BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research) yang dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru dan peneliti dengan upaya peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat melalui media pembelajaran berbantuan PowerPoint. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari: a) perencanaan (planning), b) pelaksanaan (action), c) pengumpulan data (observing), d) penganalisis data/informasi untuk memutuskan sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut (reflecting). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bercirikan perbaikan terus-menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak ukur berhasilnya (berhentinya) siklus tersebut. B.
Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas
ini adalah SMP Negeri 1 Teluk Arguni yang terletak di Desa Wanggita Distrik Teluk Arguni Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat. Teluk Arguni ini terletak di wilayah Kabupaten Pemekaran Kaimana Provinsi Irian Jaya Barat (IJB atau Papua Barat). Kabupaten Kaimana terletak antara 020,90” – 040,20” Lintang Selatan dan 1320,75” – 1350,15” Kabupaten Kaimana terdiri dari tujuh Distrik (Kecamatan), antara lain ; Distrik Kaimana (Ibukota), Distrik Teluk Etna, Distrik Teluk Arguni (terbagi dua, Teluk Arguni Atas dan Teluk Arguni Bawah),
Distrik Buruway, Distrik Kamberau dan Distrik Yamor. Kabupaten Kaimana berbatasan sebelah Utara dengan Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Nabire; Batas sebelah Timur dengan Kabupaten Nabire dan Kabupaten Mimika; batas sebelah barat dengan Kabupaten Fak-Fak dan Batassebelah Selatan dengan Laut Arafura.
Gambar 3.1 Peta Kab.Kaimana ( Lokasi Praktek PTK ) Letak Distrik Teluk Arguni terletak pada koordinat 1330, 35” BT – 1330, 50” BT dan 030, 00” LS – 030, 20” LS. Alasan peneliti memilih sekolah ini adalah karena sekolah tersebut merupakan sekolah yang berada di pedalaman papua, yang memiliki fasilitas 10 (sepuluh) unit komputer, sebuah proyektor dan 5 (lima) buah laptop. Alasan lainnya adalah bagaimana peneliti bisa melihat sejauh mana penggunaan fasilitas yang ada, guna menunjang proses pembelajaran di sekolah tersebut, terutama pembelajaran matematika. Fasilitas yang ada
30
merupakan sarana mempermudah peneliti dalam melaksanakan penelitian sehingga kelak menjadikan nilai lebih bagi sekolah tersebut. C. Subjek Penelitian Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa SMPN 1 Teluk Arguni Tahun Ajaran 2009/2010, dengan pertimbangan bahwa siswa pada sekolah ini memiliki kemampuan yang heterogen. Dalam penelitian ini dipilih satu kelas yaitu kelas VIIA SMPN 1 Teluk Arguni. Pemilihan dan penentuan subyek penelitian ini berdasarkan pada purposive sampling (sampel bertujuan), yaitu untuk mengetahui peningkatan pemahaman belajar siswa secara keseluruhan, dengan menggunakan pembelajaran berbantuan PowerPoint. D. Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan dan dikembangkan untuk kepentingan peneliti dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut: 1. Tes Tertulis Tes tulis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif dan tes sub formatif. Tes formatif yaitu tes yang dilaksanakan tiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk menganalisis ketercapaian belajar siswa terhadap materi serta untuk merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Sedangkan tes sub formatif adalah tes yang dilaksanakan setelah semua siklus terlaksana. Tes sub formatif bertujuan untuk menganalisis ketercapaian dan ketuntasan belajar siswa terhadap seluruh materi yang telah diberikan pada tiga siklus sebelumnya. Bentuk tes yang diberikan berupa tes tipe uraian. Bentuk soal tes tipe ini
31
diberikan karena untuk menjawab soal uraian atau essay, selain siswa dituntut memahami materi, siswa juga dituntut untuk dapat mengungkapan
hasil
pemikiran dalam bahasa tulisan dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Suherman, dkk. (2003 : 77), yang menyatakan bahwa soal-soal bentuk uraian amat baik untuk menarik hubungan antara pengetahuan atau fakta-fakta yang telah mengendap dalam struktur kognitif siswa dengan pengertian materi yang sedang dipikirkannya. 2. Lembar Kerja Siswa Dalam
Lembar Kerja Siswa (LKS), disajikan soal-soal penyelesaian
masalah yang harus dikerjakan oleh siswa sehingga peneliti dapat mengevaluasi perkembangan kemampuan pemecahan siswa. 3. Lembar Observasi Lembar
observasi
digunakan
untuk
mengobservasi
atau
menilai
pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga efektifitas pembelajaran dapat diketahui. Melalui kegiatan observasi ini, diharapkan dapat memperoleh informasi mengenai suasana kelas, pola interaksi pada kegiatan inti, serta aktifitas siswa 4. Angket Penyusunan Angket mengacu pada media yang digunakan dalam pembelajaran
yang sedang berlangsung, sehingga peneliti dapat diperoleh
gambaran mengenai respon siswa terhadap penggunaan PowerPoint sebagai media pembelajaran matematika.
