BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian ini mengunakan kuantitatif karena masalah yang digunakan
pada masalah penerapan prinsip-prinsip good governance yang
berhubungan erat dengan suatu pencapaian efektivitas kerja pegawai, Penelitian kuantitatif menurut sugiyono adalah sebagai berikut : ‘’Pada hakikatnya ialah menggali data yang bersifat empirik dan terukur,serta data yang diperoleh bisa berbentuk suatu hasil jawaban dan pertanyaan yang dibuat dari kuesioner peneliti terhadap responden dilapangan,dengan metode kuantitatif hanya dapat digali fakta-fakta yang bersifat empiric dan terukur.faktafakta yan tidak tampak oleh indra akan sulit diungkapkan,’’
Dengan digunakan metode kuantitatif,maka data yang didapat akan lebih tuntas, lengkap,lebih mendalam,Kridibel dan bermakna,sehingga tujuan penelitian dapat dicapai.dengan metode kuantitatif,hanya bisa diteliti beberapa variable saja,sehingga seluruh permasalahan yang telah dirumuskan akan terjawab.
43
44
3.2
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di ‘’Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur’’ Jl.Gayung
Kebonsari 56 kota Surabaya 60235 , seperti halnya yang telah dijelaskan latar belakang diatas bahwa Penelitian ini menerapkan Prinsip-Prinsip Good Governance di Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.
3.3
Definisi Oprasional Variabel
Variabel adalah simbol yang nilainya dapat bervariasi, yaitu angkanya dapat berbeda-beda dari satu seubjek ke subjek yang lain atau dari satu objek ke objek yang lain. Variasi angka termaksud tidak hanya dalam arti variasi kuantitatif akan tetapi juga dapat mengandung arti variasi kualitatif (Azwar,2007).
Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah:
1.VARIABEL TERIKAT (Y)
Variabel yang diramalkan, akibat yang dipradugakan, yang bervariasi mengikuti perubahan atau variasi variabel bebas. Variabel dependen tidak dimanipulasi, melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang dipradugakan berasal dari variabel bebas (Kerlinger, 2004:59). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Evektivitas kerja pegawai.
45
2.VARIABEL BEBAS (X)
Variabel bebas atau variabel independen (X) adalah variable yang dipandang sebagai kemunculan variabel terikat yang diduga merupakan akibatnya ( Kerlinger, 2004:58). Variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah Good Governance. Definisi operasional adalah petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel .Agar variabel dapat diukur dan diamati maka setiap konsep yang ada dalam hipotesis harus dioperasionalkan dalam definisi operasional variabel.
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas, dan variabel terikat.
3.3.1
Variabel Efektivitas kerja pegawai (Variabel Y)
Kinerja merupakan hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang ataupun sekelompok orang dalam organisasi baik formal maupun informal,publik maupun swasta yang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor tersebut lebih difokuskan pada individu yang sangat terlibat langsusng didalam organisasi dalam usaha pencapaian
kerjaEfektivitas
kerja
mendefinisikan 5 indikator yaitu :
1. 2. 3. 4. 5.
Quality Of Work, Comunocation, Promptness, Capability, Inisiativ
pegawai
Menurut
(T.R
MICHEL)
46
3.3.2
Variabel Good Governance (Variabel X)
Menurut United Nation Development Program (UNDP) mendefinisikan governance sebagai “the exercise of political, economic, and administrative authority to manage a nation’s affair at all levels”.yang dimana Good Governance adalah sebagai hubungan yang sinergis dan konstruktif diantara Negara, sektor swasta dan masyarakat,yang meliputi :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 3.4
Akuntabilitas, Rule of law, Transparansi, Responsif, Consensus Orientation, Equity, Evektif dan Efisien, Partisipasi, Strategic Vision Populasi Penelitian
Definisi populasi menurut Sugiyono adalah sebagai berikut : ‘’suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh seorang peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulnnya.’’ Populasi itu bukan hanya orang,akan tetapi juga berupa objek dan benda-benda alam yang lain.populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek aatau subjek yang dipelajari,tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.
