BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tipe penelitian Guna menjawab permasalahan pokok penelitian, yakni mengenai efek berita kriminal kasus perampokan mini market di program berita Topik terhadap khalayak pemirsa, penulis menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu hanyalah memaparkan situasi dan peristiwa dan hasilnya nanti diharapkan mampu menggabungkan dan menjabarkan fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat dalam kaitannya dengan topik penelitian.1 Penelitian deskriptif, dapat diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan obyek yang diselidiki sebagaimana adanya, berdasarkan fakta-fakta yang aktual sekarang.2 Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teoriteori dan hipotesis yang dikaitkan dengan fenomena alam. Penelitian kuantiataif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau 1
Jalaludin Rakhmat, metode Penelitian Komunikasi, Bandung PT. Remaja Rosadakarya, 1995, hal.24 Hadari Nawawi dan Martini Hadari, “Instrumen Penelitian Bidang Sosial” Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1995, hal 67 2
51 51
52
mendeskripsikan statistik, untuk menunjukan hubungan antar variabel, dan ada pula yang
bersifat
mengembangkan
konsep,
mengembangkan
pemahaman
atau
mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun imu-ilmu sosial. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti beraspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering digunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif. Metode yang sering digunakan adalah experimental, deskripsi, survei, dan menemukan korelasi. Penelitian kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas. Pada penelitian kualitatif, proposalnya lebih singkat dan tidak banyak kajian literatur, pendekatan dijabarkan secara umum, dan biasanya tidak menyajikan rumusan hipotesi
3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan survey. Survey adalah pengumpulan informasi dengan menggunakan kuesioner dari sebagian populasi untuk mewakili seluruh populasi.3 Metode survey memungkinkan kita menggeneralisasi suatu gejala sosial atau variabel sosial tertentu kepada gejala sosial tertentu kepada gejala sosial atau variabel sosial tertentu kepada gejala sosial atau variabel sosial dengan populasi yang lebih besar. Dengan survey juga memungkinkan kita mengadakan penelitian dengan
3
M.Nazir, Metode Penelitian, PT.Ghalia Indonesia. Jakarta, 1996, Hal.63
53
mengambil populasi yang amat besar. Karena populasi yang besar itu dimungkinkan pula peneliti menggunakan sample guna meringankan penelitian.4 Penggunaan kuesioner sebagai alat penelitian, menurut Selo Sumarjan (1970) memiliki keuntungan utama, yaitu dapat disusun secara teliti dan sistematis, selain itu alat penelitian ini juga memiliki kemampuan: a. Menjangkau sample dalam jumlah besar b. Biaya pembuatannya relatif murah c. Tidak terlalu menjangkau responden karena waktu pengisiannya dapat ditentukan sendiri oleh responden d. Dapat memberi kebebasan bagi responden untuk berpendapat dan memberi jawaban.5
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, objek pada penelitian hasilnya akan dianalisi dan kemudian disimpulkan dan kesimpulan itu berlaku pada seluruh populasi.6 Populasi yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini adalah warga di sekitar minimarket Alfamart Dewi Sartika yang pernah
4
Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kencana, Jakarta, 2005, Hal.36 Irawan Suhartono, Metode Penelitian Sosial, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1995, hal 65 6 Singaribun, Metode Penelitian Survey, PT LP3ES, Jakarta, 1995, hal.3 5
54
