26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai
45 tahun yang digunakan untuk aktivitas harian selain bekerja dan kuliah. Aktivitas harian yang dimaksud dapat berupa belanja di supermarket, arisan, hangout, bepergian jarak dekat. 3.2
Penentuan Jumlah Sampel Sampel adalah wakil populasi yang diteliti Singarimbun dan Effendi
(1995). Pengambilan sampel responden dalam penelitian ini menggunakan metode non-probability sampling melalui teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel bertujuan berdasarkan pertimbangan tertentu (Cooper dan Emory, 1995). Teknik ini dipilih untuk mendapatkan responden dengan kriteria tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Adapun kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden wanita berusia 17 sampai 45 tahun yang pernah atau sedang menggunakan shoulder bags. Penentuan jumlah responden digunakan metode Bernoulli / Binomunal karena ukuran populasi yang ada tidak dapat diketahui dengan pasti (Sedarmayanti dan Hidayat, 2002).
=
∝ 2
×
Dimana : n Z
= jumlah sampel ∝ = nilai yang didapat dari tabel norma standar dengan peluang 26
27
p q α e
= probabilitas populasi yang diambil sebagai sampel = probabilitas populasi yang tidak diambil sebagai sampel (1 – p) = tingkat ketelitian = tingkat kesalahan
Penelitian ini menggunakan ketetapan nilai tingkat ketelitian (α) sebesar 5% sehingga diperoleh nilai Z = 1,96 (Sedarmayanti dan Hidayat, 2002). Nilai e (tingkat kesalahan) ditentukan sebesar 10%. Menurut Nazir (1999) tingkat kesalahan yang bisa diterima dalam penelitian yaitu 10%, 5%, dan 1%. Tingkat kesalahan sebesar 10% umum digunakan pada penelitian survey karena dianggap cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel yang diteliti. Semakin kecil persentase maka semakin besar sampel yang diperlukan dan semakin akurat hasilnya, nilai 1% biasa digunakan untuk kasus-kasus klinis seperti bidang kesehatan. Probabilitas populasi yang diambil sebagai sampel sebesar 0,5. Hal ini dikarenakan belum adanya literatur / penelitian lain tentang berapa jumlah wanita yang menggunakan tas. Menurut Roscoe (1975) yang dikutip dalam Sekaran (2006) jika tidak ditemukan nilai p dari penelitian atau literatur lain, maka dapat dilakukan maximal estimation dengan nilai p = 0,5 atau 50%. Berdasarkan penentuan ini, maka diperoleh jumlah sampel minimun sebesar :
=
=
∝ 2
( ,
×
) × , × , ,
=96,04 -- 97
28
Maka diperoleh jumlah sampel minimum 97 orang. Penelitian ini akan diambil responden sebanyak 100 orang, sehingga syarat minimum
untuk
kecukupan data responden sudah terpenuhi.
3.3
Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Bebas Pada penelitian ini yang termasuk dengan variabel bebas adalah: a.
Keinginan stakeholder yaitu produsen tas untuk diversifikasi produk.
b.
Keinginan konsumen terhadap desain shoulder bags untuk membawa gadget
3.3.2 Variabel Tidak Bebas Variabel tidak bebas dalam penelitian ini adalah rancangan desain shoulder bags.
3.4
Definisi Operasional
1.
Keinginan stakeholder Keinginan dari stakeholder dalam hal ini adalah produsen tas yang menginginkan diversifikasi produk shoulder bags selain yang sudah beredar dipasaran. Metode pengukuran dilakukan dengan studi literatur.
2.
Produk Produk yang dimaksud adalah shoulder bags untuk wanita dengan umur antara 17 sampai 45 tahun untuk aktivitas sehari-hari selain bekerja dan kuliah. Produk dapat di bedakan atas tiga tingkatan, produk inti (core
29
product), produk berwujud (actual product), produk tambahan (augmented product). Metode pengukuran dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari responden melalui wawancara dan kuesioner. 3.
Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen yaitu perasaan senang seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesan yang dipikirkannya dengan kinerja atau hasil suatu produk. Metode pengukuran dilakukan dengan skala likert terhadap kepuasan responden mengenai produk shoulder bags yang dihasilkan berdasarkan atribut yang dinginkan responden.
4.
Desain tas Desain tas adalah segala hal yang mencakup dalam tampilan tas. Desain tas termasuk dalam tingkatan actual product. Desain tas dalam penelitian ini mencakup : a.
Atribut bentuk, yaitu mancakup bentuk dasar tas dan ukuran.
b.
Atribut material / bahan, yaitu jenis bahan baku, finishing permukaan, dan fleksibilitas / kelenturan.
c.
Aksesoris dan detail, yaitu mencakup lock system¸ tali tas / handle, penghubung tali tas dengan badan tas, hiasan tas.
d. 5.
Atribut pabrik, yaitu jenis jahitan dan tipe penyatuan badan tas.
Shoulder bags Shoulder bags adalah salah satu jenis tas yang memiliki tali baik panjang atau pendek dengan cara pemakaian disampirkan di atas bahu.
30
3.5
Instrumen Penelitian Intrumen penelitian berisi spesifikasi instrumen yang digunakan dalam
pengumpulan data. Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah : 1.
Angket atau kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan membuat sejumlah pertanyaan tertulis. Kuesioner digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang atribut tas yang diinginkan serta untuk mengetahui kepuasan responden terhadap produk shoulder bags yang dihasilkan.
2.
Interview dalam penelitian ini adalah pendampingan yang dilakukan peneliti terhadap responden. Hal ini untuk memperoleh informasi yang lebih terperinci dari terwawancara mengenai atribut kebutuhan pelanggan.
3.
Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan penelusuran buku, penelitian, majalah dan sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.6
Prosedur Penelitian
3.6.1 Tahap Persiapan 1.
Melakukan observasi awal untuk menentukan lokasi penelitian
2.
Menentukan subyek penelitian
3.
Menyiapkan alat / instrumen yang dibutuhkan
31
3.6.2 Tahap Pelaksanaan 1.
Interview dan penyebaran kuesioner awal kepada pengguna yang sudah pernah menggunakan atau sedang menggunakan Shoulder bags. Cara ini dilakukan untuk mengetahui hal-hal apa yang responden inginkan dari produk Shoulder bags yang sudah ada, baik kekurangan maupun kelebihannya dan usulan perbaikan apa yang mereka inginkan. Kuesioner menggunakan pertanyaan terbuka, artinya responden bebas menentukan jawabannya sendiri.
2.
Penyusunan kuesioner kedua Kuesioner kedua berisi kebutuhan-kebutuhan konsumen yang didapatkan dari interpretasi kebutuhan interview dan pertanyaan essai di atas. Kuesioner disusun dengan skala likert untuk menentukan derajat kepentingan masing-masing kebutuhan.
3.
Uji validitas dan Reliabilitas kuesioner Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap kuesioner yang pada point sebelumnya telah disusun, apabila valid dan reliabel maka kuesioner layak digunakan, apabila terdapat item yang tidak memenuhi standar maka dapat dihilangkan item pertanyaan tersebut. Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan antara skor pertanyaan dengan skor total.
rxy =
[ ∑
(∑
(∑
) (∑ . ∑ ) )][ ∑
(∑
)]
32
Keterangan : rxy
= koefisien korelasi antar skor butir (X) dan variabel (Y)
n
= jumlah responden dalam penelitian
X
= skor masing-masing pertanyaan
Y
= skor total responden n dalam menjawab seluruh pertanyaan
Apabila nilai rxy > r tabel, maka dapat dinyatakan item tersebut valid, dan item tersebut dapat digunakan dalam penelitian (Ghozali, 2005). Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha (Ghozali,2005). Cara untuk menghitung koefisien Cronbach Alpha adalah sebagai berikut :
Keterangan :
=
−1
1−
∑
α
= Koefisien alpha
k
= Banyaknya belahan test
Sj2
= Varians belahan j; dimana j = 1,2, …, k
Sx2
= Varians skor test
Menurut Hair et al, (2006), nilai reliabilitas berkisar antara 0 sampai 1, dengan batas bawah 0,6 sampai 0,7
33
3.6.3 Tahap Analisis 1.
Tahap Pengukuran Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) Langkah Fuzzy QFD dilakukan dengan cara : a.
