36
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian memiliki peran penting dalam suatu penelitian karena berhasil tidaknya pengujian suatu hipotesis sangat tergantung pada ketepatan dan ketelitian dalam menentukan metode yang digunakan. Nawawi (dalam Sujatmi, 1999:65) berpendapat bahwa pada dasarnya metode yang digunakan untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan, maka langkah yang harus ditempuh hendaknya sesuai dengan metode yang digunakan. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Kuantitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dapat dihitung secara sistematik dan didalam penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus statistic (Bungin, 2008:12). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional. Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi (Suryabrata, 2000 : 24).
36
37
B. Populasi dan Sampel Salah satu langkah penting dalam penelitian adalah menentukan subyek penelitian dengan menentukan dahulu populasi yang akan diigunakan dalam penelitian. Populasi merupakan keseluruan individu atau objek yang diteliti yang memiliki beberapa karakteristik yang sama. Karakteristik yang dimaksud dapat berupa usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, wilayah tempat tinggal, dan seterusnya. (Latipun 2010: 25). Menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 117). Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh Operator SPBU Pasti Pas yang ada dikota Surabaya. Penentuan sampel digunakan untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan jumlah populasi, jumlah sampel yang diambil, metode pengambilan sampel, lokasi sampel dan responden yang akan dimintai data atau keterangan. Penentuan sampel yang akan dianalisa pada penelitian ini diambil dari populasi keseluruhan. Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan bisa dianggap bisa mewakili populasi (Hasan, 2002: 58). Penelitian ini menggunakan dua teknik sampling untuk menentukan jumlah masing-masing sampel dalam
penelitian yaitu Cluster random
38
sampling adalah teknik sampling yang menggunakan kumpulan atau kelompok elemen populsi sebagai dasar penarikan sampel. Teknik ini digunakan karena populasi yang akan digunakan sampel tersebar dalam wilayah yang amat luas (Anwar 2009: 33). Sistematika pemilihan sampling yaitu peneliti melakukan terlebih dahulu pendataan SPBU PASTI PAS yang berada di Surabaya. SPBU tersebut kemudian di kelompokan menjadi 4 sesuai dengan lokasi wilayah yaitu SPBU yang ada di wilayah Surabaya Timur, Surabaya Barat, Surabaya Utara, dan Surabaya Selatan. Setelah itu dipilih secara random SPBU mana yang dijadikan sampling masing-masing satu SPBU pada satu lokasi wilayah. Sehingga diperoleh 4 SPBU yang bisa dijadikan sampling. Langkah selanjutnya peneliti melakukan pengambilan sampel dengan cara simple random sampling dari jumlah populasi penelitian dari 4 SPBU terpilih ini berjumlah 120 populasi dengan ketentuan masing-masing SPBU ada 30 populasi Simple random sampling adalah teknik pengambilan sample yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur dalan setiap populasi untuk menjadi sample (Anwar, 2009: 29). Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sample dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan hal-hal lain yang dalam populasi itu (Sugiyono, 2009:32). Namun untuk menghitung jumlah sampel dari populasi tertentu yang telah diketahui jumlahnya adalah dengan menggunakan rumus Krejcie dan Morgan.
39
Rumus Krejcie dan Morgan:
n=
x² . N. P ( 1 – P ) ( N - 1 ) . d² + x² . P ( 1 – P )
dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi x² = nilai Chi kuadrat P = proporsi populasi d = galat pendugaan
Berdasarkan rumus tersebut dari 120 populasi yang ada, didapatkan hasil 92 sampel yang bisa digunakan menjadi sampel dalam penelitian ini dengan tingkat kesalahan 5%. Dimana 92 sampel tersebut dipilih menggunakan tekhnik random tanpa ada pembatasan berapa besaran sampel yang akan diberikan pada setiap SPBU dari 4 SPBU tiap wilayah. C. Instrumen Penelitian 1. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian memiliki peran yang sangat penting dalam suatu penelitian. Variabel penelitian sebagai obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitaian (Nazir, 1999:32) Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Variabel independen
: Stres Kerja (X)
Variabel Dependen
: Kepuasan Kerja (Y)
40
2. Definisi Operasional Definisi operasional menurut Nasir (1999:23) adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Dalam analisa lebih lanjut masing-masing variabel penelitian dapat didefinisikan sebagai berikut: Stres Kerja adalah suatu respon dari individu baik secara fisik maupun psikologis terhadap berbagai situasi atau kejadian dalam dunia kerjanya, yang dipersepsikan membahayakan keadaan individu. Stres kerja diukur berdasarkan indikator terjadinya stres kerja yaitu Gejala Fisiologis, Gejala psikologis, Gejala perilaku, dan. Gejala organisasional . Kepuasan kerja adalah keadaan emosional karyawan dimana terjadi atau tidaknya titik temu antara nilai balas jasa karyawan dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yeng memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan. Hal ini diukur berdasarkan lima dimensi Job Satisfaction, yaitu Pengawasan (supervision), Gaji (wage atau salary), Kesempatan mendapatkan promosi (promotion), Kerjasama, dan Pekerjaan itu sendiri.
