BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian. Menurut Bogdan dan Taylor penelitian kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong). Tujuannya adalah untuk menjelaskan obyek yang relevan dengan fenomena yang diamati dan menjelaskan karakteristik fenomena atau masalah
yang ada, oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan
menggambarkan, meringkas berbagai kondisi situasi untuk memperoleh pengetahuan tentang evaluasi pelaksanaan kebijakan moda transportasi massa Trans Jogja. Pada umumnya penelitian deskriptif tidak memerlukan hipotesis, sehingga dalam penelitian ini tidak perlu menggunakan hipotesis. Dalam penelitian ini peneliti melakukan tiga tahap, (1)Pra lapangan, (2)Kegiatan lapangan, (3)Analisis intensif. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Bogdan dan Taylor. Moleong mengemukakan bahwa suatu penelitian hendaknya dilakukan dalam tahap-tahap tertentu yaitu, tahap pertama mengetahui sesuatu yang perlu diketehui. Tahap ini dinamakan tahap eksplorasi fokus. Pada tahap inilah pengumpulan data dilaksanakan. Tahapan diatas akan di ikuti oleh peneliti ketiga tahap tersebut dapat dijelaskan antara lain: 1. Tahap pra lapangan, meliputi:
46
47
Menentukan lapangan dengan pertimbangan bahwa Dinas Perhubungan DIY melaksanakan kegiatan pertransportasian massal dengan segala kebijakannya sesuai dengan Undang-Undang yang ada yang menyangkut Trans Jogja. 2. Tahap lapangan meliputi: a. Mengadakan observasi langsung ke lapangan dengan melibatkan beberapa informan untuk memperoleh data. b. Memasuki lapangan dengan mengamati beberapa fenomena proses dan wawancara dengan pihak-pihak yang bersangkutan. c. Penyusunan laporan penelitian berdasarkan data yang diperoleh. 3. Tahap Pengecekan Data Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah mengadakan pengecekan data pada subjek informan atau dokumen untuk membuktikan validitas data yang diperoleh, pada tahap ini juga dilakukan perbaikan data baik dari segi bahasa maupun sistematikanya sehingga dalam hasil laporan penelitian memperoleh derajat kepercayaan yang sangat tinggi. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di UPTD Trans Jogja Dinas Perhubungan DIY selaku instansi yang terkait, serta PT. Jogja Tugu Trans selaku pengelola, serta awak bus dan pengguna transportasi massal Trans Jogja sebagai tolok ukurnya. Waktu penelitian berlangsung pada bulan 20 Mei 2014 hingga bulan 20 Agustus 2014.
48
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian harus dirinci secara menyeluruh sehingga dapat dipastikan tidak ada salah satu elemen kunci yang terlewatkan yang menyebabkan fakta baik di instansi sendiri maupun di lapangan. Agar mendapatkan informasi yang diinginkan, peneliti memiliki subjek penelitian yang tepat. Yang pertama, penelitian ini menunjuk Ibu Etik Esti Mayati Kasubag UPTD Trans Jogja Dinas Perhubungan DIY sebagai subjek penelitian. Subjek pendukung penelitian ini adalah Bapak Septa staff administrasi PT Jogja Tugu Trans, awak bus Trans Jogja Bapak Bambang serta Hanako, Cipta, dan Evi sebagai masyarakat Trans Jogja. Keempat elemen tersebut merupakan informan-informan yang dipercaya dapat menjawab rumusan permasalahan penelitian ini. Staff UPTD Trans Jogja Dinas Perhubungan dipilih menjadi informan kunci pada penelitian ini dengan alasan karena memang tidak bisa dipungkiri Dinas Perhubungan lah yang menaungi baik langsung maupun tidak langsung pertransportasian massal khususnya Trans Jogja. Baik teknis maupun non teknis, kebijakan dan wewenangnya, staff PT. Jogja Tugu Trans selaku operator dari Trans Jogja itu sendiri, serta awak bus serta masyarakat pengguna transportasi massal khususnya, inilah yang nantinya menjadi gambaran dan tolok ukur. D. Data dan Sumber Data Sebelum
ditentukannya
metode
pengumpulan
data
yang
akan
diaplikasikan pada suatu penelitian, harus diketahui terlebih dahulu sumber data digunakan. Dalam Moleong (2008:157), Lofland (1984:47) memberi pengertian dari sumber data utama dalam penelitian kualitatif sebagai kata-kata dan tindakan,
49
