BAB III METODE PENELITIAN 1.
Jenis Penelitian Dalam penelitian, metode adalah pendekatan untuk memenuhi tujuan
penelitian dengan melalui prosedur dan urutan untuk menjawab pertanyaan penelitian (Slamet, 2006:25). Metode penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang diamati. Penelitian Kualitatif mempunyai ciri berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan,
mengandalkan
manusia
sebagai
alat
(instrumen)
penelitian,
memanfaatkan metode kualitatif, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria khusus untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya dirundingkan dan disepakati bersama (peneliti dan subjek penelitian) (Moleong, 2004:8 – 13). Bagdan dan Taylor (Moleong, 2004: 4), mengungkapkan metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati.
26
Sedangkan Moleong (2004:6) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Penelitian deskriptif bermaksud untuk memberikan uraian mengenai suatu gejala sosial yang diteliti. Peneliti mendeskripsikan suatu gejala berdasarkan pada indikator – indikator yang dia jadikan dasar dari ada tidaknya suatu gejala yang dia teliti (Slamet, 2006:7). 2.
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta, dengan pertimbangan lokasi ini dianggap sesuai dengan tujuan penelitian. Lokasi ini merupakan satu – satunya universitas negri di wilayah Surakarta dan merupakan universitas terbesar di kota ini. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS dikenal sebagai mahasiswa yang mengikuti trend dan mode terbaru. Sehingga hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa mahasiswa FISIP UNS ikut masuk dalam populernya dunia online shop dan tentunya peneliti akan mendapatkan data – data yang diperlukan. Adapun beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi teebut, antara lain: a) Sebagian besar Mahasiswa FISIP UNS adalah mereka yang mengikuti trend mode pakaian dan gadget terbaru yang menunjang untuk mengakses online shop 27
b) Tersedianya fasilitas Hotspot (Wi – fi area) di lingkungan FISIP UNS dimana hal tersebut membantu dalam tindakan online shop
3.
Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland (Moleong, 2004:157 – 158) sumber data
utama dalam penelitian kualitatif ialah kata – kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain – lain. Kata – kata dan tindakan orang – orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video / audio tapes, pengambilan foto, atau film. Pencatatan sumber data utama melalui wawancara atau pengamatan merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya. Pada penelitian kualitatif, kegiatan – kegiatan ini dilakukan secara sadar, terarah, dan senantiasa bertujuan memperoleh suatu informasi yang diperlukan. Pemahaman mengenai berbagai macam sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagipeneliti karena ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau informasi yang diperoleh. Data tidak akan diperoleh tanpa adanya sumber data. Betapapun menariknya suatu permasalahan atau topik penelitian, bila sumber datanya tidak tersedia, maka ia tidak akan punya arti karena tidak akan bisa diteliti dan dipahami (Sutopo, 2002:49). Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian bersumber dari :
28
a)
Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber data baik individu
atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh penulis. Dengan adanya data primer tersebut maka hasil penelitian akan lebih akurat dan dapat dipercaya. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah informan dari peristiwa atau aktivitas yang berkaitan dengan sasaran penelitian. Adapun informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, sebanyak 10 (sepuluh) orang, yang ditentukan atas dasar jurusan dan angkatan untuk mahasiswa jurusan Sosiologi, Komunikasi, serta D3 advertising, broadcasting, dan public relation angkatan tahun 2010 – 2015 yang cukup aktif dalam berbelanja dengan menggunakan situs online shop melalui facebook, twitter, dan instagram masing – masing diambil dua orang. Dari setiap Jurusan masing – masing diambil informan satu orang laki – laki dan satu orang perempuan, sehingga dalam penelitian ini informan yang akan menjadi data primer peneliti adalah 5 ( lima ) orang laki – laki dan 5 ( lima ) orang perempuan. Mahasiswa FISIP UNS kurang lebih sebanyak 80% (delapan puluh persen) mengikuti trend gaya hidup yang terjadi di sekitarnya. Hal ini terlihat dari Mahasiswi FISIP UNS cukup aktif untuk mengikuti mode fashion yang berkembang dengan menggunakan pakaian yang sesuai trend yang sedang muncul. Lingkungan FISIP UNS sendiri telah dilengkapi dengan keberadaan hot spot dimana itu mempermudah para mahasiswa untuk mengakses situs online shop. b)
Data Sekunder 29
Data Sekunder adalah data yang telah mengalami pengolahan lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak tertentu, dengan kata lain merupakan data yang diperoleh bukan secara langsung dari sumbernya. Sumber data sekunder adalah data tertulis seperti buku, arsip, dokumen, dan kepustakaan yang terkait dengan masalah yang diteliti. 4.
