15
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unsur yang dinilai penting berdasarkan persepsi mahasiswa Universitas Bina Nusantara tentang unsurunsur yang dapat digunakan untuk menilai kinerja dosen di Universitas Bina Nusantara. Jumlah seluruh subyek yang terlibat dalam penelitian ini adalah 200 mahasiswa-mahasiswi. Usia subyek 19-22 tahun. Populasi adalah wilayah yang digeneralisasikan yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004)). Populasi mencakup segala hal, termasuk benda-benda alam, dan bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subyek. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang baik yaitu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif atau secara keseluruhan yang cukup mewakili (Nazir, 2005). Sampel dalam penelitian ini, menggunakan teknik random sampling. Teknik ini menggunakan pengambilan sampel secara acak dan tanpa disengaja (Sugiyono, 2004).
16
3.1.1 Gambaran subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin
Gambar 3.1 Gambaran subyek berdasarkan jenis kelamin
Subyek yang ikut mengisi kuesioner penelitian ini sebanyak 98 mahasiswa (49 %) dan jumlah terbanyak diisi oleh mahasiswi sebanyak 102 orang (51 %). 3.1.2 Gambaran subyek penelitian berdasarkan fakultas
Gambar 3.2 Gambaran subyek berdasarkan fakultas
Diagram diatas menggambarkan terdapat 25 mahasiswa/i (12 %) yang berasal dari fakultas Program Ganda. Mahasiswa/i yang paling banyak
17
mengisi kuesioner penelitian berasal dari fakultas Ilmu Komputer sebanyak 50 mahasiswa/i (25 %). Fakultas budaya & bahasa sebanyak 34 mahasiswa/i (17 %). Selain itu ada juga fakultas Ekonomi & Bisnis sebanyak 30 mahasiswa/i (5 %). Fakultas Sains & Teknologi, merupakan fakultas kedua terbanyak yang mengisi kuesioner ini sebanyak 36 mahasiswa/i (18 %). Ada juga fakultas Komunikasi & Multimedia sebanyak 15 mahasiswa/i (8%). Dan fakultas Psikologi sebanyak 10 mahasiswa/i (5%). 3.1.3 Gambaran subyek penelitian berdasarkan usia
Gambar 3.3 Gambaran subyek berdasarkan usia
Subyek termuda yang terlibat dalam penelitian ini berusia 19 tahun sebanyak 46 mahasiswa/i (23 %). Usia 20 tahun diisi sebanyak 45 mahasiswa/i (23 %). Usia terbanyak diisi oleh subyek berusia 21 tahun sebanyak 61 mahasiswa/i (30 %). Dan subyek tertua berusia 22 tahun sebanyak 48 mahasiswa/i (24 %).
18
3.2 Desain penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif. Winchester (2010) menjelaskan tentang penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah dan sistematis terhadap bagian-bagain dan fenomenanya. Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan modelmodel matematis, teori-teori yang dikaitkan dengan fenomena alam. Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan atau mendeskripsikan suatu fakta untuk
mengembangkan
konsep, mengembangkan pemahaman dan mendeskripsikan ilmu atau ilmu sosial. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Metode kuantitatif deskriptif adalah suatu model yang mempelajari masalahmasalah sosial yang berlaku dalam masyarakat dengan mencari fakta-fakta yang tepat. Metode ini sering disebut sebagai metode survei, karena tujuannya untuk mengetahui gejala yang terjadi atau yang ingin diteliti (Nazir, 2005).des 3.3 Setting lokasi penelitian Lokasi penelitian bertempat di Universitas Bina Nusantara, kampus Anggrek, Syahdan dan Kijang. Setting penelitian ini di lakukan dengan membagi-bagikan
kuesioner
kepada
seluruh
mahasiswa-mahasiswi
Universitas Bina Nusantara. Penelitian ini cukup berjalan dengan lancar, tertib, karena peneliti selalu mengawasi setiap peserta yang berpartisipasi mengisi kuesioner.
19
3.4
Instrumen penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur masalah yang sedang diamati (Sugiyono, 2007). Dalam studi penelitian ini, peneliti menggunakan 7 langkah kegiatan untuk dapat memperoleh hasil pengukuran, adalah sebagai berikut: 1. Peneliti merangkum hasil wawancara dengan mahasiswa. Menurut kamu apa indikator dosen yang memiliki kinerja baik? Hasilnya :
a.
