48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi obyek sesuai dengan apa adanya dimana pengumpulan data dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang
(Sukardi,
2003).
Tujuan
utama
penelitian
deskriptif
adalah
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik obyek atau subyek yang diteliti secara tepat. Pada penelitian deskriptif, peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada obyek tertentu secara jelas dan sistematis.
B. Alur Penelitian Alur penelitian adalah rencana atau strategi untuk melaksanakan penelitian. Agar penelitian menjadi sistematis, maka disusun suatu alur penelitian berupa langkah-langkah yang akan ditempuh dalam melakukan penelitian guna menjawab permasalahan. Alur penelitian disajikan pada Gambar 3.1. Berdasarkan Gambar 3.1, prosedur yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah :
48
49
Analisis materi pada kurikulum KTSP dan buku kimia Penentuan materi pembelajaran
Analisis kemampuan kerjasama
Perumusan masalah
Pembuatan prosedur percobaan
Pembuatan instrumen penelitian Perbaikan
Optimalisasi
Validasi
Pembelajaran menggunakan metode tutorial sebaya
Pengumpulan data
Lembar Observasi
Angket
Wawancara
Data Penelitian
Pengolahan dan Analisis Data
Kesimpulan
Pembahasan
Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian
Hasil Temuan
Perbaikan
50
Dari Alur Penelitian di atas dapat diuraikan langkah-langkah penelitian yang ditempuh sebagai berikut : Tahap Persiapan 1. Menganalisis materi pada kurikulum KTSP dan buku kimia. Hasil yang diperoleh berupa analisis materi elektrolisis yang diberikan pada siswa SMA kelas XII semester ganjil. 2. Menganalisis kemampuan kerjasama siswa selama kegiatan belajar mengajar. Aspek kemampuan kerjasama yang diamati dalam penelitian ini adalah mengambil giliran dan berbagi tugas, menerima tanggung jawab, mengundang anggota kelompok lain untuk partisipasi, mendorong partisipasi, dan mengevaluasi kebenaran jawaban. 3. Merumuskan permasalahan yang akan dibahas di dalam penelitian. 4. Menyusun prosedur praktikum elektrolisis. 5. Melakukan uji coba dan optimalisasi prosedur praktikum di laboratorium 6. Membuat instrumen penelitian untuk menggali kemampuan kerjasama siswa yang diperoleh selama pembelajaran melalui metode tutorial sebaya berbasis praktikum. Instrumen penelitian berupa lembar observasi, angket respon siswa, dan pedoman wawancara. 7. Menguji validitas isi instrumen penelitian yang telah disusun. Pengujian validitas dilakukan oleh dosen pembimbing dan dosen dari jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
51
Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan penelitian dilakukan pembelajaran menggunakan metode tutorial sebaya berbasis praktikum. Kriteria pemilihan tutor dilihat dari prestasi akademik yang bagus, mempunyai kemampuan adaptasi dengan lingkungan kelas, memiliki kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran, memiliki kemampuan untuk dapat memimpin dalam kegiatan-kegiatan kelompok, harus disenangi atau bisa diterima oleh teman-temannya terutama kelompok rendah, dan mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, terutama dengan teman sebayanya. Kemudian siswa dikelompokkan menjadi empat kelompok besar yang tiap kelompoknya terdiri dari delapan orang siswa. Dalam satu kelompok besar dipimpin oleh dua orang siswa tutor. Dalam satu kelompok besar empat orang siswa melakukan percobaan elektrolisis larutan CuSO4 dan empat orang siswa melakukan percobaan elektrolisis larutan KI. Kemudian dilakukan pengumpulan data melalui lembar observasi, angket respon siswa, dan pedoman wawancara. Selanjutnya data tersebut dikumpulkan dan diolah. Lembar observasi digunakan untuk melihat sejauhmana kemampuan kerjasama siswa ketika melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode tutorial sebaya. Aktifitas kerjasama dinilai berdasarkan jumlah siswa yang bekerjasama dalam kelompok. Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran elektrolisis dengan menggunakan metode tutorial sebaya. Wawancara digunakan untuk mengetahui pendapat siswa terhadap pembelajaran elektrolisis dengan menggunakan metode tutorial sebaya.
52
Tahap Pengolahan Pengolahan data diawali dengan menghitung jumlah siswa yang memunculkan kemampuan karjasama dari masing-masing kelompok selama pembelajaran. Selanjutnya data tersebut diubah menjadi nilai persentase yang kemudian ditentukan ketegori kemampuan untuk masing-masing kelompok. Selain itu, aktifitas kerjasama tiap aspek kemampuan ditinjau dengan cara membandingkan dengan aspek yang lainnya. Wawancara dilakukan terhadap perwakilan siswa dari kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompok rendah yang sebelumnya telah dikelompokkan (Lampiran C.1). Kemudian hasil angket dan wawancara dari setiap siswa dianalisis untuk memperjelas hasil observasi.
C. Subyek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah siswa SMA kelas XII di Kabupaten Bandung sebanyak satu kelas, yaitu 32 orang siswa yang dibagi menjadi empat kelompok besar .
D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen non-tes yang berupa lembar observasi, angket respon siswa dan pedoman wawancara. Adapun instrumen-instrumen tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1. Lembar Observasi Lembar observasi terdiri dari dua macam, yaitu :
53
a) Lembar observasi kemampuan kerjasama dengan menggunakan lembar aktifitas untuk mengetahui partisipasi siswa secara berkelompok ketika pembelajaran berlangsung (Lampiran B.1). b) Lembar observasi partisipasi tutor terhadap pembelajaran dengan menggunakan lembar aktifitas untuk mengetahui sejauhmana partisipasi tutor selama pembelajaran elektrolisis (Lampiran B.2). 2. Angket Respon Siswa Angket respon siswa digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu. Hasilnya berupa kategori sikap, yaitu mendukung (positif), menolak (negatif) dan netral. Sikap pada hakikatnya adalah kecenderungan berperilaku seseorang. Sikap juga dapat diartikan reaksi seseorang terhadap suatu stimulus yang datang kepada dirinya. Angket respon siswa ini berupa daftar pernyataan-pernyataan positif maupun negatif yang harus dijawab oleh subyek dengan sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) (Lampiran B.3). 3. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara adalah daftar pertanyaan yang direncanakan diajukan kepada responden (subyek). Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada beberapa siswa untuk melengkapi data yang telah diperoleh dari observasi dan angket respon siswa. Pedoman wawancara ini juga digunakan untuk mengetahui pendapat siswa di sekolah tersebut tentang pembelajaran melalui metode tutorial sebaya berbasis praktikum pada sub materi pokok elektrolisis (Lampiran B.4).
54
E. Prosedur Pengumpulan Data Data penelitian diambil dari lembar observasi, angket respon siswa, dan pedoman wawancara. Tahap pengambilan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Lembar observasi terdiri dari dua macam, yaitu : a) Lembar observasi kemampuan kerjasama siswa, digunakan untuk mengetahui bagaimana kemampuan kerjasama siswa ketika pembelajaran elektrolisis melalui metode tutorial sebaya berbasis praktikum. b) Lembar observasi partisipasi tutor terhadap pembelajaran, digunakan untuk mengetahui sejauhmana partisipasi tutor terhadap pembelajaran elektrolisis melalui metode tutorial sebaya berbasis praktikum. 2. Angket respon siswa, digunakan untuk mengetahui bagaimana sikap siswa setelah pembelajaran elektrolisis melalui metode tutorial sebaya berbasis praktikum. 3. Pedoman wawancara, digunakan untuk mengetahui bagaimana pendapat siswa tentang pembelajaran elektrolisis melalui metode tutorial sebaya berbasis praktikum.
F. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul. Dalam penelitian ini data dianalisis dengan teknik berikut : 1. Lembar Observasi Lembar observasi terdiri dari dua macam, yaitu :
55
1) Lembar observasi kemampuan kerjasama siswa Langkah-langkah yang dilakukan adalah : a. Menghitung jumlah siswa yang bekerjasama dalam kelompok dan tiap aspek kerjasama. b. Menghitung persentase kerjasama siswa tiap tahap pembelajaran dengan menggunakan rumus : Σ Siswa yang kerjasama x 100% Σ maksimum siswa yang kerjasama
% Kerjasama =
c. Menafsirkan hasil persentase ke dalam kategori kemampuan yang terdapat pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Tafsiran Kemampuan Kelompok Siswa
Persentase (%) 0 1-25 26-49 50 51-75 76-99 100
Tafsiran Tidak ada Sebagian kecil Hampir separuhnya Separuhnya Sebagian besar Hampir seluruhnya Seluruhnya (Koentjaraningrat, 1990)
2) Lembar observasi partisipasi tutor terhadap pembelajaran Langkah-langkah yang dilakukan adalah : a. Menghitung jumlah tutor yang melakukan aktifitas b. Menghitung persentase jumlah tutor yang melakukan aktifitas, dengan menggunakan rumus : % Partisipasi =
Σ Tutor yang berpartisipasi x 100% Σ Maksimum tutor yang berpartisipasi
56
2. Angket Respon Siswa Langkah-langkah yang dilakukan adalah : a. Menghitung skor yang diperoleh setiap siswa untuk setiap sikap yang diteliti. b. Mengubah skor ke dalam nilai persentase (%), dengan cara : Persentase (%) =
Σ Pernyataan siswa x 100% Σ Maksimum pernyataan siswa
c. Menafsirkan nilai persentase ke dalam kategori kemampuan yang dapat di lihat pada Tabel 3.1. 3. Pedoman Wawancara Membuat transkrip hasil wawancara, selanjutnya dihubungkan dengan data hasil observasi dan angket respon siswa untuk melengkapi data penelitian.