertutup dijelsakan oleh Riyanto (2001:87) sebagai berikut:
Angket tertutup merupakan angket yang menghendaki jawaban pendek, atau jawabannya diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu.Daftar pertanyaan disusun dengan disertai alternative jawabannya, responden diminta untuk memilih salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan.
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan uraian di atas maka penulis menentukan bahwa angket adalah seperangkat pernyataan yang harus dijawab oleh responden secara langsung untuk diungkapkan pengalaman yang telah dimilikinya.
Adapun angket yang penulis gunakan adalah angket tertutup,
Khoeri Muhyidin, 2013 Motif Masyarakat Dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
40
maksudnya adalah angket yang disusun dalam bentuk pernyataan terbatas, tegas, lengkap, dan kongkret sehingga responden hanya diminta untuk mengisi jawaban pada halaman yang telah disediakan.Dengan demikian yang diperoleh dari responden tidak berupa uraian yang lebih rinci tetapi hanya membubuhkan jawaban yang sudah disediakan. 2. Skala Penelitian Skala pada penelitian sangat berbeda dengan tes karena pengukuran instrumennya, mengukur mengenai derajat atau tingkat perhatian yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek. Adapun pengertian dari skala menurut Nurhasan dan Cholil (2007:348) yaitu, “Skala adalah satu set angka-angka yang menyatakan nilai-nilai
terhadap
subjek,
objek
atau
perilaku
dengan
tujuan
mengkuantifikasikan pengukuruan kualitatif.” Skala dibagi menjadi beberapa macam diantaranya adalah:
a. b. c. d.
Summated Rating Scales (Likert Scales). Equal-Spearing Scales (Thrustone Scales). Cummulative Scales (Guttman Scales). Sematic Differential Scales. (Nurhasan dan Cholil, 2007:348)
Dari beberapa macam skala di atas, maka penulis mengambil salah satu skala yang berhubungan dengan penelitian yaitu Summated Rating Scales (Likert Scales) atau Skala Likert yang sudah terbukti bahwa skala teresebut sering digunakan untuk menentukan sikap/perilaku seseorang. Hal tersebut senada dengan pengertian Skala Likert yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:93) menjelaskan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
Khoeri Muhyidin, 2013 Motif Masyarakat Dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
41
dan persepsi atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti. Dengan beberapa pengertian di atas, maka penulis mengartikan Skala Likert merupakan suatu penskalaan yang digunakan untuk menentukan sikap seseorang terhadap suatu topik dan menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai skala. Distribusi respons atau pilihan jawaban yang dimaksud di atas yaitu dalam penskalaan terhadap suatu topik dapat diberikan nilai dengan alternatif pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tiada pendapat, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. “cara memberikan nilai dilakukan dengan menyatakan perilakunya itu ke dalam lima alternatif pilihan jawaban yaitu: (1) Sangat setuju, (2) Setuju, (3) Ragu-ragu, (4) tidak setuju, dan (5) Sangat tidak setuju.” (Nurhasan dan Cholil 2007:349) Pemberikan skala skor pada setiap kategori pernyataan tes, dilakukan dengan pemberian bobot terhadap lima alternatif pilihan jawaban. Dalam altenatif jawaban tersebut memiliki rentang nomor dari angka lima sampai dengan angka satu. Angka lima menunjukkan bahwa pernyataan dalam angket melekat dalam diri responden, semakin rendah nomor yang responden pilih maka pernyataan tersebut semakin terisolasi jauh dari diri responden. Adapun kategori penskoran setiap butir pernyataan positif, yaitu 5,4,3,2,1. Sedangkan untuk kategori butir dengan pernyataan negatif, yaitu 1,2,3,4,5.