Teknik Pengumpulan Data Teknik ini merupakan cara untuk memperoleh data yang lengkap, objektif,
dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya serta sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut Lofland dan Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata – kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain – lain (Moleong, 20012:112) Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini maka digunakan metode sebagai berikut : a)
Observasi Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat non verbal.
Sekalipun dasar utama daripada metode observasi adalah penggunaan indera visual, tetapi dapat juga melibatkan indera – indera lain seperti pendengaran, rabaan, dan penciuman (Slamet, 2006:86) Observasi memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari pihak pengamat maupun dari pihak yang diamati. Pengamatan yang menghasilkan pengetahuan perlu dicatat dan diterjemahkan dalam bahasa
30
ilmiah oleh peneliti. Dalam penelitian ini observasi dilakukan agar penulis dapat menentukan sampel yang benar, supaya nantinya dapat diperoleh hasil yang maksimal. b)
Wawancara (Interview) Menurut Moleong (2004:186), wawancara merupakan percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara menurut Lincoln dan Guba (Moleong, 2004:186) antara lain: mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan dan lain – lain; merekonstruksi kebulatan – kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu; mempoyeksikan kebulatan – kebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota. Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai informan – informan yang telah ditentukan kriterianya dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, yakni mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UNS yang menjadi penggiat usaha online shop.
c)
Dokumentasi
31
Dokumentasi adalah penelitian terhadap benda – benda tertulis atau dokumen digunakan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian. Data tersebut diperoleh dari catatan harian, foto, dan sebagainya. Penggunaan dokumentasi ini sebagai upaya untuk menunjang data – data yang telah diperoleh melalui observasi dan wawancara. Data yang diperlukan sebagai dokumentasi untuk penelitian ini adalah data tentang bagaimana mahasiswa mengoperasikan online shop miliknya yang mana itu bisa dilihat dari situs apa saja yang digunakan untuk menawarkan produknya. Situs yang biasa digunakan dalam tindakan online shop adalah facebook, twitter, dan instagram. Serta sejauh mana keberhasilan dari online shop tersebut. 5.
Teknik Pengambilan Sampel a) Populasi Populasi (Slamet, 2006:40) adalah keseluruhan dari unit – unit analisis yang memiliki spesifikasi atau ciri – ciri tertentu. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret yang menjadi penggiat online shop. b) Sampel Dalam penelitian kualitatif, sampel bukan mewakili populasi sehingga tidak ditentukan berdasarkan ketentuan mutlak, tetapi diambil disesuaikan dengan kebutuhan data selama di lapangan. Dalam penelitian kualitatif sampel berfungsi untuk menjaring informasi dari berbagai sumber dan bangunannya (constuction). Dengan demikian, tujuannya bukanlah memusatkan pada adanya perbedaan – perbedaan yang
32
nantinya dikembangkan dalam generalisasi. Tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik. Maksud kedua dari sampling ialah menggali informasi yang akan menjadi dasar dari informasi dan teori yang muncul (Moleong, 2004:224). Banyaknya responden yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 10 (sepuluh) mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret yang menjadi penggiat online shop. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling (sampel bertujuan), yakni pemilihan secara sengaja mahasiswa FISIP UNS sebanyak 10 (sepuluh) orang yang mana merupakan mahasiswa jurusan Sosiologi, Komunikasi, serta D3 advertising, broadcasting, dan public relation angkatan tahun 2011 – 2014 yang minimal pernah berbelanja dengan menggunakan situs online shop seperri facebook, twitter, dan instagram. Artinya, dalam penelitian ini, peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap (Sutopo, 2002:56)
6.
