BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini tidak memerlukan tempat yang khusus atau spesifik karena bersifat kualitatif dengan menggunakan kajian pustaka. Penelitian ini tidak berpusat pada satu tempat saja. Tempat penelitian bergantung pada pencarian sumber data dan pemerolehan objek penelitian. Sedangkan tempat pencarian sumber data terpisah dan tidak berada pada satu tempat yang sama. Penelitian kualitatif ini mendasarkan objek penelitian yang diperoleh berasal dari data penelitian dokumen berupa buku Serat Wedhatama karya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei – November 2015. Rincian waktu penelitian terdapat pada tabel berikut. Tabel 3.1 Rincian Waktu Penelitian Jenis Kegiatan
Bulan Mei
Juni Juli
Agt
Sep
Okt
Nov
1. Pengajuan judul 2. Penyusunan proposal 3. Pengajuan proposal 4. Menyusun izin penelitian 5. Menyusun Bab 1, 2, dan 3 6. Pengajuan Bab 1, 2, dan 3 7. Menyusun Bab 4 dan 5 8. Pengajuan Bab 4 dan 5 9. Penyusunan laporan
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif sesuai dengan rumusan masalah yang terdapat pada bab pertama. Informasi dalam penelitian ini telah diteliti secara analitis. Artinya, segala informasi dalam penelitian ini telah dianalisis berdasarkan teori yang telah dicantumkan dalam penelitian ini.
39
40
Dalam penelitian ini, metode yang dilakukan peneliti adalah analisis isi dengan pendekatan stilistika. Metode analisis isi yang diterapkan penulis digunakan untuk menganalisis substansi atau isi suatu dokumen. Dokumen yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Serat Wedhatama pupuh Pangkur karya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV. Sedangkan pendekatan yang digunakan peneliti adalah pendekatan stilistika, yang lebih spesifik adalah gaya bahasa. Pendekatan stilistika merupakan pendekatan dalam menganalisis unsur keindahan atau estetika dalam suatu karya. Unsur estetika dalam suatu karya sastra dipengaruhi unsur kebahasaan dalam karya sastra tersebut. Selain itu, dengan menganalisis secara stilistika peneliti menemukan bentuk kekhasan pengarang. Sebab dari unsur kebahasaan suatu karya sastra dapat diketahui bentuk kekhasan pengarang yang berbeda dengan pengarang lain. Melalui pendekatan yang dilakukan peneliti, diperoleh data-data yang mendukung penelitian ini. Data-data pendukung tersebut terdiri dari analisis dokumen dan hasil wawancara dengan narasumber yang ahli di bidangnya. Bidang yang ditekuni oleh narasumber merupakan bidang-bidang yang relevan dan dapat mendukung penelitian ini. Penelitian ini meneliti Serat Wedhatama pupuh Pangkur karya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV dan mewawancarai guru mata pelajaran bahasa Jawa tingkat SMA, siswa kelas X, serta narasumber yang ahli di bidang stilistika dan serat. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran dan siswa digunakan sebagai validitas data dalam relevansinya dengan bahan ajar mata pelajaran bahasa Jawa serta sebagai pendukung latar belakang dalam penelitian ini. Sedangkan hasil wawancara dengan narasumber yang ahli di bidang linguistik dan serat digunakan sebagai validitas data analisis dokumen dalam penelitian ini dan relevansi dengan bahan ajar mata pelajaran bahasa Jawa.
C. Data dan Sumber Data Data merupakan suatu hal pokok dalam penelitian untuk memberi jawaban terhadap masalah yang diteliti. Sedangkan sumber data adalah sumber dari mana data dapat diperoleh.
41
1.
Data Data yang dikaji dalam penelitian ini merupakan data kualitatif. Data tersebut
diperoleh melalui buku karya Sabdacarakatama dengan judul Serat Wedhatama. Secara lebih spesifik, data yang dikaji adalah pupuh Pangkur. 2.