dirampok pada tanggal 19 juni 2012, Pukul: 01.20 am, di rt: 07, rw: 13, kelurahan : Cililitan, kecamatan : Kramat Jati. Umur dari responden juga menjadi perhatian dalam penelitian ini, karena menurut data Team Research and Development PT Cakrawala Andalas Televisi jumlah penonton terbanyak pada program berita Topik dari umur 15-44 tahun, dan jumlah dari warga yang berusia 15-44 tahun di RT 07 ini adalah 114 orang dari jumlah keseleruhan warga RT 07 adalah 134 orang. Alasan penulis memilih warga di sekitar mini market Alfamart sebagai objek penelitian karena didasari dengan paling dekatnya masyarakat sekitar dengan lokasi kejadian, dan adanya tingkat perhatian lebih terhadap efek dari kasus perampokan mini market. Tabel 3.3.1 Populasi NO Khalayak Pemirsa umur 15-44 tahun RT: 7, Dewi Sartika, Cililitan, Jakarta Timur 1
Pria
65
2
Wanita
49
TOTAL
114
Sumber : data warga RT 7, Kelurahan: Cililitan
3.3.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sample Sampel adalah sebagian besar yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap paling mewakili terhadap seluruh populasi dan
55
diambil dengan menggunakan teknik tertentu. Dalam pengambilan sample terdapat dua syarat yaitu : sample harus representatif (mewakili) dan besarnya sample memadai.7 Sample yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 53 responden. dan jumlah tersebut pernah menonton tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market di program berita Topik ANTV dan dianggap mewakili penelitian. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah warga di sekitar minimarket Alfamart
Dewi Sartika
yang pernah mengalami kasus
perampokan, rt: 07, rw: 13, kelurahan : Cililitan, kecamatan : Kramat Jati. Akan tetapi karena mengingat populasi yang terlalu besar, maka peneliti akan menetapkan sampel yang dianggap telah mewakili populasi dengan jumlah yang lebih kecil. Jumlah sampel yang akan diambil dihitung dengan menggunakan rumus Yamane, sebagai berikut : Rumus Yamane, menghitung ukuran sampel.8
n = Jumlah Sampel N = Total Populasi d = Presentase ketidaktelitian atau tingkat kesalahan sampel. 7
Rachmat Kriyantono, OpCit,Hal.159 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi : Dilengkapi contoh analisis statistic, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2004. Hal 82 8
56
Pada penelitian yang bisa dilakukan, nilai “d” sering dipakai adalah 10% dengan tingkat kepercayaan 90%. Perhitungan jumlah sampel :
(sampel dibulatkan menjadi 53)
Populasi yang diteliti berjumlah 114 warga, sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 53 orang.
3.3.3 Teknik Sampling Teknik penarikan sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah metode pemilihan sample dengan cara memilih orang-orang atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian.9
9
Sugiarto. Teknik Sampling, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001, hal.73
57
Teknik penarikan sample dalam penelitian ini penulis mengambil sampel keseluruhan dari populasi yaitu sebanyak 53 responden, yang diambil dari warga di sekitar minimarket Alfamart Dewi Sartika, rt: 07,rw: 13, kelurahan : Cililitan, kecamatan : Kramat Jati. yang terdiri dari 8 RT. Dengan demikian jumlah sampel dalam setiap sub populasi yaitu : Tabel 3.3.3.1 Dewi Sartika, Rt 7, kelurahan : Cililitan, kecamatan : Kramat Jati NO Khalayak Pemirsa umur 15-44 tahun, RT 7, Persentase N Kelurahan: Cililitan, Jakarta Timur
Populasi
Sample
1
Pria
65
54,5 %
30
2
Wanita
49
45,5%
23
TOTAL
114
100%
53
1. Mencari Presentase Populasi :
X 100%
2. Mencari N Sampel :
X Total Seluruh N
Sampel Contoh penghitungan untuk RT 7 : 1. Mencari Presentase Populasi Pria: :
X 100%
58
: : 57,01
= 57 %
2. Mencari Presentase Populasi Wanita:
