BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dimana penelitian ini hanya ingin mendeskripsikan atau memaparkan situasi yang sedang berlangsung pada saat penelitian diadakan. Penelitian ini memfokuskan pada kemampuan motorik siswa yang duduk di kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar Negeri 1 Wiro Kecamatan Bayat Tahun Ajaran 2011/212. Metode yang digunakan adalah survei dengan teknik tes dan pengkuran. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah kemampuan motorik siswa kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar Negeri 1 Wiro, Kecamatan Bayat. Untuk menghindari salah pengertian terlebih dahulu perlu batasan operasional dari variabel penelitian tersebut yaitu kemampuan motorik anak kelas IV, V dan VI. Kemampuan motorik adalah kualitas hasil gerak atau kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas gerak kegiatan olahraga yang meliputi kecepatan, kelincahan, kekuatan, dan koordinasi.. Dalam penelitian ini untuk mengukur kemampuan motorik anak kelas atas mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Temu Hartana (2008: 32) sebagai berikut: 1. Standing Broad Jump/lompat jauh tanpa awalan, instrumen ini untuk mengukur kekuatan otot tungkai, 2. Wall Pass/lempar tangkap bola kasti, untuk mengukur koordinasi antara mata dan tangan 3. Zig-zag Run/lari ganti arah, untuk mengukur kelincahan, 4. Shot-put Test With Soflball/ melempar bola kasti sejauh
22
mungkin, untuk mengukur kekuatan otot lengan dan bahu, 5. Lari cepat 40m, untuk mengukur kecepatan. C. Populasi Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 108), apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Mengingat jumlah populasi 65 orang siswa maka penelitian dilakukan terhadap keseluruhan populasi, jadi merupakan penelitian populasi. Menurut Sugiyono (2009: 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang masih duduk di kelas IV, V dan VI SD Negeri 1 Wiro, Kecamatan Bayat pada tahun 2011/2012 yang berjumlah 65 orang siswa. D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 136), Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Untuk mengukur kemampuan motorik kasar siswa, digunakan instrumen yang dapat mengukur kemampuan siswa melalui berbagai aspek. Dalam penelitian ini untuk mengukur kemampuan motorik kasar siswa ditinjau dari aspek psikomotor yaitu melalui tes kemampuan.
23
Instrumen dalam penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan Temu Hartana (2008: 32) sebagai berikut : 1.
Standing Broad Jump/lompat jauh tanpa awalan, untuk mengukur kekuatan otot tungkai,
Instrumen ini pernah digunakan
sebelumnya dan telah diuji coba dengan validitas sebesar 0,974 dan reliabilitas sebesar 0,9477. 2.
Wall Pass/lempar tangkap bola kasti, untuk mengukur koordinasi antara mata dan tangan, Instrumen ini pernah digunakan sebelumnya dan telah diuji coba dengan validitas sebesar 0,807 dan reliabilitas sebesar 0,6117.
3.
Zig-zag Run/lari ganti arah, untuk mengukur kelincahan, Instrumen ini pernah digunakan sebelumnya dan telah diuji coba dengan validitas sebesar 0,978 dan reliabilitas sebesar 0,9569.
4.
Shot-put Test With Soflball/ melempar bola kasti sejauh mungkin, untuk mengukur kekuatan otot lengan dan bahu, Instrumen ini pernah digunakan sebelumnya dan telah diuji coba dengan validitas sebesar 0,877 dan reliabilitas sebesar 0,8680.
5.
Lari cepat 40 m, untuk mengukur kecepatan. Instrumen ini pernah digunakan sebelumnya dan telah diuji coba dengan validitas sebesar 0,983 dan reliabilitas sebesar 0,9601.
