BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen deskriptif kuantitatif dengan rancangan one group pre test post test. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai menopause. Oleh karena itu pengukuran data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test). Rancangan penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Subjek
Pre test
Perlakuan
Post test
K
O1
X
O2
Keterangan: K : Subjek (ibu usia 30 – 45 tahun) O1 : Observasi pada saat pretest O2 : Observasi setelah posttest X : Intervensi / perlakuan (Pendidikan Kesehatan tentang Menopause).
33
34 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Grompol, Kab. Semarang. Waktu pelaksanaan di mulai pada bulan Juni 2014. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti (Martono, 2012). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah wanita usia 30 – 45 tahun yang tercatat sebagai penduduk Dusun Grompol, Kabupaten Semarang sebanyak 26 orang. 3.3.2 Sampel Sampel
adalah
sebagian
dari
populasi
yang
merupakan wakil dari populasi itu. Sampel dikumpulkan dengan cara teknik sampling dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan sampling jenuh, yaitu teknik penentuan
sampel
bila
semua
anggota
populasi
digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2006). Sampel jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dipilih sebagai sampel. Teknik ini disebut juga sensus (Martono, 2012).
35 3.4 Definisi Operasional, Variable, dan Skala Pengukuran
Variabel
Definisi operasional Tingkat Pengetahuan Pengetahuan Ibu usia 30 – 45 Ibu usia 30 – 45 tahun tentang tahun tentang pengertian, tanda menopause gejala, faktor-faktor yang mempengaruhi menopause dan perubahan tubuh menjelang masa menopause
Alat ukur Kuesioner dengan 22 item pernyataan
Hasil ukur 1. Pengetahuan kurang skor 0 – 7, 2. Pengetahuan cukup skor 8 – 14 3. Pengetahuan baik skor 15 22
Skala penelitian Ordinal
36 3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Data primer Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung dari partisipan dengan pengisian kuesioner tentang pengetahuan menopause. Data primer yang dikumpulkan meliputi identitas sampel penelitian (kode sampel
penelitian,
umur,
pendidikan
terakhir,
dan
pekerjaan) 3.6 Pengolahan data Setelah pengumpulan data, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah pengolahan data yang bertujuan untuk mengetahui secara jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh data yang telah dikumpulkan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data: 1. Editing Peneliti meneliti kembali kelengkapan pengisian kuisioner oleh partisipan. 2. Coding (Pemberian kode) Peneliti mengklasifikasikan jawaban partisipan ke dalam kategori-kategori.
Klasifikasi
dilakukan
dengan
cara
memberikan skor pada masing-masing jawaban berupa angka.
37 3. Tabulating Tabulating merupakan kegiatan meringkas jawaban dari kuesioner menjadi sebuah tabel induk yang memuat semua jawaban partisipan. Jawaban partisipan akan dikumpulkan dalam
bentuk
kode-kode
yang
disepakati
untuk
memudahkan pengolahan data selanjutnya. 4. Scoring (Pemberian skor) Memberikan skor pada setiap item jawaban partisipan dalam kuisioner. 5. Entry Memasukan data dalam excel dengan menggunakan fasilitas komputer (Hastono, 2001). 3.7 Uji Keabsahan Data Instrumen penelitian dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan teori yang mendasari sebagaimana dalam tinjauan pustaka, oleh karena itu sebelum digunakan untuk pengumpulan data instrumen penelitian perlu dilakukan uji coba. 3.7.1 Uji Validitas Data Suatu uji instrumen yang mana digunakan untuk mengukur apakah sebuah instrumen penelitian tersebut valid atau sahih. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2006). Uji coba instrumen dilaksanakan di luar anggota sampel penelitian
38 yaitu di Dusun Pete Kecamatan Pabelan dengan partisipan sebanyak 20 orang. Uji validitas dapat dilihat dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment. Suatu pertanyaan dinyatakan valid apabila hasil r hitung > r tabel , dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang maka df=n-k-1 sebesar 0,444. Berdasarkan perhitungan selanjutnya nilai r hitung untuk seluruh pernyataan akan dibandingkan dengan nilai r tabel 0,444 pada taraf signifikansi 0,05. Jika nilai r hitung > r tabel, pertanyaan dinyatakan valid. Instrumen dapat dilihat pada lampiran 1. Pengambilan keputusan dengan α = 0,05 dengan taraf kepercayaan 95,00% maka: Ho ditolak dan Ha diterima bila r hitung > r tabel Ho diterima dan Ha ditolak bila r hitung < r tabel Ho ditolak dan Ha diterima bila p value < 0,05 Ho diterima dan Ha ditolak bila p value > 0,05 3.7.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas keterandalan,
sering
diartikan
keajengan,
sebagai
kestabilan
keterpercayaan, dan
konsistensi.
