BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas VIIIA SMP PSM Taji Kabupaten Magetan, Tahun Pelajaran 2010/2011. Lokasi sekolah berada di Desa Taji Kecamatan Karas Kabupaten Magetan. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru yang dilakukan pada bulan Februari-Maret, diperoleh informasi bahwa di SMP PSM Taji tersedia sejumlah data yang mendukung tujuan penelitian, yaitu terdapat 65% siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Sehingga menurut peneliti siswa kelas VIIIA SMP PSM Taji Kabupaten Magetan layak digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang diteliti. Ditinjau dari segi geografis, tempat penelitian ini terletak di Desa Taji Kecamatan Karas Kabupaten Magetan. Tempat penelitian ini letaknya dekat dengan PUSKESMAS Taji sehingga ketika ada siswa yang ada masalah dengan kesehatan dapat segera ditangani. Di depan sekolah juga terdapat Toko peralatan sekolah, keberadaan Toko tersebut berdampak positif terhadap proses pembelajaran, karena siswa dapat dengan mudah mendapat sarana penunjang belajar di sekolah. Ditinjau dari segi sosial budaya, masyarakat di Desa Taji masih memegang aturan-aturan yang ada di dalam masyarakat, sehingga tingkah laku sebagian besar masyarakat masih kondusif. Hal ini ini berpengaruh
positif terhadap keberadaan SMP PSM Taji Kabupaten Magetan di wilayah tersebut. Ditinjau dari segi ekonomi, sebagian besar masyarakat Desa Taji bekerja sebagai petani, buruh tani, wiraswasta, pegawai swasta dan pegawai sipil, sehingga kesadaran orang tua akan pendidikan anaknya masih kurang serta kurang mendukung kelangsungan anaknya dalam bersekolah di SMP PSM Taji Kabupaten Magetan. 2. Waktu Penelitian Adapun penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juni 2011. Jadwal penelitian dapat dilihat pada lampiran 1. B. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP PSM Taji Kabupaten Magetan. Jumlah siswa 18 orang, yang terdiri dari 9 siswa putra dan 9 siswa putri. C. Metode Pengumpulan Data. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: 1. Metode Observasi Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang: a. Keaktifan siswa dalam mengikuti proses pebelajaran. b. Ketekunan siswa dalam menghadapi tugas. c. Kemampuan siswa dalam mempertahankan pendapat.
2. Metode Wawancara Metode wawancara digunakan untuk mengungkap informasi tentang permasalahan dari siswa kelas VIIIA SMP PSM Taji Kabupaten Magetan yang menjadi subyek pada penelitian ini.
D. Teknis Analisis Data Untuk mengetahui tentang motivasi belajar siswa melalui Bimbingan dan Konseling Islami perlu dilakukan teknik analisis data. Analisis data ini dilakukan dengan statistik dengan menghitung prosentase. Rumusnya sebagai berikut: P
F 100% N
Ket:
P = Prosentase F = Jumlah skor yang paling rendah N = Jumlah skor maximal
E. Skenario Tindakan Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penentuan metode penelitian ini didasarkan pada keinginan peneliti untuk meningkatakan motivasi belajar siswa kelas VIIIA SMP PSM Taji Kabupaten Magetan melalui Bimbingan dan Konseling Islami. Wina Sanjaya (2009:26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara
melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Suharsimi arikunto (2006:16)
mengatakan secara garis besar
peninjauan tindakan kelas mempunyai empat tahap yang harus dilalui, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Adapun desain penelitiannya dapat dilihat pada halaman selanjutnya.
Perencanaan Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan Refleksi
Siklus III
Pelaksanaan
Pengamatan
Apabila permasalahan belum terselesaikan maka dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Gambar 1 : Bagan Desain Penelitian
F. Prosedur Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan tiga siklus, dengan prosedur sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan (planning) 1) Menyusun instrument layanan mencakup lembar pengamatan, rencana layanan, dan silabus. 2) Menyiapkan lembar observasi. 3) Inventarisir siswa yang akan diberi Bimbingan dan Konseling Islami. 4) Menyiapkan format wawancara. 5) Menggelompokan siswa sesuai dengan permasalahannya. b. Pelaksanaan (acting) Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagi berikut: 1) Kegiatan awal: (a) Absensi dilanjut dengan memberi materi layanan Bimbingan dan Konseling Islami. (b) Konselor memberikan pemahaman pada siswa tentang pengertian motivasi belajar di sekolah. 2) Kegiatan inti: (a) Membahas tentang peran dan fungsi agama dalam kehidupan. (b) Tanya jawab terkait materi yang telah disampaikan.