Penghitungan tingkat kepentingan dari kebutuhan pengguna Menghitung tingkat kepentingan dimulai dengan menghitung nilai fuzzy batas bawah dan batas atas (g) dari masing-masing kebutuhan pelanggan dengan cara : =
(
1,
2,
3, … . . ,
)
Keterangan : gm = rata-rata tingkat kepentingan gmk = tingkat kepentingan pada kebutuhan pengguna ke-m dan pengguna ke-k K = banyaknya konsumen
b.
Penentuan tingkat kepuasan atribut dibanding dengan pesaing Pada bagian ini diajukan daftar pertanyaan kembali tentang produk lain yang sudah beredar untuk diketahui tingkat keunggulan dari masing-masing produk. Nilai kepuasan yang didapatkan dari kuesioner kemudian dihitung tingkat kepuasan dengan cara : =
(
1+
2+
3 + ⋯..+
)
Keterangan : Xml = tingkat kepuasan masing - masing atribut m = jumlah pemilih dalam setiap kolom bobot l = bobot kuesioner, nilainya yaitu : sangat tidak puas =1 tidak puas =2 cukup puas =3 puas =4 sangat puas =5 K = jumlah responden
34
kemudian dilakukan perhitungan tentang : - Probabilitas dari masing-masing dimensi kualitas (p) Nilai probabilitas didapatkan cara : =
Keterangan : p = probabilitas masing-masing pertanyaan / What Xml = nilai tingkat kepuasan masing-masing atribut X1 = jumlah nilai tingkat kepuasan masing-masing atribut
dari probabilitas kemudian dihitung entropy dari masing masing pertanyaan / atribut (What) - Entropy dari masing-masing pertanyaan (E) Entropy dihitung dengan cara : E(W ) = (
ln( )
)
p × ln (p )
Keterangan : E(Wm) = entropy masing-masing pertanyaan m = banyak produk yang dibandingkan pli = probabilitas masing-masing pertanyaan
- Tingkat prioritas pesaing (e) e =
E(W )
E(W )
Keterangan : em = tingkat prioritas masing-masing pertanyaan E(Wm) = entropy masing-masing pertanyaan
35
- Peningkatan target yang diharapkan (a) Peningkatan target yang diharapkan ditentukan dengan melihat nilai dari pesaing dan ditentukan atribut mana yang akan ditingkatkan beserta besar nilai peningkatannya. - Penghitungan tingkat pengembangan (u) a u = X Keterangan : um am Xml
c.
= nilai tingkat pengembangan = peningkatan target yang diharapkan = nilai kepuasan atribut produk yang ingin ditingkatkan
Customer competitive evaluation matrix Langkah ini berupa pembuatan tabel dengan nilai-nilai dari langkah-langkah pada point a dan b sebelumnya.
d.
Perhitungan tingkat kepentingan akhir dari setiap atribut kebutuhan Penentuan Tingkat Kepentingan akhir dari setiap atribut kebutuhan dihitung dengan cara : fm
= um x gm x em
keterangan : fm = nilai tingkat kepentingan akhir um = nilai tingkat pengembangan masing-masing atribut gm = rata-rata tingkat kepentingan em = tingkat prioritas masing-masing atribut
kemudian dilakukan penyusunan dari nilai atribut kebutuhan mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil. Langkah terakhir pada bagian ini adalah penentuan skala tingkat kepentingan akhir.
36
Penghitungan skala tingkat kepentingan akhir dilakukan dengan cara : Skala tingkat kepentingan akhir =
f
f
Keterangan : fm = nilai tingkat kepentingan akhir masing-masing f terbesar = nilai tingkat kepentingan akhir terbesar
e.