32
Angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu angket yang memuat atau menyajikan jawaban, sehingga responden
tinggal memilihnya. Bentuk
angket ini disusun menurut skala Likert. Dalam skala Likert responden diminta untuk membaca secara saksama setiap pertanyaan kemudian memberikan penilaian atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Derajat penilaian siswa terhadap pertanyaan terbagi dalam empat kategori yang disusun secara bertingkat, mulai dari Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS). 5. Wawancara Wawancara merupakan teknik non tes secara lisan. Pertanyaan yang diungkapkan umumnya menyangkut segi-segi sikap dan respon siswa dalam proses pembelajaran. Wawancara dilakukan terhadap beberapa siswa yang mewakili kemampuan kelas yang diteliti setelah semua siklus dilaksanakan. Dari hasil wawancara, peneliti dapat menemukan karateristik, respon dan sikap siswa secara umum. 6. Jurnal Harian Jurnal harian diisi oleh siswa pada akhir setiap siklus. Pengisian jurnal harian dimaksud untuk memperoleh gambaran tentang sikap dan respon siswa mengenai pembelajaran matematika menggunakan PowerPoint. Data yang terkumpul pada jurnal harian akan dianalisis untuk kemudian dijadikan salah satu pertimbangan dalam refleksi dan pengambilan tindakan pada siklus selanjutnya.
33
7. Bahan Ajar Bahan ajar di dalamnya berisikan permasalahan kontekstual dan latihanlatihan yang memuat topik yang sedang diajarkan. Bahan ajar dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk presentasi PowerPoint, yang terdiri dari tiga topik pembelajaran yaitu: 1) Mengenalkan bentuk dan definisi persegi panjang; 2) Mencari dan menemukan konsep persegi panjang; dan 3) Mencari dan menemukan keliling dan luas persegi panjang, keseluruhan bahan ajar disusun sebelum memulai pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan diberikan pada setiap pertemuan E.
Prosedur Penelitian Pembelajaran dirancang seperti spiral, di mana dalam pembelajaran dengan
menggunakan Microsoft PowerPoint dilakukan dari tingkat paling sederhana menuju tingkat yang paling efektif guna memberikan hasil yang optimal. Kegiatan dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan setiap siklus diakhir pembelajaran dilakukan tes. Setelah selesai kegiatan pembelajaran dilakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran dan hasil observasi tes (tes hasil belajar). Dari hasil refleksi siklus pertama, peneliti dapat merancang pembelajaran pada siklus kedua, dan dari siklus kedua peneliti akan melanjutkannya ke siklus ketiga Dalam rencana pembelajaran, bahan ajar yang akan diajarkan adalah sebagaimana tertera dalam tabel berikut:
34
Tabel 3.1 Bahan Ajar No 1.
Topik Mengenalkan bentuk dan definisi persegi panjang dengan menggunakan Microsoft PowerPoint
2.
Mencari dan menemukan sifat persegi panjang dengan menggunakan Microsoft PowerPoint sambil melakukan praktek.
3.
