BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka dibutuhkan suatu kajian yang mendalam atau konteks dari suatu keutuhan sebagai sumber data. Karena yang dikaji adalah latar alamiah atau konteks suatu keutuhan, maka pendekatan yang sesuai untuk digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah ( dalam, Sugiono, 2012:8). Pendekatan penelitian kualitatif diarahkan pada latar dan individu secara holistik. Sehingga pemilihan metode kasus ini dilakukan sebagai upaya untuk mencari pemecahan yang ideal tentang faktor penyebab perilaku menyimpang remaja ( studi kasus tentang perilaku remaja yang masih banyak terdapat penyimpangan ) Alasan lain tentang pemilihan metode kasus dalam penelitian ini, karena metode ini banyak digunakan dalam bidang pemerintahan yang sekarang banyak mendapatkan perhatian dari pengambil kebijakan dan peneliti. 3.2 Lokasi Penelitian Pemilihan lokasi penelitian ini, didasari atas : a. Di lokasi penelitian masi dijumpai adanya berbagai perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak remaja 27
b. Lokasi penelitian ini, dapat dijangkau sesuai dengan waktu, sarana dan biaya tersedia. c. Peneliti memahami dan menguasai karakteristik wilaya, sehingga lebih muda untuk memperoleh data 3.3 Fokus Penelitian Untuk mempertajam penelitian ini, maka peneliti menetapkan fokus penelitian. Penetapan fokus penelitian ini bertujuan untuk membatasi studi atau akan membatasi bidang inquiri (penyelidikan) dalam penelitian. Adapun rumusan fokus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Faktor yang menyebabkan perilaku menyimpang pada anak remaja yaitu faktor dari dalam diri remaja, faktor keluarga dan faktor lingkungan masyarakat b. Upaya pemerintah dalam menanggulangi perilaku menyimpang anak remaja yaitu sosialisasi untuk kesadaran masyarakat, sosialisasi pada setiap orang tua, dan pemberian sanksi kepada anak yang melanggar. 3.4 Penentuan Situs Penelitian Situs penelitian atau dikenal dengan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur untuk dipilih menjadi sampel. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian dan sampel. penelitian kualitatif bukan disebut sampel statistik tetapi sampel teoritis ( Sugiyono, 2012: 216).
28
Dengan demikian, penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian
berlangsung.
Caranya yaitu, peneliti memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan, selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari sampel sebelumnya itu, peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap Dalam penelitian ini ditetapkan situs penelitian yakni Remaja, Orang Tua, dan Lurah Gogagoman, untuk memperoleh data mengenai faktor-faktor penyebab perilaku menyimpang anak remaja di Kel Gogagoman Kota Kotamobagu. 3.5 Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (2012: 222) bahwa dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen utama atau alat penelitian untuk mengumpulkan data adalah peneliti sendiri atau human instrument yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya. Penelitian ini, yang menjadi instrumet utama adalah peneliti sendiri, yang mengacuh pada (1) pedoman wawancara yang telah disusun (2) Kamera dan alat perekam, (3) buku catatan lapangan.
29
3.6 Sumber Data Dalam hal ini, peneliti menetapkan beberapa sumber data, antara lain : 3.6.1 Data Primer Data primer yaitu data yang lansung memberikan data kepada pengumpul data (dalam, Sugiono, 2012:225). Berdasarkan pengertian ini, maka sebagai sumber data primer dalam penelitian ini adalah remaja, dan lurah Gogagoman. 3.6.2 Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dengan demikian yang menjadi data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku literatur, internet, dan data kelurahan. 3.7 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah),yaitu obsevasi, wawancara dan dokumentasi (dalam, Sugiyono, 2012: 225). Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Observasi
Observasi adala melakukan pengamatan lansung terhadap obyek yang di teliti. Kegiatan ini memberikan kemungkinan bagi peneliti untuk melihat dan 30
mengamati sendiri kejadian-kejadian perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak remaja. b. Wawancara Wawancara dilakukan dalam rangka mengetahui dan mengkaji apa fokus dalam penelitian ini. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tanpa menggunakan daftar pertanyaan, tetapi hanya berpedoman pada garis-garis besar pertanyaan yang sudah disiapkan. Pertanyaan akan berkembang pada saat proses wawancara. a.
Studi Dokumen Tekhnik ini dilakukan dengan mencatat data yang terdapat dalam
dokumen seperti data kelurahan yang membantu peneliti dalam melengkapi informasi Hasil studi ini memperjelas informasi yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. 3.8 Analisis Data Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles and Huberman (dalam, Sugiono, 2012:246) mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlansung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, data reduction, data display, dan conclusion drwaing. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan dicari tema dan polanya. Data yang telah direduksi selanjutnya dilakukan penyajian data (data display) dalam bentuk uraian singkat, bagan atau teks yang
31
bersifat naratif. Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan (verivication). Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahapan pengumpulan data berikutnya.
32