31
III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009: 407). Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan instrumen penilaian performance siswa pada pokok bahasan fluida statis materi hukum Archimedes (Fisika kelas XI, KD 2.1). Instrumen penilaian yang dikembangkan menitik tekankan pada aspek psikomotor.
Subjek uji coba produk penelitian pengembangan terdiri atas ahli instrumen penilaian performance, ahli rubrik penskoran, ahli lembar kerja kelompok siswa, uji satu lawan satu (one on one) yang dikenakan kepada 1 orang guru fisika di SMA N 1 Way Tenong dan uji kelompok yang dikenakan kepada 15 orang siswa SMA Negeri 1 Way Tenong.
B. Subjek Uji Coba Penelitian Pengembangan
Subjek uji coba produk penelitian pengembangan terdiri atas ahli instrumen penilaian performance, ahli rubrik penskoran, ahli lembar kerja kelompok
32 siswa, uji satu lawan satu (one on one), dan uji kelompok. Uji ahli instrumen penilaian performance yang merupakan seorang master dalam bidang instrumen penilaian performance yaitu salah seorang Dosen FKIP Unila dan seorang Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan Bandar Lampung. Uji ahli dalam bidang rubrik penskoran dan lembar kerja kelompok siswa yaitu salah seorang Dosen FKIP Unila. Selanjutnya untuk uji satu lawan satu (one on one) dikenakan kepada dua orang guru fisika di SMA Negeri 1 Way Tenong. Sedangkan uji kelompok dikenakan pada 15 orang siswa kelas XI SMA Negeri 1 Way Tenong.
C. Prosedur Pengembangan
Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang mengacu pada prosedur pengembangan instrumen penilaian performance siswa yang termodifikasi dari Asyhar (2011: 94), yang memuat langkah-langkah pokok penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk.
Model pengembangan tersebut meliputi empat prosedur penelitian pengembangan produk dan uji produk, yaitu: 1. Penelitian pendahuluan. 2. Pengembangan produk. 3. Melakukan validasi ahli. 4. Melakukan uji coba/tes dan revisi. Tahapan pengembangan produk yang diadaptasi ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:
33 Penelitian Pendahuluan
Revisi
Pengembangan Produk
Validasi Ahli Uji Coba Lapangan Gambar 3.1 Model Pengembangan Instrumen Penilaian Performance Termodifikasi (diadaptasi dari prosedur pengembangan produk dan uji produk menurut Asyhar (2011: 95))
1.
Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran (produk), karakteristik pendidik dan peserta didik, analisis pembelajaran, dan analisis kebutuhan topik. Dalam pembelajaran, yang dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kompetensi (kemampuan, keterampilan dan sikap) peserta didik yang diinginkan dengan kompetensi yang mereka miliki sekarang. Penetapan kompetensi yang ingin dicapai bisa didasarkan pada standar normatif yang ditetapkan di sekolah atau lembaga masing-masing, atau bisa didasarkan pada kebutuhan pengguna (user), bahkan bisa pula didasarkan pada kebutuhan masa depan (future need). Untuk menilai kompetensi yang dimiliki peserta didik haruslah dengan insrumen yang tepat. Selain itu, seorang pendidik hendaknya dapat membuat dan menggunakan instrumen tersebut.
34 Mempertimbangkan dua uraian di atas, peneliti hanya menganalisis kebutuhan yang didasarkan pada standar normatif yang ditetapkan di sekolah, kebutuhan pengguna (user) dan kebutuhan masa depan (future need) dari sekolah yang akan diteliti.
Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengumpulkan informasi bahwa diperlukannya instrumen penilaian performance siswa. Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan cara observasi langsung, serta wawancara dengan siswa dan guru fisika kelas XI di SMA Negeri 1 Way Tenong. Wawancara terhadap guru mata pelajaran dilakukan untuk menggali informasi tentang bagaimana sistem penilaian pada mata pelajaran fisika khususnya ketika praktikum apakah sudah menggunakan instrumen penilaian performance, juga untuk mengetahui apakah terdapat kendala atau tidak dalam penggunaannya. Sedangkan wawancara dengan siswa dilakukan bertujuan untuk menggali informasi tentang sejauh mana mereka mengetahui tentang sistem penilaian pada pembelajaran fisika dan juga pendapat mereka tentang penggunaan instrumen penilaian performance ketika mereka berpraktikum, dan diperoleh bahwa diperlukan instrumen penilaian performance pada praktikum hukum Archimedes. Hasil penelitian pendahuluan juga dijadikan sebagai landasan dalam penyusunan latar belakang masalah penelitian pengembangan ini.
35 2.
Pengembangan Produk
Pada tahap ini dilakukan proses pengembangan instrumen penilaian performance siswa pada materi hukum Archimedes, yang di dalamnya memuat kompetensi, materi, uraian tugas, panduan penggunaan, rubrik penskoran, panduan penilaian, lembar penilaian performance, dan contoh penilaian. Hasil pengembangan ini diberi nama prototype I.
3.
Melakukan Validasi Ahli
Setelah angket dan prototype I selesai disusun, kemudian dilakukan validasi ahli instrumen penilaian performance, yaitu salah seorang Dosen FKIP Unila dan seorang Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan Bandar Lampung, serta validasi ahli rubrik penskoran dan validasi ahli lembar kerja kelompok siswa, yaitu salah seorang Dosen FKIP Unila. Dan setelah mengalami validasi ahli, maka prototype I mendapat saransaran perbaikan, dan hasil perbaikannya kemudian disebut prototype II.
