BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010:297) penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu serta menguji keefektifan
produk
pengembangan
yang
adalah
telah
suatu
dihasilkan proses
atau
tersebut.
Penelitian
langkah-langkah
dan untuk
mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungajwabkan (Sujadi, 2003:164). Dalam penelitian ini produk yang dikembangkan yaitu perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel untuk siswa SMP kelas VIII. B. Desain Penelitian Berikut ini langkah-langkah dalam pengembangan RPP. 1. Penyusunan Alat Evaluasi RPP Peneliti menyusun alat evaluasi yang akan digunakan untuk menilai RPP yang dikembangkan. Alat evaluasi disusun dengan memperhatikan komponen-komponen yang terdapat pada RPP. 2. Penyusunan RPP Penyusunan RPP dilaksanakan dengan tahap-tahap sebagai berikut (Poppy Kamalia Devi, dkk, 2009:24).
42
a. Mencantumkan Identitas, SK, KD, dan Indikator. Identitas terdiri nama sekolah, mata pelajaran, kelas, dan semester. SK, KD, dan Indikator dikutip dari silabus. b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Tujuan merupakan hasil langsung dari suatu kegiatan pembelajaran. c. Menentukan Materi Pelajaran Penentuan materi pelajaran dapat mengacu pada indikator. d. Menentukan Metode Pembelajaran e. Menentukan Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut. 1) Kegiatan pendahuluan, yang terdiri dari orientasi, apersepsi, motivasi, pemberian acuan, dan pembagian kelompok apabila pembelajaran dilaksanakan secara berkelompok. 2) Kegiatan
inti
berupa
kegiatan
eksplorasi,
elaborasi
serta
konfirmasi. 3) Kegiatan
penutup
dapat
berupa
kegiatan
menyimpulkan,
merangkum, memberikan tugas sebagai bagian remedial ataupun pengayaan. f. Memilih Sumber Belajar g. Menentukan Penilaian Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai.
43
3. Validasi Setelah RPP tersusun, selanjutnya RPP dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan kemudian divalidasi oleh dosen. 4. Revisi Berdasarkan hasil validasi maka akan diadakan perbaikan atau revisi sesuai saran dan masukan dari validator menghasilkan RPP hasil revisi. Untuk pengembangan LKS dengan pendekatan problem posing dilakukan melalui beberapa tahap yaitu Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation atau disingkat sebagai ADDIE (Dewi Padmo dkk., 2004:418423). 1. Tahap analisis (analysis) Pada tahap analisis terdapat tiga jenis kegiatan yang dilakukan yaitu analisis kurikulum, analisis karakteristik siswa, dan analisis instruksional. a. Analisis kurikulum Analisis dilakukan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan menentukan materi matematika yang digunakan dalam LKS dengan menggunakan pendekatan problem posing. Langkah selanjutnya yaitu mengidentifikasi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat di dalam KTSP. Hal ini dilakukan untuk memahami dan mengukur tingkat kedalaman kompetensi yang akan dicapai.
44
b. Analisis karakteristik siswa Analisis karakteristik siswa dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa yang akan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. c. Analisis instruksional Analisis instruksional dilakukan dengan cara menjabarkan SK dan KD ke dalam indikator-indikator yang harus dicapai pada pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran dengan pendekatan problem posing yang akan dikembangkan. 2. Tahap perancangan (design) a. Penyusunan kerangka struktur LKS (outline) Berdasarkan penjabaran SK dan KD hasils analisis instruksional, langkah selanjutnya yaitu menyusun kerangka isi LKS secara utuh yang menggambarkan keseluruhan isi materi yang tercakup dalam LKS serta urutan penyajiannya. b. Perancangan alat evaluasi Peneliti menyusun alat evaluasi yang akan digunakan untuk menilai LKS
yang
dikembangkan.
Alat
evaluasi
disusun
dengan
memperhatikan aspek-aspek yang harus dipenuhi LKS yaitu aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. 3. Tahap pengembangan (development) Ada empat langkah dalam tahap ini, yaitu : a. Pra penyusunan
45
Peneliti melakukan kajian referensi dan sumber pustaka serta menyiapkan segala keperluan. b. Penyusunan Penyusunan dilakukan bagian demi bagian sesuai dengan outline yang telah disusun menghasilkan LKS produk awal. Selain penyusunan LKS, juga disusun kunci jawaban LKS. c. Validasi LKS produk awal dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, Setelah itu, divalidasi oleh dosen ahli materi, dosen ahli media, dan guru matematika. Validasi ini dimaksudkan untuk memperoleh saran dan masukkan untuk penyempurnaan. d. Revisi Berdasarkan hasil validasi maka akan diadakan perbaikan atau revisi sesuai saran dan masukan dari validator menghasilkan LKS hasil revisi I. 4. Tahap implementasi (implementation) LKS hasil revisi I diujicobakan kepada siswa dan guru
untuk
memperoleh masukan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam penggunaan LKS yaitu guru dan siswa. Uji coba dilakukan dengan memilih satu kelas yang sesuai dengan LKS yang diuji coba. Setelah itu, dilakukan tes hasil belajar siswa kemudian siswa diminta untuk mengisi angket respon siwa sedangkan guru diminta untuk mengisi angket respon guru.