(c) Melaksanakan layanan bimbingan dan konseling islami dengan cara membaca Al-Qur’an bersama dan kemudian dijelaskan maksud dari ayat yang telah dibaca terkait dengan motivasi belajar. 3) Kegiatan akhir: (a) Memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan masalah terkait motivasi belajar pada konselor atau diskusi. (b) Siswa bersama-sama diajak untuk mengevaluasi diri tentang motivasi belajar siswa selama mengikuti kegiatan Bimbingan dan Konseling Islami. (c) Siswa diberi tugas untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas selama mengikuti kegiatan Bimbingan dan Konseling Islami. c. Pengamatan Pada
tahap
ini
peneliti
dan
kolaborator
mengadakan
pengamatan kerja siswa dalam mengikuti proses pebelajaran untuk mendapatkan data tentang: 1) Keaktifan siswa dalam mengikuti proses pebelajaran. 2) Ketekunan siswa dalam menghadapi tugas. 3) Kemampuan siswa dalam mempertahankan pendapat. d. evaluasi dan Refleksi (evaluation and reflecting) Setelah kegiatan layanan selesai, peneliti mengumplkan data, menganalisis data dan menevaluasi hasilnya. Apabila dalam tahap ini
ada kekurangan atau kelemahan maka diadakan perbaikan perencanaan (replanning) pada siklus kedua dan seterusnya. Keberhasilan siklus pertama diukur dengan indikator: 1) Keaktifan siswa dalam proses pebelajaran. 2) Ketekunan siswa dalam mengahadapi tugas. 3) Kemampuan siswa dalam mempertahankan pendapat. 2. Siklus II a. Perencanaan (planning) 1) Menyusun instrument layanan mencakup lembar pengamatan, rencana layanan, dan silabus. 2) Menyiapkan lembar observasi. 3) Inventarisir siswa yang akan diberi Bimbingan dan Konseling Islami. 4) Menyiapkan format wawancara. 5) Menggelompokan siswa sesuai dengan permasalahannya. b. Pelaksanaan (acting) Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagi berikut: 1) Kegiatan awal: (a) Absensi dilanjut dengan memberi materi tentang motivasi belajar secara Islami. (b) Konselor memberikan pemahaman pada siswa tentang pengertian motivasi belajar di sekolah.
2) Kegiatan inti: (a) Membahas tentang pengertian motivasi belajar. (b) Tanya jawab terkait materi yang telah disampaikan. (c) Melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling Islami dengan cara diskusi kelompok dan kemudian dilanjut dengan presentasi
didepan
kelas
terkait
dengan
materi
yang
disampaikan. 3) Kegiatan akhir: (a) Memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan masalah terkait motivasi belajar pada konselor atau diskusi. (b) Siswa bersama-sama diajak untuk mengevaluasi diri tentang motivasi belajar siswa selama mengikuti kegiatan Bimbingan dan Konseling Islami. (c) Siswa diberi tugas untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas selama mengikuti kegiatan Bimbingan dan Konseling Islami. c. Pengamatan (observing) Pengamatan yang dilakukan peneliti dengan tujuan mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dalam kegiatan layanan melalui bimbingan dan konseling Islami. Tahap pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Pengamatan siklus kedua sama seperti pengamatan pada siklus pertama.
d. Evaluasi dan Refleksi Setelah kegiatan layanan selesai, peneliti mengumplkan data, menganalisis data dan menevaluasi hasilnya. Apabila dalam tahap ini ada kekurangan atau kelemahan maka diadakan perbaikan perencanaan (replanning) pada siklus ketiga dan seterusnya. Keberhasilan siklus kedua diukur dengan indikator: 1) Keaktifan siswa dalam proses pebelajaran. 2) Ketekunan siswa dalam mengahadapi tugas. 3) Kemampuan siswa dalam mempertahankan pendapat. 3. Siklus III a. Perencanaan (planning) 1) Menyusun instrument layanan mencakup lembar pengamatan, rencana layanan, dan silabus. 2) Menyiapkan lembar observasi. 3) Inventarisir siswa yang akan diberi Bimbingan dan Konseling Islami. 4) Menyiapkan format wawancara. 5) Menggelompokan siswa sesuai dengan permasalahannya. b. Pelaksanaan (acting) Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagi berikut: 1) Kegiatan awal: (a) Absensi dilanjut dengan memberi materi tentang motivasi belajar dan Bimbingan dan Konseling Islami.
