BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode penelitian berarti cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah. Metode penelitian kualitatif ini merupakan suatu metode yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme (Sugiyono, 2012:28). Adapun pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang banyak digunakan dalam dunia pendidikan terutama dalam bidang penelitian psikologi pendidikan. Menurut Sugiyono (2012:13) penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif yaitu data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. Sedangkan penelikian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksd untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami oleh subjek peneliti holistik, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, ppasa suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah ( Moleong, 2007:6 ). Artinya data yang di kumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data
30
31
tersebut berasal dari naska wawacara, catatan lapangan , dokumentasi pribadi, catatan, memo, dan dokumentasi resmi lainnya. hal yang dideskripsikan adalah kemampuan Berpikir intuitif siswa judging pada saat menyelesaikan soal matematika. Pendeskripsian ini di telusurin melalui pengamatan langsung terhadap subjek penelitian dalam menyelesaikan soal matematika yaitu langka-langka yang di kerjakan oleh subjek penelitian. Selain itu, pendeskripsian ini juga di lakukan dengan cara wawacara semi terstruktur kepada subjek peneliti. Ungkapan – ungkapan yang di sampaikan berupa kata- kata, maka penelitian ini bersifat kualitatif. Sehingga penelitian ini di katagorikan sebagai penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif.
3.2 Subjek Penelitian Menurut Lofland (Moleong, 2011:157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata–kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain–lain. Menurut Arikunto (2010:172), sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data adalah siswa kelas VIII G SMP Negeri 24 Kota Jambi . Subjek dalam penelitian ini adalah siswa yang memiliki gaya belajar judging dan kemampuan karakteristik berpikir intuitif dalam menyelesaikan soal matematika . Subjek penelitian dipilih berdasarkan : tes gaya belajar dan tes kemampuan berpikir intuitif. Tes gaya belajar diberikan kepada semua sisewa kelas VIII G SMP Negeri 24 Kota Jambi, setelah semua siswa mengisi lembar tes gaya belajar tersebut
32
maka di dapat siswa dengan gaya belajar judging. Selanjutnya diberikan tes kemampuan berpikir intuitif kepada siswa yang begaya belajar judging.
3.3 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini mengacu pada tahap atau prosedur penelitian menurut Tohirin (2012:57). Tahap penelitian tersebut meliputi: (1) tahap pra-lapangan; (2) tahap pekerjaan lapangan; dan (3) tahap analisis data. 3.3.1 Tahap Pra-Lapangan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut : a. Pengajuan proposal penelitian. b. Meminta izin untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 24 kota jambi di kelas VIII. c. Penyusunan instrumen penelitian yaitu: tes gaya belajar, tes kemampuan berpikir intuitif serta pedoman wawancara. Kemudian instrumen penelitian tersebut divalidasi oleh ahli pendidikan bidang konseling (satu orang), ahli pendidikan matematika/ahli matematika (dua orang) dan satu orang guru matematika. d. Membuat kesepakatan dengan guru bidang studi matematika kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Jambi mengenai waktu yang akan digunakan untuk penelitian.
33
3.3.2 Tahap Pekerjaan Lapangan Pada tahap ini, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah: a. Melakukan tes pemilihan subjek dengan menggunakan tes gaya belajar sehingga diperoleh siswa dengan gaya belajar tipe judging. b. Melakukan tes dengan memberikan lembar tes kemampuan berpikir intuitif yang telah divalidasi kepada siswa yang bergaya belajar tipe judging. c. Melakukan wawancara pada siswa setelah siswa menyelesaikan tes yang berupa lembar tes kemampuan berpikir intuitif 3.3.3 Tahap Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis sesuai dengan teknik analisis data menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2012:247-252) yaitu: (1) data reduction (reduksi data); (2) data display (pemaparan data/kategorisasi); dan (3) conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan).
3.4 Data Penelitian Data dalam penelitian ini adalah: 1. Hasil tes gaya belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Jambi. 2. Hasil tes kemampuan berpikir intuitif siswa judging dalam menyelesaikan soal matematika. 3. Hasil Wawancara dengan subjek penelitian.