Namun arti pokok dari reabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2008). Untuk mengukur
reliabilitas
kedua
alat
ukur,
peneliti
akan
39 menggunakan formula Alpha Cronbach (Azwar, 2004). Metode Cronbach’s Alpha dikelompokan ke dalam 5 kelas dengan rentang yang sama, maka ukuran kemantapan Alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut : 1. Nilai Alpha Cronbach 0,00 s.d 0,20, berarti kurang reliabel. 2. Nilai Alpha Cronbach 0,21 s.d 0,40, berarti agak reliabel. 3. Nilai Alpha Cronbach 0,42 s.d 0,60, berarti cukup reliabel. 4. Nilai Alpha Cronbach 0,61 s.d 0,80, berarti reliabel. 5. Nilai Alpha Cronbach 0,81 s.d 1,00, berarti sangat reliabel (Triton, 2006) Uji reliabilitas item dengan menggunakan alat bantu komputer “Statistical Packages for Social Science” (SPSS) Versi 16.0. 3.8 Analisa Data Analisa data univariat dilakukan pada setiap variabel hasil penelitian, dan analisa bivariat dilakukan pada dua variabel yang diduga berpengaruh (Notoatmodjo, 2005). 3.8.1 Analisa Univariat Analisa univariat adalah analisa satu variabel, yang dilakukan terhadap setiap variabel hasil penelitian, yang menggambarkan
tentang
distribusi
frekuensi
dan
prosentase dari tiap-tiap variabel yang dikehendaki
40 dalam tabel distribusi (Notoatmodjo, 2005). Analisa univariat dalam penelitian ini untuk mendapatkan perbedaan tingkat pengetahuan tentang menopause sebelum dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang menopause. 3.8.2 Analisa Bivariat Analisa bivariat adalah analisa hubungan dua variabel yang saling mempengaruhi artinya variabel yang
satu
mempengaruhi
variabel
yang
lain
(Notoatmodjo, 2005). Untuk menentukan data normal atau tidak maka Asymp. Sig dibandingkan dengan 0,05. Jika Asymp. Sig > 0,05 maka data tersebut normal. Selanjutnya pengolahan data menggunakan uji statistik parametrik dengan menggunakan teknik Paired t Test yaitu untuk mengetahui efektivitas pemberian pendidikan kesehatan tentang menopause. Teknik Paired t Test digunakan untuk menguji hipotesis yang datanya dikumpulkan dari dua sampel saling berhubungan kemudian dibandingkan rata-rata nilai pre test dan rata-rata post test dari satu sampel (Riwidikdo, 2007).
41 3.9 Etika Penelitian 1. Surat Permohonan dan Persetujuan (Informed consent) Peneliti memohon persetujuan kepada partisipan untuk menjadi sampel penelitian setelah mendapatkan informasi secara lengkap tentang judul dan tujuan penelitian, tindakan yang akan dilakukan atau prosedur, hak-hak partisipan, bila partisipan bersedia berpartisipasi dalam penelitian diminta untuk menandatangani lembar persetujuan atau informed consent. Informed concent dapat dilihat pada lampiran 2. 2. Tanpa Nama (Anominity) Untuk menjaga kerahasiaan informasi dari partisipan, maka peniliti tidak mencantumkan nama partisipan pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberikan nomor kode yaitu pemberian angka pada masing -masing lembar. 3. Kerahasiaan (Confidentality) Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh partisipan dijamin oleh peneliti, bahwa informasi tersebut hanya boleh diketahui peneliti dan pembimbing serta hanya kelompok tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil
peneliti.
Selanjutnya
lembar
pengumpul
data
dirumuskan oleh peneliti dengan cara dibakar setelah jangka waktu dan tahun (Hidayat, A, 2007).