Mencari dan menemukan serta menghitung Keliling dan Luas Persegi Panjang dengan menggunakan PowerPoint.
Bahan ajar tersebut dirancang oleh peneliti dalam bentuk presentasi PowerPoint, dan diajarkan kepada siswa dalam bentuk siklus sebagaimana yang direncanakan peneliti dalam rancangan proses penelitian sebagai berikut: 1. Proses Penelitian Siklus Pertama Awal
Pembelajaran Dengan Menggunakan PowerPoint
Hasil Akhir
Observasi
Observasi
Observasi
Keadaan sebelum diadakan pembelajaran Berbantu PowerPoint
Upaya Perubahan dengan dilaksanakan tindakan
Keadaan sesudah dilaksanakan Pembelajaran Berbantu PowerPiont
Refleksi Skor formatif sebelum pembelajaran Berbantu PowerPoint
Steam and Leaft Box Plot
Skor Putaran Pertama
Gambar 3.2 Proses Penelitian Siklus I
35
Keterangan Gambar: 1. Peneliti melakukan penjenjangan awal a. Kegiatan observasi untuk mengetahui bagaimana cara guru bidang studi mengajarkan matematika. b. Wawancara dengan guru bidang studi untuk mengetahui gambaran tentang kemampuan siswa 2. Plan I Guru membuat perencanaan pembelajaran materi berbantu PowerPoint, membuat tes yang diberikan pada akhir tindakan, menyusun
pedoman
observasi untuk mencatat segala kegiatan yang sedang berlangsung, dan membuat pedoman wawancara. 3. Implementasi Pada proses pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa b. Memberikan motifasi pada siswa dan menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan PowerPoint c. Membimbing siswa untuk mempelajari persegi panjang dengan melakukan presentasi d. Kerja kelompok Membentuk siswa dalam beberapa kelompok dan Mengawasi jalannya belajar dan kerja kelompok. 4. Observasi dan Evaluasi
36
Kegiatan
observasi
dilaksanakan
oleh
seorang
observer
terhadap
pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai guru. Observeri bertugas mengobservasi aktivitas peneliti yang kemudian mencatat pada lembar observasi yang telah disediakan. Observasi selama pembelajaran berlangsung dilakukan untuk melihat bagaimana aktivitas peneliti dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observer juga mengevaluasi apakah tindakan yang dilakukan di dalam kelas sudah efektif atau belum. Adapun evaluasi yang dilakukan adalah dengan melihat apakah siswa dapat mengerti dengan apa yang disampaikan oleh peneliti, dan apa yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok belajar. 5. Refleksi Refleksi pada tindakan
ini adalah menganalisis hasil dari observasi,
wawancara, tes dan lembar kerja siswa. Selanjutnya hasil analisis digunakan untuk menentukan langkah selanjutnya, apakah siklus diperlukan atau tidak. Data ini dianalisis sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dianalisis Setelah peneliti melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pembelajaran siklus pertama, peneliti menemukan beberapa kendala-kendala yang membuat sebagian siswa belum paham benar apa itu persegi panjang, sehingga peneliti tidak melakukan revisi terhadap siklus pertama melainkan peneliti berupaya melakukan perbaikan-perbaikan dengan melakukan tindakan perubahan untuk meningkatkan pemahaman siswa, oleh karena itu peneliti merumuskan siklus kedua, di mana siklus kedua berisikan tentang koreksi serta penyempurnaan pada siklus pertama, dan diharapkan dapat lebih sempurna dibandingkan siklus
37
pertama. Oleh sebab itu peneliti merumuskan siklus kedua dengan strukturnya sebagai berikut: 2. Proses Penelitian Siklus Kedua Hasil Akhir Putaran I
Pembelajaran Dengan Menggunakan PowerPoint
Hasil Tes
Observasi
Observasi
Observasi
Keadaan sesudah diadakan pembelajaran Berbantu PowerPoint pada siklus I
Upaya Perubahan dengan dilaksanakan tindakan
Keadaan sesudah dilaksanakan Pembelajaran Berbantu PowerPiont siklus II
