BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini berupaya untuk mengetahui fenomena adanya upaya pemberdayaan keterampilan vokasional bagi anak tunarungu pada Sekolah Luar Biasa Bagian B Negeri di Kabupaten Tabanan serta mencari kebenaran yang dipandang ilmiah. Secara keseluruhan, penelitian ini dilaksanakan melalui delapan cara, yaitu (1) rancangan penelitian, (2) lokasi penelitian, (3) jenis data dan sumber data, (4) teknik penentuan informan, (5) instrumen penelitian, (6) teknik pengumpulan data, (7) teknik analisis data, dan (8) teknik penyajian hasil analisis data.
3.1 Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, rancangan penelitian ini menggunakan metode kualitatif (qualitative research), yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang, baik secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsipprinsip dan penjelasan yang mengarah pada penyimpulan. Penelitian kualitatif berangkat dari filsafat konstruktivisme, yang memandang kenyataan berdimensi jamak, interaktif dan menuntut interpretasi berdasarkan pengalaman sosial. “Reality is multilayer, interactive and shared social experience interpretatioan by individual” (McMillan and Schumacker, 2001). Sebagai konsekuensi dari
36
37
penggunaan metode di atas, maka jumlah sampel sebagai sumber informasi tidak ditentukan. Dalam penelitian kualitatif keterwakilan sampel tidak begitu penting, sesuai pernyataan Suparlan (1986:4--6) bahwa penelitian kualitatif tidak mengenal adanya populasi dan sampel. Dengan demikian, peneliti lebih memilih informan kunci untuk memulai mengumpulkan informasi, baru kemudian mengembangkan terhadap informan lainnya. Selain itu, Sugiono dan Muhadjir (dalam Ratna, 2004:47) mengatakan bahwa pendekatan kualitatif merupakan suatu strategi penelitian
yang
menghasilkan keterangan atau data yang dapat mendeskripsikan realitas sosial dari berbagai peristiwa yang terkait dalam kehidupan masyarakat, sejarah, pelaku hubungan-hubungan kekerabatan, dan pergerakan-pergerakan sosial. Sasaran utama dalam penelitian ini adalah upaya pemberdayaan anak tunarungu pada Sekolah Luar Biasa B Negeri Tabanan di Kabupaten Tabanan.
3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Bagian B Negeri yang berlokasi di kabupaten Tabanan. Lokasi ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa anak didik di sekolah ini mayoritas adalah tunarungu dan berstatus negeri.
3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif ditunjang dengan data kuantitatif. Penelitian ini lebih menekankan pada deskripsi
38
naratif, tetapi peneliti mencoba menggabungkan kedua jenis data ini atau memadukannya karena ada beberapa data yang digunakan oleh peneliti berupa simbol-simbol angka yang memiliki makna yang berkaitan dengan objek penelitian. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi statistik penduduk Kabupaten Tabanan, profil sekolah, dan sebagainya. Sementara data kualitatif berupa hasil wawancara, petikan, dan sebagainya yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. 3.3.2 Sumber data Menurut sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer
dan sumber data sekunder. Marzuki (1987:55--56)
mengemukakan bahwa data primer adalah data yang diperoleh di lokasi penelitian, sedangkan data sekunder berupa dokumen, arsip-arsip yang ada di sekolah, dan data dari BPS (Biro Pusat Statistik).
3.4 Teknik Penentuan Informan Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dalam menentukan informan. Informan dipilih karena dianggap paling tahu mengenai upaya pemberdayaan anak tunarungu di Kabupaten Tabanan. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua/wali murid. Jumlah informan yang diwawancarai dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Moleong (2001:15) bahwa pengumpulan informasi dari informan dihentikan setelah terjadi pengulangan jawaban atau kejenuhan jawaban atas pertanyaan yang sama sehingga tidak dapat informan baru lagi.
39
3.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah penulis sendiri sebagai instrumen utama dan didukung oleh pedoman wawancara ( interview guide ) yang disusun secara garis besar permasalahan yang dikembangkan dan diperdalam di lapangan. Dalam tesis ini peneliti menggunakan alat (instrumen) penelitian berupa pedoman wawancara dan didukung dengan kamera. Sebagaimana dikemukakan Nawawi (1992:69) bahwa dalam pengumpulan data diperlukan alat yang tepat agar data yang berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian dapat dikumpulkan secara lengkap. Menurut Nawawi (1992:74), dalam melakukan observasi fenomena penelitian yang muncul harus segera dicatat meskipun dengan cara sederhana. Kemudian Nawawi (1992:98) mengemukakan bahwa pedoman wawancara adalah alat yang digunakan dalam komunikasi yang berbentuk sejumlah pertanyaan lisan yang diajukan oleh peneliti sebagai pencari informasi yang dijawab secara lisan pula oleh informan.