Sumber Data Data yang dikaji dalam penelitian ini bersumber pada buku karya
Sabdacarakatama dengan judul Serat Wedhatama. Selain itu, peneliti juga menyertakan ahli bidang stilistika dan serat sebagai narasumber atau informan. Pendapat atau pandangan narasumber dapat digunakan sebagai sumber data yang mendukung penelitian ini. Data yang diperoleh dari narasumber yang ahli di bidang linguistik dan serat digunakan sebagai pandangan untuk mendukung analisis data dengan pendekatan stilistika serta relevansi dengan bahan ajar mata pelajaran bahasa Jawa. Data yang diperoleh dari narasumber guru mata pelajaran bahasa Jawa digunakan sebagai relevansi antara objek penelitian dengan bahan ajar siswa SMA, sedangkan data yang diperoleh dari siswa kelas X digunakan sebagai pendukung latar belakang dalam penelitian ini. Narasumber dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran bahasa Jawa yang mengajar di SMA Negeri 1 Teras Boyolali yang bernama Fery Ayuni DK., S.S., dan Muhammad Amir Dwi Purnama, S.S., yang merupakan guru bahasa Jawa di SMA Negeri 1 Surakarta. Beliau adalah guru mata pelajaran bahasa Jawa yang mengampu kelas X. Hasil dari wawancara dengan guru mata pelajaran tersebut digunakan sebagai bahan relevansi dengan bahan ajar kelas X serta sebagai pendukung latar belakang penelitian ini. Selain guru mata pelajaran, narasumber penelitian ini adalah Defangga Linggar Pangestu, siswa kelas X IIS 5 dan Robby Furqon, siswa kelas X IPA 9. Data dari siswa tersebut digunakan sebagai pendukung latar belakang penelitian ini. Sedangkan narasumber yang ahli di bidang stilistika dalam penelitian ini bernama Favorita Kurwidaria, S.S., M.Hum., dan narasumber yang ahli di bidang serat bernama Drs. Imam Sutarjo, M.Hum. Pandangan atau pendapat dari ahli stilistika dan sastra tersebut dapat mendukung penelitian ini.
42
D. Teknik Pengambilan Cuplikan (Sampling) Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik purposive sampling dilakukan untuk memusatkan penelitian berdasarkan tujuan tertentu. Karena jika di logika, tidak mungkin semua populasi dianalisis. Atas dasar itu, sampel yang dipilih peneliti adalah objek yang memiliki hubungan erat dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini sampel yang dipilih adalah guru mata pelajaran bahasa Jawa yang mengampu kelas X dan siswa kelas X yang dapat mewakili sampel secara umum, serta narasumber yang ahli di bidang stilistika dan serat.
E. Teknik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan teknik interaktif dan noninteraktif. Salah satu yang termasuk teknik interaktif adalah wawancara. Jadi yang dimaksud dengan teknik interaktif di sini adalah adanya proses komunikasi secara langsung. Dalam penelitian ini, proses komunikasi yang terjadi antara peneliti dengan narasumber atau informan. Yang termasuk dalam teknik noninteraktif antara lain kuisoner, mencatat dokumen atau arsip (content analysis), dan juga observasi tak berperan. Teknik pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian ini adalah teknik analisis dokumen (content analiysis), wawancara, dan expect judgment. 1.
Analisis Isi Peneliti menganalisis data yang berupa dokumen Serat Wedhatama pupuh
Pangkur karangan KGPAA Mangkunegara IV. Analisis isi dilakukan dengan menganalisis isi kumpulan satu pupuh tembang Pangkur yang terdapat di dalam Serat Wedhatama karangan KGPAA Mangkunegara IV. Setelah memahami isi dan maksud dari setiap pada atau bait, kemudian meneliti unsur estetika, unsur gaya kebahasaan dan unsur yang membangun keindahan dalam kumpulan tembang tersebut. Penelitian ini juga meneliti tentang nilai pendidikan (nilai religius, sosial, moral, kultural) dalam Serat Wedhatama pupuh Pangkur. Setelah menganalisis objek analisisnya, kemudian peneliti mencari relevansi analisis data dengan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum tingkat SMA.
43
2.