47
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terdaftar dan aktif bekerja didinas sosial provinsi jawa timur yaitu : Tabel 3.1 populasi NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
PANGKAT / GOLONGAN Pembina Utama Muda / Ivc Pembina Tingkat I / Ivb Pembina / Iva Penata Tingkat I / IIId Penata / IIIc Penata Muda Tingkat I / IIIb Penata Muda / IIIa Pengatur Tingkat I / Iid Pengatur / Iic Pengatur Muda Tingkat I / Iib Pengatur Muda / Iia Juru Tingkat I / Id Juru / Ic Juru Muda / Ia TOTAL
JUMLAH (ORANG) 1 orang 17 orang 26 orang 105 orang 86 orang 119 orang 73 orang 37 orang 25 orang 5 orang 113 orang 4 orang 17 orang 17 orang 645 orang
Sumber : Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur tahun 2013
3.5
Sampel Penelitian
Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran sampel :
1.
Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian
2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat
48
3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian 4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20
Penentun jumlah sampel dapat dilakukan dengan cara perhitungan statistik yaitu dengan mengunakan Rumus Taro Yamane. Rumus Taro Yamane digunakan untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang telah diketahui jumlahnya yaitu sebanyak 645 orang.untuk tingkat presisi yang ditetapkan dalam penentuan sampel adalah 10% , Taro Yamane yang dikutip oleh Riduwan (2008:65).
n = (N)/(N*(d^2)+1) dimana: n= ukuran sampel N= ukuran populasi d= galat pendugaan atau taraf signifikan ( 0,10 %)
n = N/(1 + Ne^2) = 645/(1 + 645 x 0,10 x 0,10) = 87 orang. Jadi jumalah sampel yang diambil adalah 87 pegawai.
49
3.6
Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.
3.7
Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan dalam pengumpulan data dengan menggunakan alat pengumpulan data (Instrumen penelitian).Dalam penelitian ini dapat dilaksanakan beberapa cara pengumpulan data dan pengguaan instrument yang tepat diantaranya sebagai berikut : 1.Pengumpulan Data Primer : Pengumpulan
data
yang
dilakukan
secara
lagsung
pada
lokasi
penelitian.pengumpulan data primer tersebut dilakukan dengan instrumen sebagai berikut : a.Metode Angket (kuesioner), yaitu pemberian daftar pertanyaan secara random kepada responden. 2.Metode Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan masalah penerapan prinsip-prinsip good governance yang berhubungan erat dengan suatu pencapaian efektivitas kerja pegawai,penyebaran angket atau kuisioner.
50
3.8
Teknik Analisis Data
Setelah proses pengumpulan data dari lapangan selesai dilakukan,maka menurut Sony Sumarsono tahap berikutnya adalah tahap analisis data. ‘’pada tahap ini ,data diolah sedemikian rupa,sehingga berhasil dikumpulkan kebenarannya yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian.Dalam pengelolaan data,ada beberapa langkah yang harus dilakukan antara lain : a. Editing. merupakan kegiatan memperbaiki kualitas data (mentah) serta menghilangkan keraguan
akan kebenaran atau
ketepatan data
mentah
tersebut.editing dilakukan terhadap kelengkapan dan kejelasan jawaban dari butirbutir pertanyaan yang telah dibuat b. Coding dan scoring, merupakan usaha mengklasifikasi atau mengelompokan jawaban responden berdasarkan macamnya,dengan cara memberikan kode terhadap jawaban responden dalam kuesioner sesuai dengan kategori masingmasing,kemudian diberikan skor dengan mengunakan ‘’skala likert’’ c. Tabulating hal ini berarti menunjuk kepada kegiatan mengorganisasikan data kedalam
susunan-susunan
tertentu
berupa
tabel-tabl
dalam
rengka
pengintrerpretasikan data sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Setelah data diolah,maka selanjutnya adalah analisis data. Analisis data merupakan upaya penelitian untk menyederhanakan dan menyajukan data dengan mengelompokan dalam suatu bentuk yang berarti,sehingga dapat mudah dipahami