X 100%
: : : 42,98
3. Mencari N Sampel Pria
:
= 43 %
X Total Seluruh
N Sampel : : : 30,21 ( dibulatkan menjadi 30 ) 4. Mencari N Sampel Wanita :
X Total Seluruh
N Sampel : : : 22,79 ( dibulatkan menjadi 23)
59
3.4 Definisi dan Operasional Konsep 3.4.1 Definisi Konsep 1. Efek tayangan Efek merupakan suatu pengaruh yang menjelaskan mengenai arah hubungan, dimana didalamnya terdapat variabel X dan Y yang kemudian variabel tersebut membentuk suatu hubungan. Pengaruh menjelaskan mana variabel yang mempengaruhi dan mana variabel yang tidak mempengaruhi 2. Berita Kriminal Berita kriminal adalah uraian tentang peristiwa atau fakta mengenai berbagai tindakan kriminal (kejahatan) yang dilakukan oleh pelaku kejahatan. Berita dianggap menarik minat khalayak pemirsanya dengan kemasan aktual dan mendalam. Selain itu dengan berita yang bersifat komprehensif, interpretatif dan investigatif, akan menambah pengetahuan dan wawasan khalayak secara mendalam. Berita kriminal yang mengandung konflik atau perseteruan antara satu pihak dengan pihak lainnya merupakan berita yang bagus dan sering kali menghasilkan gambar yang lebih bagus. Media penyiaran akan lebih memilih berita yang mengandung konflik atau perseteruan daripada berita yang tanpa konflik
60
3. Khalayak Pemirsa Khalayak biasa disebut dengan istilah penerima, sasaran, pembaca, pendengar, pemirsa, audience, decoder atau komunikan. Khalayak adalah salah satu aktor dari proses komunikasi. Karena itu unsur khalayak tidak boleh diabaikan, sebab berhasil tidaknya suatu proses komunikasi sangat ditentukan oleh khalayak. Suatu kegiatan komunikasi yang diboikot oleh khalayak sudah pasti komunikasi itu akan gagal dalam mencapai tujuannya. Dalam penelitain ini penulis mengambil populasi yaitu karyawan/karyawati mini market, dan sebagai samplenya ialah 93 responden, yang diambil dari warga di sekitar minimarket Alfamart Dewi Sartika, rw 13, kelurahan : Cililitan, kecamatan : Kramat Jati. yang terdiri dari 8 RT. 4. Kasus Perampokan Mini Market Kasus perampokan mini market yang marak ditayangkan di berbagai berita kriminal berbagai media, termasuk program berita Topik ini mengalami peningkatan dalam jumlah tayangannya serta kasusnya yang kerap kali terjadi di berbagai wilayah Indonesia, dari hal ini tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market tersebut memilki pengaruh terhadap khalayak pemirsanya seakan-akan tayangan berita kriminal perampokan mini market ini menjadi insiprasi kejahatan oleh para pelakunya, dikarenakan mudahnya merampok mini market tersebut, serta
61
kurangnya keamanan di lokasi mini market.dengan penelitian ini penulis berharap dapat menghetahui efek dari tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market.
3.4.2 Operasionalisasi Konsep Dalam penelitian ini konsep yang dioperasionalisasikan adalah efek kognitif, afektif dan konatif terhadap warga sekita Alfamart yang pernah mengalami kasus perampokan mini market yang berlokasi di RT 07, Dewi Sartika, Jakarta Timur dengan menyimpulkan dan menafsirkan isi yang ada dalam tayangan program berita kriminal kasus perampokan mini market di program TOPIK, namun hanya dibatasi berupa terpaan tayangan, unsur penghetahuan, sikap. Dan dalam penelitian ini juga unsur konatif, tidak dibahas di penelitian ini karena dampak konatif atau behavioral adalah dampak yang menimbulkan aksi. Bagian inilah yang paling menimbulkan ketertarikan orang. Perubahan sikap dan tingkah laku memang suatu kajian yang menarik, tapi tidaklah semenarik kajian aksi, inilah yang membuat aksi itu dianggap sebagai sesuatu yang sangat penting, jadi unsur konatif itu tidak dapat diabstaraksikan ke dalam bentuk suatu data dalam penelitian ini