Khoeri Muhyidin, 2013 Motif Masyarakat Dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
42
Menurut Nurhasan dan Cholil (2007:349) pemberian skala skor pada setiap kategori pernyataan tes, dilakukan dengan pemberian bobot, terhadap lima alternatif pilihan jawaban, yaitu: a. Untuk pernyataan yang positif, pemberian bobot pada setiap alternatif jawaban yaitu: 5, 4, 3, 2, 1. Jadi untuk alternatif pilihan sangat setuju diberi skor 5, setuju diberi skor 4, tiada pendapat (ragu-ragu) diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1. b. Untuk pernyataan yang negatif, pemberian bobot skor pada setiap alternatif pilihan jawaban, dengan urutan, yaitu: 1, 2, 3, 4, 5. Untuk alternatif pilihan jawaban sangat setuju diberi skor 1, setuju diberi skor 2, tiada pendapat (ragu-ragu) diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 4, dan sangat tidak setuju diberi skor 5.
Setelah menentukan bobot pemberian nilai terhadap respons maka Penulis menyusun pernyataan-pernyataan agar responden dapat menjawab salah satu alternatif jawaban yaitu dengan berpedoman pada penjelasan Surakhmad (1990:184) sebagai berikut: a. Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya. b. Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan negatif. c. Sifat pernyataan harus netral dan obyektif. d. Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain. e. Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi.
Berdasarkan pembahasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa kuesioner dan skala Likert yang dipilih sesuai dengan permasalahan yang hendak penulis teliti, yaitu untuk mengetahui sejuah mana motif yang mendorong masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang. Dalam pelaksanaannya sampel dari populasi adalah masyarakat yang melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang yang berumur 15 Khoeri Muhyidin, 2013 Motif Masyarakat Dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
43
tahun ke atas diberikan angket motif dari teori Maslow. Setelah itu dievaluasi dan dikaji sejauh mana motif masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraganya. Dari ketentuan tersebut penulis berharap dapat mengkaji dan memperoleh jawaban dari masalah penelitian yang penulis teliti.
E. Pelaksanaan Pengumpulan Data Instrumen penelitian yang telah dinyatakan valid dan reliabel atau dengan kata lain instrumen tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini, oleh penulis diperbanyak untuk disebarkan kepada sampel penelitian yaitumasyarakat Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang yang melakukan aktivitas olahraga yang telah berumur 15 tahun ke atas. Mengenai pembuatan soal yang mengacu pada sub variabel, Surakhmad (1990:184) mengemukakan sebagai berikut: a. Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya. b. Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh responden, pernyataan mana yang menimbulkan kesan agresif. c. Sifat pernyataan harus bersifat netral dan objektif d. Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain. e. Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi.
Dengan pernyataan di atas, maka penulis menyusun butir-butir pertanyaan dan pernyataan dalam angket, maka peneliti menyusun kisi-kisi. Kisi-kisi ini merupakan konsep-konsep pokok yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini:
Khoeri Muhyidin, 2013 Motif Masyarakat Dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
44
Tabel 3.1 Kisi-kisi angket motif (Maslow)
No 1
Variabel Fisiologis
Sub Variabel a. Kesehatan
Rasa Aman
54
46
32
8
11
4
36
43
57
- Tempat olahrraga yang memenuhi syarat - Tersedianya pembina olahraga yang ahli - Peralatan yang digunakan tidak membahayakan
40
51
28
58
5
55
- Tidak ada perselisihan - Tertib dalam pelaksanaan kegiatan - Jadwal olahraga yang teratur
25
`16
47
19
2
20
a. Bergaul
- Mencari teman baru - Mempererat tali persaudaraan
42 44
31 13
b. Situasi yang menarik
- Saling koreksi - Membentuk kelompok - Dilakukan secara bersama-sama
29 6
52 35
1
17
