BAB III METODE PENELITIAN
A.
Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian adalah di Pengadilan Agama Wates Kabupaten Kulon Progo yang beralamat di Jalan Raya Wates-Purworejo KM. 2.6 Wates, Kabupaten Kulon Progo. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai dengan bulan November 2013.
B.
Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai kenyataan sosial dengan jalan mendiskripsikan sejumlah variable yang berkenaan dengan masalah atau unit yang diteliti. Jenis penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang dihadapi sekarang dan untuk mengumpulkan data dan informasi untuk disusun, dijelaskan, dan dianalisis (Sanapiah Faisal, 2007: 20). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang berguna untuk menjelaskan dan memberikan gambaran tentang fenomena sosial yang ingin diteliti secara mendalam. Dari pelaksanaan prosedur pendekatan metode kualitatif maka penelitian ini akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang yang diamati. Kriteria pendekatan kualitatif
68
69
menekankan pada temuan data atau informasi yang bersifat deskritif dalam berupa keterangan subjek, uraian kata-kata atau kalimat dan bukan data-data yang terbatas pada angka-angka. Metode pendekatan kualitatif dapat digunakan untuk mengungkapkan dan memahami suatu dibalik fenomena yang sama sekali belum diketahui dan dapat juga untuk mendapat wawasan yang baru sedikit diketahui (Lexy J. Moloeng, 2006: 4). Sesuai dengan dasar tersebut, maka penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk mengetahui dan memberikan gambaran suatu fakta dan keadaan secara jelas dan berkualitas terkait dengan pertimbanganpertimbangan hakim Pengadilan Agama Wates dalam mengabulkan permohonan dispensasi perkawinan di bawah umur, isi putusan hakim tentang perkara permohonan dispensasi perkawinan di bawah umur. C.
Penentuan Subjek Penelitian Penentuan subjek penelitian dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Teknik Purposive adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2011: 301). Adapun kriteria umum yang digunakan untuk memilih subjek penelitian ini adalah orang atau pihak yang paling mengetahui, paling memahami, dan mempunyai pengalaman terkait dengan permasalahan
70
penelitian. Sehingga berdasarkan pada kriteria di atas, ditentukan untuk kriteria subjek penelitian ini adalah: 1.
Pihak di Pengadilan Agama Wates Kabupaten Kulon Progo yang paham tentang penyelesaian perkara permohonan dispensasi perkawinan di bawah umur.
2.
Pihak di Pengadilan Agama Wates yang berpengalaman, pernah menangani dan
memutus perkara permohonan dispensasi
perkawinan di bawah umur. Berdasarkan hal tersebut di atas maka ditentukan sebagai subjek dalam penelitian ini adalah empat orang hakim Pengadilan Agama Wates yang terlibat langsung menangani perkara permohonan dispensasi perkawinan di bawah umur sebagai berikut: 1. Drs. Barwanto, SH. 2. Ikhsanuddin, SH. 3. Siti Hanifah, S.Ag. 4. Khaerozi, SHI., MH Pemilihan orang tertentu yang dipertimbangkan dapat memberikan data awal telah dilakukan oleh peneliti. Hasil wawancara dengan subjek penelitian yang satu dengan yang lainnya di cross check kebenarannya. D.
Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, teknik yang digunakan adalah: 1.
Dokumentasi
71
Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data dengan mempelajari arsip atau dokumen-dokumen yaitu setiap bahan tertulis baik internal maupun eksternal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dari dokumen tersebut dilakukan kajian isi, sehingga diperoleh pemahaman melalui usaha memperoleh karakteristik pesan (Lexy J. Moleong, 2006: 163). Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Keputusan hakim Pengadilan Agama Wates tentang perkara permohonan dispensasi perkawinan di bawah umur, Laporan Tahunan Pengadilan Agama Wates, Job Discription Pegawai Pengadilan Agama Wates, dan catatan berita acara persidangan yang dibuat oleh Panitera. Dokumen tersebut digunakan sebagai penunjang untuk melengkapi dan memperkuat data-data yang telah diperoleh melalui wawancara, untuk menjawab
permasalahan
terkait
dengan
pertimbangan
hakim
Pengadilan Agama Wates dalam mengabulkan permohonan dispensasi perkawinan di bawah umur. 2. Wawancara (Interview) Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Lexy J. Moleong, 2006: 186). Metode wawancara dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah
kegiatan
wawancara
dimana
peneliti
terlebih
dahulu
72
mempersiapkan bahan yang akan diajukan kepada interviewer (yang diwawancarai). Dalam pelaksanaan proses wawancara peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa pedoman wawancara yang memuat pokok-pokok yang ditanyakan sebagai pengontrol agar tidak terjadi penyimpangan
masalah
yang diteliti
yakni mengenai
pertimbangan hakim Pengadilan Agama Wates dalam mengabulkan permohonan dispensasi perkawinan di bawah umur. Selama proses wawancara peneliti memanfaatkan alat tulis dan alat perekam untuk memudahkan peneliti dalam mencatat hasil wawancara. Pada masingmasing informan, wawancara dilaksanakan dalam ruangan tertutup yang terpisah dengan ruangan lainnya. E.