62
Tabel 3.4.2.1 Variabel
Dimensi
Indikator
Kategori Pertanyaan
Skala
Terpaan tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market
Frekeunsi menonton
Seberapa sering anda menonton program berita ANTV
a.Sangat jarang b.Jarang c.Kadangkadang d.Sering e.Selalu
1=Sangat jarang 2= Jarang 3=Kadang-kadang 4= Sering 5=Selalu
Durasi menonton
Berapa lama waktu yang anda butuhkan, dalam menonton program berita Topik, di ANTV
a.< 10 menit b.10-20 menit c.> 20 menit
1= < 10 menit 2= 10-20 menit 3= > 20 menit
Pengetahua n isi tayangan berita kriminal perampoka n mini market di program Topik
Apakah anda mengetahui adanya unsur kekerasan dan kriminal pada program berita Topik sebagai sesuatu hal yang hampir ada disetiap episodenya
a. Mengetahui b.Ragu-ragu c.Tidak Mengetahui
1=Mengetahui 2=Ragu-ragu 3=Tidak Mengetahui
Apakah anda mengetahui bahwa tingkat kriminalitas di masyarakat saat ini meningkat
a. Mengetahui b.Ragu-ragu c.Tidak Mengetahui
1=Mengetahui 2=Ragu-ragu 3=Tidak Mengetahui
Apakah anda mengetahui bahwa akhir-akhir ini
a. Mengetahui b.Ragu-ragu
1=Mengetahui 2=Ragu-ragu
Efek Kognitif
63
banyak berita kriminal dan kekerasan yang ditayangkan oleh media Apakah anda mengetahui bahwa tayangan kriminalitas dan kekerasan di program berita mempengaruhi tingkat kriminalitas di masyarakat saat ini Apakah anda mengetahui bahwa kasus perampokan mini market saat ini marak terjadi di masyarakat
c.Tidak Mengetahui
3=Tidak Mengetahui
a. Mengetahui b.Ragu-ragu c.Tidak Mengetahui
1=Mengetahui 2=Ragu-ragu 3=Tidak Mengetahui
a. Mengetahui b.Ragu-ragu c.Tidak Mengetahui
1=Mengetahui 2=Ragu-ragu 3=Tidak Mengetahui
Apakah anda mengetahui bahwa kasus perampokan mini market marak di beritakan di media Apakah anda mengetahui bahwa tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market di program berita Topik dapat menginspirasi kejahatan yang sama Apakah anda mengetahui bahwa banyaknya tayangan perampokan mini
a. Mengetahui b.Ragu-ragu c.Tidak Mengetahui
1=Mengetahui 2=Ragu-ragu 3=Tidak Mengetahui
a. Mengetahui b.Ragu-ragu c.Tidak Mengetahui
1=Mengetahui 2=Ragu-ragu 3=Tidak Mengetahui
a. Mengetahui b.Ragu-ragu c.Tidak Mengetahui
1=Mengetahui 2=Ragu-ragu 3=Tidak Mengetahui
64
market di program berita Topik berfungsi sebagai informasi kepada khalayak untuk waspada terhadap bahaya perampokan mini market Apakah anda mengetahui tentang solusi tombol panik di mini market yang terhubung langsung ke aparat kepolisian terdekat jika terjadi bahaya Apakah anda mengetahui pembatasan tayangan unsur kekerasan dan kriminalitas pada program berita Topik, agar tidak berdampak negatif bagi khalayak masyarakat Efek Afektif
Sikap khalayak terhadap berita kriminal kasus perampoka n mini market di program Topik
a. Mengetahui b.Ragu-ragu c.Tidak Mengetahui
1=Mengetahui 2=Ragu-ragu 3=Tidak Mengetahui
a. Mengetahui b.Ragu-ragu c.Tidak Mengetahui
1=Mengetahui 2=Ragu-ragu 3=Tidak Mengetahui
Bagaimana a.Setuju pendapat anda b.Ragu-ragu tentang adanya c.Tidak Setuju unsur kekerasan dan kriminal pada program berita Topik sebagai sesuatu hal yang hampir ada disetiap episodenya Bagaimana pendapat anda
1= Setuju 2= Ragu-ragu 3= Tidak Setuju
65
tentang pernyataan bahwa tingkat kriminalitas di masyarakat saat ini meningkat Bagaimana pendapat anda tentang pernyataan bahwa akhir-akhir ini banyak berita kriminal dan kekerasan yang ditayangkan oleh media Bagaimana pendapat anda tentang pernyataan bahwa tayangan kriminalitas dan kekerasan di program berita Topik mempengaruhi tingkat kriminalitas di masyarakat saat ini Bagaimana pendapat anda tentang pernyataan bahwa adanya kasus perampokan mini market saat ini marak terjadi di masyarakat Bagaimana pendapat anda tentang pernyataan bahwa kasus perampokan mini market marak di beritakan di media