46
5. Tahap evaluasi (evaluation) Pada tahap evaluasi dilakukan revisi berdasarkan masukan yang didapatkan pada saat pembelajaran dan respon guru juga respon siswa. Selain itu juga dilakukan analisis mengenai keefektifan LKS yang ditinjau dari tes hasil belajar siswa.
A Analysis
D Design
1. Analisis kurikulum 2. Analisis karakteristik siswa 3. Analisis instruksional 1. Penyusunan kerangka struktur LKS 2. Perancangan alat evaluasi 1. Pra penyusunan LKS 2. Penyusunan LKS
LKS produk awal
D Development
3. Validasi Konsultasi dosen pembimbing Validasi dosen ahli Validasi guru matematika 4. Revisi I LKS hasil revisi I
I Implementation
E
1. Uji Coba 2. Respon siswa dan guru 1. Analisis keefektifan LKS 2. Revisi II
Evaluation LKS (produk akhir) Gambar 4. Pengembangan LKS adaptasi dari Dewi Padmo, dkk.
47
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMPN 1 Patimuan kelas VIII f. 2. Objek penelitian Objek penelitian adalah perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. D. Lokasi Penelitian Penelitian pengembangan ini akan dilaksanakan di SMPN 1 Patimuan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. E. Jenis Data Dalam penelitian ini terdapat empat jenis data, yaitu sebagai berikut. 1. Data proses pengembangan perangkat pembelajaran. Data ini merupakan data deskriptif yang diperoleh dari tahap-tahap pengembangan RPP dan pengembangan LKS dengan desain penelitian ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation). 2. Data kevalidan RPP. Data ini diperoleh dari hasil validasi dosen dan guru matematika. 3. Data kevalidan LKS. Data ini diperoleh dari hasil validasi oleh dosen ahli materi, dosen ahli media, dan guru matematika. Data kevalidan ditinjau dari aspek kesesuaian LKS dengan syarat didaktik, syarat konstruksi dan syarat teknis. Data berupa skor dari 1 sampai 4 yang merepresentasikan
48
klasifikasi sangat baik (SB), baik (B), tidak baik (TB) atau sangat tidak baik (STB). 4. Data kepraktisan LKS. Data kepraktisan LKS diperoleh dari angket respon siswa dan guru. Data tersebut berupa skor
dari 1 sampai 4 yang
merepresentasikan Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), atau Sangat Setuju (SS). 5. Data keefektifan LKS. Data ini diperoleh dari analisis tes hasil belajar siswa. F. Instrumen Penelitian 1. Lembar Angket Lembar angket meliputi: a) Angket validasi RPP Angket validasi RPP digunakan untuk memperoleh data validasi dari
dosen
ahli
dan
guru
matematika
terhadap
RPP
yang
dikembangkan. b) Angket validasi LKS Instrumen angket ini digunakan untuk memperoleh data validasi dari dosen ahli dan guru matematika
terhadap LKS yang
dikembangkan. Angket yang digunakan untuk mendapatkan data kelayakan LKS ditinjau dari aspek kesesuaian LKS dengan pendekatan problem posing, kualitas isi materi LKS, kesesuaian LKS dengan syarat didaktik, kesesuaian LKS dengan syarat konstruksi, dan kesesuaian LKS dengan syarat teknis
49
c) Angket respon siswa dan respon guru Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap LKS dengan pendekatan problem posing. Angket respon guru digunakan untuk mengetahui tanggapan guru terhadap LKS dengan pendekatan problem posing dan juga . Pengisian angket dilaksanakan setelah seluruh proses pembelajaran dengan menggunakan LKS selesai dilakukan. Angket ini terdiri dari 4 alternatif jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). 2. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mendapatkan data perbaikan perangkat yang dikembangkan setelah dilakukan pembelajaran. Peneliti melakukan pencatatan untuk setiap kali dilaksanakan pembelajaran. Pencatatan tersebut berasal dari kejadiankejadian yang terjadi selama proses pembelajaran. 3. Tes Hasil Belajar Instrumen tes digunakan sebagai penentu ketuntasan pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran menggunakan LKS. Soal tes terdiri dari lima soal yang mewakili indikator pencapaian materi. Dari hasil tes akan didapatkan persentase ketuntasan klasikal peserta didik untuk menentukan klasifikasi keefektifan LKS. G. Teknik Analisis Data 1. Analisis data validasi RPP dan LKS Langkah-langkah analisis data validasi LKS adalah sebagai berikut.