Memberi penilaian secara objektif (8 mahasiswa/i)
b.
Menyampaikan materi dengan mengaitkan dengan aplikasi pada kehidupan sehari – hari (6 mahasiswa/i)
c.
Membuat suasana kelas yang interaktif (5 mahasiswa/i)
d.
Menguasai materi sehingga tidak sibuk dengan buku pegangan (3 mahasiswa/i)
e.
Memiliki toleransi nilai dengan memperhitungkan usaha mahasiswa (3 mahasiswa/i)
f.
Memberi latihan dan kuis kepada mahasiswa agar dapat melatih pengertian mahasiswa (2 mahasiswa/i)
g.
Menyediakan waktu di luar jam mata kuliah untuk berbagi pengetahuan dengan mahasiswa (2 mahasiswa/i)
h.
Memberi jokes saat mengajar untuk membuat suasana lebih hangat (2 mahasiswa/i)
i.
Memberi motivasi kepada mahasiswa bahwa mereka dapat melewati rintangan saat belajar di perguruan tinggi (2 mahasiswa/i)
20
j.
Memberi contoh yang baik kepada mahasiswa dengan bertanggung jawab saat berbuat kesalahan (2 mahasiswa/i) 2.
Aspek-aspek yang dianggap penting dirangkum dalam kuesioner dan disebarkan oleh peneliti ke 200 subyek menjadi beberapa aspek. Melalui kuesioner ini, akan diperoleh aspek utama menurut mahasiswa, kemudian akan diperoleh ranking dari masing-masing aspek (untuk lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 2a-2b).
3.
Universitas Bina Nusantara memiliki instrumen atau alat ukur yang selalu digunakan untuk mengukur kinerja dosen, yang dinamakan kuesioner proses pembelajaran (IKAD) dan dikeluarkan oleh QMC (Quality
Management
Center).
Setelah
itu
kuesioner
proses
pembelajaran (IKAD) akan diranking aspek-aspeknya oleh 200 subyek (untuk lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 3a-3b). 4.
Peneliti melakukan persamaan persepsi mahasiswa dengan kuesioner proses pembelajaran (IKAD) dan disebarkan kepada mahasiswa untuk diranking (untuk lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 4a).
5.
Peneliti memberi rating score pada aspek-aspek yang sudah diranking oleh mahasiswa. Aspek kinerja yang memiliki ranking pertama dalam prioritas akan ditulis angka 1 dalam kotak ranking dan skornya akan dikalikan 10. Kemudian begitu pula dengan aspek kinerja yang mendapatkan prioritas ke 2 akan ditulis 2 dalam kotak ranking dan skornya akan dikalikan 9.
21
no
Aspek
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
total
Ranking
1
Memberi penilaian secara objektif (tidak pilih kasih)
360
243
168
133
144
85
52
42
22
18
1267
1
Keterangan cara penghitungan: 360 = 36 X 10, 243 = 27 X 9, dan seterusnya. 6.
Aspek-aspek IKAD yang sudah diranking oleh mahasiswa diberi rating score. Aspek kinerja IKAD yang memiliki ranking pertama dalam prioritas akan ditulis angka 1 dalam kotak ranking dan skornya akan dikalikan 8. Kemudian begitu pula dengan aspek kinerja yang mendapatkan prioritas ke 2 akan ditulis 2 dalam kotak ranking dan skornya akan dikalikan 7 dan seterusnya.
no 1
Aspek Mahasiswa mengerti dan memahami dengan baik teori maupun aplikasi penerapan mata kuliah.
1
2
3
4
5
6
7
8
total
Ranking
408
231
162
100
96
60
32
9
1098
1
Keterangan cara penghitungan 408 = 51 X 8, 231 = 33 X 7 dan seterusnya. 7.