51
dan diinterpretasi oleh pembaca atau penguji.Dalam metode analisis yang digunakan oleh peneliti dengan metode kuantitatif.Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variable dari jenis responden,mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti,melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Angket ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip good governance terhadap evektivitas kerja pegawai didinas Sosial Provinsi Jawa Timur.agar angket tersebut menjadi representatif terhadap permasalahan yang akan diteliti,maka angket tersebut didasarkan atas kisi-kisi yang diambil dari batasan oprasional penerapan prinsip-prinsip good governance terhadap efektivitas pegawai di Dinas Sosial Provinsi Jawa timur.adapun format kisi-kisi tersebut tergambar pada tabel berikut :
52
Tabel 3.2 Indikator variabel y Variabel utama
Definisi oprasional
Indikator atau dimensi
Variabel y kinerja pegawai (T.R MICHEL )
Kinerja merupakan hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang ataupun sekelompok orang dalam organisasi baik formal maupun informal,publi k maupun maupun swasta yang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor tersebut lebih difokuskan pada individu yang sangat terlibat langsusng didalam organisasi dalam usaha pencapaian kerja,
1.kualitas pekerjaan (Quality of work)
2.Komunikasi (communicatio n)
Sub Indikator atau data yang dibutuhkan A. ketelitian dan kerapihan kerja B. kecepatan menyelsaikan kerja C. keterampilan dan kecakapan kerja D. kemampuan bekerja A. hubungan komunikasi dengan sesama pegawai yang berkaitan dengan masalah pekerjaan B. intraksi antar pegawai yang berbeda seksi C. arahan dan bimbingan dari kepala seksi terhadap pegawai D. koordinasi dan keikutsertaan pegawai dalam setiap rapat kerja E. intraksi dari pimpinan atau kepala seksi terhadap pegawai F. kepala dinas sosial terhadap
Item pertanyaaa n 1,2,3,4
5,6,7,8,9,10
53
pegawai
3.Ketepatan waktu (promptness)
4.Kemampuan kerja (Capability)
A. penyelsaian pekerjaan yang sesuai dangan waktu B. pekerjaan pegawai yang sesuai dengan tupoksi
A. pekerjaan dapat dikerjakan dengan usaha yang maksimal B. latar belakang pendidikan yang disesuaikan dengan pekerjaan C. latar belakang keahlian disesuaikan dengan pekerjaan yang diberikan oleh kepala seksi
11,12
13,14,15,16 , 17
54
5.Kemauan (inisiativ)
A. berinisiativ dalam setiap tindakan yang dilakukan pegawai B. berinisiativ sendiri dalam usaha mempercepat pekerjaan yang dikerjakan C. pegawai berinisiativ dalam upaya peningkatan kinerja pegawai
Sumber;kisi-kisi kuisioner peneliti
18,19,20
55
TABEL 3.3 INDIKATOR VARIABEL X Variabel utama
Definisi Oprasional
Indikator atau Dimensi
Variabel X penerapan prinsip-prinsip good governance (UNDP)
Definisi Good Governance adalah sebagai hubungan yang sinergis dan konstruktif diantara Negara, sektor swasta dan masyarakat, dalam prinsipprinsip; partisipasi, supremasi hukum, transparansi, cepat tanggap, membangun konsesus, kesetaraan, efektif dan efisien, bertanggungjaw ab serta visi stratejik.
1.AKUNTABI LITAS
2.RULE OF LAW(kerangk a hukum)
Sub Indiktor atau Data Yang Dibutuhkan A. pegawai selalu disiplin dan bertanggung jawab dalam pekerjaan. B. setiap proses pekerjaan yang diberikan diselsaikan dengan usaha yang optimal. C. pegawai sudah bekerja secara TUPOKSI. D. pegawai datang dan pulang selalu tepat waktu E. pimpinan dinas sosial selalu memberikan motivasi pegawai untuk memberikan semangat kerja.
A. Membangun sistem hukum yang sehat B. menjamin adanya supermasi hukum C. dapat mengikis secara tuntas terhadap budaya korupsi,kolusi nepotisme
Item Pertany aan 1,2,3,4, 5
6,7,8
56
dalam pemerintahan.