34
3.5 Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (2012:222) dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Jadi instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri. Sebagai instrumen utama, peneliti berperan sebagai perencana pengumpul data, analisator, penafsir data, dan pelapor penelitian. Metode penelitian kualitatif memiliki instrumen penelitian tersendiri. Menurut Nasution( Sugiyono,2012:60), peneliti adalah key instrument atau alat penelitian utama . walaupun digunankan alat rekam atau kamera , peneliti tetap memegang peran utama sebagai alat penelitian. Oleh karena penelitian ini bersifat kualitatif , maka yang menjadi instrumen kunci (pengumpulan data) adalah peneliti itu sendiri yang dipandu oleh lembar tes pertanayan matematika. Sebagai Instrumenutama, peneliti berperan sebagai perencana, pelaksana pengumpul data, analisator, penafsir data dan pelapor penelitian (Sugyiono,2012:222). Sebagai instrumen, peneliti tidak melakukan intervensi ketika subjek menyelesaikan tes berdasarkan kemampuan berpikir intuitif. 3.5.1 Kuesioner atau Angket Kuesioner atau angket merupakan alat pengumpul data yang memuat sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh subjek penelitian. Kuesioner efektif digunakan untuk penelitian yang memiliki jumlah sampel banyak karena pengisian kuesioner dapat dilakukan bersama-sama dalam satu waktu. Kuesioner dapat mengungkapkan banyak hal sehingga dalam waktu singkat diperoleh banyak
35
data/keterangan. Subjek penelitian dapat menjawab sesuai dengan keadaannya tanpa dipengaruhi oleh orang lain (Mulyatiningsih,2011: 28). Dalam memperoleh data hasil validasi ahli, peneliti menggunakan angket. Pada tahap ini, angket diberikan kepada tim ahli materi dan tim validator isi pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan kelayakan gaya belajar dan karateristik kemampuan berpikir tersebut. Pada tahap ini tim ahli memberikan saran dan masukan terhadap isi materi tersebut. Selanjutnya saran dan masukan tersebut berupa data kualitatif yang digunakan untuk merevisi dan memperbaiki. Bentuk kisi-kisi instrumen validasi gaya belajar MBTI ( Myer Briggs Type Indicator) yang dikembangkan oleh Katharine Cook
Briggs dan Putrinya yang
bernama Isabel Briggs Myers berdasarkan teori kepribadian dari Carl Gustav Jung ( Mudrika, 2011) dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini :
36
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Gaya Belajar Pengukuran Karakteristik
Judging
Individu 1. Bagaimana seseorang dalam bertindak
No. Item
No. Perceiving
Item
Memulai
1 2 3
Menerima
1 2 3
Termenung/ merenungkan
4 5 6
Aktif
4 5 6
Tenang
7 8 9
Antusias
7 8 9
2.
Bagaimana seseorang mengungkapkan perasaan
Ekspresif
10 11 12
Terkandung/ Memendam
10 11 12
3.
Bagaimana seseorang menyikapi pandangan hidup
Yang suka berteman
13 14 15
Intim/menyendiri
13 14 15
Tes pemilihan subjek yang digunakan adalah gaya belajar yang di adopsi dari MBTI ( Myer Briggs Type Indicator). MBTI dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya yang bernama Isabel Briggs Myers berdasarkan teori kepribadian dari Carl Gustav Jung (Ghufron &risnawati,2013). Tes gaya belajar ini terdiri dari 15 nomor dimana masing-masing nomor terdiri dari dua pernyataan yang bertolak belakang yaitu pernyataan judging dan pernyataan perceving. Tes instrumen gaya belajar ini akan di uji kelayakannya oleh validator. Validator dilakukan oleh seorang ahli psikologi, selain bertindak sebagai validator ahli psikologi juga bertindak sebagai evaluator untuk tes gaya belajar ini.