41
3. Indikator Variabel Variabel stres kerja dalam penelitian ini diukur menggunakan indikator stres kerja sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh J. C Quick dan J. D Suick yang meliputi: a) Gejala fisiologis dimana berbagai penelitian menunjukan bahwa penderita stres kerja menunjukan perubahan metabolisme tubuh, peningkatan denyut jantung, tekanan darah, pernafasan, mudah berkeringat dan mudah sakit kepala. b) Gejala psikologis, keadaan psikologis yang merupakan stres kerja diantaranya adalah merasa tegang, cemas, mudah marah, dan merasa bosan. c) Gejala perilaku, Gejala stres yang muncul dalam bentuk perilaku diantaranya adalah perubahan kebiasaan makan, memunculkan atau meningkatkannya perilaku merokok, konsumsi alkohol, mengomel, galau, dan gangguan tidur. d) Gejala organisasional, dimana gejala organisasional ini juga bisa dikelompokan
menjadi
beberapa
segi,
yaitu
partisipasi
dan
keanggotaan (absen, terlambat, mogok kerja, dan turnover), segi kinerja ( turunya kualitas dan kuantitas kerja, komplain, kecelakaan penyusutan inventaris, dan penggunaan material secara berlebihan), berkurangnya vitalitas (menurunyan moral, motivasi dan adanya ketidak puasan kerja), kualitas hubungan kerja (hubungan yang tidak hangat, saling tidak percaya, dan keterasingan kerja), kesalahan dalam
42
pengambilan keputusan sehari-hari, dan adanya agresi serta kekerasan di tempat kerja. (Quick, J.C., Suick, J.D., D.L., J.J. 1998:12) Aspek – aspek tersebut dikembangkan menjadi item–item pernyataan sesuai dengan proporsi yang telah ditentukan. Untuk mengetahui sebaran item pada tiap indikator perlu dibuat kisi-kisi penyusunan skala stres kerja.
43 Tabel 3.1 BLUE PRINT SKALA STRES KERJA Dimensi Fisiologis
Psikologis Perilaku
Organisasional
Indikator Perubahan metabolisme tubuh, peningkatan denyut jantung, tekanan darah, pernafasan, mudah berkeringat dan mudah sakit kepala Merasa tegang, cemas, mudah marah dan merasa bosan Perubahan pola makan, memunculkan perilaku ataupun meningkatnya perilaku merokok, konsumsi alkohol, mengomel, galau, dan gangguan tidur. Segi partisipasi(absen, terlambat, mogok kerja dan turnover),Segi kinerja (turunya kualitas dan kuantitas kerja, komplain,kecelakaan,penyusutan inventaris,dan penggunaan matrial yang berlebihan),berkurangnya vitalitas (menurunnya moral, motivasi, dan adanya ketidak puasan kerja),kualitas hubungan, kesalahan mengambil keputusan dan adanya kekerasan di tempat kerja.
Aitem
Jumlah
F
UF
1, 3, 15, 23, 29
7, 18, 26
8
2, 11, 13, 21, 28
5, 27
7
4, 17, 24
6, 8, 19, 22
7
9, 12, 25, 30
10, 14, 16, 20
8
Total
30
44
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Skala Stres Kerja Indikator
Fisiologis
Psikologis
Perilaku
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2.
3. 4. Organisasio nal
1. 2.
3.