Penentuan atribut teknis dari setiap atribut kebutuhan yang ada Penentuan
atribut
teknis
dilakukan
dengan
menganalisis
hubungan dari masing-masing atribut apakah hubungannya tidak ada, lemah, sedang, kuat, sangat kuat. Selain itu juga ditentukan apakah hubungan antar atribut tersebut positif atau negatif. Hubungan positif yaitu apabila perubahan yang terjadi terhadap suatu karakteristik teknis akan sangat berpengaruh sekali terhadap karakteristik teknis yang lain namun berdampak positif (baik) saja, sedangkan hubungan negatif yaitu perubahan yang terjadi akan sangat berpengaruh sekali terhadap karakteristik teknis yang lain namun berdampak negatif (buruk). f.
Korelasi antar atribut teknis (correlation matriks) Korerasi antar hubungan teknis yaitu memaparkan hubungan antar atribut yang sudah ditentukan pada langkah sebelumnya (Penentuan atribut teknis dari setiap atribut kebutuhan yang ada) dalam bentuk tabel.
37
g.
Penentuan hubungan (relationship) antara atribut kebutuhan dan atribut teknis Penentuan hubungan antara Atribut Kebutuhan dan Atribut Teknis dapat dilakukan dengan memberikan nilai fuzzy pada langkah sebelumnya (Penentuan atribut teknis yang berisi hubungan antar atribut tersebut apakah hubungannya tidak ada, lemah, sedang, kuat, sangat kuat). Penilaian fuzzy number adalah sebagai berikut : Fuzzy number (0,2) Tidak Ada hubungan
h.
(2,4) Lemah
(4,6) (6,8) Sedang Kuat
(8,10) Sangat Kuat
Penentuan tingkat kepentingan atribut teknis Penentuan tingkat kepentingan atribut teknis (t) digunakan untuk mengetahui komponen atribut teknis mana yang harus lebih dahulu dilakukan, yaitu dengan cara menjumlahkan semua hasil perkalian batas bawah atau atas dari fuzzy tingkat kepentingan akhir (f) dan nilai fuzzy number pada penentuan hubungan (relationship). t =
f ×r
Keterangan : tn = nilai tingkat kepentingan atribut teknis fm = nilai tingkat kepentingan akhir masing-masing rm = fuzzy number pada penentuan hubungan
38
i.
Perhitungan tingkat kepentingan normal Perhitungan pada langkah ini yaitu dengan menghitung tingkat kepentingan normal, yang akan menunjukan nilai dari nilai fuzzy number kedalam angka normalnya yaitu dibawah atau sama dengan angka 10. Perhitungan yaitu dengan cara : A=
× 10
Keterangan : A = nilai tingkat kepentingan normal tn = nilai tingkat kepentingan atribut teknis tmax = niali tingkat kepentingan atribut teknis terbesar
2.
Membuat House of Quality (HOQ) Semua hasil yang telah didapatkan dari beberapa langkah sebelumnya kemudian digabungkan menjadi house of quality.
3.
Pembuatan prototype desain Shoulder bags. Langkah terakhir adalah dengan membuat prototype Shoulder bags dengan desain sesuai hasil pengolahan atribut kepentingan konsumen.
4.
Penyebaran kuesioner kembali tentang tas yang dihasilkan apakah sudah memenuhi kebutuhan awal yang diharapkan.
39
3.7
Alur Penelitian Gambaran alur penelitian terlihat seperti gambar dibawah : Mulai
Identifikasi masalah dan tujuan
Penentuan obyek penelitian
Pengumpulan data (Identifikasi kebutuhan pelanggan dengan metode wawancara dan kuisioner)
Penyebaran kuesioner
Valid dan Reliabel?
Tidak Valid dan Reliabel
Item dihilangkan
Valid dan Reliabel
Fuzzy QFD
Prototype Desain
Puas atau tidak?
Tidak puas dan terdapat usulan perbaikan
Perbaikan desain
Puas
Selesai
Gambar 3.1 Flowchart Alur Penelitian
Desain revisi