Refleksi Skor formatif sesudah pembelajaran Berbantu PowerPoint siklus I
Steam and Leat Box Plot
Skor Putaran II
Gambar 3.3 Proses Penelitian Siklus II
Keterangan Gambar: 1. Hasil
yang
diperoleh
putaran
I
dianalisis
peneliti,
kemudian
dipresentasikan sebagai dasar untuk pembelajaran berikutnya. Hasil dari
38
putaran pertama itu adalah hasil dari observasi dan hasil tes yang digunakan menjadi pedoman dalam pembelajaran berikutnya 2. Re-Plan II Berdasarkan hasil refleksi putaran I, peneliti membuat rancangan pembelajaran materi dengan menggunakan PowerPoint, membuat soal tes yang diberikan pada akhir tindakan, menyusun alat pemantau yaitu pedoman observasi untuk mencatat segala kegiatan yang sedang berlangsung. 3. Implementasi Proses pembelajaran yang dilakukan secara umum berpedoman pada pembelajaran putaran pertama dengan memperhatikan hasil refleksi putaran pertama. 4. Observasi dan evaluasi. Kegiatan
observasi
dilakukan
oleh
seorang
observer
terhadap
pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai guru. Observasi selama pembelajaran berlangsung hanya dilakukan untuk melihat aktifitas peneliti dalam melaksanakan penelitian, sedangkan untuk aktifitas siswa dapat dilihat melalui apa yang mereka lakukan dalam pembelajaran.hasil kerja yang dilakukan siswa dikumpul pada akhir dari pembelajaran dan dikembalikan pada pertemuan berikutnya. Kegiatan observasi ini dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi. Evaluasi diadakan pada akhir pembelajaran setelah diberikan kesempatan mempelajari apa yang diajarkan selama ± 10 menit. Evaluasi dilakukan dalam bentuk tes
39
mengenai hasil pembelajaran yang dilakukan siswa pada pertemuan saat itu dengan peneliti dalam pembelajaran. 5. Refleksi Refleksi yang dilakukan adalah menganalisis hasil yang diperoleh yaitu hasil yang berasal dari observasi dan wawancara serta tes evaluasi putaran II. Selanjutnya hasil analisis digunakan untuk menentukan langkah selanjutnya, apakah siklus diperlukan atau tidak. Data ini dianalisis sesuai dengan kriteria yang di tetapkan di analisis. Setelah peneliti melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pembelajaran siklus kedua, peneliti masih menemukan beberapa kendala-kendala ringan yang membuat bebrapa orang siswa belum memahami sepenuhnya apa itu persegi panjang, bagaimana menemukan sifat-sifat
persegi panjang, dengan
memperhatikan sisi-sisinya, titik-titik sudutnya dan diagonal-diagonalnya, serta masih terdapat beberapa siswa yang pasif dalam pembelajaran. Hal ini menjadi tolak ukur bagi peneliti, sehingga peneliti melakukan tindakan terhadap siklus kedua dengan maksud melakukan perubahan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada siklus berikutnya, oleh karena itu peneliti merumuskan siklus ketiga, dimana siklus ketiga diharapkan dapat lebih sempurna dibandingkan siklus pertama dan kedua. Oleh sebab itu peneliti merumuskan siklus kedua dengan strukturnya sebagai berikut:
40
3. Proses Penelitian Siklus Ketiga Hasil Tes
Pembelajaran Dengan Menggunakan PowerPoint
Hasil Akhir Putaran II
Observasi
Observasi
Keadaan sesudah dilaksanakan Pembelajaran Berbantu PowerPoint siklus II
Upaya Perubahan dengan dilaksanakan tindakan
Observasi
Keadaan sesudah dilaksanakan Pembelajaran Berbantu PowerPiont siklus III
Refleksi Skor formatif sesudah pembelajaran Berbantu PowerPoint siklus II
Steam and Leat Box Plot
Skor Putaran III
Gambar 3.4 Proses Penelitian Siklus III Keterangan Gambar: 1. Dari hasil yang diperoleh sebil dari elumnya peneliti mebuat rancangan penyempurnaan. Hasil dari putaran kedua adalah hasil dari observasi dan hasil tes yang digunakan menjadi pedoman dalam pembelajaran berikutnya. 2. Re-Plan III