4.
Melakukan Uji Coba/Tes dan Revisi
Hasil prototype II kemudian dikenakan uji satu lawan satu (one on one) dan uji kelompok. Uji satu lawan satu (one on one) digunakan untuk mengetahui kemanfaatan produk oleh pengguna, yaitu: kemenarikan, kemudahan penggunaan, dan kemanfaatan produk. Sedangkan uji kelompok digunakan untuk mengetahui keefektifan produk. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
36 a. Memberikan prototype II kepada dua orang guru, dan kemudian dimintai responnya dengan cara mengisi angket kemenarikan, kemudahan penggunaan, dan kemanfaatan produk. b. Melakukan perbaikan berdasarkan kritik dan saran yang diperoleh dari hasil uji satu lawan satu (one on one) ini, dan hasil perbaikannya diberi nama prototype III. c. Melaksanakan pembelajaran pada uji kelompok dengan cara praktikum materi hukum Archimedes, dan selama pembelajaran berlangsung dilakukan penilaian menggunakan prototype III. d. Menganalisis hasil uji kelompok untuk melihat kekurangan, kelebihan, dan kemanfaatan prototype III berdasarkan aspek performance yang siswa. e. Melakukan perbaikan berdasarkan hasil temuan ketika uji satu lawan satu (one on one) dan uji kelompok, hasil dari perbaikan ini kemudian diberi nama prototype IV yang merupakan produk akhir penelitian pengembangan ini.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian pengembangan ini diperoleh melalui observasi dan wawancara. Observasi dan wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan pembelajaran (produk), karakteristik pendidik dan peserta didik, analisis pembelajaran, dan analisis kebutuhan topik. Instrumen angket uji ahli digunakan untuk menilai dan mengumpulkan data tentang kelayakan produk berdasarkan sesuai atau tidaknya produk yang dihasilkan sebagai sebagai
37 instrumen penilaian performance siswa. Instrumen angket respon pengguna digunakan untuk mengumpulkan data tingkat kemudahan, kemenarikan, dan kemanfaatan produk sebagai instrumen penilaian performance. Dan uji kelompok digunakan untuk mengetahui tingkat efektifitas ketergunaan produk yang dihasilkan sebagai instrumen penilaian performance.
E. Teknik Analisis Data
Setelah data diperoleh, selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Data hasil penelitian pendahuluan yang diperoleh dari guru dan siswa digunakan untuk mengetahui tingkat keterbutuhan instrumen penilaian dan untuk menyusun latar belakang.
Data kesesuaian instrumen penilaian diperoleh dari ahli instrumen penilaian performance melalui uji/validasi ahli. Data kesesuaian tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk yang dihasilkan. Instrumen penilaian uji ahli ini, memiliki 2 pilihan jawaban sesuai konten pertanyaan, yaitu: “Ya” dan “Tidak”. Revisi dilakukan pada konten pertanyaan yang diberi pilihan jawaban “Tidak”, atau para ahli memberikan masukan khusus terhadap prototype yang sudah dibuat.
Data kemenarikan, kemudahan penggunaan dan kemanfaatan produk diperoleh melalui uji satu lawan satu. Angket respon terhadap produk memiliki 4 pilihan jawaban sesuai konten pertanyaan, misalnya: “sangat menarik”, “menarik”, “kurang menarik” dan “tidak menarik” atau “sangat
38 baik”, “baik”, “kurang baik” dan “tidak baik”. Masing-masing pilihan jawaban memiliki skor berbeda yang mengartikan tingkat kesesuaian produk bagi pengguna. Penilaian instrumen total dilakukan dari jumlah skor yang diperoleh kemudian dibagi dengan jumlah total skor kemudian hasilnya dikalikan dengan banyaknya pilihan jawaban. Skor penilaian dari tiap pilihan jawaban ini dapat dilihat dalam Tabel 3.1. Tabel 3.1 Skor penilaian terhadap pilihan jawaban Pilihan Jawaban Sangat menarik Menarik Kurang menarik Tidak menarik
Pilihan Jawaban Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
Skor 4 3 2 1
Instrumen yang digunakan memiliki 4 pilihan jawaban, sehingga skor penilaian total dapat dicari dengan menggunakan rumus:
Hasil dari skor penilaian tersebut kemudian dicari rata-ratanya dari sejumlah subyek sampel uji coba dan dikonversikan ke pernyataan penilaian untuk menentukan kualitas dan tingkat kemanfaatan produk yang dihasilkan berdasarkan pendapat pengguna. Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini dapat dilihat dalam Tabel 3.2. Tabel 3.2 Konversi skor penilaian menjadi pernyataan nilai kualitas dalam Suyanto (2009: 227) Skor Penilaian 4 3 2 1
Rerata Skor 3,26 - 4,00 2,51 - 3,25 1,76 - 2,50 1,01 - 1,75
Klasifikasi Sangat baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
39 Sedangkan data keefektifan produk diperoleh melalui uji kelompok ketika melakukan praktikum pada pokok bahasan fluida statis materi hukum Archimedes (Fisika kelas XI, KD 2.1). Apabila 75% indikator performance siswa yang diberlakukan uji coba telah tercapai, dapat disimpulkan produk pengembangan layak dan efektif digunakan sebagai instrumen penilaian performance siswa.