Wawancara Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan pertanyaan yang terbuka
dan bersifat fleksibel guna mendapatkan informasi mengenai pendapat atau pandangan dari informan tentang hal-hal yang bermanfaat bagi penelitian. Fleksibilitas dalam wawancara ini diharapkan akan mampu menggali kejujuran informasi, sehingga mampu memberikan informasi yang sebenarnya dan seluasluasnya serta mendapatkan data yang sesungguhnya dan valid tanpa terpengaruh situasi dan kondisi. Wawancara tersebut dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai pembelajaran sastra khususnya mengenai tembang Pangkur di sekolah. Selain itu, wawancara dilakukan untuk memperoleh tanggapan mengenai unsur pembangun estetika dan nilai pendidikan yang terkandung dalam pupuh Pangkur pada Serat Wedhatama jika digunakan sebagai materi pembelajaran. Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran bahasa Jawa SMA, yaitu Fery Ayuni DK., S.S., selaku guru mata pelajaran bahasa Jawa kelas X di SMA Negeri 1 Teras Boyolali dan Muhammad Amir Dwi Purnama, S.S., selaku guru bahasa Jawa kelas X di SMA Negeri 1 Surakarta. Selain dengan guru, peneliti juga mewawancarai siswa kelas X, yaitu Defangga Linggar Pangestu, siswa kelas X IIS 5 SMA Negeri 1 Teras Boyolali dan Robby Furqon, siswa kelas X IPA 9 SMA Negeri 1 Surakarta. 3.
Expect Judgment Yang dimaksud dengan expect judgment adalah pandangan para pakar atau
narasumber yang ahli di bidangnya. Bidang yang menjadi bahan wawancara dalam penelitian ini adalah ahli bidang stilistika dan serat. Pandangan para pakar ini mempunyai pengaruh penting terhadap objek penelitian yang akan digunakan sebagai materi ajar. Karena melalui para pakar akan terjadi analisis isi sehingga diperoleh masukan, kritik, dan saran agar terbentuk hasil analisis yang lebih baik. Narasumber yang ahli di bidang stilistika yang diwawancarai peneliti adalah Favorita Kurwidaria, S.S., M.Hum. Beliau adalah dosen pengajar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dengan keahlian di bidang stilistika. Beliau juga mengajar mata kuliah stilistika di program studi Pendidikan Bahasa Jawa. Narasumber yang kedua
44
adalah narasumber yang ahli dibidang serat, yaitu Drs. Imam Sutarjo, M.Hum. Beliau adalah dosen pengajar di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta program studi Sastra Daerah.
F. Uji Validitas Data Validitas data adalah jaminan bagi kemantapan kesimpulan dan tafsir makna penelitian untuk mendapatkan data secara valid. Pengujian validitas data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi data (sumber) dan triangulasi teori. 1.
Triangulasi Teori Pembahasan masalah pada penelitian ini dikaji dengan beberapa teori yang
relevan. Meskipun teori-teori yang dipilih tersebut tetap mengacu pada permasalahan,
namun
perbedaan
pandangan
dari
setiap
teori
tersebut
menyebabkan perbedaan perspektif dari teori-teori yang relevan tersebut. Dengan adanya perbedaan perspektif dari teori tersebut, diperlukan adanya pemfokusan pada satu pandangan atau teori supaya arah penelitian ini tidak melebar terlalu jauh dan penelitian bisa lebih mendalam. Hal tersebut berfungsi untuk memperoleh pandangan yang lebih lengkap dan tidak sepihak sehingga bisa ditarik simpulan secara utuh dan menyeluruh. Triangulasi teori ini digunakan untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah, yaitu mengenai analisis gaya bahasa dan nilai pendidikan dalam Serat Wedhatama pupuh Pangkur karangan KGPAA Mangkunegara IV. 2.
Triangulasi data (triangulasi sumber) Triangulasi data yaitu mengarahkan peneliti agar menggunakan beberapa
sumber yang berbeda-beda dan juga dengan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk mengumpulkan data. Triangulasi data digunakan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu relevansi gaya bahasa dan nilai pendidikan dalam Serat Wedhatama pupuh Pangkur karangan KGPAA Mangkunegara IV sebagai bahan ajar di SMA. Data-data yang diperoleh peneliti berasal dari beberapa sumber, yaitu dokumen yang berupa Serat Wedhatama pupuh Pangkur dan narasumber pakar stilistika, sastra serta guru mata pelajaran bahasa Jawa dan siswa kelas X.