3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan upaya peneliti untuk mengumpulkan data sebanyak – banyaknya dalam rangka penelitian ini. Peneliti menggunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data meliputi (1) teknik observasi partisipasi, (2) teknik wawancara, dan (3) teknik kepustakaan. 3.6.1 Teknik observasi partisipasi Katy Gardner dan David Lewis dalam Goo menyatakan bahwa observasi partisipan merupakan teknik pengumpulan data dengan hidup berdekatan dengan
40
anggota masyarakat atau kelompok yang diteliti dengan ikut andil dalam kehidupan sehari – hari dan mencatat perilaku dan keyakinan – keyakinan mereka (Goo, 2012: 177). Dengan melibatkan diri dalam aktivitas di Sekolah Luar Biasa Bagian B Negeri Kabupaten Tabanan, peneliti lebih mudah untuk melakukan pengamatan secara lagsung sehingga data yang diperoleh lebih objektif. Tujuan utama dalam observasi adalah melakukan pengamatan secara cermat dan sistematik mengenai gejala yang tampak dalam kehidupan masyarakat yang diteliti sehingga data lapangan lebih lengkap (Rianto, 2010:70; Nawawi, 2007: 106). Teknik ini juga dapat digunakan sebagai uji data yang diperoleh dari hasil wawancara. Dalam penelitian ini, peneliti akan berupaya mendalami aktivitas di sekolah terkait dengan upaya pemberdayaan anak tunarungu. Tujuannya tentu untuk mendapatkan data yang dibutuhkan sebanyak mungkin. Adapun hal – hal yang akan diobservasi adalah upaya-upaya pemberdayaan, faktor-faktor penyebab adanya pemberdayaan, dampak adanya pemberdayaan, makna pemberdayaan dan sebagainya. 3.6.2 Teknik wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber atau informan untuk mengumpulkan informasi atau data dengan cara bertatap muka langsung (face to face) (Mashud, 2008:67; Andreas, 2012:29). Lebih lanjut Nawawi menyatakan bahwa wawancara merupakan proses interview yang bertujuan untuk mengumpulkan data sosial,
41
baik berupa tanggapan, pendapat, keyakinan, pengetahuan, perasaan, motivasi, maupun cita-cita dari informan (Nawawi, 2007:118). Dalam proses wawancara, pewawancara dapat menggunakan daftar pertanyaan (pedoman wawancara) yang berisi butir – butir pertanyaan yang hendak ditanyakan agar prosesnya dapat terarah dan terstruktur ataupun tanpa pedoman tersebut (Rianto, 2010:73). Dalam proses wawancara, pewawancara juga bisa menggunakan alat-alat tertentu, seperti perekam suara ataupun video recorder agar semua informasi yang diperoleh dapat didokumentasikan secara rapi. Hal ini juga bertujuan untuk menghindari hal-hal kecil yang terlewatkan dalam proses wawancara. Dalam penelitian ini digunakan teknik wawancara mendalam yang ditandai dengan adanya pedoman wawancara terhadap informan untuk memeroleh informasi tentang upaya pemberdayaan anak tunarungu pada Sekolah Luar Biasa Bagian B Negeri Tabanan di Kabupaten Tabanan. 3.6.3 Studi kepustakaan Kepustakaan merupakan salah satu teknik pengumpulan data melalui peninggalan berupa tulisan – tulisan yang termasuk juga buku, artikel, arsip yang berisi tentang dalil/hukum, pendapat, teori dan lain – lain yang berhubungan dengan masalah penelitian (Nawawi, 2007: 141). Lebih jauh Goo menyatakan bahwa teknik ini bertumpu pada sumber – sumber pustaka atau dokumentasi sebagai sumber data utamanya (Goo, 2012: 118). Sumber pustaka atau dokumentasi tidak hanya berasal dari sumber tertulis. Pada era digital dewasa ini, media audio visual dengan teknologi digital memiliki peran yang cukup penting,
42
terutama dalam mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data. Arsip berita, rekaman video, atau lainnya yang tersimpan dalam media digital juga dapat digunakan sebagai sumber kepustakaan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa sumber kepustakaan seperti buku-buku, kumpulan artikel, kliping berita, dan sebagainya sebagai sumber data sekunder. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan untuk memeroleh informasi yang bersumber dari rekaman video, arsip berita dari televise, dan sebagainya yang diperoleh dari media elektronik.
3.7 Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan sejak observasi di lapangan. Analisis data dilakukan secara kualitatif, yaitu data yang berupa kalimat/pernyataan diinterprestasikan untuk mengetahui makna yang terkandung di dalamnya dan untuk memahami keterkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Menurut Moleong (1994), analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan sebagai simpulan. Penelitian ini menggunakan analisis secara deskriptif kualitatif, yaitu menguraikan dan menjelaskan sifat atau karakteristik data yang sebenarnya serta mampu melihat faktor-faktor yang melatarbelakangi sifat-sifat data yang diperoleh. Data deskriptif adalah data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data observasi, wawancara, dan studi dokumen/kepustakaan itu ditranskripsikan dalam bentuk tulisan.
43
Pendeskripsiannya melalui interpretasi dengan bantuan teori dan kerangka pikiran yang berlaku umum sehingga diperoleh pemahaman data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Lebih lanjut Milies dan Huberman (1992:15) mengemukakan bahwa yang terdapat dalam analisis kualitatif terdiri atas tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan.
3.8 Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Teknik penyajian hasil analisis data merupakan tahap akhir suatu penelitian. Dalam penelitian ini teknik hasil analisis data dipaparkan secara informal (naratif) dan secara formal berupa tabel, grafik, dan gambar. Teknik penulisannya mengikuti ketentuan buku pedoman penulisan tesis Universitas Udayana Program Pascasarjana Kajian Budaya.