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian. Yang pertama adalah data primer, yang menurut S. Nasution data primer didefinisikan sebagai data yang diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian. untuk mendapatkan data primer ini, akan digunakan metode observasi dan wawancara kepada pihak staff UPTD Trans Jogja Dinas Perhubungan DIY, staff PT. Jogja Tugu Trans, awak bus serta masyarakat pengguna transportasi massal khususnya. Kedua adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh tidak langsung dari subjek penelitian. Hal-hal yang mendukung penelitian berupa Undang-undang, Perda, MOU, dan kesepakatan kerjasama. E. Teknik Pengumpulan Data Setelah ditentukan subjek penelitian yang diteliti, maka selanjutnya adalah penentuan teknik pengumpulan data yang akan digunkan. Adapun teknik-teknik pengumpulan data yang akan diaplikasikan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Observasi Dalam hal ini, peneliti terjun langsung ke lokasi yaitu di UPTD Trans Jogja Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta dan PT. Jogja Tugu Trans. Observasi atau pengamatan dilakukan dengan cermat dan memegang nilai netralitas agar output yang dihasilkan nantinya tidak cenderung memihak pada
50
pihak tertentu akan tetapi lebih ke global. Peneliti melakukan aktivitas ini dengan mengunakan pedoman sebagai berikut: a. Teknik pengamatan yang didasarkan pengalaman langsung merupakan alat yang handal untuk menguji suatu kebenaran. b. Observasi memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan literatur maupun pengetahuan yang langsung diperoleh. c. Observasi memungkinkan melihat dan mengamati sendiri
kemudian
mencatat perilaku kejadian yang terjadi pada kenyataan yang sebenarnya. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan jalan terjadi partisipasi langsung dan sistematis terhadap proses yang di teliti dengan cara mendatangi langsung lokasi penelitian. Partisipasi peneliti di lapangan tergantung pada kebutuhan. Bisa dari partisipasi yang pasif mulai dari melihat-lihat
lokasi
penelitian,
mendengarkan
pendapat
informan,
memperhatikan perilaku informan. 2. Wawancara mendalam (in-depth interview) Wawancara merupakan satu upaya yang digunakan untuk mendapatkan data primer yang berbentuk kata-kata dari narasumber secara langsung. Wawancara mendalam menurut Bungin (2010:108) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara (interviewer) dengan informan atau yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
51
Wawancara ini dilakukan dengan model terstruktur dan pengembangan, sehingga peneliti mempunyai pegangan yang kuat saat melakukan wawancara di instansi sehingga nantinya dapat dikorelasikan dengan apa yang terjadi di lapangan. Hal ini dapat dibantu dengan adanya interview guide yang sudah dibuat sebelumnya. Tujuannya adalah agar peneliti memiliki pegangan saat terjun ke lapangan dan melakukan wawancara, dengan begitu kemungkinan pertanyaan yang terlewat untuk ditanyakan sangat kecil. Pendekatan yang digunakan dalam wawancara penelitian ini adalah dengan menggunakan petunjuk umum dalam berwawancara, yaitu: Pertama, peneliti
mengadakan
sosialisasi
terlebih
dahulu
sehingga
peneliti
diketahui/dikenal: Kedua, diusahakan untuk menjalin keakraban peneliti dengan para informan: Ketiga, peneliti menggunakan pokok-pokok pertanyaan yang mudah dijawab oleh responden. Teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara semi struktur. Melalui teknik ini mula-mula peneliti menanyakan beberapa pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dengan mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh meliputi semua aspek dengan keterangan yang mendalam. Untuk penentuan informan, penelitian ini menggunakan teknik purposive yang dikombinasikan dengan teknik snowball. Awalnya informan sudah dirancang sebelum penelitian dilakukan namun kemudian bergulir mengikuti arah, arus, dan sumber informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Validasi terhadap peneliti meliputi pemahaman metode penelitian kualitatif dan penguasaan mengenai objek yang diteliti. Selain itu dalam penelitian ini instrumen yang
52