37
Tes dibuat dalam bentuk tabel yang terdiri dari kolom nomor, kolom pernyataan judging, kolom pernyataan perceving, dan kolom pilihan. Dimana nanatinya siswa memilih 1 di antara 2 pernyataan tersebut dengan memberikan checklist (√ ) pada kolom pilihan. Soal tes gaya belajar ini akan di berikan kepada siswa dalam bentuk kertas cetakan. Setiap siswa harus memilih salah satu pernyataan sesuai dengan gaya belajar dan keseharian. Setelah siswa mengisi lembar penilaian gaya belajar maka peneliti akan menghitung jumlah isian dalam setiap pernyataan dan dianalisis, sehingga peneliti akan mendapatkan hasilnya. Cara penilaian hasil tes gaya belajar ini adalah dengan menjumlahkan hasil dari pernyataan yang telah di contreng oleh siswa. Sehingga akan diketahui gaya belajar mana yang dominan dari diri siswa tersebut. Penentuan gaya belajar tergantung pada jumlah skor yang di peroleh siswa , jika skor yang didapat pada pernyataan judging lebih dari 10 pernyataan maka siswa tersebut dikatakan judging. Jadi dengan menggunakan tes gaya belajar ini guru dapat menentukan gaya belajar yang di miliki oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Kota jambi.
38
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Karakter Berpikir Intuitif Indikator Karakter berpikir intuitif
Deskriptor
Catalitic
Subjek menjawab soal bersifat
Jawaban singkat.
Inference
langsung, segera atau tiba-tiba,
Jawaban kurang rinci.
menggunakan jalan pintas, jawaban
Subjek tidak mampu memberikan
singkat, tidak rinci, dan tidak
alasan logis
mampu memberikan alasan logis
Gambar yang kurang jelas ukurannya
Power of
Subjek menjawab soal secara
Jawaban subjek kurang rinci dan
Synthesis
langsung, segera atau tiba-tiba
kurang teratur.
dengan menggunakan kemampuan
Jawaban subjek menggunakan
kombinasi rumus dan algoritme
kaidah dan prinsip algoritma.
yang dimiliki.
Gambar yang dibuat berulang-ulang dan bervariasi
Common Sense
Subjek menyelesaikan soal secara
Langkah-langkah jawaban terurut
langsung, segera atau tiba-tiba,
dan teratur, logis.
menggunakan langkah-langkah,
Jawaban mengacu pada
kaidah-kaidah didasarkan pada
pengetahuan dan pengalaman
pengetahuan dan pengalaman yang
(sering latihan)
dimiliki.
Gambar yang dibuat sesuai dengan fakta yang ada.
Tabel 3.2 adalah instrumen yang dinilai oleh peneliti untuk melihat karaktrer berpikir intuitif siswa yang menggunakan tanda ceklis ( √ ), dan analisis perhitungan yang di ambil berdasarkan ceklis ( √ ) karakter berpikir intuitif siswa yang paling banyak dari seruruh soal. Angket juga digunakan pada tahap validasi soal tes karakter berpikir intuitif siswa. Kisi-kisi angket validasi soal tes karakter berpikir intuitif siswa dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini:
39
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Validasi Soal Indikator (1)
Konstruksi Soal
Bahasa Soal
Materi Soal
Deskriptor
Item
(2) Kalimat tidak menimbulkan penafsiran ganda Batasan yang diberikan cukup untuk memecahkan masalah Rumusan masalah mengunakan kalimat tanya atau perintah Batasan masalah yang diberikan jelas dan berfungsi Menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar Rumusan masalah menggunakan kata-kata yang dikenal siswa Rumusan masalah komunikatif Rumusan masalah menggunakan kalimat matematika yang benar Rumusan masalah tidak menimbulkan penafsiran ganda Sesuai dengan materi pelajaran sekolah Materi soal telah diajarkan pada anak didik. Rumusan masalah menggunakan kalimat matematika yang benar Rumusan masalah tidak menimbulkan penafsiran ganda
(3) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Instrumen angket validasi soal tes memiliki jawaban berupa data kualitaif dengan pilihan jawaban sebagai berikut: S= setuju KS = kurang setuju TS= tidak setuju
40