50
a. Mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan pedoman Tabel 2 sebagai berikut. Tabel 2. Aturan Pemberian Skor Angket Validasi Klasifikasi
Skor
Sangat Baik (SB)
4
Baik (B)
3
Tidak Baik (TB)
2
Sangat Tidak Baik (STB)
1
b. Menghitung rata-rata skor dari setiap komponen aspek penilaian dengan menggunakan rumus: ̅
∑
Keterangan : ̅ : rata-rata skor : banyak butir pertanyaan : skor pada butir pertanyaan kec. Mengkonversi skor rata-rata menjadi skala nilai empat menurut S. Eko Putro Widoyoko (2014:111-112). Skor tertinggi (ideal)
4 (sangat baik)
Skor terendah
1 (sangat tidak baik)
Jumlah kelas
4 (sangat baik sampai sangat tidak baik)
Jarak interval
51
Berdasarkan data tersebut dapat disusun Tabel 3 mengenai klasifikasi penilaian RPP dan LKS. Tabel 3. Klasifikasi Kategori Penilaian Data Validasi No
Rentang Skor ̅
1. 2.
4.
Sangat Baik
̅
Baik ̅
3.
Klasifikasi
Tidak Baik
̅
Sangat Tidak Baik
Menurut Ifrokhatul Fuat (2011:19) dalam pembelajaran, LKS yang digunakan hendaknya LKS yang memiliki kualitas baik. LKS yang dikembangkan dikatakan memiliki kualitas yang baik jika penilaian dari ahli yang dicapai minimal termasuk dalam kategori baik (Dian Andarwati, 2013:168). Oleh karena itu, dalam penelitian ini LKS dikatakan valid apabila memenuhi klasifikasi penilaian LKS minimal baik. 2. Analisis data angket respon siswa dan guru Angket respon digunakan untuk memperoleh data kepraktisan penggunaan LKS. Berikut ini langkah-langkah untuk mendapatkan data tersebut. a. Mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan pedoman Tabel 4 dan Tabel 5sebagai berikut.
52
1) Untuk pernyataan positif Tabel 4. Aturan Pemberian Skor Angket Respon untuk Pernyataan Positif Klasifikasi Skor Sangat Setuju (SS)
4
Setuju (S)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
2) Untuk pernyataan negatif Tabel 5. Aturan Pemberian Skor Angket Respon untuk Pernyataan Negatif Klasifikasi Skor Sangat Setuju (SS)
1
Setuju (S)
2
Tidak Setuju (TS)
3
Sangat Tidak Setuju (STS)
4
b. Menghitung rata-rata skor dari setiap komponen aspek penilaian dengan menggunakan rumus: ̅
∑
Keterangan : ̅ : rata-rata skor : banyak butir pertanyaan : skor pada butir pertanyaan kec. Mengkonversi skor rata-rata menjadi skala nilai empat menurut S. Eko Putro Widoyoko (2014:111-112).
53
Skor tertinggi (ideal)
4
Skor terendah
1
Jumlah kelas
4
Jarak interval
Berdasarkan data tersebut dapat disusun Tabel 6 mengenai klasifikasi hasil angket respon. Tabel 6. Klasifikasi Kategori Penilaian Data Respon No
Rentang Skor ̅
1. 2.
Sangat Baik
̅
Baik ̅
3. 4.
Klasifikasi
Tidak Baik
̅
Sangat Tidak Baik
Dalam penelitian ini, LKS dikatakan praktis apabila memenuhi klasifikasi penilaian LKS minimal baik. 3. Analisis data tes hasil belajar siswa Tes hasil belajar digunakan untuk mendapatkan nilai keefektifan LKS. Data tersebut didapatkan dengan menganalisis hasil tes hasil belajar yang dilakukan oleh siswa pada akhir penelitian. Langkah-langkah analisis data tes hasil belajar adalah sebagai berikut. a. Menghitung skor tes hasil belajar setiap siswa. b. Menghitung banyak siswa yang tuntas KKM yaitu yang mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan 67.
54
c. Mempersentase
ketuntasan
belajar
secara
klasikal
dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan : : persentase kelulusan siswa secara klasikal : banyak siswa yang tuntas KKM : banyak seluruh siswa Menurut Zainal Aqib, dkk. (2009:41) tingkat keberhasilan belajar siswa sebesar 75% sudah tergolong tinggi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini LKS dikatakan efektif apabila persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal
.
55