Perubahan metabolisme Meningkatnya denyut jantung Mudah berkeringat Mudah sakit kepala Merasa tegang Mudah cemas Mudah Marah Mudah merasa bosan Perubahan pola makan Memunculkan perilaku atau meningkatnya perilaku merokok Gangguan tidur Perubahan perilaku dan pola hubungan Segi partisipatif (absen, terlambat, mogok kerja dll) Segi kinerja (turunnya kualitas dan kuantitas kerja, kecelakaan kerja dll) Menurunnya kualitas hubungan sesama patner kerja
Nomor butir pada instrumen 1 23, 26, 29 15 3 7, 18, 28 2 5, 13, 21, 11, 27 17, 19 24
Jumlah butir
6
9
7 4, 6 8, 22 10, 25, 30 16, 14 8 9, 20, 12
45 Sedangkan indikator dari variabel terikat ( Y ) adalah kepuasan kerja diukur menggunakan indikator sesuai yang dikemukakan Ringgio rsangkutan. Skala-skala tersebut menghasilkan lima dimensi job satisfaction yaitu (Riggio, R.E. 2000: 177): a) Pengawasan (supervision) Pengawasan adalah upaya yang dilakukan oleh atasan kepada karyawannya yang ada dibawahnya dalam bentuk membimbing atau mendorong secara suportif dan mendengarkan keluhan, membantu dan menunjukan jalan keluar agar dapat berhasil. Job satisfaction dapat ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan bawahan dengan pihak pimpinan sehingga karyawan akan merasa dirinya merupakan bagian yang dipertimbangkan b) Gaji (wage atau salary). Karyawan menginginkan sistem upah dan kebijaksanaan promosi yang disepakati. Apabila gaji dilihat sebagai suatu imbalan dan penghargaan maka karyawan akan mengalami kepuasan. c) Promosi (promotion) Kesempatan mendapatkan promosi (promotion) juga merupakan dimensi kepuasan kerja. Setiap karyawan pasti mendambakan promosi jabatan agar dapat memotivasi mereka dalam bekerja. d) Kerjasama
46 Dimana salah satu alasan manusia bekerja adalah terpenuhinya kebutuhan untuk berinteraksi sosial. Teman sekerja adalah orang yang ada di lingkungan kerja. Banyak karyawan yang menyadari bahwa dirinya tidak dapat bekerja sendiri. Itulah sebabnya karyawan memerlukan teman sekerja namun tidak semua teman sekerja dapat saling memberikan dukungan untuk berhasil, kompak dalam bekerja, bahkan sebaliknya ada yang ingin menghambat dalam bekerja dan berprestasi. e) Pekerjaan itu sendiri Pekerjaan itu sendiri
yang dimaksud adalah pekerjaan yang
dihadapi oleh karyawan sehari-hari. Apakah menyenangkan, sesuai dengan pendidikan, kemampuan dan pengalamannya dan sebagainya. Aspek–aspek tersebut dikembangkan menjadi item–item pernyataan sesuai dengan proporsi yang telah ditentukan. Untuk mengetahui sebaran item pada tiap indikator perlu dibuat kisi-kisi penyusunan skala kepuasan kerja.
47 Tabel 3.3 BLUE PRINT SKALA KEPUASAN KERJA Aitem
Indikator Pengawasan (supervision) Gaji (wage atau salary)
Kesempatan Promosi Kerjasama Pekerjaan itu sendiri
Membimbing, mendorong secara suportif, dan mendengarkan keluhan, membantu dan memberikan jalan keluar. Memberikan upah sesuai kesepakatan (jumlah), tepat waktu, dan memberikan tunjangan pendukung (lembur atau THR). Memberikan peluang promosi bagi karyawan berprestasi. Hubungan antara teman sekerja yang saling membantu dan mendukung satu sama lain. Menyenangi, mampu dan sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki. Total
Jumlah
F
UF
1, 7, 13
10, 21, 28
6
2, 19, 25
5, 22, 23
6
3, 15, 17
8, 24, 27
6
4, 11, 12
14, 29, 30
6
6, 16, 18 9, 20, 26
6 30
48
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Skala Kepuasan Kerja
Indikator Pengawasan (supervision)
Gaji (wage atau salary)
1. Membimbing 2. Mendorong secara supportif 3. Mendengarkan keluhan karyawan 4. Membantu dan memberikan jalan keluar
Nomor butir pada instrumen 10 13 7, 28
Jumlah butir
6
1, 21
1. Memberikan Upah sesuai kesepakatan (Jumlah)
2
2. Memberikan upah tepat waktu
5
6
3. Memberikan Tunjangan pendukung (lembur atau THR)
19, 22, 23, 25
Kesempatan Promosi
Memberikan peluang promosi bagi karyawan
3, 8, 15, 17, 24, 27
6
Kerjasama
Hubungan antara teman sekerja yang saling membantu dan mendukung satu sama lain Menyenangi pekerjaan tersebut
4, 11, 12, 14, 29, 30
6
6, 9, 16, 18, 20, 26
6
Pekerjaan itu sendiri
49
4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu yang dipakai untuk memperoleh data yang akan diteliti dalam penelitian ilmiah. Metode yang digunakan harus tepat dan mempunyai dasar yang beralasan, sehingga akhirnya dapat mengumpulkan data sesuai dengan tujuan penelitian itu sendiri serta memenuhi syarat validitas dan reliabilitas, sehingga diharapkan dapat memperoleh data yang akurat dan relevan. Metode pengumpulan data untuk mengungkap kedua variabel tersebut dengan menggunakan skala psikologi. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala model likert. Skala ini digunakan dengan alasan: a) Subyek adalah orang yang paling tahu dan mengerti tentang dirinya. b) Jawaban yang diberikan oleh peneliti adalah benar. c) Interpretasi
subyek
tentang
pernyataan-pernyataan
yang
diajukan
kepadanya adlah sama dengan maksud peneliti (Suryabrata, 2004: 186). Selain itu, pernyataan-pernyataan yang diberikan pada skala model likert diyakini memiliki keunggulan yaitu antara lain: a) Dalam penyusunan skala, item-item tidak jelas menunjukan perilaku yang diteliti. b) Merupakan metode pernyataan sikap yang menggunakan subyek sebagai
dasar
penentu
nilai
skalanya.