a. Keselamatan
b. Jaminan
3
Sosial
- Menjaga kondisi tubuh - Meningkatkan daya tahan tubuh - Mengurangi rasa sakit
No. Butir Soal + 21 49 24
b. Keindahan
2
Indikator
- Memperindah bentuk tubuh - Membentuk tubuh yang menarik - Keluwesan gerak
Khoeri Muhyidin, 2013 Motif Masyarakat Dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
45
4
5
Harga Diri (Prestise)
Perwujudan diri
a. Pengakuan
- Mencari perhatian - Mencari popularitas - Untuk mendapat pengakuan
48 23 26
12 14 56
b. Kehormatan
- Memperhatikan kemampuan - Dilakukan sampai selesai - Menghindari kesalahan dalam melakukan setiap gerakan
3
33
45
15
10
18
7
50
30 22
34 37
41 27
38 39
9
53
29
29
a. Jasmani (fisik) - Dilakukan sampai batas maksimum - Menetapkan sasaran - Mengukur kemampuan b. Rohani (psikis)
- Mendapat kepuasan - Mengurangi persoalan - Menambah pengalaman Jumlah
F. Uji coba Instrumen 1. Uji Validitas Validitas instrumen penelitian adalah ketepatan dari suatu instrumen penelitian atau alat pengukur terhadap konsep yang akan diukur. Instrumen yang valid harus dapat mendeteksi dengan tepat apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini penulis mengadakan pengujian validitas soal dengan cara analisis butir soal. Untuk menguji validitas alat ukur, maka harus dihitung korelasinya. Untuk memudahkan penelitian, maka digunakan alat bantu yaitu SPSS 16 for windows. Valid atau tidaknya sama adalah dengan fungsi yang dinyatakan Khoeri Muhyidin, 2013 Motif Masyarakat Dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
46
oleh daya beda butir. “Penggunaan patokan 0,2 untuk menyatakan bahwa butir telah valid dapat dilihat pada beberapa rujukan kriteria empirik berikut yang telah dirangkum oleh Prof. Dali S Naga”. Muhammad Nisfiannur (2009:230). Untuk menguji validitas dalam penelitian ini, peneliti telah melakukan uji coba angket kepada masyarakat Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang yang berolahraga di Desa Ciasem Hilir di luar sample penelitian yang sesungguhnya angket tersebut diujicobakan kepada 50 orang untuk diukur validitas serta relibilitasnya dengan 58 butir pertanyaan mengenai Motif yang mendorong masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga. Hasil uji coba angket beserta hasil penghitungan uji validitas tiap butir pertanyaan dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Hasil Validitasi Angket Motif (Maslow)
Pernyataan
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12
216.009 214.026 206.910 216.260 207.818 216.681 204.903 207.582 212.284 211.050 215.669 215.809
.219 .215 .439 .132 .418 .105 .519 .465 .390 .353 .171 .111
Cronbach's Alpha if Item Deleted .820 .820 .814 .821 .815 .822 .812 .814 .817 .817 .820 .822
Status Valid Valid Valid Not Valid Valid Not Valid Valid Valid Valid Valid Not Valid Not Valid
Khoeri Muhyidin, 2013 Motif Masyarakat Dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
47
item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25 item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 item41 item42 item43 item44 item45 item46 item47 item48 item49 item50
213.330 219.951 218.431 212.826 209.848 218.576 208.499 207.116 214.913 211.440 208.592 219.160 213.719 212.000 215.963 206.009 209.125 212.999 211.505 210.909 206.713 213.117 217.455 209.367 219.708 203.645 205.217 208.678 222.969 215.034 216.440 212.963 216.844 211.667 215.449 205.582 207.940 219.193
.080 -.045 .011 .177 .463 .015 .275 .372 .276 .397 .507 -.014 .174 .289 .121 .511 .399 .326 .348 .399 .383 .198 .031 .559 -.038 .528 .528 .414 -.158 .295 .115 .429 .162 .274 .166 .502 .584 -.023
.828 .825 .825 .821 .815 .824 .819 .816 .819 .816 .814 .825 .821 .818 .822 .813 .816 .818 .817 .816 .815 .820 .825 .814 .826 .811 .812 .815 .829 .819 .822 .817 .821 .818 .821 .813 .813 .826
Not Valid Not Valid Not Valid Not Valid Valid Not Valid Valid Valid Valid Valid Valid Not Valid Not Valid Valid Not Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Not valid Not valid Valid Not valid Valid Valid Valid Not valid Valid Not valid Valid Not valid Valid Not valid Valid Valid Not valid