Teknik Analisis Data Analisis data menurut Patton adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya dalam satu pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Moleong, 2002:103). Data yang mucul dalam penelitian kualitatif berwujud rangkaian kata – kata, bukan rangkaian angka – angka. Data tersebut
33
dikumpulkam melalui berbagai macam cara, misalnya dari hasil wawancara, hasil observasi, dan dokumen yang kemudian dip roses sebelum siap digunakan. Menurut Miles dan Huberman, analisa penelitian kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu : Reduksi data, Penyajian data, Penarikan kesimpulan atau verifikasi ( Y.Slamet, 2006 : 140). Tiga proses tersebut terlibat dalam proses analisi dan saling berkaitan serta menentukan hasil akhir analisis. a)
Reduksi Data Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal – hal yang ridak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan (Sutopo, 2002;92). Reduksi data berlangsung terus menerus selama proyek yang beorientasi kualitatif berlangsung. Bahkan sebelum data benar – benar terkumpul, antisipasi akan adanya reduksi data sudah nampak. Selama pengumpulan data berlangsung terjadilah tahapan reduksi berikutnya yaitu membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus – gugus, membuat pemilihan data, dan menulis memo. Proses reduksi ini berlangsung terus hingga laporan akhir lengkap tersusun.
b)
Triangulasi Selain menggunakan reduksi data peneliti juga menggunakan teknik Triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana dalam
34
pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2004:330). Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif. Norman K. Denkin mendefinisikan triangulasi sebagai gabungan atau kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena yang saling terkait dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda. Menurutnya, triangulasi meliputi empat hal, yaitu: 1.
Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data
dengan cara yang berbeda. Dalam penelitian kualitatif peneliti
menggunakan metode wawancara, obervasi, dan survei. Untuk memperoleh kebenaran informasi yang handal dan gambaran yang utuh mengenai informasi tertentu, peneliti bisa menggunakan metode wawancara dan obervasi atau pengamatan untuk mengecek kebenarannya. Selain itu, peneliti juga bisa menggunakan informan yang berbeda untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Triangulasi tahap ini dilakukan jika data atau informasi yang diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan kebenarannya.
35
2.
Triangulasi antar – peneliti dilakukan dengan cara menggunakan lebih dari satu orang dalam pengumpulan dan analisis data. Teknik ini untuk memperkaya khasanah pengetahuan mengenai informasi yang digali dari subjek penelitian. Namun orang yang diajak menggali data itu harus yang telah memiliki pengalaman penelitian dan bebas dari konflik kepentingan agar tidak justru merugikan peneliti dan melahirkan bias baru dari triangulasi.
3.
Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat (participant obervation), dokumen tertulis, arsif, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto. Masingmasing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti.
4.
Triangulasi teori. Hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan informasi
atau
thesis
statement.
Informasi
tersebut
selanjutnya
dibandingkan dengan perspektif teori yang televan untuk menghindari bias individual peneliti atas temuan atau kesimpulan yang dihasilkan. Selain itu, triangulasi teori dapat meningkatkan kedalaman pemahaman asalkan peneliti mampu menggali pengetahuan teoretik secara mendalam atas hasil analisis data yang telah diperoleh.
36
Untuk mendapatkan keabsahan data yang maksimal, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber data, peneliti akan menggunakan berbagai jenis sumber data dan bukti dari situasi yang berbeda, yaitu dari penggiat online shop untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana tindakan yang dilakukan olehnya sebagai penggiat online shop, pengguna online shop untuk mendapatkan data tentang bagaimana sikap yang diberikan terhadap online shop dan penggiatnya, teman dari penggiat online shop untuk mendapatkan data tentang bagaimana sikap yang diberikan terhadap penggiat online shop, teman dari pengguna online shop untuk mendapatkan data tentang bagaimana pendapatnya mengenai perilaku dari pengguna online shop tersebut. Berbagai jenis sumber data tersebut berasal dari mahasiswa FISIP Universitas Negri Sebelas Maret dikarenakan peneliti melakukan penelitian disana dan memiliki target responden mahasiswa FISIP Universitas Negri Sebelas Maret yang melakukan tindakan sebagai penggiat online shop. Peneliti akan menggabungkan beberapa sub – tipe atau semua level analisis agar mendapatkan bentuk yang paling kompleks c)
Penyajian Data Penyajian
data
adalah
suatu
rakitan
organisasi
informasi
yang
memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan. Dengan melihat suatu penyajian data, peneliti akan mengerti apa yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisa ataupun tindakan lain berdasarkan pengertian tersebut. Dalam hal ini display meliputi berbagai jenis matriks, gambar atau skema, jaringan kerja, keberkaitan kegiatan, dan tabel.