3.5.2 Tes Karakter Berpikir Intuitif Tes kerakter berpikir Intuitif terdiri dari 5 soal essay/ uraian. Tes ini dimaksudkan untuk melihat karakter berpikir intuitif siswa gaya belajar judging tersebut dalam menyelesaikan soal. Sebelum tes diberikan kepada siswa yang memilki gaya belajar judging, tes tersebut di validasi terlebih dahulu. Dalam memperoleh data hasil validasi, peneliti menggunakan lembar tes. Pada tahap ini, lembar tes kemampuan berpikir intuitif diberikan kepada dua orang validator yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan kelayakan soal tes karakter berpkir intuitif siswa. Bentuk kisi-kisi instrumen validasi soal dapat dilihat pada tabel 3.3 Setelah siswa mengisi tes karakter kemampuan berpikir intuitif tersebut, maka peneliti memeriksa jawaban yang dikerjakan oleh siswa tersebut. Dan tidak lupa, peneliti akan mencatat dan merangkum hasil dari tes tersebut. dari hasil tes karakter kemampuan berpikir intuitif tersebut akan diperoleh karakteristik berpikir intuitif siswa . Soal ini juga diberikan sebagai sarana untuk wawancara sehingga dapat mendeskripsikan karakteristik kemampuan berpikir intuitif siswa gaya belajar tipe judging. 3.5.3 Pedoman Wawancara terhadap siswa Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif lebih menekankan pada teknik wawancara, khsusnya wawancara mendalam (depth interview) (Djunaidi, 2012:175). Pedoman wawancara dimaksud untuk membimbing peneliti dalam mengungkap karakter kemampuan berpikir intuitif siswa pada
41
indikator soal matematika materi sistem persamaan linear dua variabel. (Sudjana, 2009:68) menyatakan bahwa wawancara dapat digunakan menilai hasil dan proses belajar.kelebihan wawancara ialah bisa kontak langsung dengan siswa sehingga dapat mengungkap jawaban secara lebih bebas dan mendalam. Dalam pelaksanaan peneliti dapat mengembangkannya sesuai dengan kondisi yang sedang dialami saat itu, tetapi tetap masih mengacu pada pedoman wawancara. Transkip tersebut berisi pertanyaanpertanyaan peneliti dan jawaban subjek dalam menyelesaikan soal yang diberikan.
3.6 Teknik Pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes dan metode wawancara. Tes yang pertama kali digunakan peneliti adalah tes pemilihan subjek berupa tes gaya belajar untuk menentukan tipe gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Setelah didapat siswa dengan gaya belajar judging selanjutnya siswa diberikan tes kemampuan berpikir lntuitif . Apabila ternyata data tidak valid maka akan dilakukan pengumpulan data ulang untuk memperoleh data yang valid. Dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan pengamatan secara langsung ketika proses pengerjaan soal dan
menggunakan metode dokumentasi. Metode
dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada hal-hal tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2010:274). Dokumentasi yang dimaksud adalah pengumpulan dokumen lembar kerja subjek.
42
Adapun prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1.
Peneliti memberikan tes gaya belajar kepada siswa di kelas VIIIG SMPN 24 kota jambi
2.
Setelah tes diberikan peneliti melihat hasil siswa yang memiliki gaya belajar tipe judging di kelas VIIIG
3.
Peneliti memberikan tes karakteristik kemampuan berpikir lntuitif kepada siswa gaya tipe juding. Peneliti memberi kesempatan kepada subjek untuk menyelesaikan lembar tes tersebut.
4.
Peneliti mencatat cara subjek ketika mengerjakan soal dan melakukan wawancara kepada subjek.
5. Wawancara ini dilakukan untuk memperlihatkan dan meyakinkan bahwa siswa tersebut mempunyain karakertistik kempampuan berpikir intuitif. 6. Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan pengecekan keabsahan data dengan triagulasi waktu yaitu mencari kesesuaian data yang bersumber dari hasil lembar tes gaya belajar dan tes karakterisrik . proses ini dilakukan untuk mendapatkan data yang valid.