a.Setuju b.Ragu-ragu c.Tidak Setuju
1= Setuju 2= Ragu-ragu 3= Tidak Setuju
a.Setuju b.Ragu-ragu c.Tidak Setuju
1= Setuju 2= Ragu-ragu 3= Tidak Setuju
a.Setuju b.Ragu-ragu c.Tidak Setuju
1= Setuju 2= Ragu-ragu 3= Tidak Setuju
a.Setuju b.Ragu-ragu c.Tidak Setuju
1= Setuju 2= Ragu-ragu 3= Tidak Setuju
a.Setuju b.Ragu-ragu c.Tidak Setuju
1= Setuju 2= Ragu-ragu 3= Tidak Setuju
66
Bagaimana pendapat anda tentang pernyataan bahwa tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market di program berita Topik dapat menginspirasi kejahatan yang sama
a.Setuju b.Ragu-ragu c.Tidak Setuju
Bagaimana pendapat anda a.Setuju tentang pernyataan b.Ragu-ragu bahwa banyaknya c.Tidak Setuju tayangan perampokan mini market di program berita Topik berfungsi sebagai informasi kepada khlayak untuk waspada terhadap bahaya perampokan mini market Bagaimana pendapat anda tentang solusi tombol panik di mini market yang terhubung langsung ke aparat kepolisian terdekat jika terjadi bahaya Bagaimana pendapat anda tentang pembatasan tayangan unsur kekerasan dan kriminalitas pada
1= Setuju 2= Ragu-ragu 3= Tidak Setuju
1= Setuju 2= Ragu-ragu 3= Tidak Setuju
a.Setuju b.Ragu-ragu c.Tidak Setuju
1= Setuju 2= Ragu-ragu 3= Tidak Setuju
a.Setuju b.Ragu-ragu c.Tidak Setuju
1= Setuju 2= Ragu-ragu 3= Tidak Setuju
67
program berita Topik, agar tidak berdampak negatif bagi khalayak masyarakat
3.5 Variabel Efek Efek dalam penelitian ini diukur berdasarkan aspek pengetahuan (kognitif) yang timbul dari tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market di program Topik. 3.5.1
Pengetahuan (Kognitif) Kognitif terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi khalayak. Pengetahuan terjadi pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Pada pengetahuan (Kognitif) terdapat 10 pertanyaan. Kemungkinan responden menjawab total nilai terendah adalah 10 dan tertinggi 30. Kemudian peneliti membagi selisih nilai tersebut menjadi 3 kategori sebagai berikut: Rumus: I = Jarak Pengukuran (R) Jumlah Interval10 Keterangan: I = Interval
10
Rachmad Kriyantono ”Teknik Praktis Riset Komunikasi” Kencana, Jakarta,2007, hal.381
68
R = Nilai tertinggi (NT) – Nilai terendah (NR) NT = 10 Pertanyaan x jawaban skor adalah 3 = 10 x 3 = 30 NR = 10 x 1 = 10 Jumlah Interval = 3 I = 30 – 10 3 = 20 3 = 6,33 = dibulatkan menjadi 6
Tabel 3.5.1.1 Akumulasi pengetahuan (Kognitif) terhadap program berita kriminal kasus perampokan mini market di program Topik Interval
Penilaian
24 - 30
Menghetahui
17 – 23
Ragu-ragu
10 – 16
Tidak Mengetahui
69
Semua kategori yang berhasil dikumpulkan kemudian dikomputasi untuk mendapatkan satu kesatuan tentang efek kognitif (pengetahuan) yang meliputi mengetahui, ragu-ragu, tidak mengetahui 1. Mengetahui Apabila jawaban dapat skor 1 berarti akumulasinya 24 - 30, dari tingkat sikap dan penilaian responden terhadap tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market di program Topik, pengetahuan sangat Mengetahui. 2. Ragu-ragu Apabila jawaban dapat skor 2 berarti akumulasinya 17 – 23, dari tingkat sikap dan penilaian responden terhadap tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market di program berita Topik, pengetahuan Kurang Mengetahui 3. Tidak Mengetahui Apabila jawaban dapat skor 3 berarti akumulasinya 10 – 16, dari tingkat sikap dan penilaian responden terhadap tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market di program Topik, pengetahuan Tidak Mengetahui.
3.5.2
Sikap (Afektif) Sikap terjadi bila ada perubahan pada apa yang dirasakan disenangi, atau dibenci khalayak, yang berkaitan dengan emosi, sikap, dan nilai.