Kuesioner yang berisi aspek kinerja dosen yang sama antara persepsi mahasiswa dengan IKAD juga diberi rating score setelah diranking mahasiswa. Aspek kinerja yang memiliki ranking pertama dalam prioritas akan ditulis angka 1 dalam kotak ranking dan skornya akan dikalikan 4. Kemudian begitu pula dengan aspek kinerja yang mendapatkan prioritas ke 2 akan ditulis 2 dalam kotak ranking dan skornya akan dikalikan 3 dan seterusnya. (untuk lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 4b)
22
no 1
Aspek Memberi contoh yang mudah dimengerti sehingga mahasiswa cepat menangkap materi
1
2
3
4
Total
Ranking
164
201
110
37
512
2
Keterangan cara penghitungan 164 = 41 X 4, 201 = 67 X 3 dan seterusnya. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data-data kuantitatif mengenai item-item yang diisi oleh berdasarkan narasumber. 3.5 Pengukuran variabel penelitian Dalam mengukur variabel kinerja dosen, peneliti menggunakan skala pengukuran rating scale. Pengukuran rating scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap, dapat juga untuk mengukur persepsi responden terhadap suatu fenomena (Sugiyono, 2004). Hal terpenting dalam menyusun instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan arti dari setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen, misalnya: A memilih jawaban angka 1, tetapi arti angka 1 bagi si B belum tentu memiliki makna yang sama dengan si A yang menjawab angka 1. Berikut ini merupakan contoh tabel skala rating scale sebagai berikut : Tabel 3.1 contoh skala rating scale persepsi mahasiswa terhadap kinerja dosen Interval
Item
…2….
Memberi penilaian secara objektif
…1….
Membuat suasana kelas yang interaktif
…5…
Memberi jokes saat mengajar untuk membuat suasana kelas kondusif
23
3.6 Prosedur penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, ada beberapa langkah yang peneliti lakukan ketika menjalankan proses pengambilan data, adalah sebagai berikut: 1. Peneliti berdiskusi wawancara dengan 8 mahasiswa untuk memperoleh aspek-aspek mengenai kinerja dosen yang baik dalam mengajar. 2. Kemudian peneliti menuliskan hasil dari diskusi wawancara dengan 10 mahasiswa menjadi 10 aspek. 3. Peneliti mendapat informasi bahwa di Universitas Bina Nusantara memiliki kriteria tertentu untuk mengukur kinerja dosen dalam mengajar yang tertulis dalam kuesioner proses pembelajaran (IKAD). Kemudian peneliti mencatat aspek-aspek IKAD mengenai kriteria kinerja dosen yang baik dalam mengajar. 4. Setelah diperoleh data berdasarkan wawancara dengan mahasiswa, kemudian membandingkan aspeknya dengan IKAD, maka peneliti juga melakukan persamaan antara aspek-aspek hasil wawancara dengan mahasiswa dan aspek yang terkandung dari IKAD. 5. Peneliti kemudian mengambil data berupa ranking dari aspek – aspek kinerja dosen dalam mengajar yang berdasarkan persepsi mahasiswa, IKAD maupun aspek – aspek yang sama dari kedua instrumen tersebut. 6. Data berupa ranking diberi rating score dengan cara yang sudah dijelaskan. 7. Data yang sudah berupa skor diranking untuk diketahui yang menjadi urutan paling penting – penting – tidak penting.
24
3.7 Pengolahan data hasil penelitian Pengolahan data penelitian ini menggunakan korelasi berjenjang Spearman-Rank, karena data yang digunakan dalam menghitung jarak perbedaan antara masing-masing aspek menggunakan ranking (Sugiyono, 2007). Dengan begitu data yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dilihat berdasarkan proses ranking. Dan pengolahan data penelitian ini juga menggunakan korelasi pearson. Korelasi pearson berguna untuk mencari adanya hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Dalam penelitian ini korelasi pearson digunakan untuk mengetahui hubungan antara aspek kinerja dosen dalam mengajar berdasarkan hasil wawancara persepsi mahasiswa dengan aspek yang terkandung dalam IKAD. Keterangan uji korelasi berupa : IKAD_1
= Aspek IKAD menjadi patokan saat pengolahan data dengan korelasi spearman.
Persepsi mahasiswa_1 = Aspek persepsi mahasiswa yang diolah dengan korelasi spearman. Persepsi mahasiswa_2 = Aspek persepsi mahasiswa menjadi patokan saat pengolahan data dengan korelasi spearman. IKAD_2
= Aspek IKAD yang diolah dengan korelasi spearman.
IKAD_3
= Aspek IKAD menjadi patokan saat pengolahan data dengan korelasi pearson.
Persepsi mahasiswa_3 = Aspek persepsi mahasiswa yang diolah dengan korelasi pearson.
25
Persepsi mahasiswa_4 = Aspek persepsi mahasiswa menjadi patokan saat pengolahan data dengan korelasi pearson. IKAD_4
= Aspek IKAD yang diolah dengan korelasi pearson.