41
Menyusun rencana pembelajaran berbantu PowerPoint, membuat soal tes yang diberikan pada akhir pertemuan, menyusun alat pemantau yaitu pedoman observasi untuk mencatat segala kegiatan yang sedang berlangsung. 3. Implementasi Proses yang dilakukan secara
umum berpedoman pada pembelajaran
putaran I dengan memperhatikan hasil refleksi putaran II. 4. Observasi dan evaluasi. Kegiatan
observasi
dilakukan
oleh
seorang
observer
terhadap
pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai guru. Observasi selama pembelajaran berlangsung hanya dilakukan untuk melihat aktifitas peneliti, sedangkan untuk aktifitas siswa dapat dilihat melalui apa yang mereka lakukan dalam pembelajaran.hasil kerja yang dilakukan siswa dikumpul pada akhir dari pembelajaran dan dikembalikan pada pertemuan berikutnya. Kegiatan observasi ini dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi. Evaluasi diadakan pada akhir pembelajaran setelah diberikan kesempatan mempelajari apa yang diajarkan selama ± 15 menit. Evaluasi ini berupa tes mengenai hasil pembelajaran yang dilakukan siswa pada pertemuan saat itu dengan peneliti dalam pembelajaran. 5. Refleksi Refleksi pada saat ini adalah menganalisis hasil yang diperoleh yaitu hasil yang berasal dari observasi, wawancara dan tes evaluasi. Selanjutnya hasil analisis digunakan untuk menentukan langkah selanjutnya, apakah siklus
42
diperlukan atau tidak. Data ini dianalisis sesuai dengan criteria yang di tetapkan di analisis. Dengan memadukan semua putaran diperolehdiagram yang mengacu pada model F.X. Soedarsono ( dalam Udur Maria Simarta, 2006 : 37). Model F.X. Soedarsono sebagai berikut Awal
Observasi
Keadaan sebelum diadakan pembelajaran Berbantu PowerPoint
Pelaksanaa metode Pembelajaran Berbantu PowerPoint
Observasi
Ha sil Ak hir
Pelaksanaa metode Pembelajaran Berbantu PowerPoint
Ha sil Ak hir
Pelaksanaa metode Pembelajaran Berbantu PowerPoint
Ha sil Ak hir
Observasi
Observasi
Observasi
Observasi
Observasi
Upaya perubahan Keadaan Upaya perubahan Keadaan Upaya perubahan Keadaan sesudah sesudah sesudah sesudah sesudah sesudah dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran Berbantu Berbantu Berbantu Berbantu Berbantu Berbantu PowerPoint PowerPoint PowerPoint PowerPoint PowerPoint PowerPoint Siklus I Siklus II siklus III
Skor
Refleksi
Refleksi
Refleksi Steam and Leaf box Plot
Skor
Steam and Leaf box Plot
Skor
Steam and Leaf box Plot
Skor
Steam and Leaf box Plot
Gambar 3.5 Rancangan penelitian
43
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data di jabarkan oleh peneliti dalam bentuk table berikut: Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data No
Sumber Data Jenis Data
1.
Siswa dan guru Siswa dan guru
Kegiatan penelitian sebelum tindakan Aktifitas siswa
3.
Siswa
4.
Siswa
5.
Siswa
Tanggapan siswa setelah selesai pembelajaran Sikap siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan Pengetahuan siswa setelah pembelajaran
2.
Teknik Pengumpulan a. Wawancara b. Observasi a. Lembar Observasi b. Angket Jurnal Harian
Keterangan Pedoman wawancara Lembar observasi Lembar jurnal
Angket
Angket skala sikap
Tes Formatif
Lembar soal
G. Pemaknaan Dan Pengembangan Setiap kegiatan harus dievaluasi, sehingga akan menjadi dasar ke langkah selanjutnya. Dalam penelitian ini ada 4 kali pertemuan dengan 3 kali evaluasi. Data
yang diperoleh
akan bermakna jika pengujian dilakukandengan
pernabdingan antara hasil siklus pertama, siklus kedua dan siklus ketiga Sasaran yang diharapkan adalah peningkatan perubahan yang yang semakin cocok pada pencapaian tujuan yakni pemahaman matematika siswa yang semakin meningkat. H.