45
Validitas data melalui triangulasi sumber dilakukan dengan menggunakan beberapa narasumber, yaitu pakar stilistika dan serat sekaligus dosen, yaitu Favorita Kurwidaria, S.S., M.Hum., dan Drs. Imam Sutarjo, M.Hum. Selain itu, narasumber dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran bahasa Jawa yang mengampu kelas X, yaitu Fery Ayuni DK., S.S., selaku guru bahasa Jawa di SMA Negeri 1 Teras Boyolali dan Muhammad Amir Dwi Purnama, S.S., selaku guru bahasa Jawa di SMA Negeri 1 Surakarta. Peneliti juga mewawancarai siswa kelas X, yaitu Defangga Linggar Pangestu, siswa kelas X IIS 5 SMA Negeri 1 Teras Boyolali dan Robby Furqon, siswa kelas X IPA 9 SMA Negeri 1 Surakarta.
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif. Analisis model interaktif ini merupakan interaksi dari empat komponen, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan (Sugiyono, 2013, 247). 1.
Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis pupuh Pangkur dalam
Serat Wedhatama. Kemudian mencatat proses wawancara dengan narasumber terkait yang sudah ditentukan sebelumnya, yaitu pakar stilistika, pakar serat, guru mata pelajaran bahasa Jawa yang mengajar di tingkat SMA dan siswa kelas X. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui relevansi antara analisis gaya bahasa dan nilai pendidikan dalam Serat Wedhatama dengan bahan ajar pembelajaran bahasa Jawa kelas X serta sebagai pendukung latar belakang dalam penelitian ini. 2.
Reduksi Data Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang mempertegas,
memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian cermat sehingga kesimpulan akhir dapat dirumuskan. Dengan teknik ini, data yang diperoleh berupa hasil observasi. Selain itu, peneliti juga memperoleh data dari hasil wawancara. Wawancara dengan narasumber digunakan untuk mengetahui relevansi antara analisis gaya bahasa dan nilai pendidikan dalam Serat Wedhatama dengan bahan ajar kelas X
46
SMA. Dengan demikian, hasil tersebut akan direduksi menjadi inti temuan dengan rumusan pendek. 3.
Sajian Data Setelah memperoleh data yang dibutuhkan, kemudian data disajikan secara
terperinci. Penyajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi atau data secara teratur dan terinci agar mudah dilihat dan dimengerti dalam bentuk yang terpadu sehingga mudah dianalisis. Agar mudah dianalisis, data yang telah diperoleh dikelompokkan berdasarkan jenis permasalahannya. Data kemudian dikumpulkan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer digunakan sebagai data utama, yaitu data yang berupa kumpulan pupuh Pangkur dalam Serat Wedhatama. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh sebagai data yang mendukung data primer. Data sekunder dapat diperoleh dari buku, jurnal, artikel, internet, dan lain-lain. Selanjutnya data primer dan sekunder yang telah didapat disatukan dengan hasil wawancara dengan narasumber yang sudah ditentukan sebelumnya. 4.
Penarikan Simpulan dengan Verifikasi Setelah data berhasil direduksi dan disajikan, kemudian peneliti melakukan
penarikan kesimpulan berdasarkan hasil data yang telah diperoleh dan diproses. Simpulan yang telah disusun tersebut diverifikasi selama penelitian berlangsung. Pada penelitian ini data yang diverifikasi meliputi: data tembang Pangkur, relevansi dan hasil wawancara dengan narasumber. Penarikan simpulan itu merupakan data yang sudah diperoleh sejak awal penelitian, yaitu pupuh Pangkur dalam Serat Wedhatama serta nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya.
H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah rangkaian tahapan penelitian dari awal sampai akhir. Prosedur kegiatan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
47
Persiapan (1)
Pelaksanaan penelitian (2)
Penyusunan laporan (3)
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Keterangan dari tahap penelitian di atas: 1.
Tahap persiapan
Tahap persiapan atau tahap awal penelitian ini adalah penyusunan proposal penelitian. Tujuan penyusunan proposal ini adalah agar peneliti memiliki rencana yang terarah dan terkontrol. 2.
Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan meliputi pengumpulan data dan analisis data. Pengumpulan data berasal dari Serat Wedhatama pupuh Pangkur. Kemudian melakukan kegiatan wawancara dengan beberapa narasumber, yaitu pakar stilistika, pakar sastra, guru mata pelajaran bahasa Jawa yang mengampu kelas X, dan siswa kelas X. 3.
Tahap penyusunan laporan
Tahap ini meliputi penyusunan laporan penelitian, konsultasi dengan pembimbing, dan memperbanyak laporan penelitian.