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Agar hasil penelitian ini dapat dipertangungjawabkan secara ilmiah, peneliti perlu untuk melakukan pemeriksaan keabsahan data Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan cross check data untuk membandingkan dan mengecek kembali hasil dokumentasi dan hasil wawancara serta hasil wawancara antar subjek penelitian. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan cross check dilakukan pengumpul data penelitian menggunakan strategi pengumpulan data ganda pada objek penelitian yang sama (Burhan Bungin, 2003: 95-96). Penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data. Yakni metode dokumentasi dan wawancara. Cross check
data penelitian ini
dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh antara hasil
73
wawancara subjek penelitian yang satu dengan hasil wawancara subjek penelitian yang lain. Data dari pengecekan hasil wawancara antar subjek penelitian tersebut kemudian di cross check kembali dengan data dari dokumen yang ada yaitu keputusan hakim dalam bentuk tertulis yang berupa penetapan Pengadilan Agama Wates tentang perkara permohonan dispensasi perkawinan di bawah umur dan laporan tahunan Pengadilan Agama Wates. F.
Teknik Analisis Data Data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan teknik: 1. Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data
yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2011: 336). Dalam penelitian ini data yang telah terkumpul kemudian dipilah-pilah, dipisahkan antara yang sesuai dengan tujuan penelitian dengan yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian, yakni berdasarkan kriteria data yang sesuai dengan pertimbangan hakim Pengadilan Agama Wates dalam mengabulkan permohonan dispensasi perkawinan di bawah umur. Data-data tersebut kemudian diorganisasikan sebagai bahan penyajian data.
74
2. Unitisasi dan Kategorisasi Data Kategorisasi adalah upaya memilah-milah setiap satuan ke dalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan (Lexy J. Moleong, 2006: 288). Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi dikelompokkan sesuai dengan kategori yang telah ditemukan. Data yang diperoleh disederhanakan dan disusun secara sistematis ke dalam kategori dengan sifat masing-masing data yang spesifik sesuai dengan tujuan penelitian yang sifatnya penting dan pokok. Sehingga data dapat memberi gambaran penelitian yang jelas tentang pertimbangan hakim Pengadilan Agama Wates dalam mengabulkan permohonan dispensasi perkawinan di bawah umur. 3. Penyajian Data (Display Data)
Data hasil reduksi disajikan atau di display ke dalam bentuk yang mudah dipahami. Data disajikan dalam bentuk narasi, hal ini dimaksudkan agar data yang dikategorisasikan dapat dipahami oleh orang lain, sehingga hasil penelitian lebih jelas dan dapat memberikan gambaran berupa informasi mengenai pertimbangan hakim Pengadilan Agama Wates Kabupaten Kulon Progo dalam mengabulkan permohonan dispensasi perkawinan di bawah umur.
4. Pengambilan Kesimpulan Pengambilan kesimpulan adalah penarikan kesimpulan dengan berangkat dari rumusan masalah atau tujuan penelitian
75
kemudian
senantiasa
diperiksa
kebenaranya
untuk
menjamin
keabsahannya. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan cara berfikir induktif yaitu dari hal-hal yang khusus diarahkan kepada halhal yang umum untuk mengetahui jawaban dari permasalahan dalam penelitian ini, yaitu pertimbangan hakim Pengadilan Agama Wates Kabupaten Kulon Progo dalam mengabulkan permohonan dispensasi perkawinan di bawah umur.