37
d)
Penarikan Kesimpulan (Verifikasi) Penarikan kesimpulam adalah hanya sebagian dari konfigurasi yang utuh. Penarikan kesimpulan merupakan proses konklusi – konklusi yang terjadi selama pengumpulan data dari awal sampai akhir. Dari permulaan pengumpulan data seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda – benda, mencatat keteraturan, pola – pola, penjelasan, konfigurasi – konfigurasi dan mungkin alur sebab akibat, serta proposisi. Kesimpulan yang perlu diverifikasikan, yang dapat berupa suatu pengulangan yang meluncur cepat, sebagai pemikiran kedua yang timbul melintas dalam pemikiran peneliti pada waktu menulis dengan melihat kembali field note (Sutopo, 2002:93). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut : Pengumpulan Data
Reduksi Data
Sajian Data
Penarikan Kesimpulan / Verifikasi
Bagan 3.1 Model Analisis Interaktif (Sumber: H. B. Sutopo, 2002 : 96)
38
e)
Profil Informan Penelitian ini yang berjudul Tindakan Penggiat Online Shop Di Kalangan Mahasiswa ( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Tindakan Penggiat Online Shop Di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret) adalah merupakan sebuah penelitian sosial. Penelitian ini seperti halnya dengan penelitian sosial lainnya yaitu terdapat persamaan objek yang menjadi sasaran pengamatan. Persamaan objek pada berbagai bentuk penelitian sosial adalah sama-sama menunjuk
manusia
sebagai
sasaran
pengamatan.
Cara
peneliti
memperlakukan manusia dalam lingkup populasi yang dipilih sebagai obyek adalah dengan cara memintai keterangan-keterangan dari orangorang yang ditunjuk sebagai informan. Proses mencari keterangan tersebut dilakukan dalam bentuk interaksi spesifik berupa wawancara. Dalam proses penelitian seperti ini peneliti berperan sebagai subyek, namun perlu diketahui sebelumnya bahwa didalam memilih para informan peneliti tidak melakukannya tanpa menggunakan pertimbangan. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan
bagaimana
tindakan penggiat online shop di kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sepuluh mahasiswa sebagai informan yang semuanya berasal dari berbagai jurusan yang ada di FISIP UNS. Dari kesepuluh informan tersebut ada lima informan yang menjadi penggiat online shop dan ada lima informan yang
39
menjadi pengguna online shop. Untuk lebih jelasnya profil para informan dapat dilihat dibawah ini : 1. Madenatul Nur Aini ( Penggiat Online Shop) Madenatul Nur Aini merupakan mahasiswi Sosiologi angkatan tahun 2010. Ia memulai usaha online shop miliknya sejak Februari 2015, yang berarti bisa dikatakan bahwa usaha miliknya ini tergolong masih baru. Dena – nama panggilan sehari – hari – tertarik menjalankan usaha sebagai penggiat online shop dikarenakan ia merupakan pengguna aktif sosial media yang memperlihatkan ada banyak orang menjalankan usaha serupa dan bisa dikatakan sukses. Media sosial yang digunakan Dena adalah instagram, dengan alasan saat ini instagram merupakan media sosial yang cukup digemari dan daya jangkau instagram yang lebih luas dan sistem yang dipakai terbilang cukup mudah. Dalam menjalankan usaha online shop miliknya, Dena menggunakan sistem reseller yang berarti jual kembali barang yang dibeli dari supplyer yang telah menjadi langganannya dalam usaha ini. 2. Narendra Sulistyo dan Rully Oktaviano (Penggiat Online Shop) Mereka merupakan mahasiswa Komunikasi FISIP UNS angkatan tahun 2012. Kedua informan ini menjalankan usaha online shop bersama sejak tahun 2012 dengan nama UNS MERCH, yang menjual kaos dengan berbagai desain typografi bertemakan Universitas Sebelas Maret. Alasan mereka menjalankan usaha ini lebih karena pada masa ospek mereka melihat ada yang menjual merchandise UNS berbentuk
40