Revisi Rancangan Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, dari evaluasi yang dilaksanakan
hasilnya akan menentukan rancangan pembelajaran berikutnya. Metode tetap
44
dipertahankan, akan tetapi variasi pengelolaan yang harus dikondisikan hingga diperoleh hasil yang maksimal. Kelemahan rancangan atau pelaksanaan revisi bila perlu, revisi tidak dapat diformula baik dari awal, tetapi sifatnya berkembang dari pengalaman di lapangan dan temuan-temuan di lapangan, namun pada prinsipnya tetap memaksimalkan kondisi untuk mencapai efektif pembelajaran atau hasil yang optimal. Dasar revisi adalah hasil pengamatan atau evaluasi siswa sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. I. Diagram Batang dan Daun Diagram ini akan digunakan dalam penelitia ini guna untuk pengelolaan data. Diagram batang dan daun terdiri dari petunjuk minor yang disebut sebagai daun, diatur bergandengan dan bersesuaian. Dari satu ruas pada batang akan mengandung beberapa daun, sehingga apabila ia merupakan angka, atau bilangan, akan tersusun secara berurut ke samping dan banyak daun merupakan frekwensi. Selanjutnya frekwensi ditulis orang dengan cara kumulatif dan kedua ujung sebaran sehingga kedudukan median, sedangkan kedudukan median dituliskan frekwensi pada dahan bersangkutan, sekaligus memudahkan mencari median yang diperlukan pada Box-Plot. Frekwensi diletakan pada suatu lajur yang dinamakan kedalaman. Dengan diagram ini data disatukan seperti diagram batang atau histogram. Dengan membaca diagram akan lebih mudah menyajikan interpretasi dua diagram dapat diperbandingkan. Box-Plot merupakan diagram yang terdiri dari suatu segi empat yang dinamakan box, dengan garis sejajar dengan dua sisi berada dalam kotak, garis
45
yang terletak menyambung dua sisi yang sejajar segi empat.Ukuran (kedudukan) kotak garis ditentukan oleh ringkas data median (Md), kuartil (K1,K2, K3) skor maksimum dan minimum. Batas garis sejauh 1½ (K3-K1) dari kuartil dan titik di luar batas terakhir dinamakan perkalian. Sama halnya dengan steam dan leaf, dua box-plot dapat dibandingkan dan menyajikan interpretasi. Untuk lebih jelasnya table steam dan leaf plot disatukan sebagaiberikut. Tabel 3.3 Steam dan leaf Dahan (x)
Daun (y)
Kedalaman (d)
BB
BB
FkBB
Md
Md
(fMd) tempat median
………………
………………
……………..
BA
BA
FkA
Keterangan : BB
= Batas Bawah
BA
= Batas Atas
Md
= Median
FkB
= Frekwensi Batas Bawah
FkA
= Frekwensi Batas Atas
Sedangkan Box-Pot dapat kita lihat pada gambar diagram berikut: 1½ d
1½ d
Media Pembelajaran BB K1
Md K3 Gambar 3.6 Model Box-Plot
BA
46
Keterangan: d = K3 – K1 Ki = Data ke
i (n + 1) 4
BB = K1 – 1½ (d) BA = K3 + 1½ (d) Selanjutnya untuk kedua model tersebut akan lebih detail akan dijabarkan pada analisis data. Untuk lebih jelas dilakukan langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut. 1. Menentukan letak kurtil (K1. K2, K3) dengan rumus : Letak Ki = K1
i (N + 1) 4
2. Menghitung median masing-masing sampel dengan rumus : N
X =∑ i =1
Xi N
Keterangan : X = Rataan Xi = Skor Data N = Banyaknya Data
47