c)
Skala
relatif
mudah
dibuatReliabilitasnya tinggi. d) Jangka respon yang besar membuat skala model likert dapat memberikan keterangan yang lebih nyata dan jelas tentang pendapat sikap yang dimiliki subyek (Nazir, 1999: 38)
50
Model skala likert yang digunakan dalam pengembangan alat ukur psikologi ini memiliki empat pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Penggunaan skala likert dengan menggunakan empat alternatif jawaban dengan menghilangkan jawaban ragu-ragu berdasarkan tiga alasan yaitu: a) Kategori ragu-ragu, memiliki arti ganda dapat diartikan belum bisa memutuskan. b) Tersedianya jawaban ditengah menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah, terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas arah kecenderungan jawaban. c) Terjadinya jawaban ditengah tidak dapat menunjukan kecenderungan pendapat subyek kearah setuju atau tidak setuju, sehingga banyak data penelitian dan informasi yang tidak dapat ditangkap oleh peneliti. (Saifuddin, 2004: 47) Terdapat dua jenis pernyataan dalam skala psikologi ini yaitu pernyataan Favorabel (F) dan Unfavorabel (UF). Pernyataan favorabel menunjukan indikasi yang mendukung teori, sedangkan pernyataan unfavorabel menunjukan indikasi tidak mendukung teori. Adapan tiap alternatif jawaban menunjukan nilai tertentu yang telah ditetapkan. Tabel 3.5 Penilaian Item Positif dan Item Negatif
Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Favorabel
Unfavorabel
4 3 2 1
1 2 3 4
51
D. Valiitas dan Reliabilitas Alat Ukur Tingkat kepercayaan terhadap kesimpulan penelitian tergantung pada akurasi dan kecermatan data yang diperoleh, sedangkan akurasi dan kecermatan data yang dihasilkan dari pengukuran terganntung pada validitas dan reliabilitas alat ukur, oleh karena itu valiiditas dan reliabilitas alat ukur merupakan hal yang sangat berkaitan dan sangat berperan dalam pengukuran suatu penelitian. 1. Validitas Alat Ukur Menurut Syaifuddin Azwar, Validitas adalah sejauh mana kecermatan dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat (Saifuddin Azwar, 1997:5) Dalam uji validitas skala kepuasan kerja menggunakan korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:
rxy =
N xy – (x)(y) √ Nx (x).Ny-(y )
Dimana: N
= Banyak Subyek
X
= Angka pada variabel pertama
Y
= Angka pada variabel kedua
rxy
= Nilai korelasi product moment
52
Uji validitas skala kepuasan kerja dan stres kerja menggunakan korelasi Product Moment dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 17.0. 2. Hasil Uji Validitas Pengukuran validitas adalah dengan menentukan besarnya nilai r tabel dengan ketentuan df = N- 2. Pada penelitian ini karena N = 92 berarti 92 – 2 = 90 dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka diperoleh r tabel sebesar 0,207. Adapun kaidah yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Jika harga corrected item total correlation bertanda positif dan < r tabel, maka item tidak valid, 2) Jika harga corrected item total correlation bertanda negatif dan < r tabel, maka item tidak valid, 3) Jika harga corrected item total correlation bertanda negatif dan > r tabel, maka item tidak valid, 4) Jika harga corrected item total correlation bertanda positif dan > r tabel, maka item valid. Berdasarkan uji validitas yang dilakukan pada variabel stres kerja diperoleh hasil berikut: Terdapat 8 item pernyataan pada faktor ke-1. Hasil uji validitas yang dilakukan, dari 8 item tersebut 7 item dinyatakan valid dan 1 item yang tidak valid sebagaimana pada tabel dibawah ini:
53
Tabel 3.6 Uji Validitas Variabel Stres Kerja Faktor 1
Item
Corrected item total correlation
r tabel
Keterangan
Item 1
0.383
0.207
Valid
Item 3
0.322
0.207
Valid
Item 7
0.409
0.207
Valid
Item 15
0.218
0.207
Valid
Item 18
0.426
0.207
Valid
Item 23
0.446
0.207
Valid
Item 26
0.122
0.207
Tidak Valid
Item 29
0.440
0.207
Valid
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 8 item yang ada pada faktor ke-1 terdapat 7 item yang valid yaitu item nomor 1, 3, 7, 15, 18, 23, dan 29. Sedangkan 1 item lainnya tidak valid yaitu item nomor 26. Setelah dilakukan uji ulang, pada faktor ke-1 dari 7 item yang ada semua item dinyatakan valid sebagaimana pada tabel dibawah ini:
54
Tabel 3.7 Uji Ulang Validitas Variabel Stres Kerja Faktor 1
Item
Corrected item total correlation
r tabel
Keterangan
Item 1
0.407
0.207
Valid
Item 3
0.383
0.207
Valid
Item 7
0.378
0.207
Valid
Item 15
0.234
0.207
Valid
Item 18
0.418
0.207
Valid
Item 23
0.508
0.207
Valid
Item 29
0.387
0.207
Valid
Berdasarkan tabel uji ulang diatas terlihat bahwa 7 item yang ada pada faktor ke-1 yaitu item nomor 1, 3, 7, 15, 18, 23, dan 29 dinyatakan valid.