3.7 Analisis Data Menurut Sugiyono (2012:244). analisis data adalah proses mencari data menyususn secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan yang lain, sehingga dapat mudah dipahami dan semuanya
43
dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menyususn kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. 3.7.1 Tes Kemampuan Berpikir intuitif dan wawancara Data hasil tes kemampuan berpikir intuitif baik secara tertulis maupun hasil wawancara dianalisis dengan mengacu pada indikator karakterisitik kemampuan berpikir intuitif dalam menyelesaikan soal materi sistem persamaan linear dua variabel. indikator yang terdapat pada beberapa karakter kemampuan berpikir intuitif, karakter yang dimaksud yaitu: 1) catalic inference , 2) power of syntesis, dan 3) common sense. Adapun indikator dari karater catalic inference yaitu : 1) subjek menjawab soal bersifat langsung, segera atau tiba-tiba, 2) subjek
menjawaban
dengan singkat dan tidak rinci, 3) subjek tidak mampu memberikan alasan yang logis. Indikator dari karakter power of syntesis yaitu : 1) subjek menjawab soal secara langsung, segera atau tiba-tiba dengan menggunakan kemampuan kombinasi rumus dan algoritme yang dimiliki. Dan indikator dari karakter common sense yaitu : 1) subjek menyelesaikan soal secara langsung, 2) subjek menggunakan langkah-langkah berdasarkan kaidah-kaidah pada pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Analisis data wawancara (kualitatif) dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknis analisis yang mengacu pada pendapat Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2012:91-99) yang meliputi (1) reduksi data; (2) pemaparan data/kategorisasi; (3) analisis data; dan (4) penarikan kesimpulan.
44
1. Reduksi Data Reduksi
data
adalah
proses
pemilihan,
pemusatan
perhatian
pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” di lapangan. Reduksi data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu kegiatan yang mengacu pada proses pemilihan dan pengidentifikasian data yang memiliki makna jika dikaitkan dengan pertanyaan penelitian, dan selanjutnya membuat koding pada setiap satuan sehingga diketahui berasal dari sumber mana. Pada saat peneliti melakukan wawancara dengan S1Jd, S2Jd, S3Jd, dan S4Jd dilakukan reduksi data yaitu membuang kata-kata yang tidak diperlukan dan memilih kata-kata yang penting saja sesuai dengan yang diperlukan yang dituliskan ditranskip wawancara. Dalam penelitian ini, petunjuk pengkodingan yang digunakan dalam mendeskripsikan hasil penelitian yang berbentuk penjabaran karakter kemampuan berpikir intuitif siswa gaya belajar judging dalam menyelesaikan soal matematika materi persamaan linear dua variabel. 2. Pemaparan Data Pemaparan data/kategorisasi meliputi pengklasifikasian dan identifikasi data, yaitu menuliskan kumpulan data yang terorganisasi dan terkategori sehingga memungkinkan untuk menarik kesimpulan dari data tersebut. Kategorisasi dimaksudkan untuk: (1) mengelompokkan bagian-bagian data yang berkaitan, (2) merumuskan aturan yang menguraikan kawasan kategori dan akhirnya dapat digunakan untuk menetapkan inklusi kategori dan juga sebagai dasar pemeriksaan
45
keabsahan data, dan (3) menjaga agar setiap kategori yang telah disusun satu dengan yang lainnya mengikuti prinsip langkah yang telah ditentukan. 3. Analisis Data Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil pekerjaan tertulis siswa, hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri atau oleh orang lain. Berkaitan dengan proses analisis data, perlu dilakukan penyusunan satuan. Satuan merupakan alat untuk menghaluskan pencatatan data. Lincoln dan Guba (Moleong, 2011:249) menamakan satuan sebagai satuan informasi yang berfungsi untuk menentukan atau mendefinisikan kategori. Satuan juga merupakan bagian terkecil yang mengandung makna yang bulat dan dapat berdiri sendiri terlepas dari bagian yang lain. 4. Penarikan kesimpulan dari data yang telah dikumpulkan Penarikan kesimpulan didasarakan pada hasil analisis terhadap data yang telah terkumpul, baik hasil pekerjaan tertulis maupun yang diperoleh dari hasil wawancara. Penarikan kesimpulan didasarkan pada indikator karakter kemampuan berpikir intuitif gaya belajar judging dalam menyelesaikan soal matematika.
46
Menurut Miles & Huberman (Sugiyono, 2012:248) secara umum diagram teknik analisis data digambarkan sebagai berikut: DATA
Reduksi data Memilih yang penting, membuat kategori. Dan membuang yang tidak dipakai.
Pemaparan Data/Kategorisasi
Analisis Kemampuan Berpikir Intuitif Siswa Gaya Belajar Judging dalam Menyelesaikan soal Matematika Dikelas VIII SMP Negeri 24 Kota Jambi
Conclusion/verification Penarikan kesimpulan
Gambar 3.1 : Teknik Analisis Data