(b) Konselor memberikan pemahaman pada siswa tentang pengertian motivasi belajar di sekolah. 2) Kegiatan inti: (a) Membahas lebih lanjut tentang pengertian motivasi belajar secara Islam. (b) Tanya jawab terkait materi yang telah disampaikan. (c) Melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling Islami dengan cara diskusi kelompok dan kemudian membuat kesimpulan terkait dengan materi yang diberikan. 3) Kegiatan akhir: (a) Memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan masalah terkait motivasi belajar pada konselor atau diskusi. (b) Siswa bersama-sama diajak untuk mengevaluasi diri tentang motivasi belajar siswa selama mengikuti kegiatan Bimbingan dan Konseling Islami. (c) Siswa diberi tugas untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas selama mengikuti kegiatan Bimbingan dan Konseling Islami. c. Pengamatan (observing) Pengamatan yang dilakukan peneliti dengan tujuan mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dalam kegiatan layanan melalui Bimbingan dan Konseling Islami. Tahap pengamatan dilakukan
bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Pengamatan siklus ketiga sama seperti pengamatan pada siklus kedua dan pertama. d. Evaluasi dan Refleksi Setelah kegiatan layanan selesai, peneliti mengumplkan data, menganalisis data dan menevaluasi hasilnya. Apabila dalam tahap ini ada kekurangan atau kelemahan maka diadakan perbaikan perencanaan (replanning) pada siklus selanjutnya. Kegiatan pada siklus ketiga sama dengan siklus kedua, hanya berbeda
pada
indikator
keberhasilannya.
Adapun
indikator
keberhasilan siklus ketiga adalah: 1) Suasana kelas lebih hidup. 2) Siswa lebih antusias dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh peneliti. 3) Siswa dapat memberikan kesimpulan dan contoh mengenai pentingnya motivasi dalam kehidupan sehari-hari, serta mampu mempertahankan pendapatnya. G. Instrumen yang diperlukan Alat dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Rencana layanan Merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman konselor dalam mengajar dan disusun pada setiap siklus. Berisi tentang kompetensi layanan, kegiatan layanan, tahap pemberian layanan, dan indikator hasil layanan.
2.
Media pembelajaran Media pembelajaran digunakan sebagai sarana penyampaian materi layanan bimbingan dan
konseling islami oleh konselor. Dalam
penyampaian layanan, konselor menggunakan bola pingpong untuk media bermain. 3. Lembar kegiatan siswa Lembar kegiatan siswa digunakan untuk mengetahui hasil dari pemberian layanan bimbingan dan konseling islami oleh konselor kepada siswa. 4. Lembar observasi aktivitas siswa
Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengumpulkan data dan menafsirkan berbagai informasi secara sistematis, berkala, dan berkelanjutan. Adapun penetapan indikator penilaian pada lembar observasi aktivitas siswa mengacu pada pendapat Brophy (dalam Wahidnurrohman : 2011) menyatakan pengertian dari “motivasi belajar adalah suatu kecenderungan siswa untuk melakukan kegiatan akademi yang berarti dan berguna, untuk meraih hasil yang baik dari kegiatan tersebut”. Skor penilaian lembar observasi aktivitas siswa adalah sebagai berikut : a. Indikator yang dinilai: 1) A = Keaktifan siswa dalam mengikuti proses pebelajaran 2) B = Ketekunan siswa dalam mengahadapi tugas
3) C = Kemapuan siswa dalam mempertahankan pendapat b. Keterangan skor nilai dalam persen: 1) 0-49%
= Kurang
2) 50-74%
= Cukup
3) 75-100% = Baik c. Kriteria pemberian nilai dalam persen: 1) Keaktifan siswa: a) 75-100% jika : Siswa aktif dalam mengikuti proses pebelajaran b) 50-74% jika
: Siswa pasif dalam mengikuti proses pebelajaran
c) 0-49% jika
: Siswa tidak peduli dengan jalannya proses pebelajaran
2) Ketekunan dalam menghadapi tugas: a) 75-100% jika : Siswa dapat mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu terkait materi yang disampaikan. b) 50-74% jika : Siswa belum mampu mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu terkait materi yang disampaikan. c) 0-49% jika : Siswa tidak mengerjakan tugas terkait materi yang disampaikan. 3) Penilaian terhadap kemampuan siswa dalam mempertahankan pendapat: a) 75-100% jika : Siswa memiliki kemampuan mempertahankan pendapat yang baik setelah pemberian layanan bimbingan dan konseling Islami.
b) 50-74% jika : Siswa kurang memiliki kemampuan dalam mempertahankan pendapat setelah pemberian layanan bimbingan dan konseling Islami c) 0-49% jika : Siswa tidak memiliki kempauan dalam mepertahankan pendapat setelah pemberian layanan bimbingan dan konseling Islami 5. Kategori kemampuan aktivitas siswa a. 75-100% = memuaskan b. 50-74% = cukup memuaskan c. 0-49%
= kurang memuaskan
H. Personel yang Terlibat Dalam penelitian ini personal yang terlibat antara lain: 1. Peneliti Tugas peneliti dalam penelitian ini adalah mempersiapkan semua kegiatan dan instrumen yang akan dipergunakan oleh peneliti dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang akan dilakukannya. 2.
Kolaborator Terdiri dari konselor dan teman sejawat peneliti. Tugas dari kolaborator adalah sebagai pengamat pada saat peneliti melaksanakan kegiatan penelitian.
3. Siswa kelas VIIIA SMP PSM Taji Kabupaten Magetan Sebagai subjek dalam kegiatan penelitian dan melaksanakan setiap kegiatan dalam penelitian ini.