70
Pada sikap (afektif) terdapat 10 pertanyaan. Kemungkinan responden menjawab total nilai terendah adalah 10 dan tertinggi 30. Kemudian peneliti membagi selisih nilai tersebut menjadi 3 kategori sebagai berikut: Rumus: I = Jarak Pengukuran (R) Jumlah Interval11 Keterangan: I = Interval R = Nilai tertinggi (NT) – Nilai terendah (NR) NT = 10 Pertanyaan x jawaban skor adalah 3 = 10 x 3 = 30 NR = 10 x 1 = 10 Jumlah Interval = 3 I = 30 – 10 3 = 20 3 = 6,6 = dibulatkan menjadi 7
11
Rachmad Kriyantono ”Teknik Praktis Riset Komunikasi” Kencana, Jakarta,2007, hal.381
71
Tabel 3.5.2.1 Akumulasi sikap (Afektif) terhadap tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market di program Topik
Interval
Penilaian
26 - 33
Positif
18 – 25
Netral
11 – 17
Negatif
Semua kategori yang berhasil dikumpulkan kemudian dikomputasi untuk mendapatkan satu kesatuan tentang efek afektif (sikap) yang meliputi sikap postif, sikap netral, sikap negatif.
1. Sikap Positif Apabila jawaban dapat skor 1 berarti akumulasinya 26 - 33, dari tingkat sikap penilaian responden terhadap tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market di program Topik, Sikap Setuju. 2. Sikap Netral Apabila jawaban dapat skor 2 berarti akumulasinya 18 – 25, dari tingkat sikap dan penilaian responden terhadap tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market di program Topik, Sikap Ragu-ragu.
72
4. Sikap Negatif Apabila jawaban dapat skor 1 berarti akumulasinya 11 – 17, dari tingkat sikap dan penilaian responden terhadap tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market di program Topik, Sikap Tidak Setuju.
3.5.3
Akumulatif Efek Kognitif dan Afektif Rumus: I = Jarak Pengukuran (R) Jumlah Interval12 Keterangan:
I = Interval R = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah (NR) NT = 20 Pertanyaan x Jawaban skor adalah 3 = 20 x 3 = 60 NR = 20 Pertanyaan x Jawaban skor terendah adalah 1 = 20 x 1 = 20 Jumlah Interval = 3
12
Rachmad Kriyantono ”Teknik Praktis Riset Komunikasi” Kencana, Jakarta,2007, hal.381
73
I = 60 – 20 3 = 40 3 = 13, 3 dibulatkan menjadi = 13 Tabel 3.5.3.1 Akumulasi efek kognitif dan afektif terhadap tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market.
Interval
Penilaian
48 - 60
TINGGI
34 - 47
SEDANG
20 - 33
RENDAH
1. Tinggi Apabila jawaban dapat skor 1 berarti akumulasinya 48 - 60, dari tinggkat pengetahuan dan sikap maka penilaian responden terhadap tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market di program Topik, adalah Tinggi.
74
2. Sedang Apabila jawaban dapat skor 2 berarti akumulasinya 34 - 47, dari tingkat pengetahuan dan sikap maka penilaian responden terhadap tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market di program berita Topik, adalah Sedang. 3. Rendah Apabila jawaban dapat skor 3 berarti akumulasinya 20 - 33, dari tingkat pengetahuan dan sikap maka penilaian responden terhadap tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market di program Topik, adalah Rendah.
3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.6.1 Data Primer Data di peroleh dengan menyebarkan kuesioner yaitu berupa pertanyaan ilustrasi yang disusun secara tertulis dengan menggunakan daftar pertanyaan guna memperoleh data berupa jawaban dari responden. Proses penyebaran dan pengumpulan kembali kuesioner ini dilakukan secara langsung di tempat penelitian, selain peneliti juga melakukan wawancara kepada responden yang menunjang data-data yang dibutuhkan.
75
3.6.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data-data yang dijadikan pelengkap guna melancarkan proses penelitian, untuk menunjang pengumpulan data dalam peelitian ini peneliti memperoleh data-data sekunder melalui studi kepustakaan untuk memperoleh data yang diinginkan juga informasi lainnya yang didapat dari literature-literature yang berhubungan dengan judul penelitian seperti buku, surat kabar catatan, perkuliahan, dan data dari viewership audiences dari tayangan program berita Topik serta data mengenai profil program Topik yang diolah AGB Nielsen Media dan data mengenai profil program Topik dari research and programming ANTV. 3.6.3 Teknis Analisa Data Teknik analisa data dari penelitian ini menggunakan analisa data metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, bila serangkaian observasi atau pengukuran dapat dinyatakan dalam angka-angka, maka kumpulan angka-angka hasil observasi atau pengukuran sedemikian itu yang dinamakan data kuantitatif. Dalam penelitian ini, setelah data telah diperoleh secara lengkap data diolah dengan menggunakan tabel-tabel dan mendeskripsikannya sesuai dengan tujuan penelitian. Analisa data dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi.