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik tes dan pengukuran 2. Teknik Pengumpulan Data
24
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan (Suharsini Arikunto, 2002: 96). Langkah-langkah atau proses pengambilan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Melakukan persiapan tes atau persiapan pengumpulan data Persiapan pengumpulan data adalah memberikan pengertian kepada siswa tentang tes yang akan dilakukan. Tujuan persiapan pengumpulan data adalah untuk melakukan pengumpulan data disesuaikan dengan masalah yang ada. Dalam penelitian ini persiapan yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat-alat tes dan menyiapkan bahanbahan untuk tes. Diantaranya adalah: stopwatch, peluit, bendera, roll meter, bola tenis, dan alat tulis. b. Pelaksanaan tes Dalam
tahap
pelaksanaan
tes,
terlebih
dahulu
siswa
dikumpulkan/dibariskan untuk berdoa dilanjutkan dengan pemberian penjelasan petunjuk pelaksanaan tes, pemanasan. Semua siswa kelas IV, V, VI yang berjumlah 65 siswa, dibagi dalam 5 kelompok dengan no urut presensi, masing-masing kelompok berjumlah 13 siswa, kemudian siswa diinstruksikan untuk melakukan tes kemampuan motorik dimulai dari: 1. Standing Broad Jump/lompat jauh tanpa awalan, 2. Wall Pass/lempar tangkap bola kasti 3. Zig-zag Run/lari ganti arah, 4. Shot-put Test With Soflball/ melempar bola kasti sejauh
25
mungkin, 5. Lari cepat 40m. pada masing-masing pos secara bergantian. Data yang diperoleh kemudian dicatat secara sistematis. c. Pencatatan data tes Pada tahap ini merupakan proses terakhir dari pengumpulan data, dimana data dalam pengukuran dicatat secara sistematis. E. Teknik Analisis Data Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data kemudian dilakukan penyortiran dari data yang diperoleh untuk mengetahui persamaan dan perbedaan ukuran, setelah itu data dimasukan ke dalam program SPSS untuk
dilakukan
proses
analisis.
Adapun
tahap-tahap
untuk
mengklasifikasikannya adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan teknik dan pelaksanaan analisis data. 2. Penyajian hasil analisis data. Kedua tahapan teknik analisis tersebut lebih rinci dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Pemilihan teknik dan pelaksanaan analisis data Data hasil setiap tes yang dicapai oleh setiap siswa yang telah mengikuti tes disebut hasil kasar. Kemampuan gerak motorik anak tidak dapat dinilai secara langsung berdasarkan hasil tes tersebut, karena satuan ukuran masing-masing tes tidak sama yaitu: a.
Untuk lari jarak pendek 40 meter dan Lari Zigzag menggunakan satuan ukuran waktu (menit dan detik).
26
b.
Untuk lompat jauh tanpa awalan, melempar bola kasti sejauh mungkin menggunakan satuan ukuran jarak (meter dan centimeter).
c.
Untuk lempar tangkap bola tenis menggunakan satuan ukuran frekuensi. Hasil kasar ini perlu diubah agar memiliki ukuran yang sama. Satuan
ukuran pengganti ini adalah T-Score. Selanjutnya T-Score dari setiap jenis tes kemampuan dijumlahkan dan dibagi jumlah jenis item tes. sehingga didapatkan rerata T-Score. Hasil rerata T-Score selanjutnya akan dikonversikan ke dalam kategori kemampuan motorik. b. Penyajian hasil analisis data Untuk memudahkan dalam mendistribusikan data, maka data yang sudah didapatkan dalam bentuk T-Score kemudian dikonversikan ke dalam kategori kemampuan motorik. Satuan ukuran pengganti ini adalah menggunakan T-Score. a. Rumus T Score untuk lari jarak pendek dan lari zig-zag. Penghitungan dengan satuan waktu, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan semakin bagus hasil yang di peroleh. Adapun rumus T-Score sebagai berikut :
XX * 10 T - Score 50 SD b. Rumus T Score untuk item tes lompat jauh dan melempar bola kasti sejauh mungkin dan lempar bola di dinding. Penghitungan dengan satuan, semakin banyak angka atau satuan yang diperoleh semakin bagus hasil yang didapat. Adapun rumus T-Score sebagai berikut :
27
X-X * 10 T - Score 50 SD Kemudian nilai T-Score dari kelima item dijumlahkan, sehingga didapat total T-Score.
Hasil total T-Score menjadi dasar untuk
menentukan klasifikasi kemampuan motorik siswa. Untuk memudahkan dalam mendeskripsikan data, maka data yang sudah dalam bentuk T-Score kemudian dikonversikan kedalam kategori kemampuan motorik. Untuk menentukan kategori kemampuan motorik menggunakan rumus dari B. Syarifudin (2010: 115). Adapun kategori kemampuan motorik dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1. Kategori Kemampuan Motorik Baik sekali
: X ≥ M + 1,5 SD
Baik
: M + 0,5 SD ≤ X < M + 1,5 SD
Sedang
: M – 0,5 SD ≤ X < M + 0,5 SD
Kurang
: M – 1,5 SD ≤ X < M – 0,5 SD
Kurang sekali
: X ≤ M – 1,5 SD
Keterangan: X : Skor yang diperoleh SD : Standar Deviasi M : Mean
28