3.TRANSPAR ANSI (keterbukaan)
4.RESPONSIF (daya tanggap)
A. terdapat keterbukaan informasi bagi masyarakat.
A. pegawai cepat tanggap dalam menangapi keluhan yang dihadapi masyarakat. B. penyelsaian pekerjaan selalu tepat waktu.
5.CONSENSU S ORIENTATIO N (berorientasi pada rakyat)
A. dinas sosial selalu berotientasi pada kepentingan masyarakat B. setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan.
6.Equity (kesetaraan)
A. menjamin bahwa prioritasprioritas poltik ,ekonomi dan sosial didasarkan pada konsesus masyarakat. B. memperhatikan kepentingan rakyat miskin .
9
10,11
12,13
14,15
57
7.Efektif & efisien (tepat sasaran)
A. struktur organisasi yang sudah ditetapkan itu selalu menghasilkan suatu efektivitas yang sesuai TUPOKSI. B. susunan struktur organisasi selalu ditempatkan pegawai yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
8.PARTISIPA SI (keterlibatan masyarakat)
A. adanya keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraa n negara. B. dalam pengambilan keputusan lebih menitik beratkan pada konsensus.
9.STRATEGI C VISION)
A. dinas sosial memiliki visi dan misi jauh kedepan.
Sumber;kisi-kisi kuisioner peneliti
16,17
8,19
20
58
Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan maka ditentukan skor dari stiap jawaban sehingga menjadi data yang kuantitatif.teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai sekala likert untuk menilai jawaban kuesioner. Adapun skor setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut : A. Apabila responden menjawab SANGAT SETUJU diberi skor 4 B. Apabila responden menjawab SETUJU diberi skor 3 C. Apabila responden menjawab TIDAK SETUJU diberi skor 2 D. Apabila responden menjawab SANGAT TIDAK SETUJU diberi skor 1 Instrumen penelitian ini dapat dibuat dalam bentuk check list atau pilihan ganda.hasil angket kuesioner ditabulasi dalam bentuk tabulasi data hasil angket.agar angket yang digunakan memenuhi persyaratan angket terlebih dahulu untuk diuji validitas dan reliabilitasnya. 1.Untuk uji validitas isi yakni membandingkan isi angket dengan sepreangkat indikator yang ada dalam kisi-kisi angket.selain itu angket juga dikonsultasikan dengan subjek yang memiliki yang memadai dibidangnya. Dalam hasil angket peneliti anggap sudah memenuhi syarat normalitas dan homogenitasnya,sebab cara pengisian angket diamati secara cermat,diberi penjelasan secara gambling dan pegawai sebagai responden juga bersifat humogen. 2.pengumpulan data sekunder,yaitu melakukan kegiatan tinjuan kepustakaan (library research) yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
59
menelaah dan membahas keterkaitan penelitian dari sumber buku-buku literatur serta sumber-sumber data terkait lainya,baik dari dokumen yang didapatkan dari bagian umum dan kepegawaian dinas sosial provinsi jawa timur,maupun dari buku yang secara ilmiah berkaitan dengan skripsi ini,sehingga berguna bagi penulis sebagai pedoman untuk melakuka penelitian dan dapat dijadikan sebagai stydi perbandingan antara teori dan praktik.