76
Distribusi frekuensi merupakan pengelompokan data kedalam beberapa kategori yang menunjukan banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukan kedalam dua atau lebih kategori. Dan tujuan membuat distribusi frekuensi adalah meringkas sejumlah besar data kedalam bentuk yang mudah dan lengkap sehingga menjadi informasi yang mudah dipahami.13 Distribusi frekuensi dibuat untuk mengatur data mentah sebelum dikelompokan ke dalam bentuk teratur tanpa mengurangi inti informasi yang ada. 3.6.4
Proses Pengkodean Data (Coding) Proses coding adalah pemberian kode pada variabel dan data yang
telah terkumpul melalui instrument.14 Dimana proses ini mengubah sebuat data yang berupa kata (huruf) menjadi sebuah angka. Hal ini dilakukan untuk memberikan
penilaian
pada
pengukuran
dalam
pengumpulan
data.
Pengumpulan variabel menggunakan skala likert yang kerap digunakan untuk mengukur sikap, moral, pendapat seseorang tentang kejadian atau gejala sosial. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang sesuatu objek sikap. Objek sikap ini biasanya telah ditentukan secara spesifik
13 14
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, PT Kencana, Jakarta, 2006, hal 165 Moh Nazir, Ph.D, Metode Penelitian, Jakarta, 1988, hal 407
77
dan sistematik oleh peneliti.15 Peneliti menggunakan rumus ini untuk menghitung data tahap efek afektif karena untuk mengukur sikap seseorang. Dan peneliti menyebarkan Kuesioner kepada 191 responden. Menghitung skor : 1. Jawaban a = 1 skor 2. Jawaban b = 2 skor 3. Jawaban c = 3 skor Setelah setiap nomor-nomor pertanyaan diberi nilai maka nilai-nilai tersebut dijumlahkan, kemudian jumlah tersebut digunakan data dianalisa. Untuk menentukan tinggi atau rendahnya pengaruh tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market di program berita Topik, terhadap khalayak Rt 07, Dewi Sartika, Jakarta Timur, dengan jumlah persentase yang kemudian ditafsir sebagai berikut : 1. a: jika reponden sangat mendukung pada jawaban yang diberikan yaitu 1 x 20 = 20, jadi jika hasil jawaban responden berada antara 48 – 60 maka pengaruh tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market di program berita Topik, terhadap khalayak Rt 07, Dewi Sartika, Jakarta Timur adalah TINGGI. 2. b: jika responden sangat mendukung pada jawaban yang diberikan yaitu 2 x 20 = 40, jadi jika hasil jawaban responden 15
Moh Nazir, Ph.D, Metode Penelitian, Jakarta, 1988, hal 134
78
berada antara 34 – 47 maka pengaruh tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market di program berita Topik, terhadap khalayak Rt 07, Dewi Sartika, Jakarta Timur adalah SEDANG. 3. c: jika responden sangat mendukung pada jawaban yang diberikan yaitu 3 x 20 = 60, jadi jika hasil jawaban responden berada antara 20 – 33 maka pengaruh tayangan berita kriminal kasus perampokan mini market di program berita Topik, terhadap khalayak Rt 07, Dewi Sartika, Jakarta Timur adalah RENDAH. Analisa deskriptif berdasarkan data-data yang telah diperoleh maka akan dijadikan dasar untuk mengambil kesimpulan hasil penelitian.16
3.6.5
Proses Tabulasi Tabulasi adalah pembentukan tabel data yang dilakukan setelah data
selesai diorganisir. Data-data tersebut dimasukan kedalamtabel kemudian angka-angka yang telah didapat dari proses coding diatur sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam beberapa kategori.
16
Rachmat Kriyantono, Op.Cit, Hal 166