kaos dengan desain yang kurang menarik menurut mereka, sehingga mereka membuat desain sendiri dan ternyata banyak yang menyukai desain mereka tersebut. Dalam usaha online shop ini mereka menggunakan sistem pre – order yang berarti mereka akan membuat desain untuk kaosnya terlebih dahulu, kemudian share ke berbagai sosial media yang digunakan dan juga dengan melakukan cara konvensional seperti menempel pamflet desain di area kampus. Promo yang dilakukan untuk menarik konsumen oleh kedua informan ini adalah dengan membuat kuis di instagram uns merch. Mereka juga memakai iklan berbayar dalam tindakan promo yang dipilih. Narendra dan Rully merasa senang dalam menjalankan usaha online shop milik mereka ini, karena usaha ini memberi keuntungan finansial yang juga merupakan faktor pendorong mereka dalam usaha ini. Bagi mereka usaha online shop yang dijalankan tidak mengganggu kuliah yang saat ini sedang mereka jalani. 3. Ikhsan Hawari ( Penggiat Online shop) Ikhsan Hawari terbilang masih sangat muda dalam memulai usahanya sebagai penggiat online shop yaitu pada tahun 2009 dimana pada saat itu informan masih menjadi pelajar kelas 3 SMP. Ikhsan Hawari merupakan mahasiswa advetising FISIP UNS angkatan tahun 2013. Alasan utama mengapa informan memulai usaha sebagai penggiat online shop adalah karena informan merupakan kolektor sepatu sneakers dimana itu akan terbantu sekali dengan usaha yang
41
dijalankannya. Karena online shop miliknya menjual sepatu dengan kwalitas original yang dikirim langsung dari luar negri. Untuk mendapatkan produk original dari luar negri tersebut, informan mengikuti forum jual beli sepatu luar negri. Cara promo yang dilakukan informan dalam usaha online shop miliknya melalui media sosial instagram adalh dengan menghubungi selebgran (orang yang populer di instagram) yang merupakan teman dari informan untuk melakukan endorse ( salah satu cara iklan online shop dengan mengirimkan barang secara gratis, untuk kemudian dipakai oleh selebgram yang share di akun miliknya sehingga dapat dilihat oleh para followers atau pengikutnya). Cara tersebut dapat dikatakan cukup signifikan untuk menaikkan popularitas dan penjualan. 4. Kurnia Catur Wardani ( Penggiat Online Shop) Mahasiswi Komunikasi FISIP UNS ini memiliki impian suatu hari nanti saat ia memiliki buah hati maka ia akan memakaikan buah hatinya dengan barang – barang yang semuanya merupakan produk buatan sendiri. Impian inilah yang akhirnya mendorong Kurnia untuk melakukan usaha sebagai penggiat online shop sepatu bayi. Ia memulai usahanya ini sejak tahun 2014, walaupun terbilang masih baru namun usaha sepatu bayi milik Kurnia ini sudah berhasil menembus pasar internasional yang bisa dilihat dari pembeli sepatunya yang berasal dari Amerika. Untuk semua desain sepatu yang dijual oleh Kurnia itu berasal dari referensi yang didapat, kemudian ia melakukan sedikit
42
modifikasi untuk mempercantik sepatu yang akan dipasarkannya. Komunikasi interpersonal yang baik merupakan cara informan supaya pengguna online shop miliknya tetap berada dalam jangkauannya. 5. Dessy Widyastuti ( Penggiat Online Shop) Ia merupakan mahasiswi jurusan broadcasting FISIP UNS, yang sudah cukup lama menjalankan usaha sebagai penggiat online shop yaitu sejak tahun 2010. Finansial merupakan alasan utama yang melandasi ecik begitu ia biasa diapnggil untuk melakukan usaha online shop ini. Sistem yang dipilih oleh ecik dalam usaha ini adalah sebagai reseller dan dropshipper ( tindakan penjualan informasi dari produk yang dimiliki oleh supplyer ). Tindakan promo yang dilakukan ecik dalam usaha ini adalah dengan buy 2 get 1 product free dimana promo tersebut cukup mampu membuat usaha miliknya ramai pembeli. Dalam menjalankan usaha online shop ini ecik hanya menggunakan handphone miliknya dan sosial media yang digunakan hanyalah instagram. Finansial merupakan faktor pendorongnya dalam melakukan usaha online shop ini, sedangkan kesulitan pembagian waktu yang dialami informan menjadi faktor penghambat yang dialami karena informan juga bekerja part time di sebuah kafe di daerah Manahan. 6. Nafillatullaili Hanini ( Pengguna online shop) Hani begitu ia biasa dipanggil merupakan mahasiswi Komunikasi FISIP UNS angkatan 2015. Hani mendukung para mahasiswa yang menjadi penggiat online shop dimana mereka masih dalam tahap wajar yang