55
Pada faktor ke-2 terdapat 7 item. Dari hasil uji validitas yang dilakukan, dari 7 item terdapat 4 item yang valid dan 3 item yang tidak valid sebagaimana pada tabel dibawah ini. Tabel 3.8 Uji Validitas Variabel Stres Kerja Faktor 2
Item
Corrected item total correlation
r tabel
Keterangan
Item 2
0.180
0.207
Tidak Valid
Item 5
0.108
0.207
Tidak Valid
Item 11
0.409
0.207
Valid
Item 13
0.245
0.207
Valid
Item 21
0.283
0.207
Valid
Item 27
0.351
0.207
Valid
Item 28
0.049
0.207
Tidak Valid
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa 7 item yang ada pada dimensi ke-2 terdapat 4 item yang valid yaitu item nomor 11, 13, 21, dan 27. Sedangkan 3 item yang lainnya tidak valid yaitu item nomor 2, 5, dan 28. Setelah dilakukan uji ulang, pada faktor ke-2 dari 4 item yang ada semua item dinyatakan valid sebagaimana pada tabel dibawah ini:
56
Tabel 3.9 Uji Ulang Validitas Variabel Stres Kerja Faktor 2
Item
Corrected item total correlation
r tabel
Keterangan
Item 11
0.432
0.207
Valid
Item 13
0.352
0.207
Valid
Item 21
0.331
0.207
Valid
Item 27
0.244
0.207
Valid
Berdasarkan tabel uji ulang diatas terlihat bahwa 4 item yang ada pada faktor ke-2 yaitu item nomor 11, 13, 21, dan 27 dinyatakan valid. Pada faktor ke-3 terdapat 7 item. Dari hasil uji validitas yang dilakukan, dari 7 item terdapat 5 item yang valid dan 2 item yang tidak valid sebagaimana pada tabel dibawah ini: Tabel 3.10 Uji Validitas Variabel Stres Kerja Faktor 3 Item
Corrected item total correlation
r tabel
Keterangan
Item 4
0.261
0.207
Valid
Item 6
0.291
0.207
Valid
Item 8
0.209
0.207
Valid
Item 17
0.356
0.207
Valid
Item 19
0.267
0.207
Valid
Item 22
0.175
0.207
Tidak Valid
Item 24
-0.111
0.207
Tidak Valid
57
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa 7 item yang ada pada dimensi ke-3 terdapat 4 item yang valid yaitu item nomor 4, 6, 8, 17, dan 19. Sedangkan 2 item yang lainnya tidak valid yaitu item nomor 22, dan 24 . Setelah dilakukan uji ulang, pada faktor ke-3 dari 5 item yang ada semua item dinyatakan valid sebagaimana pada tabel dibawah ini: Tabel 3.11 Uji Ulang Validitas Variabel Stres Kerja Faktor 3
Item
Corrected item total correlation
r tabel
Keterangan
Item 4
0.323
0.207
Valid
Item 6
0.413
0.207
Valid
Item 8
0.218
0.207
Valid
Item 17
0.368
0.207
Valid
Item 19
0.290
0.207
Valid
Berdasarkan tabel uji ulang diatas terlihat bahwa 5 item yang ada pada faktor ke-3 yaitu item nomor 4, 6, 8, 17,dan 19 dinyatakan valid. Sedangkan pada faktor ke-4 terdapat 8 item. Dari hasil uji validitas yang dilakukan, dari 8 item terdapat 4 item yang valid dan 4 item yang tidak valid sebagaimana pada tabel dibawah ini:
58
Tabel 3.12 Uji Validitas Variabel Stres Kerja Faktor 4
Item
Corrected item total correlation
r tabel
Keterangan
Item 9
0.509
0.207
Valid
Item 10
0.499
0.207
Valid
Item 12
0.197
0.207
Tidak Valid
Item 14
0.107
0.207
Tidak Valid
Item 16
0.246
0.207
Valid
Item 20
0.307
0.207
Valid
Item 25
-0.427
0.207
Tidak Valid
Item 30
0.154
0.207
Tidak Valid
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 8 item yang ada pada faktor ke-4 terdapat 4 item yang valid yaitu item nomor 9, 10, 16,dan 20. Sedangkan 4 item yang lainnya tidak valid yaitu item nomor 12, 14, 25, dan 30. Setelah dilakukan uji ulang, pada faktor ke-4 dari 6 item yang ada semua item dinyatakan valid sebagaimana pada tabel dibawah ini:
59
Tabel 3.13 Uji Ulang Validitas Variabel Stres Kerja Faktor 4
Item
Corrected item total correlation
r tabel
Keterangan
Item 9
0.483
0.207
Valid
Item 10
0.522
0.207
Valid
Item 16
0.344
0.207
Valid
Item 20
0.524
0.207
Valid
Berdasarkan tabel uji ulang diatas terlihat bahwa 4 item yang ada pada faktor ke-4 yaitu item nomor 9, 10, 16, dan 20 dinyatakan valid. Berdasarkan dari hasil perhitungan uji validitas yang dilakukan untuk angket stres kerja dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 atau 5% dari 30 jumlah item yang ada terdapat 20 item yang dinyatakan valid, yaitu nomor 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 27, dan 29. Sedangkan ada 10 item yang dinyatakan tidak valid atau gugur, yaitu item nomor 2, 5, 12, 14, 22, 24, 25, 26, 28, dan item nomor 30. Setelah dilakukan uji validitas tiap-tiap item perdimensi, peneliti juga melakukan uji validitas tiap faktor dalam variabel stres kerja. Setelah dilakukan uji validitas didapati hasil bahwa 4 faktor yang ada dalam variabel stres kerja semua dinyatakan valid sebagaimana terlihat dalam tabel dibawah ini:
60
Tabel 3.14 Uji Validitas Variabel Stres Kerja tiap Faktor
Faktor
Corrected item total correlation
r tabel
Keterangan
Faktor 1
0.504
0.207
Valid
Faktor 2
0.609
0.207
Valid
Faktor 3
0.518
0.207
Valid
Faktor 4
0.661
0.207
Valid
Berdasarkan uji validitas diatas terlihat bahwa dari 4 faktor yang ada pada variabel stres kerja yaitu faktor 1, faktor 2, faktor 3 dan faktor 4 dan semua faktor dinyatakan valid. Sedangkan hasil uji validitas yang dilakukan pada variabel kepuasan kerja diperoleh hasil berikut: Terdapat 6 item pernyataan pada faktor ke-1, dari hasil uji validitas yang dilakukan terdapat 5 item yang valid dan 1 item yang lainnya tidak valid sebagaimana tampak pada tabel dibawah ini:
61
Tabel 3.15 Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Faktor 1
Item
Corrected item total correlation
r tabel
Keterangan
Item 1
0.459
0.207
Valid
Item 7
0.244
0.207
Valid
Item 10
-0.105
0.207
Tidak Valid
Item 13
0.284
0.207
Valid
Item 21
0.705
0.207
Valid
Item 28
0.709
0.207
Valid
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 6 item yang ada pada faktor ke-1 terdapat 5 item yang valid yaitu item nomor 1, 7, 13, 21, dan 28. Sedangkan 1 item yang lainnya tidak valid yaitu item nomor 10. Setelah dilakukan uji ulang, pada faktor ke-1 dari 5 item yang ada semua item dinyatakan valid sebagaimana pada tabel dibawah ini:
62
Tabel 3.16 Uji Ulang Validitas Variabel Kepuasan Kerja Faktor 1
Item
Corrected item total correlation
r tabel
Keterangan
Item 1
0.479
0.207
Valid
Item 7
0.280
0.207
Valid
Item 13
0.323
0.207
Valid
Item 21
0.734
0.207
Valid
Item 28
0.741
0.207
Valid
Berdasarkan tabel uji ulang diatas terlihat bahwa 5 item yang ada pada dimensi ke-1 yaitu item nomor 1, 7, 13, 21, dan 28 dinyatakan valid. Pada faktor ke-2 juga terdapat 6 item, dari hasil uji validitas yang dilakukan terdapat 5 item yang valid dan 1 item yang lainnya tidak valid sebagaimana tampak pada tabel dibawah ini: Tabel 3.17 Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Faktor 2 Item
Corrected item total correlation
r tabel
Keterangan
Item 2
0.402
0.207
Valid
Item 5
0.225
0.207
Valid
Item 19
0.223
0.207
Valid
Item 22
0.570
0.207
Valid
Item 23
-0.049
0.207
Tidak Valid
Item 25
0.593
0.207
Valid
63
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 6 item yang ada pada faktor ke-2 terdapat 5 item yang valid yaitu item nomor 2, 5, 19, 22, dan 25. Sedangkan 1 item yang lainnya tidak valid yaitu item nomor 23. Setelah dilakukan uji ulang, pada faktor ke-2 dari hasil uji validitas yang dilakukan terdapat 5 item yang valid sebagaimana tampak pada tabel dibawah ini: Tabel 3.18 Uji Ulang Validitas Variabel Kepuasan Kerja Faktor 2
Item
Corrected item total correlation
r tabel
Keterangan
Item 2
0.519
0.207
Valid
Item 5
0.338
0.207
Valid
Item 19
0.343
0.207
Valid
Item 22
0.481
0.207
Valid
Item 25
0.490
0.207
Valid
Berdasarkan tabel uji ulang diatas terlihat bahwa 5 item yang ada pada faktor ke-2 yaitu item nomor 2, 5, 19, 22, dan 25 dinyatakan valid. Pada faktor ke-3 juga terdapat 6 item, dari hasil uji validitas yang dilakukan, 6 item tersebut dinyatakan valid sebagaimana tampak pada tabel dibawah ini:
64
Tabel 3.19 Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Faktor 3 Item
Corrected item total correlation
r tabel
Keterangan
Item 3
0.351
0.207
Valid
Item 8
0.374
0.207
Valid
Item 15
0.597
0.207
Valid
Item 17
0.309
0.207
Valid
Item 24
0.469
0.207
Valid
Item 27
0.341
0.207
Valid
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 6 item yang ada pada faktor ke-3 yaitu item nomor 3, 8, 15, 17, 24, dan 27 dinyatakan valid. Pada faktor ke-4 juga terdapat 6 item, dari hasil uji validitas yang dilakukan, 6 item tersebut dinyatakan valid sebagaimana tampak pada tabel dibawah ini: Tabel 3.20 Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Faktor 4 Item
Corrected item total correlation
r tabel
Keterangan
Item 4
0.654
0.207
Valid
Item 11
0.471
0.207
Valid
Item 12
0.623
0.207
Valid
Item 14
0.558
0.207
Valid
Item 29
0.526
0.207
Valid
Item 30
0.557
0.207
Valid
65
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 6 item yang ada pada faktor ke-4 yaitu item nomor 4, 11, 12, 14, 29, dan 30 dinyatakan valid. Pada faktor ke-5 juga terdapat 6 item, dari hasil uji validitas yang dilakukan, 6 item tersebut dinyatakan valid sebagaimana tampak pada tabel dibawah ini: Tabel 3.21 Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Faktor 5
Item
Corrected item total correlation
r tabel
Keterangan
Item 6
0.431
0.207
Valid
Item 9
0.584
0.207
Valid
Item 16
0.604
0.207
Valid
Item 18
0.694
0.207
Valid
Item 20
0.590
0.207
Valid
Item 26
0.583
0.207
Valid
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 6 item yang ada pada faktor ke-4 yaitu item nomor 6, 9, 16, 18, 20, dan 26 dinyatakan valid. Berdasarkan dari hasil perhitungan uji validitas yang dilakukan untuk angket stres kerja dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 atau 5% dari 30 jumlah item yang ada terdapat 28 item yang dinyatakan valid, yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22,
66
24, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30. Sedangkan ada 2 item yang dinyatakan tidak valid atau gugur, yaitu item nomor 10, dan 23. Setelah dilakukan uji validitas tiap-tiap item perdimensi, peneliti juga melakukan uji validitas tiap faktor dalam variabel stres kerja. Setelah dilakukan uji validitas didapati hasil bahwa 5 faktor yang ada dalam variabel kepuasan kerja semua dinyatakan valid sebagaimana terlihat dalam tabel dibawah ini: Tabel 3.22 Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja tiap Faktor
Faktor
Corrected item total correlation
r tabel
Keterangan
Faktor 1
0.683
0,207
Valid
Faktor 2
0.724
0,207
Valid
Faktor 3
0.846
0,207
Valid
Faktor 4
0.856
0,207
Valid
Faktor 5
0.807
0,207
Valid
Berdasarkan uji validitas diatas terlihat bahwa dari faktor yang ada pada variabel stres kerja yaitu faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor 4 dan faktor 5 dan semua faktor dinyatakan valid.
67
3. Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran tinggi rendahnya ditunjukan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas (Saifuddin Azwar, 1997:4). Reliabilitas alat ukur dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap subyek yang sama di peroleh hasil relatif sama untuk mencari reliabilitas alat ukur skala kepuasan kerja digunakan rumus alpha. Adapun rumus alpha adalah sebagai berikut: =
K
. 1-
K-1
Dimana: = reliabilitas instrumen K = banyaknya butir pertanyaan = jumlah varian butir = varian total Uji reliabilitas skala kepuasan kerja dan stres kerja menggunakan rumus Alpha dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 17.0. 4. Hasil Uji Reliabilitas Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan uji Alpha dengan bantuan program komputer SPSS 17.0 for windows. Pengukuran reliabilitas adalah dengan menentukan besar r tabel dengan ketentuan df = N - 2. Pada penelitian ini karena N = 92 berarti 92 – 2 = 90 dengan
68
menggunakan tigkat signifikansi 5% maka diperoleh r tabel sebesar 0,207. Adapun kaidah yang digunakan sebagai beriku: 1) Jika harga r alpha bertanda positif dan < r tabel, maka variabel tidak reliabel, 2) Jika harga r alpha bertanda negatif dan < r tabel, maka variabel tidak reliabel, 3) Jika harga r alpha bertanda negatif dan > r tabel, maka variabel tidak reliabel, dan 4) Jika harga r alpha bertanda positif dan > r tabel, maka variabel reliabel. a.
Skala stres kerja Berdasarkan uji koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,764 > 0,207, maka instrumen produktivitas kerja tersebut reliabel. Artinya semua item tersebut reliabel sebagai instrumen pengumpul data.
b.