Khoeri Muhyidin, 2013 Motif Masyarakat Dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
48
item51 230.082 -.420 item52 220.921 -.081 item53 211.542 .234 item54 212.503 .463 item55 207.290 .435 item56 212.392 .259 item57 210.284 .395 item58 203.708 .508 *correlation is significant at the 0,2 level
.834 .827 .819 .817 .814 .819 .816 .812
Not valid Not valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dengan rebility scale didapat hasil uji per item statistik. Menurut Nisfiannoor Muhammad (2009:229), bahwa “untuk menyatakan bahwa butir valid atau tidak valid digunakan patokan 0,2”. Berdasarkan hasil uji seluruh item yang memiliki nilai diatas 0,2 berarti item dari angket motif partisipasi olahraga adalah valid dan reliabel, namun setelah melakukan uji validitas didapat 20 pertanyaan yang memiliki nilai kurang dari 0,2 yaitu soal yang bernomor 4, 6, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 24, 25, 27, 34, 35, 37, 41, 43, 45, 47, 50, 51 dan 52 yang tidak valid dan reliabel. 2. Uji Realibilitas Pengujian realibilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuisioner dapat memberikan ukuran yang konstan atau tidak. Instrumen (kuisioner) yang handal berarti mampu mengungkap data yang dapat dipercaya. Untuk menguji realibilitas dalam penelitian ini digunakan belah dua skor pertanyaan awal akhir. Dengan teknik korelasi Sperman Brown. Untuk mempermudah penelitian, peneliti menggunakan alat bantu SPSS 16 for windows, Realibilitas angket dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:
Khoeri Muhyidin, 2013 Motif Masyarakat Dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
49
Tabel 3.3 Hasil Reliabilitas Angket Motif (Maslow)
Cronbach's Alpha N of Items .822
58
Dalam buku pendekatan statistik Nisfianoor (2009:203) yang dikutip oleh Siti Hutami (2011) bahwa “apabila nilai cronbach alpa lebih besar dari 0,05 berarti hasil uji validitas dan reliabilitas dari suatu instrumen adalah valid dan reliabel.” Hasil dari angket motif ang mendorong masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga di Kabupaten Subang adalah 0,822 lebih besar dari 0,05 berarti angket ini valid dan reliabel.
G. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian Penelitian motif yang mendorong masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang dilaksanakan pada: a. Tempat
: Desa Ciasem Hilir Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang.
b. Waktu
: 29 Desamber 2012 sampai dengan 5 januari 2013.
2. Cara yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian: a. Meminta perijinan kepada pihak Desa dengan membawa surat penelitian dari pihak Universitas. b. Setelah mendapatkan ijin dari pihak Desa penulis melakukan penyebaran angket kepada masyarakat .
Khoeri Muhyidin, 2013 Motif Masyarakat Dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
50
H. Pengolahan dan Analisis Data Dalam penelitian kuantitatif, setelah data dari sampel terkumpul, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menganalisis data untuk dideskripsikan dengan baik dan menghasilkan sebuah kesimpulan. Penulis mencoba menganalisis data dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0 for windows. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui setiap variabel yang akan dianalisis atau data yang diperoleh berdistribusi normal. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik Dwi Priyanto (2009:71) mengatakan bahwa “Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak”. 2. Menjumlahkan seluruh skor angket pada setiap butir pertanyaan untuk mendeskripsikan hasil penelitian. 3. Deskriptif analisis frequency, untuk menguji apa motif utama yang mendorong masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga, sehingga bisa diketahui gambarannya. 4. Membuat diskusi penemuan dari semua data yang sudah terkumpul untuk proses penyusunan laporan.
Khoeri Muhyidin, 2013 Motif Masyarakat Dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu