BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode
deskriptif adalah suatu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki. Winarno Surakhmad (1992:139), mendefinisikan metode deskriptif sebagai berikut: Metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, pelaksanaannya tidak terbatas pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi arti data itu.
3.2
Operasionalisasi Variabel Berdasarkan judul dari penelitian yaitu Peranan Anggaran Biaya Produksi
Dalam Pengendalian Biaya Produksi, maka penulis mengungkapkan beberapa pengertian variabel yang dioperasionalkan sebagai berikut. 1.
Anggaran Biaya Produksi Variabel dalam penelitian ini adalah anggaran biaya produksi. Yaitu, suatu rencana biaya produksi yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan produksi perusahaan yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan 43
berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Indikator yang menentukan anggaran biaya produksi terdiri dari anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik. 2.
Pengendalian Biaya Produksi Dalam penelitian ini yang menjadi variable adalah pengendalian biaya produksi. Yaitu, serangkaian kegiatan evaluasi secara terus menerus, serta komparasi antara realisasi dengan anggaran biaya. Indikator yang menentukan biaya produksi dalam penelitian ini yang diukur hanya selisih perbandingan antara anggaran biaya produksi dengan biaya produksi sesungguhnya (realisasinya).
44
Lebih jelasnya, operasionalisasi variabel ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabe1 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel
Definisi
Anggaran biaya Suatu produksi
rencana
produksi secara
biaya
yang
disusun
sistematis
Indikator
Skala
Anggaran biaya
Rasio
produksi :
yang
meliputi seluruh kegiatan
-
dalam
unit
-
untuk
jangka
waktu (periode) tertentu
Anggaran
biaya
tenaga kerja
(kesatuan) moneter dan berlaku
biaya
bahan baku
produksi perusahaan yang dinyatakan
Anggaran
-
Anggaran
biaya
overhead pabrik
yang akan datang Pengendalian
Serangkaian
biaya produksi
evaluasi
secara
kegiatan
Yang diukur hanya
terus
selisih perbandingan
menerus, serta komparasi
antara
anggaran
antara
biaya
produksi
realisasi
dengan
anggaran biaya
dengan
Rasio
biaya
produksi sesungguhnya (realisasinya)
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Pelaksanaan penelitian tidak akan lepas dari objek yang akan diteliti karena melalui objek yang diteliti tersebut akan diperoleh variabel-variabel yang
45
merupakan permasalahan dalam penelitian dan diperoleh suatu pemecahan masalah yang akan menunjang keberhasilan penelitian. Menurut Sugiyono (1998:57) dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah anggaran dan realisasi biaya produksi PT. Agronesia Divisi Barang Teknik Karet Inkaba .
3.3.2 Sampel Menurut Arikunto (2002:104) yang dimaksud dengan sampel adalah : Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.
Data yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah anggaran, data ini termasuk sampel purposif yang bertujuan untuk: 1. Memudahkan analisis data. 2. Memudahkan dalam mendapat izin penelitian. 3. Memudahkan dalam pengolahan data serta akses cara mendapatkan data. Data anggaran dan realisasi ini adalah anggaran dan realisasi biaya bahan baku, anggaran dan realisasi biaya tenaga kerja langsung, anggaran dan realisasi biaya overhead pabrik untuk memproduksi Rubber Hose PT. Agronesia Divisi 46
Barang Teknik Karet Inkaba selama lima tahun dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006.
3.4
Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah Data Primer, yaitu data
yang diperoleh langsung dari subjek penelitian pada PT. Agronesia Divisi Barang Teknik Karet Inkaba
sehingga dapat diketahui situasi perusahaan dengan cara
dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menganalisa data yang telah dikumpulkan di perusahaan.
3.5 Teknik Analisis Data Adapun teknik analisis data yang dilakukan penulis sebagai berikut: A. Penyajian Data 1. Menghitung rata-rata anggaran dan realisasi biaya produksi 2. Analisis data dengan bantuan grafik 3. Membandingkan antara biaya produksi yang seharusnya dikeluarkan sebagaimana tercantum dalam anggaran biaya produksi dengan biaya produksi yang sebenarnya terjadi. B. Pengolahan Data 1. Menggunakan rumus analisis selisih, model dua selisih untuk biaya langsung yaitu biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dan model tiga selisih untuk biaya tidak langsung yaitu biaya overhead pabrik. Dengan rumus:
47
1. Biaya Bahan Baku SK = (KSt – KS) x HSt SH = (HSt – HS) x KS 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung STU = (TUSt – TUS) x JKS SE = (JKSt – JKS) x TUSt 3. Biaya Overhead Pabrik 1. Selisih pengeluaran: BOP Sesungguhnya
= xxx
BOP tetap pada kapasitas normal
= xxx
BOP variabel sesungguhnya
= xxx
BOP variabel yg dianggarkan pada jam yang sesungguhnya = xxx Selisih pengeluaran
= xxx
2. Selisih Kapasitas Kapasitas normal
= xxx
Kapasitas sesungguhnya
= xxx
Kapasitas yang tidak terpakai
= xxx
Tarif BOP tetap
= xxx
Selisih kapasitas
= xxx
3. Selisih Efisiensi Jam standar
= xxx
Jam sesungguhnya
= xxx
Selisih efisiensi
= xxx
Tarif BOP
= xxx
Selisih efisiensi
= xxx
48
2. Jika terjadi selisih antara anggaran biaya produksi dengan realisasinya, dilakukan analisis sebab-sebab terjadinya penyimpangan. 3. Mengambil tindakan perbaikan untuk pengendalian biaya yang sesungguhnya yang tidak memuaskan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
49