Skala kepuasan kerja Berdasarkan uji koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,909 > 0,207, maka instrumen produktivitas kerja tersebut reliabel. Artinya semua item tersebut reliabel sebagai instrumen pengumpul data. Lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Tabel 3.23 Hasil Uji Reliabelitas Cronbach’s
Banyak
Alpha
Item
Stres Kerja
0,764
20
Reliabel
Kepuasan Kerja
0,909
28
Reliabel
Variabel
Keterangan
69
E. Analisis Data Analisis data adalah proses penyerderhanaan data ke bentuk yang lebih muda dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data merupakan proses pencarian dan penyusunan secara sistematis data yang diperoleh dari hasil lapangan (Muhid, 2010:54). Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji hipotesis tentang korelasi variabel kepuasan kerja dengan stres kerja, maka teknik yang digunakan adalah teknik analisis product moment dengan bantuan program komputer Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 17.00 for windows. Pada uji korelasi product moment ini data kedua variabel berbentuk data kuantitatif yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Korelasi product moment melukiskan antara dua gejala interval. Adapaun rumus korelasi product moment, yaitu:
N xy – (x)(y)
rxy =
√ Nx (x).Ny-(y ) Dimana: N
= Banyak Subyek
X
= Angka pada variabel pertama
Y
= Angka pada variabel kedua
rxy
= Nilai korelasi product moment
Uji korelasi dapat menghasilkan korelasi yang bersifat positif dan negatif. Jika korelasinya positif maka hubungan kedua variabel bersifat searah (berbanding lurus). Jika korelasinya negatif maka hubungan kedua variabel bersifat tidak searah (berbanding terbalik) (Muhid, 2010:38).
70
Sarwono
(2006:24)
menyatakan
besar
kecilnya
angka
korelasi
menentukan kuat lemahnya hubungan kedua variabel. Patokan sifat angka korelasi adalah sebagai berikut: 0,00 - 0,21
: korelasinya sangat lemah
0,25 - 0,50
: korelasinya cukup kuat
0,51 - 0,75
: korelasinya kuat
0,76 - 1
: korelasinya sangat kuat
Sebelum melakukan analisis data, dilakukan uji normalitas data. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval ataupun rasio. a.
Uji Normalitas Sebaran Uji normalitas sebaran bertujuan untuk mengetahui kenormalan distribusi sebaran skor variabel. Bila ada penyimpangan seberapa jauh penyimpangan tersebut terjadi. Suatu sebaran data dikatakan normal apabila p > 0,05 dan sebaran dikatakan tidak normal apabila p < 0,05 (Priyatno, 2009:38). Uji normalitas sebaran ini menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov, Shapiro Wilk, dan Lilliefors dengan dibantu program komputer Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 17.00 for windows. Hasil uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik Kolmogrov-Smirnov dan Shapiro-Wilk, Hasilnya adalah sebagai berikut:
71
Pada Variabel stres kerja uji normalitas Kolmogrov Smirnov dengan keterangan adalah sama dengan uji Liliefor (lihat tanda “a” dibawah tabel), maka diperoleh harga signifikansi untuk distribusi data variabel stres kerja 0.022 < 0,05, maka bisa dikatakan distribusi adalah tidak normal. Sedangkan pada uji normalitas Shapiro-Wilk dengan variabel yang sama diperoleh harga signifikansi untuk distribusi data stres kerja 0,163 > 0,05, maka bisa dikatakan distribusi adalah normal. Pada variabel kepuasan kerja uji normalitas Kolmogrov Smirnov dengan keterangan adalah sama dengan uji Liliefor (lihat tanda “a” dibawah tabel), maka diperoleh harga signifikansi untuk distribusi data variabel kepuasan kerja 0.200 > 0,005, maka bisa dikatakan distribusi adalah normal. Pada uji normalitas Shapiro-Wilk diperoleh harga signifikansi untuk distribusi data kepuasan kerja 0,230 > 0,05, maka bisa dikatakan distribusi adalah normal (untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran K) b. Uji Linieritas Uji linieritas ini dilakukan untuk mengetahui linieritas hubungan stres kerja dengan kepuasan kerja. Kaidah yang digunakan untuk menguji linieritas hubungan adalah bilamana signifikansi < 0,05 maka hubungan adalah linier, dan sebaliknya jika signifikansi > 0,05 maka hubungannya tidak linier. Dalam melakukan uji linieritas ini digunakan
program
72
komputer Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 17.00 for windows. Dari hasil uji lineritas hubungan antara variabel stres kerja dan variabel kepuasan kerja diperoleh harga r square = 0,087 dan F = 10,764 serta signifikansi = 0,000 < 0,05, artinya hubungannya adalah linier. Tabel 3.29 Hasil Uji Linieritas Hubungan Variabel
R Square
F
Signifikansi
Keterangan
Stres kerja dengan
0,087
10,764
0,002
Linier
kepuasan kerja