3.9
Pengujian Data
3.9.1
Uji Validitas Dalam menguji suatu data hasil penelitian diperlukan suatu tahapan yakni uji validitas data, dan menurut Sugiyono, Bahwa :
‘’Uji
validitas
berfungsi
untuk
menunjukan
tingkat
kesalahan
suatu
instrument.instument yang sahih memiliki tingkat validitas.instrument dikatakan sahih apabila mampu mengukur variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian serta mampu menunjujkan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil pengukuran’’ Rumus uji validitas adalah sebagai berikut : Data yang diperlukan dalam rumus adalah:
∑X = … ∑Y = … ∑XY = … ∑X2= … ∑Y2 = … n = …
60
X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item ΣX = Jumlah skor dalam distribusi X ΣY = Jumlah skor dalam distribusi Y ΣX2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ΣY2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N = Banyaknya responden
3.9.2
Uji Reliabilitas
Peneliti melakukan uji reliabilitas guna untuk mengukur dari sebuah instrumen,dimana
uji
Reliabilitas
terhadap
instrumen
yang
dinyatakan
valid,sedangkan instrumen yang dinyatakan tidak valid maka tidak bisa dilakukan uji reliabilitas.dalam pengukuran reliabilitas dapat menggunakan rumus Alpha cronbach dengan bantuan SPSS 20. Untuk menganalisis data hasil uji instrumen guna mengetahui reliabilitasnya.dan kemudian dicari reliabilitasnya keseluruhan pernyataan dengan rumus Spearman Brown,sebagai berikut : r=
2r ½ ½
atau
1+R ½ ½
r
r=2.r xy 1+r xy
= koefisien korelasi keseluruhan pernyataan (item)
1 ½ ½ = koefisien antara kedua belahan
61
Kemudian r dikonsultasikan ke tabel r dengan taraf siginifikansi 00,5 pada df =n-2
3.10
Uji Koefisien Korelasi Pearson Product Moment
Uji koefisien korelasi pearson product moment bertujuan untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara variabel X (Penerapan prinsip-prinsip good governance) terhadap variabel Y (efektivitas kerja pegawai) atau untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara satu veriabel dengan veriabel lainnya.teknik korelasi product moment dari pearson dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan : r xy
= angka indeks korelasi product moment
X
= Jumlah skor X
Y
= Jumlah skor Y
XY
= Jumlah perkalian X dan Y
ΣX2
= Jumlah skor yang di kuadratkan dalam sebaran X
ΣY2
= Jumlah skor yang di kuadratkan dalam sebaran Y
n
= banyaknya sampel
selanjutnya ,untuk menentukan tingkat koefisien variabel data yang akan dianalisis, maka digunakan interpretasi koefisien yaitu sebagai berikut :
62
Tabel 3.4 Interpretasi Terhadap Nilai Koefisien Korelasi Besarnya nilai r
Tingkat hubungan
Antara 0,00 – 0,199
Sangat rendah
Antara 0,20 – 0,399
Rendah
Antara 0,40 – 0,599
Sedang
Antara 0,60 – 0,799
Kuat
Antara 0,80 – 1,000
Sangat kuat
3.11
Regresi Linier Sederhana
Dalam Somantri (2011:243), dinyatakan bahwa Regresi Linier Sederhana bertujuan untuk mempelajari hubungan linier antara dua variabel. Sedangkan dalam Sugiyono (2011: 261), dinyatakan bahwa Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Model regresi linier sederhana : ŷ = a+bx , dimana ŷ adalah variabel tak bebas (nilai duga), x adalah variabel bebas, a adalah penduga bagi intersap (α), b adalah penduga bagi koefisien regresi ( ), dan α, ß adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistik sampel.Regresi Linear Sederhana adalah Metode Statistik yang berfungsi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara Variabel Faktor Penyebab (X) terhadap Variabel Akibatnya. Faktor Penyebab pada umumnya dilambangkan dengan X atau disebut juga dengan Predictor sedangkan Variabel
63
Akibat dilambangkan dengan Y atau disebut juga dengan Response. Regresi Linear Sederhana atau sering disingkat dengan SLR (Simple Linear Regression) juga merupakan salah satu Metode Statistik yang dipergunakan dalam produksi untuk melakukan peramalan ataupun prediksi tentang karakteristik kualitas maupun Kuantitas.
Model Persamaan Regresi Linear Sederhana adalah seperti berikut ini : Y = a + bX Dimana : Y = Variabel Response atau Variabel Akibat (Dependent) X = Variabel Predictor atau Variabel Faktor Penyebab (Independent) a = konstanta b = koefisien regresi (kemiringan); besaran Response yang ditimbulkan oleh Predictor.
3.12
Uji Determinasi
Untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel X ( penerapan prinsipprinsip good governance ) terhadap variabel Y (Efektivitas kerja pegawai ).dapat dilakukan
dangan
cara
menghitung
mengkuadratkan koefisien yang ditemukan.
koefisien
determinasi,dangan
cara
64
jadi,koefisien determinasinya adalah sebagai berikut : Kd = r2 x 100% Keterangan Kd = koefisen determinasi r2 = kuadrat koefisen determinasi Proses penghitungan untuk keperluan analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer dengan shofware statistik SPSS (Statistical Program for Social Sciences) 20. for Windows Version.