digunakan adalah panduan wawancara, alat perekam dan alat tulis untuk menunjang lancarnya penelitian. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat data primer. Penggunaan teknik dokumentasi ini bertujuan untuk menggali data-data yang bersifat historis. Dalam penelitian ini menggunakan fotofoto, hasil evaluasi tahun 2010-2011, catatan load factor, Perda No 1 Tahun 2008, Undang-undang nomer 22 tahun 2009, buku panduan Trans Jogja, dokumen kerjasama, surat kabar, serta agenda PT. Jogja Tugu Trans dan UPTD Trans Jogja. F. Instrumen Penelitian Dalam penelitian, data dapat dikatakan valid jika tidak ada perbedaan antara informasi yang sampai kepada peneliti dengan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Untuk mendapatkan data yang valid dan objektif, intensitas wawancara dan pencarian data sangatlah perlu. Di sinilah alasan mengapa peneliti dalam penelitian ini bertindak sebagai pengumpul data dan instrumen penelitan. Wawancara dan pencarian data serta terjun langsung ke pusat pusat informasi yang menunjang subyek penelitian sangat menentukan hasil penelitian, Dalam hal ini peneliti melakukan observasi terlebih dahulu, setelah itu peneliti melakukan wawancara lebih mendalam di UPTD Trans Jogja Dinas Perhubungan DIY, dilanjutkan PT. Jogja Tugu Trans, awak bus serta masyarakat pengguna transportasi massal khususnya. Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian menggunakan instrumen dan alat penelitian sesuai metode penelitian yang dipilih (Moloeng, 2009:163-164).
53
E. Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk mengecek keabsahan dan kredibilitas data, penelitian ini menggunakan teknik pemeriksaan triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Denzin (1978) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Metode triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya (Moleong, 2010:330). Triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi waktu menyimpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat me-recheck temuannya dengan jalan membandingkan dengan berbagai sumber, metode, atau teori (Moleong, 2010: 332). Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek prosentase kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat pertanyaan yang berbeda. Hal itu dicapai dengan jalan: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa dikatakan orang di depan umum dan apa yang dikatakan orang secara pribadi; (3)
54
membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang, seperti rakyat biasa, orang berada, orang pemerintahan; (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan (Moleong, 2010: 330-331). F. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam suatu penelitian karena dengan analisis data akan didapat arti dan makna yang berguna dalam memecahkan
suatu
masalah
penelitian.
Analisis
data
adalah
proses
penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu analisis interaktif menurut B. Miles dan A. Michael Huberman (1992: 15-20), data kualitatif menggunakan analisis data model interaktif yang terdiri atas empat komponen, yaitu: 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah data pertama dan masih bersifat mentah yang dikumpulkan dalam suatu penelitian. 2. Penyederhanaan Data (Data Reduction) Data Reduction adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar/mentah yang muncul dari catatan penulis dilapangan. Tahap ini merupakan tahap analisis data yang mempertajam atau memusatkan perhatian peneliti. 3. Penyajian Data (Data Display)
55
Penyajian data dengan teknik (Data Display) merupakan penyusunan informasi secara
tersusun
yang
memungkinkan
memberikan
adanya
penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Pengambilan data ini membantu untuk mengetahui dan memahami peristiwa yang terjadi. 4. Penarikan Kesimpulan (Conclution Drawing) Penarikan Kesimpulan adalah langkah terakhir yang mempunyai makna data yang ada telah disederhanakan, diajikan dalam pengujian data dengan cara mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan secara logis dan rasional, konfigurasi yang memungkinkan diprediksi hubungan sebab akibat melalui hukum-hukum empiris. Data tersebut dihubungkan dan dibandingkan antara satu dengan lainnya sehingga mudah ditarik kesimpulan sebagai jawaban benar atas setiap permasalahan yang ada.