43
artinya usaha yang mereka jalankan tidak mengganggu kehidupan pribadi dan juga kuliah yang sedang dijalani. Hani tidak cukup sering berbelanja menggunakan online shop, hanya sesuai kebutuhan dan apabila barang yang diinginkan tidak ditemukan di toko offline. Alasan informan dalam berbelanja online shop adalah karena online shop memiliki proses yang mudah dan juga lebih fleksibel dalam waktu dan tenaga yang digunakan. 7. Andhaniawan Mayrezy Utomo ( Pengguna online shop) Ia merupakan mahasiswa Advertising FISIP UNS angkatan 2012 yang cukup sering berbelanja menggunakan online shop. Hampir tiap bulan ia selalu berbelanja dengan menggunakan online shop. Ia memberikan apresiasi yang begitu tinggi terhadap para mahasiswa penggiat online shop dikarenakan status mahasiswa yang masih melekat tidak menghalangi mereka untuk melakukan usaha. Alasan mengapa Dhani – nama panggilan sehari – hari – berbelanja menggunakan online shop adalah karena online shop itu simple, tidak repot dan kebanyakan barang yang dicari olehnya dapat dengan mudah didapatkan pada online shop dan juga harga yang ditawarkan cenderung lebih murah. 8. Ichsan Kolip Jarvis ( Pengguna online shop) Mahasiswa Sosiologi FISIP UNS angkatan 2013 ini bisa dikatakan merupakan pengguna aktif online shop, hal ini dapat dilihat dari bagaimana ia sudah tidak dapat menghitung berapa jumlah barang yang ia beli dari online shop. Ia melakukan transaksi jual beli di online shop
44
yang sudah menjadi langganannya sehingga ia tidak khawatir dengan tindak penipuan online shop yang marak terjadi. Lebih praktis merupakan alasan utama informan dalam melakukan pembelian dengan online shop. Ia sangat respek terhadap para mahasiswa penggiat online shop. 9. Fadhil Ramadhan ( Pengguna online shop) Mahasiswa Komunikasi FISIP UNS angkatan 2013 yang memiliki hobby mural art ini mengaku menyukai belanja online karena barang yang dijual memiliki desain yang unik dan merupakan barang handmade. Intensitasnya dalam berbelanja online hanya seperlunya sesuai dengan kebutuhannya. Informan melihat mahasiswa penggiat online shop saat ini merupakan sesuatu yang wajar karena hal tersebut tidak sulit dan juga tidak menyita waktu apabila dilakukan. 10.
Wahyu Rahadian ( Pengguna online shop) Wahyu yang merupakan mahasiswa Sosiologi FISIP UNS
angkatan 2012 ini melihat mahasiswa penggiat online shop sebagai orang yang tidak menyia – nyiakan peluang yang saat ini terbuka lebar, usaha online shop merupakan peluang usaha yang bagus pada zaman yang saat ini serba digital. Ia baru dua kali berbelanja menggunakan online shop, dikarenakan barang yang ia cari memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga toko. Perbedaan harga sebesar 20& menjadi daya tarik tersendiri baginya dalam memilih berbelanja menggunakan online shop.
45
Matriks 1 Profil Informan No
Nama
1.
Madenatul Nur Aini
2.
Narendra Sulistyo dan Rully Oktaviano Ikhsan Hawari
3.
Usia
Jurusan
Peran
22th
Sosiologi
21th dan 22 th 19th
Komunikasi
Penggiat Online Shop @Lumiere_hijab Penggiat Online Shop UNS Merch Penggiat Online Shop @noobzyco Penggiat Online Shop @keeganstore Penggiat Online Shop @dessyolstore Pengguna online shop Pengguna online shop Pengguna online shop Pengguna online shop Pengguna online shop
Advertising
4.
Kurnia Catur Wardani
23th
Komunikasi
5.
Dessy Widyastuti
20th
Broadcasting
6.
18th
Komunikasi
19th
Advertising
8.
Nafillatulaili Hanini Andhaniawan Mayrezqy Utomo Ichsan Kolip Jarvis
20th
Sosiologi
9.
Fadhil Ramadhan
19th
Komunikasi
10.
Wahyu Rahadian
21th
Sosiologi
7.
Matriks 3.1 Profil Informan
46